(P2 kp) pwk iic

24
Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) Kelompok 2 Leader : Nefriwati Hilmi Anggota : Deta Tri Rahayu Derizaldi Aldo Pratama Vernando Niko Andro Purnomo Sefda Hadil Al fajri Nopri Haslemanto

Transcript of (P2 kp) pwk iic

Page 1: (P2 kp) pwk iic

Proyek Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)

Kelompok 2Leader : Nefriwati HilmiAnggota :

Deta Tri Rahayu Derizaldi Aldo Pratama Vernando Niko Andro Purnomo Sefda Hadil Al fajri Nopri Haslemanto

Page 2: (P2 kp) pwk iic

Pengertian P2KP

Proyek Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) adalah suatu program penanggulangan kemiskinan yang mampu memperluas prospek dan pilihan untuk dapat hidup dan berkembang di masa depan, khususnya bagi masyarakat miskin di perkotaan

P2KP merupakan program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan melalui konsep :1.memberdayakan masyarakat2. pelaku pembangunan lokal lainnya3.Pemerintah Daerah 4. kelompok peduli setempat,

Sehingga dapat terbangun “gerakan kemandirian

penanggulangan kemiskinan dan pembangunan

berkelanjutan”,

Page 3: (P2 kp) pwk iic

P2KP merupakan program pemerintah

dalam penanggulangan kemiskinan melalui

konsep :

1.memberdayakan masyarakat

2. pelaku pembangunan lokal lainnya

3.Pemerintah Daerah

4. kelompok peduli setempat,

Sehingga dapat terbangun “gerakan

kemandirian penanggulangan

kemiskinan dan pembangunan

berkelanjutan”,

Page 4: (P2 kp) pwk iic

Tujuan P2Kp

Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai universal

kemanusiaan, prinsip-prinsip kemasyarakatan dan berorientasi

pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif,

mengakar, mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat

miskin, mampu memperkuat aspirasi/suara masyarakat miskin

dalam proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi

wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian permasalahan

yang ada di wilayahnya

Page 5: (P2 kp) pwk iic

Meningkatnya akses bagi masyarakat

miskin perkotaan ke pelayanan sosial,

prasarana dan sarana serta pendanaan

(modal), termasuk membangun

kerjasama dan kemitraan sinergi ke

berbagai pihak terkait, dengan

menciptakan kepercayaan pihak-pihak

terkait tersebut terhadap lembaga

masyarakat (BKM)

Mengedepankan peran Pemerintah

kota/kabupaten agar mereka makin

mampu memenuhi kebutuhan

masyarakat miskin, baik melalui

pengokohan Komite

Penanggulangan Kemiskinan (KPK)

di wilayahnya, maupun kemitraan

dengan masyarakat serta kelompok

peduli setempat.

Page 6: (P2 kp) pwk iic

Permasalahan Kemiskinan

Kemiskinan adalah persoalan struktural dan multi

dimensional, yang mencakup politik, sosial, ekonomi, aset, dan lain-

lain. Masyarakat Miskin’ sebagai suatu kondisi masyarakat yang

berada dalam situasi kerentanan, ketidak-berdayaan, keterisolasian,

dan ketidak mampuan untuk menyampaikan aspirasinya. Situasi ini

menyebabkan mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan minimal

kehidupannya secara layak.(manusiawi).

