farfis p4

download farfis p4

of 9

Transcript of farfis p4

  • 7/21/2019 farfis p4

    1/9

    Ilmu pengetahuan dan teknologi tentang partikel-partikel kecil oleh Dalla Valle dinamakan

    Mikromeritik. Dispersi koloid mempunyai sifat karakteristik yaitu partikel-partikelnya tidak

    dapat dilihat di bawah mikroskop biasa, sedangkan partikel-partikelnya dari emulsi dan suspensi

    farmasi serta serbuk halus ukurannya berada dalam jarak penglihatan mikroskop. Partikel-

    partikel yang ukurannya sebesar serbuk kasar, granulat tablet atau granulat garam, ukurannya

    berada dalam jarak pengayakan (1).

    Pengetahuan dan pengendalian ukuran, serta kisaran ukuran partikel sangat penting dalam

    farmasi. Jadi ukuran, dan karenanya juga luas permukaan, dari suatu partikel dapat dihubungkan

    secara berarti pada sifat fisika, kimia dan farmakologi dari suatu obat. Secara klinik ukuran

    partikel suatu obat dapat mempengaruhi penglepasannya dari bentuk-bentuk sediaan yang

    diberikan secara oral, parenteral, rektal dan topikal. Formulasi yang berhasil dari suspensi,

    emulsi dan tablet, dari segi kestabilan fisik dan respon farmakologis, juga bergantung

    pada ukuran partikel yang dicapai dalam produk tersebut. Dalam bidang pembuatan tablet dan

    kapsul, pengendalian ukuran partikel penting sekali dalam mencapai sifat aliran yang diperlukan

    dan pencampuran yang benar dari granul dan serbuk. Hal ini membuat seorang farmasis kini

    harus mengetahuhi pengetahuan mengenai mikromimetik yang baik (2).

    Ukuran partikel dapat dinyakan dengan berbagai cara. Ukuran diameter rata-rata dan

    beberapa cara pengukuran partikel yaitu :

    1. Metode Miroskopik

    Bila partikelnya lebih kecil yaitu partikel dengan ukuran Angstrom. Dari 10 1000

    Angstrom (1 Angstrom = 0,001 mikrometer), mikroskop ini mempunyai jelajah ukur dari 12

    mikrometer sampai kurang lebih 100 mikrometer (3).

    Disebabkan kemudahannya, cara mikroskopik mempunyai suatu pengalaman perluasan

    lebih lanjut, disamping ukuran dari setiap partikel juga bentuknya dan bila perlu dipertimbngkan

    pembuatan anglomerat, dengan bantuan sebuah mikrometer okuler yang tertera berlangsung

    setiap analisa ukuran partikel dari 500 1000 partikel. Perbesaran maksimal yang tercapai

  • 7/21/2019 farfis p4

    2/9

    artinya perbesaran yang sesuai dengan daya resolusi mata manusia (kira-kira 0,1 mm), adalah

    550 kali (4).

    2. Metode Pengayakan

    Cara ini untuk mengukur ukuran partikel secara kasar. Bahan yang akan diukur

    partikelnya ditaruh di atas ayakan dengan nomor mesh rendah. Kemudian dibawahnya

    ditaruh/ditempatkan ayakan dengan ayakan dengan nomor mesh yang lebih tinggi. Perla diingat

    bahwa ayakan dengan nomor mesh rendah mempunyai usuran lubang relatif besar dibandingkan

    dengan ayakan dengan nomor mesh tinggi. Atau dengan kata lain partikel melalui ayakan nomor

    mesh 100 ukuran partikel lebih kecil dibanding dengan partikel yang melalui ayakan nomor

    mesh 30 (3).

    Metode ini dalah metode yang paling sederhana dilakukan. Ayakan dibuat dari kawat

    dengan lubang diketahui ukurannya. Istilah mesh adalah nomor yang menyatakan jumlah

    luabang tiap inci. Ayakan standar adalah ayakan yang telaha dikalibrasi dan yang paling umum

    adalah ayakan menurut standar Amerika (5).

    3. Metode Sedimentasi

    Ukuran partikel dari ukuran saringan seperti salah satunya seringkali disangkutkan

    dalam bidang farmasi. Metode sedimentasi di dasarklan pada hukum Stoke, serbuk yang akan

    diukur disuspensikan dalam cairan, dimana serbuk tidak dapat larut. Suspensi ini ditempatkan

    pada sebuah pipet yang bervariasi. Sampel ini diuapkan untuk dikeringkan dan residunya

    ditimbang. Setiap sampel ditarik yang mempunyai ukuran partikel; yang lebih kecil dari yang

    dihubungkan dengan kecepatan. Pengendapan karena semua partikel dengan ukuran yang lebih

    panjang akan jatuh ke level bawah dari ujung pipet (5).

    Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel adalah menggunakan pengayak standar.

    Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran lubang tertentu. Istilah ini (mesh) digunakan untuk

    menyatakan jumlah lubang tiap inchi linear. (1)

  • 7/21/2019 farfis p4

    3/9

    Beberapa cara pengukuran partikel, yaitu:

    1. Metode mikroskopis (2)

    Bila partikelnya lebih kecil maka dapat digunakan mikroskop elektron yang mempunyai daya resolusi

    tingggi sehingga dapat mengukur partikel yang lebih kecil yaitu partikel dengan ukuran Angstrom dari 10-

    1000 Angstrom (1 Angstrom = 0,001 mikrometer). Mikroskop ini mempunyai jelajah ukur dari 1

    mikrometer sampai kurang dari 100 mikrometer. Pengukuran berjumlah 300 sampai 500 biji.

    2. Dengan ayakan (2)

    Cara ini adalah untuk mengukur ukuran partikel secara kasar. Bahan yang akan diukur partikelnya

    ditaruh di atas ayakan dengan nomor mesh rendah, kemudian dibawahnya ditempatkan ayakan dengan

    ayakan bernomor mesh lebih tinggi. Perlu diingat bahwa ayakan bernomor mesh rendah mempunyai

    ukuran lubang relarif besar dibanding ayakan bernomor mesh tinggi. Atau dengan kata lain partikel yang

    melalui ayakan dengan nomor mesh 100 ukuran partikel lebih kecil dibandingkan dengan partikel yang

    melalui ayakan mesh 30 misalnya. Sejumlah zat yang akan diukur partikelnya ditimbang 50 gram dan

    dimasukkan dalam ayakan yang telah disusun dengan urutan dari nomor mesh yang besar di atas, kecil

    di bawah. Setelah partikel menerobos ayakan barulah ditimbang masing-masing zat tersebut yang

    tertingggal di atas ayakan.

    3. Dengan cara sedimentasi (2)

    Metode yang digunakan dalam penentuan partikel cara sedimentasi ini adalah metode pipet, metode

    hidrometer dan metode malance.

    Untuk memulai setiap analisis ukuran partikel harus diambil dari umumnya jumlah bahan besar (ditandai

    dengan jumlah dasar) suatu contoh yang representatif. Karenanya suatu pemisahan bahan awal dihindari

    oleh karena dari suatu pemisahan, contoh yang diambil berupa bahan halus atau bahan kasar. Untuk

    pembagian contoh pada jumlah awal dari 10-1000 g digunakan apa yang disebut Pembagi Contoh piring

    berputar. Pada jumlah dasar yang amat besar harus ditarik beberapa contoh dimana tempat pengambilan

    contoh sebaiknya dipilih menurut program acak. (2)

  • 7/21/2019 farfis p4

    4/9

    Ilmu dan teknologi partikel kecil diberi nama mikromiretik oleh Dalla Valle. Dispersi koloid dicirikan oleh

    partikel yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi

    farmasi serta serbuk halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran

    serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granular berada dalam kisaran ayakan. (3)

    Setiap kumpulan partikel biasanya disebut polidispersi. Karenanya perlu untuk mengetahui tidak hanya

    ukuran dari suatu partikel tertentu, tapi juga berapa banyak partikel-partikel dengan ukuran yang sama

    ada dalam sampel. Jadi kita perlu suatu perkiraan kisaran ukuran tertentu yang ada dan banyaknya atau

    berat fraksi dari tiap-tiap ukuran partikel, dari sini kita bisa menghitung ukuran partikel rata-rata untuk

    sampel tersebut. (3)

    Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam farmasi, sebab ukuran partikel

    mempunyai peranan besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya. (4)

    1. Parrot, L,E. Pharmaceutical Technologi, Burgess Publishing Company, Mineapolish, 1970. 11, 12

    2. Voigt, R. Buku Pelajaran teknologi Farmasi, edisi V, Cetakan I, UGM Press, Yogyakarta, 1994. 45,

    47, 51.

