PTK Indonesia PWK

39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siswa SMP Islam As-Shuhada’ 45 khususnya kelas 8B diharapkan mempunyai kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan materi bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Standart Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. Kenyataan yang ditemui di kelas 8B di SMP Islam As- Shuhada’ 45 sebagian besar siswanya pendiam dan pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian tampil dengan waktu kurang lebih 5 menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan lancer apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peneliti tertarik untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B SMP Islam As- Shuhada’ 45 dalam membacakan berita setelah melihat kenyataan yang tepat saat proses belajar mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B di SMP Islam As-Shuhada’ 45 dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru. 1

description

PURWAKARTA PTK

Transcript of PTK Indonesia PWK

Page 1: PTK Indonesia PWK

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Siswa SMP Islam As-Shuhada’ 45 khususnya kelas 8B diharapkan mempunyai

kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

serta lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan

materi bicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada

Standart Kompetensi : Siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca

ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar :

membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang

jelas serta pengadaan kelompok.

Kenyataan yang ditemui di kelas 8B di SMP Islam As-Shuhada’ 45 sebagian

besar siswanya pendiam dan pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita

dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian tampil dengan waktu kurang

lebih 5 menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan lancer apalagi dengan

menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Peneliti tertarik untuk

meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B SMP Islam As-Shuhada’ 45 dalam

membacakan berita setelah melihat kenyataan yang tepat saat proses belajar

mengajar. Peneliti ingin meningkatkan keaktifan siswa kelas 8B di SMP Islam As-

Shuhada’ 45 dalam kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar

terbaru.

36 Siswa-siswi di SMP Islam As-Shuhada’ 45 terdiri dari 16 Laki-laki dan 20

Perempuan. Dari 36 Siswa dan Siswa kelas 8B terdapat 20 siswa yang bicaranya

gugup, penjedaan berdasarkan kelompok kata belum dipahami, banyak yang

mengalami demam panggung serta ortikulasi kurang jelas saat membacakan kata atau

istilah dalam teks berita. Pada Penelitian Tindakan Kelas yang sesuai dengan judul

“Peningkatan Kemampuan Membacakan Teks Berita Melalui Siswa Kelas 8 B di

SMP Islam As-Shuhada’ 45 Curahdami”. Diharapkan siswa kelas 8 B mempunyai

kemampuan yang maksimal agar kemampuan membacakan teks berita dapat

ditingkatkan oleh siswa maka peneliti menggunakan media surat kabar terbitan

terbaru.

1

Page 2: PTK Indonesia PWK

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah peningkatan kemampuan membacakan teks berita melalui media

surat kabar siswa kelas 8 B di SMP Islam As-Shuhada’ 45 Curahdami?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan membacakan teks

berita melalui media surat kabar siswa kelas 8 B di SMP Islam As-Shuhada’ 45

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi :

1.4.1 Siswa

Siswa akan menyadari pentingnya membaca dengan lancer dengan

menggunkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancer sehingga

pendengar/orang lain dapat menafsirkan informasi teks berita yang dibacakan.

1.4.2 Guru

Guru dapat melakukan inovasi dalam melaksanakan pembelajaran

dikelasnya agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajarannya. Selain itu,

guru bias mengukur kemampuan siswa dikelasnya sesuai dengan materi yang

disampaikan di sekolah.

1.4.3 Sekolah

Pihak sekolah diharapkan dapat memperhatikan, memfasilitasi dan

menyalurkan bakat siswa yang berprestasi dalam kegiatan membacakan teks

berita. Iswa dapat diikutkan lomba pidato, penyiar radio dan MC.

1.5 Hipotesis Tindakan

Apabila proses belajar mengajar dikelas dilakukan dengan cara menerapkan

pembelajaran melalui media surat kabar terbaru maka kemampuan membacakan teks

berita akan meningkat karena pada awal pembelajaran, siswa sudah tertarik ingin

mengetahui apa peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini.

2

Page 3: PTK Indonesia PWK

1.6 Ruang Lingkup

Penelitian yang dilakulan ini mengacu pada silabus SMP kelas 8 Semester

genap (2) dengan Standart Kompetensi “Siswa Mampu Memahami Wacana Tulis

Dengan Membaca Ekstensif, Membaca Intensif Dan Membaca Nyaring” dangan

Kompetensi Dasar “membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi

dari volume suara yang jelas serta penyediaan kata kelompok”. Pembelajaran materi

ini disediakan waktu dua kali pertemuan. Masing-masing pertemuan dua jam tatap

muka.

1.7 Definisi Operasional

1.7.1 Peningkatan adalah proses atau cara, perbuatan meningkatkan usaha, kegiatan

dan sebagainya

1.7.2 Kemapuan adalah kesanggupan,kecakapan dan kekuatan.

1.7.3 Membacakan adalah membaca nyaring (melisankan tulisan).

1.7.4 Teks berita adalah laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.

1.7.5 Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televise,

film, poster dan spanduk.

1.7.6 Surat kabar adalah lembaran-lembaran kertas bertuliskan berita-berita dan

sebagainya.

1.7.7 Artikulasi adalah proses pembentukn bunyi oleh alat-alat ucap.

1.7.8 Olume adalah tinggi rendahnya suara.

1.7.9 Intonasi adalah lagu kalimat.

3

Page 4: PTK Indonesia PWK

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1. Kemampuan Membaca

Membaca merupakan kegiatan/keterampilan berbahasa. Menurut D.P.

