EPILEPSI
-
Upload
peter-parker -
Category
Documents
-
view
195 -
download
5
Transcript of EPILEPSI
EPILEPSI
Penyusun:Cang Yu Ciang C11050119Beni Herlambang C11050124Erick Caesarrani Asmara C11050133
Pembimbing:Nurdjaman Nurimaba, dr., SpS(K)
DEFINISI
Epilepsi adalah manifestasi klinis yang serupa dan berulang secara paroksismal yang disebabkan oleh hiperaktivitas listrik sekelompok sel saraf di otak yang spontan, bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut (unprovoked). Kejang spontan yang timbul diduga akibat penurunan ambang kejang atau peningkatan eksitabilitas neuron sehingga rangsang yang sederhana dapat menimbulkan kejang.
PATOFISIOLOGI
Fokus EpilepsiTerdapat 3 jenis fokus epileptik :
– Fokus epileptik primer– Fokus epileptik sekunder– Fokus epileptik proyeksi
Penjalaran dari lepas muatan listrikBentuk klinik dari bangkitan epilepsi yang berasal dari suatu fokus ditentukan oleh :
– Letak fokus primer– Sistem anatomis dan fisiologis yang terlibat dalam
penjalarannya.
PATOFISIOLOGIMekanisme Terjadinya Kejang
• Aktivitas listrik abnormal yang hipersinkron dari sel-sel neuron yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara eksitasi dan inhibisi.
• Potensial membran sel neuron dipengaruhi oleh keseimbangan antara EPSP (Exitatory Post Synaptic Potential) dan IPSP (Inhibitory Post Synaptic Potential).
• Exitatory Amino Acid terutama L-glutamat, mempunyai peranan utama dalam terjadinya bangkitan.
• Gamma-aminobutyric acid (GABA) merupakan neurotransmiter inhibisi yang utama di susunan saraf pusat.
PATOFISIOLOGI
• Patofisiologi bangkitan parsial berbeda dengan bangkitan umum. Bangkitan parsial berasal dari kumpulan neuron-neuron yang terletak pada daerah spesifik di korteks serebri (fokus epilepsi) dan gejala klinis yang tampak merupakan refleksi dari fungsi area yang terlibat.
• Bangkitan parsial dapat berkembang menjadi parsial umum sekunder bila aktivitas bangkitan menyebar dengan cepat ke struktur subkortikal (terutama Thalamus) dan melibatkan daerah lain dari otak atau seluruh otak.
PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang menyebabkan penurunan inhibisi
– Kerusakan inhibisi GABA-A– Kerusakan inhibisi GABA-B– Gangguan pada aktivasi neuron-neuron
GABA – Gangguan pada penyangga (buffer)
kalsium
PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang meningkatkan eksitasi
– Peningkatan aktivasi reseptor NMDA– Peningkatan sinkronisasi dan atau aktivasi
terhadap eksitasi kolateral yang berulang
KLASIFIKASI
• Serangan parsial– Serangan parsial sederhana– Serangan parsial kompleks– Serangan umum sekunder
• Serangan umum – Absans (lena)– Mioklonik– Klonik– Tonik– Tonik klonik– Atonik
• Tak tergolongkan
Serangan parsial
• motoris gerakan ritmis pada wajah, lengan / kaki • sensoris • kesemutan / baal • halusinasi lihat / dengar• pengatur emosi • takut, panik, euforia• memori • deja vu • jamais vu
Serangan parsial sederhana Serangan parsial sederhana (kesadaran (kesadaran baikbaik))
Serangan parsial kompleks (kesadaran terganggu)
• didahului dengan “aura”
• awal serangan parsial sederhana yang diikuti terganggu kesadaran
• < 3 menit
• saat serangan tampak bangun tapi hilang kontak dengan lingkungan
• automatisme
• Setelah serangan bingung & mengantuk / nyeri kepala
Serangan umum sekunder
• Serangan yang pada awalnya parsial umum
• parsial sederhana tonik klonik• parsial komplek tonik klonik• parsial sederhana parsial kompleks tonik klonik
Serangan umum
Absans (lena) / Petit mal
• anak-anak
• 5-10 detik sampai 1 menit.
