PPT case depresi dan anxietas

34
GANGGUAN DEPRESI DAN ANXIETAS Pembimbing: DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA RSJ ERNALDI BAHAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG 2015 1 LAPORAN KASUS

description

PPT case depresi dan anxietas

Transcript of PPT case depresi dan anxietas

Page 1: PPT case depresi dan anxietas

GANGGUAN DEPRESI DAN ANXIETAS

Pembimbing:DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA

RSJ ERNALDI BAHAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2015

GANGGUAN DEPRESI DAN ANXIETAS

Pembimbing:DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN JIWA

RSJ ERNALDI BAHAR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG 2015

1

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUS

Page 2: PPT case depresi dan anxietas

ANGGOTA KELOMPOK:ANGGOTA KELOMPOK:

Erniyanti Puspita SariWidya Tria KiranaErniyanti Puspita SariWidya Tria Kirana

2

Page 3: PPT case depresi dan anxietas

PENDAHULUANPENDAHULUAN

3

Page 4: PPT case depresi dan anxietas

4

Kecemasan suatu keadaan yang ditandai

oleh rasa khawatir disertai dengan gejala

somatik yang menandakan suatu

kegiatan yang berlebihan.

Depresi satu masa terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyerta

hendaya interpersonal, sosial dan fungsi pekerjaan

Page 5: PPT case depresi dan anxietas

LAPORAN KASUSLAPORAN KASUS

5

Page 6: PPT case depresi dan anxietas

IDENTIFIKASI

Nama : Ny. IAPJenis kelamin : PerempuanUmur : 21 tahunStatus perkawinan : MenikahAgama : IslamTingkat pendidikan : Tamat SDWarga negara : IndonesiaAlamat : Jl. Talang Kerangga, Palembang

6

Page 7: PPT case depresi dan anxietas

ANAMNESIS

7

Page 8: PPT case depresi dan anxietas

RPP

8

± 8 bulan yang lalu± 8 bulan yang lalu

- setelah melahirkan anak pertama

- sulit tidur- Pendiam- sulit diajak

berkomunikasi- sering berbicara

sendiri- bicara melantur.- mulai menarik diri

dari lingkungannya- belum berobat.

- setelah melahirkan anak pertama

- sulit tidur- Pendiam- sulit diajak

berkomunikasi- sering berbicara

sendiri- bicara melantur.- mulai menarik diri

dari lingkungannya- belum berobat.

- Gelisah- sulit tidur - sulit merawat diri

sendiri.- bertambah sulit diajak

komunikasi- bicara melantur- berbicara sendiri- marah-marah- Os dikonsulkan oleh

bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

- Gelisah- sulit tidur - sulit merawat diri

sendiri.- bertambah sulit diajak

komunikasi- bicara melantur- berbicara sendiri- marah-marah- Os dikonsulkan oleh

bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

± 4 bulan yang lalu± 4 bulan yang lalu

Page 9: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT PREMORBID

9

Page 10: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

6 bulan SMRS os mengeluh batuk yang tidak sembuh-sembuh. Os mengalami penurunan berat badan, demam, dan sering berkeringat malam hari. 16 Oktober 2015 os dirawat inap karena TB paru

6 bulan SMRS os mengeluh batuk yang tidak sembuh-sembuh. Os mengalami penurunan berat badan, demam, dan sering berkeringat malam hari. 16 Oktober 2015 os dirawat inap karena TB paru

10

Page 11: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT PENDIDIKAN

11

SD : Tamat SD, tidak pernah tinggal kelas, nilai rata-rataSD : Tamat SD, tidak pernah tinggal kelas, nilai rata-rata

Page 12: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT PEKERJAAN

12

Ibu rumah tanggaIbu rumah tangga

Page 13: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT PERKAWINAN

13

Page 14: PPT case depresi dan anxietas

STATUS EKONOMI

14

Page 15: PPT case depresi dan anxietas

RIWAYAT KELUARGA

15

Os anak ke 4 dari 4 bersaudara.Riwayat keluarga yang mengalami keluhan yang sama (-)

Page 16: PPT case depresi dan anxietas

AUTOANAMNESIS

16

Wawancara dan observasi dilakukan pada:Jumat, 23 Oktober 2015 pukul 10.20 WIB di Bangsal Aster E RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Posisi pemeriksa berada di samping penderita.

