EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK),...

166
EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN DAMPAK CORPORATE GOVERNANCE QUALITY TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Akuntansi (S.Ak) Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar Oleh: APRIANI 90400114009 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR TAHUN 2018

Transcript of EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK),...

Page 1: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN

DAMPAK CORPORATE GOVERNANCE QUALITY

TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana

Akuntansi (S.Ak) Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

Oleh:

APRIANI

90400114009

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN 2018

Page 2: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : APRIANI

NIM : 90400114009

Tempat/Tgl. Lahir : Balikpapan, 30 April 1996

Jurusan/Prodi : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam

Alamat : Babana Desa Tongke tongke Kec. Sinjai Timur Kab.Sinjai

Judul : Efektivitas Kualifikasi Audit Memaksimalkan Dampak

Corporate Governance Quality terhadap Manajemen Laba

pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini

benar adalah hasil karya sendiri. Jika dikemudian hari terbukti bahwa ia

merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau

seluruhnya, maka skripsi yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

Makassar, Oktober 2018

Penyusun,

APRIANI

90400114009

Page 3: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

iii

Page 4: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan hanya

kepada Allah (Subhanahu Wata’ala) yang telah memberikan kesehatan,

kesabaran, kekuatan, rahmat dan inayah-Nya serta ilmu pengetahuan yang Kau

limpahkan. Atas perkenan-Mu jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam “Allahumma Sholli Ala Sayyidina

Muhammad Waaala Ali Sayyidina Muhammad” juga penulis sampaikan kepada

junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya.

Skripsi dengan judul “Efektivitas Kualifikasi Audit Memaksimalkan

Dampak Corporate Governance Quality terhadap Manajemen Laba pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” penulis

hadirkan sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan studi S1 dan

memperoleh gelar Sarjana Akuntansi jurusan akuntansi di Universitas Islam

Negeri Alauddin Makassar.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak dapat lepas dari bimbingan, dorongan

dan bantuan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak, oleh karena itu

perkenankanlah penulis menghanturkan ucapan terima kasih dan penghargaan

yang setinggi-tingginya terkhusus kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda

Ambotang dan Ibunda Sakka yang telah mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk

Page 5: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

v

kesuksesan anaknya, yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik dengan

sepenuh hati dalam buaian kasih sayang kepada penulis.

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak,

diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Musafir Pabbabari, M.Si, Selaku Rektor beserta Wakil

Rektor I, II, III, dan IV UIN Alauddin Makassar.

2. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag selaku Dekan beserta Wakil Dekan I, II

dan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

3. Bapak Jamaluddin Majid, S.E., M.si selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

4. Bapak Memen Suwandi, S.E., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar.

5. Bapak Dr. M. Wahyuddin A., SE., M.Si., Ak. Selaku Dosen Pembimbing I

dan Ibu Sitti Aisyah S.Ag., M.Ag. selaku Dosen Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk memberikan bimbingan,

petunjuk, dan arahan yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse, M.Ag., Ibu Lince Bulutoding, SE., M.Si. Ak,.

dan Bapak Sumarlin, SE., M.Ak. selaku penguji komprehensif yang telah

meluangkan waktunya selama proses ujian komprehensif ini hingga penulis

dapat mlanjutkan ke proses selanjutnya yaitu seminar hasil.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

Penulis ingin memohon maaf yang sebesar-besarnya kepala seluruh dosen

Page 6: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

vi

atas kesalahan dan tingkah laku yang penulis lakukan selama ini, baik

sewaktu kuliah dan selama penyusunan skripsi ini.

8. Seluruh staf akademik, staf tata usaha, staf jurusan akuntansi, staf

perpustakaan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Alauddin Makassar

9. Bursa Efek Indonesia atau PT. IDX yang telah memberikan bantuan dan

informasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

10. Keluarga tercinta, terkhusus saudaraku kakak Riswal dan kakak Musfar dan

adik perempuan saya Nurfaija dan Nurfika, yang selama ini telah

memberikan semangat serta doa kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

11. Untuk sahabatku Nur An’nizar kadir, Nurhidayah Sakri S.Ak, Miftahul Izza,

Masdiana, Hernawati A. dan Fitri Amelia, seluruh teman-teman Jurusan

Akuntansi khususnya AK 1.2 angkatan 2014 yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini dan atas

kebersamannya selama kuliah

12. Rekan- rekan seperjuangan angkatan 2014 (contabilita) dan terima kasih

segala motivasi dan bantuannya selama penyelesaian skripsi ini serta kakak

senior Muriadi Akbar jurusan akuntansi angakatan 2012 sebagai teman

diskusi dan sangat membantu selama penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman KKN Reguler khususnya saudara-saudaraku Posko Desa

Lassa-lassa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Hasbi W.

(Sosiologi Agama), Ali Hasyimi (Ekonomi Islam), M. Imam Hasmar (HPK),

Nur Alam (Jurnalistik), Ambo Lipu (MPI), Mulyadin (Perbandingan Mahzab

Page 7: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

vii

dan Hukum), Nurulitha Safitri (Akuntansi), Fitriani Kadir (Manajemen), Ana

Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK).

Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna.

14. Semua teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu yang turut memberikan bantuan dan pengertian secara tulus dan

terima kasih atas doa dan sarannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan dalam

penulisan skripsi ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat

diharapkan guna menyempurnakan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penulis,

APRIANI

NIM. 90400114009

Page 8: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ..................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv-vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii-ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

ABSTRAK .................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1-25

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10

C. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 11

D. Definisi Operasional ................................................................... 17

E. Penelitian Terdahulu ................................................................... 21

F. Tujuan Penelitian ........................................................................ 23

G. Manfaat Penelitian ...................................................................... 24

BAB II TINJAUAN TEORETIS ................................................................ 26-40

A. Agency Theory ............................................................................ 26

B. Teori Akuntansi Positif ............................................................... 27

C. Kualifikasi Audit ......................................................................... 28

D. Manajemen Laba ......................................................................... 30

E. Ukuran Perusahaan ..................................................................... 32

F. Leverage ...................................................................................... 33

G. ROA(Return On Assets) .............................................................. 33

H. Pertumbuhan Penjualan .............................................................. 34

I. Dampak CGQ Terhadap Manajemen Laba ................................ 35

J. Kualifikasi Audit Menginteraksi Manajemen Laba .................... 37

K. Rerangka Teoretis ....................................................................... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 41-54

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ......................................................... 41

B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 41

C. Populasi dan Sampel ................................................................... 42

D. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 44

E. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 45

F. Instrumen Penelitian ................................................................... 45

Page 9: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

ix

G. Metode Analisis Data .................................................................. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 55-95

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................ 55

B. Analisis Hasil Penelitian ............................................................. 61

C. Pembahasan Penelitian ............................................................... 82

BAB V PENUTUP ....................................................................................... 96-99

A. Kesimpulan ................................................................................. 97

B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 98

C. Implikasi Penelitian .................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 100-107

LAMPIRAN ............................................................................................... 108-1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 1

Page 10: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Penelitian Terdahulu .................................................................. 22-23

Tabel 3.1 : Kriteria Pengambilan Sampel ..................................................... 43

Tabel 3.2 : Sampel Penelitian........................................................................ 43

Tabel 4.1 : Prosedur Pemilihan Sampel ........................................................ 57

Tabel 4.2 : Kode dan Daftar Nama Perusahaan Sampel ............................... 58

Tabel 4.3 : Uji Statistik Deskriptif Variabel ................................................. 59

Tabel 4.4 : Hasil Uji Normalitas-One Sample Kolmogrov-Simirnov Test .... 63

Tabel 4.5 : Hasil Uji Multikolonieritas ......................................................... 64

Tabel 4.6 : Penilaian DW (Durbin-Watson) ................................................. 66

Tabel 4.7 : Hasil Uji Autokorelasi- DW (Durbin-Watson) ........................... 67

Tabel 4.8 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................... 68

Tabel 4.9 : Hasil Uji Statistik F ..................................................................... 69

Tabel 4.10 : Hasil Uji t (Uji Parsial) ............................................................... 70

Tabel 4.11 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)......................................... 74

Tabel 4.12 : Hasil Uji F – Uji Simultan .......................................................... 75

Tabel 4.13 : Hasil Uji Selisih Mutlak.............................................................. 76

Tabel 4.14 : Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................... 81

Page 11: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual ............................................................... 40

Gambar 4.1 : Hasil Uji Normalitas-Histogram ............................................... 61

Gambar 4.2 : Hasil Uji Normalitas-Normal Probability Plot .......................... 62

Gambar 4.3 : Hasil Uji Heteroskedastisitas-ScatterPlot ................................. 65

Page 12: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

xii

ABSTRAK

Nama : APRIANI

Nim : 90400114009

Judul : Efektivitas Kualifikasi Audit Memaksimalkan Dampak Corporate

Governance Quality Terhadap Manajemen Laba (Studi pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ukuran perusahaan,

leverage, return on assets, dan pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba.

Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk menguji apakah variabel kualifikasi

audit memoderasi hubungan antara masing-masing variabel ukuran perusahaan,

leverage, return on assets, dan pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan

korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2015-2017. Total sampel

berjumlah 66 perusahaan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data

yang digunakan dalam penelitian berupa laporan keuangan dan data lainnya yang

berhubungan dengan masalah penelitian. Metode analisis data menggunakan

analisis regresi berganda untuk hipotesis ukuran perusahaan, leverage, return on

assets, dan pertumbuhan penjualan. Analisis regresi linear berganda dengan uji

nilai selisih mutlak untuk hipotesis ukuran perusahaan, leverage, return on assets,

dan pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba yang dimoderasi oleh

kualifikasi audit.

Hasil penelitian dengan analisis regersi linear berganda menunjukkan

bahwa ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan leverage dan return on assets

berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian

terkait dengan variabel moderasi menunjukkan bahwa kualikasi audit tidak

memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi baik antara leverage dengan

manajemen laba maupun return on assets dengan manajemen laba. Sebaliknya,

kualifikasi audit memiliki pengaruh sebagai variabel moderasi antara ukuran

perusahaan dengan manajemen laba dan pertumbuhan penjualan dengan

manajemen laba.

Kata Kunci : Ukuran Perusahaan, Leverage, Return On Assets, Pertumbuhan

Penjualan, Manajemen Laba, Kualifikasi Audit

Page 13: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perusahaan publik di Indonesia semakin pesat. Setiap

perusahaan publik yang terdaftar di BEI wajib menyampaikan laporan keuangan

sebagai alat pertanggungjawaban pihak perusahaan (agent) kepada pihak-pihak

yang memiliki kepentingan pada perusahaan itu. Banyak pihak yang terlibat

dalam penggunaan laporan keuangan maka informasi yang disajikan dalam

laporan keuangan tersebut tentu harus bisa diandalkan dan tidak menyesatkan bagi

para pemakainya agar masing-masing pihak dapat mengambil keputusan ekonomi

dengan benar (Pinkasari, 2015). Manajemen perusahaan berkewajiban untuk

menerbitkan laporan keuangan atau informasi terkait kinerja keuangan kepada

para pemegang kepentingan dan pemilik perusahaan seperti kreditur, investor

pemerintah masyarakat umum dan pihak-pihak berkepentingan lainnya sehingga

perlu dipertanyakan keakuratannya (Nugroho dan Hernawati, 2015).

Laporan keuangan menjadi alat utama bagi perusahaan untuk

menyampaikan informasi keuangan mengenai pertanggungjawaban pihak

manajemen. Suryandari dan Priyanto (2012) mengatakan bahwa laporan keuangan

merupakan elemen penting dalam suatu perjalanan entitas bisnis, dimana laporan

keuangan merupakan cerminan bagi perusahaan tersebut untuk menilai hasil

kinerja mereka selama beberapa perioda, perusahaan berusaha mendapatkan laba

yang optimal dalam setiap kegiatannya, oleh karena itu perusahaan harus

menentukan konsep akuntansi yang tepat dalam penyusunan laporan keuangan

Page 14: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

2

dan sesuai dengan keadaan perusahaan. Menurut Gideon (2005) parameter yang

digunakan untuk mengukur kinerja manajemen dalam laporan keuangan adalah

informasi laba yang terkandung dalam laporan laba/rugi.

Laporan laba/rugi merupakan salah satu komponen dari laporan keuangan

yang sangat penting. Karena di dalam laporan laba/rugi terkandung informasi laba

yang bermanfaat bagi pengguna informasi laporan keuangan untuk mengetahui

kemampuan dan kinerja keuangan perusahaan (Pambudi dan Ghozali, 2013).

Informasi laba merupakan perhatian utama dalam mengukur keberhasilan atau

kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang telah ditetapkan. Oleh

karena itu, manajemen umumnya melakukan tindakan yang dapat membuat

laporan keuangan terlihat baik melalui pemilihan metode akuntansi untuk tujuan

tertentu yang dikenal dengan sebutan manajemen laba (Naftalia dan Masono,

2013).

Healy dan Wahlen (1998) menjelaskan bahwa manajemen laba merupakan

upaya manajemen untuk mengubah laporan keuangan yang bertujuan

menyesatkan pemegang saham yang ingin mengetahui kinerja perusahaan atau

untuk mempengaruhi hasil kontraktual yang mengandalkan angka-angka

akuntansi yang dilaporkannya. Perilaku mengatur laba cenderung memberikan

dampak yang negatif bagi pemilik dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya.

Gumanti (2000) menyatakan bahwa manajemen laba diduga dilakukan oleh

manajer atau para pembuat laporan keuangan dalam proses pelaporan keuangan

suatu organisasi karena mereka mengharapkan suatu manfaat dari tindakan yang

mereka lakukan. Manajemen laba dinilai tidak menyalahi aturan dan prinsip-

Page 15: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

3

prinsip akuntansi berterima umum. Akan tetapi, praktik manajemen laba dapat

mengikis kepercayaan investor terhadap kualitas pelaporan keuangan dan

mengurangi keandalan laba karena laba yang dilaporkan dapat menyebabkan

kesalahan dalam menggambarkan laba yang sebenarnya (Fatmawati, 2013; dalam

Dimarcia dan Krisnadewi, 2016). Kondisi tersebut digambarkan oleh Allah Swt

dalam (Q.S. Al -Baqarah : 42), dan (Q.S. Al-Hujarat : 6).

Q.S. Al-Baqarah, S. 2: 42

ŸŸωuρ (#θ Ý¡ Î6 ù=s?  Y ys ø9 $# È≅ÏÜ≈ t7 ø9 $$Î/ (#θ ãΚ çGõ3s? uρ ¨, ys ø9 $# öΝçFΡr& uρ tβθ çΗs>÷ès? ∩⊆⊄∪

Terjemahannya:

Dan janganlah kamu campuradukkan yang hak dengan yang bathil dan janganlah kamu sembunyikan yang hak itu, sedang kamu mengetahui. (Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya: 42)

Q.S. Al-Hujuurat, S. 49: 6

$ pκš‰ r' ¯≈ tƒ tÏ%©! $# (# þθãΖ tΒ#u βÎ) óΟ ä.u !% y 7,Å™$ sù :* t6 t⊥Î/ (# þθ ãΨ�t6 tG sù βr& (#θ ç7ŠÅÁ è? $ JΒöθ s% 7' s#≈ yγ pg¿2 (#θßs Î6 óÁçG sù

4’ n?tã $ tΒ óΟ çFù= yèsù tÏΒ Ï‰≈ tΡ ∩∉∪

Terjemahannya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.

(Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya: 6)

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep Islam, maka

dianjurkan agar orang-orang yang beriman memeriksa terlebih dahulu dengan

teliti akan suatu berita yang dibawa atau disampaikan oleh orang lain agar tidak

menyebabkan musibah atau menyebabkan penyesalan atas perbuatan tersebut.

Ayat ini tepat digunakan sebab sesuai dengan pentingnya para investor dan para

pengguna laporan keuangan lainnya untuk terlebih dahulu memeriksa dengan teliti

Page 16: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

4

informasi yang disajikan pada laporan keuangan suatu perusahaan, tujuannya agar

keputusan yang akan diambil oleh pemegang kepentingan nantinya tidak akan

menimbulkan penyesalan bagi pihak manapun. Dari ayat tersebut di atas

menganjurkan agar para penyampai atau pemberi suatu berita dalam hal ini

penanggung jawab laporan keuangan agar menyajikan laporan keuangan dengan

baik dan benar agar nantinya dapat dijadikan sebagai tolak ukur pengambil

keputusan yang tepat (Q.S. Al-hujuraat: 6), dan dari sisi perusahaan klien dilarang

untuk melakukan kecurangan yang dapat menimbulkan ketidakadilan (Q.S. Al -

Baqarah: 42).

Manajemen laba merupakan upaya manajemen untuk mengatur laba demi

untuk kepentingan manajemen yang dilandasi oleh faktor-faktor tertentu.

Aktivitas manajemen laba dapat mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan yang

kemudian dapat mempengaruhi opini auditor yang diterima perusahaan (Kristiana,

2012). Usaha-usaha yang dilakukan manajemen dalam merekayasa laporan

keuangan sering menggambarkan bahwa perusahaan dalam kondisi tidak baik

sehingga auditor dapat mengeluarkan opini going concern. Lestari dan Widhiyani

(2014) menyatakan bahwa Perusahaan yang menerima kualifikasi opini

kelangsungan usaha pada tahun sebelumnya dijadikan pertimbangan penting oleh

auditor dalam mengeluarkan kualifikasi opini kelangsungan usaha tahun berjalan,

jika tidak ada tanda–tanda perbaikan atau tidak adanya rencana manajemen yang

dapat direalisasikan untuk memperbaiki kondisi perusahaan.Kondisi tersebut

digambarkan oleh Allah Swt dalam (Q.S. Asy-syu’araa: 181-184) dan (Q.S. An-

Nisa: 29).

Page 17: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

5

Q.S. Asy-syu’araa, S. 26: 181-184

* (#θ èù÷ρr& Ÿ≅ ø‹s3ø9 $# Ÿωuρ (#θ çΡθ ä3s? zÏΒ zƒ Î�Å£÷‚ ßϑø9 $# ∩⊇∇⊇∪ (#θ çΡΗ uρ Ĩ$ sÜó¡ É)ø9 $$ Î/ ËΛ É)tF ó¡ ßϑø9 $# ∩⊇∇⊄∪

Ÿωuρ (#θ Ý¡y‚ ö7s? } $ ¨Ζ9 $# óΟèδ u !$ u‹ô© r& Ÿωuρ (# öθ sW ÷ès? ’Îû ÇÚ ö‘F{ $# t ωš ø ãΒ ∩⊇∇⊂∪ (#θ à)?$#uρ “Ï% ©!$#

öΝä3s) n=s{ s' ©#Î7Éf ø9 $#uρ t,Î!ρ F{$# ∩⊇∇⊆∪

Terjemahannya: Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu Termasuk orang- orang yang merugikan (181) dan timbanglah dengan timbangan yang lurus (182) dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlahkamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan (183) dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umatyang dahulu (184). (Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya: 181-184)

Q.S. An-Nisa, S. 4: 29

$ yγ •ƒ r' ¯≈ tƒ š Ï%©! $# (#θ ãΨtΒ#u Ÿω (# þθ è=à2ù' s? Νä3s9≡ uθ øΒ r& Μà6 oΨ÷�t/ È≅ÏÜ≈ t6 ø9 $$Î/ Hω Î) βr& šχθä3s?

¸οt�≈ pgÏB tã <Ú#t� s? öΝ ä3ΖÏiΒ 4 Ÿωuρ (# þθ è=çF ø)s? öΝä3 |¡à Ρr& 4 ¨βÎ) ©!$# tβ% x. öΝä3 Î/ $ VϑŠÏm u‘ ∩⊄∪

Terjemahannya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Kementerian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahannya: 29)

Dari ayat-ayat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam konsep Islam kita

diajarkan untuk mengukur secara adil, jangan dilebihkan untuk diri kita dan

jangan dikurangi untuk orang lain (Q.S. Asy-syu’araa: 181-184). Sama seperti

seorang auditor yang dituntut untuk mengungkapkan suatu pendapat secara

independen dan mengukur kekayaan perusahaan klien secara adil dan benar. (Q.S.

An-Nisa: 29) ini menjelaskan tentang bagaimana setiap orang seharusnya

bertindak jujur dalam keadaan dan kondisi apapun terutama ketika

berlangsungnya perniagaan. Tindakan jujur seharusnya dipegang teguh oleh pihak

manajemen perusahaan salah satunya dengan menyajikan laporan keuangan

Page 18: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

6

secara sebenarnya, agar tidak terjadi asimetri informasi antara pihak manajemen

perusahaan dan pihak penggunan laporan keuangan.

Pada saat auditor menetapkan bahwa ada keraguan yang besar terhadap

audit untuk melanjutkan usahanya, auditor perlu menyampaikan kondisi tersebut

dalam laporan auditnya (Petronela, 2007). Dengan adanya keraguan kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya maka auditor dapat

memberikat opini audit going concern (opini modifikasi) (Januarti, 2009). Opini

yang dikeluarkan oleh auditor harus berisikan informasi yang menggambarkan

bagaimana keadaan yang sebenarnya. Informasi yang ada haruslah berkualitas,

dan biasanya informasi yang berkualitas dikeluarkan oleh auditor yang berkualitas

juga.

Fenomena yang sering terjadi hubungannya dengan manajemen laba

biasanya timbul karena adanya bentuk kesalahan dan kelalaian dari subjek

manajemen keuangan itu sendiri yang secara langsung maupun tidak langsung

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Sebagai contoh

salah satu kasus manajemen laba yang baru-baru ini terjadi adalah skandal

akuntansi yang dilakukan Toshiba. Seperti yang dimuat dalam money.cnn.com

oleh Yan (2015), kasus ini bermula ketika Toshiba sendiri mulai menyelidiki

praktik akuntansi di divisi energi. Menurut sebuah komite independen, perusahaan

menggelembungkan laba usaha Toshiba sebesar ¥ 151,8 milyar ($ 1,2 milyar)

selama tujuh tahun. Akibat skandal akuntansi yang mengguncang perusahaan,

saham Toshiba telah turun sekitar 20% sejak awal april ketika isu-isu akuntansi

ini terungkap. Nilai pasar perusahaan hilang sekitar ¥ 1.673 triliun ($ 13,4 milyar)

Page 19: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

7

dan para analis memperkirakan saham Toshiba masih akan terus menurun.

Toshiba yang merupakan salah satu merek elektronik paling dikenal di dunia serta

memiliki reputasi yang bagus itu kini hancur berantakan akibat skandal akuntansi

yang telah dilakukan perusahaaan.

Praktik manajemen laba juga telah memunculkan beberapa kasus skandal

pelaporan akuntansi yang begitu besar. Deteksi merupakan tindakan awal yang

dilakukan terhadap adanya praktik manipulasi atas laporan keuangan. Salah satu

penyebab terjadinya kasus-kasus ini adalah karena lemahnya penerapan praktik

corporate governance di Indonesia. Corporate governance merupakan suatu

mekanisme yang menjelaskan aturan main, prosedur dan hubungan antara pihak

pengambil keputusan dengan pihak yang melakukan pengendalian terhadap

keputusan yang dibuat tersebut (Arifin, 2005). Karakteristik corporate

governance juga dapat berkontribusi terhadap pendapatan manajemen yang telah

digunakan dalam penelitian sebelumnya dan dikaitkan dengan pendapatan

manajemen dan kualitas tata kelola perusahaan. Abbadi, dkk,. (2016) dalam

penelitiannya ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tata kelola

perusahaan atau corporate governance quality yaitu ukuran perusahaan dan

leverage. Dimana dalam penelitian ini memasukkan ukuran perusahaan yang

diukur secara alami logaritma total aset pada akhir tahun untuk mengendalikan

pengaruh ukuran perusahaan pada akuntansi pilihan. Disini juga memasukkan

variabel tingkat leverage yang diukur sebagai rasio total hutang terhadap total

aset.

Page 20: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

8

Kualitas tata kelola perusahaan juga memasukkan dua indikator

perusahaan kinerja sebagai variabel kontrol, pertumbuhan penjualan dan return on

assets. Pertumbuhan penjualan diukur sebagai hubungan antara perbedaan volume

penjualan dan penjualan periode sebelumnya. Diharapkan bahwa perusahaan yang

memiliki pertumbuhan penjualan tinggi cenderung tidak termotivasi untuk terlibat

dalam pendapatan praktik manajemen karena keuntungan mereka dari pangsa

pasar yang kuat dimana pangsa pasarnya kuat memimpin perusahaan untuk

mencapai skala yang lebih besar dalam operasinya dan meningkatkan

profitabilitas. Perusahaan akan mendapatkan pangsa pasar asalkan

memaksimalkan pertumbuhan dan memaksimalkan pertumbuhan adalah cara

untuk memaksimalkan keuntungan (Wernerfelt, 1986). Perusahaan yang memiliki

tingkat pertumbuhan lebih tinggi cenderung tidak terlibat dalam praktik

manajemen laba (Bowen dkk., 2003; dalam Abdularahman dan Ali, 2006).

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk., (2017) menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan sangat mempengaruhi terjadinya manajemen laba karena

semakinbesar suatu perusahaan harus mampu memenuhi ekspektasi dari investor

atau pemegang sahamnya. Penelitian Lee and Choi (2002), Saleh, dkk., (2005),

Liu dan Lu (2007), dan Cornettet, dkk., (2009) menemukan bahwa ukuran

perusahaan mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadapbesaran pengelolaan

laba. Perusahaan yang besarlebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka

akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga

berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih akurat (Nasution

Page 21: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

9

dan Setiawan, 2007). Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar perusahaan

semakin kecil pengelolaan laba yang dilakukan.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk., (2017) menemukan bahwa

leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan Saleh, dkk., (2005) dan Lin, dkk., (2009)

yangmenemukan bahwa leverage mempunyai hubungan positif dengan

manajemen laba. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Agustia (2013) diketahui

bahwa leverage ratio berpengaruh terhadap earnings management. Hasil ini

menunjukkan bahwa perusahaanyang mempunyai rasio leverage yang tinggi,

berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya

akan cenderung melakukan manipulasidalam bentuk manajemen laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Astuti, dkk., (2017) Return of assets

(ROA) berpengaruh terhadap praktek manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian Baik, dkk., (2011), Satya (2013), Hamza dan Lakhal (2010)

yang menemukan pengaruh positif profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

pada manajemen laba. Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan

penjualan negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila

manajemen tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan

dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya

(Silviana dan Arsyik, 2016). Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuan yang

tinggi cenderung membutuhkan dana dari sumber eksternal yag besar. Penjualan

yang tinggi akan meningkatkan perusahaan.

Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terkait

Page 22: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

10

masalah akuntansi keuangan, dalam penelitian yang berjudul “Efektivitas

Kualifikasi Audit Memaksimalkan Dampak Corporate Governance Quality

Terhadap Manajemen Laba (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di BEI).“

B. Rumusan Masalah

Setiap perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau

yang sudah go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang

disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh

akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM).

Dengan semakin banyaknya perusahaan yang go public, maka semakin banyak

pula jasa akuntan publik yang dibutuhkan. Auditor bertanggung jawab untuk

merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan yang

memadai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang

disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang tidak material terhadap laporan

keuangan. Karakteristik corporate governance quality juga dapat berkontribusi

terhadap pendapatan manajemen yang telah digunakan dalam penelitian

sebelumnya dan dikaitkan dengan pendapatan manajemen dan tata kelola

perusahaan yang ditengarai mampu menghambat aktivitas manajemen laba.

Adapun pertanyaan pada penelitiannya adalah sebagai berikut:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen laba?

2. Apakah leverage berpengaruh terhadap manajemen laba?

3. Apakah roa (return on assets) berpengaruh terhadap manajemen laba?

4. Apakah pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap manajemen laba?

Page 23: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

11

5. Apakah kualifikasi audit memaksimalkan dampak ukuran perusahaan

terhadap manajemen laba?

6. Apakah kualifikasi audit memaksimalkan dampak leverage terhadap

manajemen laba?

7. Apakah kualifikasi audit memaksimalkan dampak roa (return on assets)

terhadap manajemen laba?

8. Apakah kualifikasi audit memaksimalkan dampak pertumbuhan penjualan

terhadap manajemen laba?

C. Pengembangan Hipotesis

Perusahaan yang berukuran besar merupakan perusahaan yang memiliki

tingkat penjualan lebih besar, tingkat kestabilan perusahaan lebih tinggi dan

melibatkan lebih banyak pihak (Siregar, 2017). Oleh karena itu, perusahaan akan

menyampaikan laporan keuangannya dengan lebih berhati–hati dan akurat,

sehingga publik akan menilai bahwa keadaan perusahaan tersebut dalam kondisi

baik. Hal ini yang memicu pihak manajemen melakukan praktik manajemen laba.

Pemikiran tersebut didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan

Siddharta (2005) dan Ekarini (2006) yang menyimpulkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap pengelolaan laba. Artinya

semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin kecil pengelolaan laba yang

dilakukan oleh perusahaan, dimana perusahaan-perusahaan kecil lebih cenderung

melakukan pengelolaan laba dibandingkan perusahaan besar.

H1: Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Page 24: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

12

Menurut Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa praktik perataan laba yang

merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang sering dilakukan oleh

perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari kreditor dengan cara

mengubah metode akuntansinya. Semakin besar hutang suatu perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya, maka semakin besar resiko yang dihadapi oleh

perusahaan untuk membayar kewajibannya. Semakin besar rasio leverage

menunjukkan semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap pihak

eksternal (kreditur) dan semakin besar pula beban biaya hutang (biaya bunga)

yang harus dibayar oleh perusahaan (Gunawan, dkk., 2015). Dengan demikian

semakin meningkatnya rasio leverage (dimana beban hutang juga semakin besar)

maka hal tersebut berdampak terhadap profitablitas yang diperoleh perusahaan,

karena sebagian digunakan untuk membayar bunga pinjaman.

