Dx Komunitas Kita-1

48
Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman DIAGNOSIS KOMUNITAS PUSKESMAS PALARAN JANUARI – APRIL 2016 Disusun Oleh Alif Via Saltika Putri 1410029031 Andi Amalia Nefyanti 1410029033 Aviciena Iskandar 1410029018 Saesar Revita Prahadiani 1410029027 Pembimbing: dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes Veronika Hinum, S.KM, MM dr. Kasiman Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik 1

description

diagnosis komunitas

Transcript of Dx Komunitas Kita-1

Page 1: Dx Komunitas Kita-1

Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran

Universitas Mulawarman

DIAGNOSIS KOMUNITASPUSKESMAS PALARANJANUARI – APRIL 2016

Disusun Oleh

Alif Via Saltika Putri 1410029031

Andi Amalia Nefyanti 1410029033

Aviciena Iskandar 1410029018

Saesar Revita Prahadiani 1410029027

Pembimbing:

dr. M. Khairul Nuryanto, M.Kes

Veronika Hinum, S.KM, MM

dr. Kasiman

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Lab Ilmu Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman

Puskesmas Palaran

Juni 2016

1

Page 2: Dx Komunitas Kita-1

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................................................. 1Daftar Isi ...................................................................................................................................... 2Daftar Gambar .............................................................................................................................. 3Daftar Tabel ................................................................................................................................. 4I PENDAHULUAN................................................................................................................. 51.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 51.2 Tujuan ................................................................................................................................. 6II DATA PUSKESMAS PALARAN ..................................................................................... 72.1 Data Wilayah Palaran ......................................................................................................... 72.2 Data Kependudukan ........................................................................................................... 82.3 Data Fasilitas Pendidikan ................................................................................................... 92.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan ................................................................................... 102.5 Data Ketenagaan ................................................................................................................. 112.6 Data Khusus ........................................................................................................................ 12III IDENTIFIKASI MASALAH..............................................................................................173.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran ........................................................................173.2 Identifikasi Faktor Predisposisi ..........................................................................................19IV ANALISA MASALAH........................................................................................................214.1 Menentukan prioritas masalah ............................................................................................21V FISH BONE..........................................................................................................................285.1 Fish Bone (Ishikawa) Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya ...........28VI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH....................................................................296.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah ........................................................................29VII PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI..................................................................307.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi ........................................................................................30VIII PLAN OF ACTION............................................................................................................324.1 Rencana Kegiatan Intervensi...............................................................................................32DAFTAR PUSTAKA

2

Page 3: Dx Komunitas Kita-1

DAFTAR GAMBAR

2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran ....................................................................................... 7

DAFTAR TABEL

2.1 Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015 ............................... 82.2 Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016........... 92.3 Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015 ............................................... 92.4 Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015 .... 102.5 Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan Palaran Tahun 2015 ......................... 112.6 Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016 ........................................................... 132.7 Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari – Maret 2016 ........................................... 132.8 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran

Januari – Maret 2016........................................................................................................... 15

3

Page 4: Dx Komunitas Kita-1

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar tewujud derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

secara sosial dan ekonomis (1). Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

dibuat program program pembangunan, salah satu diantaranya program upaya kesehatan

masyarakat yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas kesehatan

melalui puskesmas dan jaringannya meliputi puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan

bidan di desa (2).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelengggarakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, yang lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya (3).Selain itu, Puseksmas juga memiliki fungsi sebagai

penyelenggara upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama dan upaya kesehatan

perseorangan (UKP) tingkat pertama serta sebagai wahana pendidikan tenaga

kesehatan.Upaya Kesehatan Masayarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan

dengan sasaran keluarga, kelompok dan masyarakat. Upaya Kesehatan Perseorangan adalah

suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk

peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit

dan memulihkan kesehatan perseorangan (4).

Masalah merupakan suatu kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Perumusan

masalah yang baik adalah apabila pada rumusan tersebut jelas menyatakan adanya

kesenjangan yang dapat dikemukakan baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Masalah dalam perencanaan kesehatan tidak hanya terpusat masalah penyakit saja namun

meliputi semua faktor yang mempengaruhi kesehatan penduduk atau masyarakat, termasuk di

dalamnya adalah perilaku, lingkungan, kependudukan, dan pelayanan kesehatan.

