Emil SaIim:Jangan Perkeruh Isu BBM -...

1
o Sabtu BANDUNG EKSPRES Senln o Minggu o Se/asa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat 23 17 18 19 4 5 ® 20 21 14 15 29 30 31 7 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 27 28 OJan .Peb o Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes JANGAN LEBAY: Para petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung saat memeriksa salah satu SPBV di Kota Bandung. beberapa waktu lalu. Isu kenaikan BBM ini diharapkan tidak dipolitisasi pihak-pihak tak bertanggungjawab. Emil SaIim: Jangan Perkeruh Isu BBM BANDUNG - Pakar Ekonomi Uni- versitas Indonesia (UI) ProfDr Emil Salim meminta politisi kooperatif dan tidak memperkeruh suasana dengan membuat isu BBM memanas. "Lihat secara jernih, rasionalnya harga minyak dunia . naik,subsidi akan membengkak, dan kenaikan harga BBM tidak akan meningkatkan jumlah mas- yarakat miskin. Saya minta politisi kooperasif, tidak mernperkeruh suasana dengan membuat isu BBM mernanas," kata Emil Salim usai menyampaikan makalahnya pad a "The 2nd Congress of the East Asian Association of Environ- mental and Resource EcoQomic"- (EAAERE) di Kampus Universitas Padjadjaran (Un pad) Bandung, beberapa waktu lalu. Menurut dia, imbas dad kena-. ikan BBM tidak akan berakibat pada penambahan masyarakat miskin karena distribusi bebannya cenderung lebih banyak pada kelas menengah ke atas. la menyebutkan, distribusi be- ban masyarakat mampu lebih be- . sar dibandingkan masyarakat mis-' kin. "Orang menengah ke atas punya mobil, kadang lebih dari satu, CC-nya besar-besar lagi. Praktis kebutuhan.BBM-nya lebih besar, sedangkan konsumsi BUM masyarakat miskin justru lebih kecil,"katanya. ' Emil mengimbau masyarakat untuk tidak terjebak kepentingan politis yang menggunakan isu itu untuk kepentingan politik. Yang jelas, menurut pendapatnya, dam- pak yang akan diterirna masyarakat miskin kecil dan bisa ter-corerpro-. gram peningkatan masyarakat. "Iangan terjebak, rnernang apa- pun pasti ingiugratis tapi dalam hal kenaikan BBM dampak bagi mas- yarakat kecil itu relatif kecil dan bisa ter-cover program kesejahte- raan masyarakat yang digulir- kan,"katanya. la mengakui masalah BBM sulit untuk dipisahkan dari persoalan politik dan hal tersebut, mepurut dia, sulit untuk dipisahkan. Apa- lagi menjelang mornen pesta de- mokrasi, ada kelompok tertentu yang memanfaatkan itu itu. "Se- cara global pun harga minyak mentah sangat dipengaruhi po- litik, namun harus ada upaya me- minimalisasi jangan sarnpai itu terjadi di dalam negeri," katanya. Sama halnya yang diungkapkan Ketua Laboratoriurn Penelitian Pengabdian Pada Masyarakat dan Pengkajian Ekonorni (LP3E) Arief Anshory Yusuf yang mengarakan kenaikan garga BBM tidak seha- rusnya digembar-gemborkan kea- rah kerniskinan. "Isu kenaikan BBM subsidi tidak sesensitif dulu, saat masih ada minvak tanah;'- katanya. (ant) . IUlplng Huma. anpad 2011- -------------

Transcript of Emil SaIim:Jangan Perkeruh Isu BBM -...

o Sabtu

BANDUNG EKSPRES• Senln o Mingguo Se/asa 0 Rabu o Kamis 0 Jumat2 3

17 18 194 5 ®20 21

14 1529 30 31

722

8 9 10 1123 24 25 26

12 1327 28

OJan .Peb oMar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes

JANGAN LEBAY: Para petugas Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bandung saatmemeriksa salah satu SPBV di Kota Bandung. beberapa waktu lalu. Isu kenaikan BBM ini diharapkantidak dipolitisasi pihak-pihak tak bertanggungjawab.

Emil SaIim: Jangan Perkeruh Isu BBMBANDUNG - Pakar Ekonomi Uni-

versitas Indonesia (UI) ProfDr EmilSalim meminta politisi kooperatifdan tidak memperkeruh suasanadengan membuat isu BBMmemanas. "Lihat secara jernih,rasionalnya harga minyak dunia .naik,subsidi akan membengkak,dan kenaikan harga BBM tidakakan meningkatkan jumlah mas-yarakat miskin. Saya minta politisikooperasif, tidak mernperkeruhsuasana dengan membuat isuBBM mernanas," kata Emil Salimusai menyampaikan makalahnyapad a "The 2nd Congress of theEast Asian Association of Environ-mental and Resource EcoQomic"-(EAAERE) di Kampus UniversitasPadjadjaran (Un pad) Bandung,beberapa waktu lalu.

Menurut dia, imbas dad kena-.ikan BBM tidak akan berakibatpada penambahan masyarakatmiskin karena distribusi bebannya

cenderung lebih banyak padakelas menengah ke atas.

la menyebutkan, distribusi be-ban masyarakat mampu lebih be-

. sar dibandingkan masyarakat mis-'kin. "Orang menengah ke ataspunya mobil, kadang lebih darisatu, CC-nya besar-besar lagi.Praktis kebutuhan.BBM-nya lebihbesar, sedangkan konsumsi BUMmasyarakat miskin justru lebihkecil,"katanya. '

Emil mengimbau masyarakatuntuk tidak terjebak kepentinganpolitis yang menggunakan isu ituuntuk kepentingan politik. Yangjelas, menurut pendapatnya, dam-pak yang akan diterirna masyarakatmiskin kecil dan bisa ter-corerpro-.gram peningkatan masyarakat.

"Iangan terjebak, rnernang apa-pun pasti ingiugratis tapi dalam halkenaikan BBM dampak bagi mas-yarakat kecil itu relatif kecil danbisa ter-cover program kesejahte-

raan masyarakat yang digulir-kan,"katanya.

la mengakui masalah BBM sulituntuk dipisahkan dari persoalanpolitik dan hal tersebut, mepurutdia, sulit untuk dipisahkan. Apa-lagi menjelang mornen pesta de-mokrasi, ada kelompok tertentuyang memanfaatkan itu itu. "Se-cara global pun harga minyakmentah sangat dipengaruhi po-litik, namun harus ada upaya me-minimalisasi jangan sarnpai ituterjadi di dalam negeri," katanya.

Sama halnya yang diungkapkanKetua Laboratoriurn PenelitianPengabdian Pada Masyarakat danPengkajian Ekonorni (LP3E) AriefAnshory Yusuf yang mengarakankenaikan garga BBM tidak seha-rusnya digembar-gemborkan kea-rah kerniskinan. "Isu kenaikanBBM subsidi tidak sesensitif dulu,saat masih ada minvak tanah;'-katanya. (ant) .

IUlplng Huma. anpad 2011- -------------