FOKAL INFEKSI

21
I. Terminologi - Infeksi Odontogen : Infeksi yang berasal dari gigi - Fokus Infeksi : Asal / tempat terjadinya infeksi - Fokal Infeksi : Infeksi lokal dalam waktu lama/ kronis, melibatkan bagian kecil tubuh yang menyebabkan infeksi dan gejala klinis pada bagian tubuh lain - Abses Kronis : Perkembangan lambat, inflamasi ringan, lambat menyembuh, mengalami drainase II. Identifikasi Masalah 1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan penyakit jantung koroner ? 2. Apa penyebab infeksi Odontogen ? 3. Bagaimana mekanisme penyebaran dari infeksi gigi menjadi fokal infeksi ? 4. Di mana saja fokus infeksi dalam rongga mulut ? 5. Apa saja jenis-jenis infeksi odontogen ? 6. Apa saja jenis-jenis infeksi nonodontogen ? 7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyebaran infeksi odontogen ? III. Analisa Masalah 1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan penyakit jantung koroner ? Bisa berawal dari kalkulus ataupun karies, lama kelamaan gig yang tidak dirawat akan menjadi nekrosis, sehingga bakteri mudah masuk ke dalam gigi. Jika sudah ada mikroorganisme di dalam gigi, makan mikroorganisme tersebut akan masuk ke pembuluh darah sehinga tersebarlah ke seluruh tubuh. Ketika bakteri sampai ke jantung, bakteri tersebut akan menyerang jantung dan mengeluarkan enzim yang dapat 1

description

Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada bagian tubuh yang lain.

Transcript of FOKAL INFEKSI

Page 1: FOKAL INFEKSI

I. Terminologi

- Infeksi Odontogen : Infeksi yang berasal dari gigi

- Fokus Infeksi : Asal / tempat terjadinya infeksi

- Fokal Infeksi : Infeksi lokal dalam waktu lama/ kronis, melibatkan bagian kecil tubuh yang menyebabkan infeksi dan gejala klinis pada bagian tubuh lain

- Abses Kronis : Perkembangan lambat, inflamasi ringan, lambat menyembuh, mengalami drainase

II. Identifikasi Masalah

1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan penyakit jantung koroner ?2. Apa penyebab infeksi Odontogen ?3. Bagaimana mekanisme penyebaran dari infeksi gigi menjadi fokal infeksi ?4. Di mana saja fokus infeksi dalam rongga mulut ?5. Apa saja jenis-jenis infeksi odontogen ?6. Apa saja jenis-jenis infeksi nonodontogen ?7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyebaran infeksi odontogen ?

III. Analisa Masalah

1. Apa kaitan infeksi odontogen dengan penyakit jantung koroner ?Bisa berawal dari kalkulus ataupun karies, lama kelamaan gig yang tidak dirawat akan menjadi nekrosis, sehingga bakteri mudah masuk ke dalam gigi. Jika sudah ada mikroorganisme di dalam gigi, makan mikroorganisme tersebut akan masuk ke pembuluh darah sehinga tersebarlah ke seluruh tubuh. Ketika bakteri sampai ke jantung, bakteri tersebut akan menyerang jantung dan mengeluarkan enzim yang dapat menyumbat pembuluh darah jantung, sehingga suplai oksigen dan makanan berkurang dan akhirnya akan timbul penyakit jantung koroner.

2. Apa penyebab infeksi Odontogen ? Bakteri coccus anaerob

Gram positif : sp. StreptococcusGram negatif : sp.Neisseria

Bakteri batang aerobGram positif : corinebacteriumGram negatif : hemofilus

Oral Hygiene buruk Infeksi pulpa gigi pulpitis Asupan gizi buruk Sistem imun lemah