H2: Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Dalam penelitian ini

rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). Semakin tinggi

nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan aset dalam menghasilkan laba

operasi perusahaan. Hasil tersebut memberikan bukti bahwa apabila kinerja

perusahaan berada dalam kinerja buruk maupun kinerja yang baik, akan memicu

manajer bertindak oportunis dengan menaikkan laba atau menurunkan laba

akuntansi sesuai dengan kondisi kinerja perusahaan tersebut. Apabila kinerja

buruk pihak manajemen akan melakukan tindakan manajemen laba dengan cara

menaikkan laba akuntansinya, begitu pula sebaliknya bila perusahaan berkinerja

Page 25: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

13

baik pihak manajemen akan melakukan tindakan manajemen laba dengan cara

menurunkan laba akuntansinya (Suyudi, 2009).

H3: ROA berpengaruh positif terhadap manajemen laba

Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat

bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba

perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau

tren keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan

perusahaan untuk tetap survive. Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan

penjualan negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila

manajemen tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan

dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya

(Silviana dan Arsyik, 2016). Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuan yang

tinggi cenderung membutuhkan dana dari sumber eksternal yag besar. Penjualan

yang tinggi akan meningkatkan perusahaan. Tingginya penjualan akan

meningkatkan laba perusahaan, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan dan

menunjang pertumbuhan perusahaan.

H4: Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor penilai apakah perusahaan

berkembang dengan baik atau tidak. Perusahaan besar dianggap mampu

menjalankan usahanya dengan baik, terbukti dengan kemampuan perusahaan

memperluas usahanya. Perusahaan besar kurang memiliki motivasi dalam

Page 26: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

14

melakukan praktik manajemen laba. Hal ini dikarenakan pemegang saham dan

pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan besar dianggap lebih kritis

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Basis investor yang lebih besar terdapat

pada perusahaan besar, sehingga perusahaan besar mendapat pressure yang lebih

kuat untuk bisa menampilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya (Prasetya

dan Gayatri, 2016).

Besar (ukuran) perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan

dan kapitalisasi pasar. Ukuran perusahaan diproksikan menggunakan total aktiva.

Nilai aktiva dipilih karena nilai yang dimiliki relatif lebih stabil dibadingkan

dengan proksi lain. Menurut Widyantari (2010); dalam Wibison (2013)

mengatakan bahwa perusahaan dengan total aktiva yang besar menunjukkan

bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan karena dalam tahap

ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik

dalam jangka waktu yang relatif panjang. Mutchler (1985) dikutip dari Sulistya

dan Sukartha (2013) menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini

audit going concern pada perusahaan kecil, karena auditor mempercayai bahwa

perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan keuangannya daripada

perusahaan kecil. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti berpendapat bahwa

efektifitas kualifikasi audit memaksimalkan dampak ukuran perusahaan terhadap

manajemen laba, sehingga peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H5: Kualifikasi audit memaksimalkan hubungan antara dampak ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba

Page 27: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

15

Rudyawan dan Badera (2008) mengemukakan bahwa rasio leverage

merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban keuangannya. Leverage mengacu pada jumlah pendanaan

yang berasal dari utang perusahaan kepada kreditor. Rasio leverage yang tinggi

dapat berdampak buruk bagi kondisi keuangan perusahaan. Semakin tinggi rasio

leverage, semakin menunjukkan kinerja keuangan perusahaan yang buruk dan

dapat menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa praktik perataan laba yang

merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang sering dilakukan oleh

perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari kreditor dengan

caramengubah metode akuntansinya. Semakin besarnya rasio leverage

mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin

meningkat. Investor untuk melihat kemampuan dan resiko perusahaan, salah

satunya dengan leverage rasio. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih berpeluang

mendapatkan opini audit going concern. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti

berpendapat bahwa efektifitas kualifikasi audit memaksimalkan dampak leverage

terhadap manajemen laba, sehingga peneliti merumuskan hipotesis sebagai

berikut:

H6: Kualifikasi audit memaksimalkan hubungan antara dampak leverage

terhadap manajemen laba

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba terkait

dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 1998; dalam

Kristiana, 2012). Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen

Page 28: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

16

berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi.

Dalam penelitian ini rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset

(ROA). ROA menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset

yang dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan

aset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan

bahwa perusahaan tersebut mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, semakin tinggi

tingkat profitabilitas maka semakin rendah pula kemungkinan pemberian opini

audit going concern oleh auditor. Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat

profitabilitas rendah maka cenderung akan mendapatkan opini audit going

concern (Komalasari, 2004). ROA merupakan salah satu bentuk analisis

profitabilitas untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam mengelola asetnya guna

menghasilkan laba. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti berpendapat bahwa

efektifitas kualifikasi audit memaksimalkan dampak ROA terhadap manajemen

laba, sehingga peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut:

H7: Kualifikasi audit memaksimalkan hubungan antara dampak return on

assets terhadap manajemen laba

Rasio pertumbuhan penjualan menghitung kemampuan perusahaan untuk

bertahan dalam posisi ekonomi, baik dalam industri itu sendiri maupun dalam

kegiatan ekonomi secara global. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya

(Rudyawan dan Badera, 2008). Penjualan yang terus meningkat akan memberikan

Page 29: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

17

peluang untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan

penjualan maka semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini

audit going concern. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang

negatif mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat

melanjutkan kegiatan operasinya sehingga kemungkinan mendapatkan opini audit

going concern.

Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan usahanya. Dalam penelitian ini, pertumbuhan

perusahaan diproksikan dengan rasio pertumbuhan penjualan. Perusahaan dengan

pertumbuhan yang baik akan mampu meningkatkan volume penjualannya

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian, semakin tinggi

rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan

menerima opini audit going concern. Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti

berpendapat bahwa efektifitas kualifikasi audit memaksimalkan dampak

Pertumbuhan Penjualan terhadap manajemen laba, sehingga peneliti merumuskan

hipotesis sebagai berikut:

H8: Kualifikasi audit memaksimalkan hubungan antara dampak

pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

D. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, definisi operasional dari variable-variabel dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

a. Manajemen Laba

Page 30: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

18

Model penelitian ini menggunakan variabel dependen yaitu manajemen

laba atau Earning Management. Manajemen laba merupakan suatu intervensi

dengan maksud tertentu terhadap proses pelaporan keuangan eksternal dengan

sengaja untuk memperoleh beberapa keuntungan pribadi (Schipper dan Vincent,

1989). Penggunaan discretionary accruals sebagai proksi manajemen laba

dihitung dengan menggunakan Modified Jones Model (Dechow, dkk., 1995).:

(1) Menghitung total accrual (TAC) yaitu laba bersih tahun t dikurangi arus kas

operasitahun t dengan rumus sebagai berikut:

= −

…………………………………………………………………...(1)

Nilai total accrual (TA) yang diestimasi dengan persaman regresiOrdinary

Least Square (OLS) sebagai berikut:

TAit / Ait-1= β1(1 / Ait-1) + β2(ΔRevt/ Ait-1) + β3(PPEt/

Ait1)+e....................................................................................................... (2)

(2) Dengan menggunakan koefisien regresi diatas nilai non discretionary

accruals (NDA) dapat dihitung dengan rumus :

NDAit = β1(1 / Ait-1) + β2(ΔRevt/ Ait-1 – Δ Rect/ Ait-1) + β3(PPEt/

Ait1).........................................................................................................(3)

(3) Selanjutnya discretionary accrual (DA) dapat dihitung sebagai berikut:

DAit = TAit / Ait-1–

NDAit.......................................................................................................(4)

Keterangan:

DAit = Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

Page 31: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

19

NDAit = Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode ke t

TAit = Total akrual perusahaan i pada periode ke t

Nit = Laba bersih perusahaan i pada periode ke-t

CFOit = Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode ke t

Ait-1 = Total aktiva perusahaan i pada periode ke t-1

ΔRevt = Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode ke t

PPEt = Aktiva tetap perusahaan pada periode ke t

ΔRect = Perubahan piutang perusahaan i pada periode ke t

e = error

2. Variabel Independen

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi manajemen laba pada perusahaan.Perusahaan besar cenderung

bertindak hati - hati dalam melakukan pengelolaan perusahaan dan cenderung

melakukan pengelolaan laba secara lebih efisien.Ukuran perusahaan merupakan

atau besarnya asset yang dimiliki perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan

menggunakan logaritma natural dari nilai buku aktiva (Soliha dan Taswan, 2002)

=

b. Leverage

Rasio leverage atau hutang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya. Rasio hutang adalah rasio

yang membandingkan antara dana sendiri (ekuitas) dengan dana pinjaman. Rasio

leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan. Semakin besar

Page 32: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

20

risiko yang dihadapi perusahaan maka ketidakpastian untuk menghasilkan laba di

masa depan juga akan makin meningkat, Foster (1986:65) mengungkapkan bahwa

terdapat hubungan antara rasio leverage dan return perusahaan. Artinya hutang

yang digunakan untuk memprediksi keuntungan yang memungkinkan bisa

diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan. Penelitian ini

menggunakan debt ratio (debt to total asset) sebagai alat untuk mengukur

kesehatan perusahaan dari sisi pengembalian utang terhadap aset. Proksi yang

digunakan sebagai berikut:

=

Keterangan:

DR : Debt Ratio

Total Debt : Jumlah Kewajiban

Total Assets : Jumlah Aset

c. ROA (Return On Assets)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari

kegitan bisnis yang dilakukannya. Husnan dan Pudjiastuti (2004:72) mengatakan

bahwa ROA adalah rasio untuk mengukur kemampuan aktiva perusahaan

memperoleh laba dari operasi perusahaan. ROA digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

aktiva yang dimilikinya. Dalam penelitian ini pengukuran terhadap profitabilitas

diukur dengan membandingkan laba setelah pajak dengan total asset.

=

Page 33: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

21

d. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan operasional

perusahaan di periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi

pertumbuhan dimasa yang akan datang. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006)

pertumbuhan penjualan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Menurut

Davie (2003); dalam Deitiana (2011) menyatakan bahwa pertumbuhan perusahaan

dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan penjualan, bahkan

secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (sustainable

growth rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan.

Pertumbuhan penjualan dihitung sebagai berikut:

=−

%

Keterangan :

S1 = Penjualan bersih pada periode sekarang (1)

St-1 = Penjualan bersih pada periode tahun lalu (t-1)

3. Variabel Moderasi

a. Opini Audit

Variable opini audit menggunakan variable dummy. Jika perusahaan

klien menerima opini selain wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka

diberikan nilai 0. Sedangkan jika perusahaan klien menerima opini wajar tanpa

pengecualian (unqualified), maka diberikan nilai 1.

E. Penelitian Terdahulu

Laporan keuangan merupakan elemen penting dalam suatu perjalanan

entitas bisnis, dimana laporan keuangan merupakan cerminan bagi perusahaan

Page 34: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

22

tersebut untuk menilai hasil kinerja mereka selama beberapa perioda, perusahaan

berusaha mendapatkan laba yang optimal dalam setiap kegiatannya, oleh karena

itu perusahaan harus menentukan konsep akuntansi yang tepat dalam penyusunan

laporan keuangan dan sesuai dengan keadaan perusahaan. Laporan keuangan

merupakan proses akhir dari akuntansi yang mempunyai proses akhir dalam

proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian

kinerja sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk

menyampaikan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi

Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan

Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Pada saat auditor menetapkan bahwa ada

keraguan yang besar terhadap audit untuk melanjutkan usahanya, auditor perlu

menyampaikan kondisi tersebut dalam laporan auditnya. Adapun hasil penelitian

sebelumnya adalah dapat dilihat pada tabel 1.1:

Tabel 1.1

Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti

Judul

Variabel

Hasil Penelitian

Saftiana (2017)

Corporate

governance

quality, firm size

and earnings

management:

empirical study in

Indonesia Stock

Exchange

1. Corporate

governance

quality

2. firm size

3. earnings

management

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian, hanya pengaruh berpengaruh nyata terhadap Earning Management,

2. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Earning Management, namun semuavariabel berpengaruh secara simultan signifikan terhadap Earning

Management.

Abaddi (2016)

Corporate

Governance

Quality and

Earnings

Management:

Evidence from Jordan

1. Corporate

Governane

2. Leverage, 3. ukuran

perusahaan, 4. pertumbuhan

penjualan

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Manajemen laba dipengaruhi secara negatif oleh perusahaan kualitas pemerintahan. Khususnya; Hasilnya menunjukkan bahwa manajemen laba dipengaruhi secara negatif oleh keseluruhan kategori indeks pemerintahan yang diwakili oleh audit dan

Page 35: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

23

5. ROA 2. nominasi dan komite kompensasi. 3. Ukuran perusahaan dan pertumbuan penjulaan

berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. 4. Leverage dan ROA berpengaruh positif

terhadap manajemen laba.

Rudyawan (2009)

Opini Audit Going Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage, Dan Reputasi Auditor

1. Pertumbuhan Perusahaan

2. Leverage Manajemen Laba

3. Pertumbuhan Perusahaan,

4. Reputasi Auditor

1. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel model prediksi kebangkrutan berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern.

2. pertumbuhan perusahaan, leverage, dan reputasi auditor tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit going concern.

Suryani (2014)

Praktik Manajemen Laba, Pertumbuhan Perusahaan, Price

Earning Ratio, Audit Report Lag

Terkait Penerimaan Opini Audit Going

Concern

1. Manajemen Laba,

2. Pertumbuhan Perusahaan,

3. Price Earning

Ratio,

4. Audit Going

Concern

1. Hasil ini menunjukan bahwa variabel praktik manajemen laba yang diproksikan dengan discretionaryaccrual (DA) dan variabel audit reportlag nilainya meningkat, maka kemungkinan penerimaan opini audit goingconcern akan meningkat,

2. Apabila price earning ratio meningkat maka kemungkinan penerimaan opini audit goingconcern akan menurun dan pertumbuhan perusahaan yang diproksikan dengan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh pada penerimaan opini audit goingconcern.

Setyarno (2006)

Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Opini Audit Going

Concern

1. Kualitas Audit 2. Kondisi

Keuangan Perusahaan

3. Opini Audit Tahun Sebelumnya

4. Pertumbuhan Perusahaan

5. Opini Audit Going

Concern

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap peneriman opini audit going concern

2. Kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan opini audit going

concern

F. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka penelitin ini

bertujuan untuk:

1. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba

2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap manajemen laba

Page 36: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

24

3. Untuk menguji pengaruh roa (return on assets) terhadap Manajemen Laba

4. Untuk menguji pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

5. Untuk menguji kualifikasi audit memaksimalkan dampak ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba

6. Untuk menguji kualifikasi audit memaksimalkan dampak leverage

terhadap manajemen laba

7. Untuk menguji kualifikasi audit memaksimalkan dampak roa (return on

assets) terhadap manajemen laba

8. Untuk menguji kualifikasi audit memaksimalkan dampak pertumbuhan

penjualan terhadap manajemen laba

G. Manfaat Penelitian

1. Teoretis: Dalam penelitian ini diharapkan dapat menyempurnakan Agency

Theory. Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi menjelaskan

sebuah kesepakatan antara pemilik perusahaan dengan manajemen,

dimana pengelolaan operasional perusahaan tersebut dilakukan oleh

manajemen yang berdasar pada kuasa pemilik dikenal sebagai kontrak

keagenan. Teori keagenan merupakan teori yang menyatakan adanya

hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang dengan pihak yang

menerima wewenang dalam bentuk kontrak kerjasama. Kontrak kerjasama

yang dilakukan dapat menimbulkan konflik keagenan yang disebabkan

oleh kepentingan yang saling bertentangan antara prinsipal dan agen.

Untuk mengatasi dan meminimalisasi konflik keagenan menimbulkan

biaya yang disebut dengan biaya agensi, merupakan biaya yang

Page 37: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

25

berhubungan dengan pengawasan manajemen untuk meyakinkan bahwa

manajemen bertindak konsisten sesuai dengan perjanjian kontraktual

perusahaan sehingga dapat dicapainya kualitas dalam pelaporan informasi

keuangan perusahaan. Adanya kepentingan yang berbeda antara pemilik

dengan manajemen tentu saja menimbulkan konflik, terjadinya konflik

cenderung menyebabkan manajemen diganti dan pergantian manajemen

diikuti dengan pergantian auditor.

2. Praktis: Diharapkan bagi perusahaan, membantu manajemen dalam

mengambil kebijakan akuntansi yang lebih tepat terkait manajemen laba

agar tidak merugikan para pemakai laporan keuangan lainnya. Selain itu

diharapkan pula bagi Investor, membantu dalam memahami praktek

manajemen laba yang dilakukan perusahaan sehingga dapat mengambil

keputusan berinvestasi yang lebih baik dan meminimalkan adanya

manipulasi laba yang mungkin terjadi dan dapat memberi informasi pada

investor dalam menghadapi pilihan investasi dan menganalisa perusahaan

melalui informasi keuangan yang lengkap, relevan, akurat, dan tepat waktu

sebagai alat pengambilan keputusan serta memahami tingkat

pengungkapan pada laporan keuangan.

Page 38: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Agency Theory

Menurut Jensen dan Meckling (1976) teori agensi menjelaskan sebuah

kesepakatan antara pemilik perusahaan dengan manajemen, dimana pengelolaan

operasional perusahaan tersebut dilakukan oleh manajemen yang berdasar pada

kuasa pemilik dikenal sebagai kontrak keagenan. Di dalam perusahaan terdapat

suatu hubungan antara pemilik perusahaan yang disebut prinsipal dengan

manajemen yang mengelola perusahaan yang disebut agen. Pihak pemilik

perusahaan maupun manajemen mempunyai kepentingan masing-masing dan

berusaha untuk memenuhi kepentingan tersebut. Manajemen perusahaan

mempunyai kepentingan pribadi yang mungkin saja berbeda dengan tujuan

pemilik perusahaan, yang menginginkan perusahaan lebih maju sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Sedangkan manajemen perusahaan

mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

dengan biaya pihak lain, sehingga tidak memperhitungkan risiko kerugian yang

ada.

Konsep manajemen laba menggunakan pendekatan teori keagenan. Teori

agensi berfokus pada dua pihak yaitu principal (pemilik) dan pengelola atau agent

yang masing-masing pihak berusaha untuk memaksimalkan kepentingan dirinya

sendiri, sehingga menimbulkan konflik kepentingan diantara principal dan agent

(Agustina dan Ahmar, 2014). Sebagai agen, manajer secara moral bertanggung

jawab untuk mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal) dan sebagai

Page 39: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

27

imbalannya akan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Dengan

demikian terdapat dua kepentingan yang berbeda didalam perusahaan dimana

masing-masing pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat

kemakmuran yang dikehendaki (Priantinah, 2008).

B. Teori Akuntansi Positif

Praktik manajemen laba ini didasarkan kepada teori akuntansi positif

(positive accounting theory), yaitu suatu teori yang salah satu tujuannya mencapai

bentuk seperti keadaannya sekarang dan bagaimana hal tersebut dapat terjadi

(Abdullah dan Ainun¸ 2017). Teori ini menyediakan pertimbangan dalam

menjelaskan fenomena yang saat ini sedang terjadi akan tetapi belum di

dokumentasikan. Teori akuntansi positif dikemukakan oleh Watts dan

Zimmerman (1986) dengan tujuan untuk menguraikan dan menjelaskan

bagaimana proses akuntansi dari awal hingga masa sekarang dan bagaimana

informasi akuntansi disajikan agar dapat dikomunikasikan kepada pihak lain

didalam perusahaan.

Menurut Pratiwi (2014) Teori akuntansi positif merupakan teori akuntansi

yang berusaha mengungkapkan bahwa faktor-faktor ekonomi tertentu atau ciri-ciri

suatu unit usaha tertentu bisa dikaitkan dengan perilaku manajer atau para

pembuat laporan keuangan. Teori ini dapat memberikan pedoman kepada para

pembuat keputusan kebijakan akuntansi dalam melakukan perkiraan-perkiraan

atau penjelasan-penjelasan akan konsekuensi dari keputusan tersebut. Hubungan

antara manajemen dan pemakai laporan keuangan dapat dijelaskan dengan teori

akuntansi positif. Menurut Luhgianto (2008) teori ini memiliki tiga hipotesis yang

Page 40: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

28

mengambarkan masing-masing hubungan antara manajemen dengan stakeholders

perusahaan diantaranya yaitu yaitu hipotesis program bonus (bonus plan

hypotesis), hipotesis perjanjian utang (debt covenant hypotesis), dan hipotesis kos

politis (political cost hypotesis).

C. Kualifikasi Audit

Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam

melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan. Auditor

berfungsi untuk memberikan opini atas laporan keuangan yang telah diaudit dan

sekaligus bertanggung jawab atas opini yang telah dikeluarkannya. Opini audit

merupakan pernyataan pendapat yang diberikan oleh auditor dalam menilai

kewajaran perjanjian laporan keuangan perusahaan yang diauditnya (Kurniaty,

2014). Dalam Standar Profesional Akuntan Publik (2001) dijelaskan bahwa tujuan

audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan

pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan,

hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan akuntansi yang berlaku

umum di Indonesia.

Setiyanti (2012) berpendapat bahwa opini atau pernyataan pendapat

merupakan kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit dan diberikan atas

pertimbangan professional akuntan yang telah diatur dalam SPAP. Auditor

mempunyai fungsi meningkatkan mutu penyajian laporan keuangan perusahaan

kepada masyarakat, yaitu dengan cara melaksanakan audit atas kewajaran laporan

keuangan ditinjau dari kesesuaian dengan prinsip akuntansi berterima umum.

Selain itu, auditor juga memberikan sumbangan kepada masyarakat dalam

Page 41: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

29

menjadikan laporan keuangan berbagai perusahaan dapat diperbandingkan,

sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dengan baik keputusan yang akan

diambil dalam menginvestasikan dananya.

Ada lima jenis opini yang bisa diberikan oleh auditor setelah selesai

melakukan pengauditan atas laporan keuangan perusahaan klien. Kelima jenis

opini tersebut adalah :

1. Unqualified Opinion (Pendapat wajar tanpa pengecualian).

Opini ini diberikan oleh auditor setelah menyelesaikan proses audit

sesuai dengan standar auditing, dan tidak ditemukan adanya pembatasan dalam

lingkup audit, tidak ada pengecualian yang signifikan tentang kewajaran dalam

penyusunan laporan keuangan dan konsistensi penerapan prinsip akuntansi

berterima umum.

2. Unqualified Opinion With Explanatory Language (Pendapat wajar tanpa

pengecualian dengan bahasa penjelas).

Pendapat ini diberikan apabila audit telah dilaksanakan atau diselesaikan

oleh auditor sesuai dengan standar auditing, penyajian laporan keuangan sesuai

dengan prinsip akuntansi berterima umum, tetapi terdapat keadaan atau kondisi

tertentu yang memerlukan penjelasan.

3. Qualified Opinion (Pendapat wajar dengan pengecualian)

Dengan pendapat ini, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan

disajikan secara wajar, dalam semua hal material, posisi keuangan, hasil usaha

dan arus kas entitas sesuai dengan prinsip akntansi berterima umum, kecuali

untuk dampak hal-hal yang dikecualikan.

Page 42: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

30

4. Adverse Opinion (Pendapat tidak wajar).

Pendapat ini merupakan kebalikan dari pendapat wajar tanpa

pengecualian. Auditor memberikan pendapat tidak wajar jika laporan keuangan

klien tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan. Selain itu, pendapat tidak

wajar disebabkan karena ruang lingkup auditor dibatasi sehingga bukti

kompeten yang cukup untuk mendukung pendapatnya tidak dapat dikumpulkan.

5. Disclaimer of Opinion (Tidak memberikan pendapat).

Salah satu faktor yang menyebabkan auditor tidak memberikan pendapat

adalah adanya pembatasan terhadap lingkup audit, baik oleh klien maupun

karena kondisi tertentu, sehingga auditor tidak memperoleh bukti yang cukup

tentang kewajaran laporan auditnya dan adanya hubungan istimewa antara

auditor dengan kliennya.

D. Manajemen Laba

Scott (2000) membagi cara pemahaman atas manajemen laba menjadi dua.

Pertama, melihatnya sebagai perilaku oportunistik manajer untuk

memaksimumkan utilitasnya dalam menghadapi kontrak kompensasi, kontrak

utang dan political costs (Oportunistic Earnings Management). Kedua, dengan

memandang laba dari perspektif efficient contracting (Efficient Earnings

Management), di mana manajemen laba memberi manajer suatu fleksibilitas

untuk melindungi diri mereka dan perusahaan dalam mengantisipasi kejadian-

kejadian yang tak terduga untuk keuntungan pihak-pihak yang terlibat dalam

kontrak. Dengan demikian, manajer dapat mempengaruhi nilai pasar saham

Page 43: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

31

perusahaan melalui manajemen laba, misalnya dengan membuat perataan laba dan

pertumbuhan laba sepanjang waktu (Kusumawardhani, 2012).

Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan

eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba

merupakan salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan

keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat

mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil

rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Na’im, 2000).

Manajemen laba merupakan suatu intervensi dengan maksud tertentu terhadap

proses pelaporan keuangan eksternal dengan sengaja untuk memperoleh beberapa

keuntungan pribadi (Schipper, 1989).

Menurut Setiawati dan Na’im (2000) manajemen laba dapat dilakukan

dengan tiga teknik, yaitu: 1) Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi

akuntansi; 2) Mengubah metode akuntansi; 3) Menggeser periode biaya atau

pendapatan. Rahmawati dan Qomariah (2006) berpendapat bahwa hanya manajer

yang dapat mengobservasi laba ekonomi perusahaan untuk setiap periode.

Sebaliknya, pihak lain mungkin dapat menarik kesimpulan sesuatu mengenai laba

ekonomi dari laba yang dilaporkan oleh perusahaan, sebagaimana yang

diungkapkan oleh manajer. Dalam menyiapkan laporan mungkin manajer dapat

memindah antarperiode, pada saat sebagian laba ekonomi diketahui sebagai laba

akuntansi dalam laporan keuangan. Richardson (1998); dalam Rahmawati dan

Qomariah (2006) menunjukkan bukti hubungan antara ketidakseimbangan

informasi dengan manajemen laba.

Page 44: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

32

E. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui

apakah perusahaan memiliki aktivitas operasional yang lebih kompleks sehingga

memungkinkan dilakukan manajemen laba (Kusumawardhani, 2012). Ukuran

perusahaan adalah suatu skala di mana dapat diklasifikasikan besar kecil

perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, penjualan dan

nilai pasar saham. Keputusan ketua Bapepam No. Kep 11/PM/1997 menyebutkan

perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan

hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar rupiah,

sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang memiliki total aktivanya

di atas seratus milyar rupiah.

Ukuran perusahaan merupakan salah satu indikator yang digunakan

investor dalam menilai aset maupun kinerja perusahaan. Besar kecilnya suatu

perusahaan dapat dilihat dari total aktiva (asset) dan total penjualan (net sales)

yang dimiliki oleh perusahaan. Beberapa penelitian menggunakan ukuran aktiva

sebagai wakil dari ukuran perusahaan. Ekarini (2006) mengemukakan bahwa

perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki informasi lebih tinggi

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar ukuran

perusahaan biasanya informasi yang tersedia untuk pengambilan keputusan dalam

perusahaan tersebut semakin banyak. Semakin besar suatu perusahaan, semakin

besar pula kemampuan untuk mendapat pinjaman karena perusahaaan besar

relative lebih mampu untuk menghasilkan laba.

Page 45: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

33

F. Leverage

Rasio leverage menggambarkan sumber dana operasi yang digunakan oleh

perusahaan. Rasio leverage juga menunjukkan risiko yang dihadapi perusahaan.

Semakin besar risiko yang dihadapi oleh perusahaan maka ketidakpastian untuk

menghasilkan laba di masa depan juga akan makin meningkat. Foster (1986: 65)

mengungkapkan bahwa terdapat hubungan antara rasio leverage dengan return

perusahaan. Artinya hutang dapat digunakan untuk memprediksi keuntungan yang

kemungkinan bisa diperoleh bagi investor jika berinvestasi pada suatu perusahaan.

Rasio Leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai

dengan hutang (Irham, 2012; dalam Kodriyah dan Anisah, 2017). Penggunaan

utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan, karena perusahaan

akan termasuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan

terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang

tersebut. Sehingga dapat diduga akan melakukan earning management karena

perusahaan terancam default, yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran

hutang pada waktunya. Menurut Agustia (2013) mendefinisikan leverage adalah

sebagai berikut “Leverage biasanya dipergunakan untuk menggambarkan

kemampuan perusahaan untuk penggunaan aktiva atau dana yang mempunyai

beban tetap untuk memperbesar tingkat pengahasilan bagi pemilik perusahaan”.

G. ROA (Return On Assets)

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari

kegitan bisnis yang dilakukannya. Husnan dan Pudjiastuti (2004); dalam Pantow,

dkk., (2015) mengatakan bahwa ROA adalah rasio untuk mengukur kemampuan

Page 46: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

34

aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan. ROA digunakan

untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA berguna untuk mengukur sejauh

mana efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan seluruh sumber daya yang

dimilikinya (Siahan, 2004).

Kurniasih dan Sari (2013) menyatakan bahwa ROA menggambarkan

kemampuan manajemen untuk memperoleh keuntungan (laba). Semakin tinggi

ROA, semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik pengelolaan

aktiva perusahaan. Menurut Lestari dan Toto (2007) ROA merupakan pengukur

keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Semakin tinggi rasio

ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih.

H. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan mencerminkan keberhasilan operasional

perusahaan di periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi

pertumbuhan dimasa yang akan datang. Menurut Indrawati dan Suhendro (2006)

pertumbuhan penjualan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Tingkat

pertumbuhan penjualan menunjukkan tingkat perubahan penjualan dari tahun ke

tahun. Semakin tinggi tingkat pertumbuhannya, suatu perusahaan akan lebih

banyak mengandalkan pada modal eksternal. Menurut Brigham dan Houston

(2006); dalam Mahapsari dan Taman (2013) sebuah perusahaan yang

penjualannya relatif stabil akan aman dalam mengambil lebih banyak hutang dan

menanggung beban tetap yang lebih tinggi daripada perusahaan yang

penjualannya tidak stabil.