Page 7: (P2 kp) pwk iic

Dimensi Politik

Tidak dimilikinya wadah

organisasi yang mampu

memperjuangkan

aspirasi dan kebutuhan

masyarakat miskin

Dimensi Sosial

Tidak terintegrasikannya warga

miskin ke dalam institusi sosial yang

ada,terinternalisasikannya budaya

kemiskinan yang merusak kualitas

manusia dan etos kerja mereka,

serta pudarnya nilai-nilai kapital

sosial

Dimensi Lingkungan

sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang

tidak berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga

cenderung memutuskan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang

kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan serta

permukiman

Page 8: (P2 kp) pwk iic

Dimensi Ekonomi

Muncul dalam

bentuk rendahnya

penghasilan

sehingga tidak

mampu untuk

memenuhi

kebutuhan hidup

mereka sampai

batas yang layak

Dimensi Aset,

Ditandai dengan rendahnya

kepemilikan masyarakat

miskin ke berbagai hal yang

mampu menjadi modal hidup

mereka, termasuk aset

kualitas sumberdaya manusia

(human capital), peralatan

kerja, modal dana, hunian

atau perumahan, dan

sebagainya

Page 9: (P2 kp) pwk iic

Indikator kemiskinan

Terbatasnya Kesempatan Kerja

dan BerusahaTerbatasnya Akses Pendidikan :

Terbatasnya Akses Pendidikan :

Terbatasnya Akses Layanan Kesehatan

Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan

Page 10: (P2 kp) pwk iic

Tujuan P2Kp

Terbangunnya lembaga masyarakat berbasis nilai-nilai

universal kemanusiaan, prinsip-prinsip kemasyarakatan

dan berorientasi pembangunan berkelanjutan, yang

aspiratif, representatif, mengakar, mampu memberikan

pelayanan kepada masyarakat miskin, mampu

memperkuat aspirasi/suara masyarakat miskin dalam

proses pengambilan keputusan lokal, dan mampu menjadi

wadah sinergi masyarakat dalam penyelesaian

permasalahan yang ada di wilayahnya

Page 11: (P2 kp) pwk iic

Dimensi Politik

tidak dimilikinya wadah organisasi

yang mampu memperjuangkan

aspirasi dan kebutuhan

masyarakat miskin

Dimensi Sosial

tidak terintegrasikannya warga miskin ke dalam institusi sosial yang ada,terinternalisasikannya

budaya kemiskinan yang merusak kualitas manusia dan

etos kerja mereka, serta pudarnya nilai-nilai kapital

sosial

Dimensi Lingkungan

sering muncul dalam bentuk sikap, perilaku, dan cara pandang yang tidak berorientasi pada pembangunan berkelanjutan sehingga

cenderung memutuskan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang menjaga kelestarian dan perlindungan lingkungan serta

permukiman

Page 12: (P2 kp) pwk iic

Meningkatnya akses bagi masyarakat miskin perkotaan ke pelayanan sosial, prasarana

dan sarana serta pendanaan (modal), termasuk membangun kerjasama dan kemitraan

sinergi ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak-pihak terkait

tersebut terhadap lembaga masyarakat (BKM)

 

Mengedepankan peran Pemerintah kota/kabupaten agar mereka

makin mampu memenuhi kebutuhan masyarakat miskin, baik

melalui pengokohan Komite Penanggulangan Kemiskinan (KPK) di

wilayahnya, maupun kemitraan dengan masyarakat serta

kelompok peduli setempat.

Page 13: (P2 kp) pwk iic

Permasalahan Kemiskinan

Kemiskinan adalah persoalan struktural dan multi dimensional, yang

mencakup politik, sosial, ekonomi, aset, dan lain-lain. Masyarakat Miskin’

sebagai suatu kondisi masyarakat yang berada dalam situasi kerentanan,

ketidak-berdayaan, keterisolasian, dan ketidak mampuan untuk

menyampaikan aspirasinya. Situasi ini menyebabkan mereka tidak mampu

memenuhi kebutuhan minimal kehidupannya secara layak.(manusiawi).

