Laporan Farfis Mika

26

Click here to load reader

description

farfis 1

Transcript of Laporan Farfis Mika

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA IPERCOBAAN IIKELARUTAN SEMU/TOTAL (APPARENT SOLUBILITY)

OLEH :

NAMA: LILI HANDAYANINIM: O1A114022KELAS: AKELOMPOK: III ( TIGA )ASISTEN: LA ODE NAJAMUDDIN M.

JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK IPERCOBAAN VIISTRUKTUR MOLEKUL DAN REAKSI REAKSI KIMIA ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MOLEKUL

OLEH :

NAMA: FADILAH AYU LESTARINIM: O1A114013KELAS: AKELOMPOK: I ( SATU)ASISTEN: LD. ADBUL SALIM

JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015

KELARUTAN SEMU/TOTAL (APPARENT SOLUBILITY)A. TUJUANTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui pH larutan terhadap kelarutan bahan obat yang bersifat asam lemah.

B. LANDASAN TEORIKelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai interaksi spontan dari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi molekuler homogen. (Martin dkk., 2009). Solutiones atau larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Larutan terjadi jika sebuah bahan padat tercampur atau terlarut secara kimia maupun fisika ke dalam bahan cair. Larutan dapat digolongkan menjadi larutan langsung (direct) dan larutan tidak langsung (indirect). Interaksi dapat terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat terlarut, dan zat terlarut dengan zat terlarut. Nilai atau deskriptif kualitatif beberapa parameter fisika-kimia zat terlarut dan pelarut dapat membantu memberikan gambaran mengenai kelarutan suatu obat. Beberapa faktor yang mempengauhi kelarutan adalah sifat polaritas zat terlarut dan pelarut, co-solvency, sifat kelarutan, temperatur, salting in / salting out, pembentukan kompleks, common ion effect, hidrotropi, ukuran partikel, ukuran dan bentuk molekul, dan struktur air (Syamsuni, 2005). Menurut Farmakope Indonesia III, larutan adalah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut. Kecuali dinyatakan lain. Sebagai pelarut digunakan air suling. Untuk menyatakan kelarutan zat kimia, istilah kelarutan dalam pengertian umum kadang-kadang perlu digunakan, tanpa mengindahkan perubahan kimia yang mungkin terjadi pada pelarutan tersebut. Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 200 dan kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut (Ditjen POM, 1979). Asam benzoat sebagai bahan pengawet agar waktu simpan produk lebih lama. Di Jepang, Cina, dan di Indonesia kecap khususnya kecap asin merupakan bahan makanan yang paling sering dikonsumsi sesuai dengan jenis makanan, dan merupakan sumber utama terdapatnya asam benzoat yang digunakan sebagai pengawet makanan (Sumarauw, dkk., 2013).

C. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :a. Batang pengadukb. Botol gelap c. Gelas kimia 100 mLd. Gelas ukur 10 mLe. Oven f. Pipet tetesg. Sendok tandukh. Tabung reaksii. Timbangan analitik2. Bahan Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :a. Akuades (H2O)b. Aluminium foilc. Asam Benzoat (C7H6O2)d. Asam Salisilat (C7H6O3)e. Kertas saringf. Natrium Salisilat (C7H5NaO3)g. Larutan dapar

D. PROSEDUR KERJAA. PROSEDUR KERJA

pH 3,6pH 3,5pH 3,4pH 3,3

pH 3,2

Dimasukka ke tabnung reaksi sebanyak 10 ml Ditambahkan 0,2 gram asam benzoat Dikocok 5 menit Disaring masing-masing larutan menggunakan kertas saring .

RESIDU

FILTRAT Dikeringkan Ditimbang

Hasil Pengamatan?

B. HASIL PENGAMATAN1. Tabel hasil pengamatan Berat asam benzoat yang digunakan 0,2 gram Larutan buffer fosfat(pH)Berat (gr)kertas saring(A)Berat (gr)Kertas Saring + Asam Benzoat(B)Berat (gr) Asam Benzoat (C)(B-A)

3,20,20,630,43

3,30,40,680,28

3,40,30,660,36

3,50,20,650,45

3,60,40,670,27

2. Perhitungan a. pH = 3,2Diketahui : Berat kertas saring (A) = 0,2 gram Berat kertas saring + Asam Benzoat (B) = 0,63 gram Berat Asam Benzoat tidak larut (C) = 0,43 gramDitanya : Konsentrasi kelarutan semu = .....?Penyelesaian : Massa Asam Benzoat yang larut = 0,2 gram - C = 0,2 gram 0,43 gram = - 0,23 gram

