Form Refleksi Kasus Saraf
Transcript of Form Refleksi Kasus Saraf
-
7/28/2019 Form Refleksi Kasus Saraf
1/4
FORM REFLEKSI KASUS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nama Dokter Muda : Yaltafit Abror Jeem NIM: 12712125
Stase : Ilmu Penyakit Syaraf
Identitas Pasien
Nama / Inisial : Tn. S No RM : 492064
Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnosis/ kasus : Paraplegi Inferior e.c.Spondilitis TB Pekerjaan : Pijat Tunanetra
Pengambilan kasus pada minggu ke: IV
Jenis Refleksi: lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya
wajib)
a. Ke-Islaman*
b. Etika/ moral
c. Medikolegald. Sosial Ekonomie. Aspek lain
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/ kasus yang
diambil ).
Pasien Tn.S laki-laki, 34 tahun datang ke RSUDGT dengan keluhan kelemahan
anggota gerak bawah, sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan dirasakan berawal dari kesemutan
di kedua kaki kemudian menjadi kelumpuhan. Keluhan dirasakan semakin lama semakin
memberat. Keluhan sudah diobati, tapi belum membaik. Keluhan disertai demam (+), mual
(+),nyeri pada ekstrimitas bawah (+), dan batuk (+), semua keluhan sudah diobati, tapi
belum membaik. Pada RPD, keluhan serupa(-), batuk lama dan pengobatan lama (+). PadaRPK, keluhan serupa (-). Pada pemeriksaan fisik ditemukan : keadaan umum : Cukup
kesadaran: Compos Mentis(E4V5M6), disertai demam sub febris T : 37,50 C, paraplegi
inferior, dekubitus di daerah sakrum. Pada Pemeriksaan penunjang, CT scan vertebra
didapatkan fraktur patologik pada VT 7,8,9 suspek spondilitis TB.
Page 1
-
7/28/2019 Form Refleksi Kasus Saraf
2/4
2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus
Spondilitis tuberkulosa merupakan salah satu kasus penyakit tertua dalam sejarah
dengan ditemukan dokumentasi kasusnya pada mummi di Mesir dan Peru'-2. Sir Percival
Pott (1799) mendeskrispsikan penyakit ini dalam monografnya yang klasik dan sejak saatitu spondilitis tuberkulosa dikenal juga sebagai penyakit Pott ( Port's disease ).
Tuberkulosis merupakan masalah besar bagi negara-negara berkembang karena
insidensnya cukup tinggi dengan morbiditas yang serius. Indonesia adalah kontributor
pasien tuberkulosis nomor 3 di dunia setelah India dan Cina. Diperkirakan terdapat
583.000 kasus baru tuberkulosis per tahun, sebagian besar berada dalarn usia produktif
(15-54 tahun), dengan tingkat sosioekonomi dan pendidikan yang rendah.(1,2) Pada pasien
ini penyebab paraplegi Tn.S adalah spodilitis TB yang telah mendestruksi tulang VT7,8,9. Pasien adalah seorang tuna netra yang juga tukang pijat. Pendapatan rata-rata
pasien per hari adalah Rp. 25.000,00(Rp750.000,00). Pasien menolak dirujuk ke RS yang
bisa menangani lebih lanjut penyakitnya karena masalah biaya.
3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi beserta penjelasanevidence
/ referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Etika moral :
Empat kaidah dasar etika dalam praktik kedokteran, dengan prima facie sebagai
judge ; penentu kaidah dasar mana yang dipilih ketika berada dalam konteks tertentu (ilat)
yang relevan. 1. Respect for person/autonomy . Pertama, setiap individu (pasien) harus
diperlakukan sebagai manusia yang memiliki otonomi (hak untuk menentukan nasib diri
sendiri), dan kedua, setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu
mendapatkan perlindungan. 2.Beneficence . Selain menghormati martabat manusia, dokter
juga harus mengusahakan agar pasien yang dirawatnya terjaga keadaan kesehatannya
( patient welfare ). Pengertian berbuat baik diartikan bersikap ramah atau menolong, lebih
dari sekedar memenuhi kewajiban. 3.Non-maleficence Praktik Kedokteran haruslah
memilih pengobatan yang paling kecil risikonya dan paling besar manfaatnya. 4. Justice .
