Infeksi Virus

43
VARICELLA • Terutama mengenai anak-anak • Sangat menular, transmisi – Melalui udara (droplet infection) – Kontak langsung dengan lesi • Masa inkubasi – Imunokompeten : 10-21 hari – Imunokompromais : < 14 hari

description

infeksi virus

Transcript of Infeksi Virus

Page 1: Infeksi Virus

VARICELLA

• Terutama mengenai anak-anak• Sangat menular, transmisi– Melalui udara (droplet infection)– Kontak langsung dengan lesi

• Masa inkubasi– Imunokompeten : 10-21 hari– Imunokompromais : < 14 hari

Page 2: Infeksi Virus
Page 3: Infeksi Virus

GEJALA PRODROMAL

• Anak– Demam– Malaise ringan bersamaan dengan timbulnya lesi kulit

• Pubertas dan dewasa– Demam– Kedinginan– Malaise– Nyeri kepala– Anoreksia– Nyeri punggung– Nyeri tenggorokan 2-3 hari sebelum lesi kulit timbul

Page 4: Infeksi Virus

TANDA DAN GEJALA

• Lesi awal berupa papul eritematosa vesikel berbentuk tear drops pustul krusta

• Gambaran khas : polimorfi• Pada pasien imunokompromais– Lesi kulit lebih luas dan dalam– Sering terdapat bula serta nekrotik

• Infeksi sekunder : pembesaran kelenjar getah bening regional

Page 5: Infeksi Virus

TANDA DAN GEJALA

Distribusi sentral terutama pada badan

Sentrifugal ke muka dan ekstermitas

Dapat menyerang selaput lendir mata, mulut, saluran napas atas

Page 6: Infeksi Virus
Page 7: Infeksi Virus

DIAGNOSIS• Percobaan Tzanck– Mengambil bahan dari kerokan dasar vesikel– Membuat sediaan hapus yang diwarnai dengan Giemsa– Didapati sel datia beinti banyak

DIAGNOSIS BANDING• Variola– Lebih berat– Monomorf– Penyebaran dimulai dari akral (telapak tangan dan kaki)

Page 8: Infeksi Virus

PENATALAKSANAAN

• Pada bayi/anak imunokompeten biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri

• Gatal bedak/lotio kalamin dengan antipruritus dan atau antihistamin sedatif oral

• Bila vesikel sudah pecah/terbentuk krusta salap antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder

Page 9: Infeksi Virus

• Kadang diperlukan antipiretik/analgetik• Obat antivirus (asiklovir, gamsiklovir, valasiklovir)

– Dapat diberikan dalam 48–72 jam setelah lesi kulit timbul– Terutama untuk varisela berat atau mempunyai risiko terjadinya

komplikasi (pajanan sekunder, pubertas/dewasa, dan pasien dengan penyakit kulit kronik)

• Varisela-zoster imunoglobilin (VZIG) IM, 4 hari setelah terpajan

Page 10: Infeksi Virus

PENATALAKSANAAN• Indikasi VZIG

– Anak yang sedang dalam terapi imunosupresi– Remaja (> 15 thn) dan dewasa– Wanita hamil– Infant dari ibu yang terinfeksi 5 hari sebelum atau 48 jam

setelah kelahiran– Premature infant yang dirawat di RS (> 28 minggu masa gestasi)

dimana ibu tidak ada riwayat– Premature infant yang dirawat di RS (< 28 minggu masa gestasi

atau < 1000 g)– Pengobatan pasien imunokompromais yang tidak respon

dengan acyclovir

Page 11: Infeksi Virus

PENCEGAHAN

• Terutama untuk golongan berisiko tinggi menderita varisela berat– Imunisasi pasif dengan varisela-zoster

imunoglobilin (VZIG)– Imunisasi aktif dengan vaksin VVZ (Oka strain)– Mencegah pajanan

Page 12: Infeksi Virus

PROGNOSIS

• Perawatan teliti dan higiene jaringan parut yang timbul sedikit baik

• Biasanya pada dewasa– Super-infeksi bakterial– Pneumonia– Ensefalitis/meningoensefalitis

varisela– Glomerulonefritis– Karditis– Hepatitis– Keratitis– Konjunctivitis– Otitis– Arteritis– Kelainan darah

KOMPLIKASI

Page 13: Infeksi Virus

HERPES ZOSTER

Sinonim = dampa, cacar ularEtiologi : infeksi virus varisela-zosterInfeksi ini merupakan reaktivasi yg erjadi setelah infeksi primer (varisela)Transmisi virus : secara aerogen dari pasien yg sedang menderita varisela atau herpes zoster.

Page 14: Infeksi Virus

Patogenesis• Virus beriam di ganglion posterior susunan saraf tepi &

ganglion kranialis .• Kelainan kulit yg timbul sesuai dgn persarafan ganglion

tersebut.• Kadang juga menyerang ganglion anterior & bagian motorik

kranialis gejala2 gangguan motorik.

