Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

28
LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK` GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. S Tanggal lahir : 11 januari 1990 Umur : 23 thn Jenis Kelamin : Lelaki Agama : Islam Suku Bangsa : Bugis Pekerjaan : Mahasiswa Alamat : Perumnas Sudiang Autoanamnesis : Senin, 4 november 2013 LAPORAN PSIKIATRIK I. RIWAYAT PENYAKIT I. Keluhan utama : Cemas II. Riwayat gangguan sekarang : Pasien datang ke poli dengan keluhan cemas dialami sekitar 7 bulan yang lalu. Sering keringat dingin, merasa jantung berdebar-debar, sesak nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang, sering mual, mudah lelah, nafsu makan menurun, dan pasien juga mengeluh sulit berkonsentrasi. Pasien 1

description

ggjgj

Transcript of Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

Page 1: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

LAPORAN KASUS NON PSIKOTIK`

GANGGUAN CAMPURAN ANXIETAS DAN DEPRESI

IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. S

Tanggal lahir : 11 januari 1990

Umur : 23 thn

Jenis Kelamin : Lelaki

Agama : Islam

Suku Bangsa : Bugis

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Perumnas Sudiang

Autoanamnesis : Senin, 4 november 2013

LAPORAN PSIKIATRIK

I. RIWAYAT PENYAKIT

I. Keluhan utama : Cemas

II. Riwayat gangguan sekarang :

Pasien datang ke poli dengan keluhan cemas dialami sekitar 7 bulan

yang lalu. Sering keringat dingin, merasa jantung berdebar-debar, sesak

nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang, sering mual, mudah lelah,

nafsu makan menurun, dan pasien juga mengeluh sulit berkonsentrasi.

Pasien sulit tidur, dan terkadang sering mimpi buruk di malam hari. Pasien

sering mengeluh takut bepergian sendiri jika tidak ada orang yang terdekat

menemani.

Gejala di awali 8 bulan yang lalu. Saat itu, pasien mengeluh

mengalami pusing dikarenakan dari kemarin belum makan karena dia

1

Page 2: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

harus mempersiapkan diri untuk ikut ujian susulan esok harinya, sehingga

malamnya pasien begadang untuk belajar. Karena tidak makan itulah saat

akan mengikuti ujian pasien mengalami muntah hebat dikampus, di

koridor kampus pasien tiba-tiba pusing dan muntah-muntah bahkan

sempat tak sadarkan diri. Pasien saat itu sendiri, dan merasa takut karena

tak ada yang menolong. Sejak saat itu pasien sering mengeluh cemas jika

hendak bepergian sendiri. Pasien tidak takut akan keramaian. Pasien takut

muntah hebat lagi. Takut tak ada yang menolongnya seperti dulu, dan

takut mati. Pasien sudah memeriksakan keluhannya ke dokter, dan

dinyatakan pasien menderita maag. Sering kali jika pasien ingin bepergian

esoknya, dimalam harinya pasien sering membayangkan kejadian

muntahnya akan terulang lagi, sehingga pasien selalu waspada ketika

bepergian. Pasien tidak memiliki riwayat mendengar suara atau hal-hal

yang mengomentari tentang dirinya ataupun merasa seperti ada yang

memerintah atau mengendalikan dari luar dirinya. Pasien sekarang jarang

beraktifitas seperti biasanya, jarang bergaul dengan teman-teman seperti

dulu. Pasien lebih suka menyendiri dikamar. Menurutnya itu tempat yang

aman. Sebelum kejadian itu, 2 tahun yang lalu ibu pasien meninggal, dan

bapak pasien menikah lagi. Pasein sering merasa sedih dan menangis jika

mengingat ibunya. Selain itu, Pasien pernah di operasi di bagian kaki

karena fraktur setelah kecelakaan 1 tahun yang lalu. Dan riwayat merokok

sejak SMP kelas 1 namun berhenti setelah kakinya di operasi karena

dokter yang merawat menyuruh pasien untuk berhenti merokok.

2

Page 3: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

Selama ini pasien belum pernah berobat ke dokter dan tempat lainnya

terkait dengan penyakit yang dideritanya.

Hendaya / disfungsi :

Hendaya dalam bidang sosial (+)

Hendaya dalam bidang pendidikan (+)

Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)

Faktor stressor psikososial :

Stressor psikososial tidak jelas

Hubungan gangguan, sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan

psikis sebelumnya :

Kejang (-)

Infeksi (-)

Trauma (-)

Napza (+), merokok Sejak SMP kelas 1,berhenti sekitar 1 tahun lalu.