Page 5: Dx Komunitas Kita-1

5

4

Dengan demikian, yang harus berperan dalam menanggulangi masalah tersebut tidak

hanya petugas kesehatan saja. Tetapi juga membutuhkan peran serta aktif dari masyarakat di

wilayah tersebut. Masalah tersebut dibahas dalam diagnosis komunitas dengan cara

mengidentifikasi faktor resiko dan sumber dari suatu masalah kesehatan pada suatu

komunitas, mengusulkan rencana untuk mengatasi masalah tersebut dan mengevaluasi

indikator serta metode sebagai program intervensi.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari masalah yang ada di

Puskesmas Palaran, identifikasi faktor-faktor terkait masalah dan analisa penyelesaian

masalah serta pengaplikasiannya di masyarakat, terutama di wilayah kerja Puskesmas

Palaran.

Page 6: Dx Komunitas Kita-1

6

5

BAB II

DATA PUSKESMAS PALARAN

2.1 Data Wilayah Palaran

Kecamatan Palaran adalah salah satu bagian dari wilayah Kota Samarinda, yang

berdasarkan PP No. 21 Tahun 1987 terdiri atas 5 Kelurahan, yaitu Kelurahan Rawa Makmur,

Bukuan, Simpang Pasir, Bantuas, dan Handil Bakti.Batas wilayah Kecamatan Palaran

meliputi:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Mahakam.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Mahakam.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sanga-Sanga Kabupaten Kukar.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Samarinda Seberang.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kecamatan Palaran

Skala 1 : 750.000

KEL. SEIKELEDANG

KEL. KP BAQA

KEL. MASJID

KEL. RAPAKDALAM

SKEL. H. BARU

KEL. SENGKOTEKKEL. RAWAMAKMUR

KEL. SIMPANG TIGA

KEL. SIMPANG

PASIR KEL. BUKUAN

KEL. LOA JANAN ILIR

KEL. HANDIL BAKTI

U

KEL. BANTUAS

PUSKESMASPALARAN

Page 7: Dx Komunitas Kita-1

6

7

2.2 Data Kependudukan

Tabel 2.1. Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Palaran Tahun 2015

No Variabel Satuan

Kelurahan

PalaranRawa

Makmur

Simpang

Pasir

Handil

Bakti

Data Demografi

1.Jumlah

kelurahanKel 1 1 1 3

2. Luas wilayah Km2 1.200 4.400 7.200 12.800

3.Jarak ke

puskesmasKm 1 3 3

4.Waktu tempuh

ke puskesmasMenit 10 30 20

5.Kepadatan

pendudukJiwa/Km2 1.463 128 103 1.694

No Variabel Satuan

Kelurahan

PalaranRawa

Makmur

Simpang

Pasir

Handil

Bakti

Data Demografi

1. Jumlah RT RT 52 25 32 109

2. Jumlah RW RW 15 7 8 30

3. Jumlah rumah Buah 4.050 1.536 1.932 7.518

4. Jumlah KK KK 5.219 1.596 1.988 8.803

Page 8: Dx Komunitas Kita-1

8

7

Tabel 2.2. Data Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran hingga Januari 2016

Kelurahan

Jumlah

Pendudu

k

Bayi

(0-11

bulan)

Baduta

(0-23

bulan)

Anak

(1-5

tahun

)