Page 15: Infeksi Virus
Page 16: Infeksi Virus

Gejala klinis

• Daerah yg sering terkena dermatom torakal dan servikal.

• Pria= wanita. Sering pada dewasa.• Sebelum timbul gejala kulit, terdapat gejala prodromal :– Sistemik : demam, pusing, malase– Lokal : nyeri otot-tulang, gatal, pegal

• Setelah gejala prodromal timbul eritem dalam waktu singkat menjadi vesikel yg berkelompok dengan dasar kulit eritematosa dan edema dan tersusun dermatomal.

Page 17: Infeksi Virus

• Vesikel : berisi cairan jernih menjadi keruh (warna abu2) menjadi pustul dan krusta.

• Kadang vesikelnya mengandung darah herpes zoster hemoragik.

• Bila disertai infeksi sekunder menimbulkan ulkus penyembuhan berupa sikatriks.

Page 18: Infeksi Virus

• Perjalanan penyakit :– Masa tunas : 7-12 hari– Masa aktif : berupa lesi2 baru yg tetap timbul,

berlangsung 1 minggu.– Masa resolusi : 1-2 minggu– Kadang disertai pembesaran KGB regional.

• Lokalisasi : – Unilateral– Bersifat dermatomal sesuai tempat persarafan.

Page 19: Infeksi Virus

• Kelainan pada SSP menimbulkan kelainan motorik, o.k struktur ganglion kranialis.

• Hiperestesi pda daerah terkena memberi gambaran khas.

• Kelainan pada muka o.k:– g3 nervus trigeminus (dgn ganglion gaseri) atau

nervus facialis– Otikus (dgn g3 genikulatum)

Page 20: Infeksi Virus

• Macam2 herpes hozter:–Herpes zoster oftalmikus• O.k infeksi cabang pertama nervus trigeminus• G3 nervus fasialis + otikus sindrom ramsay

hunt paralisis otot muka, kelainan kiulit yg ssuai persarafan, tinitus, vertigo, nistagmus, g3 pendengaran, nausea dan g3 pengecapan.

Page 21: Infeksi Virus

– Herpes zoster abortif• Berlangsung singkat.• Kelainan : hanya vesikel & eritem

– Herpes zoster generalisata• Kelainan kulit unilateral & segmental• Disertai kelainan kulit yg menyebar generalisata

berupa vesikel yg soliter & umbilikasi• Pada org tua & kondisi fisik yg sangat lemah.

Page 22: Infeksi Virus

VARIOLA

DEFINISI Penyakit virus yg disertai kelainan umum yg buruk,, dpt menyebabkan kematian, efloresensi monomorf tu trdpt di perifer tubuh.

SINONIM Cacar atau small pox

Page 23: Infeksi Virus

Etiologi

Virus poks sgt stabil pd suhu ruangan, spt hidup diluar tubuh slama berbulan2.• variola mayor bila di inokulasikan pd membran korioalantoik tumbuh pd suhu 38-38,5 C• variola minor tumbuh pd suhu < 38 C

Page 24: Infeksi Virus

Patogenesis

• Transmisi scr aerogen dan trdpt / terbawa dipakaian masuk ke dlm tubuh multiplikasi dlm sistem retikuloendotelial viremia melepaskan diri melalui kapiler dermis menuju sel epidermis membentuk badan inklusi intra sitoplama yg terletak di inti sel (badan Guarmeri)

Page 25: Infeksi Virus
Page 26: Infeksi Virus

STADIUM INKUBASI ERUPSI

• Nyeri kepala, nyeri tulang, dan sendi disertai demam tinggi, menggigil, lemas, muntah, berlangsung selama 3-4 hari.

Page 27: Infeksi Virus

STADIUM MAKULO-PAPULAR

• Timbul makula eritematosa yang cepat menjadi papul terutama di muka dan ekstremitas, termasuk telapak tangan dan telapak kaki. Suhu tubuh normal kembali dan penderita merasa sehat kembali dan tidak timbul lesi baru.

Page 28: Infeksi Virus

STADIUM VESIKULO-PUSTULOSA

• 5-10 hari timbul vesikel yang kemudian menjadi pustul dan pada saat ini suhu meningkat lagi

Page 29: Infeksi Virus

STADIUM RESOLUSI

• Berlangsung dlm 2 minggu, timbul krusta dan suu mulai turun, krusta yang lepas sikatris yang atrofi kadang dapat timbul perdarahan yang disebut black variola yang fatal.