1

Page 2: FOKAL INFEKSI

3. Bagaimana mekanisme penyebaran dari infeksi gigi menjadi fokal infeksi ?

Hematogen : melalui darah Limfatik : melalui pembuluh limfe Perluasan infeksi dalam jaringan Penyebaran gastrointestinal dan pernapasan Jaringan Ikat Infeksi kronisbakteri menghasilkan toksinmenyebar ke aliran

darah menyebar ke organ lain Karies poket periodontal nekrosis bakteri masuk ke

periapikal bakteri menghasilkan enzimmenyumbat pembuluh darahpenyakit jantung/ginjal/dll

4. Di mana saja fokus infeksi dalam rongga mulut ? Periapikal Akar gigi yang infeksi Gigi impaksi Jaringan periodontal Pulpa

5. Apa saja jenis-jenis infeksi odontogen ? Abses Periodontal

poket tertutup oleh kalkulus, debris, benda-benda asingada 2 macam yaitu akut dan kronik

Abses Periapikal Perikoronitis Periodontitis Marginalis Phlegmoon

6. Apa saja jenis-jenis infeksi nonodontogen ? Osteomielitis Candidiasis Actynomikosis

7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyebaran infeksi odontogen ?

jenis dan virulensi kuman penyebab Sistem imun host Jenis dan posisi gigi sumber infeksi Panjang akar gigi Adanya tissue space dan potential space

IV. Skema

2PAK RAHAT (50

th)

Page 3: FOKAL INFEKSI

V. Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Fokal dan Fokus Infeksi

2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Mekanisme Fokal Infeksi

3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Penyakit yang disebabkan oleh Fokal Infeksi

4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi Odontogen5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi

Nonodontogen

VI. Mengumpulkan Informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain

VII. Sintesa dan Uji Informasi

3

Sakit pada dada

Dokter Sp.PD Dokter gigi

Jantung koroner Pemeriksaan IO : gigi 26,34 abses kronis, gigi 45,44 ganren pulpa,

kalkulus pada semua regio dengan grade 3Fokal

Fokus InfeksiMekanisme Penyakit

Infeksi Odontogen

Infeksi Nonodontoge

n

merujuk

Page 4: FOKAL INFEKSI

1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Fokal dan Fokus Infeksi

A. Fokal Infeksi Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang biasanya dalam jangka waktu cukup lama (kronis), dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh, yang kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau kumpulan gejala klinis pada bagian tubuh yang lain. Menurut W.D Miller (1890), seluruh bagian dari sistem tubuh yang utama telah menjadi target utama dari infeksi yang berasal dari mulut, terutama bagian pulpa dan periodontal. Organisme yang berasal dari mulut tersebut dapat menyebar ke daerah sinus (termasuk sinus darah kranial), saraf pusat dan perifer, sistem kardiovaskuler, mediastinum, paru-paru dan mata. Faktor Penyebab fokal infeksi, diantaranya :

Faktor agen- Meliputi jenis bakteri dan virulensinya

- Dapat menyebar secara cepat dan difusi melalui jaringan

- Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri anaerob dengan coccus gram negatif

- Menyebar dengan masuk pembuluh darah dan membentuk penyebaran sistemik dari kompleks imun, komponen dan produk bakteri

Faktor pejamu- Meliputi pertahanan tubuh terhadap penetrasi bakteri dari plak

gigi ke jaringan- Mekanisme dapat menyebar dan menyebabkan infeksi akut dan

kronik Oral Hygiene yang buruk

- Jumlah bakteri yang berkolonisasi di gigi meningkat 2-10 kali lipat dan memungkinkan lebih banyak bakteri melewati jaringan dan masuk ke pembuluh darah, menimbulkan peningkatan prevalensi dan besarnya bakteremia

Faktor lingkungan- Dilihat dari asupan gizi dan kebersihan diri yang tidak terjaga

B. Fokus Infeksi Fokus infeksi yaitu pusat atau suatu daerah di dalam tubuh darimana kuman dapat menyebar jauh ke tempat lain dalam tubuh dan bisa menyebabkan penyakit. Jadi, apabila dikatakan gigi sebagai fokus infeksi berarti pusat infeksi dari salah satu organ tubuh berasal dari gigi. Di dalam rongga mulut, terdapat berbagai fokus infeksi seperti :

4

FOKUS INFEKSI

PLAK

KALKULUS

KARIES

PERIKORONITISPULPITIS

NEKROSIS PULPA

ABSES(Apikal-Periapikal)

Page 5: FOKAL INFEKSI

1. Infeksi Periapikal Gigi

Karies gigi yang tidak dirawat atau dibiarkan saja lama kelamaan dapat menyebabkan infeksi periapikal . Infeksi periapikal yang kronis dapat menyebabkan terbentuknya granuloma, krista, dan abses.