III. Riwayat gangguan Psikiatrik sebelumnya :

Tidak ada riwayat gangguan psikiatrik sebelumnya.

IV. Riwayat kehidupan pribadi :

Riwayat prenatal dan perinatal (0-1tahun)

Pasien lahir pada tanggal 11 januari 1990 di Puskesmas. Lahir cukup bulan

dan persalinan ditolong oleh Bidan. Selama masa kehamilan, ibu pasien

dalam keadaan sehat. Pasien tumbuh dan berkembang sesuai umur.

Riwayat masa kanak-kanak awal ( usia 1 – 3 tahun )

3

Page 4: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

Pertumbuhan dan perkembangan pasien sama dengan pertumbuhan dan

perkembangan anak-anak lain seusianya, Pasien mendapatkan kebutuhan

gizi yang cukup. Pasien mendapatkan asi sejak usia 6 bulan.

Riwayat masa kanak-kanak pertengahan ( usia 4 – 11 tahun )

Pasien bersekolah di salah satu sekolah dasar di daerah Pinrang. Semasa

sekolah pasien dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien memiliki

banyak teman dan prestasi pasien di sekolah biasa-biasa saja

Riwayat masa kanak-kanak akhir dan Remaja ( usia 12 – 18 tahun )

Pasien melanjutkan SMP dan SMA di pinrang. Semasa sekolah pasien

dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Pasien banyak memiliki teman,

karena pasien termasuk orang yang ramah dan suka bergaul.

Riwayat masa dewasa

Pasien melanjutkan kuliah di salah satu Universitas negeri di makassar.

Mengambil jurusan Teknik mesin dan saat ini dalam proses menyusun

skiripsi.

Riwayat pernikahan

Pasien belum menikah dan pernah punya hubungan yang dekat dengan

perempuan tapi hubungannya sudah berakhir.

V. Riwayat kehidupan keluarga :

Pasien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara (♂,♂ ,♀). Hubungan

dengan keluarganya baik. Ayah pasien adalah seorang wiraswasta yang

sudah menikah lagi setelah ibunya meninggal. Ibunya adalah seorang ibu

rumah tangga, namun telah meninggal 2 tahun lalu. Ibu tiri ada, namun

4

Page 5: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

sejak 3 bulan yang lalu pergi meninggalkan pasien dan keluarganya.

Pasien ramah dan senang bergaul.

VI. Situasi Sosial sekarang :

Pasien tinggal bersama bapaknya dan 2 orang saudaranya. Ibu pasien

sudah meninggal 2 tahun yang lalu dan bapaknya menikah lagi dengan

seorang wanita. Hubungan dengan ibunya cukup baik, tapi sekitar 3 bulan

yang lalu ibu pasien pergi dari rumah dan tidak pernah pulang karena ikut

pada Lembaga Dakwah. Semenjak ibunya pergi urusan rumah berantakan.

VII. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :

Pasien merasa dirinya sakit, ingin berobat dan sembuh (Tilikan derajat 6).

II. STATUS MENTAL

I. AUTOANAMNESA (Senin, 4 november 2013 di Poli Jiwa RSUD

Daya)

(DM; dr muda, P: pasien)

DM : Selamat siang.

P : Selamat siang dok.

DM : Perkenalkan nama saya Harry, saya dokter muda yang bertugas di

sini. Kalau boleh tahu nama anda siapa?

P : S dok.

DM : Datang ke sini sendirian?

P : Iya dok.

DM : Tanggal berapa anda lahir?

P : Tanggal 11 januari 1990 dok.

5

Page 6: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

DM : Oh jadi umur anda sekarang 23 thn yah?

P : iya dok.

DM : Anda tinggal dimana dan bersama siapa?

P : Di perumnas Sudiang saya tinggal bersama Bapak dan dua

saudara saya

DM : Apa aktivitas anda sekarang?

P : Saya mahasiswa di salah satu Universitas negeri disini dok. Saya

mengambil jurusan Teknik Mesin. Sudah semester 8 saya lagi

menyusun skripsi dok.

DM : Baik, mungkin ada yang bisa saya bantu?

P : Saya sering merasa cemas dok.

DM : Sejak kapan anda merasa cemas?

P : Sejak 7 bulan terakhir ini dok, saya sudah berobat kesini

sebelumnya.

DM : Keluhan apa lagi yang anda rasakan?

