Percobaan V farfis

22
PERCOBAAN V BUFFER DAN KAPASITAS BUFFER A. TUJUAN Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memperkenalkan cara pembuatan buffer dan penetapan pH larutan serta penentuan kapasitasnya. B. LANDASAN TEORI Larutan buffer adalah campuran asam/basa lemah dan basa/asam konjugasinya yang dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas buffer. Larutan buffer dibuat dari senyawa sitrat dan fosfat. Larutan buffer berfungsi untuk mempertahankan pH. Alkalinitas adalah ukuran kapasitas penyangga medium kultur dalam daerah pH netral. Dengan demikian, kapasitas medium untuk menerima proton adalah alkalinitasnya. Alkalinitas medium adalah fungsi bikarbonatnya, karbonate, dan bagian

description

laporan farmasi fisik

Transcript of Percobaan V farfis

Page 1: Percobaan V farfis

PERCOBAAN V

BUFFER DAN KAPASITAS BUFFER

A. TUJUAN

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk memperkenalkan

cara pembuatan buffer dan penetapan pH larutan serta penentuan

kapasitasnya.

B. LANDASAN TEORI

Larutan buffer adalah campuran asam/basa lemah dan basa/asam

konjugasinya yang dapat mempertahankan pH di sekitar daerah kapasitas

buffer. Larutan buffer dibuat dari senyawa sitrat dan fosfat. Larutan buffer

berfungsi untuk mempertahankan pH.

Alkalinitas adalah ukuran kapasitas penyangga medium kultur

dalam daerah pH netral. Dengan demikian, kapasitas medium untuk

menerima proton adalah alkalinitasnya. Alkalinitas medium adalah fungsi

bikarbonatnya, karbonate, dan bagian hidroksida [1]. Dari ketiga bagian

tersebut , bikarbonat adalah yang paling penting sebab paling bertanggung

jawab atas kapasitas penyanggayang netral. Kegagalan analisis rutin dalam

penerapan disebabkan karena tidak tersedianya seluruh informasi yang

diperlukan agar kinerja digester memusakan. Hal ini disebabkan karena

penentuan alkalinitas hanya sampai pH 4,0. yang hanya terkait dengan

alkalinitas asetat dan alkalinitas bikarbonat. Daerah penyanggaasetat

hanya akan efektif pada pH 3,75 sampai pH 5,75 dan untuk pH lebih

Page 2: Percobaan V farfis

rendah dari itu tidak dapat ditolerir oleh bakteri metanogen. Alkalinitas

bikarbonat yang dibutuhkan untuk menjaga pH rata 7,0 tergantung pada

kandungan karbon dioksida dalam digester gas (biogas).

Alkalinitas sebagai besaran kemampuan kapasitas buffer

merupakan suatu konsentrasi basa atau komponen yang mampu

menetralisisasi keasaman dalam air.

Cara langsung yang digunakan untuk membuat buffer adalah

dengan menambahkan natrium hidrokasida pada asam asetat sampai pH

yang dikehendaki tercapai. Kisaran pH yang paling efektif untuk membuat

buffer adalah dalam 1 unit pH disekitar nilai pKa asam atau basa lemah

yang digunakan untuk membuat buffer.

Fungsi buffer yaitu mempertahankan pH larutan saat ditambahakan

asam/basa dalam jumlah yang relatif sedikit. Mekanisme buffer dapat

mempertahankan pH larutan adalah akibat pengaruh ion yang sama

(common ion effect). Faktor yang mempengaruhi pH larutan buffer adalah

penambahan garam netral, pengenceran dengan sejumlah besar solven dan

suhu.

Page 3: Percobaan V farfis

C. ALAT DAN BAHAN

Alat

Alat-alat yang digunakan yaitu:

1. pH meter

2. corong

3. gelas kimia 250 mL

4. gelas ukur 50 mL

5. pipet ukur

6. pipet tetes

Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu:

1. Buffer asetat pH 5 dengan kapasitas 0,010, 0,015, 0,100

2. NaOH 0,1 M

3. Indikator phenolpthalein

4. Buffer fosfat pH 3

5. Aquades

6. Tissue

Page 4: Percobaan V farfis

D. PROSEDUR KERJA

1. Buffer fosfat pH 3

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi,

- Diukur pH awalnya,

- Ditambahkan indikator phenolpthalein,

- Diteteskan NaOH,

- Diukur pHnya tiap kali diteteskan NaOH

Hasil pengamatan .......?

2. Buffer asetat pH 5

- Dimasukkan kedalam tabung reaksi,

- Diukur pH awalnya,

- Ditambahkan indikator phenolpthalein,

- Diteteskan NaOH,

- Diukur pHnya tiap kali diteteskan larutan NaOH,

Hasil pengamatan ..... ?