Page 47: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

35

Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan usahanya. Pertumbuhan perusahaan dapat diukur

dengan rasio pertumbuhan penjualan. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan

mampu meningkatkan volume penjualan dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya. Penjualan yang meningkat menunjukkan aktivitas operasional

perusahaan berjalan dengan semestinya. Sebuah perusahaan dengan pertumbuhan

penjualan yang positif mempunyai kecenderungan untuk dapat mempertahankan

kelangsungan usahanya (Meriani dan Krinadewi, 2010).

I. Dampak Corporate Governance Quality Terhadap Manajemen Laba

1. Ukuran perusahaan terhadap manajemen laba

Perusahaan yang berukuran besar merupakan perusahaan yang memiliki

tingkat penjualan lebih besar, tingkat kestabilan perusahaan lebih tinggi dan

melibatkan lebih banyak pihak (Siregar, 2017). Oleh karena itu, perusahaan akan

menyampaikan laporan keuangannya dengan lebih berhati–hati dan akurat,

sehingga publik akan menilai bahwa keadaan perusahaan tersebut dalam kondisi

baik. Hal ini yang memicu pihak manajemen melakukan praktik manajemen laba.

Pemikiran tersebut didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar dan

Siddharta (2005) dan Ekarini (2006) yang menyimpulkan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh signifikan terhadap pengelolaan laba.

2. Leverage terhadap manajemen laba

Menurut Sulistyanto (2008) menyatakan bahwa praktik perataan laba yang

merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang sering dilakukan oleh

perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari kreditor dengan

Page 48: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

36

caramengubah metode akuntansinya. Semakin besarnya rasio leverage

mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan semakin

meningkat. Investor untuk melihat kemampuan dan resiko perusahaan, salah

satunya dengan leverage rasio. Penggunaan debt to asset ratio sebagai proksi

variabel leverage ratio. Perusahaan yang memiliki rasio hutang relatif tinggi akan

memiliki ekspektasi pengembalian yang juga lebih tinggi ketika perekonomian

berada pada kondisi yang normal, namun memiliki resiko kerugian ketika

ekonomi mengalami resesi (Brigham dan Houston, 2010:143).

3. ROA terhadap manajemen laba

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Dalam penelitian ini

rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA

menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang

dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan aset

dalam menghasilkan laba operasi perusahaan. Hasil tersebut memberikan bukti

bahwa apabila apabila kinerja buruk pihak manajemen akan melakukan tindakan

manajemen laba dengan cara menaikkan laba akuntansinya, begitu pula

sebaliknya bila perusahaan berkinerja baik pihak manajemen akan melakukan

tindakan manajemen laba dengan cara menurunkan laba akuntansinya (Suyudi,

2009).

4. Pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

Pertumbuhan penjualan menunjukkan kemampuan perusahaan untuk dapat

bertahan dalam kondisi persaingan. Pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi

Page 49: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

37

dibandingkan dengan kenaikan biaya akan mengakibatkan kenaikan laba

perusahaan. Jumlah laba yang diperoleh secara teratur serta kecenderungan atau

tren keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor yang sangat menentukan

perusahaan untuk tetap survive. Sementara perusahaan dengan rasio pertumbuhan

penjualan negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila

manajemen tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan

dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya

(Silviana dan Arsyik, 2016).

J. Kualifikasi Audit Menginteraksi Manajemen Laba

1. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba

Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor penilai apakah perusahaan

berkembang dengan baik atau tidak. Perusahaan besar dianggap mampu

menjalankan usahanya dengan baik, terbukti dengan kemampuan perusahaan

memperluas usahanya. Perusahaan besar kurang memiliki motivasi dalam

melakukan praktik manajemen laba. Hal ini dikarenakan pemegang saham dan

pihak-pihak yang berkepentingan di perusahaan besar dianggap lebih kritis

dibandingkan dengan perusahaan kecil. Basis investor yang lebih besar terdapat

pada perusahaan besar, sehingga perusahaan besar mendapat pressure yang lebih

kuat untuk bisa menampilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya (Prasetya

dan Gayatri, 2016). Mutchler (1985); dalam Sulistya dan Sukartha (2013)

menyatakan bahwa auditor lebih sering mengeluarkan opini audit pada perusahaan

Page 50: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

38

kecil, karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan

kesulitan keuangannya dari pada perusahaan kecil.

2. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak leverage

terhadap manajemen laba

Rudyawan dan Badera (2008) mengemukakan bahwa rasio leverage

merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh kemampuan perusahaan

memenuhi kewajiban keuangannya. Menurut Sulistyanto (2008) menyatakan

bahwa praktik perataan laba yang merupakan salah satu bentuk manajemen laba

yang sering dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari

kreditor dengan cara mengubah metode akuntansinya. Semakin besarnya rasio

leverage mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh pemilik modal juga akan

semakin meningkat. Investor untuk melihat kemampuan dan resiko perusahaan,

salah satunya dengan leverage rasio. Hal ini menyebabkan perusahaan lebih

berpeluang mendapatkan opini audit going concern.

3. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak return of

assets terhadap manajemen laba

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil

pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Dalam penelitian ini

rasio profitabilitas yang digunakan adalah Return on Asset (ROA). ROA

menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset yang

dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan aset

dalam menghasilkan laba operasi perusahaan. Perusahaan dengan tingkat

profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu

Page 51: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

39

menjalankan usahanya dengan baik sehingga dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat profitabilitas

maka semakin rendah pula kemungkinan pemberian opini audit oleh auditor.

Sebaliknya, perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas rendah maka

cenderung akan mendapatkan opini audit (Komalasari, 2004).

4. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak

pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

Rasio pertumbuhan penjualan menghitung kemampuan perusahaan untuk

bertahan dalam posisi ekonomi, baik dalam industri itu sendiri maupun dalam

kegiatan ekonomi secara global. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya

(Rudyawan dan Badera, 2008). Penjualan yang terus meningkat akan memberikan

peluang untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan

penjualan maka semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini

audit going concern. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang

negatif mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat

melanjutkan kegiatan operasinya sehingga kemungkinan mendapatkan opini audit

going concern. Dengan demikian, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan

maka semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima opini audit going

concern.

Page 52: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

40

K. Rerangka Teoretis

Manajemen laba merupakan upaya manajemen untuk mengatur laba demi

untuk kepentingan manajemen yang dilandasi oleh faktor-faktor tertentu.

Aktivitas manajemen laba dapat mempengaruhi kualitas pelaporan keuangan yang

kemudian dapat mempengaruhi opini auditor yang diterima perusahaan. Menurut

Gideon (2005) menyatakan bahwa praktik manajemen laba telah memunculkan

beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang begitu besar. Deteksi

merupakan tindakan awal yang dilakukan terhadap adanya praktik manipulasi atas

laporan keuangan. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan sebelumnya,

maka model rerangka teoretis penelitian ini dapat disampaikan dalam gambar di

bawah ini:

Gambar 2.1

Rerangka Teoretis

Ukuran Perusahaan (X1)

Leverage (X2)

(Return On Assets) (X3)

Pertumbuhan Penjualan (X4)

Manajemen Laba (Y)

Kualifikasi Audit (M)

Page 53: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang

bersifat induktif, objektif, dan ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka-

angka atau pernyataan-pernyataan yang dinilai, dan dianalisis dengan analasis

statistik. Menurut Sugiyono (2014: 260) metode penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme.

Penelitian ini dilakukan pada Bursa Efek Indonesia dan Perusahaan

Manufaktur yang bersangkutan dengan menggunakan akses internet ke website

resmi perusahaan yang bersangkutan serta link-link lainnya yang dianggap

relevan.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

korelasional. Zuhriah (2009) mendefinisikan pendekatan korelasional adalah

pendekatan yang akan melihat hubungan antara variabel atau beberapa variabel

dengan variabel lain. Penelitian ini memiliki beberapa karakteristik yaitu:

1. Menghubungkan dua variabel atau lebih.

2. Besarnya hubungan didasarkan pada koefisien korelasi.

3. Dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi sebagaimana dalam

penelitian eksprimental.

4. Datanya bersifat kuantitatif

Page 54: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

42

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek ataupun

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 80).

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang telah tercatat

dan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit pada Bursa Efek Indonesia

periode 2015-2017 yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia,

www.idx.co.id.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi atau bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut prosedur

tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Sampel dalam penelitian ini

menggunakan purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2014: 81-85). Dalam penelitian

ini, sampel yang dipilih dari populasi penelitian menggunakan metode purposive

sampling dengan kriteria-kriteria tertentu yaitu :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada

periode tahun 2015 sampai 2017.

2. Perusahaan manufaktur yang menggunakan mata uang rupiah sebagai mata

uang pelaporan.

3. Perusahaan manufaktur tidak mengalami kerugian laporan keuangan selama

periode 2015-2017.

Page 55: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

43

4. Perusahaan manufaktur yang melaporkan secara publik laporan keuangan

yang telah di audit selama periode 2015-2017

5. Mencakup semua data yang dibutuhkan dalam perhitungan variabel-variabel

penelitian ini.

Tabel 3.1

Kriteria Pengambilan Sampel

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2015-2017

166

2 Perusahaan yang tidak melaporkan secara publik

laporan keuangan yang telah di audit selama periode

2015-2017

(69)

3 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan

dalam satuan mata uang rupiah

(29)

4 Perusahaan yang mengalami kerugiaan laporan

keuangan selama periode 2015-2017

(33)

5 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait

penelitian

(13)

Jumlah sampel awal 22

Tahun pengamatan 3

Jumlah sampel akhir 66

Berdasarkan kriteria purposive sampling tersebut maka didapatkan sebanyak

22 perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini. Berikut ini adalah

perusahaan- perusahaan yang dijadikan sampel pada penelitian:

Tabel 3.2

Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International

2 AKPI Argha Karya Prima Industry

3 AMFG Asahimas Flat Glass

4 BUDI Budi Acid Jaya

5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

Page 56: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

44

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari

pihak lain atau tidak langsung dari sumber utama perusahaan. Data tersebut

berupa laporan keuangan, dan data lainnya yang berhubungan dengan masalah

penelitian. Data sekunder yang kami ambil yaitu laporan keuangan perusahaan

yang terdaftar di BEI sehingga jenis data tersebut berupa dokumen dan arsip.

2. Sumber Data

Dalam penelitian ini yang menjadi sumber utamanya adalah Pusat

Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia, sehingga data yang diperoleh pada

penelitian ini data yang telah dicatat oleh Bursa Efek Indonesia. Data tersebut

berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

keuangan perusahaannya pada Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia

dan juga dari situs resmi BEI: www.idx.co.id.

6 CPIN Charoen Pokphand Indonesia

7 EKAD Ekadharma Intrernational

8 HMSP HM Samporna

9 IGAR Champion Pasific Indonesia

10 INAI Indal Aluminium Industry

11 INCI Intan Wijaya International

12 JECC Jembo Cable Company

13 JPFA Japfa Comfeed Indonesia

14 LMSH Lionmesh Prima

15 MLBI Multi Bintang Indonesia

16 MYOR Mayora Indah

17 PICO Pelangi Indah Kanindo

18 RICY Ricky Putra Globalindo

19 TRIS Trisula International

20 TSPC Tempo Scan Pasific

21 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

22 UNIT Nusantara Inti Corpora

Page 57: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

45

E. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk memperoleh

data penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

pengamatan, yaitu data atau dokumentasi yang diperoleh dapat memuat informasi

mengenai suatu obyek atau kejadian masa lalu yang dikumpulkan, dicatat, dan

disimpan dalam arsip. Data diperoleh dari pusat Referensi Pasar Modal Bursa

Efek Indonesia dan juga dari situs resmi BEI: www.idx.co.id.

F. Instrument Penelitian

Instrument penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan

untuk mengumpulkan data agar kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti

menjadi lebih mudah dan sistematis. Bentuk instrument yang digunakan dalam

penelitian ini adalah bentuk instrument dokumentasi dimana bentuk dokumentasi

ini dikategorikan dalam dua macam yaitu dokumentasi dengan memuat garis-garis

besar atau kategori yang akan dicari datanya dan checklist yang memuat daftar

variable yang akan dikumpulkan datanya. Dokumentasi yang dimaksud adalah

penelusuruan data yang sudah didokumentasikan oleh perusahaan yang bersifat

kuantitatif ke beberapa bagian atau divisi perusahaan. Teknik pengambilan data

yaitu terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini dan dipublikasikan pada

Bursa Efek Indonesia (BEI).

G. Metode Analisis Data

Analisis data merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

satu variabel terhadap variabel yang lain, agar data yang dikumpulkan tersebut

dapat bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis terlebih dahulu sehingga dapat

Page 58: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

46

dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang

perhitungannya dilakukan dengan menggunakan SPSS. Metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah:

1. Analisis Data Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang memberikan gambaran atau

deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, variance,

maksimum, minimum, kurtosis, skewnes (kemencengan distribusi). Statistik

deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah informasi yang lebih jelas dan

mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk mengembangkan profil

perusahaan yang menjadi sampel statistik deskriptif berpengaruh dengan

pengumpulan dan peningkatan data, serta penyajian hasil peningkatan tersebut

(Ghozali, 2013).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini digunakan untuk untuk menguji

kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

merupakan syarat yang harus dipenuhi agar persamaan regresi dapat dikatakan

sebagai persamaan regresi yang baik, maksudnya adalah persamaan regresi yang

dihasilkan akan valid jika digunakan untuk memprediksi. Uji asumsi klasik

tersebut biasanya sering digunakan pada persamaan regresi berganda.Pengujian

yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan

uji heterokedastisitas. Pengujian asumsi klasik dijelaskan sebagai berikut :

Page 59: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

47

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

antar variabel dependen dengan variabel independen mempunyai distribusi normal

atau tidak. Walaupun normalitas suatu variabel tidak selalu diperlukan dalam

analisis akan tetapi hasil uji statistik akan lebih baik jika semua variabel berdistribusi

normal. Jika variabel tidak terdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan

terdegradasi. Selain itu, seperti diketahui bahwa uji t dan f mengasumsikan bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji

statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

Menurut Ghozali (2013) proses uji normalitas data dilakukan dengan uji

statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) yaitu jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z tidak

signifikan, maka semua data yang ada terdistribusi secara normal. Selanjutnya

menurut Ghozali (2011), uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) dilakukan dengan melihat

angka probabilitasnnya dan ketentuan:

1) Jika hasil one-simple Kolmogorov-smirnov di atas tingakt signifikansi 0,05

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut memenuhi

asumsi normalitas.

2) Jika hasil one-simple Kolmogorov-smirnov di bawah tingkat signifikansi 0,5

tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tersebut tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2013).

Selain uji K-S dapat juga diperhatikan penyebaran data (titik) pada normal

plot regression standardized residual dari variabel dependen, dimana:

1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mngikuti arah garis diagonal

Page 60: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

48

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah tiap-tiap

variabel indenpenden saling berhubungan secara linier. Multikolonieritas terjadi

apabila variabel-variabel independen terdapat hubungan yang signifikan. Menurut

Ghozali (2011), untuk medeteksi adanya masalah multikolonieritas adalah dengan

memperhatikan:

1) Besaran kolerasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi

bebas multikolonieritas, memiliki kriteria: koesfisen kolerasi antar variabel-

variabel independen harus lemah, tidak lebih dari 90% atau dibawah 0,90.

Jika korelasi kuat antara variabel-variabel independen lainnya (umumnya

diatas 0,90), maka hal ini menunjukkan terjadinya multikolonieritas yang

serius.

2) Nilai tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) yang rendah sama

dengan nilai VIF yang tinggi. Nilai cuttof yang digunakan dan dipakai

untuk menandai adanya faktor-faktor multikoloieritas adalah nilai tolerance

< 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Model regresi yang baik tidak

terdapat masalah multikolonieritas atau adanya hubungan korelasi diantar

variabel-variabel independennya.

Page 61: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

49

c. Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas adalah terjadinya varians yang tidak sama untuk variabel

independen yang berbeda. Menurut Ghozali (2011) heterokedastisitas dapat

terdeteksi dengan melihat plot antara nilai taksiran dengan residual. Untuk melihat

heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatter plot. Yang mendasari dalam pengambilan keputusan ini adalah:

1) Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk satu pola yang

teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka akan terjadi

masalah heterokedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik-titik yang menyebar diatas dan

dibawah angka nol pada sumbu-sumbu maka tidak terjadi heterokedastisitas.

Uji heterokedastisitas dapat diperkuat dengan menggunakan uji glejser. Uji

Glejser adalah meregresikan antara variabel bebas dengan variabel residual

absolute, dimana apabila nilai p > 0,05 maka variabel bersangkutan dinyatakan

bebas heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dimaksudkan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Apabila terjadi korelasi, maka

diperkirakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul disebabkan adanya

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini

timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi yang lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

Page 62: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

50

autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, maka dilakukan

pengujian Run Test. Run Test betujuan untuk menguji apakah antar residual

terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi

maka dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run Test digunakan

untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).

3. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan ujian koefisien

determinasi, uji statistik t, dan uji statistic F. Uji koefien determinasi yaitu

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji signifikasi parameter individual (uji statistik t) digunakan untuk

menguji hubungan masing-masing variabel independen dan variabel dependen, uji

signifikansi simultan (uji statistik F) menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel independen.

a. Analisis Regresi Linear Berganda

Pada penelitian analisis data meggunakan variabel moderasi. Analisis

regresi adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen dengan satu

atau lebih variabel indevenden dengan tujuan untuk mengestimasi dan

memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel devenden berdasarkan

nilai variabel indevenden yang diketahui.

Data yang dikumpulkan di analisis dengan menggunakan analisis statistik

yaitu analisis regresi berganda, yaitu:

Y= α+ β1X1 + β2X2 + β3X3+β3X4+ ε

Page 63: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

51

Keterangan:

Y = Manajemen Laba

α = Konstanta

β1,β 2, = Koefisien regresi

= Ukuran Perusahaan

= Leverage

X3 = ROA (Return On Assets)

X4 = Pertumbuhan Penjualan

= Error terum

b. Analisis Regresi Moderating dengan Pendekatan Nilai Selisih Mutlak

Ghozali (2013) mengajukan model regresi yang agak berbeda untuk

menguji pengaruh moderasi yaitu dengan model nilai selisih mutlak dari variabel

independen. Menurut Ghozali (2013) interaksi ini lebih disukai oleh karena

ekspektasinya sebelumnya berhubungan dengan kombinasi antara X1 dan X2 dan

berpengaruh terhadap Y. Misalkan jika skor tinggi (skor rendah) untuk variabel

ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan penjualan

berasosiasi dengan skor rendah kualifikasi audit (skor tinggi), maka akan terjadi

perbedaan nilai absolut yang besar. Hal ini juga akan berlaku skor rendah dari

variabel ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan

penjualan berasosiasi dengan skor tinggi dari kualifikasi audit (skor rendah).

Kedua kombinasi ini diharapkan akan berpengaruh terhadap manajemen laba.

Langkah uji nilai selisih mutlak dalam penelitian ini dapat digambarkan

dengan persamaan regresi sebagai berikut:

Page 64: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

52

Y= α + β1X1+ β2X2+ β3X3+ β4X4 + β5X5+β6X1*X5+β7X2

*X5+ β8X3*X5+ β9X4

*X5

Keterangan:

Y = Discretionary accruals (Manajemen laba)

X1 = Ukuran perusahaan

X2 = leverage

X3 = Return on assets

X4 = Pertumbuhan penjualan

X5 = Opini audit

X1*X5 = Interaksi antara ukuran perusahaan dengan opini audit

X2*X5 = Interaksi antara leverage dengan opini audit

X3*X5 = Interaksi antara ROA dengan opini audit

X4*X5 = Interaksi antara pertumbuhan penjualan dengan opini audit

a = Kostanta

β1-β9 = Koefisien Regresi

e = Error Term

Uji hipotesis ini dilakukan melalui uji koefisien determinasi dan uji regresi

secara parsial (t-test):

1) Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya bertujuan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R² yang kecil berarti

kemampuan variabel- variabel dependen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

Page 65: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

53

independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

2) Uji Regresi secara Simultan (Uji Statistik F)

Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang

bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.Untuk

mengetahui variabel-variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel

dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig. Dengan

tingkat signifikansi yang digunakan sebesar 0,05. Jika p-value> derajat keyakinan

(0,05) maka H1 dan H2 ditolak. Artinya variabel independen secara bersama-

sama tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, begitu pun

sebaliknya. Demikian juga untuk F hitung dan F tabel. Jika F hitung > F tabel

maka H1 dan H2 diterima. Artinya variabel independen secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan, begitu pula sebaliknya.

3) Uji Regresi Secara Parsial (Uji statistis t)

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna

menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen. Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen, dilakukan dengan membandingkan p-value pada kolom Sig.

masing-masing variabel independen dengan tingkat signifikan yang digunakan

Page 66: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

54

0,05. Jika p-value > derajat keyakinan (0,05) maka H1 dan H2 ditolak. Artinya

tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen, begitupun sebaliknya. Demikian juga untuk membandingkan t

hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka H1 dan H2 diterima. Artinya ada

pengaruh signifikan dari variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen, begitupun sebaliknya.

Page 67: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bursa Efek Indonesia (BEI)

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman colonial Belanda dan

tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh

pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC.

Meskipun pasar modal Indonesia telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang

diharapkan, bakhan pada beberapa periode kegiatan pasar modal sempat

mengalami kevakuman. Hal tersebut diebabkan oleh beberapa faktor seperti

perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah colonial Belanda

kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan

operasi dari bursa efek Indonesia tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan. Tahun 2007

menjadi titik penting dalam sejarah perkembangan Pasar Modal Indonesia.

Dengan persetujuan para pemegang saham kedua bursa, BES digabungkan ke

dalam BEJ yang kemudian menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan tujuan

meningkatkan peran pasar modal dalam perekonomian Indonesia.

Page 68: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

56

Bursa efek Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX)

merupakan pasar modal yang ada di Indonesia dan hasil penggabungan dari Bursa

Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Bursa Efek Indonesia

memiliki peranan penting sebagai sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi yang

merupakan salah satu alternantif penanaman modal. Bagi perusahaan, Bursa Efek

Indonesia membantu perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal dengan

cara go public yaitu kegiatan penawaran saham atau efek lainnya yang dilakukan

oleh emiten (perusahaan yang go public) kepada masyarakat berdasarkan tata cara

yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanannya (Basir dan

Fakhruddin, 2005:28).

Adapun visi dan misi dari Bursa Efek Indonesia ialah sebagai berikut:

a. Visi : Menjadi bursa yang kompetif dengan kredibilitas tingkat dunia.

b. Misi : Menciptakan daya saing untuk menarik investor dan emiten, melalui

pemberdayaan anggota bursa dan partisipan, penciptaan nilai tambah,

efisiensi biaya serta penerapan good governance.

Bursa Efek Indonesia (BEI) atau pasar modal merupakan tempat

diperdagangkannya instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun).

Adapun intrumen yang diperdagangkan oleh pelaku pasar modal di Bursa Efek

adalah surat berharga yang dikenal dengan nama efek. Masing-masing surat

berharga yang diperdagangkan mempunyai karakter yuridis sendiri-sendiri dan

diatur oleh peraturan dan ketentuan yang berbeda-beda. Berdasarkan bentuknya,

mejelaskan efek terbagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

Page 69: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

57

1. Saham, yaitu tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya juga

disebut sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti bahwa

suatu pihak dapaty dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila pihak

tersebut sudah tercatat sebagai pemegang saham dalam daftar pemegang

saham, saham sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu:

a. Saham preferen, yaitu jenis saham yang memiliki hal terlebih dahulu untuk

menerima laba dan memiliki laba kumulatif. Hak kumulatif adalah hak

untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun yang

mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami

keuntungan.

b. Saham biasa, yaitu jenis saham yang akan menerima laba setelah laba

bagian saham preferen dibagikan. Menurut Robbert Ang 1997, saham

biasa (common stock) atau yang sering disebut sebagai saham adalah surat

berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun

institusi atau suatu perusahaan. saham adalah instrument saham yang

sering diperjual-belikan di bursa efek.

2. Obligasi, yaitu tanda bukti perusahaan yang memiliki hutang jangka panjang

kepada masyarakat, yaitu diatas tiga tahun.

3. Bukti right, adalah hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Harga disini berarti harganya sudah ditetapkan di muka

dan bisa disebut harga pelaksanaan atau harga terbusan (strike price atau

exercise price). Sementara jangka waktu tertentu diartikan sebagai kurang dari

enam bulan sejak diterbitkannya saham tersebut.

Page 70: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

58

4. Bukti waran, yaitu hak untuk membeli saham pada harga tertentu dalam

jangka waktu tertentu. Perbedaannya dengan right, jangka waktu waran lebih

lama ketimbang right. Jangka waktu umumnya ditetapkan setelah 6 bulan atau

setelah 3 bulan 5 tahun atau 10 tahun.

2. Perusahaan Manufaktur

Perusahaan manufaktur adalah suatu perusahaan yang aktivitasnya

mengelolah bahan mentah atau bahan baku sehingga menjadi barang jadi lalu

menjualnya kepada konsumen. Umumnya kegiatan seperti ini sering disebut

dengan proses produksi. Perusahaan manufaktur dalam setiap pekerjaan atau

kegiatan operasional yang dilakukannya tentu memiliki acuan dan standar dasar

yang digunakan oleh para karyawan yang bekerjam biasanya acuan standar

tersebut dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).

Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur,

diantaranya sebagai berikut:

a. Mengelola bahan mentah atau bahan baku menjadi produk jadi.

Tentunya karakteristik yang utama dapat dilihat pada perusahaan manufaktur

yaitu dimana aktivitasnya mengolah bahan baku menjadi barang atau produk jadi

dan siap di jual ke konsumen.

b. Konsumen tidak ikut dalam proses produksi.

Artinya konsumen hanya bisa menggunakan atau menikmati produk yang

dihasilkan saja, tanpa ikut serta melakukan proses produksi.

Page 71: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

59

c. Hasil produksi berwujud atau terlihat.

Hasil dari proses produksi perusahaan manufaktur hasilnya dapat dilihat oleh

mata atau produknya memiliki wujud, berbeda dengan perusahaan jasa yang

dimana produknya tidak berwujud hanya bisa dirasakan .

d. Adanya ketergantungan konsumen untuk mencari produk lagi.

Artinya jika konsumen merasa senang dan puas dengan produk yang

digunakannya, biasanya konsumen akan memiliki ketergantungan untuk

menggunakan lagi produk tersebut. Maka perusahaan harus selalu menyediakan

dan menjaga ketersediaan produknya di pasaran supaya tetap ada.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dipilih dengan carapurposive

sampling sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi sampel penelitian.

Proses seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dapat dilihat pada

tabel 4.1 adalah sebagai beikut :

Tabel 4.1

Prosedur Pemilihan Sampel

No Kriteria Jumlah

1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) selama periode 2015-2017

166

2 Perusahaan yang tidak melaporkan secara publik

laporan keuangan yang telah di audit selama periode

2015-2017

(69)

3 Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan

dalam satuan mata uang rupiah

(29)

4 Perusahaan yang mengalami kerugiaan laporan

keuangan selama periode 2015-2017

(33)

5 Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait

penelitian

(13)

Jumlah sampel awal 22

Tahun pengamatan 3

Jumlah sampel akhir 66

Sumber : Data sekunder yang diolah (2018)

Page 72: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

60

Berdasarkan penjelasan diatas jumlah laporan keuangan yang digunakan

sebagai sampel dalam penelitian ini berjumlah 66 laporan keuangan yang berasal

dari 22 perusahaan sampel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 3

tahun yakni tahun 2015-2017. Perusahaan yang menjadi sampel dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2

Kode dan Daftar Nama Perusahaan Sampel

Sumber : Data sekunder yang diolah (2018)

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International

2 AKPI Argha Karya Prima Industry

3 AMFG Asahimas Flat Glass

4 BUDI Budi Acid Jaya

5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

6 CPIN Charoen Pokphand Indonesia

7 EKAD Ekadharma Intrernational

8 HMSP HM Samporna

9 IGAR Champion Pasific Indonesia

10 INAI Indal Aluminium Industry

11 INCI Intan Wijaya International

12 JECC Jembo Cable Company

13 JPFA Japfa Comfeed Indonesia

14 LMSH Lionmesh Prima

15 MLBI Multi Bintang Indonesia

16 MYOR Mayora Indah

17 PICO Pelangi Indah Kanindo

18 RICY Ricky Putra Globalindo

19 TRIS Trisula International

20 TSPC Tempo Scan Pasific

21 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

22 UNIT Nusantara Inti Corpora

Page 73: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

61

B. Analisis Hasil Penelitian

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif ini memberikan gambaran mengenai nilai minimum,nilai

maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi data yang digunakan dalam

penelitian.

Tabel 4.3

Hasil Analisis Statistik Deskriptif

N

Minimum

Maximum

Mean

Std.

Deviation

Ukuran Perusahaan 66 25,62 31,40 28,3148 1,50431

Leverage 66 0,09 0,82 0,4360 0,20342

ROA 66 0,00 0,53 0,0880 0,09865

Pertumbuhan Penjualan 66 -0,30 10,16 0,2319 1,24990

Kualifikasi Audit 66 0,00 1,00 0,7727 0,42228

Manajemen Laba 66 -0,53 0,17 -0,0060 0,07214

Valid N (listwise) 66

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Tabel 4.3 menunujukkan statistik deskriptif dari masing-masing variabel

penelitian. Berdasarkan tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan statistik

deskriptif terhadap variabel ukuran perusahaan menunjukkan nilai minimum

sebesar 25,62 yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur dengan kode LMSH

pada tahun 2015, dan nilai maksimum sebesar 32,40 dengan kode HMSP pada

tahun 2017, mean (rata-rata) sebesar 28,3148 dengan standar deviasi sebesar

1,50431. Selanjutnya hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap variabel leverage menunjukkan nilai minimum sebesar 0,09 yang

dimiliki oleh perusahaan manufaktur dengan kode INCI pada tahun 2015, dan

Page 74: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

62

nilai maksimum sebesar 0,82 dengan kode INAI pada tahun 2015, mean (rata-

rata) sebesar 0,4360 dengan standar deviasi sebesar 0,20342.