Page 30: Infeksi Virus

Variola Minor :

• Masa inkubasi lebih singkat dan gejala prodormal tampak ringan

• Jumlah lesi yang timbul tidak terlalu banyak• Mortalitas <1% (dibandingkan mayor yang 1-50%)

Varioloid :• Timbul pada pasien yang telah mendapat vaksinasi• Timbul imunitas parsial meskipun terinfeksi virus yang cukup

virulen• Gejala prodormal dan gejala kulit sedikit sekali atau tidak ada• Lesi biasanya terdapat di dahi, lengan atas dan tangan• Tidak terjadi demam berulang

Page 31: Infeksi Virus

Diagnosis

•inokulasi pd korioalantoik• pemeriksaan virus dgn ME • deteksi Ag virus pd agar sel• pemeriksaan histopatologik• test serologik test ikat komplemen

Page 32: Infeksi Virus

Profilaksis

Vaksinasi dgn virus vaksinia yg diberikan dgn metode multiple puncture dibersihkan dgn eter / aseton agar alkohol tdk menginaktifkan virus vaksinia tsb.KI : atopi, penderita yg sedang mendapat KS dan defisiensi imunologik

Page 33: Infeksi Virus

Terapi

•karantina • SISTEMIK obat antiviral (asiklovir, valasiklovir), mis isoprinosin, IFN, globulin gama• analgetik, antipiretik• makanan lunak • TOPIKAL kompres dgn antiseptik atau salap AB

Page 34: Infeksi Virus

Komplikasi

• Bronkopneumonia• Infeksi kulit sekunder berupa:– Furunkel– Impetigo

• Ulkus kornea• Ensefalitis• Efluvium• Telogen

Page 35: Infeksi Virus

Prognosis

Bergantung pd penatalaksanaan I dan fasilitas yg tersedia.Jar parut diperbaiki dgn tindakan dermabrasi / pemberian collagen implant.

Page 36: Infeksi Virus

Miliaria • Definisi – Kelainan kulit akibat tertutupnya saluran kelenjar

keringat yang menyebabkan retensi keringat– Tidak ada hubungan dengan seks/ ras– Banyak pada infant

• Sinonim– Biang keringat– Keringat buntet– Liken Tropikus– Prickle Heat

Page 37: Infeksi Virus

• Klasifikasi • Berdasarkan kedalaman letak sumbatan : Miliaria kristalina (sudamina)

• Sumbatan terjadi di dalam stratum korneum Miliaria rubra (Prickly heat)

• Sumbatan terjadi di lapisan dalam epidermis Miliaria profunda (mamillaria)

• Sumbatan di dalam dermoepidermal junction

Page 38: Infeksi Virus

Miliaria kristalina• Manifestasi klinis • Ditandai dengan adanya vesikel berdiameter 1mm (seperti

percikan air) tanpa tanda radang• Umumnya tidak memberi keluhan• Sering terdapat di daerah intertriginosa(misalnya aksila)• Tidak perlu pengobatan karena mudah pecah dengan mandi

atau pergerakan anggota tubuh

Page 39: Infeksi Virus

Miliaria rubra• Manifestasi klinis• Ditandai adanya makula/ papul eritematosa dengan vesikel

punktata di atasnya, ekstrafolikuler, kadang-kadang menjadi pustul bila luas dan kronis

• Bila berat dan luas dapat menyebabkan demam• Disertai rasa gatal dan kadang-kadang rasa panas bila ada

keringat• Terutama di daerah badan dan leher

Page 40: Infeksi Virus

Miliaria profunda• Manifestasi klinis• Papul putih berukuran 1-3 mm• Tidak gatal dan tidak merah• Lokasi pada badan dan ekstremitas• Sering ditemukan pada iklim panas• Dapat berasal dari miliaria rubra yang berulang Bila luas dapat

menyebabkan gangguan evaporasi, yang dapat mengakibatkan demam, takikardi, heat stres, kolaps; disebut sebagai tropical anhydrotic asthenia

Page 41: Infeksi Virus

• Diagnosis – Mudah didiagnosis secara klinis– Tidak perlu pemeriksaan penunjang

• Diagnosis banding– Miliaria kristalina: (-)– Miliaria rubra: Reaksi iritasi primer, eritema

neonatorum, folikulitis– Miliaria profunda: musinosis papular, amiloidosis

Page 42: Infeksi Virus

• Pengobatan – Miliaria kristalina• Pengobatan tidak diperlukan, cukup dengan

menghindari panas yang berlebihan, mengusahakan ventilasi yang baik, pakaian tipis dan meyerap keringat

– Miliaria rubra• Menggunakan pakaian yang tipis dan yang dapat

menghisap keringat

Page 43: Infeksi Virus

• Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol• Losio Faberi juga dapat digunakan, untuk

menambahkan efek anti pruritus dapat ditambahkan mentholum atau camphora pada losia Faberi

– Miliaria profunda• Pengobatan dengan cara menghindari panas dan

kelembaban yang berlebihan• Mengusahakan regulasi suhu yang baik dan pakaian

yang tipis• Dapat diberikan losio calamin dengan atau tanpa

menthol