P : Saya merasa sering berkeringat dingin, jantung berdebar-debar,

sering sakit kepala, leher terasa tegang, sesak nafas sering mual,

susah tidur, nafsu makan kurang. Dikampus juga saya suli

berkonsentrasi dan mudah lelah dok.

DM : Pada keadaan apa saja,anda merasakan keluhan tadi?

P : Hanya pada saat saya ingin keluar rumah atau bepergian ke kampus.

Antar adik saya Ke Sekolah.Saya pasti langsung merasa cemas

ketika saya sampai di tujuan. Saya takut muntah lagi dok

DM : Bisa anda cerita,kenapa anda bisa merasa Cemas?

6

Page 7: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

P : Begini dok, sekitar 8 bulan yang lalu, saya kekampus. Hari itu

ada ujian susulan. Ketika saya berjalan di koridor, tiba-tiba saya

merasa lemas, pusing, keringat dingin, mual. Dan ketika sudah

dekat ruangan dosen, saya tiba-tiba muntah-muntah. Saya takut

sekali dok, sebab saya sempat pingsan dan ketika saya bangun

tidak ada siapa-siapa.Saya sangat takut, saya pikir saya mati.

DM : Apakah ada lagi hal yang membuat anda cemas?

P : Saya takut sekali dok,saya tidak tau apa yang saya takutkan. Hanya

saya langsung keringat dingin apabila saya keluar rumah, maka

dari itu saya jarang keluar. Saya juga jarang masuk kampus.

DM : Apakah anda biasanya tiba-tiba sedih?

P : Iya dok.

DM : Bisaka anda bercerita?

P : Sekitar dua tahun yang lalu, ibu saya meninggal dunia. Saya

sangat terpukul dengan hal ini. Beberapa bulan kemudian bapak

saya menikah lagi.

DM : Bagaimana hubungan anda dengan ibu anda sekarang?

P : Cukup baik, tapi sekitar lima bulan yang lalu beliau ikut

lembaga dakwah dan pergi dari rumah dan tak pernah kembali.

Itu membuat saya kadang marah dan sedih.

DM : Jadi sekarang anda tinggal dengan siapa?

P : Bapak dan kedua saudara saya.

DM : Apakah anda pernah mendengar suara-suara seperti memanggil

anda,menyuruh anda,atau mendengar bunyi?

P : Selama ini tidak pernah dok,sy hanya merasa cemas takut kalau

saya muntah di tempat umum dok dan tidak ada yang menolong.

DM : Kalau melihat bayangan –banyangan?

P : Tidak pernah Dok

DM : Apakah anda pernah merasa sangat senang sekali,tertawa,

melompat atau sangat sedih sekali?

7

Page 8: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

P : Perasaan senang, iya dok, tapi tidak sampai saya tertawa sendiri

dan melompat. Wajar saja dok, tapi jika perasaan sangat sedih

pernah dok.

DM : Kapan itu?

P : Pada saat ibu saya meninggal dua tahun yang lalu dok.

DM : berapa lama anda merasa terbawa kesedihan yang berlarut-larut?

P : Kurang lebih sekitar tiga bulan dok, tapi setelah itu hingga

sekarang masih sedih,tapi saya bisa atasi dok tidak seperti

dulu.saya sering menangis kalau ingat ibu.

DM :Bagaimana waktu anda lahir,normal?

P : Iya dok,normal.dan persalinan dibantu oleh bidan

DM : Anda anak keberapa dan berapa bersaudara?

P : Saya anak ke dua dari tiga bersaudara ♂,♂,♀

DM : Bagaimana hubungan anda dengan orang tua dan saudara?

P : Saya rasa baik dok, sebab saya jarang bertengkar dengan adik

saya. Hubungan dengan bapak juga sangat baik, tapi dengan ibu

sekarang kurang baik karena dia pergi meninggalkan saya, bapak

dan saudara saya dok.

DM : Apakah anda masih bergaul dengan teman-teman?

P :Sudah sangat jarang dok, semenjak kejadian di kampus pada saat

saat saya muntah hebat dok.

DM : Kalau anda dirumah apa yang anda biasa lakukan?

P : Tidak ada dok,saya hanya suka diam-diam dikamar, tidur.

DM : Bagaimana dengan nafsu makan anda?

P : akhir-akhir ini saya kurang nafsu makan dok.

DM :Apakah anda merokok?

P : Iya dok, saya merokok sejak SMP tapi sudah berhenti sejak 2

tahun.

DM : Kenapa anda berhenti merokok?