Page 14: (P2 kp) pwk iic

Dimensi Ekonomi

muncul dalam bentuk

rendahnya

penghasilan sehingga

tidak mampu untuk

memenuhi kebutuhan

hidup mereka sampai

batas yang layak

Dimensi Aset,

ditandai dengan rendahnya

kepemilikan masyarakat miskin ke

berbagai hal yang mampu

menjadi modal hidup mereka,

termasuk aset kualitas

sumberdaya manusia (human

capital), peralatan kerja, modal

dana, hunian atau perumahan,

dan sebagainya

Page 15: (P2 kp) pwk iic

Indikator kemiskinan

Terbatasnya Kesempatan Kerja dan

Berusaha

Terbatasnya Akses Pendidikan :

Terbatasnya Akses Pendidikan :

Terbatasnya Akses Layanan Kesehatan

Terbatasnya Kecukupan dan Mutu Pangan

Page 16: (P2 kp) pwk iic

Faktor sosial Budaya : Penyebab ketidakberdayaan

dan keterdiaman si miskin terutama ada tiga, yaitu

Pola Pikir berupa Sikap mental dan motivasi untuk

keluar dari kemiskinan; Tidak mampu berinteraksi

sosial; Motivasi rendah dan cenderung malas dan

Belum optimalnya partisipasi pihak perempuan dlm

keluarga ; Kurangnya penguatan peran serta

masyarakat.

(a) Terhambatnya mobilitas sosial ke atas,

(b) Rendahnya keterlibatan dalam kegiatan ekonomi, dan

(c ) Rendahnya partisipasi dalam penentuan kebijakan

publik.

Page 17: (P2 kp) pwk iic

faktor perilaku atau budaya masyarakat, Selama ini pola masyarakat dalam mencari

nafkah adalah dengan cara eksploitasi sumberdaya alam dengan pola ini

masyarakat tinggal mengambil apa yang ada di alam tanpa pernah memeliharanya,

ketika sumberdaya mengalami degradasi, masyarakat belum siap untuk berubah

menjadi pembudidaya.

Prasarana Wilayah : Kurang lancarnya / rusaknya prasarana

perhubungan; Tempat tinggal terisolasi dan Tidak adanya air

bersih.

Page 18: (P2 kp) pwk iic

Strategi Penanggulangan Kemiskinan

Strategi 1 ; Memperbaiki program perlindungan socialPenerapan strategi ini antara lain di dasari satu fakta

besarnya jumlah masyarakat yang rentan jatuh dalam kemiskinan di Indonesia

Strategi 2; Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar Memperbaiki akses kelompok masyarakat miskin

terhadap pelayanan dasar akses terhadap pelayana pendidikan ,kesehatan ,air bersih ,dan senitasi , serta pangan dan gizi akan membantu mengurangi biaya yang harus di keluarkan oleh kelompok masyarakat miskin.

Strategi 3; Pemberdayaan kelompok masyarakat miskinStrategi ini menjadi sangat penting untuk meniongkatkan

evektif dan keberlanjutan penanggulangan kemiskinan . upaya ini perlu dilakukan agar penduduk mskin dapat berupaya keluar dari kemiskinan dan tidak jatuh lagi ke dalam kemiskinan.

Strategi 4 ; Pembangunan inklusif Pembangunan yang eklusif Yang di artikan sebagai

pembangunan yang mengikut sertakan sekaligus memberi manfaat kepada seluruh masyarakat.

Page 19: (P2 kp) pwk iic

BKM = Badan Keswadayaan Masyarakat

BKM adalah dewan pimpinan kolektif masyarakat warga penduduk

kelurahan , dan sebagai lembaga BKM dapat bertindak sebagai representasi

masyarakat warga penduduk kelurahan .

BKM berkependudukan sebagai lembaga pimpinan masyarakat

warga penduduk kelurahan dan merupakan lembaga pengendalian kegiatan

penangulangan kemiskinan di kelurahan yang bersangkutan , yang posisinya

di luar institusi pemerintah, militer, agama, pekerjaan,dan keluarga.

BKM sebagai pimpinan kolektif diperlukan, ketika ;

1. Ketika masyarakat melihat kemiskinan sebagai persoalan bersama yang

harus ditanggulangi bersama sehingga diperlikan lembaga pimpinan yang

mampu mengandalikan gerakan bersama tersebut

2. Untuk dapat memimpin gerakan penanggulangan kemiskinan dari,. Oleh

dan untuk masyarakat sebagai upaya bersama

Page 20: (P2 kp) pwk iic

BKM = Badan Keswadayaan Masyarakat

Landasan membangun BKM

• Kemiskinan adalah urusan bersama semua warga kelurahan

• Penanggulangan kemiskinan sebagai gerakan bersama yang membutuhkn

juga kepemimpinan bersma

• Hasil refleksi kelembagaan

• Hasil refleksi kepemimpinan yang menghasilkan juga kesepakatan.