2. Kalkulus

Kalkulus adalah deposit plak pada gigi yg mengeras akibat demineralisasi. Jika kalkulus dibiarkan, maka akan banyak bakteri patogen yang hidup di dalam gigi.

3. Perikoronitis

Perikoronitis merupakan Inflamasi jaringan gusi sekitar mahkota gigi yang mengalami erupsi inkomplit. hal ini biasanya dapat disertai operkulitis yakni inflamasi pada ginggival flap dari gigi yang mengalami erupsi inkomplit. perikoronitis sering terjadi pada Molar 3 namun dapat juga terjadi pada gigi lain yang mengalami erupsi inkomplit. gigi yang mengalami erupsi inkomplit disebut wisdom tooth.

4. Nekrosis Pulpa

Nekrosis pulpa merupakan kematian pulpa yang disebabkan iskemik jaringan pulpa yang disertai dengan infeksi. Infeksi tersebut disebabkan oleh mikroorganisme yang bersifat saprofit namun juga dapat disebabkan oleh mikroorganisme yang memang bersifat patogen. Nekrosis pulpa sebagian besar terjadi oleh komplikasi dari pulpitis baik yang akut mapun yang kronik yang tidak ditata laksana dengan baik dan adekuat.

5

Page 6: FOKAL INFEKSI

2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Mekanisme Fokal Infeksi

Penyebaran infeksi dari fokus primer ke tempat lain dapat berlangsung melalui

beberapa cara, yaitu transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen), transmisi melalui

aliran limfatik (limfogen), perluasan infeksi dalam jaringan, dan penyebaran dari

traktus gastrointestinal dan pernapasan akibat tertelannya atau teraspirasinya materi

infektif.

1. Transmisi melalui sirkulasi darah (hematogen)

Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan lunak di sekitarnya

merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan kemungkinan

masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke dalam sirkulasi darah.

Di lain pihak, infeksi dan inflamasi juga akan semakin meningkatkan aliran darah yang

selanjutnya menyebabkan semakin banyaknya organisme dan toksin masuk ke dalam

pembuluh darah. Vena-vena yang berasal dari rongga mulut dan sekitarnya mengalir

ke pleksus vena pterigoid yang menghubungkan sinus kavernosus dengan pleksus vena

faringeal dan vena maksilaris interna melalui vena emisaria. Karena perubahan tekanan

dan edema menyebabkan penyempitan pembuluh vena dan karena vena pada daerah

ini tidak berkatup, maka aliran darah di dalamnya dapat berlangsung dua arah,

memungkinkan penyebaran infeksi langsung dari fokus di dalam mulut ke kepala atau

faring sebelum tubuh mampu membentuk respon perlawanan terhadap infeksi tersebut.

Material septik (infektif) yang mengalir melalui vena jugularis internal dan eksternal

dan kemudian ke jantung dapat membuat sedikit kerusakan. Namun, saat berada di

dalam darah, organisme yang mampu bertahan dapat menyerang organ manapun yang

kurang resisten akibat faktor-faktor predisposisi tertentu.

2. Transmisi melalui aliran limfatik (limfogen)

Seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut kaya dengan

aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah menjalar ke

kelenjar limfe regional. Pada rahang bawah, terdapat anastomosis pembuluh darah dari

kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir. Akan tetapi anastomosis tersebut tidak

ditemukan pada rahang bawah.

