Infeksi Virus
-
Upload
meli-ardianti -
Category
Documents
-
view
49 -
download
6
description
Transcript of Infeksi Virus
VARICELLA
• Terutama mengenai anak-anak• Sangat menular, transmisi– Melalui udara (droplet infection)– Kontak langsung dengan lesi
• Masa inkubasi– Imunokompeten : 10-21 hari– Imunokompromais : < 14 hari
GEJALA PRODROMAL
• Anak– Demam– Malaise ringan bersamaan dengan timbulnya lesi kulit
• Pubertas dan dewasa– Demam– Kedinginan– Malaise– Nyeri kepala– Anoreksia– Nyeri punggung– Nyeri tenggorokan 2-3 hari sebelum lesi kulit timbul
TANDA DAN GEJALA
• Lesi awal berupa papul eritematosa vesikel berbentuk tear drops pustul krusta
• Gambaran khas : polimorfi• Pada pasien imunokompromais– Lesi kulit lebih luas dan dalam– Sering terdapat bula serta nekrotik
• Infeksi sekunder : pembesaran kelenjar getah bening regional
TANDA DAN GEJALA
Distribusi sentral terutama pada badan
Sentrifugal ke muka dan ekstermitas
Dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, saluran napas atas
DIAGNOSIS• Percobaan Tzanck– Mengambil bahan dari kerokan dasar vesikel– Membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan Giemsa– Didapati sel datia beinti banyak
DIAGNOSIS BANDING• Variola– Lebih berat– Monomorf– Penyebaran dimulai dari akral (telapak tangan dan kaki)
PENATALAKSANAAN
• Pada bayi/anak imunokompeten biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri
• Gatal bedak/lotio kalamin dengan antipruritus dan atau antihistamin sedatif oral
• Bila vesikel sudah pecah/terbentuk krusta salap antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder
• Kadang diperlukan antipiretik/analgetik• Obat antivirus (asiklovir, gamsiklovir, valasiklovir)
– Dapat diberikan dalam 48–72 jam setelah lesi kulit timbul– Terutama untuk varisela berat atau mempunyai risiko terjadinya
komplikasi (pajanan sekunder, pubertas/dewasa, dan pasien dengan penyakit kulit kronik)
• Varisela-zoster imunoglobilin (VZIG) IM, 4 hari setelah terpajan
PENATALAKSANAAN• Indikasi VZIG
– Anak yang sedang dalam terapi imunosupresi– Remaja (> 15 thn) dan dewasa– Wanita hamil– Infant dari ibu yang terinfeksi 5 hari sebelum atau 48 jam
setelah kelahiran– Premature infant yang dirawat di RS (> 28 minggu masa gestasi)
dimana ibu tidak ada riwayat– Premature infant yang dirawat di RS (< 28 minggu masa gestasi
atau < 1000 g)– Pengobatan pasien imunokompromais yang tidak respon
dengan acyclovir
PENCEGAHAN
• Terutama untuk golongan berisiko tinggi menderita varisela berat– Imunisasi pasif dengan varisela-zoster
imunoglobilin (VZIG)– Imunisasi aktif dengan vaksin VVZ (Oka strain)– Mencegah pajanan
PROGNOSIS
• Perawatan teliti dan higiene jaringan parut yang timbul sedikit baik
• Biasanya pada dewasa– Super-infeksi bakterial– Pneumonia– Ensefalitis/meningoensefalitis
varisela– Glomerulonefritis– Karditis– Hepatitis– Keratitis– Konjunctivitis– Otitis– Arteritis– Kelainan darah
KOMPLIKASI
HERPES ZOSTER
Sinonim = dampa, cacar ularEtiologi : infeksi virus varisela-zosterInfeksi ini merupakan reaktivasi yg erjadi setelah infeksi primer (varisela)Transmisi virus : secara aerogen dari pasien yg sedang menderita varisela atau herpes zoster.
Patogenesis• Virus beriam di ganglion posterior susunan saraf tepi &
ganglion kranialis .• Kelainan kulit yg timbul sesuai dgn persarafan ganglion
tersebut.• Kadang juga menyerang ganglion anterior & bagian motorik
kranialis gejala2 gangguan motorik.