    3. Martin, A. Farmasi Fisika, Buku II, UI Press, Jakarta, 1990. 1022-1023, 1036-1038.

    4. Moechtar. Farmasi Fisika, UGM Press, Yogyakarta, 1990. 169.

    5. Ditjen POM. Farmakope Indonesia, edisi III, Jakarta, 1979. 591, 635.

    6. Anief, M. Ilmu Meracik Obat, UGM Press, Yogyakarta, 2000. 33, 34.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Martin, Alfred, (1994),Farmasi Fisik, UI Press, Jakarta

    2. Ansel, Howard, C., (1989),Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, UI Press, Jakarta

  • 7/21/2019 farfis p4

    5/9

    3. Effendy, Moch Idris, (2003),Penuntun Praktikum Farmasi Fisik, Universitas Hasanuddin,

    Makassar

    4. Voight, R., (1994),Buku Pelajaran Farmasi, Edisi V, Gadjah Mada Press, Yogyakarta

    5. Parrot, (1971),Pharmaceutical Technology, Burgess Publishing Company, University of

    Lowa, Lowa

    6. Ditjen POM, (1979),Farmakope Indonesia, Edisi III, Depkes RI, Jakarta

    Pengayakan adalah sebuah cara pengelompokan butiran, yang akan dipisahkan menjadi satu atau

    beberapa kelompok. Dengan demikian, dapat dipisahkan antara partikel lolos ayakan (butir halus)

    dan yang tertinggal diayakan (butir kasar). Ukuran butiran tertentu yang masih bisa melintasi

    ayakan, dinyatakan sebagai butiran batas (Voigt, 1994). Teknik pemisahan dengan menggunakan

    pengayakan, merupakan teknik yang tertua, teknik ini dapat dilakukan untuk campuran heterogen

    khususnya campuran dalam fasa padat. Proses pemisahan didasari atas perbedaan ukuran partikel

    didalam campuran tersebut. Sehingga ayakan memiliki ukuran pori atau lubang tertentu, ukuran

    pori dinyatakan dalam satuan mesh (Zulfikar, 2010)

  • 7/21/2019 farfis p4

    6/9

    Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan, umumnya dengan bantuan bilah

    kayu atau bilah bahan sintetis atau dengan sikat. Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan

    dengan lebar lubang tertentu. Sekelompok partikel dinyatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu

    jika seluruh partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (artinya tanpa sisa diayakan). Dengan

    demikian ada batasan maksimal dari ukuran partikel (Voigt, 1994).

    Sedangkan, pada pengayakan secara mekanik (pengayak getaran, guncangan atau kocokan)

    dilakukan dengan bantuan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan dengan ukuran lebar

    lubang standar yang berlainan. Bahan yang dipak, bergerak-gerak diatas ayakan, berdesakan melalui

    lubang kemudian terbagi menjadi fraksi-fraksi yang berbeda. Beberapa mesin pengayak bekerja

    dengan gerakan melingkar atau ellipsoid terhadap permukaan ayakan. Pada jenis ayakan yang statis,

    bahan yang diayak dipaksa melalui lubang dengan menggunakan bantuan udara kencang atau juga

    air deras (Voigt, 1994).

    Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranaan penting dalam farmasi, sebab ukuran

    partikel mempunyai pengaruh yang besar dalam pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efekfisiologisnya. Ukuran partikel yang juga luas permukaan spesifik partikel, dapat dihubungkan

    dengan sifat-sifat fisika, kimiawi dan farmakologi suatu obat. Secara klinik, partikel memiliki

    pelepasan obat dari sediaan yang diberikan baik secara oral, parenteral, rectal dan topical

    (Moechtar, 1990).

    Moechtar. 1990.Farmasi Fisika. UGM Press. Yogyakarta.

    Parrot, L,E..1970.Pharmaceutical Technologi. Burgess Publishing Company. Mineapolish.

    Sudjaswadi,R.. 2002.Hand Out Kimia Fisika. Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta.

    Voigt, R. 1994.Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah: Soendani Noerono . Gajah Mada

    University Press. Yogyakarta.

    Zulfikar. 2010.Pengayakan. (online). (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-

    kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/, diakses Minggu, 13 Mei 2012 pukul 20.12

    WIB).

    Ukuran PartikelMetoda untuk menentukan ukuran partikel antara lain dengan pengayakan atau pengukuran mikroskopik.