ROA (Return On Asstes) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,00 yang

dimiliki oleh perusahaan manufaktur dengan kode AKPI pada tahun 2017, JECC

pada tahun 2015, UNIT pada tahun 2015,2016, 2017, nilai maksimum sebesar

0,53 dengan kode MLBI pada tahun 2017, mean (rata-rata) sebesar 0,0880 dengan

standar deviasi sebesar 0,09865. Selanjutnya variabel pertumbuhan penjualan

menunjukkan nilai minimum sebesar -0,30 yang dimiliki oleh perusahaan

manufaktur dengan kode LMSH pada tahun 2015, dan nilai maksimum sebesar

10,16 dengan kode JECC pada tahun 2015, mean (rata-rata) sebesar 0,2319

dengan standar deviasi sebesar 1,24990.

Kualifikasi audit dengan mean (rata-rata) sebesar 0,7727 dengan standar

deviasi sebesar 0,42228 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit yang

menerima opini wajar tanpa pengecualian dengan kode 1, yakni perusahaan yang

diaudit yang menerima opini selain wajar tanpa pengecualian lebih sedikit muncul

dari 66 sampel laporan keuangan yang diteliti. Dari 66 sampel laporan keuangan

yang diteliti, 52 laporan keuangan diaudit yang menerima opini wajar tanpa

pengecualian dan 14 laporan keuangan diaudit yang menerima opini selain wajar

tanpa pengecualian. Selanjutnya variabel manajemen laba menunjukkan nilai

minimum sebesar -0,53 yang dimilik oleh perusahaan manufaktur dengan JECC

kode pada tahun 2015, nilai maksimum sebesar 0,17 dengan kode MLBI pada

tahun 2017, mean (rata-rata) sebesar -0,0060 dengan standar deviasi sebesar

0,07214.

Page 75: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

63

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata tertinggi

berada pada variabel ukuran perusahaan yaitu 28,3148, sedangkan yang terendah

adalah variabel manajemen laba yakni -0,0060. Untuk standar deviasi tertinggi

berada pada variabel ukuran perusahaan yaitu 1,50431 dan yang terendah adalah

variabel manajemen laba yaitu 0,07214.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data terdistribusi secara

normal atau tidak. Pengujian tentang normal atau tidaknya data dalam penelitian

ini dilakukan dengan 2 cara yaitu: dengan analisis grafik dan uji statistik. Analisis

grafik untuk melihat distribusi normal dapat dilihat dengan grafik histogram dan

grafik normal Probability-Plot. Sedangkan dengan uji statistik dapat dilakukan

dengan uji non parametric Kolmogorov-Smirnov.

Gambar 4.1

Grafik Histogram

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Page 76: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

64

Berdasarkan histogram gambar 4.1, dapat dilihat bahwa kenaikan/

penurunan data observasi mendekati garis melengkung dan tidak melenceng kekiri

ataupun kekanan yang menggambarkan distribusi normal.

Gambar 4.2

Grafik P-P Plot

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Hasil uji normalitas dengan menggunakan normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik.

Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka menunjukkan pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa

regresi memenuhi asumsi normal. Berdasarkan gambar 4.2 menunjukkan adanya

titik-titk (data) yang tersebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titk-titik

Page 77: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

65

tersebut mengikuti garis diagonal. Hal ini berarti bahwa model-model regresi

dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau

tidak. Hasil uji normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

Artinya jika nilai Kolmogorov-Smirnov > 0,05 maka data penelitian terdistribusi

normal. Hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov pada tabel 4.4 menunjukkan nilai 1,259 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,084. Karena hasil Kolmogorov-Smirnov menunjukkan signifikansi diatas

0,05 maka hal tersebut menunjukkan bahwa data residual terdistribusi secara

normal. Hasil uji ini memperkuat hasil uji normalitas dengan grafik distribusi

dimana keduanya menunjukkan hasil bahwa data terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan korelasi antarvariabel independen. Jika tidak terjadi korelasiantar

Tabel 4.4

Hasil Uji Normalitas- One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized

Residual

N 66

Normal Parametersa,b Mean 0,0000000

Std. Deviation 0,02680356

Most Extreme Differences

Absolute 0,155

Positive 0,155

Negative -0,151

Kolmogorov-Smirnov Z 1,259

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,084

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 78: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

66

variabel independen maka dapat dikatakan bahwa model regresi tersebut baik.

Untuk mengetahui adanya multikolonieritas, dapat dilihat dari nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut-off yang biasa dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF

< 10.

Tabel 4.5

Hasil Uji Multikolonieritas

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas tabel 4.5, dapat dilihat bahwa nilai

tolerance ukuran perusahaan 0,864, leverage 0,862, return on assets 0,820,

pertumbuhan penjualan 0,965 dan kualifikasi audit 0,981. Keempat variabel

independen dan variabel moderasi dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance

diatas 0,1 yang berarti bahwa tidak terjadi korelasi antar variabel independen.

Hasil yang sama dilihat dari nilai VIF keemapt variabel independen dan variabel

moderasi yang menunjukkan angka dibawah 10 (ukuran perusahaan 1,158,

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t

Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -9,688 7,243 -1,338 0,186

Ukuran

Perusahaan

-0,085 0,264 -0,043 -0,324 0,747 0,864 1,158

Leverage 1,529 1,953 0,103 0,783 0,437 0,862 1,161

ROA

7,684 4,128 0,251 1,862 0,068 0,820 1,219

Pertumbuhan

Penjualan

-0,077 0,300 -0,032 -0,257 0,798 0,965 1,037

Kualifikasi

Audit

1,492 0,882 0,209 1,693 0,096 0,981 1,019

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

Page 79: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

67

leverage 1,161, return on assets 1,219, pertumbuhan penjualan 1,037 dan

kualifikasi audit 1,019). Jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi terbebas dari

multikolonieritas antarvariabel.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari suatu pengamatan dengan

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatanlain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastistas.

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali, 2013: 139). Hasil uji heteroskedastisitas dengan scatterplot

Page 80: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

68

menunjukkan titik-titik yang menyebar secara tidak beraturan secara acak dan

mengalami perdempetan di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan

demikian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi, sehingga model regresi layak digunakan.

d. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan dengan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang

berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke

observasi lainnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada

atau tidaknya autokorelasi, salah satunya dengan uji durbin-watson (DW test).

Pengujian autokorelasi yang dilakukan dengan cara melihat nilai dari DW

(durbin-watson), dl dan du yang diliat dari tabel durbin-astson dengan ketentuan :

Tabel 4.6

Penilaian DW (Durbin-Watson)

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d <dl

Tidak ada autokorelasi positif Ragu-Ragu dl < d < du

Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4-dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negative Ragu-Ragu 4-du < d < 4-dl

Tidak ada autokorelasi positif atau

negative Tidak ditolak du < d< 4-du

(Ghozali, 2013: 111).

Adapun hasil dari pengujian autokorelasi yang dilakukan dengan penilaian

DW (durbin-watson) adalah sebagai berikut:

Page 81: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

69

Tabel 4.7

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 0,928a 0,862 0,850 0,02790 1,750

a. Predictors: (Constant), Kualifikasi Audit, ROA, Pertumbuhan Penjualan,

Ukuran Perusahaan, Leverage

b. Dependent Variable: Manajemen Laba

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Hasil uji autokorelasi pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai

Durbin Watson adalah 1,750. Dengan signifikansi 5% jumlah unit sampel 66 (n)

dan variabel independen dan variabel independen 4 (k=4), didapat nilai dL (batas

bawah) 1,4758 dan du (batas atas)= 1.7319. Nilai DW adalah 1,750 dan berada di

antara du. Artinya 1,750 lebih dari du (1,7319), maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat masalah autokorelasi pada model, sehingga model regresi layak

dipakai untuk analisis selanjutnya.

3. Uji Hipotesis

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis H1, H2, H3 dan H4

menggunakan analisis regresi berganda dengan meregresikan variabel independen

(ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan penjualan)

terhadap variabel dependen (manajemen laba), sedangkan untuk menguji hipotesis

H5, H6, H7, dan H8 menggunakan analisis moderasi dengan pendekatan absolut

residual atau uji nilai selisih mutlak. Uji hipotesis ini dibantu dengan

menggunakan program SPSS 21.

Page 82: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

70

a. Hasil Uji Regresi Berganda Hipotesis Penelitian H1, H2, H3 dan H4

Pengujian hipotesis H1, H2, H3 dan H4 dilakukan dengan analisis regresi

berganda pengaruh ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan

pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba. Hasil pengujian tersebut

ditampilkan sebagai berikut:

1) Koefisien Determinasi (R2)

Uji ini dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan variabel

independen dapat menjelaskan variabel dependen. Berikut hasil dari uji Koefisien

Determinasi (R) yang dapat dilihat dari tabel di bawah ini:

Tabel 4.8

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Berdasarkan tabel di atas nilai R adalah 0,928 atau 92,8% menurut

pedoman interpretasi koefisien korelasi, angka ini termasuk kedalam kategori

korelasi berpengaruh sedang karena berada pada interval 0,10. Hal ini

menunjukkan bahwa variabel Zscore: ukuran perusahaan, Zscore: leverage,

Zscore: return on assets, Zscore: pertumbuhan penjualan, X1_M, X2_M, X3_M,

dan X4_M berpengaruh kuat terhadap manajemen laba. Hasil uji koefisien

determinasi di atas menunjukkan nilai R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,852 yang

berarti manajemen laba dapat dijelaskan oleh variabel variabel Zscore: ukuran

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0,928a 0,861 0,852 0,02778

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Leverage,

ROA

b. Dependent Variable: Manajemen Laba

Page 83: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

71

perusahaan, Zscore: leverage, Zscore: return on assets, Zscore: pertumbuhan

penjualan, X1_M, X2_M, X3_M, dan X4_M sekitar 85,2% dan sisanya sebesar

14,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum diteliti dalam penelitian ini.

2) Uji F – Uji Simultan

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas atau variabel

independen yang ada dalam model memiliki pengaruh yang secara bersama-sama

terhadap variabel terikat atau variabel dependen. Adapun dasar pengambilan

keputusan dalam uji F yaitu:

Jika nilai F-hitung > F-tabel dan nilai signifikan < 0,05, maka variabel

independen secara simultan (bersama-sama) berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Jika nilai F-hitung < F-tabel dan nilai signifikan > 0,05, maka variabel

independen secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Berikut hasil dari uji Simultan (F) yang dapat dilihat dari tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9

Hasil Uji F – Uji Simultan

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

Df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression 0,291 4 0,073 94,316 0,000b

Residual 0,047 61 0,001

Total 0,338 65

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan,

Leverage, ROA

Page 84: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

72

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa dalam pengujian regresi

berganda menunjukkan hasil F hitung sebesar 94,316 dengan tingkat signifikansi

0,000 jauh dibawah 0,05, dimana nilai F hitung (94,316) lebih besar dari nilai F

tabelnya sebesar 2,52 (df1= 5-1= 4 dan df= 66-4-1= 61), maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Berarti variabel ukuran perusahaan, leverage, return of assets, dan

pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

3) Uji t (Uji Parsial)

Uji ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengaruh dari satu variabel

independen secara individual dalam memengaruhi atau menjelaskan variabel

dependen. Hipotesis pada uji t ini yaitu H0=tidak berpengaruh signifikan dan H1=

berpengaruh signifikan. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji t yaitu:

H0 diterima dan H1 ditolak jika nilai t-hitung < dari t-tabel atau jika nilai

signifikan > 0,05.

H0 ditolak dan H1 diterima jika nilai t-hitung > dari t-tabel atau jika nilai

signifikan < 0,05.

Tabel 4.10

Hasil Uji t (Uji Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 0,143 0,068 2,119 0,038

Ukuran

Perusahaan

-0,006 0,002 -0,124 -2,413 0,019

Leverage 0,043 0,018 0,122 2,378 0,021

ROA 0,144 0,039 0,197 3,727 0,000

Pertumbuhan

Penjualan

-0,053 0,003 -0,911 -18,769 0,000

a. Dependent Variable: ManajemenLaba

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Page 85: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

73

Berdasarkan tabel 4.10 di atas dapat dianalisis model estimasi sebagai

berikut:

Y = 0,143 – 0,006 X1 + 0,043 X2+ 0,144 X3 – 0,053 X4 + e

Keterangan:

Y = Manajemen Laba

α = Konstanta

β1,β 2, = Koefisien regresi

= Ukuran Perusahaan

= Leverage

X3 = ROA (Return On Assets)

X4 = Pertumbuhan Penjualan

= Error terum

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa :

Nilai konstanta sebesar 0,143 mengindikasikan bahwa jika variabel

independen (ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan

penjualan) adalah nol maka manajemen laba terjadi sebesar 0,143. Selanjutnya

koefisien regresi variabel ukuran perusahaan (X1) sebesar -0,006 menunjukkan

kearah negative, mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel

ukuran perusahaan akan meningkatkan manajemen laba sebesar -0,006. Koefisien

regresi variabel leverage (X2) sebesar 0,043 menunjukkan kearah positif,

mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan variabel leverage

meningkatkan manajemen laba sebesar 0,043.

Page 86: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

74

Koefisien regresi variabel return on assets (X3) sebesar 0,144

menunjukkan kearah positif, mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan

variabel return on assets akan meningkatkan manajemen laba sebesar 0,144.

Koefisien regresi variabel pertumbuhan penjualan (X4) sebesar –0,053

menunjukkan kearah negatif, mengindikasikan bahwa setiap kenaikan satu satuan

variabel pertumbuhan penjualan meningkatkan manajemen laba sebesar –0,053.

Hasil interpretasi atas hipotesis penelitian (H1 dan H2) dan (H3 dan H4) yang

diajukan dapat dilihat sebagai berikut:

1. Ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (H1)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel ukuran perusahaan

memiliki t hitung sebesar -2,413 > t tabel 1,99962 (sig. α = 0,05 dan df = n-k,

yaitu 66-5=61) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,019 yang lebih kecil dari

0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis pertama yang

menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap manajemen laba. Arah negatif pada koefisien variabel ukuran perusahaan

menunjukkan bahwa pada setiap perusahaan yang berukuran kecil merupakan

perusahaan yang memiliki tingkat penjualan lebih kecil, tingkat kestabilan

perusahaan lebih kecil dan melibatkan sedikit banyak pihak.

2. Leverage terhadap manajemen laba (H2)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel leverage memiliki t

hitung sebesar 2,378 > t tabel 1,99962 (sig. α = 0,05 dan df = n-k, yaitu 66-5=61)

dengan tingkat signifikansi 0,021 yang lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis kedua yang menyatakan bahwa leverage

Page 87: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

75

berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa leverage dimiliki dampak pada manajemen laba. Artinya

Semakin besarnya rasio leverage mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh

pemilik modal juga akan semakin meningkat. Investor untuk melihat kemampuan

dan resiko perusahaan, salah satunya dengan leverage rasio.

3. Return On Assets terhadap manajemen laba (H3)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel return on assets

memiliki t hitung sebesar 3,727 > t tabel 1,99962 (sig. α = 0,05 dan df = n-k, yaitu

66-5=61) dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05, maka H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis ketiga yang menyatakan

bahwa return on assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen

laba. Hasil ini menunjukkan bahwa return on assets dimiliki dampak pada

manajemen laba. Artinya, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aset

yang dimanfaatkan. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif pengelolaan

aset dalam menghasilkan laba operasi perusahaan.

4. Pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel pertumbuhan

penjualan memiliki t hitung sebesar -18,769 < t tabel 1,99962 (sig. α = 0,05 dan

df = n-k, yaitu 66-5=61) dengan tingkat signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari

0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, hipotesis keempat yang

menyatakan bahwa return of assets berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

manajemen laba. Artinya, perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan

negatif berpotensi besar mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen

Page 88: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

76

tidak segera mengambil tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan

dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

b. Hasil Uji Regresi Moderating dengan Pendekatan Nilai Selisih Mutlak

(Absolute Difference Value) terhadap Hipotesis Penelitian H5, H6, H7 dan

H8

Pengujian nilai selisih mutlak dilakukan untuk mengetahui pengaruh

kualifikasi audit sebagai variabel moderating terhadap hubungan ukuran

perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan penjualan dengan

manajemen laba. Berikut merupakan tabel dari hasil pengujian nilai selisih

mutlak:

1) Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.11

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Berdasarkan tabel 4.11 di atas nilai r adalah 0,944 atau 94,4% menurut

pedoman interprestasikan koefisien korelasi, angka ini termasuk kedalam kategori

berpengaruh sangat kuat karena berada pada interval 0,90-1,000. Hasil ini

menunjukkan bahwa deteminasi diatas, nilai R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,891

yang berarti manajmen laba yang dapat dijelaskan oleh variabel AbsX_M,

Zukuran perusahaan, Zleverage, Zreturn on assets, Zpertumbuhan penjualan X_M

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 0,944a 0,891 0,874 0,02561

a. Predictors: (Constant), X4_M, Zscore: Ukuran Perusahaan, Zscore: Leverage,

X3_M, X2_M, X1_M, Zscore: ROA, Zscore: Kualifikasi Audit, Zscore:

Pertumbuhan Penjualan

b. Dependent Variable: Manajemen laba

Page 89: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

77

sekitar 89,1%. Sisanya sebesar 10,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang belum

diteliti dalam penelitian ini

2) Uji F – Uji Simultan

Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Apabila nilai sig dari F hitung lebih kecil dari tingkat kesalahan/eror (alpha) 0,05

maka dapat dikatakan bahwa model regresi yang di estimasi layak, sedangkan

apabila nilai sig dari F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa model regresi yang diestimasi tidak layak. Hasil Uji Statistik F

dapat dilihat dari tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12

Hasil Uji F – Uji Simultan

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

Df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression 0,302 9 0,034 51,092 0,000b

Residual 0,037 56 0,001

Total 0,338 65

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

b. Predictors: (Constant), X4_M, Zscore: Ukuran Perusahaan, Zscore:

Leverage, X3_M, X2_M, X1_M, Zscore: ROA, Zscore: Kualifikasi Audit,

Zscore: Pertumbuhan Penjualan

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Hasil uji simultan pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F hitung

sebesar 51,092 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh di bawah 0,05. Hal ini

berarti bahwa variabel independen Zscore: ukuran perusahaan, Zscore: leverage,

Zscore: return on assets, Zscore: pertumbuhan penjualan, X1_M, X2_M, X3_M,

dan X4_M secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi manajemen laba.

Page 90: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

78

Tabel 4.13

Hasil Uji Selisih Mutlak

Sumber: Output SPSS 2.1(2018)

Berdasarkan tabel 4.13 dapat digambarkan dengan persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 0,045 – 0,009 X1 + 0,005 X2 + 0,011 X3 – 0,033X4 – 0,018X5 –

0,016X1*X5 + 0,002 X2*X5 + 0,005 X3*X5 – 0,041X4* X5 + e

Keterangan:

Y = Discretionary accruals (Manajemen laba)

X1 = Ukuran perusahaan

X2 = leverage

X3 = Return on assets

X4 = Pertumbuhan penjualan

X5 = Kualifikasi audit

X1*X5 = Interaksi antara ukuran perusahaan dengan kualifikasi audit

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 0,045 0,019 2,327 0,024

Zscore: Ukuran

Perusahaan

-0,009 0,004 -0,126 -2,527 0,014

Zscore: Leverage 0,005 0,004 0,076 1,452 0,152

Zscore: ROA 0,011 0,005 0,151 2,363 0,022

Zscore: Pertumbuhan

Penjualan

-0,033 0,013 -0,461 -2,538 0,014

Zscore: Kualifikasi Audit -0,018 0,008 -0,248 -2,150 0,036

X1_M -0,016 0,005 -0,167 -3,008 0,004

X2_M 0,002 0,005 0,028 0,476 0,636

X3_M 0,005 0,007 0,051 0,694 0,491

X4_M -0,041 0,016 -0,517 -2,579 0,013

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

Page 91: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

79

X2*X5 = Interaksi antara leverage dengan kualifikasi audit

X3*X5 = Interaksi antara ROA dengan kualifikasi audit

X4*X5 = Interaksi antara pertumbuhan penjualan dengan kualifikasi

audit

a = Kostanta

β1-β9 = Koefisien Regresi

e = Error Term

Berdasarkan persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Model regresi ini nilai konstanta sebesar 0,045 menunjukkan bahwa jika

variabel independen (ukuran perusahaan, leverage, return on assets, pertumbuhan

penjualan, dan interaksi antara moderasi dengan variabel independen)

diasumsikan sama dengan nol, maka manajemen laba akan meningkat sebesar

0,045. Nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan pada penelitian ini

sebesar -0,009 dapat diartikan bahwa ketika variabel ukuran perusahaan

mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka manajemen laba mengalami

penurunan sebesar -0,009. Nilai koefisien regresi variabel leverage pada

penelitian ini sebesar 0,005 dapat diartikan bahwa ketika variabel leverage

mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka manajemen laba mengalami

peningkatan sebesar 0,005.

Nilai koefisien regresi variabel return on assets pada penelitian ini sebesar

0,011 dapat diartikan bahwa ketika variabel return on assets mengalami

peningkatan sebesar satu satuan, maka manajemen laba mengalami peningkatan

sebesar 0,011. Nilai koefisien regresi variabel pertumbuhan penjualan pada

penelitian ini sebesar -0,033 dapat diartikan bahwa ketika variabel pertumbuhan

Page 92: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

80

penjualan mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka manajemen laba

mengalami penurunan sebesar -0,033. Nilai koefisien regresi kualifikasi audit

pada penelitian ini sebesar -0,018 dapat diartikan bahwa ketika variabel

kualifikasi audit mengalami peningkatan sebesar satu satuan, maka manajemen

laba mengalami penurunan sebesar -0,018.

Nilai koefisien regresi interaksi antara kualifikasi audit dengan ukuran

perusahaan pada penelitian ini sebesar -0,016 dapat diartikan bahwa dengan

adanya interaksi antara kualifikasi audit dengan ukuran perusahaan, maka

manajemen laba akan mengalami peningkatan sebesar -0,016. Nilai koefisien

regresi interaksi antara kualifikasi audit dengan leverage pada penelitian ini

sebesar 0,002 dapat diartikan bahwa dengan adanya interaksi antara kualifikasi

audit dengan leverage, maka manajemen laba akan mengalami peningkatan

sebesar 0,002.

Nilai koefisien regresi interaksi antara kualifikasi audit dengan return on

assets pada penelitian ini sebesar 0,005 dapat diartikan bahwa dengan adanya

interaksi antara kualifikasi audit dengan return on assets, maka manajemen laba

akan mengalami peningkatan sebesar 0,005. Nilai koefisien regresi interaksi

antara kualifikasi audit dengan pertumbuhan penjualan pada penelitian ini sebesar

-0,041 dapat diartikan bahwa dengan adanya interaksi antara kualifikasi audit

dengan pertumbuhan penjualan, maka manajemen laba akan mengalami

penurunan sebesar -0,041.

Page 93: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

81

Pembahasan terkait pengujian hipotesis yang melibatkan variabel moderasi

dapat dijabarkan sebagai berikut:

Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba (H5), berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan

bahwa variabel moderasi X1_M mempunyai nilai t hitung sebesar -3,008 < nilai

tabel t sebesar 2,00324 (sig.α= 0,05 dan df= n-k, yaitu 66-10= 56) dengan

Unstandardized Coefficients beta sebesar -0,016 dan tingkat signifikan 0,004

yanga lebih kecil dari 0,05, maka H5 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel kualifikasi audit merupakan variabel moderasi atau menginteraksi

hubungan variabel ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Oleh karena itu

hipotesis (H5) yang diajukan dalam penelitian ini terbukti atau diterima.

Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak leverage

terhadap manajemen laba (H6), berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa

variabel moderasi X2_M mempunyai nilai t hitung sebesar 0,476 < nilai tabel t

sebesar 2,00324 (sig.α= 0,05 dan df= n-k, yaitu 66-10= 56) dengan

Unstandardized Coefficients beta sebesar 0,002 dan tingkat signifikan 0,636

yanga lebih besar dari 0,05, maka H6 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kualifikasi audit merupakan variabel moderasi atau menginteraksi hubungan

variabel leverage terhadap manajemen laba. Oleh karena itu hipotesis (H6) yang

diajukan dalam penelitian tidak terbukti atau ditolak.

Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak return on assets

terhadap manajemen laba (H7), berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan bahwa

variabel moderasi X3_M mempunyai nilai t hitung sebesar 0,694 < nilai tabel t

Page 94: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

82

sebesar 2,00324 (sig.α= 0,05 dan df= n-k, yaitu 66-10= 56) dengan

Unstandardized Coefficients beta sebesar -0,005 dan tingkat signifikan 0,491

yanga lebih besar dari 0,05, maka H7 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa variabel

kualifikasi audit merupakan variabel moderasi atau menginteraksi hubungan

variabel return of assets terhadap manajemen laba. Oleh karena itu hipotesis (H7)

yang diajukan dalam penelitian ini tidak terbukti atau ditolak.

Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak pertumbuhan

penjualan terhadap manajemen laba (H8), berdasarkan tabel 4.13 menunjukkan

bahwa variabel moderasi X4_M mempunyai nilai t hitung sebesar -2,579 < nilai

tabel t sebesar 2,00324 (sig. α = 0,05 dan df= n-k, yaitu 66-10= 56) dengan

Unstandardized Coefficients beta sebesar -0,041 dan tingkat signifikan 0,013

yanga lebih kecil dari 0,05, maka H8 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel kualifikasi audit merupakan variabel moderasi atau menginteraksi

hubungan variabel pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba. Oleh karena

itu hipotesis (H8) yang diajukan dalam penelitian ini terbukti atau diterima.

C. Pembahasan Hasil Peneltian

Penelitian ini mengungkapkan tentang pengaruh corporate governance

quality (ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan

penjualan) terhadap manajemen laba dengan kualifikasi audit sebagai variabel

moderating dengan hipotesis yang telah ditetapkan. Hasil pengujian hipotesis

yang dikembangkan dalam penelitian ini secara ringkas disajikan sebagai berikut

ini:

Page 95: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

83

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Pernyataan Hasil

H1 Ukuran perusahaan berpengaruh negatif

terhadap maanjemen laba

Hipotesis Diterima

H2 Leverage berpengaruh positif terhadap

maanjemen laba

Hipotesis Diterima

H3 Return On Assets berpengaruh positif

terhadap maanjemen laba

Hipotesis Diterima

H4 Pertumbuhan penjualan berpengaruh

negatif terhadap maanjemen laba

Hipotesis Diterima

H5 Kualifikasi audit menginteraksi hubungan

antara dampak ukuran perusahaan

terhadap manajemen laba

Hipotesis Diterima

H6 Kualifikasi audit menginteraksi hubungan

antara dampak leverage terhadap

manajemen laba

Hipotesis Ditolak

H7 Kualifikasi audit menginteraksi hubungan

antara dampak return on assets terhadap

manajemen laba

Hipotesis Ditolak

H8 Kualifikasi audit menginteraksi hubungan

antara dampak pertumbuhan penjualan

terhadap manajemen laba

Hipotesis Diterima

Sumber: Data sekunder yang diolah, (2018)

1. Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba

Berdasarkan hasil uji t (parsial) padal model regersi menyatakan bahwa

ukuran perusahaan bepengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba.

Dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima. Hal ini berarti bahwa semakin

besar perusahaan semakin kecil praktek pengelolaan laba yang dilakukan

manajemen. Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian Lee and Choi

(2002), Saleh, dkk., (2005), Liu dan Lu (2007), dan Cornettet, dkk., (2009)

menemukan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh negatif signifikan

Page 96: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

84

terhadap besaran pengelolaan laba. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh

masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan

keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut melaporkan kondisinya lebih

akurat (Nasution dan Setiawan, 2007).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Veronica dan Utama (2005) yang berpendapat bahwa ukuran perusahaan

berpengaruh negatif pada manajemen laba. Semakin besar total aktiva perusahaan

maka akan semakin besar ukuran perusahaan begitu juga sebaliknya. Perusahaan

besar kurang memiliki dorongan untuk melakukan manajemen laba dibandingkan

perusahaan-perusahaan kecil, karena perusahaan besar lebih banyak mendapat

perhatian lebih oleh pemegang saham dan pihak luar. Perusahaan besar memiliki

basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang lebih kuat untuk

menyajikan pelaporan keuangan yang kredibel. Maka, semakin besar ukuran

perusahaan, akan menurunkan praktek manajemen laba yang dilakukan oleh

manajemen.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori akuntansi positif yang

dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan bahwa perusahaan

besar memiliki biaya politik tinggi, hal tersebut dapat memicu timbulnya praktik

manajemen laba. Manajer akan lebih memilih metode akuntansi yang

menangguhkan laba yang dilaporkan dari periode sekarang ke periode masa

mendatang, sehingga dapat memperkecil laba yang dilaporkan. Biaya politik

muncul dikarenakan profitabilitas perusahaan yang tinggi dapat menarik perhatian

media dan konsumen.

Page 97: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

85

2. Leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba

Berdasarkan hasil uji t (parsial) padal model regersi menyatakan bahwa

leverage bepengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba. Dengan

demikian hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin

besarnya rasio leverage mengakibatkan resiko yang ditanggung oleh pemilik

modal juga akan semakin meningkat. Hasil penelitian ini memperkuat hasil

penelitian Brigham dan Houston, (2010:143) menyatakan bahwa perusahaan yang

memiliki rasio hutang relatif tinggi akan memiliki ekspektasi pengembalian yang

juga lebih tinggi ketika perekonomian berada pada kondisi yang normal, namun

memiliki resiko kerugian ketika ekonomi mengalami resesi.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih

(2010), Halim, dkk., (2005) dan Tarjo (2008) yang membuktikan secara empiris

bahwa leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba.

