FIX TB Anak Dan Dewasa
-
Upload
rahma-cita-halida -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of FIX TB Anak Dan Dewasa
-
7/29/2019 FIX TB Anak Dan Dewasa
1/5
RESPIRATORY SYSTEM BLOCK || RAHMA CITA HALIDA || 10.080 ||
KLINIS Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Anak
DEFINISI Merupakan penyakit infeksi kronik, penyakit menular, radang parenkim paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang berupa Mycobacterium tuberculosis.
Basil ini ditemukan pertama kali oleh Robert Koch pada tahun 1882.
EPIDEMI
OLOGI
1/3 (1,86 milyar orang ) penduduk dunia terinfeksi oleh TB.33% seluruh kasus TB terjadi di Asia Tenggara. Indonesia urutan ke 5 di dunia.SKRT 2001 penyebab kematian utama pada golongan penyakit infeksi.Menyerang sebagian besar usia produktif 20-49 tahun.
5-6% dari total kasus TB. Indonesia: 10% dari seluruh kasus TB terjadi pada usia > lipid basil Tb makin >>.
KLASIFIK
ASI /
STADIUM
BERDASARKAN PATOGENESIS
TB Primer
Individu yang terinfeksi basil TB pertama kali. Gejala klinis yang timbul hanya berupa jika terdapat benda asing di saluran napas ( ec tubuh tidak punya pengalaman terhadap basil TB, sehingga basil TB hanya difagosit oleh makrofag). Tubuh akan melakukan pengenalan terhadap basil TB dan membentuk imunitas untuk mengeliminasi basil ini. Makrofag memakan, namun banteri ada yg berkembang di dalam
makrofag, menyebabkan lisis makrofag dan mebuat lesi di tempat tersebut sarang primer/fokus Ghon.
Membentuk kompleks primer fokus Ghon, limfangitis lokal dan limfadenitis regional. Hasil dapat berupa:
- Sembuh sempurna (restitution ad integrum).
-
7/29/2019 FIX TB Anak Dan Dewasa
2/5
RESPIRATORY SYSTEM BLOCK || RAHMA CITA HALIDA || 10.080 ||
- Sembuh berbekas (sarang Ghon, garis fibrotik, sarang perkapuran).- Menyebar (perkontinuitatum, bronkogen, hematogen & limfogen).
TB Sekunder / Reaktivitas TB / TB PascaPrimer
Muncul bertahun-tahun kemudian setelah tuberkulosis primer. Terjadi pada usia 15-40 tahun. Nama lain: tuberkulosis bentuk dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis menahun, dll. Mekanisme:
Pembentukkan sarang pneumoni direabsorpsi kembali atau meluas penyebukan jaringan fibrosis pengapuran aktifasi kembalimembentuk perkejuanmenimbulkan
kavitas ketika karingan keju dibatukkan keluar penebalan dinding kavitasmemadat dan membungkus diri (enkapsulasi)membentuk tuberkuloma.
BERDASARKAN KLASIFIKASI
1. Lokasi penyakit :TB Paru : Parenkim paru.TB ekstraparu : TB pada organ selain paru.
2. Berdasarkan hasil apusan dahak :TB Paru BTA + 2 atau lebih hasil BTA + atau 1 BTA + plus abnormalitas radiologis yang menunjukkan TB paru atau 1 hapusan BTA + plus kultur basil +.TB Paru BTA - selain kriteria diatas.
3. Beratnya penyakit :Lokasi luas dan bacillary load.Bila dapat mengancam jiwa atau menimbulkan cacat.
4. Berdasarkan RPO :Kasus baru: tidak pernah OAT atau OAT kurang dari 1 bulan.Kambuh (relaps): pernah berobat, dinyatakan sembuh / pengobatan lengkap berobat lagi +.Gagal pengobatan: BTA + yg masih + atau kembali menjadi + pada akhir bulan ke 5.Pengobatan setelah default : pasien kembali berobat dengan hasil bakteriologi +, setelah berhenti minum obat 2 bulan/lebih.Kronik: BTA tetap + setelah pengobatan kategori 2.
GEJALA
KLINIS
Gejala respiratori
Batuk > 2 minggu: paling dini & paling sering dikeluhkan, dimulai dr batuk kering hingga batuk berdahak. Demam > 2 minggu berulang, tindak terlalu tinggi Dapat disertai dengan keringat malam.
-
7/29/2019 FIX TB Anak Dan Dewasa
3/5
RESPIRATORY SYSTEM BLOCK || RAHMA CITA HALIDA || 10.080 ||
Dahak awalnya mukoidmukopurulen purulen kental ketika sudah terjadi jaringan keju.Batuk darah: tanda telah terjadi ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kavitas.Sesak napas: ditemukan pada proses lanjut ketika infiltrasi meliputi setengah bagian paru.Nyeri dada: Jika infiltrasi sudah sampai pleura dan menimbulkan pleuritis.
