Fm Portofolio n Cpd Pdki

7
PORTOFOLIO DAN CPD PDKI Oleh KRT.Adi Heru Husodo Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta PENGANTAR Apakah yang dimaksud PDKI itu ? Kiranya banyak pihak yang hingga kini tetap saja mempertanyakannya karena berbagai kepentingan, misalkan : - Ingin tahu apa makna PDKI = Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia/ KDKI - Apa visi dan misinya ? - Dimana kantornya ? - Siapa anggotanya ? - Bagaimana prosedur pelatihannya ? - Dan sebagainya Kiranya bertolak dari pemikiran tersebut diatas itulah maka Portofolio dan CPD PDKI itu perlu sekali untuk diuraikan agar dapat dipahami oleh berbagai pihak DIFINISI 1.Portofolio = The office and functions of a minister of state or member of a cabinet Jadi secara garis besar Portofolio PDKI adalah penjelasan mengenai ABC dan D-nya PDKI 2.CPD PDKI = Continuing Professional Development Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia

description

family medicine

Transcript of Fm Portofolio n Cpd Pdki

PORTOFOLIO DAN CPD PDKI

OlehKRT.Adi Heru HusodoPerhimpunan Dokter Keluarga IndonesiaCabang Daerah Istimewa Yogyakarta

PENGANTARApakah yang dimaksud PDKI itu ? Kiranya banyak pihak yang hingga kini tetap saja mempertanyakannya karena berbagai kepentingan, misalkan : Ingin tahu apa makna PDKI = Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia/ KDKI Apa visi dan misinya ? Dimana kantornya ? Siapa anggotanya ? Bagaimana prosedur pelatihannya ? Dan sebagainyaKiranya bertolak dari pemikiran tersebut diatas itulah maka Portofolio dan CPD PDKI itu perlu sekali untuk diuraikan agar dapat dipahami oleh berbagai pihak DIFINISI1.Portofolio = The office and functions of a minister of state or member of a cabinetJadi secara garis besar Portofolio PDKI adalah penjelasan mengenai ABC dan D-nya PDKI

2.CPD PDKI = Continuing Professional Development Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Jadi CPD PDKI adalah Pengembangan profesi Dokter Keluarga yang dapat dilakukan secara berkesinambungan seperti CME (Continuing Medical Education = Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan atau PKB)

PEMBAHASANBerawal dari ke-ikut-serta-an beberapa dosen Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menghadiri International Conference of Family Doctor di Philipina pada tahun 1970-an, maka sepulangnya ke Indonesia didirikanlah Organisasi Dokter Umum yang mempelajari Ilmu Kedokteran Keluarga yang selanjutnya dinamakan : KOLESE DOKTER KELUARGA INDONESIA atau KDKISelanjutnya pada tahun 2000-an KDKI berubah nama menjadi : PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA atau PDKI

KDKI atau PDKI adalah Organisasi Profesi yang berskala nasional karena hampir di seluruh propinsi di Indonesia terdapat cabang-cabangnya, namun KDKI atau PDKI juga merupakan organisasi profesi berskala internasional, karena merupakan anggota WONCA yaitu the World Organization of National . Atau Organisasi Dokter Keluarga di Seluruh DuniaProgram- program kerja PDKI telah banyak yang dilaksanakan, misalkan :1.Sosialisasi Dokter Keluarga di seluruh Indonesia2.Pelatihan Dokter Keluarga memakai paket A,paket B, paket C dan paket D3.Penerbitan buku-buku panduan pelatihan dokter keluarga4.Menghadiri dan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan ilmiah5.Menggalang kerjasama pelatihan dokter keluarga bersama Tri Partit (Departemen Kesehatan, PDKI dan Fakultas Kedokteran )6. Menyelenggarakan pertemuan tahunan dokter keluarga nasional (misalkan : Konggres Nasional Dokter Keluarga, Musyawarah Nasional Dokter Keluarga, dan sebagainya)7. Pembentukan ranting-ranting PDKI di berbagai kabupaten di Indonesia8. dan sebagainya

Sesuai arahan BP2KB IDI (PDKI-IDI, 2008) maka secara retrospektif kegiatan professional PDKI yang telah dilakukan meliputi :1.Pembelajaran (Continuing Profesional Development= CPD)2.Profesionalisme (Praktik sebagai Dokter Layanan Primer)3.Pengabdian kepada masyarakat4.Publikasi Ilmiah Kedokteran layanan primer5. Pengembangan Ilmu Kedokteran Layanan Primer

Dokter Praktek Umum (DPU) jumlahnya amat banyak, yaitu pada tahun 2008 sekitar 65.000 dokter, sehingga karena menyadari permasalahan tersebut diatas maka PDKI menyelenggarakan : TOT (Training of Trainers) CPD (diantaranya adalah Program Konversi DPU menjadi DK) Pelatihan Dokter Keluarga memakai Paket A,Paket B,Paket C dan Paket DProgram Konversi DPU menjadi DK menilai 4 Pilar Profesionalisme, yaitu :1.Perilaku dokter dengan parameter antara lain :- SIP-Tempat Praktek- Perlengkapan tempat praktek2.Ilmu Pengetahuan dengan parameter antara lain :- CPD yang telah di-ikuti- Tulisan yang telah dipublikasi- Buku teks dan jurnal yang biasa dibaca3.Ketrampilan klinis dengan parameter antara lain :- Pendekatan Kedokteran Keluarga pada setiap kasus selama praktek- Kasus yang pernah ditangani selama praktek- Kursus ketrampilan medis teknis yang pernah dijalani4.Kinerja dengan parameter :- Jumlah kasus yang telah diselesaikan- Jenis kasus yang telah pernah dilayani- Keberhasilan menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapi- Manajemen praktek dengan pendekatan Kedokteran Keluarga