Pengaruh yang positif menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat utang

perusahaan, maka manajer akan semakin banyak melakukan manajemen laba

untuk menghindari kontrak utang.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori akuntansi positif yang

dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986) menjelaskan bahwa perusahaan

yang mempunyai rasio debt to equity (leverage) tinggi, maka manajer perusahaan

cenderung menggunakan metode akuntansi yang dapat meningkatkan pendapatan

atau laba. Hal tersebut dilakukan karena laba bersih yang dilaporkan naik akan

mengurangi kemungkinan kegagalan membayar hutang-hutangnya pada masa

mendatang, karena perusahaan dengan leverage yang tinggi akan mengalami

Page 98: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

86

kesulitan dalam memperoleh dana tambahan dari pihak kreditur bahkan

perusahaan terancam melanggar perjanjian utang.

Menurut Jensen dan Meckling (dalam Sulistyanto, 2008) dalam teori

keagenan, semakin dekat perusahaan dengan pelanggaran perjanjian utang yang

berbasis akuntansi, lebih memungkinkan manajer perusahaan untuk memilih

prosedur-prosedur akuntansi untuk memindahkan laba yang dilaporkan dari

periode masa datang ke periode masa sekarang. Sama halnya dengan penelitian

yang dilakukan oleh Widyastuti (2009) yang menyatakan bahwa leverage yang

tinggi mendorong manajemen perusahaan untuk melakukan manajemen laba.

3. Return On Assets berpengaruh positif terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan hasil uji t (parsial) padal model regersi menyatakan bahwa

return on assets bepengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba.

Dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima. Hal ini menunjukkan bahwa

Semakin tinggi nilai return on assets maka semakin efektif pengelolaan aset

dalam menghasilkan laba operasi perusahaan. Hal ini juga memberikan bukti

bahwa apabila kinerja perusahaan berada dalam kinerja buruk maupun kinerja

baik, akan memicu manajer bertindak oportunis dengan menaikkan laba atai

menurunkan laba akuntansi sesuai dengan kinerja perusahaan tersebut.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Suyudi (2009) yang

menyatakan bahwa apabila kinerja buruk pihak manajemen akan melakukan

tindakan manajemen laba dengan cara menaikkan laba akuntansinya, begitu pula

sebaliknya bila perusahaan berkinerja baik pihak manajemen akan melakukan

tindakan manajemen laba dengan cara menurunkan laba akuntansinya. Penelitian

Page 99: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

87

ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Baik, dkk., (2011) dan Shimin,

dkk., (2009) yang menemukan pengaruh positif return on assets terhadap

manajemen laba. Namun penelitian bertentangan dengan penelitian Omid, dkk.,

(2012), Anjum, dkk., (2012), Tahir dkk., (2011), Aji dan Mita (2010), serta Herni

dan Susanto (2008) menunjukkan pengaruh negatif return on assets pada

manajemen laba, yang berarti bahwa semakin baik kinerja perusahaan maka

tindakan manajemen laba semakin menurun. Ini berarti pada perusahaan yang

memiliki kinerja perusahaan yang baik maka perilaku oportunis dari pihak

manajemen dalam hal ini tindakan manajemen laba akan menurun. Hal ini

membuktikan bahwa pihak manajemen tidak termotivasi untuk melakukan

tindakan manajemen laba, dikarenakan kinerja perusahaan telah sesuai dengan

ekspestasi yang diharapkan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keagenan yang dikemukakan oleh

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa manajemen perusahaan

mempunyai kepentingan pribadi yang mungkin saja berbeda dengan tujuan

pemilik perusahaan, yang menginginkan perusahaan lebih maju sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan pemegang saham. Sedangkan manajemen perusahaan

mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya

dengan biaya pihak lain, sehingga tidak memperhitungkan risiko kerugian yang

ada.

Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori akuntansi positif yang

dikemukakan oleh Watts dan Zimmerman (1986) melalui bonus plan hypothesis

atau hipotesis program bonus, yang mana menyatakan bahwa manajer dengan

Page 100: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

88

rencana bonus akan berusaha untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan,

karena profitabilitas yang semakin tinggi akan meningkatkan bonus yang di

terimanya. Kaitannya dengan manajemen laba, profitabilitas dapat mempengaruhi

manajer untuk melakukan manajemen laba. Karena jika profitabilitas yang didapat

perusahaan rendah, umumnya manajer akan melakukan tindakan manajemen laba

untuk menyelamatkan kinerjanya di mata pemilik.

4. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap manajemen

laba

Berdasarkan hasil uji t (parsial) padal model regersi menyatakan bahwa

pertumbuhan penjualan bepengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen

laba. Dengan demikian hipotesis keempat (H4) diterima. Hal ini menunjukkan

bahwa pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan

biaya akan mengakibatkan kenaikan laba perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjulan yang tinggi juga

memiliki motivasi dalam melakukan manajemen laba dalam memperoleh laba,

manakala mereka dihadapkan pada permasalahan untuk tetap mempertahankan

trend laba atau trend penjualan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang

dilakukan Rahmawati dan Hakim (2016) menyatakan bahwa pertumbuhan

penjualan terbukti tidak dapat mendeteksi praktik manajemen laba yang terjadi di

perusahaan. Rendahnya pertumbuhan penjualan tidak menjamin perusahaan

melakukan manajemen laba, bahkan pertumbuhan penjualan yang tinggi juga

memiliki motivasi dalam melakukan manajemen laba dalam memperoleh laba

yang diinginkan, saat perusahaan dihadapkan pada permasalahan untuk

Page 101: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

89

mempertahankan pada trend laba dan prend penjualan. Hasil penelitian ini

konsisten dan sejalan dengan Agnes (2014) yang menyatakan bahwa variabel

pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba yang diukur

dengan discretionary revenue.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keagenan yang dikemukakan oleh

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengalami

tingkat pertumbuhan tinggi lebih cenderung akan memerlukan dana yang besar

untuk mengembangkan usahanya dan menggunakan metode akuntansi untuk

mengurangi pendapatan agar mendapat pembebasan pajak dari pemerintah, karena

perusahaan yang berukuran lebih besar merupakan subyek bagi pemerintah. Hasil

penelitian ini juga sesuai dengan teori akuntansi positif yang dikemukakan oleh

Watts dan Zimmerman (1986) melalui political cost hypothesis atau hipotesis

biaya politik, yang mana menyatakan bahwa semakin besar biaya politis yang

dihadapi oleh perusahaan maka semakin besar pula kecenderungan perusahaan

menggunakan pilihan akuntansi yang dapat mengurangi laba, karena perusahaan

yang memiliki tingkat laba yang tinggi dinilai akan mendapat perhatian yang luas

dari kalangan konsumen dan media yang nantinya juga akan menarik perhatian

pemerintah dan regulator sehingga menyebabkan terjadinya biaya politis,

diantaranya muncul intervensi pemerintah, pengenaan pajak yang lebih tinggi, dan

berbagai macam tuntutan lain yang dapat meningkatkan biaya politis.

5. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak ukuran

perusahaan dengan manajemen laba

Page 102: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

90

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kualifikasi audit

menginteraksi hubungan antara dampak ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba, ini dilihat pada hasil uji selisih mutlak yang menunjukkan bahwa nilai

koefisien dengan nilai negatif menunjukkan bahwa dengan berkurangnya

kualifikasi audit maka akan semakin memperkuat hubungan antara ukuran

perusahaan terhadap manajemen laba.

Perusahaan besar dianggap mampu menjalankan usahanya dengan baik,

terbukti dengan kemampuan perusahaan memperluas usahanya. Perusahaan besar

kurang memiliki motivasi dalam melakukan praktik manajemen laba. Hal ini

dikarenakan pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan di

perusahaan besar dianggap lebih kritis dibandingkan dengan perusahaan kecil.

Basis investor yang lebih besar terdapat pada perusahaan besar, sehingga

perusahaan besar mendapat pressure yang lebih kuat untuk bisa menampilkan

laporan keuangan yang dapat dipercaya (Prasetya dan Gayatri, 2016). Mutchler

(1985) dikutip dari Sulistya dan Sukartha (2013) menyatakan bahwa auditor lebih

sering mengeluarkan opini audit pada perusahaan kecil, karena auditor

mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan kesulitan

keuangannya dari pada perusahaan kecil.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keagenan yang dikemukakan oleh

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa semakin besarnya perusahaan

dan luasan usahanya, maka pemilik tidak bisa mengelola sendiri perusahaannya

secara langsung sehingga inilah yang memicu munculnya masalah keagenan.

Perusahaan yang besar kecenderungan melakukan tindakan manajemen labanya

Page 103: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

91

lebih kecil dibanding perusahaan yang ukurannya lebih kecil karena perusahaan

besar dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan pihak luar. Perusahaan

besar memiliki basis investor yang lebih besar, sehingga mendapat tekanan yang

lebih kuat untuk menyajikan pelaporan keuangan yang kredibilitas. Auditor lebih

sering mengeluarkan opini audit pada perusahaan kecil, karena auditor

mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan keuangan yang

dihadapinya daripada perusahaan kecil. Oleh karenanya diharapkan dengan

semakin besarnya perusahaan akan semakin kecil perusahaan menerima opini

audit.

6. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak leverage

dengan manajemen laba

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pada hipotesis keenam (H6)

dengan menggunakan pendekatan nilai selisih mutlak diketahui bahwa variabel

kualifikasi audit tidak menginteraksi hubungan antara leverage terhadap

manajemen laba. Pada hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

terhadap variabel kualifikasi audit menunjukkan bahwa nilai standar deviasi

sebesar 0,42228 sangat besar dibandingkan dengan variabel leverage

menunjukkan nilai standar deviasi sebesar 0,20342 lebih kecil. Dengan demikian

bahwa jika nilai signifikansi kualifikasi audit tinggi maka tidak dapat memperkuat

hubungan antara leverage terhadap manajemen laba. Ini berarti hipotesis keenam

yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa kualifikasi audit bukanlah satu-

satunya faktor yang mempengaruhi manajemen laba dan leverage.

Page 104: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

92

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui semakin tinggi rasio leverage

menunjukkan kinerja keuangan perusahaan akan semakin buruk dan dapat

menimbulkan ketidakpastian mengenai kelangsungan hidup perusahaan.

Perusahaan yang memiliki aset yang lebih kecil daripada kewajibannya akan

menghadapi bahaya kebangkrutan (Chen et al., 2005). Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan Rahman dan Siregar (2012) menyatakan bahwa

semakin besar tingkat rasio leverage menyebabkan timbulnya keraguan akan

kemampuan perusahaan untuk tidak dapat mempertahankan kelangsungan

usahanya di masa depan karena sebagian besar dana yang diperoleh oleh

perusahaan akan digunakan untuk membiayai utang dan dana untuk beroperasi

akan semakin berkurang. Maka kemampuan perusahaan akan meningkatkan risiko

terkena kebangkrutan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keagenan, dimana pihak auditor

bertugas memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan perusahaan dan

mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan perusahaan

dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya serta pengungkapannya pada

laporan keuangan.

7. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak return on

assets dengan manajemen laba

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pada hipotesis ketujuh (H7)

dengan menggunakan pendekatan nilai selisih mutlak diketahui bahwa variabel

kualifikasi audit tidak menginteraksi hubungan antara return on assets terhadap

manajemen laba. Pada hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif

Page 105: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

93

terhadap variabel kualifikasi audit menunjukkan bahwa nilai standar deviasi

sebesar 0,42228 sangat besar dibandingkan dengan variabel return on assets

menunjukkan nilai standar deviasi sebesar 0,09865 lebih kecil. Dengan demikian

bahwa jika nilai signifikansi kualifikasi audit tinggi maka tidak dapat memperkuat

hubungan antara return on assets terhadap manajemen laba. Ini berarti hipotesis

ketujuh yang diajukan ditolak. Hal ini berarti bahwa kualifikasi audit bukanlah

satu-satunya faktor yang mempengaruhi manajemen laba dan return on assets.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan dengan

tingkat profitabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut

tidak mampu menjalankan usahanya dengan baik sehingga tidak dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan kata lain, semakin rendah pula

kemungkinan pemberian opini audit oleh auditor. Penelitian ini sejalan dengan

penelitian Wijayani (2010) menyatakan perusahaan yang memiliki nilai ROA

semakin rendah cenderung mengganti auditornya karena mengalami penurunan

kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun. Hal ini sesuai dengan teori akuntansi

positif, dimana kondisi keuangan perusahaan menurun yang mengakibatkan

manajemen cenderung mencari auditor baru yang bisa menyembunyikan keadaan

perusahaan yang sebenarnya.

8. Kualifikasi audit menginteraksi hubungan antara dampak pertumbuhan

penjualan dengan manajemen laba

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, kualifikasi audit

menginteraksi hubungan antara dampak ukuran perusahaan terhadap manajemen

laba, ini dilihat pada hasil uji selisih mutlak yang menunjukkan bahwa nilai

Page 106: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

94

koefisien dengan nilai negatif menunjukkan bahwa dengan berkurangnya

kualifikasi audit maka akan semakin memperkuat hubungan antara pertumbuhan

penjualan terhadap manajemen laba.

Rasio pertumbuhan penjualan menghitung kemampuan perusahaan untuk

bertahan dalam posisi ekonomi, baik dalam industri itu sendiri maupun dalam

kegiatan ekonomi secara global. Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya

(Rudyawan dan Badera, 2008). Penjualan yang terus meningkat akan memberikan

peluang untuk memperoleh peningkatan laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan

penjualan maka semakin kecil kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini

audit. Sebaliknya, perusahaan dengan pertumbuhan penjualan yang negatif

mengindikasikan akan mengalami kebangkrutan sehingga tidak dapat melanjutkan

kegiatan operasinya sehingga kemungkinan mendapatkan opini audit. Dengan

demikian, semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil

kemungkinan perusahaan menerima opini audit.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori keagenan yang dikemukakan oleh

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan bahwa perusahaan yang mengalami

tingkat pertumbuhan tinggi lebih cenderung akan memerlukan dana yang besar

untuk mengembangkan usahanya dan menggunakan metode akuntansi untuk

mengurangi pendapatan agar mendapat pembebasan pajak dari pemerintah, karena

perusahaan yang berukuran lebih besar merupakan subyek bagi pemerintah.

Pertumbuhan perusahaan mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam

mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan dengan pertumbuhan yang

Page 107: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

95

baik akan mampu meningkatkan volume penjualannya dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya (Rudyawan dan Badera, 2008). Hal ini menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam mempertahankan posisi ekonominya sehingga

memberikan peluang kepada perusahaan dalam meningkatkan laba dan

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Dengan demikian, semakin

tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan

menerima opini audit going concern.

.

Page 108: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

96

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh empat variabel

independen yaitu ukuran perusahaan, leverage, return on assets, dan pertumbuhan

penjualan terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba dan adanya interaksi

variabel moderasi yaitu kualifikasi audit terhadap manajemen laba.

Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba,

perusahaan yang berukuran kecil merupakan perusahaan yang memiliki tingkat

penjualan lebih kecil, tingkat kestabilan perusahaan lebih kecil dan melibatkan

sedikit banyak pihak. Semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar

kemungkinan perusahaan menurunkan atau meratakan laba. Leverage

berpengaruh positif terhadap manajemen laba, perusahaan yang mempunyai rasio

leverage yang tinggi, berarti proporsi asetnya akan cenderung melakukan

manipulasi dalam bentuk manajemen laba untuk menaikan laba.

Return On Assets berpengaruh positif terhadap manajemen laba,

perusahaan yang memiliki laba yang terlalu tinggi akan meningkatkan pajak yang

harus dibayar, sebaliknya penurunan laba yang terlalu rendah akan

memperlihatkan bahwa kinerja manajemen tidak bagus. Dengan demikian, ada

kemungkinan manajemen membuat laba yang dilaporkan tidak berfluktuasi

dengan cara melakukan perataan laba untuk menghindari pembayaran pajak yang

tinggi. Pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba,

perusahaan dengan rasio pertumbuhan penjualan negatif berpotensi besar

Page 109: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

97

mengalami penurunan laba sehingga apabila manajemen tidak segera mengambil

tindakan perbaikan, perusahaan dimungkinkan tidak akan dapat mempertahankan

kelangsungan hidupnya.

Kualifikasi audit memoderasi hubungan antara ukuran perusahaan

terhadap manajemen laba. Dalam suatu perusahaan besar dianggap mampu

menjalankan usahanya dengan baik, terbukti dengan kemampuan perusahaan

memperluas usahanya. Dengan demikian, pemegang saham dan pihak-pihak yang

berkepentingan di perusahaan besar dianggap lebih kritis dibandingkan dengan

perusahaan kecil. Auditor lebih sering mengeluarkan opini audit pada perusahaan

kecil, karena auditor mempercayai bahwa perusahaan besar dapat menyelesaikan

keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil. Kualifikasi audit tidak

memoderasi hubungan antara leverage terhadap manajemen laba. Dimana praktik

perataan laba yang merupakan salah satu bentuk manajemen laba yang sering

dilakukan oleh perusahaan ketika mereka menghadapi paksaan dari kreditor

dengan cara mengubah metode akuntansinya dan menyebabkan perusahaan lebih

berpeluang mendapatkan opini audit. Dengan demikian, praktik manajemen laba

tidak berdampak terhadap penerimaan opini audit.

Kualifikasi audit tidak memoderasi hubungan antara return on assets

terhadap manajemen laba. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi

mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu menjalankan usahanya

dengan baik sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dengan

demikian, yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan opini audit sehingga

membuat pengguna laporan keuangan tetap menyakini bahwa kondisi keuangan

Page 110: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

98

perusahaan dalam keadaan tidak baik-baik saja. Kualifikasi audit memoderasi

hubungan antara pertumbuhan penjualan terhadap manajemen laba. Penjualan

yang terus meningkat akan memberikan peluang untuk memperoleh peningkatan

laba. Semakin tinggi rasio pertumbuhan penjualan maka semakin kecil

kemungkinan auditor untuk menerbitkan opini audit. Sebaliknya, perusahaan

dengan pertumbuhan penjualan yang negatif mengindikasikan akan mengalami

kebangkrutan sehingga tidak dapat melanjutkan kegiatan operasinya sehingga

kemungkinan mendapatkan opini audit. Dengan demikian, semakin tinggi rasio

pertumbuhan penjualan maka semakin kecil kemungkinan perusahaan menerima

opini audit.

B. Keterbatasan Penelitian

a. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas pada variabel ukuran

perusahaan, leverage, return on assets, pertumbuhan penjualan, dan

kualifikasi audit. Untuk itu penelitian selanjutnya diharapkan perlu

memasukkan variabel-variabel lain yang memiliki pengaruh terhadap

penerimaan opini audit going concern.

b. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya berfokus pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2015-2017. Untuk itu penelitian selanjutnya disarankan memperbesar

jumlah sampel serta memperpanjang periode penelitian.

C. Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil analisis, pembahasan, dan kesimpulan. Adapun

implikasi dari penelitian yang telah dilakukan yakni dinyatakan dalam bentuk

Page 111: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

99

saran-saran yang diberikan melalui hasil penelitian agar dapat mendapatkan hasil

yang lebih baik, yaitu:

a. Bagi para investor dan kreditur sebaiknya lebih berhati-hati dalam

menginvestasikan dan meminjamkan dana yang dimilikinya, karena

perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi terbukti melakukan manajemen

laba yang tinggi. Dan juga bagi para calon investor yang akan melakukan

investasi di pasar modal, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna

sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian pengambilan keputusan

investasi.

b. Bagi emiten, untuk meningkatkan kepercayaan investor maka perusahaan

harus mampu memilih auditor yang memiliki reputasi baik agar menghasilkan

audit yang berkualitas dan menciptakan nilai bagi perusahaan sehinggan

infomasi yang diberikan akurat, andal dan transparan bagi investor untuk

memperoleh gambaran secara riil tentang prospek perusahaan dimasa depan.

c. Bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan pengujian kembali dengan

periode waktu yang berbeda dan menambahkan variabel independen lainnya

yang dianggap dapat mempengaruhi manajemen laba untuk memperkaya

penelitian. Penelitian selanjutnya juga diharapkan dapat mengganti objek

penelitian pada emiten sektor lain yang ada di Bursa Efek Indonesia,

misalnya emiten sektor. Periode penelitian yang lebih panjang akan diperoleh

dapat digeneralisasi dan menggambarkan kondisi riil selama jangka panjang.

Page 112: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

100

DAFTAR PUSTAKA

Abbadi, Sinan S.; Hijazi, Qutaiba F.; dan Al-Rahahleh, Ayat S. 2016. Corporate

Governance Quality and Earnings Management: Evidence from Jordan,

Australasian Accounting. Business and Finance Journal, 10(2): 54-75.

Abdul, R., R. & F.H.M. Ali. 2006. Board, Audit Committee, Culture and

Earnings Management: Malaysian Evidence. Managerial Auditing

Journal, 21(7): 783-804.

Abdullah, Muhammad Wahyuddin dan Nurul Ainun. 2017. Implementasi Nilai-

nilai Islam dalam Manajemen Laba Efisien Perbankan Syariah di

Indonesia .Al-Ulum, 17(1): 65-85.

Agnes F,. dan Hanna. 2014. Pengaruh Deferred Tax Expense dalam Mendeteksi

Earning Management dengan menggunakan Pendekatan Discretionary

Revenue. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 16: 1-11.

Agustia, Dian 2013. PengaruhFaktor GCG, Free Cash Flow dan Leverage

terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 15(1): 107-

119.

Agustina, Riska dan Nurmala Ahmar. 2014. Real Earning Management dengan

Pendekatan Biaya Produksi Analisi Berdasarkan Sektor Industri pada

Perusahaan Manufaktur. JINAH, 3(2): 1172-1192.

Aji, Dhamar Yudho dan Aria Farah Mita. 2010. Pengaruh Profitabilitas, Risiko

Keuangan, Nilai Perusahaan, dan Srtuktur Kepemilikan terhadap Praktek

Peralatan Laba: Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XIII: Purwekerto.

Anjum, Naveed., M. Iqbal Saif, Qaisar Ali Malik, Shoaib Hassan. 2012. Earnings

Management and Firms Profitability Evidance from Pakistan. European

Journal Of Economics, Finance, and Administrative Sciences, 47: 13-18.

Arifin, Zaenal. 2005. Hubungan Antara Corporate Governance dan Variabel

Pengurang Masalah Agensi. Fenomena, 3(2): 1-14.

Arsoy, A.P. dan Crowther, D. 2008, Corporate Governance In Turkey: Reform

and Convergence. Social Responsibility Journal, 4(3): 407 – 421.

Astuti, Ayu Yuni., Elva Nuraina, Dan Anggita Langgeng Wijaya. 2017. Pengaruh

Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Manajemen Laba. FIPA, 5(1):

501-514.

Astuti, Sri. 2013. Pengarug Return Of Asset , Net Interest Margin ,Laverage dan

Ukuran Perusahaan terhadap Praktik Manajemen Laba di Bank Umum

Syariah Periode 2008-2012 Semarang. Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga

Baik, Bok., David B. Farber, dan Sam (Sunghan) Lee. 2011. CEO Ability and

Management Earnings Forecasts. Contemporary Accounting Research.

28(5): 1645-1668.

Page 113: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

101

Brigham, Eugene, F., and Houston, J. F. 2010.Dasar-dasar Manajemen

Keuangan (Essential of Financial Management). Edisi kesebelas,

Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Chen, K. Y., Lin, K. L., dan Zhou, J. 2005. Audit Quality and Earnings

Management for Taiwan IPO Firms. Management Auditing Journal, 20:

86-104.

Cornett, M. M., Mc Nutt, J. J., and Tehranian, H. 2009. Corporate Governance

and Earnings Management at Large U.S. Bank Holdings Companies.

Journal of Corporate Finance, 15: 412-430.

Dechow, P. M., Sloan, R. G., and Sweeney, A. P. 1995. Causes and Consequences

Of Earnings Manipulaton: An Analysis of Firms Subject to Enforcement

Actions by the SEC. ContemporaryAccounting Research, 13(1): 1-36.

Departemen Agama Republik Indonesia. Al Qur’an dan Terjemahan. Surakarta:

PT. Media Insani, 2002.

Detiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan

Deviden Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 13(1): 57-

66.

Dimarcia, N. F. R. dan K. A. Krisnadewi. 2016. Pengaruh Diverstifikasi,

Leverage, dan Kepemilikan Manjerial pada Manjemen Laba. Jurnal

Akuntansi Universitas Udayana, 15(3): 2324-2351.

Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis, Second Edition. Prentice

Hall, A Division of Simon dan Schuster. Englewood Cliffs, New Jersey.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi analisis multivariate dengan IBM SPSS 19.Semarang:

BadanPenerbitUniversitasDiponegoro

Gideon, SB Boediono. 2005. Kualitas Laba :Studi Pengaruh Mekanisme

Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba Dengan

Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi, 8: 172-194.

Gumanti, TatangAry, 2000. Earning Management: Suatu Telaah Pustaka. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan, 2(2): 104-115.

Gunawan, I Ketut., Nyoman Ari Surya Darmawan, dan I Gusti Ayu Purnamawati.

2015. PengaruhUkuuran Perusahaan, Profitabilitas, Dan Leverage terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia (BEI). E-Journal Akuntansi, 3(1): 1-10.

Haely, Paul M. and James M. Wahlen. 1998. Review of Earnings Management

Literature and Its Implications for Standard Setting. American Accounting

Horizon, 13(4): 1-19.

Halim, Julia, Carmel Meiden, dan Rudolf Lumban Tobing. 2005. Pengaruh

Manajemen Laba terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan

pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk dalam Indeks LQ-45.

Simposium Nasional Akuntansi 8, 117-135.

Page 114: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

102

Hamza, Taher dan Faten Lakhal. 2010. The Determinants of Earnings

Management by The Acquirer: The Case of French Corporate Takeovers.

http: univ-orleans.fr/log/Doc-Rech/Textes-PDF/2010-3.pdf. 1-25.

Herni dan Yulius Kurnia Susanto. 2008. Pengaruh Sturktur Kepemilikan Publik,

Praktik Pengelolaan Perusahaan, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, dan Risiko Keuangan terhadap Tindakan Peralatan Laba

(Studi Empiris pada Industri yang Listing di Bursa Efek Jakarta). Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Indonesia, 23(3): 302-314.

Husnan, S. dan E. Pudjiastuty. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1.

Edisi Keempat. YPTKI: Jakarta.

Indrawati, Titik dan Suhendro. 2006. Determinasi Capital Srtucture pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Periode 200-2004. Jurnal

Akuntansi Keuangan Indonesia, 3(1): 77-105.

Januarti, Indira. (2009). Analisis Pengaruh Faktor Perusahaan, Kualitas Auditor,

Kepemilikan Perusahaan terhadap Penerimaan Opini Audit Going

Concern (Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia). Jurnal Bisnis dan Akuntansi , 9(1): 84-108.

Jensen, Michael C dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:

Managerial Behaviour, Agensi Cost and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics. 3: 305-360.

Kementrian Agama RI. Al-Quran dan Terjemahannya.

http://devquran.majorbee.com/.

Kodriyah dan Anisah Fitri. 2017. Pengaruh Free Cash Flow dan Leverage

Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal

Akuntansi, 3(2): 64-76.

Kristiana, Ira. 2012. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas,

Pertumbuhan perusahaan terhadap Opini Audit Going Concern pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(1): 47-51.

Kuncoro Mudrajad. 2014. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonami. Jakarta:

Erlangga.

Kurniasih, Tommy dan Maria M. Ratna Sari.2013.Pengaruh Return On Assets,

Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi

Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, 18(1): 58-66.

Kurniaty, Vina. 2014. Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, Financial

Distress, Ukuran KAP, dan Ukuran Perusahaan Klien terhadap Auditor

Switching pada Perusahaan Real Estate dan Property di Bursa Efek

Indonesia. JOM FEKON. 2(1).1-15.

Kusumawardhani, Indra. 2012. Pengaruh Corporate Governance, Struktur

Kepemilikan, dan Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi, 9(1): 41-54.

Page 115: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

103

Lee, B. B. and Choi, B. B. 2002. Company Size, Auditor Type, and Earnings

Management. Journal of Forensic Accounting. 3: 27-50.

Lestari, Maharani Ika dan Sugiharto Toto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank

NonDevisa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Proceeding

PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek&Sipil), 2: 195-201.

Lestari, Ni Luh Putu R. W. dan N. L. Sari Widhiyani. 2014. Pengaruh Faktor

Keuangan dan Karakteristik Auditor Pada Kualifikasi Opini Kelangsungan

Usaha. E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 439-453.

Lin, J. W., Li, J. F., and Yang, J. S. 2009. The Effect Of Audit Committee

Performance On Earnings Quality. Managerial Auditing Journal, 21(9):

921-933.

Liu, Q. and Lu, Z. J. 2007. Corporate Governance and Earnings Management in

the Chinese Listed Companie s: A Tunneling Perspective. Journal of

Corporate Finance, 13: 881-906.

Luhgianto. 2008. Mencegah Tindakan Manajemen Laba dengan Mekanisme

Corporate Governance. Fokus Ekonomi, 3(2): 32-43.

Mahapsari, Nunky Rizka dan Abdullah Taman. 2013. Pengaruh Profitabilitas,

Struktur Aktiva, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham

dengan Struktur Modal sebagai Variabel Intervening pada Perusahaan

Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal, 1(1): 137-158.

Meriani, Ni Putu dan Komang Ayu Krisnadewi. 2010. Pengaruh Kondisi

Keuangan, Pertumbuhan Perusahaan, dan Reputasi Auditor pada

Pengungkapan Opini Audit Going Concern. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan

Bisnis, 7(1): 1- 29.

