patogenesis infeksi virus-dadiii.pptx

download patogenesis infeksi virus-dadiii.pptx

of 22

Transcript of patogenesis infeksi virus-dadiii.pptx

Slide 1

PATOGENESIS INFEKSI VIRUSNama Anggota Kelompok:

Ririh Dwiyanti ( 01 ) Arum Tirta Ratnasari ( 16 )Devi Agustina ( 20 )Dwi Wijayanti ( 22 )Putri Retno Giyanti ( 40 ) By : Kelompok 7

VIRUSVirus adalah mikroorganisme yang mengadakan replikasi di dalam sel dan kadang-kadang memakai asam nukleat atau protein pejamu. Sifat virus yang sangat khusus adalah: Mengganggu sel khusus tanpa merusak. Virus yang tidak menyebabkan kerusakan sel disebut virus non sitopatik (non cytopathic virus). Bila terjadi kerusakan sel, maka hal ini akibat reaksi antigen antibodi. Virus ini dapat menjadi persisten dan akhirnya menjadi kronik, sebagai contoh adalah virus hepatitis BVirus merusak sel atau mengganggu perkembangan sel kemudian menghilang dari tubuh, dan virus seperti ini disebut virus sitopatik (cytopathic virus), sebagai contoh infeksi virus HIV, infeksi hepatitis virus lain, dan sebagainya.Dapat menginfeksi jaringan tanpa menimbulkan respons inflamasiDapat berkembang biak dalam sel pejamu tanpa merusak

Patogenesis virusPatogenesis virus merupakan suatu tahap akhir terjadinya penyakit setelah infeksi virus. Patogenesis virus ini berakibat timbulnya suatu penyakit klinis atau subklinis (tidak bergejala) yang merupakan hasil interaksi antara beberapa faktor dengan virus dan inang.

Penyakit akibat petogenesis virusa. Penyakit patogenesis bergejalaDisebut juga infeksi subklinik karena tidak tampak adanya gejala klinik. Sebagai besar infeksi virus hanya mengakibatkan infeksi subklinik dan dapat merangsang kekebalan humoral maupun seluler.b. Penyakit virus klinisJenis penyakit patogenesis ini sering tergantung dari banyaknya virus yang masuk dan tidak selalu terjadi pada tiap infeksi sehingga bukan merupakan indeks infeksi virus yang tepat. Jenis penyakit ini jauh lebih jarang daripada infeksi subklinik dan penyakit golongan ini berkaitan dengan organ sasaran tertentu untuk suatu virus tertentu.

Jenis-jenis infeksipada tahapan patogenesis :

a. Infeksi tidak nyataInfeksi jenis ini memiliki ciri dan sifat sebagai berikut: Terjadi bila jumlah sel yang terinfeksi tidak cukup banyak untuk dapat menimbulkan gejala klinik. Disebut pula penyakit subklinik. Dapat merangsang pembuatan antibodi yang cukup banyak sehingga tubuh menjadi kebal terhadap infeksi serupa berikutnya. Sering terjadi jika jumlahnya virus yang masuk hanya sedikit atu virus tidak dapat mencapai organ sasaran.b. Infeksi akut Terjadi jika gejala klinik penyakit hanya tampak dalam waktu yang pendek setelah masa inkubasi. Sembuh jika virus dapat dienyahkan dari dalam tubuh. Dibagi menjadi infeksi lokal atau menyebar, tergantung apakah virus langsung berada pada organ sasaran atau harus berjala dari tempat infeksi ke tempat organ sasaran. Dapat berkembang menjadi infeksi menetap atau laten.c. Infeksi menetap Virus infektif terus berada di dalam tubuh untuk jangka waktu lama. Mungkin ada gejala klinik atau tanpa gejala. Dapat berkembang menjadi pembawa virus atau karier.d. Infeksi latenVirus penginfeksi tetap berada di dalam tubuh dalam bentuk noninfektif tetapi secara periodik dapat diaktifkan kembali menjadi virus infektif yang menimbulkan penyakit klinis. Disebut juga penyakit kambuhan.e. Infeksi lambatMasa inkubasi sangat lama.Selama masa inkubasi tidak tampak gejala klinis dan tidak terbentuk virus infektif.Sering berupa penyakit virus pada susunan saraf pusat yang bersifat kronis, progresif dan faal (misal penyakit Kuru).