Penderita memakai kaos lengan pendek berwarna abu dan celana pendek.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Palembang.

Wawancara dan observasi dilakukan pada:Jumat, 23 Oktober 2015 pukul 10.20 WIB di Bangsal Aster E RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang.

Posisi pemeriksa berada di samping penderita.

Penderita memakai kaos lengan pendek berwarna abu dan celana pendek.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Palembang.

Page 17: PPT case depresi dan anxietas

KEADAAN UMUM

Sensorium : Kompos mentis tergangguPerhatian : InatensiSikap : ApatikInisiatif : Tidak adaTingkah laku motorik : GelisahEkspresi fasial : CemasVerbalisasi : Kurang jelasCara bicara : LancarKontak psikisKontak fisik : minimalKontak mata : minimalKontak verbal : minimal

Sensorium : Kompos mentis tergangguPerhatian : InatensiSikap : ApatikInisiatif : Tidak adaTingkah laku motorik : GelisahEkspresi fasial : CemasVerbalisasi : Kurang jelasCara bicara : LancarKontak psikisKontak fisik : minimalKontak mata : minimalKontak verbal : minimal

17

Page 18: PPT case depresi dan anxietas

KEADAAN SPESIFIK

Keadaan afektifAfek : Labil Mood : Disforik Hidup emosiStabilitas : labil Dalam-dangkal : dangkalPengendalian : tidak terkendali Adekuat-Inadekuat : inadekuatEcht-unecht : echt Skala diferensiasi : normalEinfuhlung :sukar dirabarasakan Arus emosi : normal

Keadaan dan fungsi intelektualDaya ingat : kurangDaya konsentrasi : mudah beralihOrientasi orang/waktu/tempat : baikLuas pengetahuan umum : tidak sesuaiDiscriminative judgement : kurangDiscriminative insight : kurangDugaan taraf intelegensi : belum dapat dinilaiDepersonalisasi dan derealisasi : belum dapat dinilai

Keadaan afektifAfek : Labil Mood : Disforik Hidup emosiStabilitas : labil Dalam-dangkal : dangkalPengendalian : tidak terkendali Adekuat-Inadekuat : inadekuatEcht-unecht : echt Skala diferensiasi : normalEinfuhlung :sukar dirabarasakan Arus emosi : normal

Keadaan dan fungsi intelektualDaya ingat : kurangDaya konsentrasi : mudah beralihOrientasi orang/waktu/tempat : baikLuas pengetahuan umum : tidak sesuaiDiscriminative judgement : kurangDiscriminative insight : kurangDugaan taraf intelegensi : belum dapat dinilaiDepersonalisasi dan derealisasi : belum dapat dinilai

18

Page 19: PPT case depresi dan anxietas

KEADAAN SPESIFIKKelainan Sensasi dan Persepsi Ilusi : Sulit dinlaiHalusinasi : Sulit dinilaiKeadaan Proses Berpikir Psikomotilitas : KurangMutu proses berpikir : BurukArus Pikiran

Produktivitas : normalKontinuitas : adaHendaya berbahasa :

Flight of ideas : Tidak adaInkoherensi : Tidak adaSirkumstansial : Tidak adaTangensial : Tidak adaTerhalang : Tidak adaTerhambat : AdaPerseverasi : Tidak adaVerbigerasi : Tidak ada

Kelainan Sensasi dan Persepsi Ilusi : Sulit dinlaiHalusinasi : Sulit dinilaiKeadaan Proses Berpikir Psikomotilitas : KurangMutu proses berpikir : BurukArus Pikiran

Produktivitas : normalKontinuitas : adaHendaya berbahasa :

Flight of ideas : Tidak adaInkoherensi : Tidak adaSirkumstansial : Tidak adaTangensial : Tidak adaTerhalang : Tidak adaTerhambat : AdaPerseverasi : Tidak adaVerbigerasi : Tidak ada

19

Page 20: PPT case depresi dan anxietas

KEADAAN SPESIFIKIsi PikiranPola Sentral : Tidak adaWaham : Sulit dinilaiIde terfiksir : Tidak adaFobia : Tidak adaHipokondria : Tidak adaKonfabulasi : Tidak adaPerasaan inferior : Tidak adaPerasaan berdosa/salah : Tidak adaRasa permusuhan/dendam : Tidak ada Kecurigaan : Tidak adaLain-lain : Tidak adaPemilikan Pikiran