Kelenjar getah bening regional yang terkena adalah sebagai berikut:

Sumber infeksi KGB regional

Gingiva bawah Submaksila

6

Page 7: FOKAL INFEKSI

Jaringan subkutan bibir bawah Submaksila, submental, servikal profunda

Jaringan submukosa bibir atas dan bawah Submaksila

Gingiva dan palatum atas Servikal profunda

Pipi bagian anterior Parotis

Pipi bagian posterior Submaksila, fasial

Banyaknya hubungan antara berbagai kelenjar getah bening memfasilitasi penyebaran

infeksi sepanjang rute ini dan infeksi dapat mengenai kepala atau leher atau melalui

duktus torasikus dan vena subklavia ke bagian tubuh lainnya.

3. Peluasan langsung infeksi dalam jaringan

Perluasan langsung infeksi terjadi melalui tiga cara, yaitu:

Perluasan di dalam tulang tanpa pointing

Area yang terkena terbatas hanya di dalam tulang, menyebabkan osteomyelitis.

Kondisi ini terjadi pada rahang atas atau yang lebih sering pada rahang bawah. DI

rahang atas, letak yang saling berdekatan antara sinus maksila dan dasar hidung

menyebabkan mudahnya ketelibatan mereka dalam penyebaran infeksi melalui tulang.

Perluasan di dalam tulang dengan pointing

Ini merupakan tipe infeksi yang serupa dengan tipe di atas, tetapi perluasan tidak

terlokalisis melainkan melewati tulang menuju jaringan lunak dan kemudian

membentuk abses. Di rahang atas proses ini membentuk abses bukal, palatal, atau

infraorbital. Selanjutnya, abses infraorbital dapat mengenai mata dan menyebabkan

edema di mata. Di rahag bawah, pointing dari infeksi menyebabkan abses bukal.

Apabila pointing terarah menuju lingual, dasar mulut dapat ikut terlibat atau pusa

terdorong ke posterior sehingga membentuk abses retromolar atau peritonsilar.

Perluasan sepanjang bidang fasial

Menurut HJ Burman, fasia memegang peranan penting karena fungsinya yang

membungkus berbagai otot, kelenjar, pembuluh darah, dan saraf, serta karena adanya

ruang interfasial yang terisi oleh jaringan ikat longgar, sehingga infeksi dapat

menurun.

Di bawah ini adalah beberapa fasia dan area yang penting, sesuai dengan klasifikasi

dari Burman:

o Lapisan superfisial dari fasia servikal profunda

o Regio submandibula

7

Page 8: FOKAL INFEKSI

o Ruang (space) sublingual

o Ruang submaksila

o Ruang parafaringeal

4. Penyebaran ke traktus gastrointestinal dan pernapasan

Bakteri yang tertelan dan produk-produk septik yang tertelan dapat menimbulkan

tonsilitis, faringitis, dan berbagai kelainan pada lambung. Aspirasi produk septik

dapat menimbulkan laringitis, trakeitis, bronkitis, atau pneumonia.

Infeksi oral dapat menimbulkan sensitisasi membran mukosa saluiran napas atas

dan menyebabkan berbagai gangguan, misalnya asma. Infeksi oral juga dapat

memperburuk kelainan sistemik yang sudah ada, misalnya tuberkulosis dan diabetes

mellitus. Infeksi gigi dapat terjadi pada seseorang tanpa kerusakan yang jelas

walaupun pasien memiliki sistem imun yang normal. Juga telah ditunjukkan bahwa

tuberkel basil dapat memasuki tubuh melalui oral, yaitu pocket periodontal dan flap

gingiva yang terinfeksi yang meliputi molar ketiga. Infeksi oral, selain dapat

memperburuk TB paru yang sudah ada, juga dapat menambah systemic load, yang

menghambat respon tubuh dalam melawan efek kaheksia dari penyakit TB tersebut.

Mendel telah menunjukkan perjalanan tuberkel basilus dari gigi melalui limfe, KGB

submaksila dan servikal tanpa didahului ulserasi primer. Tertelannya material septik

dapat menyebabkan gangguan lambung dan usus, seperti konstipasi dan ulserasi.

