ERGONOMY & FAAL KERJA-1

52
ERGONOMI dan FAAL KERJA

Transcript of ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Page 1: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

ERGONOMIdan

FAAL KERJA

Page 2: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 3: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

ERGONOMI(ERGONOMICS)

(Human factor engineering)

DEFINISI :Ilmu (terapan) yang membahas tentang kesesuaian antara pekerjaan dengan pekerja : rancang bangun suatu fasilitas, peralatan / perkakas, dan pelaksanaan pekerjaan (task) sehingga cocok (compatible) dengan anatomi, fisiologi, biokimia, persepsi, dan perilaku manusia (pekerja).

Page 4: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

PEKERJAAN YANG DIRANCANG SECARA ERGONOMIS AKAN MEMINIMALKAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA KELELAHAN DAN

GANGGUAN KESEHATAN PADA SISTEM OTOT-TULANG.

Page 5: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Ergon = kerja

Nomos = hukum alam

Metode ergonomik digunakan secara luas untuk mengatasi masalah-2 dalam keselamatan kerja, disain fasilitas dan perkakas kerja, disain pekerjaan dalam organisasi, disain produk, dll. Contoh penggunaan dalam keselamatan kerja: evaluasi terhadap mekanika orang berjalan. Pengetahuan tentang bagaimana tenaga dan gaya putar tubuh yang bekerja pada hubungan antara sepatu dengan lantai, digunakan sebagai dasar untuk merancang bentuk sol sepatu yang anti selip dan nyaman untuk berjalan.

Page 6: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

• Ergonomics refers to the design of tools and equipment, the design of workstations, and the design of jobs themselves. It also covers how work is organized, including the pace of the work, staffing levels, work loads, the amount of rest breaks, and the amount of control the worker has over the work.

Page 7: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Untuk mengetahui apakah ada keserasian antara pekerja dengan pekerjaannya, perlu dilihat berbagai aspek yaitu :

- Pekerjaan

- Keadaan fisik pekerja

- Keadaan psikologis pekerja

ASPEK PEKERJAAN :• bagaimana pekerjaan itu dilakukan, sudahkah sesuai dengan

pekerjanya • perkakas yang digunakan (ukuran, bentuk, kecocokan dengan apa

yang dikerjakan) • ketersediaan informasi (bagaimana disampaikan, bagaimana

aksesnya, perubahan-perubahan informasi, dll) • iklim kerja (temperatur, kelembaban, penerangan, kebisingan,

getaran, dll) • lingkungan sosial kerja (kerja tim, dukungan manajemen, dll)

Page 8: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

KONDISI FISIK PEKERJA :

■ Ukuran tubuh dan bentuk ■ Kebugaran dan kekuatan ■ Postur tubuh■ Fungsi sensoris : penglihatan, pendengaran, perabaan, dll. ■ Tekanan pada otot, sendi, syaraf, dll.

KONDISI PSIKOLOGIS :

■ Kemampuan mental (mental abilities);■ Kepribadian (personality);■ Pengetahuan (knowledge); dan ■ Pengalaman (experience).

Page 9: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Mengapa ergonomi dapat meningkatkan taraf kesehatan dan keselamatan pekerja ?

• Mengurangi potensi kecelakaan • Mengurang potensi terjadinya injuri dan kesakitan• Meningkatkan kinerja dan produktifitas

Page 10: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Sejarah :

• Istilah ergonomi dimunculkan tahun 1949• Kegiatan yang sebenarnya adalah juga

ergonomic, telah dilakukan sebelumnya :– CT Thacrah (1831) : mengamati sikap tubuh orang

saat bekerja, sbg bagian dari masalah kesehatan kerja

– FW Taylor (1898) : menerapkan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam melakukan pekerjaan

– FB Gilbreth (1911) : analisis gerakan, bagaimana menghindari pekerjaan dengan membungkuk dengan membuat meja yang dapat diatur naik-turun

Page 11: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Dasar keilmuan :

• Anatomi dan fisiologi : mekanisme gerak pada manusia

• Biomekanika : aplikasi mekanika teknik untuk analisis sistem kerangka-otot

• Antropometri : ukuran rata-2 tubuh manusia• Patologi : keadaan non fisiologis

Page 12: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

SISTEM KERANGKA-OTOT(Musculo-skeletal system)

Meliputi :• Tulang : penyangga struktur tubuh • Otot : kontraksi menghasilkan gerak • Tendon: menghubungkan otot dengan tulang • Ligamen: menghubungkan tulang dengan tulang • Tulang rawan : mengurangi gesekan antar tulang • Syaraf : sistem komunikasi antara otot, tendon, dan

jaringan lain dengan otak • Pembuluh darah : menghantarkan nutrien ke seluruh

tubuh

Page 13: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

1. TULANG - KERANGKA

Fungsi :