Tampubolon (1987 : 3) Dalam Pendidikan Bahasa Terdapat Empat Kemampuan

Pokok Yang Yang Harus Dibina Dan Dikembangkan Yaitu Menyimak, Berbicara,

Membaca, Dan Menulis. Dua kemampuan pertama terdapat dalam komunikasi lisan

dan dua terakhir adalah komunikasi tulisan.

Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan

satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.

D.P. Tampubolon (1987 : 7 )menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah

ketepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca

dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efisien.

2.2. Teks Berita Pada Surat Kabar

Surat kabar sebagai bacaan yang paling umum dalam masyarakat terutama

masyarakat modern, mengandung berbagai si (informasi) yang perlu bagi para

pembaca. Secara umum isi utama surat kabar dapat dibagi ats jenis-jenis pokok berikut

yaitu berita, opini, iklan, pembentukan,dan diksi. (D.P. tampubolon).

Mendefisinikan berita dengan tepat tidaklah mudah, walaupun bagian terbesar

dari isi surat kabar umumnya adalah berita. Namun demikian secara umum dapat

dikatakan bahwa berita ialah laporan yang benar dan pada waktunya tentang suatu

peristiwa yang terjadi dalam masyarkat, tentang suatu pendapat atau pikiran baru, atau

tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta perlubagi pembaca

umumnya cirri-ciri berita adalah factual (berupa kenyataan-kenyataan sebenarnya),

objektif (tidak bercampur dengan pendangan pelapor sendiri) menarik, dan perlu atau

berguna bagi umum.. mengandung pokok-pokok berita 5 W yaitu What (apa), Who

(siapa), When (kapan), Where (dimana), Why (mengapa) dan 1 H yaitu How

(bagaimana).

4

Page 5: PTK Indonesia PWK

2.3. Membacakan Teks Berita

Membaca teks berita. Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk

mendapatkan informasi yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita

adalah membacakan teks mengenai sebuah berita pada orang lain atau pendengar.

Membaca yang terampil tidak akan membacakan teks kata demi kata, tetapi dia akan

membaca berdasarkan kelompok-kelompok kata yang mengandung satuan-satuan

pengertian yang berupa ide-ide atau konsep-konsep.

Dalam membacakan teks berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna

mencapai hasil dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar dapat memehami isi

berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan kesulitan lain. Beberapa hal

yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :

a. Pemahaman terhadap berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum

membacakan berita untuk orang lain, pembaca berita harus memahami benar

isi berita yang akan dibacakan

b. Mengumpulkan isi berita secara utuh.

c. Penggunaan volume suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau

pendengar.

d. Penerapan intonasi dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimat-

kalimat berita sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.

e. Memberikan penjedaan yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan

pengelompokan kata.

f. Membuka penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.

Pada penelitian ini Bahasa lisan yang digunakan adalah ragam bahasa resmi atau

ragam bahasa baku. Dalam membacakan teks berita antara pembaca dan pendengar

adalah resmi sehingga bahasa yang digunakan adalah bahasa baku. Untuk menjadi

pembicara berita yang baik, disampingharus menguasai masalah, kita pun harus

memperhatikan kegairahan dan keberanian. Keberanian merupakan hal yang sangat

mendasar. Tanpa keberanian atau keberanian setengah-setengah akan mengakibatkan

kekacauan dalam membacakan teks berita. Disamping itu sebagai pembaca berita

harus mempunyai penampilan yang meyakinkan sehingga pndengar percaya dan

terkesan. Hal ini akan membantu kita mempertebal rasa percaya diri. Oleh sebab itu,

sebagai seorang pembicara kita harus berusaha berpenampilan meyakinkan.

5

Page 6: PTK Indonesia PWK

Penampulan yang meyakinkan meliputi penampilan lahir dan penampilan batin.

Penampilan lahir dan batin ini meliputi pancaran suasana batin pada suara, wajah, dan

gerak-gerik serta pancaran lahir dari busana, aksesoris dan rias wajah. Dalam suasana

khidmat saat membacakan teks berita, kita harus berpenampilan teduh dan berwibawa.

2.4. Pengaruh Media Surat Kabar Terhadap Peningkatan Kemampuan Membacakan

Teks Berita

Kemampuan membacakan teks berita siswa pada umumnya masih belum

memenuhi harapan guru. Hal ini disebabkan oleh penerapan pembelajaran yang

kurang menarik atau pembelajaran yang dilaksanakan secara konvensional, misalnya

anak ditugasi didepan kelas. Hasil yang didapat kurang maksimal, siswa sukar member

jedah kalimat-kalimat berdasarkan kelompok kata saat membacakan teks berita,

intonasi yang kurang tepat, artikulasi dan volume suara yang kurang jelas.

Untuk mengatasi hal ini diperlukan pembelajaran yang jitu agar kemampuan

membaca siswa berhasil secara maksimal. Pembelajaran yang diinginkan untuk

menghidupkan kelas saat membacakan teks berita adalah penggunaan media surat

kabar terbaru yang sedang hangat dibicarakan dan sesuai dengan jiwa remaja siswa.