Konsentrasi Kelarutan Intrinsik (So)So = = = = - 0,01 MKonsentrasi Kelarutan Semu (S)pH = pKa + log log = pH pKa = Inv. log (pH - pKa)[S-So] = Inv. log ( pH - pKa) x So = Inv. log (3,2 4,20 ) x (-0,01) = Inv. log (-1) x (-0,01) = 0,36 x (-0,01) = (0,0036) S = (-0,0036) + So = (-0,0036) + (-0,02) = -0,0064 M

b. pH = 3,3Diketahui : Berat kertas saring (A) = 0,4 gram Berat kertas saring + Asam Benzoat (B) = 0,63 gram Berat Asam Benzoat tidak larut (C) = 0,28 gramDitanya : Konsentrasi kelarutan semu = ....?Penyelesaian : Massa Asam Benzoat yang larut = 0,2 gram C = 0,2 gram 0,28 gram = - 0,08 gramKonsentrasi Kelarutan Intrinsik (So)So = = = = -0,0065 MKonsentrasi Kelarutan Semu (S)pH = pKa + log log = pH pKa = Inv. log (pH pKa) S So = Inv. log (pH pKa) x So = Inv. log (3,3 4,20) x (-0,0065) = Inv. log (- 0,9 ) x (-0,0065) = 0,40 x (-0,0065) = - 0,3935 S = (0,3935) + (-0,0065) = -0,387 Mc. pH = 3,4Diketahui : Berat kertas saring (A) = 0,3 gram Berat kertas saring + Asam Benzoat (B) = 0,66 gram Berat Asam Benzoat tidak larut (C) = 0,36 gramDitanya : Konsentrasi kelarutan semu = ....?Penyelesaian : Massa Asam Benzoat yang larut = 0,2 gram C = 0,2 gram 0,36 gram = -0,16 gramKonsentrasi Kelarutan Intrinsik (So)So = = = = -0,013 MKonsentrasi Kelarutan Semu (S)pH = pKa + log log = pH pKa = Inv. log (pH pKa) S So = Inv. log (pH pKa) x So = Inv. log (3,4 4,20) x (-0,013) = Inv. log (-0,8) x (-0,0013) = 0,44 x (-0,0013) = - 0,00572 S = (0,00572) + (-0,0013) = -0,00728 Md. pH = 3,5Diketahui : Berat kertas saring (A) = 0,2 gram Berat kertas saring + Asam Benzoat (B) = 0,65 gram Berat Asam Benzoat tidak larut (C) = 0,45 gramDitanya : Konsentrasi kelarutan semu = ....?Penyelesaian : Massa Asam Benzoat yang larut = 0,2 gram C = 0,2 gram 0,45 gram = -0,25 gramKonsentrasi Kelarutan Intrinsik (So)So = = = = -0,020 MKonsentrasi Kelarutan Semu (S)pH = pKa + log log = pH pKa = Inv. log (pH pKa) S So = Inv. log (pH pKa) x So = Inv. log (3,5 4,20) x (-0,020) = Inv. log (- 0,7 ) x (-0,002) = 0,49 x (-0,020) = - 0,0098 S = (-0,0098) + (-0,020) = -0,0298 Me. pH = 3,6Diketahui : Berat kertas saring (A) = 0,4 gram Berat kertas saring + Asam Benzoat (B) = 0,67 gramBerat Asam Benzoat tidak larut (C) = 0,27 gramDitanya : Konsentrasi kelarutan semu = ....?Penyelesaian : Massa Asam Benzoat yang larut = 0,2 gram C= 0,2 gram 0,27 gram = -0,07 gramKonsentrasi Kelarutan Intrinsik (So)So = = = = -0,0057 MKonsentrasi Kelarutan Semu (S)pH = pKa + log log = pH pKa = Inv. log (pH pKa) S So = Inv. log (pH pKa) x So = Inv. log (3,6 4,20) x (-0,0057) = Inv. log (- 0,6 ) x (-0,0057) = 0,54 x (-0,0057) = - 0,0030 S = (-0,0030) + (-0,0057) = -0,0087 M