P : Sebab sekitar 1 tahun yang lalu, kaki saya di operasi karena

kecelakaan. Dokter mengatakan jika kakiku ingin sembuh harus

8

Page 9: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

berhenti merokok. Pada saat itu saya mulai stress dok. Mungkin

saya belum bisa beradaptasi yah dok.

DM : Maaf kalau boleh tahu anda waktu kecelakaan apakah terbentur

kepalanya sampai pingsan?

P : Tidak dok.

DM : Pernah mengkomsumsi obat-obatan yang mungkin bikin anda

melayang?

P : Tidak pernah dok.

DM : Apakah anda pernah Sakit sampai berobat kedokter atau dirawat

di rumah sakit?

P : Pernah dok. Saya di rawat karena kecelakaan dan kakiku

dioperasi dok, dipasangi besi karena patah.

DM : Selain itu?

P : waktu saya muntah hebat dok, saya kedokter dan dokter

mengatakan jika saya terserang penyakit maag dan Influenza.

DM : Saya rasa cukup. jangan banyak berfikir.kalau perasaan cemas

itu datang lagi ketika anda hendak berpergian. Usahakan dilawan.

Beranikan diri anda. Sekaligus anda di bantu dengan obat yang

dokter berikan.

P : Iya dok,terima kasih banyak.

II. Deskripsi Umum:

1. Penampilan:

Tampak seorang lelaki, wajah sesuai dengan umur,tinggi badan 170

cm, agak kurus dengan penampilan kurang rapi, memakai baju lengan

pendek warna hitam dengan jeans panjang dan memakai tas ransel.

Rambut pendek berwarna hitam yang juga acak-acakan.

2. Kesadaran :

Cukup Baik(pasien Kooperatif)

9

Page 10: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

3. Perilaku dan aktivitas psikomotor :

Ekspresi wajah cemas, gelisah sering memegang tangannya, terlihat

sesak dan menggoyang-goyang kakinya dan bila diajak bicara mata

tidak memfokus ke satu tempat dan sering melihat-lihat ke sekeliling.

4. Pembicaraan :

Pasien menjawab spontan,lancar,intonasi biasa, dengan nada yang

biasa

5. Sikap terhadap pemeriksa :

Cukup Kooperatif

III. Keadaan Afektif (mood), Afek (perasaan),keserasian dan empati:

1. Mood : Cemas

2. Afek : Cemas

3. Keserasian: Serasi

4. Empati : Dapat di rabarasakan

IV. Fungsi Intelektual (kognitif) :

1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum,dan kecerdasan :

Sesuai dengan taraf pendidikan

2. Daya konsentrasi :

Baik

3. Orientasi (waktu, tempat dan orang) :

Tidak terganggu

4. Daya ingat :

a. Jangka panjang : Baik

10

Page 11: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

b. Jangka pendek : Baik

c. Sesaat : Baik

5. Pikiran abstrak :

Tidak terganggu

6. Bakat kreatif :

Tidak ada

7. Kemampuan menolong diri sendiri :

Kurang

V. Gangguan Persepsi

1. Halusinasi : Tidak ditemukan

2. Ilusi : Tidak ditemukan

3. Depersonalisasi : Tidak ditemukan

4. Derealisasi : Tidak ditemukan

VI. Proses Berpikir :

1. Arus Pikiran:

a. Produktivitas : cukup

b. Kontinuitas : Relevan dan koheren

c. Hendaya berbahasa : Tidak ada

2. Isi Pikiran :

a. Preokupasi : Tidak Ditemukan

b. Gangguan isi pikiran :

Waham : Tidak Ditemukan

11

Page 12: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

VII. Pengendalian Impuls :

Tidak Terganggu

VIII. Daya Nilai:

1. Norma sosial : Tidak terganggu

2. Uji Daya Nilai : Tidak terganggu

IX. Tilikan (insight) : Pasien sadara jika dirinya sakit dan butuh pengobatan

(Tilikan derajat 6).

X. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT

Pemeriksaan Fisik:

Tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi 68 x/menit kuat angkat, frekuensi

pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7oC, konjungtiva pucat, sclera tidak

ikterus.