Langkah-langkah pembelajaran dalam penelitian membacakan teks berita ini

sebagai berikut :

a. Siswa dimotifasi dengan materi membaca teks berita dan kaitannya dengan

kebutuhan hidupnya sehari-hari.

b. Guru membentuk kelompok kerja. Selama kerja kelompok pembelajaran

tampak dengan adanya :

o Mengadakan diskusi antar teman dalam kelompok

o Menggunakan model yaitu temannya sendiri sebagai contoh dalam

pembelajaran

o Memberikan saran kepada teman

c. .Guru memotifasi kelompok yang belum bekerja secara maksimal.

Dari langkah-langkah pembelajaran ini dapat membantu tugas akhir berupa

penilaian-penilaian kemampuan membacakan teks berita.

6

Page 7: PTK Indonesia PWK

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1 Subjek Dan Tempat Penelitian

Kelas yang akan diteliti adalah kelas 8 B di SMP Islam As-Syuhada’ 45. Peneliti

memilih kelas ini karena sebagian besar siswanya pendiam dan agak pasif, sehingga

penulis ingin mengubah sikap dari pendiam dan pasif menjadi agresif, pemberani dan

aktif. Kelas tersebut terdapat 36 siswa yang terdiri dari 16 orang laki-laki dan 20 orang

perempuan dengan latar belakang ekonomi dan social yang berbeda-beda.

3.2 Rancangan Penelitian

Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti selain menyiapkan pengajaran

diantaranya silabus dan system penelitian, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

peneliti juga mempersiapkan instrument yang diperlukan dalam Penelitian Tindakan

Kelas ini diantaranya lembar observasi, lembar penilaian kegiatan siswa, dan lembar

freldnote.

Refleksi awal dilakukan degan mengadakan pengamatan pendahuluan yang

digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana tindakan. Berdasarkan hasil

pengamatan awal ditemukan indikato-indikator yaitu suasana kelas tidak

menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam oleh tugas yang dirasa

membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam penggubng karena takut

kurang tepat saat membacakan teks berita, apalagi membacakan didepan kelas dan

diberikan penilaian. Bila tiba gilirannya banyak yang memilih tampil terakhir.

Komentar-komentar yang diungkapkan siswa lainsaat salah satu

temannyamembacakan teks berita, juga berpengaruh terhadap mental siswa yang

bersnagkutan. Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai

sudut diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran, dan prilaku siswa.

Berdasarkan hasil refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan

membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara

yang jelas dikelas 8 B masih kurang.

7

Page 8: PTK Indonesia PWK

3.2.1 rencana tindakan

Rencana-rencana tindakan yang akan peneliti lakukan saat pembelajaran.

Membacakan teks berita adalah :

a. Mempersiapkan perangkat pembelajran.

b. Menjelaskan kegiatan kepada siswa.

c. Mengelompokkan siswa perbangku daklam beberapa kelompok. Satu

elompok dua anggota untuk berlatih membacakan teks berita sambil

memperhatikan informasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.

d. Membagikan lembaran berisi kutipan teks berita terhangat pada masing-

masing anggota kelompok.

e. Agar ada tanggung jawab dari kelompok maka setiap kelompok diberi

lembar kerja siswa yang isinya mengefaluasi teman yang membacakan teks

berita dengan format penilaian yang dibagikan.

f. Masing-masing anggota kelompok berlatih membacakan teks berita sambil

memperhatikan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas.

g. Siswa secara bergiliran dan acak dipanggil oleh guru untuk membacakan

teks berita didepan kelas.

h. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa yang ditunjuk

membacakan teks berita didepan kelas.

i. Mempersiapkan lembar field note (untuk guru peneliti).

j. Mempersiapkan format penilaian yang akan digunakan untuk menilai setiap

siswa yang tampil yang selanjutnya bisa dipakai untuk mengukur

kemampuan membacakan teks berita. Focus penilaiannya menggunakan teks

perbuatan (persentasi didepan kelas) dengan criteria ketepatan intonasi,

kejelasan artikulasi dan volume suara.

3.2.2. Observasi

Penelitian dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung didalam kelas.

Penelitian pertama dilakukan pada saat latihan membacakan teks berita yang

dilakukan siswa dengan anggota kelompoknya. Penelitian kedua dilaksanakan

pada saat masing-masing siswa secara giliran dan acak, mempresentasikan

didepan kelas dengan persediaan waktu kurang lebih 5 menit.

8

Page 9: PTK Indonesia PWK

Pengamatan dari kegiatan pembelajaran membacakan teks berita dengan

cara mengefaluasi semua data mulai dari lembar observasi, lembar field note

dan daftar penilaian individu.

3.2.3. Refleksi

Dari tahap pelaksanaan dan pengamatan akan didapatakan bebarapa hasil

yang akan menunjukan siapa yang bagus, siapa yang mampu, cukup mampu,

kurang mampu dan tidak mampu dalam kegiatan membacakan teks berita

berdasarkan penyedaan kelompok kata, intonasi yang tepat, artikulasi dan

volume suara yang jelas. Dari pelaksanaan dari pengamatan dicari kelemahan-

kelemahan yang menyebabkan kurang optimal aatau ingin meningkatkan hasil

dari siklus pertama.

3.3 Pengumpulan data instrument penelitian

3.3.1 Observasi

Data dalam penelitian ini di kumpulkan penilaian in dividu yang di

laksanakan setelah kegiatan pembelajaran membacakan teks berita berlangsung

dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek yang di nilai saat membacakan teks

berita adalah penjedaan kelompok kata ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi

dari volume suara.