• Memberi bentuk dasar tubuh• Menentukan tinggi badan• Melindungi organ-organ dalam• Tempat melekatnya otot dan tendon• Sebagai sistem sendi (joint) untuk gerak • Menyerap gaya (force) dan beban kejut• Pembentukan sel-sel darah

Page 14: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

KERANGKA TUBUH MANUSIA :

1. Kepala (cranium)

2. Tulang belakang (vertebrae):

• Leher

• Torakal

• Lumbal

• Sakrum

3. Dada : tl iga, tl sternum, skapula, klavikula

4. Ekstremitas atas : humerus, ulna, radius, manus

5. Ekstremitas bawah : femor, tibia, karpal

Page 15: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

VERTEBRAE :

1. Leher (cervical)

2. Dada (thorax)

3. Pinggang (lumbal)

4. Sakrum

5. Tl ekor (coccygeus)

Gerakan :

Depan, belakang, samping kanan - kiri

Deformitas :1. Kiposis

2. Skoliosis

Page 16: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 17: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Tulang kepala

(Cranium)

Regio :

1. Frontalis

2. Parietalis

3. Temporalis

4. Occipitalis

Page 18: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Tulang Leher

(Cervical)

Page 19: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Tulang pembentuk dada :- V. Torakal

- Tl iga

- Tl dada (sternum)

- Tl klavikula

- Tl Skapula

Page 20: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Pinggang (Lumbal)

Rawan gangguan kesehatan : pembebanan

Diskus tebal

Tempat keluarnya syaraf untuk tungkai bawah

Page 21: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 22: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Syaraf dan tulang belakang

Page 23: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

2. PERSENDIAN (JOINT)

1. Sendi tulang rawan (cartilage joint) Gerak terbatas

Misal : tulang iga – sternum, intervertebrale

2. Sendi engsel (sionovial) Gerak lebih luas

Sistem mangkok-cakram

Cairan sendi (sinovial)

Tiap sendi dilengkapi ligamen (tali) : mencegah dislokasi dan membatasi gerakan

Ligamen tersusun oleh jaringan ikat yang kuat, tidak elastis, tapi dapat meregang

Page 24: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

SENDI SINOVIAL DAN LIGAMEN

Page 25: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 26: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

GERAKAN TUBUH PADA SENDI :

1. FLEKSI

2. EKSTENSI

3. PRONASI

4. SUPPINASI

5. ABDUKSI

6. ADDUKSI

7. GERAK LAINNYA

Page 27: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

• Fleksi : gerak anggota badan mendekati tubuh • Ekstensi : gerak anggota badan menjauhi tubuh• Abduksi : gerak tungkai atas atau bawah

mendekati sumbu tubuh• Aduksi : gerak tungkai atas atau bawah

menjauhi sumbu tubuh• Pronasi : gerak lengan atas rotasi mendekati

tubuh• Suppinasi : gerak lengan atas rotasi menjauhi

tubuh

Page 28: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

OTOT (MUSCLE)

• Jenis otot :– Otot lurik otot sadar, untuk

bergerak– Otot polos otot tidak sadar– Otot jantung otot tidak sadar

Page 29: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Bentuk silindrik serat (fiber) atau myofibril, 10 – 80 mikron

Mempunyai beberapa inti sel

Bergaris-garis (lurik) : struktur terang – gelap striation. Tersusun oleh protein actin dan miosin

Tiap-2 serat berikatan satu dg lainnya oleh jaringan ikat menjadi satu gelondong (bundle) membentuk otot

Dalam satu otot terdapat struktur-2 : serat otot, syaraf, pembuluh darah, jaringan ikat

Dikendalikan oleh syaraf somatik (sadar)

SEL OTOT LURIK

Page 30: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

OTOT LURIK (OTOT KERANGKA)

Page 31: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 32: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Front view Back view

Page 33: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 34: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 35: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Acetylcholine is released at the motor end plate when the electrical impulse reaches the muscle fiber. As it binds to receptors on the surface of the muscle cells, it causes the electrical impulse to be transmitted in both directions along the fiber, activating the actin and myosin strands. The strands slide past each other to flex, or to shorten, the fiber, thus producing contraction.