Naftalia, V. C., danMarsono. 2013. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen

Laba dengan Corporate Governance sebagai Variabel Pemoderasi. Di

ponegoro Journal of Accounting, 2(3): 1-9.

Nasution, M dan Setiawan, D. 2007. Pengaruh Corporate Governancet terhadap

Manajemen Laba di Industri Perbankan. Simposium Nasional Akuntansi

X, Makassar.

Nugroho, Danang S. H dan E. Hernawati. 2015. Pengaruh Pertumbuhan

Perusahaan dan Fiancial Distress serta Opini Audit Going Concern

terhadap Pergantian Kantor Akuntan Publik.1-14.

Omid, Akhgar M., Pezhman Khaili, Jammal Mohammadi. 2012. Type of Earning

Management and The Effect of Debt Contracts, Future Earnings Growth

Forecast and Sales Growth: Evidance from Iran. International Research

Journal of Finance and Economics, 101: 132-142

Pambudi, T. L., dan Iman Ghozali. 2013. Pengaruh Kepemilikan Perusahaan dan

Manajemen Laba terhadap Tipe Auditor dan Audit Fees pada

Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonsia. Diponegoro

Journal of Accounting, 2(1): 1-13.

Page 116: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

104

Pantow, Mawar Sharon R., Sri Murni, dan Irvan Trang. 2015. Analisa

Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Return On Asset, dan

Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan yang tercatat di Indeks Lq

45. Jurnal EMBA, 3(1): 961-971.

Petronela, T. 2007. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance

terhadap Opini Audit Going Concern. Jurnal Bisnis dan Ekonomi,

14(1):126-151.

Pinkasari, Yulya. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching

(Studi Empiris pada Perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia 2007-2012). Jom FEKON. 2(1).1-14.

Prasetya, Pria Juni Dan Gayatri. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap

Manajemen Laba dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility

sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana,

14(1): 511-538.

Pratiwi, Yunita Eka. 2014. Pengaruh Adopsi Ifrs, Leverage dan Ukuran

Perusahaan terhadap Manajemen Laba Pratiwi. Jurnal Ilmu dan Riset

Akuntansi, 3(12):1-22.

Priantinah, Denies. 2008. Eksistensis Earning Manajemen dalam Hubungan Agen

Principal. Jurnal Pendidikan Akuntasi Indonesia, 6(2): 23-36.

Rahman, Abdul dan Baldic Siregar. 2012. Faktor-faktor yang mempengaruhi

Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern pada Perusahaan

Manufaktur. 1-25.

Rahmawati, Novi dan Mohammad Zulman Hakim. 2016. Pengaruh Deferred Tax

Expense, Ukuran Perusahanan, dan Pertumbuhan Penjualan terhadap

Manajemen Laba dengan Discretionary Revenue pada Sektor Aneka

Industri di BEI 2014-2016: 1-6.

Rahmawati, Suparno, Y dan Qomariah. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi

terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan Publik

yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Rudyawan, Arry Pratama dan I Dewa Nyoman Badera. 2008. Opini Audit Going

Concern: Kajian Berdasarkan Model Prediksi Kebangkrutan, Pertumbuhan

Perusahaan, Leverage, dan Reputasi Auditor (Studi pada Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Akuntansi

dan Bisnis, 4(2): 1-20.

Saftiana, Yulia,.Mukhtaruddin, Krisna Winda Putri and Ika Sasti Ferina. 2017.

Corporate governance quality, firm size and earnings management:

empirical study in Indonesia Stock Exchange. Investment Management

and Financial Innovations (open-access), 14(4):105-120.

Saleh, N. M., Takiah, M. I., & Rahmat, M. 2007. Audit Committee Characteristics

and Earnings Management: Evidence From Malaysia. Asian Review of

Accounting, 15(2): 147-163.

Page 117: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

105

Satya, Indra. 2013. Pengaruh Return Of Asset pada Praktik Manajemen Laba

dengan Moderasi Corporate Governance. ISSN. Bali. Universitas

Udayana

Schipper, Khaterine and Linda Vincent. 2003. Earnings Quality. Accounting

Horizons, 17: 97-110.

Scott, William R. 2000. Financial Accounting Theory. Secondedition. Prentice

Hall, Canada.

Setiyanti, Sri Wiranti. 2012. Jenis-jenis Pendapat Auditor (Opini Auditor. Jurnal

Stie Semarang, 4(2).19-28.

Setyarno, E. B., Januarti, I., dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi

Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan

Perusahaan terhadapOpini Audit Going Concern. Simposium Nasional

Akuntansi, 9: 2-95.

Setyawati, L. dan A. Nai’m. 2000. Manajemen laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis

Indonesia, 15(4).

Shimin, Chen., Yuetang Wang, Ziye Zhao. 2009. Regulaory Incentives for

Earnings Management Through Assets Imparment Reversal in China.

Journal of Accounting, Auditing, and Finance, 24(4): 589-620.

Siahaan, Hinsa. 2004. Teori Optimalisasi Struktur Modal dan Aplikasinya di

dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan

Moneter, 7(1):

Silviana, Rima dan Nur Fadjrih Asyik. 2016. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan,

Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Perubahan Laba. Jurnal

Ilmu dan Riset Akuntansi, 5(1): 1-21.

Siregar, Nolita Yeni. 2017. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Earning Management. Jurnal

Akuntansi.3(2): 50-63.

Siregar, Sylvia Veronica N.P. danUtamaSiddharta. 2006. Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Jurnal Riset AKutansi

Indonesia, 9(3): 307-326.

Soliha, Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang terhadap Nilai

Perusahaan serta Beberapa faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis

dan Ekonomi, 4(7): 1-17.

Standar Profesional Akuntan Publik. 2011. Pertimbangan Auditor dan

Kemampuan Entitas dalam Mempertahankan Kelangsungan Hidupnya. SA

Seksi 341.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung:

Alfabeta Bandung.

Page 118: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

106

Sulistya, Ayu Febri dan Pt. Dyan Yaniartha Sukartha. 2013. Pengaruh Prior

Opinion, Pertumbuhan dan Mekanisme Corporate Governance pada

Pemberian Opini Audit Going Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas

Udayana, 5(1): 17-32.

Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba: Teori Dan Model Empiris. Grasindo:

Jakarta.

Suryandari, Erni dan Rangga Eka Priyanto. 2012. Pengaruh Resiko Litigasi dan

Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Hubungan antara

Konflik Kepentingan dan Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi

dan Investasi, 12(2): 161-174.

Suryani, Lana. 2014. Praktik Manajemen Laba, Pertumbuhan Perusahaan, Price

Earning Ratio, Audit Report Lag Terkait Penerimaan Opini Audit Going

Concern. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 8(1):154-170.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan Edisi

Ketiga. BPFE: Yogyakarta.

Suyudi, Muhammad. 2009. Sintesis Teori Akuntansi untuk Manajemen Laba.

Polibis Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 7(1): 51-59.

Tahir, Safdar Hussain, Hazoor Muhammad Sabir, Syed Zulifqar Ali Shah. 2011.

Impact of Earnings Management on Capital Structure of non- Financial

Companies Listed on (KSE) Pakistan. Global Business and Management

Research: An International Journal, 3(1): 96-105.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage

terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity

Capital. Simposium Nasional Akuntansi 11, 1-4.

Veronica, Sylvia N.P Siregar dan Siddharta Utama. 2005. Pengaruh Struktur

Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance

terhadap Pengelolaan Laba (Earning Management). Simposium Nasional

Akuntansi 8. Solo.

Wernerfelt, Birger 1986, The Relation Between Market Share and Profitability.

Journal of Business strategy, 6(4): 67-74.

Wibisono, Edward Akiko. 2013. Prediksi Kebangkrutan, Leverage, Audit

Sebelumnya, Ukuran Perusahaan terhadap Opini Going Concern

Perusahaan Manufaktur BEI. Jurnal EMBA, 1(4): 362-373.

Widyaningdyah, Agnes Utari. 2001. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh

terhadap Earnings Management pada Perusahaan Go Public di Indonesia”.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3(2): 89-101.

Widyastuti, Tri. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan

terhadap Manajemen Laba: Studi pada Perusahaan Manufaktur di BEI.

Jurnal Maksi, 9(1): 30-41.

Page 119: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

107

Wijayanti, Martina Putri. 2010. Analisis Hubungan Auditor-Klien: Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Auditor Switching di Indonesia. Jurnal Akuntansi

dan Audit, 1-14.