Buffer fosfat pH 3

Buffer asetat pH 5 β=0,10,

β=0,150, β=0,010

Page 5: Percobaan V farfis

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel hasil pengamatan

- Buffer fosfat

No. Volume buffer

fosfat (mL)

Volume NaOH

(mL)

pH

1. 10 mL 2,47

2. 10 mL 1 5,2

3. 10 mL 2 6,2

4. 10 mL 3 6,9

5. 10 mL 4 7,6

6. 10 mL 4,6 11,1

Page 6: Percobaan V farfis

- Buffer asetat kapasitas 0,100

No Volume buffer asetat

(mL) kapasites 0,1

(mL)

Volume NaOH pH

1 10 mL 5,95

2 10 mL 1 6,04

3 10 mL 2 6,04

4 10 mL 3 6.07

4 10 mL 4 6,06

6 10 mL 5 6,07

7 10 mL 6 6,09

8 10 mL 7 6,14

9 10 mL 8 6,15

10 10 mL 9 6,22

11 10 mL 10 6,30

12 10 mL 11 8,8

Page 7: Percobaan V farfis

- Buffer asetat kapasitas 0,010

No.Volume buffer asetat (mL)

kapasitas 0,010

Volume NaOH

(mL)pH

1. 10 mL 7,95

2. 10 mL 1 8,89

- Buffer asetat kapasitas 0,150

No.Volume buffer aetat (mL)

kapasitas 0,150

Volume NaOH

(mL)pH

1. 10 mL 7,25

2. 10 mL 1 7,41

3. 10 mL 2 7,64

4. 10 mL 3 8,02

5. 10 mL 4 9,78

Page 8: Percobaan V farfis

kurva dari tabel pengamatan

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 50

2

4

6

8

10

12

Buffer fosfat

Y-Values

Volume NaOH

pH

0 2 4 6 8 10 120123456789

10

Volume Buffer Asetat ( ml )Kapasitas 0,1 ( ml )

Y-Values

Page 9: Percobaan V farfis

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.27.4

7.6

7.8

8

8.2

8.4

8.6

8.8

9

9.2

Volume Buffer Asetat ( ml )Kapasitas 0,01 ( ml )

Y-Values

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50

2

4

6

8

10

12

Volume Buffer Asetat ( ml )Kapasitas 0,015 ( ml )

Y-Values

Page 10: Percobaan V farfis

Perhitungan dari data pengamatan

Kapasitas Buffer AsetatMol natrium asetat = 0,93 L X 0,1 M = 0,193 Mol

Mol asam asetat = 0,07 X 0,1 = 0,007 Mol

a =molgaram

mol garam+molasam = 0,193

0,2 = 0,965

β = 2,3 x c x a x ( 1-a )

= 2,3 x 0,2 x 0,965 ( 1-0,965 )

= 0,46 x 0,033775

= 0,0150

Jadi, kapasitas buffer asetat A1 = 0,0150

Kapasitas Buffer Asetat A2

Mol natrium asetat = 0,96 L X 0,1 M = 0,196 Mol

Mol asam asetat = 0,04 X 0,1 = 0,004 Mol

a =molgaram

mol garam+molasam = 0,196

0,2 = 0,98

β = 2,3 x 0,2 x 0,98 x ( 1-0,98 )

= 0,46 x 0,0196

= 0,009 = 0,010

Jadi, kapasitas buffer asetat A2 = 0,01

Page 11: Percobaan V farfis

Kapasitas Buffer Asetat A3

Mol natrium asetat = 1,35 L X 0,1 M = 0,135 Mol

Mol asam asetat = 0,65 X 0,1 = 0,065 Mol

a =molgaram

mol garam+molasam = 0,135

0,2 = 0,675

β = 2,3 x 0,2 x 0,675 ( 1-0,675 )

= 0,10

Jadi, kapasitas buffer asetat A3 = 0,1

Page 12: Percobaan V farfis

F. PEMBAHASAN

Percobaan yang bertujuan untuk memperkenalkan cara untuk

pembuatan buffer dan penetapan pH larutan serta penentuan kapasitas pH

ini yang menjadi bahan uji yaitu larutan buffer fosfat dan larutan buffer

asetat. Larutan buffer berfungsi untuk mempertahankan pH. Maka dari itu

digunakan larutan buffer pada suatu percobaan untuk menjaga pH agar

tetap konstan, namun tidak berarti pH tidak akan berubah. Perubahan dan

gangguan yang besar dalam sistem dapat merubah pH meskipun telah

ditambahkan buffer ke dalamnya. Hal ini karena buffer hanya menjaga

agar pH tidak terlalu berubah signifikan dengan adanya perubahan

konsentrasi ion hidrogen dalam sistem. Meskipun larutan buffer dapat

mempertahankan pH, larutan buffer juga memiliki batasan ketahanan

terhadap asam maupun basa yang ditambahkan kepadanya. Hal inilah yang

disebut dengan “kapasitas larutan penyangga”.