Produk-

tif

Ibu

Hamil

Ibu

NifasLansia

Rawa

Makmur23.517 430 861 2.650 4.233 473 452 1.999

Handil

Bakti9.959 182 364 1.122 1.793 200 191 847

Simpang

Pasir8.640 158 316 974 1.555 174 166 734

Total 42.116 771 1.541 4.746 7.581 848 809 3.580

2.3 Data Fasilitas Pendidikan

Tabel 2.3. Data Fasilitas Pendidikan Kecamatan Palaran Tahun 2015

No Variabel Satuan

Kelurahan

PalaranRawa

Makmur

Simpang

Pasir

Handil

Bakti

1 Jumlah TK Buah 7 2 2 11

2 Jumlah PAUD Buah 8 3 3 14

3 Jumlah SD/MI Buah 9 3 6 18

4Jumlah

SLTP/MTsBuah 2 1 0 3

5Jumlah

SMU/SMK/MABuah 1 1 0 2

6Jumlah Perguruan

TinggiBuah 0 0 0 0

7 Jumlah Pesantren Buah 0 0 0 0

8Lembaga

Kursus/DiklatBuah 0 0 0 0

Page 9: Dx Komunitas Kita-1

9

8

2.4 Data Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tabel 2.4. Data Fasilitas & Tenaga Kerja Pelayanan Kesehatan Kecamatan Palaran Tahun 2015

No Variabel Satuan

Kelurahan

PalaranRawa

Makmur

Simpang

Pasir

Handil

Bakti

1

Jml. Puskesmas Induk Buah 1 0 0 3

Jumlah Tenaga Bidan Orang 20

Jumlah Perawat Orang 25

Jumlah Dokter Orang 7

2

Jml. Puskesmas

PembantuBuah 3 0 0 3

Jumlah Tenaga Bidan Orang 0 1 2 3

Jumlah Perawat Orang 0 0 0 0

3

Jml. Puskesmas Rawat

InapBuah 1 0 0 1

Jumlah Tenaga Bidan Orang 5

Jumlah Perawat Orang 10

Jumlah Dokter Orang 5

4 Jml. Bidan Desa Orang 1 1 1 1

5 Jml. Bidan swasta Orang 15 2 2 19

6 Jml. Polindes Buah 0 0 0 0

7 Jml. Posyandu Buah 16 4 4 24

8 Jml. Posyandu Lansia Buah 2 1 1 4

9 Jml. Kader Orang 65 17 28 110

Page 10: Dx Komunitas Kita-1

10

9

2.5 Data Ketenagaan

Tabel 2.5. Data Tenaga Kerja di Puskesmas Induk Kecamatan PalaranTahun 2015

NO JENIS

TENAGA

PENDIDIKAN

TERAKHIRJUMLAH STATUS KETERANGAN

1Magister

ManajemenS2 1 PNS AKTIF

2 Dokter Umum

S2 0 PNS AKTIF

S13 PNS AKTIF

4 PTTH AKTIF

3 Dokter Gigi S1 1 PNS AKTIF

4Ahli Kesehatan

MasyarakatS1

1 PNS AKTIF

1 PTTH AKTIF

5 Sanitarian DIII1 PNS AKTIF

1 PTTH AKTIF

6 Perawat

S11 PTTH AKTIF

1 PNS AKTIF

DIII10 PNS AKTIF

5 PTTH AKTIF

SPK 5 PNS AKTIF

SPR 1 PNS AKTIF

7 Bidan

DIV 1 PNS AKTIF

DIII

1 PTTH AKTIF

16 PNS AKTIF

1 PTT/PTTB AKTIF

DI 1 PNS AKTIF

8 Perawat Gigi SPRG1 PNS AKTIF

0 PTTH AKTIF

9 Analis DIII2 PNS AKTIF

1 PTTH AKTIF

10 Ahli GiziDIII 1 PNS AKTIF

D1 1 PNS AKTIF

11 Apoteker S1 0 PNS AKTIF

Page 11: Dx Komunitas Kita-1

11

10

1 PTTH AKTIF

12Asisten

ApotekerDIII 2 PNS AKTIF

13Pembantu

ApotikSD 1 PTTH AKTIF

14 Administrasi

SH 1 PTTB AKTIF

SLTP 1 PTTB AKTIF

SLTA 1 PTTH AKTIF

DII 1 PTTH AKTIF

DIII 1 PTTH AKTIF

15 Pekarya Kes.SLTA 1 PNS AKTIF

SMK 2 PTTH AKTIF

16 Security SLTA 1 PTTH AKTIF

17 Wakar SD 1 PTTB AKTIF

18Tukang Kebun SLTA 1 PTTH AKTIF

SD 1 PTTH AKTIF

19Cleaning

CerviceSLTA 4 PTTH AKTIF

SD 4 PTTH AKTIF

20 Loundry SD 2 PTTH AKTIF

21 Supir SLTA 2 PTTB AKTIF

T O T A L 90

2.6 Data Khusus

2.6.1 Indikator Derajat Kesehatan

Jumlah total penduduk Palaran tahun 2016 adalah 42.116 jiwa. Sehingga dari total

penduduk tersebut kita dapat menetapkan indikator derajat kesehatan masyarakat di