Gejala klinis
• Daerah yg sering terkena dermatom torakal dan servikal.
• Pria= wanita. Sering pada dewasa.• Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal :– Sistemik : demam, pusing, malase– Lokal : nyeri otot-tulang, gatal, pegal
• Setelah gejala prodromal timbul eritem dalam waktu singkat menjadi vesikel yg berkelompok dengan dasar kulit eritematosa dan edema dan tersusun dermatomal.
• Vesikel : berisi cairan jernih menjadi keruh (warna abu2) menjadi pustul dan krusta.
• Kadang vesikelnya mengandung darah herpes zoster hemoragik.
• Bila disertai infeksi sekunder menimbulkan ulkus penyembuhan berupa sikatriks.
• Perjalanan penyakit :– Masa tunas : 7-12 hari– Masa aktif : berupa lesi2 baru yg tetap timbul,
berlangsung 1 minggu.– Masa resolusi : 1-2 minggu– Kadang disertai pembesaran KGB regional.
• Lokalisasi : – Unilateral– Bersifat dermatomal sesuai tempat persarafan.
• Kelainan pada SSP menimbulkan kelainan motorik, o.k struktur ganglion kranialis.
• Hiperestesi pda daerah terkena memberi gambaran khas.
• Kelainan pada muka o.k:– g3 nervus trigeminus (dgn ganglion gaseri) atau
nervus facialis– Otikus (dgn g3 genikulatum)
• Macam2 herpes hozter:–Herpes zoster oftalmikus• O.k infeksi cabang pertama nervus trigeminus• G3 nervus fasialis + otikus sindrom ramsay
hunt paralisis otot muka, kelainan kiulit yg ssuai persarafan, tinitus, vertigo, nistagmus, g3 pendengaran, nausea dan g3 pengecapan.
– Herpes zoster abortif• Berlangsung singkat.• Kelainan : hanya vesikel & eritem
– Herpes zoster generalisata• Kelainan kulit unilateral & segmental• Disertai kelainan kulit yg menyebar generalisata
berupa vesikel yg soliter & umbilikasi• Pada org tua & kondisi fisik yg sangat lemah.
VARIOLA
DEFINISI Penyakit virus yg disertai kelainan umum yg buruk,, dpt menyebabkan kematian, efloresensi monomorf tu trdpt di perifer tubuh.
SINONIM Cacar atau small pox
Etiologi
Virus poks sgt stabil pd suhu ruangan, spt hidup diluar tubuh slama berbulan2.• variola mayor bila di inokulasikan pd membran korioalantoik tumbuh pd suhu 38-38,5 C• variola minor tumbuh pd suhu < 38 C
Patogenesis
• Transmisi scr aerogen dan trdpt / terbawa dipakaian masuk ke dlm tubuh multiplikasi dlm sistem retikuloendotelial viremia melepaskan diri melalui kapiler dermis menuju sel epidermis membentuk badan inklusi intra sitoplama yg terletak di inti sel (badan Guarmeri)
STADIUM INKUBASI ERUPSI
• Nyeri kepala, nyeri tulang, dan sendi disertai demam tinggi, menggigil, lemas, muntah, berlangsung selama 3-4 hari.
STADIUM MAKULO-PAPULAR
• Timbul makula eritematosa yang cepat menjadi papul terutama di muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa sehat kembali dan tidak timbul lesi baru.
STADIUM VESIKULO-PUSTULOSA
• 5-10 hari timbul vesikel yang kemudian menjadi pustul dan pada saat ini suhu meningkat lagi
STADIUM RESOLUSI
• Berlangsung dlm 2 minggu, timbul krusta dan suu mulai turun, krusta yang lepas sikatris yang atrofi kadang dapat timbul perdarahan yang disebut black variola yang fatal.