3.3.2 Tes

Tes di lakukan peneliti saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk

membacakan teks berita di depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain

memberikan penilaian dan komentar terhadap ketepatan intonasi, kejelasan

artikulasi dari volume suaranya.

3.3.3 Field note

Data yang di ambil untuk mengikuti field note adalah kejadian-kejadian yang

di amati selama KBM berlangsung pengisian di kerjakan oleh peneliti.

3.3.4 Wawancara

Wawancara di lakukan secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang

dengan cara menanyaka kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di

depan kelas.

9

Page 10: PTK Indonesia PWK

3.3.5 Analisis Data

Data di peroleh dari hasil observasi peneliti kemudian di rangkum. Data ini di

pakai untuk mengetahui kemampuan siswa dalam pembelajaran membacakan

teks berita.

Untuk mengukur kemampuan siswa saat membacakan teks berita melalui

media surat kabar menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume

suara. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

Antonasi Artikulsi Volume Jeda

Skala Penilaian :

10 – 50 = Kurang mampu

51 – 70 = Cukup mampu

71 – 100 = Sangat mampu/baik

Sebagai patokan keberhasilan siswa dalam kemampuan membacakan teks

berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas adalah :

200 – 250 = Siswa kurang mampu membacakan teks berita.

251 – 300 = Siswa cukup mampu membacakan teks berita.

301 – 400 = Siswa sangat mampu membacakan teks berita.

10

Page 11: PTK Indonesia PWK

JADWAL KEGIATAN

No Jenis KegiatanWaktu Kegiatan

KeteranganJanuari Pebruari1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan √ √2 Siklus I √3 Penulisan hasil siklus I √4 Siklus II √5 Penulisan hasil siklus II √6 Penulisan hasil laporan akhir √7 Perbaikan penulian √8 Laporan akhir

11

Page 12: PTK Indonesia PWK

BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan berdasarkan pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar dengan

subjek siswa kelas 8 B dan dilaksanakan di SMP Islam As-Shuhada’ 45 Curahdami.

Penelitian ini dilakukan pada waktu pembelajaran semester 2 dengan Kompetensi Dasar

Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas

serta penjedaan kelompok kata. Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 8 minggu yaitu

bulan Januari 2010 sampai dengan akhir Pebruari 2010.

Refleksi awal dilaksanakan dengan melakukan pengamatan pendahuluanuntuk

mengetahui kondisi awal saat guru melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar dikelas.

Hasil analisis refleksi awal digunakan untuk menetapkan dan merumuskan rencana

tindakan yaitu menyusun strategi awal pembelajaran.

Berdasarkan hasil pengamatan pendahuluan ditemukan Kegiatan Belajar Mengajar

yaitu suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karenadicekam oleh

tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian besar siswa tampak demam panggung

karena takut membacakan teks berita didepan kelas, malu diperhatikan oleh seluruh siswa

dan diberikan penilaian oleh guru. Bila tiba gilirannya, banyak yang memilih tampil

terakhir.

Dari pengamatan awal ini selanjutnya dilakukan refleksi dari berbagai sudut

diantaranya : pengaruh guru, metode pembelajaran dan prilaku siswa. Berdasarkan hasil

refleksi tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan membacakan teks berita melalui

media surat kabar kelas 8B masih kurang khususnya ketepatan intonasi dan penyedaan

kelompok kalimat, kejelasan artikulasi dan volume suara.

4.1 Hasil Peneitian Siklus

4.1.1 Perencanaan

Langkah-langkah yang telah dipersiapkan untuk mendukung pelaksanaan

penelitian dalam upaya untuk meningkatkan kemampuan membacakan dengan

teks berita melalui media suat kabar. Pada siklus ini disediakan waktu 4X40

menit (2 X pertemuan) dengan kegiatan antara lain :

a. Menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran berupa RPP dengan

…………………………………..media surat kabar.

b. Menetapkan jadwal pelaksanaan penelitian.

12

Page 13: PTK Indonesia PWK

c. Menentukan 18 kelompok, saatu kelompok terdiri atas 1-2 siswa.

d. Mempersiapkan format penilaian, lembar observasi, daftar nama, dan field

note.

4.1.2 Pelaksanaan Tindakan

a. Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu dan melatih siswa untuk lancer

membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media

surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, artikulsi dan volume

suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata.

b. Guru membentuk 18 kelompok, satu kelompok terdiri dari 1-2 siswa.

c. Guru menugasi masing-masing kelompok untuk berlatih intern dengan

kelompoknya secara berantian

d. Peneliti mengamati proses kegiatan belajar mengajar. Peneliti sebagai

fasilitator dan motifator pada saat diperlukan kelompok diskusi.

e. Guru menugasi siswa secara individu untuk presentasi didepan kelas dan

menugsi siswa lain untuk memberi komentar.

f. Masing-masing kelompok meneliti, mencatat temuan-temuan yang kurang

sesuai dengan 4 hal yang dinilai.

g. Siswa dan guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan diatara 4 hal yang

kurang tepat.

4.1.3 Observasi

Berdasarkan data pengamatan (observasi) setelah diberikan tindakan I pada

siklus I, peneliti dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada

siswa, diantaranya :

a.Dengan sharing antar siswa dalam kelompok, siswa dapat berlatih dan berani

mengemukakan idenya sehingga megurangi rasa demam panggung.

b. Suasana kelas menjadi hidup dan meyenangkan

c.Dengan bekerjasama dalam kelompok, siswa bisa menemukan kesalahan dalam

intonasi yang, artikulsi dan volume suara.

d. Sebagian siswa berani memberi masukan kepada temannya didalam

kelompoknya dan diharapkan nantinya bias tampil lebih bagus.