3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Penyakit yang disebabkan oleh Fokal Infeksi

a. Manifestasi pada jantung Penyakit Periodontal

Secara nyata penyakit periodontal merupakan predisposisi dari penyakit kardiovaskuler, dengan terdapatnya jumlah besar dari spesies bakteri gram(-), peningkatan sitokin proinflamasi, peningkatan fibrinogen perifer dan jumlah sel darah putih. Terdapat beberapa mekanisme dimana penyakit periodontal dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskular baik efek secara langsung atau tidak langsung dari bakteri oral. Pertama, bakteri oral seperti Streptococcus sanguis dan Porphyromonas gingivalis menginduksi agregasi platelet, yang akan menjadi pembentukan thrombus. Hal tersebut di mungkinkan, karena terdapat antibodi reaktif organisme periodontal di otot jantung dan memicu aktivasi komplemen serta sel T yang sensitif.

8

Page 9: FOKAL INFEKSI

Faktor kedua pada proses ini selain factor agregasi yang menunjukan respon dari host yaitu peningkatan mediator pro inflamasi seperti PGE2, TNF- , dan IL-1 . Mediator yang terkait berbeda antarindividual dalam hal sel T repertoire dan kapasitas sekresi sel monosit. pada orang tersebut lebih banyak mensekresi mediator inflamsi lebih banyak dari orang normal. Mekanisme ketiga yaitu hubungan antara bakeri, produk inflamasi periodontitis dan penyakit kardiovaskular, Lipopolisakarida (LPS) yang berasal dari organisme masuk kedalam serum yang mengakibatkan bakteriemia dengan efek secara langsung pada sel endotel yang mengakibatkan atherosclerosis. LPS juga dapat mengurangi pemasukan sel2 inflamasi ke pembuluh darah, dan memicu proliferasi otot polos vascular, degenerasi lipid vascular, koagulasi intravaskular, dan gangguan fungsi platelet. Akhirnya, infeksi oral tidak hanya dapat mengakibatkan kehilangan gigi, tetapi dapat juga mengakibatkan pennyakit kardiovaskular yang didukung oleh factor resiko lainnya seperti genetic dan lingkungan. Endokarditis

Infeksi endokarditis merupakan infeksi yang meliputi katup atau endothelial

dari jantung, hal ini terjadi jika bakteri masuk kedalam pembuluh darah dan menyerang jaringan di jantung yang abnormal, dan orang yang mempunyai efek pada jantung lebih mungkin terjadi infeksi endokarditis.

b. Manifestasi pada kepala dan leher Infeksi pada daerah kepala dan leher seperti abses otak, ensefalitis, meningitis kronik, sinusitis kronik, uveitis, dan konjungtivitis kronik dapat terjadi akibat bakteremia transient. Bakteremia transient bersumber dari mikroorganisme rongga mulut ketika dilakukan perawatan gigi terhadap infeksi gigi dan mulut. Bakteri dari rongga mulut umumnya terlokalisasi di daerah lobus frontal dan temporal. Maka, periodontitis dan karies memegang peranan penting dalam infeksi di kepala dan leher.

c. Manifestasi pada saluran pernafasan Infeksi pada saluran pernafasan yang diakibatkan oleh penyebaran fokus infeksi di gigi antara lain sinusitis, tonsillitis, pneumonia, asma bronchial, dan abses paru. Perkembangan penyakit dapat akibat mikroorganisme pada gigi berlubang, akibat menelan mikroorganisme pada ludah dan plak gigi, atau akibat diseminasi melalui aliran darah. Selain itu, dapat juga terjadi infeksi pada paru akibat aspirasi mikroorganisme dari rongga mulut.

d. Manifestasi pada saluran gastrointestinal Gastritis, colitis, enteritis, dan apendisitis merupakan penyakit saluran gastrointestinal yang dapat berkembang akibat penjalaran fokus infeksi pada