Page 36: ERGONOMY & FAAL KERJA-1
Page 37: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

OTOT POLOS (OTOT VISCERAL)

Penyusun dinding usus, kandung kencing, saluran-2 tubuh lain, arteri, vena dan beberapa organ dalam

Sel otot polos : memanjang, tipis, tidak bergaris-garis (polos), mempunyai satu inti, tidak mementuk gelondong (bundle)

Dikendalikan oleh syaraf autonom

Page 38: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Bentuk sel mirip otot polos dan otot lurik

Menyusun jaringan / organ jantung

Dikendalikan syaraf aotonom (terutama simpatik)

OTOT JANTUNG

Page 39: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

KONTRAKSI OTOT

Kontraksi otot terjadi jika serabut otot mengalami peregangan (tension) sebagai hasil kerja aktin dan miosin

Akibat tension : otot dapat memanjang, memendek atau tetap

Dimulai dengan adanya stimulus dari syaraf motorik

Gerak (locomotion) : kontraksi berulang dari berbagai otot pada waktu yang tepat

Page 40: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Kontraksi otot :

1. Isometrik : otot kontraksi tetapi otot tidak memendek tidak menghasilkan gerakan gerak statis

2. Isotonis : otot kontraksi dan otot memendek menghasilkan gerakan gerak dinamis

Pada saat gerak statis :

Otot menegang aliran darah terganggu hipoksia pemecahan glukosa secara anaerobik asam laktat kelelahan / rasa nyeri

Bila hipoksia sangat hebat otot tidak dapat relaksasi kram otot

Kebugaran penyediaan oksigen jaringan (otot) lebih baik

Page 41: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

SISTEM SYARAF UNTUK PENGENDALIAN GERAK

• Fungsi sistem syaraf : pengendalian dan jejaring komunikasi untuk tubuh.

• Terdiri dari : – Syaraf pusat : otak, sumsum belakang (spinal cord)– Syaraf tepi (perifer): keluar dari otak dan dari sumsum

belakang

• Jenis : syaraf sadar dan tidak sadar (autonom)• Syaraf aotonom : simpatis jantung

parasimpatis otot polos

Page 42: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Semua gerak (kontraksi) dikendalikan oleh syaraf pusat : otak dan sumsum belakang (spinal cord)

Gerak refleks : tidak melalui otak, tetapi hanya melalui spinal cord

Page 43: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Nervous System

Page 44: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

How Arm Muscles Work

Page 45: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

ENERGI UNTUK GERAK OTOT

Kontraksi : membutuhkan energi yang berasal dari ATP

ATP ADP + enegi

Sumber ATP : pembakaran (metabolisme) glukosa pada sel otot

Glucosa disimpan dalam bentuk glikogen (polisakarida) sebagai sumber energi cadangan

Metabolisme glukosa :

1. Glikolisis : glukosa asam piruvat asetil ko A

2. Siklus asam sitrat (siklus Kreb’s) : asetil ko A bereaksi

dengan asam oksaloasetat

Masing-masing proses tersebut menghasilkan ATP

Page 46: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

METABOLISME GLUKOSA

GLUKOSA

2 ASAM PIRUVAT

ASETIL KO ENZIM A

(Acetyl Co-A)

KREB’S CYCLE

(CITRIC ACID CYCELE)

TRI CARBOXILIC ACID CYCLE)

ASAM LAKTAT

anaerobik

aerobik

Page 47: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

Siklus Kreb

Page 48: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

ATP yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa adalah :

Anaerobic Consumed: 2 ATP

Produced: 8 ATP

Net: 6 ATP

Aerobic Consumed: 0 ATP

Produced: 2x 15 ATP

Net: 30 ATP

Page 49: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

FAKTOR-2 YANG MEMPENGARUHI METABOLISME :

1. Frekuensi gerakan

2. Postur tubuh

3. Lama bekerja

4. Faktor lingkungan kerja

Page 50: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

PENGGUNAAN ENERGI UNTUK KERJA

Cara mengukur :1. LANGSUNG : menghitung konsumsi oksigen perlu

alat canggih

2. TIDAK LANGSUNG : menghitung nadi

- sederhana dan mudah diulang

- cukup valid untuk menilai berat-ringannya pekerjaan

Page 51: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

SISTEM SIRKULASI

• Terdiri dari :– Jantung– pembuluh darah : arteri dan vena

• Fungsi : - suplai oksigen untuk otot gerak

- mengangkut sisa metabolisme :

CO2 dan lainnya dari otot • Bersama dengan fungsi paru membentuk sistem

kardio-respirasi menentukan tingkat kebugaran seseorang

Page 52: ERGONOMY & FAAL KERJA-1

KLASIFIKASI NADI / menit

Ringan ≤ 90

Sedang 100

Berat 120

Sangat berat 140

Luar biasa berat > 160

KLASIFIKASI KERJA BERDASAR DENYUT NADI