13

Page 14: PTK Indonesia PWK

e.Pada waktu tampil, ternyata masing-masing siswa lebih percaya diri dan siapo.

Pada umumnya dapat membacakan teks berita melalui media surat kabar

dengan lancer.

Ternyata untuk melatih siswa lancar dan tepat membacakan teks berita

melalui media surat kabar terbaru dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini

dapat memberi dampak untuk meningkatkan kemampuan membacakan teks

berita. Ternyata dari 36 siswa terdapat 20 siswa kurang mampu membacakan teks

berita, 10 siswa cukup mampu dn 5 siswa sangat mampu membacakan teks berita

melalui media surat kabar.

14

Page 15: PTK Indonesia PWK

TABEL IAKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITAMELALUI MEDIA SURAT KABAR PADA SIKLUS I

No

NamaKejelasan Artikulas

i

Ketepatan intonasi

Kejelasan Volume

Ketepatan Penjedaan

Total Nilai

Ket

1 AbdulMuis Al Wahyudi 80 80 70 80 310 B2 Achmad Rofiki 50 70 70 70 270 C3 Ahmad Habibul K. 80 80 80 80 320 B4 Anisatul Jannah 50 70 80 80 280 C5 Desi Ratnasari 50 60 60 60 230 K6 Diyah Retno Septi N. 70 70 50 50 240 K7 Holip Holifah 50 50 60 50 210 K8 Iswati 50 60 50 60 220 K9 Misyani 50 50 60 75 235 K10 Moh. Samsul Arifin 50 80 50 80 260 K11 Mohammad Andi Rono 60 50 50 60 220 K1213 Mohammad Handika 50 70 60 80 270 C14 Moh. Heru Wahyudi 60 50 50 60 220 K15 Moh Riski Ramadani 50 50 50 70 220 K16 Mohammad Shaleh 60 50 50 70 230 K17 Mustakimah 80 80 70 60 290 C18 Novita Figrarti 60 50 50 60 220 K19 Nur Halifi 50 70 50 70 240 K20 Nur Hayati 60 80 80 80 300 C21 Nur Holimah 80 80 70 70 310 B21 Rayyatul Umroh 70 80 80 80 320 B23 Rovistul Hasanah 50 60 50 60 220 K24 Royan Hakiki 70 80 70 80 300 C25 Safiudin 80 80 60 70 290 C26 Siti Acna 50 50 50 50 200 K27 Siti Aisyah B 60 50 50 60 220 K28 Siti Kholifah 50 50 50 65 215 K29 Siti Nur Aminah 60 80 80 80 300 K30 Slamet Haryanto 50 50 50 60 210 K31 Tutik Nur Hidayah 70 80 60 60 270 C32 Wawan Efendi 50 50 50 60 210 K33 Ahmad Wawan Nawardi 50 50 50 60 210 K

Jumlah Skor 1900 2110 1970 2055 8035Skor Maksimal 3300 3300 3300 3300 73200

% Skor Tercapai 57% 63,9% 59,6% 62.2%

Catatan :

Siswa yang sangat mampu 4 = 12,2%

Siswa yang cukup mampu 8 = 24,2%

Siswa yang kurang mampu 18 = 54,5%

15

Page 16: PTK Indonesia PWK

Dari hasil table tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dari 33 siswa ternyata sang sangat mampu membacakan teks berita

melaui media surat kabar hanya 4 siswa atau 12 %.

2. Siswa yang cukup mampu membacakan teks berita melaui media

suarat kabar ada 8 orang atau 24,2 %.

3. Siswa yang kurang mampu membacakan teks berita melaui media

suarat kabar ada 18 orang atau 54,5 %.

Dari data terbeut ternyata masih belum memenuhi harapan peneliti untuk

mencapai target yang diinginkan. Hal ini bias dilihat pada grafik I (satu).

16

Page 17: PTK Indonesia PWK

2500 -

2000 -

1500 -

1000 -

500 -

artikulasi intonasi

19002110 2055

1970

Grafik IKemampuan Siswa Membacakan Teks Berita

Melalui Media Surat KabarPada Siklus I

jeda

Dari ke 4 komponen yang dinilai ternyata masih ada kendala yang menyebabkan

kurang berhasilnya pembelajaran membacakan teks berita yang dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Kejelasan intonasi 47%

2. Ketepatan intonasi 63,5%

3. Ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 59,6%

4. Kejelasan volume 62,2%

Dari dara diatas menunjukkan bahawa antara kejelasan artikulasi dan ketepatan

penjedaan berdasarkan kelompok kata perlu mendapatkan peratian karena belum

memenuhi syarat peneliti yaitu kurang dari 60%.