Puskesmas Palaran pada tahun 2015 dan 2016 adalah sebagai berikut :

1. Angka Kelahiran (CBR)

Page 12: Dx Komunitas Kita-1

12

11

Jumla h Kelah iran HidupJumla h Penduduk

× 100 %= 91742.116

×100 %=2,17

2. Angka Kematian Bayi (IMR)

Angka Kematian NeonatalJumlah Kelahiran Hidup

×1000= 2108

× 1000=18,5

3. Angka Kematian Ibu (MMR)

Jumlah Kematian IbuJumlah Kelahiran Hidup

×100.000= 1108

× 100.000=925,92

Tabel 2.6. Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015 dan 2016

Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2015

No Indikator Satuan Pencapaian

1 Jumlah Kelahiran Hidup Orang 917

2 Angka Kelahiran (CBR) Persen 2,17%

Indikator Derajat Kesehatan Tahun 2016

1 Jumlah Kematian Bayi Orang 2 orang

2 Angka Kematian Bayi (IMR) Per-1000 18,5

3 Jumlah Kematian Ibu Orang 1 orang

4 Angka Kematian Ibu (MMR) Per 100.000 925,92

2.6.2 Kunjungan Kesakitan

Tabel 2.7. Jumlah Kunjungan Puskesmas Palaran Januari – April 2016

No Kunjungan JumlahPersentase

(%)1 Berdasarkan Jenis Kelamin

- Laki-laki- Perempuan

32303470

48,2051,80

Page 13: Dx Komunitas Kita-1

13

12

2 Berdasarkan Jenis Pelayanan- Bedah- Non Bedah- Kebidanan- Psikiatri- Anak

84945011730

1124

12,7767,712,60

016,90

3 Berdasarkan Golongan Umur- 0-7 hari- 8-30 hari- < 1 tahun- 1-4 tahun- 5-14 tahun- 15-44 tahun- 45-54 tahun- 55-64 tahun- >65 tahun

309

18697217592563623404154

0,450,132,7814,5126,2538,259,306,032,30

4 Berdasarkan Status Bayar- Bayar- Askes- Jamkesda- Jamkesmas

10370

4672988

15,490

69,7614,75

Rasio kunjungan laki-laki dibandingkan perempuan hampir sama, Hal ini

menunjukkan adanya kesamaan kepedulian, perhatian, dan kesadaran terhadap kesehatan

baik laki-laki maupun perempuan selama Januari hingga April tahun 2016.

Page 14: Dx Komunitas Kita-1

13

14

2.6.3 Daftar 10 Penyakit dengan Kunjungan Terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas

Palaran Januari – April 2016

NO PENYAKIT L P NILAI

1 Hipertensi 840 1442 2282

2 ISPA 825 892 1717

3 Gastritis 388 616 1004

4 Myalgia/Rheumatoid 372 551 923

5 Diabetes Mellitus 251 414 665

6 Dermatitis Allergika 76 166 242

7 Diare 112 116 228

8 Demam Berdarah Dengue 101 107 208

9 Typhoid 59 64 123

10 Tuberkulosis paru 11 11 22

Page 15: Dx Komunitas Kita-1

15

14

2.6.4 Data Surveillans 10 Penyakit terbanyak di Wilayah Kerja Puskesmas Palaran

Hiperten

siISP

A

Gastriti

s

Myalgia

/Rheumato

id

Diabete

s Melli

tus

Dermati

tis Aller

gika

Diare

Demam

Berdara

h Dengu

e

Typhoid

Tuberk

ulosis paru

0

500

1000

1500

2000

2500

Jumlah

Page 16: Dx Komunitas Kita-1

15

16

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH

3.1 Identifikasi Masalah di Puskesmas Palaran

No Indikator Data Perbandingan Penilaian

Data PKM Palaran

Sekarang

Data Perbandingan Problem Strength

1. Meningkatnya

kasus DBD

DBD termasuk dalam 10

besar penyakit rawat inap

dalam wilayah kerja

Puskesmas Palaran.