    Kehalusan berkaitan erat dengan ukuran butir, faktor ini berhubungan dengan luas kontak antarpermukaan, butir kecil mempunyai porositas yang kecil dan luas kotak antar permukaan besar sehingga

    difusi antar permukaan juga semakin besar dan kompaktibilitas juga tinggi.(PEMBUATAN KOMPONEN MESIN BERBASIS PASIR BESI LOKAL DENGAN

    MEMANFAATKAN TEKNOLOGI

    POWDER METALURGY)

    Dalam suspensi cairukuran partikel sangat mempengaruhi

    http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/pemisahan-kimia-dan-analisis/pengayakan/
  • 7/21/2019 farfis p4

    7/9

    kestabilan produk, sedangkandalam suspensi padat pengaruhnyaterhadap kelancaran proses pengisisankedalam wadah botol yangdapat ditunjukkan dengan laju alir,di samping itu proses homogenisasiproduk ketika ditambahkan air untuk

    digunakan. (PATI PREGEL PATI SINGKONG FOSFATSEBAGAI BAHAN PENSUSPENSISIRUP KERING AMPISILIN)

  • 7/21/2019 farfis p4

    8/9

    PEMBAHASAN

    Rheologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat alir suatu zat. Rheologi erat kaitannya

    dengan viskositas. Viskositas biasanya diterima sebagai kekentalan atau penolakan terhadap

    penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluid kepada aliran dapat dipikir

    sebagai cara untuk mengukur gesekan fluid. Prinsip dasar penerapan viskositas digunakan

    dalama sifat alir zat cair atau rgeologi. Viskositas merupakan ukuran tahanan (resistensi) dari

    suatu cairan untuk mengalir. Viskositas dapat berpengaruh pada formulasi sediaan-sediaan

    farmasi, misalnya pada sediaan suspensi, tidak boleh terlalu kental (viskositas tinggi) sehingga

    menyebabkan suspensi sulit dituangkan. Hal ini dapat menyebabkan distribusi zat aktif tidak

    merata pada seluruh cairan dan keterimaan pasien juga rendah.

    Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan viskometer.

    Kebanyakan viskometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas

    (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka berarti viskositas dari cairan itu rendah

    (misalnya air). Dan bila cairan itu mengalir lambat, maka dikatakan cairan itu viskositas tinggi.

    Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung silinder. Cara

    ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun

    gas. Menurut poiseulle, jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu.

    Penggolongan sistem cair menurut tipe aliran dan deformasinya ada dua yaitu: Sistem Newton

    dan Sistem non-Newton. Pada cairan Newton, hubungan antara shearing rate dan shearing stress

    adalah linear, dengan suatu tetapan yang dikenal dengan viskositas atau koefisien viskositas.

    Tipe alir ini umumnya dimiliki oleh zat cair tunggal serta larutan dengan struktur molekul

    sederhana dengan volume molekul kecil. Sedangkan pada cairan non-Newton, shearing rate dan

    shearing stress tidak memiliki hubungan linear, viskositasnya berubah-ubah tergantung dari

    besarnya tekanan yang diberikan. Tipe aliran non-Newton terjadi pada dispersi heterogen antara

    cairan dengan padatan seperti pada koloid, emulsi, dan suspensi.

    Hampir seluruh sistem dispersi termasuk sediaan-sediaan farmasi yang berbentuk

    emulsi,suspense, dan sediaan setengah padat tidak mengikuti hukum Newton. Viskositas cairan

    semacam ini bervariasi pada setiap kecepatan geser, sehingga untuk mengetahui sifat alirannya

  • 7/21/2019 farfis p4

    9/9

    dilakukan pengukuran pada beberapa kecepatan geser. Untuk menentukan viskositasnya diper-

    gunakan viscometer rotasi Stormer.

    Pada percobaan kali ini di gunakan suspending agent CMC Na sebagai bahan yang akan di uji

    kekentalannya. Sediaan CMC Na yang diukur adalah suspending agent yang biasanya digunakan

    untuk sediaan suspensi. Pada pengukuran viskositas, sebelumnya dibuat terlebih dahulu CMC Na

    dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi yang digunakan adalah 1%, dan 5 %.

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan , dapat diketahui bahwa Viskositas berbanding

    lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan dengan konsentrasi tinggi akan memiliki

    viskositas yang tinggi pula, karena konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang

    terlarut tiap satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel

    semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Setiap bertambahnya konsentrasi semakin

    bertambanhnya viskositas (kekentalan) sehingga grafik yang ditunjukan adalah kenaikan dari

    setiap bertambahnya konsentrasi.