9

Page 10: FOKAL INFEKSI

rongga mulut. Salah satu contoh mikroorganisme penyebab adalah Helicobacter pylori, bakteri penyebab gastritis kronik dan ulkus peptikum, yang dapat diisolasi pada saliva dan plak gigi penderita gastritis. Selain itu, Helicobacter pylori dapat diisolasi dari plak gigi pasien dispepsia yang telah menjalani terapi antibiotic sehingga gigi berlubang dapat pula menyebabkan reinfeksi.

e. Manifestasi pada kulit dan jaringan lunak Penyakit kulit yang umum ditemukan sebagai akibat transmisi mikroorganisme dari gigi adalah penyakit kulit dengan dasar reaksi alergi (urtikaria, ekzema), liken planus, alopesia areata, akne vulgaris, dan eritema multiforme eksudatif. Infeksi kulit yang terjadi akibat fokus infeksi jarang terjadi. Mikroorganisme rongga mulut dapat menyebabkan infeksi pada kulit melalui sensitisasi yang mengakibatkan pelepasan histamin dari mastosit serta pembentukan kompleks imun, sedangkan mekanisme metastasis mikroorganisme langsung jarang terjadi.

f. Manifestasi pada tulang dan sendi Osteomielitis merupakan penyakit pada tulang yang telah terbukti dapat disebabkan oleh mikroorganisme dari rongga mulut. Sedangkan pada pasien dengan rheumatoid artritis, dapat terjadi kehilangan gigi dan tulang alveolar. Rheumatoid artritis merupakan penyakit yang etiologinya belum diketahui, tetapi merupakan salah satu manifestasi dari penyakit sistemik umum. Reaksi hipersensitifitas jaringan merupakan penyebab reaksi inflamasi pada penyakit ini. Infeksi gigi dapat menyebabkan penyakit ini bila terdapat infeksi streptokokus di mulut. Pada pasien dengan rheumatoid artritis, gigi yang mengalami abses dan tonsil yang terinfeksi harus diangkat. Dengan cara ini, kesehatan pasien akan membaik dan kemampuannya untuk melawan artritis secara tidak langsung akan terfasilitasi.

g. Manifestasi pada kehamilan Penyakit jaringan periodontal merupakan faktor risiko terjadinya kelahiran prematur spontan. Ibu yang menderita periodontitis memiliki risiko 7,5 kali lebih besar untuk mengalami kelahiran prematur atau bayi dengan berat lahir rendah. Kelahiran prematur pada ibu dengan gingivitis diakibatkan oleh lipopolisakarida yang dihasilkan bakteri pada fokus infeksi merangsang sekresi prostaglandin sehingga terjadi kontraksi uterus.

h. Manifestasi pada mata Infeksi ruang orbital diakibatkan oleh infeksi dento-alveolar. Komplikasi dari kista dentigerous menyebabkan ‘superior orbital fissure syndrome’ ( edema peri-orbital, proptosis, ekimosis subkonjungtival, ptosis, ophtalmoplegia, dilatasi pupil, keadaan mata yang sensitif terhadap cahaya). Inflamasi mata lainnya dapat menyebabkan uveitis dan endophtalmitis.

10

Page 11: FOKAL INFEKSI

i. Manifestasi pada ginjal Mikroorganisme penyebab infeksi saluran kemih pada umumnya adalah E. Coli, Staphylococcus.sp., dan Streptococcus. Streptococcus yang paling sering ditemukan adalah Streptococcus haemolyticus. Bakteri ini bukanlah penghuni normal pada saluran akar atau area periapikal dan ginggival. Fokus infeksi sebagai penyebab ISK sangat kecil kemungkinannya.