Pemeriksaan Neurologis :

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Seorang lelaki, wajah sesuai dengan umur, tinggi badan 170 cm,

agak kurus dengan penampilan kurang rapi. Memakai baju lengan pendek

warna hitam dengan jeans panjang dan memakai tas ransel. Rambut

pendek berwarna hitam yang juga acak-acakan. Nampak perawatan diri

kurang. Pasien datang ke poli dengan keluhan cemas dialami sekitar 7

bulan yang lalu. sering berkeringat dingin, merasa jantung berdebar-debar,

sesak nafas, sering sakit kepala,leher terasa tegang, sering mual, susah

tidur dan terkadang sering mimpi buruk di malam hari. Nafsu makan

12

Page 13: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

kurang. Pasien juga mengeluh kurang konsentrasi. Pasien sering mengeluh

takut bepergian sendiri jika tak ada orang yang terdekat menemani. Pasien

tidak takut akan keramaian. Pasien takut muntah hebat lagi. Takut tak ada

yang menolong, takut mati. Pasien selalu merasa cemas, sehingga pasien

selalu waspada ketika bepergian. Pasien tidak memiliki riwayat mendengar

suara atau hal-hal yang mengomentari tentang dirinya ataupun merasa

seperti ada yang memerintah atau mengendalikan dari luar dirinya Ppasien

jarang beraktifitas seperti biasa, jarang bergaul dengan teman-teman

seperti dulu. Pasien lebih suka menyendiri dikamar, menurutnya itu tempat

yang aman. 2 tahun yang lalu ibu pasien meninggal, dan bapak pasien

menikah lagi. Pasein sering merasa sedih dan menangis jika mengingat

ibunya.

Dari pemeriksaan status mental tampak seorang laki-laki kesan

kurang rapi, kesadaran baik, perilaku dan aktifitas psikomotorik tentang

pembicaraan spontan, lancar, intonasi biasa, dan kooperatif, mood pasien

cemas, afek pasien Appropriate, empati dapat dirabarasakan dan

keserasian serasi.

Fungsi intelektual baik, gangguan, persepsi tidak ditemukan,

produktivitas cukup , kontunitasnya relevan dan koheren, prekokupasi dan

gangguan isi pikir tidak ditemukan.

Pemeriksaan fisis ditemukan Tekanan darah : 120/90 mmHg, nadi

68 x/menit kuat angkat, frekuensi pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7oC,

konjungtiva pucat, sclera tidak ikterus.

13

Page 14: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

EVALUASI MULTI AKSIAL

Aksis I

Berdasarkan autoanamnesa, didapatkan adanya gejala klinis

yang bermakna yaitu cemas, berkeringat dingin, merasa jantung

berdebar-debar, sesak nafas, sering sakit kepala, leher terasa tegang,

sering mual, susah tidur, nafsu makan menurun, konsentrasi

menurun ,pasien sering merasa takut. Keadaan ini menimbulkan

penderitaan (distress) pada menimbulkan hendaya sosial, pendidikan,

namun tidak menganggu penggunaan waktu senggang, sehingga dapat

disimpulkan bahwa pasien mengalami Gangguan jiwa.

Berdasarkan pemeriksaan mental tidak didapatkan halusinasi dan

waham sehingga dikategorikan Gangguan jiwa non psikotik.

Dari status internus dan neurologis tidak ditemukan kelainan

sehingga kelainan organik dapat disingkirkan dan dikategorikan sebagai

Gangguan jiwa non psikotik non organik.

Pada pasien ditemukan adanya rasa cemas yang berlangsung

hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa bulan, hanya

menonjol pada keadaan situasi khusus tertentu dan mencakup gejala-

gejala seperti kecemasan (gelisah, keringat dingin, sakit kepala, leher

terasa tegang, mual, merasa sedih, kadang menangis, dan rasa takut),

jantung berdebar-debar, sakit kepala, maka berdasarkan PPDGJ III

14

Page 15: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

pasien ini masuk dalam kategori Gangguan Campuran Anxietas dan

depresi (F 41.2)

Aksis II

Pasien sebelumnya adalah orang yang ramah, senang bergaul dan

memiliki banyak teman. Ciri kepribadian tidak khas.

Aksis III

Tidak ada diagnosis

Aksis IV

Stressor psikososial tidak jelas

Aksis V

GAF Scale 70-61 (Gejala ringan & menetap,disability ringan dalam

fungsi secara umum baik).

DAFTAR PROBLEM

Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna.

Namun diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter, maka

pasien memerlukan farmakoterapi.

Psikologik : Ditemukan adanya gejala ringan serta adanya hendaya

sosial dan pekerjaan sehingga diperlukan terapi psikoterapi suportif.

Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial,

pekerjaan sehingga memerlukan sosioterapi.

PROGNOSIS

Bonam

Faktor Pendukung :

15

Page 16: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

Tidak ada kelainan organobiologik

Tidak ada riwayat gangguan jiwa dalam keluarga

Keluarga mendukung penuh kesembuhan pasien

Keinginan pasien untuk sembuh dan berobat

Tingkat pendidikan yang cukup tinggi

Faktor penghambat :

Umur pasien masih muda.