Pola penyakit yang ditimbulkan akibat infeksi patogenesis :

a. Infeksi virus penyakit dalam efek setempat Terjadi bila perkembangan virus dan kerusakan sel bersifat lokal pada tempat virus masuk dalam tubuh. Masa inkubasi pendek. Mungkin menunjukan gejala sistemik (demam) Tidak terjadi viremia (virion di dalam darah) Terjadi pada saluran nafas (influenza,batuk,pilek), saluran pencernaan (picornavirus dan rotavirus), saluran urogenital (kutil kelamin) dan mata (Adenovirus) Hanya merangsang respons imun yang lebih lemah dari pada infeksi yang menyebarb. Infeksi menyebar Virus menyebar dari tempat masuknya ke dalam tubuh menuju organ sasaran Masa inkubasi moderat (beberapa minggu) Gejala klinik utama diakibatkan oleh infeksi pada satu organ sasaran,meskipun terjadi pada organ lain

Strategi pertahanan virus

Interaksi sel inang dan virus(1) Virus yg karena efek sitosidalnya atau toksiknya menimbul- kan banyak kematian sel inang(2) Virus yg karena proses perkembangbiakan nya tidak menimbulkan kematian sel secara langsung tetapi hanya menimbulkan kelainan kecil(3) Virus yg proses infeksinya mengakibatkan terjadinya perubahan tumbuh kembang sel yg berlebihan Pembagian ini tidak selalu pararel dengan manifes tasi klinis , sehingga meskipun gangguan tidak terlalu berat tetapi kalau mengenai sel sel organ penting manifestasi klinisnya terlihat lebih nyata Port de entreePenyakit yg ditimbulkan dapat bersifat setempat misalya Virus influensa , Rubela dan Coronavirus , bisa juga ditempat lain virus Variola atau virus Varisela ( Cacar air ) , dan bisa juga yg bersifat tumorigenik seperti HPV ( Human Papiloma Virus )Saluran pernafasanSaluran pencernaanHanya virus yg tak berselubung yg setelah melewati cairan lambung masih tetap infektif Ada yg hanya menimbulkan kelainan setempat seperti Rotarovirus , Pararotarovirus , Norwalk agent , Hawaii agent dll , ada pula yg menyebar ketempat lain seperti Virus hepatitis dan HIV ( Human Imunodifisiency Virus )

Kulit dan mukosa genitalisVirus masuk melalui mikro lesi , atau melalui gigitan arthropoda Sebagian menimbulkan kelainan setempat seperti Virus herpes simpleks , Virus papiloma , Virus molluscum contagiosumUmumnya yg terjadi adalah kelainan kulit yg sistemikPlasentaVirus mencapai plasenta setelah ibu mengalami viremia , dimana virus dapat berkembang biak dulu di plasenta atau langsung masuk kedalam janin Kelainan yg terjadi tergantung jenis virus dan usia kehamilanVirus yg banyak dikaitkan dengan kelainan kongenital adah Virus Rubela , Cytomegalovirus dan kadang kadang Virus varisela

Penyebaran Penyebaran dekat , infeksi terlokalisirVirus menginfeksi sel tetangga melalui ruang antar sel atau kontak langsung antar gel ( infeksi kulit oleh Virus papiloma ) , atau aliran sekret ( infeksi saluran pernafasan / pencernaan)Penyebaran jauh , melalui aliran darah , getah bening atau susunan sarafKecuali Rhinovirus dan beberapa tipe papiloma virus , biasanya disertai viremia , Enterovirus dan Togavirus banyak terdapat dalam plasma , Epstein Barr Virus bersifat Lymphocyte associated , Virus cacar bersifat Leucocyte associated , Virus Lymphocytic chorio meningitis bersifat Erythrocyte associatedImunopatologiProses terjadinya kekebalan tubuh terkadang tak berjalan mulus , beberapa virus menyerang sistem kekebalan tubuh , HIV misalnya menyerang berbagai sel kekebalan tubuh yg mempunyai penanda CD4 , termasuk sel T helper yg fungsinya memicu dan menggerakkan proses kekebalan menjadi sangat berkurang Selain itu HIV secara terus menerus mengalami mutasi sehingga sistem kekebalan menjadi tak efektif Berat ringannya kelainan penyakit akibat infeksi virus tergantung berbagai faktor diantaranyaProses kekebalan tubuhReaksi hypersensitifitasReaksi radang Derajat kerusakan jaringan