Pada larutan buffer fosfat, pH yang digunakan yaitu pH 3.

Perlakuan yang dilakukan adalah buffer fosfat yang akan digunakan

dimasukkan kedalam gelas kimia, kemudian diukur pHnya menggunakan

pH meter. Setelah itu, diteteskan indikator phenolpthalein. Indikator ini

digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi. Setelah itu, diteteskan

NaOH. Setiap diteteskan NaOH diukur perubahan pH yang terjadi. Titik

akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna yang terjadi pada larutan.

Page 13: Percobaan V farfis

Setelah terjadi perubahan warna diketahui, titik akhir titrasi terjadi pada

saat pH telah mencapai angka 11,1.

Perlakuan kedua yaitu pada larutan buffer asetat pH 5 dengan

kapasitas buffer 0,010; 0,10 ; 0,150. Perlakuan yang dilakukan yaitu buffer

asetat dengan pH 5 dimasukkan kedalam gelas kimia dan diukur pHnya

dengan menggunakan pH meter. Setelah itu dilakukan hal yang sama

seperti pada buffer fosfat, yaitu ditambahkan indikator phenolpthalein.

Setelah itu dilakukan pula hal yang sama seperti larutan buffer yang

pertama, yaitu ditambahkan larutan NaOH pada larutan yang terdapat pada

gelas kimia. Tiap 1 tetes NaOH yang dimasukkan dalam gelas kimia

diukur perubahan pHnya menggunakan pH meter. Hal yang sama terus

dilakuakan sampai larutan tersebut mencapai titik akhir titrasi yang juga

ditandai dengan perubahan warna yang terjadi pada larutan yang telah

ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH. Titik alhir titrasi untuk buffer

asetat pH 5 dengan kapasitas buffer 0,010 yaitu pada saat pH mencapai

8,89. Untuk buffer asetat dengan kapasitas 0,100, titik akhir titrasinya

yaitu pada saat pHnya mencapai 8,8.dan untuk buffer dengan kapasitas

buffer 0,150, titik akhir titrasinya tercapai ketika pHnya 9,87.

Page 14: Percobaan V farfis

G. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, kami dapat menyimpulakn

bahwa walaupun fungsi buffer adalah untuk menjaga kestabilan pH,

namun tidak menutup kemungkinan pH suatu larutan dapat berubah.

Dari percobaan tersebut diketahui bahwa pada buffer fosfat titik

akhir titrasinya terjadi pada saat pH telah mencapai angka 11,1. Titik

akhir titrasi untuk buffer asetat pH 5 dengan kapasitas buffer 0,010 yaitu

pada saat pH mencapai 8,89. Untuk buffer asetat dengan kapasitas 0,100,

titik akhir titrasinya yaitu pada saat pHnya mencapai 8,8.dan untuk buffer

dengan kapasitas buffer 0,150, titik akhir titrasinya tercapai ketika pHnya

9,87.

Page 15: Percobaan V farfis

DAFTAR PUSTAKA

Bundjali, et.al., 2004, Konstruksi Diagram Potensial pH untuk Baja Karbon dalam

Buffer Asetat Secara Potensiodinamik Eksperimental, ‘Jurnal Matematika

dan Sains’, Volume 9, no. 4 : 307-312.

Day, R.A., Underwood, A.L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif, Erlangga, Jakarta.

Padmono, Djoko, 2007, Kemampuan Alkalinitas Kapasitas Penyangga (Buffer

Capacity)dalam Sistem anaerobik Fixed Bad, ‘Jurnal Teknologi

Lingkungan’,Vol. 8 : 119-127.

Rohman, Abdul, 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sutresna, Nana, 2005, Kimia Untuk SMA Kelas II Semester II, Grafindo Media

Pratama, Bandung.

Page 16: Percobaan V farfis

LAPORAN

FARMASI FISIKA I

PERCOBAAN V

BUFFER DAN KAPASITAS BUFFER

OLEH :

NAMA : ASRIDA KADIR

STAMBUK : F1F1 11 080

KELOMPOK : IV (EMPAT)

KELAS : A

ASISTEN : SITTI NUR ASNIN S.Si

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

Page 17: Percobaan V farfis

KENDARI

2012