17

volume

Page 18: PTK Indonesia PWK

Refleksi

Dari hasil pengamatan secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kemampuan

membacaxkan teks berita dengan media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-

Syuhada’ 45 Curahdami masih belum maksimal pada siklus I karena belum memenuhi

target peneliti. Beberapa kendala yang dihadapi pada siklus I seperti dibawah ini :

a. Dari 18 kelompok yang ada ternyata siswa yang termasuk pandai dan lancer

membacakan teks berita seharusnya siswa tersebut disebar ke kelompok-kelompok

yang lain sehingga suasana kelas lebih hidup dan kerja setiap kelompok bias

berhasil. Siswa-siswa yang pandai bias memacu semangat dan motivasi

kelompoknya.

b. Siswa kuran tertarik terhadap teks berita yang diberikan oleh guru karena tidak

sesuai dengan psikologi remaja mereka dan ketinggalan zaman.

c. Keaktifan siswa untuk memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada 4

kelompok saja.

d. Pada saat siswa tampil, kejelasan artikulsi dan penjedaan berdasarkan kelompok

kata masih belum memenuhi target yaitu dibawah 60%. Memang kedua tersebut

saling berkaitan.

e. Penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata kurang karena siswa terburu-buru

saat membacakan teks berita.

Dengan memperhatikan kendala yang dijumpai pada siklus I maka sebelum

melaksanakan siklus II kemampuan membacakan teks berita melalui media surat

kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa dapat meningkat. Hal ini yang

dilakukan peneliti untuk mengatasi permasalahan pada siklus I antara lain adalah :

1. Guru menjelaskan rencxana kegiatan pada saat itu yaitu melatih siswa supaya

lancar membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan ketepatan

intonasi, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan

kelompok kata.

2. Guru memberi wawasan tentang berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

3. Guru membagi 9 kelompom yang terdiri dari 3-4 anggota kelompok. Siswa yang

pandai membacakan dan aktif disebar ke 9 kelompok dengan tujuan agar suasana

kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.

18

Page 19: PTK Indonesia PWK

4. Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar bertema “Vokalis

Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” dan menekankan bahwa teks

berita harus yang belum dibaca oleh siswa.

5. Guru membagikan format penilaian kepada masing-masing kelompok untuk

menilai siswa yang praktek membacakan teks berita dihadapan anggota

kelompoknya.

6. Semua anggota kelompok berdiskusi memberikan penjedaan kalimat berdasarkan

kelompok katanya pada teks berita yang diberikan oleh guru.

7. semua anggota kelompok secara bergiliran membacakan teks berita dan menilai

anggota kelompoknya saaat membacakan teks berita dalam format penilaian.

8. Anggota kelompok memberikan pendapat dan saran kepada anggota yang

membacakan teks berita secara bergiliran. Misalnya ketepatan intonasi, kejelasan

artikulasi, dan volume suara serta ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan

kelompok kata.

9. Guru mempersiapkan instrument yang diperlukan.

4.2 Hasil Penelitian Siklus II

4.2.1 Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat

indicator yam memerukan perbaikan padahal tindakan yang dilakukan sudah

sesuai dengan rencana tindakan yang disusun. Hal ini berarti perlu adanya revisi

tindakan I dalam pelaksanaan pembelajaran kemampuan membacakan teks berita

melalui media surat kabar yaitu :

a. Guru menyusun dan mempersiapkan instrument pembelajaran yaitu

rencana pembelajaran dengan menggunakan media surat kabar terbaru

denga tema yang sesuai dengan psikologi siswa.

b. Tahap pendahuluan guru menambah wawasan tentang membacakan

teks berita melalui media surat kabar melaui revisi dari contoh-contoh

yang ditemukan dari hasil temuan pada siklus I.

c. Guru menginformasikan bahwa bahan teks berita harus yang belum

dibacakan pada siklus I.

19

Page 20: PTK Indonesia PWK

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan II

a. Waktu pada siklus II sama dengan siklus I yaitu 4 X 40 menit (2 X

pertemuan).

b. Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu yaitu melatih siswa

supaya membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui

media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan

artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok

kata.

c. Guru membentuk 9 kelompok terdiri atas 3-4 anggota kelompk

atau denga catatan siswa yang pandai yang aktif disebar ke 9 kelompk agar

suasana kelas lebih hidup dan kerja kelompok optimal.

d. Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar dengan

tema “Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” dan

format penilaian pada masing-masing kelompok.

e. Dengan berdiskusi antara anggota kelompok, guru menugasi

kelompok untuk memberi tanda jeda ( / untuk koma dan // untuk titik ) pada

kalimat berdasarkan kelompk kata pada teks berita.

f. Guru menugasi setiap anggota kelompok berlatih intern dengan

kelompoknya secara bergantian kemudian anggiota lain memberi penilaian

dalam format penilaian meliputi menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan

artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok

kata.

g. Anggota kelompk yang tidak membacakan teks berita setelah

memberi penilaian, menyampaikan pendapat dan saran kepada siswa yang

telah membacakan teks berita.

h. Guru menugasi siswa secara individu dan acak untuk presentasi

didepan kelas. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa

yang presentasi didepan kelas.

i. Peneliti memberikan penilaian terhadap siswa yang telah tampil

didepan kelas membacakan teks berita melalui media surat kabar.

20

Page 21: PTK Indonesia PWK

j. Masing-masing kelompok mencatat temuan-temuan yang kurang

sesuai dengan 4 aspek yang dinilai.

k. Siswa beserta guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan

semua yang ada.