Variola Minor :
• Masa inkubasi lebih singkat dan gejala prodormal tampak ringan
• Jumlah lesi yang timbul tidak terlalu banyak• Mortalitas <1% (dibandingkan mayor yang 1-50%)
Varioloid :• Timbul pada pasien yang telah mendapat vaksinasi• Timbul imunitas parsial meskipun terinfeksi virus yang cukup
virulen• Gejala prodormal dan gejala kulit sedikit sekali atau tidak ada• Lesi biasanya terdapat di dahi, lengan atas dan tangan• Tidak terjadi demam berulang
Diagnosis
•inokulasi pd korioalantoik• pemeriksaan virus dgn ME • deteksi Ag virus pd agar sel• pemeriksaan histopatologik• test serologik test ikat komplemen
Profilaksis
Vaksinasi dgn virus vaksinia yg diberikan dgn metode multiple puncture dibersihkan dgn eter / aseton agar alkohol tdk menginaktifkan virus vaksinia tsb.KI : atopi, penderita yg sedang mendapat KS dan defisiensi imunologik
Terapi
•karantina • SISTEMIK obat antiviral (asiklovir, valasiklovir), mis isoprinosin, IFN, globulin gama• analgetik, antipiretik• makanan lunak • TOPIKAL kompres dgn antiseptik atau salap AB
Komplikasi
• Bronkopneumonia• Infeksi kulit sekunder berupa:– Furunkel– Impetigo
• Ulkus kornea• Ensefalitis• Efluvium• Telogen
Prognosis
Bergantung pd penatalaksanaan I dan fasilitas yg tersedia.Jar parut diperbaiki dgn tindakan dermabrasi / pemberian collagen implant.
Miliaria • Definisi – Kelainan kulit akibat tertutupnya saluran kelenjar
keringat yang menyebabkan retensi keringat– Tidak ada hubungan dengan seks/ ras– Banyak pada infant
• Sinonim– Biang keringat– Keringat buntet– Liken Tropikus– Prickle Heat
• Klasifikasi • Berdasarkan kedalaman letak sumbatan : Miliaria kristalina (sudamina)
• Sumbatan terjadi di dalam stratum korneum Miliaria rubra (Prickly heat)
• Sumbatan terjadi di lapisan dalam epidermis Miliaria profunda (mamillaria)
• Sumbatan di dalam dermoepidermal junction
Miliaria kristalina• Manifestasi klinis • Ditandai dengan adanya vesikel berdiameter 1mm (seperti
percikan air) tanpa tanda radang• Umumnya tidak memberi keluhan• Sering terdapat di daerah intertriginosa(misalnya aksila)• Tidak perlu pengobatan karena mudah pecah dengan mandi
atau pergerakan anggota tubuh
Miliaria rubra• Manifestasi klinis• Ditandai adanya makula/ papul eritematosa dengan vesikel
punktata di atasnya, ekstrafolikuler, kadang-kadang menjadi pustul bila luas dan kronis
• Bila berat dan luas dapat menyebabkan demam• Disertai rasa gatal dan kadang-kadang rasa panas bila ada
keringat• Terutama di daerah badan dan leher
Miliaria profunda• Manifestasi klinis• Papul putih berukuran 1-3 mm• Tidak gatal dan tidak merah• Lokasi pada badan dan ekstremitas• Sering ditemukan pada iklim panas• Dapat berasal dari miliaria rubra yang berulang Bila luas dapat
menyebabkan gangguan evaporasi, yang dapat mengakibatkan demam, takikardi, heat stres, kolaps; disebut sebagai tropical anhydrotic asthenia
• Diagnosis – Mudah didiagnosis secara klinis– Tidak perlu pemeriksaan penunjang
• Diagnosis banding– Miliaria kristalina: (-)– Miliaria rubra: Reaksi iritasi primer, eritema
neonatorum, folikulitis– Miliaria profunda: musinosis papular, amiloidosis
• Pengobatan – Miliaria kristalina• Pengobatan tidak diperlukan, cukup dengan
menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan meyerap keringat
– Miliaria rubra• Menggunakan pakaian yang tipis dan yang dapat
menghisap keringat
• Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol• Losio Faberi juga dapat digunakan, untuk
menambahkan efek anti pruritus dapat ditambahkan mentholum atau camphora pada losia Faberi
– Miliaria profunda• Pengobatan dengan cara menghindari panas dan
kelembaban yang berlebihan• Mengusahakan regulasi suhu yang baik dan pakaian
yang tipis• Dapat diberikan losio calamin dengan atau tanpa
menthol