Stressor psikososial tidak jelas

Pasien belum bekerja

Faktor sosioekonomi pasien yang tidak terlalu baik

DISKUSI PEMBAHASAN

Menurut PPDGJ III pedoman diagnostic gangguan cemas adalah :

a. penderita harus menunjukkan anxietas sebagai gejala primer yang

berlangsung hampir setiap hari untuk beberapa minggu sampai beberapa

bulan, yang tidak terbatas atau hanya menonjol pada keadaan khusus

tertentu saja (sifatnya “free floating” atau mengambang)

b. gejala-gejala tersebut biasanya mencakup unsure-unsur berikut :

Kecemasan (khawatir akan nasib buruk, merasa seperti telur diujung

tanduk, sulit konsentrasi, dsb)

Ketegangan motorik (gelisah, sakit kepala, gemetaran, tidak dapat

santai);

Overaktivitas otonomik (kepala terasa ringan, berkeringat, jantung

berdebar-debar, sesak nafas, keluhan lambung, mulut kering, dsb);

16

Page 17: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

c. adanya gejala-gejala yang sifatnya sementara (untuk beberapa hari),

khususnya depresi, tidak membatalkan diagnosis utama gangguan cemas.

Berdasarkan PPDGJ III F41 Gangguan Anxietas Lainnya

menjelaskan bahwa:

Manifestasi anxietas merupakan gejala utama dan tidak terbatas pada

situasi lingkungan tertentu saja.

Dapat disertai gejala-gejala depresif dan obsesif, bahkan juga beberapa

unsur dari anxietas fobik, asal saja jelas bersifat sekunder atau ringan.

Berdasarkan PPDGJ III F41.2Gangguan Campuran Anxietas

dan Depresi menjelaskan bahwa:

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-masing

tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat untuk

menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa gejala

otonomik ,harus ditemukan walaupun harus tidak terus

menerus,disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis pasien Gangguan

Campuran Anxietas dan Depresi(F41.2) harus memenuhi pedoman

diagnostik, yaitu:

Terdapat gejala-gejala anxietas maupun depresi, dimana masing-

masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang cukup berat

untuk menegakkan diagnosis tersendiri. Untuk anxietas, beberapa

gejala otonomik, harus ditemukan walaupun hasus tidak terus

menerus,disamping rasa cemas atau kekhawatiran berlebihan.

17

Page 18: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

Bila ditemukan anxietas berat disertai depresi yang lebih ringan,

maka harus dipertimbangkan kategori gangguan anxietas lainnya

atau gangguan anxietas fobik.

Bila ditemukan sindrom depresi dan anxietas yang cukup berat

untuk menegakkan diagnosis maka kedua diagnosis tersebut harus

dikemukakan, dan diagnosis gangguan campuran tidak dapat

digunakan. Jika karena sesuatu hal hanya dapat dikemukakan satu

diagnosis maka gangguan depresif harus diutamakan.

Bila gejala-gejala tersebut berkaitan erat dengan stress kehidupan

yang jelas maka harus digunakan kategori F.43.2 gangguan

penyesuaian.

Dari hasil pemeriksaan mental ditemukan gejala Anxietas dan

depresi yang masing-masing tidak menunjukkan rangkaian gejala yang

cukup berat.dan tidak ditemukan Gangguan isi pikir dan gangguan

realitas.sehingga pasien di diagnosis dalam kategori Gangguan campuran

Anxietas dan Depresi (F41.2)

RENCANA TERAPI

Psikofarmakoterapi :

1. Alprazolam 0,5 mg 3x1

2. Kalxetin 20 mg 1-0-0

Psikoterapi suportif:

a. Ventilasi : Memberi kesempatan kepada pasien untuk

mengungkapkan isi hati dan keinginannya sehingga pasien merasa

lega.

b. Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien

tentang pe nyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya, dan

18

Page 19: Lapsus Non Psikotik Ggn. Campuran Anxietas Dan Depresi

memahami cara menghadapinya, serta memotivasi pasien agar

tetap minum obat secara teratur

c. Sosioterapi : Memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang

terdekat pasein tentang keadaan pasien agar tercipta dukungan

sosial sehingga membantu proses penyembuhan pasien sendiri.

FOLLOW UP

Memantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya serta

efektivitas terapi dan efek samping dari obat yang diberikan.

19