Obsesi : Tidak adaAlienasi : Tidak ada

Bentuk PikiranAutistik : Tidak adaDereistik : Tidak adaSimbolik : Tidak adaParalogik : Tidak adaSimetrik : Tidak adaKonkritisasi : Tidak adaLain-lain : Tidak ada

Isi PikiranPola Sentral : Tidak adaWaham : Sulit dinilaiIde terfiksir : Tidak adaFobia : Tidak adaHipokondria : Tidak adaKonfabulasi : Tidak adaPerasaan inferior : Tidak adaPerasaan berdosa/salah : Tidak adaRasa permusuhan/dendam : Tidak ada Kecurigaan : Tidak adaLain-lain : Tidak adaPemilikan Pikiran

Obsesi : Tidak adaAlienasi : Tidak ada

Bentuk PikiranAutistik : Tidak adaDereistik : Tidak adaSimbolik : Tidak adaParalogik : Tidak adaSimetrik : Tidak adaKonkritisasi : Tidak adaLain-lain : Tidak ada

20

Page 21: PPT case depresi dan anxietas

KEADAAN SPESIFIK

Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan Abulia/Hipobulia : Tidak adaVagabondage : Tidak adaKatatonia : Tidak adaKompulsi : Tidak adaRaptus/Impulsivitas : Tidak adaMannerisme : Tidak adaKegaduhan Umum : Tidak adaAutisme : Tidak adaDeviasi Seksual : Tidak adaLogore : Tidak adaEkolalia : Tidak adaEkopraksi : Tidak adaMutisme : Tidak ada

Lain-lain : Tidak adaKecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) : AdaReality Testing Ability : baik

Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan Abulia/Hipobulia : Tidak adaVagabondage : Tidak adaKatatonia : Tidak adaKompulsi : Tidak adaRaptus/Impulsivitas : Tidak adaMannerisme : Tidak adaKegaduhan Umum : Tidak adaAutisme : Tidak adaDeviasi Seksual : Tidak adaLogore : Tidak adaEkolalia : Tidak adaEkopraksi : Tidak adaMutisme : Tidak ada

Lain-lain : Tidak adaKecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) : AdaReality Testing Ability : baik

21

Page 22: PPT case depresi dan anxietas

DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

22

Page 23: PPT case depresi dan anxietas

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

23

Page 24: PPT case depresi dan anxietas

TERAPI

24

Page 25: PPT case depresi dan anxietas

25

Psikoterapi

KognitifMenerangkan tentang gejala penyakit pasien yang timbul akibat cara berpikir yang salah, mengatasi perasaan, dan sikapnya terhadap masalah yang dihadapi.

KeluargaMemberikan penyuluhan bersama dengan pasien yang diharapkan keluarga dapat membantu dan mendukung kesembuhan pasien.

ReligiusBimbingan keagamaan agar pasien selalu menjalankan ibadah sesuai ajaran agama yang dianutnya.

Page 26: PPT case depresi dan anxietas

PROGNOSIS

26

Dubia ad bonam

Page 27: PPT case depresi dan anxietas

ANALISIS KASUSANALISIS KASUS

27

Page 28: PPT case depresi dan anxietas

AKSIS I: F 41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi

AKSIS I: F 41.2 Gangguan campuran anxietas dan depresi

28

Page 29: PPT case depresi dan anxietas

Aksis II: Z.03.2 Tidak Ada Diagnosis Aksis II

Aksis II: Z.03.2 Tidak Ada Diagnosis Aksis II

Hal ini berdasarkan tidak adanya gangguan pada riwayat premorbid dan pasien dapat bersosialisai dengan baik.

Hal ini berdasarkan tidak adanya gangguan pada riwayat premorbid dan pasien dapat bersosialisai dengan baik.

29

Page 30: PPT case depresi dan anxietas

Aksis III: Kasus Baru TB ParuAksis III: Kasus Baru TB Paru

30

Page 31: PPT case depresi dan anxietas

Aksis IV: Stresor Tidak DiketahuiAksis IV: Stresor Tidak Diketahui

31

Page 32: PPT case depresi dan anxietas

Aksis V: GAF Scale 50-41Aksis V: GAF Scale 50-41

32

Page 33: PPT case depresi dan anxietas

TERAPITERAPI

33

Page 34: PPT case depresi dan anxietas

TERIMA KASIH

34