Tujuan Program Konversi DPU menjadi DK adalah :1.Menarik dan meningkatkan minat dan member peluang seluas-luasnya kepada DPU untuk menilai profesionalisme diri dan menilai dirinya sendiri2.Menghargai profesionalisme DPU yang dinilai dapat menjadi sarana pembelajaran mandiri3.Menyediakan peluang yang luas bagi DPU untuk berkarir di ranah pelayanan primer4.Memfasilitasi pengembangan Ilmu Kedokteran Layanan Primer5.Meningkatkan mutu pelayan kedokteran primer6.Menyusun basis data distribusi dan kinerja dokter layanan primer di Indonesia

Instrumen dari program Konversi DPU menjadi DK tersebut diatas dapat mencapai nilai lebih dari 250 SKP IDI. Karena itu selain memperoleh gelar DK (Dokter Keluarga), maka peserta juga memenuhi syarat untuk RESERTIFIKASI. Program Konversi berlaku dari 2008 hingga 2012. Sesudah tahun 2012, maka resertifikasi dilakukan melalui CPD.

Di lain pihak Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui Sub Direktorat Pembinaan Dokter Keluarga saat ini tengah melakukan :1. Uji coba pelayanan dokter keluarga di :a. Kabupaten Gorontalob. Kabupaten Kediric. Tembilahan, Kepulauan Riau2. Peningkatan kualitas pelayanan primer melalui kerjasama dengan berbagai pihak, misalkan :a. PDKIb. Perguruan Tinggic. Penyelenggara Asuransi Kesehatan (Misalkan : ASKES,Jamsostek,dsb)d. Luar negerie. Dan sebagainya Terkait dengan permasalahan tersebut diatas, pihak penyelenggara pendidikan juga memberikan tanggapan, misalkan : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Memasukkan Ilmu Kedokteran Keluarga dalam kuliah-kuliah S-1 di Bagian Kedokteran Komunitas Membantu Departemen Kesehatan Republik Indonesia dalam pengadaan Dokter Keluarga Mengirimkan beberapa orang dosen untuk sekolah Dokter Keluarga di Philipina dan Australia Mendirikan Klinik Dokter Keluarga di Kiara dan Cempaka Putih, Jakarta Banyak sekali staf pengajar FKUI yang menempati posisi- posisi penting di : Kolegium Ilmu Kedokteran Keluarga Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia Kolegium Ilmu Kedokteran Indonesia Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dan sebagainya Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Memasukkan Ilmu Kedokteran Keluarga dalam dalam kuliah S-1 dalam blok kedokteran keluarga Membentuk Tim Pengembangan Dokter Keluarga yang bertugas melakukan Post Graduate Certification on Family Medicine melalui Blok 1, Blok 2, Blok 3 dan Blok 4 Melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dalam pelatihan dokter keluarga memakai Blok 1,Blok 2, Blok 3 dan Blok 4 Melakukan kerjasama dengan Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan PDKI DIY dalam hal pelatihan Dokter Keluarga Melakukan kerjasama dengan Mastrijt University of Amsterdam (Prof.DR. Job Metsemaker.,Ph.D & Prof.Marijke & DR.Geraldine) dengan dukungan dana dari NPT Belanda serta Iowa University of United Stated of America (Prof.Dr.Mark Alan Graber.,Ph.D) dengan dukungan dana dari AMINEF mengembangkan pendidikan dokter keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Surakarta Menyelenggarakan pendidikan S-2 Dokter Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Memasukkan Ilmu Kedokteran Keluarga dalam kuliah S-1 di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Mendirikan Klinik Dokter Keluarga di lingkungan kampus FK Unair (Prof.DR.Arsiniati) bekerjasama dengan IDI Surabaya (dr.Suroto) dengan bantuan dari PDKI Pusat Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Memasukkan Ilmu Kedokteran Keluarga dalam kuliah S-1 di Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Memasukkan Ilmu Kedokteran Keluarga dalam kuliah S-1 di Blok Kedokteran Keluarga Mengirimkan seorang dosen untuk sekolah S-3 Dokter Keluarga di Australia

KESIMPULANDemikianlah Portofolio PDKI dan CPD PDKI adanya yang semuanya diselenggarakan hanyalah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan primer yang sebenarnya merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di Indonesia.DAFTAR PUSTAKAPDKI-IDI 2008.PROGRAM KONVERSI DOKTER PRAKTIK UMUM-DOKTER KELUARGA, Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia & Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.Anonim 1973.TIME WEBSTERS NEW IDEAL DICTIONARY, G & C Merriam Co, United States of America