Page 120: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

108

LAMPIRAN

Page 121: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

109

LAMPIRAN

DATA PERUSAHAAN

Page 122: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

110

Data Nama Perusahaan

No Kode Nama Perusahaan

1 ADES Akasha Wira International

2 AKPI Argha Karya Prima Industry

3 AMFG Asahimas Flat Glass

4 BUDI Budi Acid Jaya

5 CEKA Wilmar Cahaya Indonesia

6 CPIN Charoen Pokphand Indonesia

7 EKAD Ekadharma Intrernational

8 HMSP HM Samporna

9 IGAR Champion Pasific Indonesia

10 INAI Indal Aluminium Industry

11 INCI Intan Wijaya International

12 JECC Jembo Cable Company

13 JPFA Japfa Comfeed Indonesia

14 LMSH Lionmesh Prima

15 MLBI Multi Bintang Indonesia

16 MYOR Mayora Indah

17 PICO Pelangi Indah Kanindo

18 RICY Ricky Putra Globalindo

19 TRIS Trisula International

20 TSPC Tempo Scan Pasific

21 ULTJ Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

22 UNIT Nusantara Inti Corpora

LAMPIRAN 1

Page 123: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

111

LAMPIRAN

DATA MANAJEMEN LABA

Page 124: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

112

1. Perhitungan Total Accrual Tahun 2015 (ManajemenLaba)

NO CODE 2015

NIit CFOit TAC

1 ADES Rp 32,839,000,000 Rp 26,040,000,000 Rp 6,799,000,000

2 AKPI Rp 27,644,714,000 Rp (50,796,252,000) Rp 78,440,966,000

3 AMFG Rp 341,346,000,000 Rp 366,837,000,000 Rp (25,491,000,000)

4 BUDI Rp 21,072,000,000 Rp 96,860,000,000 Rp (75,788,000,000)

5 CEKA Rp 106,549,446,980 Rp 168,614,370,234 Rp (62,064,923,254)

6 CPIN Rp 1,832,598,000,000 Rp 1,707,438,000,000 Rp 125,160,000,000

7 EKAD Rp 47,040,256,456 Rp 100,935,448,358 Rp (53,895,191,902)

8 HMSP Rp 10,363,308,000,000 Rp 811,163,000,000 Rp 9,552,145,000,000

9 IGAR Rp 51,416,184,307 Rp 80,061,208,533 Rp (28,645,024,226)

10 INAI Rp 28,615,673,167 Rp 47,011,856,454 Rp (18,396,183,287)

11 INCI Rp 16,960,660,023 Rp 25,782,575,358 Rp (8,821,915,335)

12 JECC Rp 2,464,669,000 Rp 21,550,154,000 Rp (19,085,485,000)

13 JPFA Rp 524,484,000,000 Rp 1,452,924,000,000 Rp (928,440,000,000)

14 LMSH Rp 1,944,443,395 Rp 10,910,801,951 Rp (8,966,358,556)

15 MLBI Rp 496,909,000,000 Rp 919,232,000,000 Rp (422,323,000,000)

16 MYOR Rp 1,250,233,128,560 Rp 2,336,785,497,955 Rp (1,086,552,369,395)

17 PICO Rp 14,975,406,018 Rp 59,320,891,249 Rp (44,345,485,231)

18 RICY Rp 13,465,713,464 Rp 133,252,610,462 Rp (119,786,896,998)

19 TRIS Rp 44,185,600,626 Rp 61,186,196,427 Rp (17,000,595,801)

20 TSPC Rp 529,218,651,807 Rp 778,361,981,647 Rp (249,143,329,840)

21 ULTJ Rp 523,100,215,029 Rp 669,463,282,892 Rp (146,363,067,863)

22 UNIT Rp 385,953,128 Rp (24,744,623,459) Rp 25,130,576,587

LAMPIRAN 2

Page 125: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

113

2. Perhitungan Total Accrual Tahun 2016 (ManajemenLaba)

NO CODE 2016

NIit CFOit TAC

1 ADES Rp 55,951,000,000 Rp 119,156,000,000 Rp (63,205,000,000)

2 AKPI Rp 52,393,857,000 Rp 384,621,003,000 Rp (332,227,146,000)

3 AMFG Rp 260,444,000,000 Rp 333,042,000,000 Rp (72,598,000,000)

4 BUDI Rp 38,624,000,000 Rp 287,744,000,000 Rp (249,120,000,000)

5 CEKA Rp 249,697,013,626 Rp 176,087,317,362 Rp 73,609,696,264

6 CPIN Rp 2,225,402,000,000 Rp 4,970,870,000,000 Rp (2,745,468,000,000)

7 EKAD Rp 90,685,821,530 Rp 84,490,841,400 Rp 6,194,980,130

8 HMSP Rp 12,762,229,000,000 Rp 14,076,579,000,000 Rp (1,314,350,000,000)

9 IGAR Rp 69,305,629,795 Rp 63,688,738,725 Rp 5,616,891,070

10 INAI Rp 35,552,975,244 Rp (149,761,732,022) Rp 185,314,707,266

11 INCI Rp 9,988,836,759 Rp (8,289,910,044) Rp 18,278,746,803

12 JECC Rp 132,423,161,000 Rp 184,371,203,000 Rp (51,948,042,000)

13 JPFA Rp 2,171,608,000,000 Rp 2,753,605,000,000 Rp (581,997,000,000)

14 LMSH Rp 6,252,814,811 Rp 6,871,373,245 Rp (618,558,434)

15 MLBI Rp 982,129,000,000 Rp 1,248,469,000,000 Rp (266,340,000,000)

16 MYOR Rp 1,388,676,127,665 Rp 659,314,197,175 Rp 729,361,930,490

17 PICO Rp 13,753,451,941 Rp 6,595,052,098 Rp 7,158,399,843

18 RICY Rp 14,033,426,519 Rp 82,494,120,809 Rp (68,460,694,290)

19 TRIS Rp 25,213,015,324 Rp 13,169,891,854 Rp 12,043,123,470

20 TSPC Rp 545,493,536,262 Rp 491,655,348,447 Rp 53,838,187,815

21 ULTJ Rp 709,826,000,000 Rp 779,109,000,000 Rp (69,283,000,000)

22 UNIT Rp 860,775,734 Rp 30,168,393,183 Rp (29,307,617,449)

Page 126: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

114

3. Perhitungan Total Accrual Tahun 2017 (Manajemen Laba)

NO CODE 2017

NIit CFOit TAC

1 ADES Rp 38,242,000,000 Rp 87,199,000,000 Rp (48,957,000,000)

2 AKPI Rp 13,333,970,000 Rp 145,628,143,000 Rp (132,294,173,000)

3 AMFG Rp 38,569,000,000 Rp 299,081,000,000 Rp (260,512,000,000)

4 BUDI Rp 45,691,000,000 Rp 69,285,000,000 Rp (23,594,000,000)

5 CEKA Rp 107,420,886,839 Rp 208,851,008,007 Rp (101,430,121,168)

6 CPIN Rp 2,496,787,000,000 Rp 3,618,359,000,000 Rp (1,121,572,000,000)

7 EKAD Rp 76,195,665,729 Rp 51,605,876,745 Rp 24,589,788,984

8 HMSP Rp 12,670,534,000,000 Rp 15,376,315,000,000 Rp (2,705,781,000,000)

9 IGAR Rp 72,376,683,136 Rp 88,100,059,088 Rp (15,723,375,952)

10 INAI Rp 38,651,704,520 Rp 51,365,012,507 Rp (12,713,307,987)

11 INCI Rp 16,554,272,131 Rp 12,507,667,355 Rp 4,046,604,776

12 JECC Rp 83,355,370,000 Rp 85,948,536,000 Rp (2,593,166,000)

13 JPFA Rp 1,107,810,000,000 Rp 770,662,000,000 Rp 337,148,000,000

14 LMSH Rp 12,967,113,850 Rp 15,388,660,677 Rp (2,421,546,827)

15 MLBI Rp 1,322,067,000,000 Rp 1,331,611,000,000 Rp (9,544,000,000)

16 MYOR Rp 1,630,953,830,893 Rp 1,275,530,669,068 Rp 355,423,161,825

17 PICO Rp 16,824,380,227 Rp 2,326,543,149 Rp 14,497,837,078

18 RICY Rp 16,558,562,698 Rp 212,819,926,508 Rp (196,261,363,810)

19 TRIS Rp 14,198,889,550 Rp 44,384,663,571 Rp (30,185,774,021)

20 TSPC Rp 557,339,581,996 Rp 544,164,330,634 Rp 13,175,251,362

21 ULTJ Rp 711,681,000,000 Rp 1,072,516,000,000 Rp (360,835,000,000)

22 UNIT Rp 1,062,124,056 Rp 4,295,116,078 Rp (3,232,992,022)

Page 127: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

115

1. Perhitungan Total Accrual/ Total Assets Tahun 2015 (Manajemen Laba)

NO CODE

TAit/Ait-1 2015

TAit/Ait-1 2015 β1 1/Ait-1 β2 ΔRevit/Ait-1 β3

PPEit/Ait-

1

1 ADES -0,097 0,00000000000198 0,219 0,180129342 0,099 0,746538183 0,1133556059538750

2 AKPI -0,097 0,00000000000045 0,219 0,032367356 0,099 0,83847649 0,0900976234877048

3 AMFG -0,097 0,00000000000025 0,219 -0,001570401 0,099 0,516733251 0,0508126739522704

4 BUDI -0,097 0,00000000000040 0,219 0,038189216 0,099 0,716027811 0,0792501915637268

5 CEKA -0,097 0,00000000000078 0,219 -0,168309741 0,099 0,181292784 -0,0189118475778544

6 CPIN -0,097 0,00000000000005 0,219 0,045939037 0,099 0,607990866 0,0702517449672594

8 EKAD -0,097 0,00000000000243 0,219 0,012067585 0,099 0,256804919 0,0280664880872704

9 HMSP -0,097 0,00000000000004 0,219 0,295242459 0,099 0,289049045 0,0932739540665554

10 IGAR -0,097 0,00000000000286 0,219 -0,172998811 0,099 0,212638449 -0,0168355330954293

11 INAI -0,097 0,00000000000112 0,219 0,464619367 0,099 0,419389667 0,1432712184933220

12 INCI -0,097 0,00000000000676 0,219 0,180044924 0,099 0,420814529 0,0810904767229722

13 JECC -0,097 0,00000000000094 0,219 1,423063775 0,099 0,404999223 0,3517458897942420

14 JPFA -0,097 0,00000000000006 0,219 0,03585616 0,099 0,480298987 0,0554020988612141

15 LMSH -0,097 0,00000000000715 0,219 -0,532271222 0,099 0,319168431 -0,0849697228833323

16 MLBI -0,097 0,00000000000045 0,219 -0,130962044 0,099 0,623427255 0,0330386105023610

17 MYOR -0,097 0,00000000000010 0,219 0,063084341 0,099 0,377584947 0,0511963804534966

18 PICO -0,097 0,00000000000160 0,219 0,007945083 0,099 0,250112317 0,0265010925813849

19 RICY -0,097 0,00000000000085 0,219 -0,063541929 0,099 0,296148009 0,0154029705004081

20 TRIS -0,097 0,00000000000192 0,219 0,216344517 0,099 0,279868702 0,0750864507799960

21 TSPC -0,097 0,00000000000018 0,219 0,119326156 0,099 0,352934657 0,0610729591287169

22 ULTJ -0,097 0,00000000000034 0,219 0,163509776 0,099 0,49224306 0,0845407038521216

23 UNIT -0,097 0,00000000000227 0,219 0,035893932 0,099 0,756491911 0,0827534702477482

LAMPIRAN 3

Page 128: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

116

2. Perhitungan Total Accrual/ Total Assets Tahun 2016 (Manajemen Laba)

NO CODE

TAit/Ait-1 2016

TAit/Ait-1 2016 β1 1/Ait-1 β2

ΔRevit/Ait-

1 β3 PPEit/Ait-1

1 ADES 0,403 0,00000000000153 -0,005 0,333634404 -0,308 0,68562239 -0,2128398680997590

2 AKPI 0,403 0,00000000000035 -0,005 0,010319338 -0,308 0,605506896 -0,1865477207017820

3 AMFG 0,403 0,00000000000023 -0,005 0,013602403 -0,308 0,870474852 -0,2681742665284080

4 BUDI 0,403 0,00000000000031 -0,005 0,027173692 -0,308 0,563219067 -0,1736073409505880

5 CEKA 0,403 0,00000000000067 -0,005 0,423877252 -0,308 0,216781006 -0,0688879360661182

6 CPIN 0,403 0,00000000000004 -0,005 0,330125909 -0,308 0,50181858 -0,1562107522752090

8 EKAD 0,403 0,00000000000257 -0,005 0,095206636 -0,308 0,936290591 -0,2888535350611710

9 HMSP 0,403 0,00000000000003 -0,005 0,168303845 -0,308 0,233112661 -0,0726402186656481

10 IGAR 0,403 0,00000000000260 -0,005 0,300734957 -0,308 0,199151293 -0,0628422731725864

11 INAI 0,403 0,00000000000075 -0,005 -0,048235409 -0,308 0,274194636 -0,0842107707293013

12 INCI 0,403 0,00000000000590 -0,005 0,232380227 -0,308 0,888301434 -0,2747587427066800

13 JECC 0,403 0,00000000000074 -0,005 0,275641418 -0,308 0,335287024 -0,1046466104992270

14 JPFA 0,403 0,00000000000006 -0,005 0,118907954 -0,308 0,477288629 -0,1475994374766440

15 LMSH 0,403 0,00000000000747 -0,005 -0,125157255 -0,308 0,482524538 -0,1479917715763770

16 MLBI 0,403 0,00000000000048 -0,005 0,269887041 -0,308 0,653915338 -0,2027553593705020

17 MYOR 0,403 0,00000000000009 -0,005 0,311321324 -0,308 0,36875112 -0,1151319514665140

18 PICO 0,403 0,00000000000165 -0,005 0,012248677 -0,308 0,399754476 -0,1231856220648920

19 RICY 0,403 0,00000000000083 -0,005 0,092194907 -0,308 0,287722273 -0,0890794347071284

20 TRIS 0,403 0,00000000000174 -0,005 0,073415649 -0,308 0,308390632 -0,0953513930469464

21 TSPC 0,403 0,00000000000016 -0,005 0,152235222 -0,308 0,350169975 -0,1086135284858580

22 ULTJ 0,403 0,00000000000028 -0,005 0,082501574 -0,308 0,385417959 -0,1191212393621030

23 UNIT 0,403 0,00000000000217 -0,005 -0,030725536 -0,308 0,680093275 -0,2093151011206100

Page 129: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

117

3. Perhitungan Total Accrual/ Total Assets Tahun 2017 (Manajemen Laba)

NO CODE TAit/Ait-1 2017

TAit/Ait-1 2017 β1 1/Ait-1 β2 ΔRevit/Ait-1 β3 PPEit/Ait-1

1 ADES 0,169 0,0000000000013 -0,054 -0,095342022 0,285 0,711409693 0,2079002317980930

2 AKPI 0,169 0,0000000000004 -0,054 0,006742973 0,285 0,666038183 0,1894567617651780

3 AMFG 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,02937679 0,285 0,774673972 0,2191957352463300

4 BUDI 0,169 0,0000000000003 -0,054 0,01467525 0,285 0,65214627 0,1850692235198870

5 CEKA 0,169 0,0000000000007 -0,054 0,099719706 0,285 0,283426821 0,0753917799472740

6 CPIN 0,169 0,0000000000000 -0,054 0,459018044 0,285 0,528893459 0,1259476614206210

8 EKAD 0,169 0,0000000000014 -0,054 0,106693338 0,285 0,545403347 0,1496785137262340

9 HMSP 0,169 0,0000000000000 -0,054 0,08527344 0,285 0,210799182 0,0554730009875528

10 IGAR 0,169 0,0000000000023 -0,054 -0,070239576 0,285 0,26570835 0,0795198167807071

11 INAI 0,169 0,0000000000007 -0,054 -0,227197317 0,285 0,263748123 0,0874368701635501

12 INCI 0,169 0,0000000000037 -0,054 0,347646911 0,285 0,587514164 0,1486686034485490

13 JECC 0,169 0,0000000000006 -0,054 0,092447753 0,285 0,399145308 0,1087642342682880

14 JPFA 0,169 0,0000000000001 -0,054 0,13190871 0,285 0,51423467 0,1394338105927530

15 LMSH 0,169 0,0000000000061 -0,054 0,40850475 0,285 0,439686841 0,1032514931204630

16 MLBI 0,169 0,0000000000004 -0,054 0,0555705 0,285 0,629982005 0,1765440643190000

17 MYOR 0,169 0,0000000000001 -0,054 0,190886358 0,285 0,328239573 0,0832404148676128

18 PICO 0,169 0,0000000000016 -0,054 0,063163353 0,285 3,644845572 1,0353701670137600

19 RICY 0,169 0,0000000000008 -0,054 0,294031037 0,285 0,261215173 0,0585686481946110

20 TRIS 0,169 0,0000000000016 -0,054 -0,200253712 0,285 0,276884066 0,0897256594034651

21 TSPC 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,064870262 0,285 0,362223843 0,0997308009630178

22 ULTJ 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,045662173 0,285 0,412094263 0,1149811076470420

23 UNIT 0,169 0,0000000000023 -0,054 -0,001997567 0,285 0,678107486 0,1933685020288920

Page 130: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

118

1. Perhitungan Non Discretionary Accrual Tahun 2015 (Manajemen Laba)

NO CODE

Non Discretionary Accrual (NDA) 2015

NDAit 2015 β1 1 / Ait-1 β2

ΔRevit/Ait-1 -

ΔRecit/Ait-1 β3

PPEit / Ait-

1

1 ADES -0,097 0,00000000000198 0,219 0,137609064 0,099 0,746538183 0,1040436651380130

2 AKPI -0,097 0,00000000000045 0,219 0,001560989 0,099 0,83847649 0,0833510292476728

3 AMFG -0,097 0,00000000000025 0,219 -0,001351706 0,099 0,516733251 0,0508605682789833

4 BUDI -0,097 0,00000000000040 0,219 -0,12159394 0,099 0,716027811 0,0442576805160082

5 CEKA -0,097 0,00000000000078 0,219 -0,125591223 0,099 0,181292784 -0,0095564921926193

6 CPIN -0,097 0,00000000000005 0,219 0,053662892 0,099 0,607990866 0,0719432691857829

7 EKAD -0,097 0,00000000000243 0,219 0,021170526 0,099 0,256804919 0,0300600321268838

8 HMSP -0,097 0,00000000000004 0,219 0,244183092 0,099 0,289049045 0,0820919527156340

9 IGAR -0,097 0,00000000000286 0,219 -0,110334138 0,099 0,212638449 -0,0031119697316711

10 INAI -0,097 0,00000000000112 0,219 0,215102379 0,099 0,419389667 0,0886269980214559

11 INCI -0,097 0,00000000000676 0,219 0,117908761 0,099 0,420814529 0,0674826570252595

12 JECC -0,097 0,00000000000094 0,219 1,43100332 0,099 0,404999223 0,3534846501650310

13 JPFA -0,097 0,00000000000006 0,219 0,038587617 0,099 0,480298987 0,0560002878496305

14 LMSH -0,097 0,00000000000715 0,219 -0,509191511 0,099 0,319168431 -0,0799152661948642

15 MLBI -0,097 0,00000000000045 0,219 -0,053742832 0,099 0,623427255 0,0499496179154591

16 MYOR -0,097 0,00000000000010 0,219 0,031810342 0,099 0,377584947 0,0443473746491116

17 PICO -0,097 0,00000000000160 0,219 -0,015634599 0,099 0,250112317 0,0213371422910804

18 RICY -0,097 0,00000000000085 0,219 -0,090870693 0,099 0,296148009 0,0094179711056227

19 TRIS -0,097 0,00000000000192 0,219 0,225196786 0,099 0,279868702 0,0770250976416385

20 TSPC -0,097 0,00000000000018 0,219 0,104422152 0,099 0,352934657 0,0578089823013397

21 ULTJ -0,097 0,00000000000034 0,219 0,145338062 0,099 0,49224306 0,0805610986256811

22 UNIT -0,097 0,00000000000227 0,219 0,022870283 0,099 0,756491911 0,0799012912911642

LAMPIRAN 4

Page 131: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

119

2. Perhitungan Non Discretionary Accrual Tahun 2016 (Manajemen Laba)

NO CODE

Non Discretionary Accrual (NDA) 2016

NDAit 2016 β1 1/Ait-1 β2

ΔRevit/Ait-1 -

ΔRecit/Ait-1 β3

PPEit/Ait-

1

1 ADES 0,403 0,00000000000153 -0,005 0,291953449 -0,308 0,68562239 -0,2126314633258990

2 AKPI 0,403 0,00000000000035 -0,005 0,048913945 -0,308 0,605506896 -0,1867406937400700

3 AMFG 0,403 0,00000000000023 -0,005 0,012446974 -0,308 0,870474852 -0,2681684893829080

4 BUDI 0,403 0,00000000000031 -0,005 0,204908338 -0,308 0,563219067 -0,1744960141801170

5 CEKA 0,403 0,00000000000067 -0,005 0,408958081 -0,308 0,216781006 -0,0688133402113218

6 CPIN 0,403 0,00000000000004 -0,005 0,323604558 -0,308 0,50181858 -0,1561781455192210

7 EKAD 0,403 0,00000000000257 -0,005 0,065211067 -0,308 0,936290591 -0,2887035572134840

8 HMSP 0,403 0,00000000000003 -0,005 0,1455791 -0,308 0,233112661 -0,0725265949419852

9 IGAR 0,403 0,00000000000260 -0,005 0,270252464 -0,308 0,199151293 -0,0626898607059290

10 INAI 0,403 0,00000000000075 -0,005 -0,11578292 -0,308 0,274194636 -0,0838730331750444

11 INCI 0,403 0,00000000000590 -0,005 0,112484103 -0,308 0,888301434 -0,2741592620849250

12 JECC 0,403 0,00000000000074 -0,005 0,230257745 -0,308 0,335287024 -0,1044196921328810

13 JPFA 0,403 0,00000000000006 -0,005 0,118205543 -0,308 0,477288629 -0,1475959254209660

14 LMSH 0,403 0,00000000000747 -0,005 -0,11373459 -0,308 0,482524538 -0,1480488849029870

15 MLBI 0,403 0,00000000000048 -0,005 0,231898186 -0,308 0,653915338 -0,2025654150954860

16 MYOR 0,403 0,00000000000009 -0,005 0,22352457 -0,308 0,36875112 -0,1146929676994260

17 PICO 0,403 0,00000000000165 -0,005 0,032629545 -0,308 0,399754476 -0,1232875264049740

18 RICY 0,403 0,00000000000083 -0,005 0,086030691 -0,308 0,287722273 -0,0890486136298947

19 TRIS 0,403 0,00000000000174 -0,005 0,063506625 -0,308 0,308390632 -0,0953018479241227

20 TSPC 0,403 0,00000000000016 -0,005 0,147730621 -0,308 0,350169975 -0,1085910054849490

21 ULTJ 0,403 0,00000000000028 -0,005 0,078463774 -0,308 0,385417959 -0,1191010503619850

22 UNIT 0,403 0,00000000000217 -0,005 -0,027016471 -0,308 0,680093275 -0,2093336464439310

Page 132: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

120

3. Perhitungan Non Discretionary Accrual Tahun 2017 (Manajemen Laba)

NO CODE

Non Discretionary Accrual (NDA) 2017

NDAit 2017 β1 1/Ait-1 β2

ΔRevit/Ait-1 -

ΔRecit/Ait-1 β3 PPEit/Ait-1

1 ADES 0,169 0,0000000000013 -0,054 -0,079688174 0,285 0,711409693 0,2070549239785960

2 AKPI 0,169 0,0000000000004 -0,054 -0,023397982 0,285 0,666038183 0,1910843733108220

3 AMFG 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,027670308 0,285 0,774673972 0,2192878853165400

4 BUDI 0,169 0,0000000000003 -0,054 -0,022686009 0,285 0,65214627 0,1870867314936380

5 CEKA 0,169 0,0000000000007 -0,054 0,09442786 0,285 0,283426821 0,0756775396387298

6 CPIN 0,169 0,0000000000000 -0,054 0,49205288 0,285 0,528893459 0,1241637802926190

8 EKAD 0,169 0,0000000000014 -0,054 0,092826197 0,285 0,545403347 0,1504273393433280

9 HMSP 0,169 0,0000000000000 -0,054 0,078794796 0,285 0,210799182 0,0558228477715097

10 IGAR 0,169 0,0000000000023 -0,054 -0,07441288 0,285 0,26570835 0,0797451752180595

11 INAI 0,169 0,0000000000007 -0,054 -0,139295384 0,285 0,263748123 0,0826901657822498

12 INCI 0,169 0,0000000000037 -0,054 0,265274806 0,285 0,587514164 0,1531166971081310

13 JECC 0,169 0,0000000000006 -0,054 0,108266186 0,285 0,399145308 0,1079100388915060

14 JPFA 0,169 0,0000000000001 -0,054 0,114825205 0,285 0,51423467 0,1403563198657660

15 LMSH 0,169 0,0000000000061 -0,054 0,418982096 0,285 0,439686841 0,1026857163955980

16 MLBI 0,169 0,0000000000004 -0,054 -0,068742588 0,285 0,629982005 0,1832569710924250

17 MYOR 0,169 0,0000000000001 -0,054 0,084107824 0,285 0,328239573 0,0890064557220967

18 PICO 0,169 0,0000000000016 -0,054 -0,061451462 0,285 3,644845572 1,0420993669826000

19 RICY 0,169 0,0000000000008 -0,054 0,288658524 0,285 0,261215173 0,0588587639364899

20 TRIS 0,169 0,0000000000016 -0,054 -0,146358191 0,285 0,276884066 0,0868153012403951

21 TSPC 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,040095847 0,285 0,362223843 0,1010686194030850

22 ULTJ 0,169 0,0000000000002 -0,054 0,035706049 0,285 0,412094263 0,1155187383320770

23 UNIT 0,169 0,0000000000023 -0,054 -0,009876701 0,285 0,678107486 0,1937939752659500

Page 133: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

121

1. Perhitungan Discretionary Accrual (DA) 2015 (ManajemenLaba)

NO CODE

Discretionary Accrual (DA) 2015

2015

TAit/Ait-1

(1)

NDAit

(2)

DAit

(1) - (2)

1 ADES 0.1133556059538750 0.1040436651380130 0.009

2 AKPI 0.0900976234877048 0.0833510292476728 0.007

3 AMFG 0.0508126739522704 0.0508605682789833 0.000

4 BUDI 0.0792501915637268 0.0442576805160082 0.035

5 CEKA -0.0189118475778544 -0.0095564921926193 -0.009

6 CPIN 0.0702517449672594 0.0719432691857829 -0.002

7 EKAD 0.0280664880872704 0.0300600321268838 -0.002

8 HMSP 0.0932739540665554 0.0820919527156340 0.011

9 IGAR 0.0608880302683289 -0.0031119697316711 0.064

10 INAI 0.1432712184933220 0.0886269980214559 0.055

11 INCI 0.0810904767229722 0.0674826570252595 0.014

12 JECC -0.1785153498349690 0.3534846501650310 -0.532

13 JPFA 0.0554020988612141 0.0560002878496305 -0.001

14 LMSH -0.0849697228833323 -0.0799152661948642 -0.005

15 MLBI 0.0669496179154591 0.0499496179154591 0.017

16 MYOR 0.0511963804534966 0.0443473746491116 0.007

17 PICO 0.0265010925813849 0.0213371422910804 0.005

18 RICY 0.0154029705004081 0.0094179711056227 0.006

19 TRIS 0.0750864507799960 0.0770250976416385 -0.002

20 TSPC 0.0610729591287169 0.0578089823013397 0.003

21 ULTJ 0.0845407038521216 0.0805610986256811 0.004

22 UNIT -0.0230987087088358 0.0799012912911642 -0.103

LAMPIRAN 5

Page 134: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

122

2. Perhitungan Discretionary Accrual (DA) 2016 (ManajemenLaba)

NO CODE

Discretionary Accrual (DA) 2016

2016

TAit/Ait-1

(1)

NDAit

(2)

DAit

(1) - (2)

1 ADES -0.2128398680997590 -0.2126314633258990 -0.00021

2 AKPI -0.1865477207017820 -0.1867406937400700 0.00019

3 AMFG -0.2681742665284080 -0.2681684893829080 -0.00001

4 BUDI -0.1736073409505880 -0.1744960141801170 0.00089

5 CEKA -0.0688879360661182 -0.0688133402113218 -0.00007

6 CPIN -0.1562107522752090 -0.1561781455192210 -0.00003

7 EKAD -0.2888535350611710 -0.2887035572134840 -0.00015

8 HMSP -0.1226405949419850 -0.0725265949419852 -0.05011

9 IGAR -0.0628422731725864 -0.0626898607059290 -0.00015

10 INAI -0.0842107707293013 -0.0838730331750444 -0.00034

11 INCI -0.2747587427066800 -0.2741592620849250 -0.00060

12 JECC -0.1046466104992270 -0.1044196921328810 -0.00023

13 JPFA -0.1475994374766440 -0.1475959254209660 0.00000

14 LMSH -0.1479917715763770 -0.1480488849029870 0.00006

15 MLBI -0.2027553593705020 -0.2025654150954860 -0.00019

16 MYOR -0.1551319676994260 -0.1146929676994260 -0.04044

17 PICO -0.1231856220648920 -0.1232875264049740 0.00010

18 RICY -0.0890794347071284 -0.0890486136298947 -0.00003

19 TRIS -0.0953513930469464 -0.0953018479241227 -0.00005

20 TSPC -0.1086135284858580 -0.1085910054849490 -0.00002

21 ULTJ -0.1191212393621030 -0.1191010503619850 -0.00002

22 UNIT -0.2093151011206100 -0.2093336464439310 0.00002

Page 135: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

123

3. Perhitungan Discretionary Accrual (DA) 2017 (ManajemenLaba)

NO CODE

Discretionary Accrual (DA) 2017

2017

TAit/Ait-1

(1)

NDAit

(2)

DAit

(1) - (2)

1 ADES 0.2079002317980930 0.2070549239785960 0.0008

2 AKPI 0.1894567617651780 0.1910843733108220 -0.0016

3 AMFG 0.2191957352463300 0.2192878853165400 -0.0001

4 BUDI 0.1850692235198870 0.1870867314936380 -0.0020

5 CEKA 0.0753917799472740 0.0756775396387298 -0.0003

6 CPIN 0.1259476614206210 0.1241637802926190 0.0018

7 EKAD 0.1496785137262340 0.1504273393433280 -0.0007

8 HMSP -0.0145269522284903 0.0558228477715097 -0.0703

9 IGAR 0.0795198167807071 0.0797451752180595 -0.0002

10 INAI 0.0874368701635501 0.0826901657822498 0.0047

11 INCI 0.1486686034485490 0.1531166971081310 -0.0044

12 JECC 0.1087642342682880 0.1079100388915060 0.0009

13 JPFA 0.1394338105927530 0.1403563198657660 -0.0009

14 LMSH 0.1021199163955980 0.1026857163955980 -0.0006

15 MLBI 0.3499698710924250 0.1832569710924250 0.1667

16 MYOR 0.0832404148676128 0.0890064557220967 -0.0058

17 PICO 1.0688285669826000 1.0420993669826000 0.0267

18 RICY 0.0585686481946110 0.0588587639364899 -0.0003

19 TRIS 0.0897256594034651 0.0868153012403951 0.0029

20 TSPC 0.0997308009630178 0.1010686194030850 -0.0013

21 ULTJ 0.1149811076470420 0.1155187383320770 -0.0005

22 UNIT 0.1933685020288920 0.1937939752659500 -0.0004

Page 136: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

124

LAMPIRAN

DATA PERHITUNGAN

VARIABEL

Page 137: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

125

NO

C

OD

E

Uku

ran

Per

usa

haan

2015

2016

2017

Tota

l A

ssets

L

N

Tota

l A

ssets

L

N

Tota

l A

ssets

L

N

1

AD

ES

R

p 653.2

24.0

00.0

00

27,2

0518594

Rp

767.4

79.0

00.0

00

27,3

6637695

Rp

840.2

36.0

00.0

00

27,4

5694864

2

AK

PI

Rp

2

.883.1

43.1

32.0

00

28,6

8990218

Rp

2

.615.9

09.1

90.0

00

28,5

9263284

Rp

2

.745.3

25.8

33.0

00

28,6

4092088

3

AM

FG

R

p 4

.270.2

75.0

00.0

00

29,0

8269934

Rp

5

.504.8

90.0

00.0

00

29,3

366579

Rp

6

.267.8

16.0

00.0

00

29,4

6644908

4

BU

DI

Rp

3

.265.9

53.0

00.0

00

28,8

1457272

Rp

2

.931.8

07.0

00.0

00

28,7

0664007

Rp

2

.939.4

56.0

00.0

00

28,7

0924565

5

CE

KA

R

p 1

.485.8

26.2

10.0

15

28,0

269921

Rp

1

.425.9

64.1

52.4

18

27,9

858693

Rp

1

.392.6

36.4

44.5

01

27,9

6221979

6

CP

IN

Rp

24.6

84.9

15.0

00.0

00

30,8

3721344

Rp

2

4.2

04.9

94.0

00.0

00

30,8

1758009

Rp

24.5

22.5

93.0

00.0

00

30,8

3061597

7

EK

AD

R

p 389.6

91.5

95.5

00

26,6

8862148

Rp

702.5

08.6

30.7

08

27,2

7792352

Rp

796.7

67.6

46.1

72

27,4

0382894

8

HM

SP

R

p 38.0

10.7

24.0

00.0

00

31,2

6888945

Rp

4

2.5

08.2

77.0

00.0

00

31,3

8071993

Rp

43.1

41.0

63.0

00.0

00

31,3

954964

9

IGA

R

Rp

383.9

36.0

40.5

90

26,6

7374181

Rp

439.4

65.6

73.2

96

26,8

0882545

Rp

513.0

22.5

91.5

74

26,9

6358572

10

INA

I R

p 1

.330.2

59.2

96.5

37

27,9

16395

Rp

1

.339.0

32.4

13.4

55

27,9

2296839

Rp

1

.213.9

16.5

45.1

20

27,8

2487306

11

INC

I R

p 169.5

46.0

66.3

14

25,8

563905

Rp

269.3

51.3

81.3

44

26,3

1928261

Rp

303.7

88.3

90.3

30

26,4

3959721

12

JEC

C

Rp

1

.358.4

64.0

81.0

00

27,9

3737583

Rp

1

.587.2

10.5

76.0

00

28,0

9299924

Rp

1

.927.9

85.3

52.0

00

28,2

8749671

13

JPF

A

Rp

17.1

59.4

66.0

00.0

00

30,4

7357109

Rp

1

9.2

51.0

26.0

00.0

00

30,5

8858547

Rp

21.0

88.8

70.0

00.0

00

30,6

7976653

14

LM

SH

R

p 133.7

82.7

51.0

41

25,6

1948306

Rp

162.8

28.1

69.2

50

25,8

1596131

Rp

161.1

63.4

26.8

40

25,8

0568476

15

ML

BI

Rp

2

.100.8

53.0

00.0

00

28,3

7336457

Rp

2

.275.0

38.0

00.0

00

28,4

5301787

Rp

2

.510.0

78.0

00.0

00

28,5

5133494

16

MY

OR

R

p 11.3

42.7

15.6

86.2

21

30,0

5959686

Rp

1

2.9

22.4

21.8

59.1

42

30,1

8998505

Rp

14.9

15.8

49.8

00.2

51

30,3

3344551

17

PIC

O

Rp

605.7

88.3

10.4

44

27,1

2979644

Rp

638.5

66.7

61.4

62

27,1

8249207

Rp

720.2

38.9

57.7

45

27,3

0284888

18

RIC

Y

Rp

1

.198.1

94.0

00.0

00

27,8

1183654

Rp

1

.288.6

83.9

25.0

66

27,8

846426

Rp

1

.374.4

44.7

88.2

82

27,9

4907098

19

TR

IS

Rp

574.3

46.4

33.0

75

27,0

7649859

Rp

639.7

01.1

64.5

11

27,1

8426697

Rp

544.9

68.3

19.9

87

27,0

239935

20

TS

PC

R

p 6

.284.7

29.0

99.2

03

29,4

6914385

Rp

6

.585.8

07.3

49.4

38

29,5

1593805

Rp

7

.434.9

00.3

09.0

21

29,6

3720629

21

UL

TJ

Rp

3

.539.9

95.9

10.2

48

28,8

9514669

Rp

4

.239.2

00.0

00.0

00

29,0

7539569

Rp

5

.186.9

40.0

00.0

00

29,2

7716504

22

UN

IT

Rp

460.5

39.3

82.2

06

26,8

5566421

Rp

432.9

13.1

80.3

72

26,7

9380304

Rp

426.3

84.6

22.8

78

26,7

7860765

Page 138: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

126

NO

C

OD

E

Lev

erag

e

Lev

erag

e

2015

2016

Tota

l D

eb

t

Tota

l A

ssets

D

R

Tota

l D

eb

t

Tota

l A

ssets

D

R

1

AD

ES

R

p 3

24.8

55.0

00.0

00

Rp

653.2

24.0

00.0

00

0,4

97310264

Rp

383.0

91.0

00.0

00

Rp

7

67.4

79.0

00.0

00

0,4

99155026

2

AK

PI

Rp

1.7

75.5

77.2

39.0

00

Rp

2.8

83.1

43.1

32.0

00

0,6

1584776

Rp

1

.495.8

74.0

21.0

00

Rp

2

.615.9

09.1

90.0

00

0,5

71837137

3

AM

FG

R

p 8

80.0

52.0

00.0

00

Rp

4.2

70.2

75.0

00.0

00

0,2

06087898

Rp

1

.905.6

26.0

00.0

00

Rp

5

.504.8

90.0

00.0

00

0,3

46169678

4

BU

DI

Rp

2.1

60.7

02.0

00.0

00

Rp

3.2

65.9

53.0

00.0

00

0,6

61583924

Rp

1

.766.7

56.0

00.0

00

Rp

2

.931.8

07.0

00.0

00

0,6

02616748

5

CE

KA

R

p 8

45.9

32.6

95.6

63

Rp

1.4

85.8

26.2

10.0

15

0,5

69334886

Rp

538.0

44.0

38.6

90

Rp

1

.425.9

64.1

52.4

18

0,3

7731947

6

CP

IN

Rp

1

2.1

23.4

88.0

00.0

00

Rp

24.6

84.9

15.0

00.0

00

0,4

91129421

Rp

1

0.0

47.7

61.0

00.0

00

Rp

2

4.2

04.9

94.0

00.0

00

0,4

15111072

7

EK

AD

R

p 9

7.7

30.1

78.8

89

Rp

389.6

91.5

95.5

00

0,2

50788521

Rp

110.5

03.8

22.9

83

Rp

7

02.5

08.6

30.7

08

0,1

57298883

8

HM

SP

R

p 5.9

94.6

64.0

00.0

00

Rp

38.0

10.7

24.0

00.0

00

0,1

57709808

Rp

8

.333.2

63.0

00.0

00

Rp

4

2.5

08.2

77.0

00.0

00

0,1

96038597

9

IGA

R

Rp

7

3.4

71.7

82.1

27

Rp

383.9

36.0

40.5

90

0,1

9136464

Rp

65.7

16.6

37.7

66

Rp

4

39.4

65.6

73.2

96

0,1

4953759

10

INA

I R

p 1.0

90.4

38.3

93.8

80

Rp

1.3

30.2

59.2

96.5

37

0,8

19718679

Rp

1

.081.0

15.8

10.7

82

Rp

1

.339.0

32.4

13.4

55

0,8

0731116

11

INC

I R

p 1

5.4

94.9

18.5

93

Rp

169.5

46.0

66.3

14

0,0

91390611

Rp

26.5

24.9

18.5

93

Rp

2

69.3

51.3

81.3

44

0,0

9847701

12

JEC

C

Rp

9

90.7

07.8

22.0

00

Rp

1.3

58.4

64.0

81.0

00

0,7

29285254

Rp

1

.116.8

72.2

34.0

00

Rp

1

.587.2

10.5

76.0

00

0,7

03669854

13

JPF

A

Rp

1

1.0

49.7

74.0

00.0

00

Rp

17.1

59.4

66.0

00.0

00

0,6

43946263

Rp

9

.878.0

62.0

00.0

00

Rp

1

9.2

51.0

26.0

00.0

00

0,5

13118729

14

LM

SH

R

p 2

1.3

41.3

73.8

97

Rp

133.7

82.7

51.0

41

0,1

59522612

Rp

45.5

11.7

00.1

28

Rp

1

62.8

28.1

69.2

50

0,2

79507534

15

ML

BI

Rp

1.3

34.3

73.0

00.0

00

Rp

2.1

00.8

53.0

00.0

00

0,6

35157719

Rp

1

.454.3

98.0

00.0

00

Rp

2

.275.0

38.0

00.0

00

0,6

39285146

16

MY

OR

R

p 6.1

48.2

55.7

59.0

34

Rp

11.3

42.7

15.6

86.2

21

0,5

42044421

Rp

6

.657.1

65.8

72.0

77

Rp

1

2.9

22.4

21.8

59.1

42

0,5

15163949

17

PIC

O

Rp

3

58.6

97.3

26.1

31

Rp

605.7

88.3

10.4

44

0,5

92116619

Rp

372.7

23.8

97.2

14

Rp

6

38.5

66.7

61.4

62

0,5

83688221

18

RIC

Y

Rp

7

98.1

15.0

00.0

00

Rp

1.1

98.1

94.0

00.0

00

0,6

66098311

Rp

876.1

84.8

55.0

01

Rp

1

.288.6

83.9

25.0

66

0,6

79906716

19

TR

IS

Rp

2

45.1

38.3

56.1

70

Rp

574.3

46.4

33.0

75

0,4

26812708

Rp

293.0

73.9

84.0

34

Rp

6

39.7

01.1

64.5

11

0,4

58142021

20

TS

PC

R

p 1.9

47.5

88.1

24.0

83

Rp

6.2

84.7

29.0

99.2

03

0,3

09892136

Rp

1

.950.5

34.2

06.7

46

Rp

6

.585.8

07.3

49.4

38

0,2

96172375

21

UL

TJ

Rp

7

42.4

90.2

16.3

26

Rp

3.5

39.9

95.9

10.2

48

0,2

09743241

Rp

749.9

67.0

00.0

00

Rp

4

.239.2

00.0

00.0

00

0,1

76912389

22

UN

IT

Rp

2

17.5

65.0

67.4

67

Rp

460.5

39.3

82.2

06

0,4

724136

Rp

188.8

91.3

59.5

40

Rp

4

32.9

13.1

80.3

72

0,4

36326192

Page 139: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

127

NO CODE

Leverage

2017

Total Debt Total Assets DR

1 ADES Rp 417.225.000.000 Rp 840.236.000.000 0,49655692

2 AKPI Rp 1.618.713.342.000 Rp 2.745.325.833.000 0,589625218

3 AMFG Rp 2.718.939.000.000 Rp 6.267.816.000.000 0,433793685

4 BUDI Rp 1.744.756.000.000 Rp 2.939.456.000.000 0,593564251

5 CEKA Rp 489.592.257.434 Rp 1.392.636.444.501 0,351557838

6 CPIN Rp 8.819.788.000.000 Rp 24.522.593.000.000 0,359659682

7 EKAD Rp 133.949.920.707 Rp 796.767.646.172 0,168116667

8 HMSP Rp 9.028.078.000.000 Rp 43.141.063.000.000 0,209268789

9 IGAR Rp 71.075.842.431 Rp 513.022.591.574 0,138543299

10 INAI Rp 936.511.874.370 Rp 1.213.916.545.120 0,77147962

11 INCI Rp 35.408.565.186 Rp 303.788.390.330 0,116556677

12 JECC Rp 1.380.623.870.000 Rp 1.927.985.352.000 0,716096659

13 JPFA Rp 11.293.242.000.000 Rp 21.088.870.000.000 0,535507213

14 LMSH Rp 31.541.423.763 Rp 161.163.426.840 0,195710804

15 MLBI Rp 1.445.173.000.000 Rp 2.510.078.000.000 0,575748244

16 MYOR Rp 7.561.503.434.179 Rp 14.915.849.800.251 0,506944193

17 PICO Rp 440.555.207.507 Rp 720.238.957.745 0,611679225

18 RICY Rp 944.179.416.586 Rp 1.374.444.788.282 0,686953324

19 TRIS Rp 188.736.733.204 Rp 544.968.319.987 0,346326064

20 TSPC Rp 2.352.891.899.876 Rp 7.434.900.309.021 0,31646583

21 ULTJ Rp 978.185.000.000 Rp 5.186.940.000.000 0,188586141

22 UNIT Rp 181.126.294.572 Rp 426.384.622.878 0,42479556

Page 140: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

128

NO

C

OD

E

Ret

urn

Of

Ass

ets

Ret

urn

Of

Ass

ets

2015

2016

EA

T

Tota

l A

ssets

R

OA

E

AT

T

ota

l A

ssets

R

OA

1

AD

ES

R

p 32.8

39.0

00.0

00

Rp

653.2

24.0

00.0

00

0,0

50272188

Rp

5

5.9

51.0

00.0

00

Rp

7

67.4

79.0

00.0

00

0,0

7290232

2

AK

PI

Rp

27.6

44.7

14.0

00

Rp

2.8

83.1

43.1

32.0

00

0,0

09588395

Rp

5

2.3

93.8

57.0

00

Rp

2.6

15.9

09.1

90.0

00

0,0

20028928

3

AM

FG

R

p 341.3

46.0

00.0

00

Rp

4.2

70.2

75.0

00.0

00

0,0

79935367

Rp

260.4

44.0

00.0

00

Rp

5.5

04.8

90.0

00.0

00

0,0

4731139

4

BU

DI

Rp

21.0

72.0

00.0

00

Rp

3.2

65.9

53.0

00.0

00

0,0

06452022

Rp

3

8.6

24.0

00.0

00

Rp

2.9

31.8

07.0

00.0

00

0,0

13174128

5

CE

KA

R

p 106.5

49.4

46.9

80

Rp

1.4

85.8

26.2

10.0

15

0,0

71710572

Rp

249.6

97.0

13.6

26

Rp

1.4

25.9

64.1

52.4

18

0,1

75107497

6

CP

IN

Rp

1

.832.5

98.0

00.0

00

Rp

24.6

84.9

15.0

00.0

00

0,0

74239591

Rp

2

.225.4

02.0

00.0

00

Rp

2

4.2

04.9

94.0

00.0

00

0,0

91939787

7

EK

AD

R

p 47.0

40.2

56.4

56

Rp

389.6

91.5

95.5

00

0,1

20711499

Rp

9

0.6

85.8

21.5

30

Rp

7

02.5

08.6

30.7

08

0,1

29088551

8

HM

SP

R

p 1

0.3

63.3

08.0

00.0

00

Rp

38.0

10.7

24.0

00.0

00

0,2

72641689

Rp

1

2.7

62.2

29.0

00.0

00

Rp

4

2.5

08.2

77.0

00.0

00

0,3

00229271

9

IGA

R

Rp

51.4

16.1

84.3

07

Rp

383.9

36.0

40.5

90

0,1

33918619

Rp

6

9.3

05.6

29.7

95

Rp

4

39.4

65.6

73.2

96

0,1

57704308

10

INA

I R

p 28.6

15.6

73.1

67

Rp

1.3

30.2

59.2

96.5

37

0,0

2151135

Rp

3

5.5

52.9

75.2

44

Rp

1.3

39.0

32.4

13.4

55

0,0

26551243

11

INC

I R

p 16.9

60.6

60.0

23

Rp

169.5

46.0

66.3

14

0,1

00035704

Rp

9

.988.8

36.7

59

Rp

2

69.3

51.3

81.3

44

0,0

3708478

12

JEC

C

Rp

2

.464.6

69.0

00

Rp

1.3

58.4

64.0

81.0

00

0,0

01814306

Rp

132.4

23.1

61.0

00

Rp

1.5

87.2

10.5

76.0

00

0,0

83431375

13

JPF

A

Rp

524.4

84.0

00.0

00

Rp

17.1

59.4

66.0

00.0

00

0,0

30565287

Rp

2

.171.6

08.0

00.0

00

Rp

1

9.2

51.0

26.0

00.0

00

0,1

12804793

14

LM

SH

R

p 1

.944.4

43.3

95

Rp

133.7

82.7

51.0

41

0,0

14534336

Rp

6

.252.8

14.8

11

Rp

1

62.8

28.1

69.2

50

0,0

38401309

15

ML

BI

Rp

496.9

09.0

00.0

00

Rp

2.1

00.8

53.0

00.0

00

0,2

36527258

Rp

982.1

29.0

00.0

00

Rp

2.2

75.0

38.0

00.0

00

0,4

31697844

16

MY

OR

R

p 1

.250.2

33.1

28.5

60

Rp

11.3

42.7

15.6

86.2

21

0,1

10223439

Rp

1

.388.6

76.1

27.6

65

Rp

1

2.9

22.4

21.8

59.1

42

0,1

07462529

17

PIC

O

Rp

14.9

75.4

06.0

18

Rp

605.7

88.3

10.4

44

0,0

24720527

Rp

1

3.7

53.4

51.9

41

Rp

6

38.5

66.7

61.4

62

0,0

21538002

18

RIC

Y

Rp

13.4

65.7

13.4

64

Rp

1.1

98.1

94.0

00.0

00

0,0

11238342

Rp

1

4.0

33.4

26.5

19

Rp

1.2

88.6

83.9

25.0

66

0,0

10889735

19

TR

IS

Rp

44.1

85.6

00.6

26

Rp

574.3

46.4

33.0

75

0,0

76931967

Rp

2

5.2

13.0

15.3

24

Rp

6

39.7

01.1

64.5

11

0,0

3941374

20

TS

PC

R

p 529.2

18.6

51.8

07

Rp

6.2

84.7

29.0

99.2

03

0,0

84207075

Rp

545.4

93.5

36.2

62

Rp

6.5

85.8

07.3

49.4

38

0,0

82828651

21

UL

TJ

Rp

523.1

00.2

15.0

29

Rp

3.5

39.9

95.9

10.2

48

0,1

47768593

Rp

709.8

26.0

00.0

00

Rp

4.2

39.2

00.0

00.0

00

0,1

67443386

22

UN

IT

Rp

385.9

53.1

28

Rp

460.5

39.3

82.2

06

0,0

00838046

Rp

860.7

75.7

34

Rp

4

32.9

13.1

80.3

72

0,0

01988333

Page 141: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

129

NO CODE

Return Of Assets

2017

EAT Total Assets ROA

1 ADES Rp 38.242.000.000 Rp 840.236.000.000 0,045513403

2 AKPI Rp 13.333.970.000 Rp 2.745.325.833.000 0,004856972

3 AMFG Rp 38.569.000.000 Rp 6.267.816.000.000 0,006153499

4 BUDI Rp 45.691.000.000 Rp 2.939.456.000.000 0,015544033

5 CEKA Rp 107.420.886.839 Rp 1.392.636.444.501 0,07713491

6 CPIN Rp 2.496.787.000.000 Rp 24.522.593.000.000 0,101815783

7 EKAD Rp 76.195.665.729 Rp 796.767.646.172 0,095630974

8 HMSP Rp 12.670.534.000.000 Rp 43.141.063.000.000 0,293700088

9 IGAR Rp 72.376.683.136 Rp 513.022.591.574 0,141078939

10 INAI Rp 38.651.704.520 Rp 1.213.916.545.120 0,031840496

11 INCI Rp 16.554.272.131 Rp 303.788.390.330 0,054492774

12 JECC Rp 83.355.370.000 Rp 1.927.985.352.000 0,043234442

13 JPFA Rp 1.107.810.000.000 Rp 21.088.870.000.000 0,052530553

14 LMSH Rp 12.967.113.850 Rp 161.163.426.840 0,080459408

15 MLBI Rp 1.322.067.000.000 Rp 2.510.078.000.000 0,526703553

16 MYOR Rp 1.630.953.830.893 Rp 14.915.849.800.251 0,109343675

17 PICO Rp 16.824.380.227 Rp 720.238.957.745 0,023359442

18 RICY Rp 16.558.562.698 Rp 1.374.444.788.282 0,012047456

19 TRIS Rp 14.198.889.550 Rp 544.968.319.987 0,026054523

20 TSPC Rp 557.339.581.996 Rp 7.434.900.309.021 0,074962617

21 ULTJ Rp 711.681.000.000 Rp 5.186.940.000.000 0,13720633

22 UNIT Rp 1.062.124.056 Rp 426.384.622.878 0,002491

Page 142: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

130

NO

C

OD

E

Per

tum

bu

han

Pen

juala

n

2015

S1

2015

St-

1

2014

S1 -

St-

1

St-

1

2014

%

GO

S

2015

1

AD

ES

R

p 669.7

25.0

00.0

00

Rp 578.7

84.0

00.0

00

Rp 9

0.9

41.0

00.0

00

Rp 5

78.7

84.0

00.0

00

100%

0,1

57124247

2

AK

PI

Rp 2

.017.4

66.5

11.0

00

Rp 1

.945.3

83.0

31.0

00

Rp 7

2.0

83.4

80.0

00

Rp 1

.945.3

83.0

31.0

00

100%

0,0

37053618

3

AM

FG

R

p 3

.665.9

89.0

00.0

00

Rp 3

.672.1

86.0

00.0

00

Rp (6

.197.0

00.0

00)