4.2.3 Observasi

Dalam tahap ini peneliti mengajukan hasil pengamatan dan hasil penilaian

yang diperoleh para siswa setelah mengikuti proses pelajaran membacakan teks

berita melalui media surat kabar siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45.

data hasil pengamatan dapat peneliti sajikan sebagai berikut :

TABEL IIAKTIVITAS SISWA MEMBACAKAN TEKS BERITA

MELALUI MEDIA SURAT KABARPADA SIKLUS II

No Nama SiswaKejelasan Artikulasi

Ketepatan Intonasi

Kejelasan Volume

Ketepatan Penjedaan

Total Nilai

Ket

1 AbdulMuis Al Wahyudi 80 80 80 80 3202 Achmad Rofiki 70 70 70 70 2803 Ahmad Habibul K. 85 85 85 85 3404 Anisatul Jannah 70 70 80 80 3005 Desi Ratnasari 75 70 70 70 2856 Diyah Retno Septi N. 75 75 70 70 2907 Holip Holifah 70 70 75 70 2858 Iswati 70 75 75 75 2959 Misyani 70 70 70 80 29010 Moh. Samsul Arifin 75 80 70 80 30511 Mohammad Andi Rono 75 70 70 75 29012 75 70 70 75 29013 Mohammad Handika 70 75 70 80 29514 Moh. Heru Wahyudi 75 70 70 75 29015 Moh Riski Ramadani 70 70 70 75 28516 Mohammad Shaleh 70 70 70 75 28517 Mustakimah 85 85 75 75 32018 Novita Figrarti 75 70 70 75 29019 Nur Halifi 70 75 70 75 29020 Nur Hayati 75 80 85 85 32521 Nur Holimah 85 80 75 80 32022 Rayyatul Umroh 70 80 80 80 31023 Rovistul Hasanah 70 75 70 75 29024 Royan Hakiki 70 80 75 85 31025 Safiudin 80 80 70 75 30526 Siti Acna 70 70 70 70 28027 Siti Aisyah B 75 70 70 75 29028 Siti Kholifah 70 70 70 75 285

21

Page 22: PTK Indonesia PWK

3000 –

2500 –

2000 –

1500 –

1000 –

500 –

2425 24552410

2520

29 Siti Nur Aminah 75 80 85 80 32030 Slamet Haryanto 70 70 70 75 28531 Tutik Nur Hidayah 70 80 70 75 29532 Wawan Efendi 70 70 70 75 28533 Ahmad Wawan Nawardi 70 70 70 75 285

Jumlah Skor 2425 2455 2410 2520 9810Skor Maksimal 3300 3300 3300 3300 13200% Skor tercapai 73,4% 74,3% 73,1% 78,4% 74,8%

Dari hasil table siklus II dapat disimpulkan sebagai berikut :

a. Aspek kejelasan artikulasi dalam membacakan teks berita melalui media surat

kabar 73,4%.

b. Aspek ketepatan intonsi dalam membacakan teks berita melalui media surat

kabar 74,3%.

c. Aspek kejelasan volume dalam membacakan teks berita melalui media surat

kabar 73,1%.

d. Aspek penjedaan kalimat berdasarkan kelompk kata dalam membacakan teks

berita melalui media surat kabar 78,4%.

Grafik IIKemampuan Siswa Membacakan Teks Berita

Melalui Media Surat KabarPada Siklus II

artikulasi intonasi volume jeda

Dari data grafik 2 siklus II ternyata hasil yang diperoleh sudah melebihi

target peneliti dan sudah dikatagorikan berhasil.

Dari hasil analisis data tentang tingkat kemampuan membacakan teks berita

melalui media surat kabar pada suklus II mengalami peningkatan. Dengan

22

Page 23: PTK Indonesia PWK

demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui dedia surat kabar terbaru dan

tema surat kabar yang sesuai dengan psikologi remaja pada siswa kelas 8B di

SMP Islam As-Syuhada’ 45 Curahdami meningkat.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan oleh peneliti dalam kelas saat

berlangsungnya proses belajar mengajar diperoleh data kondisi dan permasalahan

pembelajaran yang terjadi pada siswa kelas 8B di SMP Islam As-Syuhada’ 45 yaitu

suasana kelas tidak menggairahkan dan kurang menyenangkan karena dicekam

dengan tugas yang dirasa membebani siswa. Sebagian siswa tampak demam

panggung karena artikulsi dan volume suara tidak jelas, penjedaan kalimat

berdasarkan kelompok kata kurang tepat, dan siswa tidak tertarik dengan tema teks

berita yang tidak sesuai dengan jiwa atau psikologi siswa. Selain itu siswa takut

untuk tampil dahulu apalagi didepan kelas serta dalam penilaian.

Berdasarkan kondisi yang ada maka peneliti merencanakan pembelajaran

kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru denagn tema

“Vokalis Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba”. Hal ini dilakukan

oleh peneliti agar siswa tertarik dan berminat serta termotivasi dalam belajar diharap

adanya peningkatan prestasi.

Media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa agar siswa dapat

mengembangkan minat dan ketertarikan cara membacakan teks berita. Demi hal

tersebut diharapkan nantinya siswa bisa menjadi penyiar radio, pembaca berita dan

sebagainya.

Pada waktu kegiatan kelompok, guru melatih siswa membacakan teks berita

melalui media surat kabar dibantu anggota kelompok yang lain agar mereka saling

mempengaruhi, saling berkomunikasi, sharing dengan anggota kelompoknya.