Gejala sistemik
DemamMalaiseKeringat malamAnoreksiaBB menurun
Batuk lama, sebab lain telah disingkirkan. BB turun tanpa sebab yg jelas atau tidak naik dalam 1 bulan. Anoreksia dengan gagal tumbuh. Malaise. Diare persisten yg tidak sembuh dengan pengobatan baku diare.
PEMERIK
SAAN
PF
Konjungtiva / kulit pucat ec anemia. Pada infiltrate yang luas : perkusi redup dan auskultasi suara napas bronchial. Suara napas tambahan berupa ronkhi basah, kasar dan nyaring. Adanya infiltrat dan penebalan pleura vesikuler melemah. Kavitas cukup besar perkusi hipersonor / timpati dan suara amforik.LAB
Darah : pada kasus baru akan didapatkan different count yang shift to the left. Adanya anemiamenyebabkan Hb turun dan Ht menyertai Hb. LED akan meningkat terutama pada TB kronik eksaserbasi
akut, bila LED > 100 mm/jam merupakan salah satu tanda TB.
Sputum : pemeriksaan dahak penderita dengan menguji adanya BTA pada sputum yang dilakukansebanyak 3 kali ( S-P-S / sewaktu pagi sewaktu) pewarnaan Ziehl Neelsen.
RADIOLOGI
Berawan, batas tidak tegas.- Lobus superior: apeks dan segmen posterior.- Lobus inferior: apeks.
Kavitas, dikelilingi bayangan opak berawan. Fibrotik, klasifikasi, scwarte/penebalan pleura inaktif.
Tes tuberculin ( mantoux )- Dilakukan dengan menyuntikkan 0,1 cc tuberculin PPD ( Purified Protein
Derivate ) intrakutan. Prinsipnya adalah reaksi alergi tipe lambat. 48-72
jam setelah penyuntikkan akan timbul reaksi kemerahan yang terdiri dari
infiltrate limfosit
Hasil :
- Indurasi 0-5 mm : negative ( no sensitivity )- Indurasi 6-9 mm : meragukan ( low grade sensitivity )- Indurasi 10-15 mm : positif ( normal sensitivity )- Indurasi > 15 mm : positif kuat ( hypersensitivity )
Skoring diagnosis tuberkulosis anak.
-
7/29/2019 FIX TB Anak Dan Dewasa
4/5
RESPIRATORY SYSTEM BLOCK || RAHMA CITA HALIDA || 10.080 ||
DIAGNO
SIS
DIFERENS
IAL
Bronchitis Kronik Bronkioektasis COPD / PPOK Pneumonia
TALAK Kategori 1, 2RHZE/4H3R3
TB paru kasus baru BTA + TB paru kasus baru BTA -, ronsen sesuai TB TB ekstraparu kasus baru
Berat
Badan
(kg)
Tahap Intensif
tiap hari selama 2 bulan
RHZE (150/75/400/275)
Tahap Lanjutan
3 kali seminggu selama 4 bulan
RH (150/150)
30-37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
55-70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
71 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
Kategori 2, 3RHZES/HRZE/5H3R3E3
Kasus kambuh Kasus gagal pengobatan Kasus pengobatan ulang (pasien putus obat/default)
Berat
Badan
(kg)
Tahap Intensif
Tiap hari
RHZE (150/75/400/275) + S
Tahap Lanjutan
3 kali seminggu
RH (150/150) + E (400)
Selama 2 bulan Selama 1 bulan Selama 5 bulan
30-37 2 tablet 4KDT
+ 500 mg
Streptomisin inj.
2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
+ 2 tablet Etambutol
38-54 3 tablet 4KDT
+ 750 mg
Streptomisin inj.
3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT
+ 3 tablet Etambutol
55-70 4 tablet 4KDT
+ 1000 mg
Streptomisin inj.
4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT
+ 4 tablet Etambutol
71 5 tablet 4KDT
+ 1000 mg
Streptomisin inj.
5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT
+ 5 tablet Etambutol
Dosis KDT untuk Sisipan, RHZE
Berat Badan Tahap Intensif tiap hari selama 1 bulan
RHZE (150/75/400/275)
30-37 kg 2 tablet 4KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT
55-70 kg 4 tablet 4KDT
71 kg 5 tablet 4KDT
Dosis anak, 2RHZ/4RH
Berat badan
(kg)
2 bulan tiap hari
RHZ (75/50/150)
4 bulan tiap hari
RH (75/50)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-19 2 tablet 2 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
-
7/29/2019 FIX TB Anak Dan Dewasa
5/5
RESPIRATORY SYSTEM BLOCK || RAHMA CITA HALIDA || 10.080 ||
PROGNO
SIS
PENCEGA
HAN
KOMPLIK
ASI
Batuk darahPneumotoraksLuluh paruGagal napasGagal jantungEfusi pleura