4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi Odontogen- Etiologi

Infeksi odontogen adalah infeksi yang berasal dari gigi. Pada umumnya infeksi odontogen secara inisial dihasilkan dari pembentukan plak gigi. Sekali bakteri patologik ditentukan, mereka dapat menyebabkan terjadinya komplikasi lokal dan menyebar/meluas seperti terjadinya bacterial endokarditis, infeksi ortopedik, infeksi pulmoner, infeksi sinus kavernosus, septicaemia, sinusitis, infeksi mediastinal dan abses otak. Infeksi odontogen biasanya disebabkan oleh bakteri endogen. Lebih dari setengah kasus infeksi odontogen yang ditemukan (sekitar 60 %) disebabkan oleh bakteri anaerob. Bakteri aerob sendiri jarang menyebabkan infeksi odontogen (hanya sekitar 5 %). Bila infeksi odontogen disebabkan bakteri aerob, biasanya organisme penyebabnya adalah speciesStreptococcus. Infeksi odontogen banyak juga yang disebabkan oleh infeksi campuran bakteri aerob dan anaerob yaitu sekitar 35 %. Pada infeksi campuran ini biasanya ditemukan 5-10 organisme pada pemeriksaan kultur. Mikroorganise penyebab Infeksi odontogen , diantaranya :

Aerob AnaerobGram (+) Gram (-) Gram (+) Gram (-)

Streptococcus spp. Neisseria spp. peptostreptococcus spp.

Bacteroides spp.

Streptococcus (group D) spp.

Haemophylus spp. Eubacterium spp. Fusobacterium spp.

Staphylococcus spp Lactobacillus spp.Eikenella spp Actynomicetes spp.Corynebacterium spp

Clostridia spp.

- Faktor – faktor yang mempengaruhi kemampuan penyebaran infeksi odontogenik

Virulensi dan quantity Pertahanan tubuh lokal Pertahanan humoral Jenis dan posisi gigi sumber infeksi Panjang akar terhadap perlekatan otot-otot Adanya tissue space dan potential space

11

Page 12: FOKAL INFEKSI

- Jenis-Jenis

Abses Periodontal

Merupakan inflamasi pada jaringan periodontal yang terlokalisasi dan mempunyai daerah yang purulen. Abses periodontal dapat akut maupun kronis, abses yang akut sering menjadi kronis. Penyakit ini diakibatkan oleh infeksi bakteri yang mengenai jaringan periodonsium. Penyakit periodontal merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang terakumulasi di dalam kalkulus (karang gigi) yang biasanya terdapat pada leher gigi. Kelainan yang paling banyak didapat adalah kelainan dari gingiva karena gingiva terletak pada bagian permukaan sedangkan penyebab yang paling menonjol adalah plak dan kalkulus (karang gigi). Di dalam mulut penuh dengan bakteri, yang dengan mudah akan membentuk plak. Bentuk plak tipis dan tidak berwarna,  dan kadang tidak disadari bahwa plak telah terbentuk. Plak harus dibersihkan dengan menyikat gigi teratur,  karena plak lama kelamaan akan mengeras membentuk kalkulus (karang gigi), pada kondisi ini hanya bisa dibersihkan oleh dokter gigi.

Pericoronitis

Pericoronitis merupakan suatu infeksi pada jaringan lunak perikoronal (opercula) yang bagian paling besar / utama dari jaringan lunak tersebut berada di atas / menutupi mahkota gigi. Gigi yang sering mengalami perikoronitis adalah pada gigi molar ketiga mandibula. Infeksi yang terjadi disebabkan oleh adanya mikroorganisme dan debris yang terperangkap diantara mahkota gigi dan jaringan lunak di atasnya. Pada umumnya perawatan kasus seperti ini dengan pemberian antibiotik merupakan hal penting untuk dilakukan, agar mencegah meluasnya infeksi.

Abses Periapikal

Inflamasi ditandai dengan terbentuknya dan terkumpulnya pus (nanah) pada apeks gigi. Gejalanya berupa sakit spontan, sensitif terhadap perkusi, sensitif terhadap pengunyahan, stadium lanjut pembengkakkan, keyoyangan gigi bisa disertai demam, gigi terasa memanjang.