Penilaian akhir dilakukan guru untuk mengetahui hasil latihan siswa daengan

kelompknya berupa penilaian tampilan secara individu.

a. Siklus I

Pada siklus I siswa sudah mulai tenang, tidak demam panggung karena sebelum

tampil terlebih dahulu diadakan kegiatan berlatih denagn sesama temannya secara

23

Page 24: PTK Indonesia PWK

bergantian dalam kelompoknya. Selain itu ada evaluasi awal dari anggota

kelompoknya dan saran-saran yang sangat membantu dan rasa takut sudah ditepis.

Pada waktu kegiatan Belajar Mengajar berlangsung peneliti mengamati 18

kelompok. Ternyata ada 4 kelompok yang sangat aktif jika dibandingkan dengan

kelompok yang lain. Ada 14 kelompok yang kurang aktif. Keaktidan siswa untuk

memberi arahan kepada temannya hanya tampak pada empat kelompok saja. Teks

berita pada surat kabar tidak sesuai dengan psikolodi siswa sehingga siswa kurang

tertarik.

Pada waktu masing-masing siswa tampil, kemampuan membacakan teks berita

melalui media surat kabar tidak memenuhi target peneliti yang seharusnya mencapai

60% tetapi kenyatannya kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kaliamat berdasarkan

kelompok kata 59,6%. Dengan ditemukan beberapa kendala tersebut perlu diadakan

pembenahan-pembenahan. Untuk itu perlu dilaksanakan siklus II. Kegiatan belajar

mengajar pada siklus II samahalnya dengan kegiatan Belajar Mengajar pada siklus I,

namunm masih harus ditambah dengan temuan-temuan yang merupakan kendala dari

hasil siklus I.

b. Siklus II

Setelah diketahui bawa siswa kurang tertarik pada tema surat kabar pada siklus

I karena tidak sesuai dengan psikologi siswa. Siswa yang sangat aktif mengelompok

pada 4 kelompok saja, kejelasan artikulasi 57% dan penjedaan kalimat berdasarkan

kelompok kata 59,6% saat siswa mwmbacakan teks berita. Diupayakan masing-

masing kelompok terdapat siswa yang sangat aktif, tema yang digunakan teks berita

melalui media surat kabar yang sesuai dengan psikologi siswa yaitu “Vokalis

Kerispatih Tertangkap Basah Menggunakan Narkoba” karena vokalis kerispatih

adalah salah satu foklis group band yang terkenal. Selain itu untuk meningkatkan

kejelasan artikulasi dan ketepatan penjedaan kalimat berdasrkan kelompok kata,

siswa berlatih secara bergantian dengan anggota kelompoknya untuk membacakan

teks berita melalui media surat kabar dan memberi penilaian serta pendapat terhadap

anggota kelompok yang telah membacakan teks berita.

Hasil akhir berupa penilaian kemampuan membacakan teks berita melalui

media surat kabar diperoleh nilai yang melebihi target peneliti. Dengan demikian

hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang diajukan yaitu

melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B serta

24

Page 25: PTK Indonesia PWK

3000 –

2500 –

2000 –

1500 –

1000 –

500 –

diskusi dengan teman kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan

membacakan teks berita. Secara keseluruhan analisis data baik siklus I maupun siklus

II adalah sebagai berikut :

Grafik IIIKemampuan Siswa Membacakan Teks Berita

Melalui Media Surat KabarPada Siklus II

Artikulasi Intonsdi Volume Jeda

Setelah diadakan tindakan pada siklus II maka beberapa aspek pada siklus I

yang masih belum memenuhi harapan peneliti ternyata pada siklus II sudah

memenuhi harapan dan semua aspek mengalami peningkatan.

25

: Siklus I

: Siklus II

Page 26: PTK Indonesia PWK

BAB VSIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus. Hasil

penelitian diperoleh dari proses pembelajaran kemampuan membacakan teks berita

melalui media surat kabar. Pada waktu setiap siswa tampil, kejelasan artikulasi masih

belum memenuhi arget peneliti yang seharusnya target minimal 60% tetapi

kenyatannya mencapai 57% dan ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok

kata 59,6% yang target seharusnya 60%. Siswa juga kurang tertarik terhadap tema teks

berita melalui media surat kabar siklus I karena tidak sesuai dengan psikologi remaja

siswa, karena itu pada siklus II digunakan media surat kabar terbaru yang temanya

sesuai dengan psikologi siswa kelas 8B si SMP Islam As-Shuhada’ 45 meningkat

terbukti pada grafik 3, yaitu kejelasan artikulasi sikus I mencapai skor 1900 menjadi

2425 pada siklus II, Ketepatan intonasi pada siklus I 2110 menjadi 2455 pada siklus II.

Pada silus I kejelasan volume mencapai skor 2055 menjadi 2415 pada siklus II, dan

ketepatan penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata 1970 pada siklus I menjadi

2590 pada siklus II.

5.2 Saran

5.2.1 Kepada guru mata pelajaran

Pada saat pembelajaran kemampuan membacakan teks berita melalui

media surat kabar, guru harus memperhatikan kelompk dan tema berita pada surat

kabar. Antara masing-masing kelompok diupayakan seimbang agar bisa

mlaksanakan kegiatan secara maksimal. Selain itu tema teks berita yang sesuai

dengan psikologi remaja siswa akan berdampak meningkatkan minat dan

ketertarikan pada informasi teks berita tersebut.

5.2.2 Kepada peneliti

26

Page 27: PTK Indonesia PWK

Peneliti berikutnya dapat melakukan penelitian tentang pembelajaran

membacakan teks berita melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan

psikologi siswa yang dapat meningktkan kemampuan membaca

27