E. PEMBAHASANKelarutan adalah jumlah zat yang dapat larut dalam sejumlah pelarut sampai membentuk larutan jenuh. Larutan dikatakan jenuh pada temperatur tertentu, bila larutan tidak dapat melarutkan lebih banyak zat terlarut. Bila jumlah zat terlarut kurang dari larutan jenuh disebut larutan tidak jenuh. Dan bila jumlah zat terlarut lebih dari larutan jenuh disebut larutan lewat jenuh .Kelarutan semu merupakan keadaan dimana suatu zat terlarut seolah-olah telah larut seluruhnya dan zat pelarut, namun sebenarnya masih terdapat bagian zat terlarut yang tidak larut.Tidak semua asam benzoat larut kedalam dapar fosfat,sehingga asam benzoat yang tidak larut disaring dengan menggunakan kertas saring.Tujuan penyaringan ini adalah untuk mendapatkan endapan asam benzoat yang bebas (terpisah) dari larutan dapar fosfat. Endapan asam benzoat yang di simpan pada kertas saring selanjutnya di masukkan ke dalam oven agar mengalami pengeringan dengan cara di panaskan. Lamanya pemanasan dalam oven tidak dapat kita tentukan waktunya tetapi kita dapat mengetahui nya dengan cara memperhatikan kertas saring yang kita jadikan alas atau pembungkus endapan asam benzoat. Apabila kertas saringnya mulai mengkerut dan kita pegang kertasnya sudah mengeras maka endapan asam benzoate dikeluarkan dari oven lalu ditimbang satu per satu kertas saring di penimbangan neraca analitik. Hubungan antara pH dan kelarutan semu itu berbanding lurus.Jika pHnya dinaikkan, maka kelarutannya akan meningkat. Jadi semakin besar pH larutandapar fosfat yang diberikan maka akan semakin besar pula kelarutan semu dari asam benzoat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan adalah pH, temperatur, jenis pelarut, bentuk dan ukuran partikel, konstanta dielekrik pelarut, dan surfaktan, serta efek garam. Semakin tinggi temperature maka akan mempercepat kelarutan zat, semakin kecil ukuran partikel zat maka akan mempercepat kelarutan zat, dan dengan adanya garam akan mengurangi kelarutan zat.Seringkali zat terlarut lebih lebih larut dalam campuran pelarut daripada dalam satu pelarut saja. Gejala ini dikenal dengan melarut bersama (co-solvency) dan pelarut yang dalam kombinasi menaikkan kelarutan zat disebut co-solven.Percobaan ini menggunakan sampel asam benzoat sebesar 0,2 gram dan dilarutkan masing-masing kedalam 10 ml larutan buffer. Setelah itu dikocok hingga terbentuk larutan jenuh. Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi sekaligus mempercepat terbentuknya larutan jenuh dari larutan asam benzoat. Kemudian larutan disaring dengan menggunakan kertas saring yang sebelumnya berat bersihnya telah timbang, lalu dikeringkan dengan menggunakan oven yang kemudian ditimbang berat sampelnya yang tidak larut. Penimbangan dan pengeringan kertas saring ini bertujuan agar pada saat penimbangan berat sampel (asam benzoat) yang tidak larut, dapat diperoleh berat bersihnya saja sehingga tidak akan berpengaruh pada perhitungan kelarutan semunya. Berdasarkan percobaan yang dilakukan diperoleh hasil yang berbeda yaitu konsentrasi kelarutan semu pada pH 3,2 adalah -0,0064 M, pH 3,3 adalah -0,387 M, pH 3,4 adalah -0,00728 M, pH 3,5 adalah - 0,0298 M dan pH 3,6 adalah -0,0087 M. Kelarutan semu dapat diaplikasikan dalam bidang farmasi. Pengaplikasiannya antara lain digunakan dalam pembuatan larutan farmasetika, dapat membantu dalam menentukan pelarut yang tepat untuk sediaan obat, dan dapat digunakan untuk uji kemurnian.

F. KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulanbahwa pH mempengaruhi kelarutan asam benzoate (asam lemah), di mana semakin tinggi nilai pH, maka semakin tinggi pula nilai kelarutan asam benzoat (asam lemah).

DAFTAR PUSTAKADitjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.Martin,A., James S., Arthur,C., 1999, Farmasi Fisik, Universitas Indonesia Press, Jakarta.Syamsuni, 2005, Ilmu Resep, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.Sumarauw, W., Fatimawali dan Adithya Y., 2013, Identifikasi dan PenetapanKadar Asam Benzoat pada Kecap Asin yang Beredar di Kota Manado,Jurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT, Volume 2, Nomor 1, halaman 13.