Page 21: (P2 kp) pwk iic

Strategi Pelaksanaan

a)  Mendorong Proses Transformasi Sosial dari Masyarakat Tidak Berdaya/Miskin Menuju Masyarakat Berdaya

• Internalisasi nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal• Penguatan Lembaga Masyarakat melalui pendekatan pembangunan

bertumpu pada kelompok (Community based Development), • Pembelajaran Penerapan Konsep Tridaya dalam Penanggulangan

Kemiskinan , • Penguatan Akuntabilitas Masyarakat ,

b) Mendorong Proses Transformasi Sosial dari Masyarakat Berdaya

Menuju Masyarakat Mandiri • Pembelajaran Kemitraan antar Stakeholders Strategis, • Penguatan Jaringan antar Pelaku Pembangunan.

c) Mendorong Proses Transformasi Sosial dari Masyarakat Mandiri Menuju Masyarakat Pembangunan Lingkungan Permukiman Kelurahan Terpadu (Neighbourhood Development) ,

Proses pembelajaran masyarakat dalam mewujudkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan yang berbasis nilai menuju terwujudnya lingkungan permukiman yang tertata, sehat, produktif dan lestari.

 

Page 22: (P2 kp) pwk iic

Strategi Pendamping

1) Fase pertama (basic) Strateginya dimulai melalui 4(empat) pilar; yaitu:

• Pemberdayaan masyarakat (community emporwerment)• Pengembangan kapasitas dan asset masyarakat miskin• Pembangunan organisasi masyarakat• Pengembangan partisipasi masyarakat

2) Fase ke-dua (intermediate) Pada fase ke-dua (intermediate) strategi lanjutnya dilakukan melalui 3 (tiga) pilar;

yaitu:• Penguatan kelembagaan di tingkat lokal.• Penerapan nilai nilai kemanusiaan dan prinsip prinsip 'Good Governance'.• Membangun jaringan dan kemitraan masyarakat dengan pemerintah daerah, dunia

usaha, dan organisasi masyarakat sipil lainnya.

3) Fase Ke Tiga (advance)Pada fase ke tiga (advance), upaya percepatan penanggulangan kemiskinan di

perkotaan strategi lanjutnya dilakukan melalui 2 (dua) pilar; yaitu:• Mempercepat terjadinya penyelenggaraan pelayanan publik yang baik di tingkat lokal,

terutama bagi masyarakat miskin / rentan. (Pro Poor governance).• Perbaikan / pembangunan Lingkungan Permukiman, khususnya yang memberi

manfaat bagi masyarakat miskin (neigborhood development).

Page 23: (P2 kp) pwk iic

Komponen Proyek

Setidaknya ada 4 (empat) komponen utama proyek yang akan

dilaksanakan, yaitu;

1. Bantuan Teknis Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan

kapasitas pemerintah daerah;

2. Penyediaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

3. Penyediaan Dana Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET);

4. Dana Dukungan “Pembangunan Lingkungan Permukiman Kelurahan

Terpadu”;

Page 24: (P2 kp) pwk iic

Langkah-Langkah Pelaksanaan

SosialisasiRembuk Kesiapan

Masyarakat, dan Refleksi Kemiskinan

Perencanaan Partisipatif

Membangun BKM

Pemetaan Swadaya

Membangun transparansi

Pembelajaran Prinsip Tri-Daya

Memberikan insentif program ”Neighbourhood Development” bagi BKM-

BKM

Membangun jaringan dan

kerjasama dukungan

sumberdaya untuk

penyaluran (channeling)

Mengembangkan kemitraan