Rp 3

.672.1

86.0

00.0

00

100%

-0

,001687551

4

BU

DI

Rp 2

.378.8

05.0

00.0

00

Rp 2

.284.2

11.0

00.0

00

Rp 9

4.5

94.0

00.0

00

Rp 2

.284.2

11.0

00.0

00

100%

0,0

41412111

5

CE

KA

R

p 3

.485.7

33.8

30.3

54

Rp 3

.701.8

68.7

90.1

92

Rp (2

16.1

34.9

59.8

38)

Rp 3

.701.8

68.7

90.1

92

100%

-0

,058385365

6

CP

IN

Rp 3

0.1

07.7

27.0

00.0

00

Rp 2

9.1

50.2

75.0

00.0

00

Rp 957.4

52.0

00.0

00

Rp 2

9.1

50.2

75.0

00.0

00

100%

0,0

32845385

7

EK

AD

R

p 531.5

37.6

06.5

73

Rp 526.5

73.6

20.0

57

Rp 4

.963.9

86.5

16

Rp 5

26.5

73.6

20.0

57

100%

0,0

09426956

8

HM

SP

R

p 8

9.0

69.3

06.0

00.0

00

Rp 8

0.6

90.1

39.0

00.0

00

Rp 8

.379.1

67.0

00.0

00

Rp 8

0.6

90.1

39.0

00.0

00

100%

0,1

03843755

9

IGA

R

Rp 677.3

31.8

46.0

43

Rp 737.8

63.2

27.4

09

Rp (6

0.5

31.3

81.3

66)

Rp 7

37.8

63.2

27.4

09

100%

-0

,082036046

10

INA

I R

p 1

.348.6

75.9

22.1

66

Rp 933.4

62.4

38.2

55

Rp 415.2

13.4

83.9

11

Rp 9

33.4

62.4

38.2

55

100%

0,4

44810061

11

INC

I R

p 136.6

68.4

08.2

70

Rp 110.0

23.0

88.6

98

Rp 2

6.6

45.3

19.5

72

Rp 1

10.0

23.0

88.6

98

100%

0,2

42179345

12

JEC

C

Rp 1

.663.3

35.8

76.0

00

Rp 149.0

12.1

14.0

00

Rp 1

.514.3

23.7

62.0

00

Rp 1

49.0

12.1

14.0

00

100%

10,1

624205

13

JPF

A

Rp 2

5.0

22.9

13.0

00.0

00

Rp 2

4.4

58.8

80.0

00.0

00

Rp 564.0

33.0

00.0

00

Rp 2

4.4

58.8

80.0

00.0

00

100%

0,0

23060459

14

LM

SH

R

p 174.5

98.9

65.9

38

Rp 249.0

72.0

12.3

69

Rp (7

4.4

73.0

46.4

31)

Rp 2

49.0

72.0

12.3

69

100%

-0

,299002067

15

ML

BI

Rp 2

.696.3

18.0

00.0

00

Rp 2

.988.5

01.0

00.0

00

Rp (2

92.1

83.0

00.0

00)

Rp 2

.988.5

01.0

00.0

00

100%

-0

,097769082

16

MY

OR

R

p 1

4.8

18.7

30.6

35.8

47

Rp 1

4.1

69.0

88.2

78.2

38

Rp 649.6

42.3

57.6

09

Rp 1

4.1

69.0

88.2

78.2

38

100%

0,0

4584927

17

PIC

O

Rp 699.3

10.5

99.5

65

Rp 694.3

32.0

00.0

00

Rp 4

.978.5

99.5

65

Rp 6

94.3

32.0

00.0

00

100%

0,0

07170344

18

RIC

Y

Rp 1

.111.0

51.7

12.8

99

Rp 1

.185.4

43.5

80.2

42

Rp (7

4.3

91.8

67.3

43)

Rp 1

.185.4

43.5

80.2

42

100%

-0

,062754456

19

TR

IS

Rp 859.7

43.4

72.8

95

Rp 746.8

28.9

22.7

32

Rp 112.9

14.5

50.1

63

Rp 7

46.8

28.9

22.7

32

100%

0,1

51191989

20

TS

PC

R

p 8

.181.4

81.8

67.1

79

Rp 7

.512.1

15.0

37.5

87

Rp 669.3

66.8

29.5

92

Rp 7

.512.1

15.0

37.5

87

100%

0,0

89104976

21

UL

TJ

Rp 4

.393.9

32.6

84.1

71

Rp 3

.916.7

89.3

66.4

23

Rp 477.1

43.3

17.7

48

Rp 3

.916.7

89.3

66.4

23

100%

0,1

21820009

22

UN

IT

Rp 118.2

60.1

40.7

04

Rp 102.4

48.0

44.3

00

Rp 1

5.8

12.0

96.4

04

Rp 1

02.4

48.0

44.3

00

100%

0,1

54342589

Page 143: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

131

NO

C

OD

E

Per

tum

bu

han

Pen

juala

n

2016

S1

2016

St-

1

2015

S1 -

St-

1

St-

1

2015

%

GO

S

2016

1

AD

ES

R

p 887.6

63.0

00.0

00

Rp 669.7

25.0

00.0

00

Rp 2

17.9

38.0

00.0

00

Rp 669.7

25.0

00.0

00

100%

0,3

25414163

2

AK

PI

Rp 2

.047.2

18.6

39.0

00

Rp 2

.017.4

66.5

11.0

00

Rp 2

9.7

52.1

28.0

00

Rp 2.0

17.4

66.5

11.0

00

100%

0,0

14747272

3

AM

FG

R

p 3

.724.0

75.0

00.0

00

Rp 3

.665.9

89.0

00.0

00

Rp 5

8.0

86.0

00.0

00

Rp 3.6

65.9

89.0

00.0

00

100%

0,0

15844565

4

BU

DI

Rp 2

.467.5

53.0

00.0

00

Rp 2

.378.8

05.0

00.0

00

Rp 8

8.7

48.0

00.0

00

Rp 2.3

78.8

05.0

00.0

00

100%

0,0

37307808

5

CE

KA

R

p 4

.115.5

41.7

61.1

73

Rp 3

.485.7

33.8

30.3

54

Rp 6

29.8

07.9

30.8

19

Rp 3.4

85.7

33.8

30.3

54

100%

0,1

8068159

6

CP

IN

Rp 38.2

56.8

57.0

00.0

00

Rp 3

0.1

07.7

27.0

00.0

00

Rp 8.1

49.1

30.0

00.0

00

Rp 30.1

07.7

27.0

00.0

00

100%

0,2

70665733

7

EK

AD

R

p 568.6

38.8

32.5

79

Rp 531.5

37.6

06.5

73

Rp 3

7.1

01.2

26.0

06

Rp 531.5

37.6

06.5

73

100%

0,0

69799814

8

HM

SP

R

p 95.4

66.6

57.0

00.0

00

Rp 8

9.0

69.3

06.0

00.0

00

Rp 6.3

97.3

51.0

00.0

00

Rp 89.0

69.3

06.0

00.0

00

100%

0,0

71824417

9

IGA

R

Rp 792.7

94.8

34.7

68

Rp 677.3

31.8

46.0

43

Rp 1

15.4

62.9

88.7

25

Rp 677.3

31.8

46.0

43

100%

0,1

70467385

10

INA

I R

p 1

.284.5

10.3

20.6

64

Rp 1

.348.6

75.9

22.1

66

Rp (

64.1

65.6

01.5

02)

Rp 1.3

48.6

75.9

22.1

66

100%

-0

,047576738

11

INC

I R

p 176.0

67.5

61.6

39

Rp 136.6

68.4

08.2

70

Rp 3

9.3

99.1

53.3

69

Rp 136.6

68.4

08.2

70

100%

0,2

88282814

12

JEC

C

Rp 2

.037.7

84.8

42.0

00

Rp 1

.663.3

35.8

76.0

00

Rp 3

74.4

48.9

66.0

00

Rp 1.6

63.3

35.8

76.0

00

100%

0,2

25119275

13

JPF

A

Rp 27.0

63.3

10.0

00.0

00

Rp 2

5.0

22.9

13.0

00.0

00

Rp 2.0

40.3

97.0

00.0

00

Rp 25.0

22.9

13.0

00.0

00

100%

0,0

81541146

14

LM

SH

R

p 157.8

55.0

84.0

36

Rp 174.5

98.9

65.9

38

Rp (

16.7

43.8

81.9

02)

Rp 174.5

98.9

65.9

38

100%

-0

,09589909

15

ML

BI

Rp 3

.263.3

11.0

00.0

00

Rp 2

.696.3

18.0

00.0

00

Rp 5

66.9

93.0

00.0

00

Rp 2.6

96.3

18.0

00.0

00

100%

0,2

10284173

16

MY

OR

R

p 18.3

49.9

59.8

98.3

58

Rp 1

4.8

18.7

30.6

35.8

47

Rp 3.5

31.2

29.2

62.5

11

Rp 14.8

18.7

30.6

35.8

47

100%

0,2

3829499

17

PIC

O

Rp 706.7

30.7

05.0

44

Rp 699.3

10.5

99.5

65

Rp 7

.420.1

05.4

79

Rp 699.3

10.5

99.5

65

100%

0,0

10610601

18

RIC

Y

Rp 1

.221.5

19.0

96.8

11

Rp 1

.111.0

51.7

12.8

99

Rp 1

10.4

67.3

83.9

12

Rp 1.1

11.0

51.7

12.8

99

100%

0,0

99425961

19

TR

IS

Rp 901.9

09.4

89.2

40

Rp 859.7

43.4

72.8

95

Rp 4

2.1

66.0

16.3

45

Rp 859.7

43.4

72.8

95

100%

0,0

49044881

20

TS

PC

R

p 9

.138.2

38.9

93.8

42

Rp 8

.181.4

81.8

67.1

79

Rp 9

56.7

57.1

26.6

63

Rp 8.1

81.4

81.8

67.1

79

100%

0,1

16941789

21

UL

TJ

Rp 4

.685.9

87.9

17.3

55

Rp 4

.393.9

32.6

84.1

71

Rp 2

92.0

55.2

33.1

84

Rp 4.3

93.9

32.6

84.1

71

100%

0,0

66467844

22

UN

IT

Rp 104.1

09.8

21.5

03

Rp 118.2

60.1

40.7

04

Rp (

14.1

50.3

19.2

01)

Rp 118.2

60.1

40.7

04

100%

-0

,119654172

Page 144: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

132

NO

C

OD

E

Per

tum

bu

han

Pen

juala

n

2017

S1

2017

St-

1

2016

S1 -

St-

1

St-

1

2016

%

GO

S

2017

1

AD

ES

R

p 8

14.4

90.0

00.0

00

Rp 887.6

63.0

00.0

00

Rp (

73.1

73.0

00.0

00)

Rp 887.6

63.0

00.0

00

100%

-0

,082433311

2

AK

PI

Rp 2.0

64.8

57.6

43.0

00

Rp 2

.047.2

18.6

39.0

00

Rp 1

7.6

39.0

04.0

00

Rp 2

.047.2

18.6

39.0

00

100%

0,0

08616082

3

AM

FG

R

p 3.8

85.7

91.0

00.0

00

Rp 3

.724.0

75.0

00.0

00

Rp 1

61.7

16.0

00.0

00

Rp 3

.724.0

75.0

00.0

00

100%

0,0

43424475

4

BU

DI

Rp 2.5

10.5

78.0

00.0

00

Rp 2

.467.5

53.0

00.0

00

Rp 4

3.0

25.0

00.0

00

Rp 2

.467.5

53.0

00.0

00

100%

0,0

17436302

5

CE

KA

R

p 4.2

57.7

38.4

86.9

08

Rp 4

.115.5

41.7

61.1

73

Rp 1

42.1

96.7

25.7

35

Rp 4

.115.5

41.7

61.1

73

100%

0,0

34551156

6

CP

IN

Rp 4

9.3

67.3

86.0

00.0

00

Rp 3

8.2

56.8

57.0

00.0

00

Rp 11.1

10.5

29.0

00.0

00

Rp 3

8.2

56.8

57.0

00.0

00

100%

0,2

90419284

7

EK

AD

R

p 6

43.5

91.8

23.5

05

Rp 568.6

38.8

32.5

79

Rp 7

4.9

52.9

90.9

26

Rp 568.6

38.8

32.5

79

100%

0,1

31811242

8

HM

SP

R

p 9

9.0

91.4

84.0

00.0

00

Rp 9

5.4

66.6

57.0

00.0

00

Rp 3.6

24.8

27.0

00.0

00

Rp 9

5.4

66.6

57.0

00.0

00

100%

0,0

3796956

9

IGA

R

Rp 7

61.9

26.9

52.2

17

Rp 792.7

94.8

34.7

68

Rp (

30.8

67.8

82.5

51)

Rp 792.7

94.8

34.7

68

100%

-0

,038935524

10

INA

I R

p 9

80.2

85.7

48.4

50

Rp 1

.284.5

10.3

20.6

64

Rp (

304.2

24.5

72.2

14)

Rp 1

.284.5

10.3

20.6

64

100%

-0

,236840894

11

INC

I R

p 2

69.7

06.7

37.3

85

Rp 176.0

67.5

61.6

39

Rp 9

3.6

39.1

75.7

46

Rp 176.0

67.5

61.6

39

100%

0,5

31836614

12

JEC

C

Rp 2.1

84.5

18.8

93.0

00

Rp 2

.037.7

84.8

42.0

00

Rp 1

46.7

34.0

51.0

00

Rp 2

.037.7

84.8

42.0

00

100%

0,0

72006646

13

JPF

A

Rp 2

9.6

02.6

88.0

00.0

00

Rp 2

7.0

63.3

10.0

00.0

00

Rp 2.5

39.3

78.0

00.0

00

Rp 2

7.0

63.3

10.0

00.0

00

100%

0,0

93831021

14

LM

SH

R

p 2

24.3

71.1

64.5

51

Rp 157.8

55.0

84.0

36

Rp 6

6.5

16.0

80.5

15

Rp 157.8

55.0

84.0

36

100%

0,4

21374332

15

ML

BI

Rp 3.3

89.7

36.0

00.0

00

Rp 3

.263.3

11.0

00.0

00

Rp 1

26.4

25.0

00.0

00

Rp 3

.263.3

11.0

00.0

00

100%

0,0

38741327

16

MY

OR

R

p 2

0.8

16.6

73.9

46.4

73

Rp 1

8.3

49.9

59.8

98.3

58

Rp 2.4

66.7

14.0

48.1

15

Rp 1

8.3

49.9

59.8

98.3

58

100%

0,1

34426127

17

PIC

O

Rp 7

47.0

64.7

22.5

30

Rp 706.7

30.7

05.0

44

Rp 4

0.3

34.0

17.4

86

Rp 706.7

30.7

05.0

44

100%

0,0

57071268

18

RIC

Y

Rp 1.6

00.4

32.1

68.0

98

Rp 1

.221.5

19.0

96.8

11

Rp 3

78.9

13.0

71.2

87

Rp 1

.221.5

19.0

96.8

11

100%

0,3

10198238

19

TR

IS

Rp 7

73.8

06.9

56.3

30

Rp 901.9

09.4

89.2

40

Rp (

128.1

02.5

32.9

10)

Rp 901.9

09.4

89.2

40

100%

-0

,142034799

20

TS

PC

R

p 9.5

65.4

62.0

45.1

99

Rp 9

.138.2

38.9

93.8

42

Rp 4

27.2

23.0

51.3

57

Rp 9

.138.2

38.9

93.8

42

100%

0,0

46751136

21

UL

TJ

Rp 4.8

79.5

59.0

00.0

00

Rp 4

.685.9

87.9

17.3

55

Rp 1

93.5

71.0

82.6

45

Rp 4

.685.9

87.9

17.3

55

100%

0,0

41308489

22

UN

IT

Rp 1

03.2

45.0

48.2

66

Rp 104.1

09.8

21.5

03

Rp (8

64.7

73.2

37)

Rp 104.1

09.8

21.5

03

100%

-0

,008306356

Page 145: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

133

Page 146: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

133

NO

C

OD

E

Uk

ura

n P

eru

sah

aan

le

vera

ge

Ret

urn

Of

Ass

ets

Pert

um

bu

han

Pen

juala

n

Op

ini

Au

dit

LN

D

R

RO

A

GO

S

OA

2015

2016

2017

2015

2016

2017

2015

2016

2017

2015

2016

2017

2015

2016

2017

1

AD

ES

27,2

1

27,3

7

27,4

6

0,5

0

0,5

0

0,5

0

0,0

5

0,0

7

0,0

5

0,1

57124247

0,3

25414163

-0,0

82433311

1

1

1

2

AK

PI

28,6

9

28,5

9

28,6

4

0,6

2

0,5

7

0,5

9

0,0

1

0,0

2

0,0

0

0,0

37053618

0,0

14747272

0,0

08616082

0

0

0

3

AM

FG

29,0

8

29,3

4

29,4

7

0,2

1

0,3

5

0,4

3

0,0

8

0,0

5

0,0

1

-0,0

01687551

0,0

15844565

0,0

43424475

0

1

1

4

BU

DI

28,8

1

28,7

1

28,7

1

0,6

6

0,6

0

0,5

9

0,0

1

0,0

1

0,0

2

0,0

41412111

0,0

37307808

0,0

17436302

1

1

1

5

CE

KA

28,0

3

27,9

9

27,9

6

0,5

7

0,3

8

0,3

5

0,0

7

0,1

8

0,0

8

-0,0

58385365

0,1

8068159

0,0

34551156

1

1

1

6

CP

IN

30,8

4

30,8

2

30,8

3

0,4

9

0,4

2

0,3

6

0,0

7

0,0

9

0,1

0

0,0

32845385

0,2

70665733

0,2

90419284

1

1

1

7

EK

AD

26,6

9

27,2

8

27,4

0

0,2

5

0,1

6

0,1

7

0,1

2

0,1

3

0,1

0

0,0

09426956

0,0

69799814

0,1

31811242

1

0

0

8

HM

SP

31,2

7

31,3

8

31,4

0

0,1

6

0,2

0

0,2

1

0,2

7

0,3

0

0,2

9

0,1

03843755

0,0

71824417

0,0

3796956

1

1

1

9

IGA

R

26,6

7

26,8

1

26,9

6

0,1

9

0,1

5

0,1

4

0,1

3

0,1

6

0,1

4

-0,0

82036046

0,1

70467385

-0,0

38935524

0

0

1

10

INA

I 27,9

2

27,9

2

27,8

2

0,8

2

0,8

1

0,7

7

0,0

2

0,0

3

0,0

3

0,4

44810061

-0,0

47576738

-0,2

36840894

1

0

1

11

INC

I 25,8

6

26,3

2

26,4

4

0,0

9

0,1

0

0,1

2

0,1

0

0,0

4

0,0

5

0,2

42179345

0,2

88282814

0,5

31836614

1

1

1

12

JEC

C

27,9

4

28,0

9

28,2

9

0,7

3

0,7

0

0,7

2

0,0

0

0,0

8

0,0

4

10,1

624205

0,2

25119275

0,0

72006646

1

1

1

13

JPF

A

30,4

7

30,5

9

30,6

8

0,6

4

0,5

1

0,5

4

0,0

3

0,1

1

0,0

5

0,0

23060459

0,0

81541146

0,0

93831021

1

1

1

14

LM

SH

25,6

2

25,8

2

25,8

1

0,1

6

0,2

8

0,2

0

0,0

1

0,0

4

0,0

8

-0,2

99002067

-0,0

9589909

0,4

21374332

1

1

1

15

ML

BI

28,3

7

28,4

5

28,5

5

0,6

4

0,6

4

0,5

8

0,2

4

0,4

3

0,5

3

-0,0

97769082

0,2

10284173

0,0

38741327

1

1

1

16

MY

OR

30,0

6

30,1

9

30,3

3

0,5

4

0,5

2

0,5

1

0,1

1

0,1

1

0,1

1

0,0

4584927

0,2

3829499

0,1

34426127

1

0

1

17

PIC

O

27,1

3

27,1

8

27,3

0

0,5

9

0,5

8

0,6

1

0,0

2

0,0

2

0,0

2

0,0

07170344

0,0

10610601

0,0

57071268

0

1

1

18

RIC

Y

27,8

1

27,8

8

27,9

5

0,6

7

0,6

8

0,6

9

0,0

1

0,0

1

0,0

1

-0,0

62754456

0,0

99425961

0,3

10198238

1

1

1

19

TR

IS

27,0

8

27,1

8

27,0

2

0,4

3

0,4

6

0,3

5

0,0

8

0,0

4

0,0

3

0,1

51191989

0,0

49044881

-0,1

42034799

0

0

1

20

TS

PC

29,4

7

29,5

2

29,6

4

0,3

1

0,3

0

0,3

2

0,0

8

0,0

8

0,0

7

0,0

89104976

0,1

16941789

0,0

46751136

1

1

1

21

UL

TJ

28,9

0

29,0

8

29,2

8

0,2

1

0,1

8

0,1

9

0,1

5

0,1

7

0,1

4

0,1

21820009

0,0

66467844

0,0

41308489

0

1

1

22

UN

IT

26,8

6

26,7

9

26,7

8

0,4

7

0,4

4

0,4

2

0,0

0

0,0

0

0,0

0

0,1

54342589

-0,1

19654172

-0,0

08306356

1

1

1

Page 147: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

134

Page 148: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

134

LAMPIRAN

DATA UJI SPSS

Page 149: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

135

Hasil Regresi Manajemen Laba

1. TAC (Total Accruals)/ NDA (Non Discretionary Accruals)

TAHUN 2015

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,052 ,064 -,815 ,425

Ait

-

4880331067,0

84

11986108668,8

86

-,097 -,407 ,689

Rev ,061 ,065 ,219 ,937 ,361

PPEit ,051 ,118 ,099 ,431 ,672

a. Dependent Variable: TAit

TAHUN 2016

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,010 ,041 ,249 ,807

Ait 14629107436,

784

8256409067,94

0

,403 1,772 ,093

Rev -,002 ,103 -,005 -,021 ,984

PPEit -,096 ,070 -,308 -1,381 ,184

a. Dependent Variable: TAit

LAMPIRAN 11

Page 150: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

136

TAHUN 2017

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -,043 ,015 -2,816 ,011

Ait 5160506516,5

33

7121751368,8

07

,169 ,725 ,478

Rev -,014 ,060 -,054 -,234 ,818

PPEit ,018 ,014 ,285 1,281 ,217

a. Dependent Variable: TAit

A. UJI STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Ukuran Perusahaan 66 25,62 31,40 28,3148 1,50431

Leverage 66 ,09 ,82 ,4360 ,20342

ROA 66 ,00 ,53 ,0880 ,09865

Pertumbuhan

Penjualan

66 -,30 10,16 ,2319 1,24990

Kualifikasi Audit 66 ,00 1,00 ,7727 ,42228

ManajemenLaba 66 -,53 ,17 -,0060 ,07214

Valid N (listwise) 66

LAMPIRAN 12

Page 151: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

137

B. UJI ASUMSI KLASIK

1. Uji Normalitas

LAMPIRAN 13

Page 152: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

138

Runs Test

Unstandardized Residual

Tesaluea ,00138

Cases < Test Value 33

Cases >= Test Value 33

Total Cases 66

Number of Runs 34

Z ,000

Asymp. Sig. (2-tailed) 1,000

a. Median

Page 153: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

139

2. Uji Multikolinieritas

Hasil Uji Normalitas- One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Unstandardized

Residual

N 66

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,02680356

Most Extreme Differences

Absolute ,155

Positive ,155

Negative -,151

Kolmogorov-Smirnov Z 1,259

Asymp. Sig. (2-tailed) ,084

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) -9,688 7,243 -1,338 ,186

Ukuran

Perusahaan

-,085 ,264 -,043 -,324 ,747 ,864 1,158

Leverage 1,529 1,953 ,103 ,783 ,437 ,862 1,161

ROA

7,684 4,128 ,251 1,862 ,068 ,820 1,219

Pertumbuhan

Penjualan

-,077 ,300 -,032 -,257 ,798 ,965 1,037

Kualifikasi

Audit

1,492 ,882 ,209 1,693 ,096 ,981 1,019

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

Page 154: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

140

3. Uji Heteroskedastisitas

4. UjiAutokorelasi

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 ,928a ,862 ,850 ,02790 1,750

a. Predictors: (Constant), Kualifikasi Audit, ROA, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran

Perusahaan, Leverage

b. Dependent Variable: ManajemenLaba

Page 155: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

141

C. UjiHipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,143 ,068 2,119 ,038

Ukuran Perusahaan -,006 ,002 -,124 -2,413 ,019

Leverage ,043 ,018 ,122 2,378 ,021

ROA ,144 ,039 ,197 3,727 ,000

Pertumbuhan

Penjualan

-,053 ,003 -,911 -18,769 ,000

a. Dependent Variable: ManajemenLaba

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,928a ,861 ,852 ,02778

a. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Leverage, ROA

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

df

Mean

Square

F

Sig.

1

Regression ,291 4 ,073 94,316 ,000b

Residual ,047 61 ,001

Total ,338 65

a. Dependent Variable: Manajemen Laba

b. Predictors: (Constant), Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Leverage, ROA

LAMPIRAN 14

Page 156: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

142

2. Analisis Regresi Nilai Selisih Mutlak

ANOVAa

Model

Sum of

Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression ,302 9 ,034 51,092 ,000b

Residual ,037 56 ,001

Total ,338 65

a. Dependent Variable: ManajemenLaba

b. Predictors: (Constant), X4_M, Zscore: Ukuran Perusahaan, Zscore: Leverage, X3_M,

X2_M, X1_M, Zscore: ROA, Zscore: Kualifikasi Audit, Zscore: Pertumbuhan Penjualan

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 ,944a ,891 ,874 ,02561

a. Predictors: (Constant), X4_M, Zscore: Ukuran Perusahaan, Zscore: Leverage,

X3_M, X2_M, X1_M, Zscore: ROA, Zscore: Kualifikasi Audit, Zscore: Pertumbuhan

Penjualan

Page 157: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

143

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,045 ,019 2,327 ,024

Zscore: Ukuran Perusahaan -,009 ,004 -,126 -2,527 ,014

Zscore: Leverage ,005 ,004 ,076 1,452 ,152

Zscore: ROA ,011 ,005 ,151 2,363 ,022

Zscore: PertumbuhanPenjualan -,033 ,013 -,461 -2,538 ,014

Zscore: Kualifikasi Audit -,018 ,008 -,248 -2,150 ,036

X1_M -,016 ,005 -,167 -3,008 ,004

X2_M ,002 ,005 ,028 ,476 ,636

X3_M ,005 ,007 ,051 ,694 ,491

X4_M -,041 ,016 -,517 -2,579 ,013

a. Dependent Variable: ManajemenLaba

Page 158: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

144

LAMPIRAN

SURAT

Page 159: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 160: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 161: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 162: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 163: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 164: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 165: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.
Page 166: EFEKTIVITAS KUALIFIKASI AUDIT MEMAKSIMALKAN …Faradillah (Ilmu Ekonomi), Khaerunnisa (Teknik PWK), NurAfiah (HPK). Terima kasih atas persaudaraan yang singkat namun bermakna. 14.

152

RIWAYAT HIDUP

APRIANI, Lahir di Balikpapan, pada

tanggal 30 April 1996. Penulis merupakan

anak ketiga dari lima bersaudara, buah hati

dari Ibunda Sakka dan Ayahanda Ambotang.

Penulis memulai pendidikan di Taman

Kanak-kanak (TK) Perwanida IV Tongke-

tongke, Sinjai Timur pada tahun 2001.

Kemudian penulis melanjutkan pendidikan

di Sekolah Dasar Negeri 30 Tongke-tongke

Sinjai Timur lulus pada tahun 2008, lalu melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2

Sinjai Utara lulus pada tahun 2011, kemudian pada tahun tersebut penulis

melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 2 Sinjai Utara hingga tahun 2014,

kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Akuntansi pada tahun

2014 dan menyelesaikan studi pada tahun 2018.

Contact Person:

Email: [email protected]

No. Hp: 0823-9384-8487