PPT KLP 1 PWK

16
Partisipasi PKL di JL. Sultan Alauddin dalam Pelaksanaan Peraturan Daerah Kelompok 1 : Nofita Sari Sri Ajeng Ikke Githa Stacy Tobigo Wisnayanti Nur Sa’adah Sulaeman Ade Darmadi Hariadi

Transcript of PPT KLP 1 PWK

Partisipasi PKL di JL. Sultan Alauddin dalam

Pelaksanaan Peraturan Daerah

Kelompok 1 :Nofita SariSri Ajeng IkkeGitha Stacy TobigoWisnayantiNur Sa’adah SulaemanAde DarmadiHariadi

Pedagang Kaki Lima• Pedagang kaki lima (PKL) merupakan usaha informal yang

bergerak dalam distribusi barang dan jasa. PKL, di satu sisi merupakan salah satu penggerak dalam perekonomian masyarakat pinggiran. Hutajulu (1985) memberikan batasan tentang sektor informal, adalah suatu bidang ekonomi yang untuk memasukinya tidak selalu memerlukan pendidikan formal dan keterampilan yang tinggi, dan memerlukan surat-surat izin serta modal yang besar untuk memproduksi barang dan jasa.

• Suatu kegiatan informal pada dasarnya harus memiliki suatu lokasi yang tepat agar dapat memperoleh keuntungan (profit) yang lebih banyak dari tempat lain dan untuk mencapai keuntungan yang maksimal, suatu kegiatan harus seefisien mungkin.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Pedagang Kaki Lima

• Undang-undang yang bisa digunakan untuk melindungi para PKL dan masyarakat miskin pada umumnya :

• -Pasal 11 UU nomor 39/199 mengenai Hak Asasi Manusia : “ setiap orang berhak atas pemenuhan kebutuhan dasarnya untuk tumbuh dan berkembang secara layak.”

• - Pasal 13 UU nomor 09/1995 tentang usaha kecil : “ Pemerintah menumbuhkan iklim usaha dalam aspek perlindungan, dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan. Dsb.

• Konflik antara pedagang kaki lima dan pemerintah kota Makassar terjadi karena salah satu pihak memiliki kekuasaan dan perbedaan kepentingan

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Jalan Sultan Alauddin menghubungkan

antara Jalan Sultan Hasanuddin dari

perbatasan Kabupaten Gowa

menuju ke Jalan A. P. Pettarani.

Lokasi Jalan Sultan Alauddin Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Keberadaan PKL di JL. Sultan Alauddin

• Pedagang kaki lima yang berada di Sepanjang Jalan Sultan Alaudin pada umumnya tidak menaati peraturan yang di buat oleh pemerintah kota Makassar. Hal ini dapat dibuktikan dengan Tidak adanya Kepemilikan ijin daftar usaha (TDU) .

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Keberadaan PKL di JL. Sultan Alauddin

• Populasi dan Sampel

Populasi pedagang kaki lima yang terdapat disepanjang Jalan Sultan Alauddin pada Rabu, 13 November 2013 sesuai dengan tabel diatas adalah 138 orang sehingga kami mengambil 5 orang sebagai sampel yang mewakili seluruh pedagang kaki lima di Jalan Sultan Alauddin. Untuk melihat sejauh mana pengimplementasian program perda bagi pedagang kaki lima.

HASIL SURVEY

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Peraturan DaerahPerda No. 10 Tahun 1990 tentang Pembinaan

Pedagang Kaki LimaBAB II

PENGATURAN TEMPAT USAHA• Pasal 2

(1) Kepala Daerah menetukan/mengatur tempat pelataran yang dapat dipergunakan oleh para pedagang kaki lima secara kelompok maupun perorangan sebagai tempat berdagang/usaha;

(2) Dilarang berdagang/berusaha dibagian jalan, trotoar dan tempat-tempat umum lainya diluar ketentuan dimaksud pada ayat (1) pasal ini.

• Pasal 3

(1) Setiap pedagang kaki lima yang menggunakan

tempat berdagang/berusaha dimaksud pada pasal2 ayat (1) ,harus mendapat izin dari Kepala Daerah;

(2) Setiap pedagang kaki lima sebagaimana

dimaksud ayat (1) pasal ini bertanggung jawab

terhadap kebersihan, kesehatan, keindahan,

keamanan/ketertiban dan kerapian disekitar

tempat tersebut;

(3) Pada tempat-tempat berdagang/ berusaha yang telah diberi izin tidak boleh didirikan bangunan permanen/tetap.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Lanjutan Pasal….

BAB III

P E M B I N A A N

Pasal 4

(1) Kepala Daerah menyelenggarakan pembinaan

pedagang kaki lima di dalam Daerah;

(2) Dalam menyelenggarakan pembinaan dimaksud,

Kepala Daerah memberikan bimbingan dan

penyuluhan serta mengatur usaha para pedagang

kaki lima dalam proses pengembangan usahanya;

(3) Dalam rangka pembinaan setiap pedagang kaki

lima harus terdaftar dan mendapatkan izin dari

Kepala Daerah;

(4) Pelaksanaan pembinaan selanjutnya diatur

dengan Keputusan Kepala Daerah.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Partisipasi PKL dalam pelaksanaan Perda

• Partisipasi pedagang kaki lima di Jalan Sultan Alauddin dalam pelaksanaan Perda No. 10 Tahun 1990 tentang PKL dimana para penjual kaki lima tidaklah mengetahui akan adanya pasal yang mengatur keberadaan mereka.