• tanpa aura
• gangguan kesadaran mendadak , motorik terhenti dan diam tanpa reaksi
• Pulih tanpa bingung & automatisme
Mioklonik
• kontraksi singkat otot / kelompok otot
• Pulih segera dan pasien menyatakan dirinya tetap sadar
• Gerakan : tidak terlihat sentakan hebat
• pasien dapat terjatuh / melemparkan benda yang dipegang (sindroma piring terbang)
Klonik-kontraksi otot ritmik / semi ritmik-ekstremitas atas, leher & wajah
•Tonik•-kaku mendadak otot – otot ekstensor•-kehilangan kesadaran dan terjatuh
Atonik- hilang tonus otot mendadak- kehilangan kesadaran & terjatuh
• Tonik klonikfase tonik (10 – 30 detik)
• ditandai jeritan / tangisan, kemudian pasien terjatuh menjadi kaku
• pasien sianosis karena spasme otot pernafasanfase klonik (30 – 60 detik)
• kejang • bunyi nafas mendengkur (stertobous) • mulut berbusa
Pulih• Lemas , bingung, sering tidur nyenyak
TERAPI EPILEPSI
MEKANISME KERJA OBAT ANTIEPILEPSI
– Sodium Channel Blockers– Calcium Current Inhibitors– GABA enhancer– Glutamate Blockers
TERAPI EPILEPSI
Prinsip pengobatan :
– Mengurangi atau menghilangkan serangan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien
– Seawal mungkin– Pilihan obat sesuai dengan jenis epilepsi– Monoterapi– Obat diberikan secara bertahap – Efek samping minimal– Biaya terjangkau– Berdasarkan ‘evidenced-based clinical practice’
TERAPI EPILEPSINama Obat Na+ Channel Blokers Ca2+ Current
InhibitorGABA enhancers Glutamate blokers
Fenitoin +++ + - -
Carbamazepine +++ - - -
Valproate + + ++ +
Ethosuximide - +++ - -
Phenobarbital - + +++ +
Benzodiazepine - + +++ -
Lamotrigine +++ + - -
Oxcarbazepine +++ + - -
Zonisamide ++ ++ - -
Vigabatrin - - +++ -
Tiagabine - - +++ -
Gabapentin + + ++ -
Felbamate ++ + ++ ++
Topiramate ++ ++ ++ ++
Levetiracetam - + + +
TERAPI EPILEPSITipe Bangkitan Obat Lini Pertama Obat Lini Kedua
Parsial CarbamazepineFenitoinAsam Valproate
FelbamateGabapentinLamotriginePhenobarbitalTiagabine TopiramateVigabatrin
Tonik klonik FenitoinAsam ValproateCarbamazepine
PhenobarbitalLamotrigine
Lena EthosuximideAsam Valproate
KlonazepamAcetazolamide
Mioklonik Asam Valproate Lamotrigine
Atonik Klonazepam FenitoinPhenobarbitalBenzodiazepinFelbamateTopiramate
TERAPI EPILEPSIkarbamazepin etosuksimid fenobarbital
Dosis awal (dewasa)
200 mg, naikkan 100 – 200 mg tiap minggu
250 mg naikkan 250 mg dengan interval 1 minggu
30 – 60 mg naikkan 30 mg tiap minggu
Dosis rumat rata – rata (dewasa) mg/hari
600 – 1400 500 – 1500 60 – 180
Tambahan dosis (mg)
200 250 30 – 60
Jadwal dosis yang lazim
2-3 x sehari 2-3 x sehari 1-2 x sehari
Dosis rumat rata – rata pada anak (mg/hari)
20 mg/KgBB/hari 5 – 8 mg/KgBB
TERAPI EPILEPSIfenitoin valproat
Dosis awal (dewasa)
200 mg, naikkan 50 – 100 mg tiap minggu
400 mg naikkan 200 mg tiap minggu
Dosis rumat rata – rata (dewasa) mg/hari
200 – 400 600 – 1500
Tambahan dosis (mg)
25 – 400 200 – 500
Jadwal dosis yang lazim
1-2 x sehari 2 x sehari
Dosis rumat rata – rata pada anak (mg/hari)
5 – 8 mg/KgBB 30 – 50 mg/KgBB