Periodontitis marginalis

Infeksi dari marginal gusi umumnya berjalan kronis. Inflamasi dimulai dari gingivitis marginalis, tandatandanya gusi hiperemis, edema, mudah berdarah, kalkulus positif, hilangnya puncak H.Mukolar, dan terbentuknya pocket

Phlegmoon (Ludwig’s Angina)

Phlegmon atau Ludwig's angina adalah suatu penyakit kegawatdaruratan, yaitu terjadinya penyebaran infeksi secara difus progresif dengan cepat yang menyebabkan timbulnya infeksi dan tumpukan nanah pada daerah rahang bawah kanan dan kiri (submandibula)

12

Page 13: FOKAL INFEKSI

dan dagu (submental) serta bawah lidah (sublingual), yang dapat berlanjut menyebabkan gangguan jalan nafas dengan gejala berupa perasaan tercekik dan sulit untuk bernafas secara cepat (mirip dengan pada saat terjadinya serangan jantung yang biasa dikenal dengan angina pectoris).

Phlegmon adalah infeksi akut yang disebabkan oleh kuman Streptokokus yang menginfeksi lapisan dalam dasar mulut yang ditandai dengan pembengkakan yang dapat menutup saluran nafas. Phlegmon berawal dari infeksi pada gigi (odontogenik), 90% kasus diakibatkan oleh odontogenik, dan 95% kasus melibatkan submandibula bilateral dan gangguan jalan nafas merupakan komplikasi yang berbahaya dan seringkali merenggut nyawa. Angka kematian sebelum dikenalnya antibiotik mencapai angka 50% dari seluruh kasus yang dilaporkan, sejalan dengan perkembangan antibiotika, perawatan bedah yang baik, serta tindakan yang cepat dan tepat, maka saat ini angka kematian (mortalitas) hanya 8%.

Kejadian dari phlegmon ini akan menghebat seiring dengan keadaan umum dari penderita, bila penderita mempunyai keadaan umum yang jelek (diabetes dan sebagainya) maka phlegmon akan bergerak ke arah potensial space atau rongga jaringan ikat kendor yang berada di bawahnya, dan hal ini bisa mengakibatkan sepsis atau bakeri meracuni pembuluh darah.

5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan tentang Infeksi Nonodontogen

Jenis-jenis Infeksi Non Odontogen- Osteomielitis

Osteomielitis dental atau yang disebut osteomielitis pada tulang rahang adalah keadaan infeksi akut atau kronik pada tulang rahang, biasanya disebabkan karena bakteri. Penyakit ini sulit untuk didiagnosis dan diterapi. Gejala-gejala fisik pada penderita yang tidak dapat didiagnosis sebagai penyakit khusus, seperti kelelahan, dan nyeri pada sendi atau edema pada jaringan di sekitar tulang rahang sering disebabkan karena adanya infeksi bakteri yang tersembunyi pada tulang rahang yang kumannya menyebarkan toksin ke jaringan sekitarnya.

- Candidiasis

13

Page 14: FOKAL INFEKSI

Kandidiasis adalah penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies Candida, biasanya oleh Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki, atau paru, kadang-kadang dapat menyebabkan  septikemia,

endokarditis, atau meningitis . Gejalanya berupa plak putih dan rapuh yang melekat pada lidah, mukosa gigi, gingiva dan palatum dengan eritema dibawahnya

- Actynomikosis

Aktinomikosis

merupakan infeksi kronik yang ditandai oleh adanya lesi kulit bergranul dan supuratif yang disebabkan oleh bakteri endogen gram-positif berfilamen. Aktinomikosis terutama disebabkan oleh Actinomyces israelii, bakteri anaerob yang normalnya berada pada enamel gigi, gusi, tonsil, dan lapisan membran intestinal, serta vagina. Lokasi infeksi biasanya terdapat pada wajah, leher, thoraks, dan abdomen. Etiologi pada human actinomycoses tidak dimiliki oleh satu spesis, tetapi dimiliki oleh beberapa anggota yang berbeda dari genus Actinomyces, Propionibacterium dan Bifidobacterium. Namun secara esensialnya, pada aktinomisit patogenik, semua lesi aktinomikotik yang tipikal mengandung antara 1 hingga 10 spesies bakteri. Bakteri ini berperan sebagai patogen sinergis yang menguatkan aktinomisit dan bertanggung jawab pada gejala awal penyakit dan kegagalan terapi.

14