Gambaran Kriteria ARDS

2
22 gambaran kriteria ARDS, tetapi gambaran x-foto tidak khas seperti ARDS (patchy, simetris), sebaliknya tampak infiltrat masif pada paru kiri, sedangkan para kanan yang terpasang WSD mulai mengembang. Pneumonia ini semakin diperberat dengan pemakaian ventilator yang lama, adanya aspirasi, terpasangnya WSD cukup lama dan retensi sputum, sehingga seharusnya diberikan antibiotik yang cukup poten seperti cefalosporin generasi ketiga: Cefotaxime, Ceftriaxone, Ceftazidime untuk kolonisasi kuman batang gram negatif. Untuk kolonisasi Pseudomonas dan enterobacter dapat digunakan kombinasi Ceftazidime dan golongan Aminoglikosida selama fungsi ginjal normal. Untuk kolonisasi kuman Staphylococcus Aureus atau kuman anaerobik digunakan gabungan Ticarcillin-CIavulanat atau Ampicillin Sulbactam hingga diagnostik etiologik ditegakkan. Seperti yang telah disebutkan bahwa mode ventilasi APRV memungkinkan penderita bemafas spontan sehingga tekanan pleura lebih negatif sehingga dapat memelihara venous return dan COP. Dengan bemafas spontan maka kebutuhan sedasi lebih sedikit, otot-otot respirasi akan tetap terkoordinasi dan terlatih. Selain itu pada saat tahapan weaning tercapai, APRV memungkinkan pemindahan bertahap dari ketergarttungan ventilator lebih mudah. Pemberian PEEP 3-5 cmH20 bertujuan membuka “alveoli” dengan meningkatkan volume akhir ekpirasi paru, sehingga mencegah penutupan jalan nafas dan alveoli pada akhir ekhalasi, sehingga memperbaiki hubungan ventilasi- perfusi. Aplikasi penggunaan PEEP dengan nilai terendah tetapi dapat menghasilkan nilai Pa02>80 dengan FiO2 <50%, tanpa memperbesar tekanan intratorakal, dimana chest tube/WSD sebelumnya haras sudah terpasang. Retensi sputum yang terjadi akibat mekanisme batuk yang tidak efektif akibat banyak faktor antara lain: l)rasa nyeri saat batuk akibat trauma toraks masih dirasakan penderita

description

ards

Transcript of Gambaran Kriteria ARDS

22

gambaran kriteria ARDS, tetapi gambaran x-foto tidak khas seperti ARDS (patchy, simetris), sebaliknya tampak infiltrat masif pada paru kiri, sedangkan para kanan yang terpasang WSD mulai mengembang.Pneumonia ini semakin diperberat dengan pemakaian ventilator yang lama, adanya aspirasi, terpasangnya WSD cukup lama dan retensi sputum, sehingga seharusnya diberikan antibiotik yang cukup poten seperti cefalosporin generasi ketiga: Cefotaxime, Ceftriaxone, Ceftazidime untuk kolonisasi kuman batang gram negatif. Untuk kolonisasi Pseudomonas dan enterobacter dapat digunakan kombinasi Ceftazidime dan golongan Aminoglikosida selama fungsi ginjal normal. Untuk kolonisasi kuman Staphylococcus Aureus atau kuman anaerobik digunakan gabungan Ticarcillin-CIavulanat atau Ampicillin Sulbactam hingga diagnostik etiologik ditegakkan.Seperti yang telah disebutkan bahwa mode ventilasi APRV memungkinkan penderita bemafas spontan sehingga tekanan pleura lebih negatif sehingga dapat memelihara venous return dan COP. Dengan bemafas spontan maka kebutuhan sedasi lebih sedikit, otot-otot respirasi akan tetap terkoordinasi dan terlatih. Selain itu pada saat tahapan weaning tercapai, APRV memungkinkan pemindahan bertahap dari ketergarttungan ventilator lebih mudah. Pemberian PEEP 3-5 cmH20 bertujuan membuka alveoli dengan meningkatkan volume akhir ekpirasi paru, sehingga mencegah penutupan jalan nafas dan alveoli pada akhir ekhalasi, sehingga memperbaiki hubungan ventilasi-perfusi. Aplikasi penggunaan PEEP dengan nilai terendah tetapi dapat menghasilkan nilai Pa02>80 dengan FiO2