• Pada pasal 2 yang terdiri atas 2 butir yaitu “(1) Kepala Daerah menetukan/mengatur tempat pelataran yang dapat dipergunakan oleh para pedagang kaki lima secara kelompok maupun perorangan sebagai tempat berdagang/usaha;(2) Dilarang berdagang/berusaha dibagian jalan,trotoar dan tempat-tempat umum lainya diluarketentuan dimaksud pada ayat (1) pasal ini.” mengacu dari pasal tersebut dapat dikatakan bahwa pedagang kaki lima telah melanggar Perda namun pemerintah juga tidak melakukan penanggulan untuk mengatasi para PKL. sehingga para PKL yang tidak memiliki lahan untuk berdagang memilih trotoar sebagai lahan untuk meraup rupiah bagi mereka.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Partisipasi PKL dalam pelaksanaan Perda

• Dan pada pasal 3 yang berbunyi “(1) Setiap pedagang kaki lima yang menggunakan tempat berdagang/berusaha dimaksud pada pasal 2 ayat (1) ,harus mendapat izin dari Kepala Daerah;(2) Setiap pedagang kaki lima sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini bertanggung jawab terhadap kebersihan, kesehatan, keindahan,keamanan/ketertiban dan kerapian disekitar tempat tersebut; (3) Pada tempat-tempat berdagang/ berusaha yangtelah diberi izin tidak boleh didirikan bangunanpermanen/tetap.” Menurut para PKL walaupun mereka melakukan usaha di sepanjang trotoar tanpa izin mereka tetap menjaga kebersihan tempat mereka berdagang sehingga keindahan kota tetap terjaga. Dan beberapa PKL mengaku tidak pernah mendapatkan teguran secara langsung dari pemerintah walaupun mereka mendirikan bangunan permanen. Serta para warga sekitar tidak pernah mengeluh akan kehadiran para PKL.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Partisipasi PKL dalam pelaksanaan Perda

• Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan dari lima sampel pedagang yang telah diwawancarai dapat dikatakan bahwa seluruh pedagang kaki lima tidak mematuhi akan Perda No. 10 Tahun 1990 Pasal 4 tentang Pedagang Kaki Lima yang terdiri dari empat butir.

• Dari butir pertama yang menyatakan “Kepala Daerah menyelenggarakan pembinaanpedagang kaki lima di dalam Daerah” tetapi menurut para PKL tidak ada pembinaan yang berarti dari Pemerintah Daerah sehingga PKL pun semakin merajalela di sepanjang trotoar Jalan Sultan Alauddin. Menurut para PKL pemerintah tidak pernah melakukan penyuluhan atau survey langsung ke tempat untuk melihat kondisi PKL di sepanjang Jalan Sultan Alauddin.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Faktor Penghambat Pelaksanaan Perda

Internal

1. Dalam pelaksanaan pembinaan PKL ini oleh karena kurangnya dana.

2. Pemkot Makassar masih kesulitan dalam hal penyediaan lahan bagi para PKL.

3. Pihak Pemerintah Kota Makassar yang kurang bersikap tegas dalam memberikan sanksi bagi PKL yang melanggar aturan- aturan yang ada dalam Perda no 10 tahun 1990.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Faktor Penghambat Pelaksanaan Perda • Eksternal

1. Banyak PKL yang hanya berpendidikan SD atau Sederajat yakni 90 %, sehingga secara tidak lansung mereka kurang memiliki pengetahuan dan penguasaan tentang masalah Perda no 10 tahun 1990.

2. Karakteristik atau sifat dari setiap PKL yang berbeda satu sama lainnya. Tingkat Heterogenitas dari PKL ini yang membuat sulit pemkot dalam pelaksanaan pembinaan PKL. Para PKL sekarang cenderung seenaknya sendiri.

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

Solusi 1. Peningkatan status dari pengusaha informal menjadi formal,

dimana PKL sebelumnya menempati tempat usaha yang dilarang oleh pemerintah untuk berjualan seperti di jalan atau di trotoar , maka Pemkot akan mencarikan tempat untuk usaha atau berjualan di tempat –tempat yang ramai pengunjung dengan tidak mengganggu arus lalu lintas.

2. Diharapkan Pemerintah Kota Makassar dalam melakukan pembinaan terhadap PKL tidak hanya melakukan pendataan dan relokasi saja, melainkan juga memberikan pelatihan atau training tentang bagaimana agar usaha PKL lebih maju kedepannya. Selain itu, bantuan dana baik berupa pinjaman atau kredit jangka panjang tentunya akan membantu PKL dalam mengembangkan usahanya.

3. Pemerintah Kota Makassar selaku pembuat kebijakan atau regulator khususnya kebijakan yang terkait dengan PKL, diharapkan lebih berpihak kepada PKL khususnya tentang pembinaan PKL.

 

Pedagang Kaki Lima

Partisipasi PKL

Keberadaan PKLLokasi

ObservasiPeraturan

Daerah

Faktor Penghambat

Solusi

• Dokumentasi

TERIMA KASIH