Perbedaan kedudukan sosial, tingkat ekonomi, pandangan politik, agama dan faham
kepercayaan, kebangsaan dan kewarganegaraan, status perkawinan, serta perbedaan jender
Page 2
-
7/28/2019 Form Refleksi Kasus Saraf
3/4
tidak boleh dan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya. Dalam kasus
pasien Tn.S. prinsip Non-maleficence lebih diutamakan karena kondisi prognosis pasien
yang dubia et malam .Sosial Ekonomi:
Terapi definit pada pasien adalah terapi operatif dengan bedah
kostotransversektomi yang dilakukan berupa debridemen dan penggantian korpus vertebra
yang rusak dengan tulang spongiosa/kortiko-spongiosa. Ada tiga cara menghilangkan lesi
tuberkulosa, yaitu: (a) Debrideman fokal, (b) Kosto-transveresektomi, (c) Debrideman
fokal radikal yang disertaibone graft di bagian depan. Paraplegia Penanganan yang dapat
dilakukan pada paraplegia, yaitu: (a) Pengobatan dengan kemoterapi semata-mata (b)
Laminektomi (c) Kosto-transveresektomi (d) Operasi radikal (e) Osteotomi pada tulang
baji secara tertutup dari belakang. Pembiayaan dari terapi ini adalah tidak sedikit, meninjau
penghasilan pasien dan keluarganya maka hal ini menjadi sesuatu hal yang tidak mudah.Oleh karena itu dibutuhkan alternatif lain seperti mengajukan jamkesda dari provinsi,
mengajukan proposal kepada LSM terkait, dan dari partai politik atau anggota dewan.
4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasanevidence / referensi yang sesuai
Penyakit merupakan salah satu tanda-tanda kebesaran Allah S.W.T. Bagi manusia,
mengupayakan suatu pengobatan Bahwa obat/pengobatan adalah hanya sebab kesembuhan
sedangkan penyembuh yang sebenarnya hanyalah Allah semata. Oleh karena itu
kesembuhan dari Allah melalui obat yang dikonsumsi, dan bisa jadi Allah subhanahu wa
taala memberikan kesembuhan walaupun tanpa obat. Sebagaimana firman Allah ketika
menceritakan kisah Nabi Ibrahim,
Dan apabila aku sakit. Dialah Yang menyembuhkan aku, (Qs. As-Syuara : 80).
Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan, Sesungguhnya bersama
setiap kesulitan ada kemudahan.(QS Al Insyirah : 5&6)Dua ayat dari QS Al Insyirah memberikan penjelasan khusus mengenai kesulitan,
yakni 'bersama kesulitan ada kemudahan', yang menunjukkan bahwa hanya ada satu
kesulitan. Ini berarti bahwa pada setiap kesulitan ada dua kemudahan atau solusi. Solusinya
terletak dalam pengetahuan tentang proses awal terjadinya kesulitan kemudian melihat
kesempumaan di dalamnya.
Page 3
-
7/28/2019 Form Refleksi Kasus Saraf
4/4
Kasus yang terjadi pada pasien adalah kesulitan dalam sisi ekonomi sebagai
konsekuensi dari pengupayaan pengobatan. Janji Allah dalam dua ayat dari QS Al Insyirah
menunjukkan kesulitan tersebut sudah ada jalan keluarnya, problemnya adalah
kesungguhan dalam menemukan jalan tersebut.WAllahu alam bishawab .
Umpan balik dari pembimbing
Purbalingga, 4 Juli 2012
TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda
Dr.H.Ahmad Tanji Sp.S Yaltafit Abror Jeem
Page 4