Jumlah sasaran tahunan

penemuan dan penanganan

penderita DBD tahun 2016

adalah 171 orang,

sedangkan Penemuan

penderita DBD sejak

Januari sampai April 2016

sudah mencapai 217 orang

yakni sekitar 127%.

DBD menempati urutan

ke 5 pada 10 besar

penyakit berdasarkan

data surveilans di

Puskesmas Palaran pada

tahun 2015.

Kasus DBD sepanjang

tahun 2015 sebanyak

103 kasus

2. Tingginya

kasus ISPA

Kasus ISPA pada bulan

Januari - April tahun 2016

yaitu terdapat 1717 kasus.

ISPA menempati urutan ke

2 berdasarkan data

surveilans di Puskesmas

Palaran Januari-April

tahun 2016.

ISPA merupakan

penyakit urutan 1 pada

10 besar penyakit

berdasarkan data

surveilans Puskesmas

Palaran tahun 2015.

Kasus ISPA yang

ditemukan pada tahun

2015 sebanyak 9610

Page 17: Dx Komunitas Kita-1

17

16

kasus.

3. Meningkatnyakasus diabetes mellitus

Kasus baru DM pada

bulan Januari - April tahun

2016 yaitu terdapat 59

kasus. Diabetes mellitus

menempati urutan ke 5

berdasarkan data

surveilans di Puskesmas

Palaran Januari-April

tahun 2016.

DM menempati urutan

ke 6 pada 10 besar

penyakit berdasarkan

data surveilans di

Puskesmas Palaran

pada tahun 2015

Kasus DM yang

ditemukan sepanjang

tahun 2015 sebanyak 66

kasus baru.

4. Meningkatnya

kasus

hipertensi

Kasus hipertensi pada

bulan Januari – April

tahun 2016 yaitu terdapat

257 kasus. Hipertensi

menempati urutan ke 1

berdasarkan data

surveilans di Puskesmas

Palaran Januari-April

tahun 2016.

Dari data kunjungan

puskesmas Januari-April

2016 didapatkan 39 kasus

baru hipertensi pada usia

muda.

Hipertensi menempati

urutan ke 2 pada 10

besar penyakit

berdasarkan data

surveilans di Puskesmas

Palaran pada tahun

2015.

Kasus Hipertensi yang

ditemukan pada tahun

2015 sebanyak 348

kasus baru.

3.2 Identifikasi Faktor Predisposisi

Page 18: Dx Komunitas Kita-1

18

17

No Indikator Faktor Predisposisi

1. Meningkatnya

kasus DBD

Berdasarkan pengamatan dan wawancara kami, selain karena perubahan

cuaca yang tidak menentu, beberapa masyarakat tinggal di tepi sungai yang

memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar

lingkungan rumah yang menampung air khususnya di RT 29,30,31 dan 32.

Kurang terlaksananya program PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) dan

fogging focus sepanjang Januari hingga April 2016, bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya.

Angka bebas jentik di wilayah Palaran bulan Januari hingga Maret 2016

sebanyak 334 penduduk dari total target 504 penduduk.

Berdasarkan wawancara dengan salah satu pemegang program, banyak

pendatang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan karena tidak

mempunyai rasa memiliki lingkungan sekitarnya.

2 Tingginya

kasus ISPA

Berdasarkan wawancara dan hasil pengamatan pemegang program,

kesadaran masyarakat untuk melakukan PHBS masih kurang dibuktikan

dengan masih banyaknya warga yang merokok di dalam rumah.

Berdasarkan pengamatan kami, kewaspadaan terhadap kasus menularnya

ISPA tidak disadari oleh keluarga pasien, sehingga penularan terjadi dalam

satu rumah.

3. Meningkatnya

kasus

hipertensi

Kurangnya ketaatan minum obat pada pasien hipertensi, ditandai dengan

kurangnya kunjungan ulang pasien ke puskesmas setelah mendapat obat di

posyandu lansia yang hanya diberikan untuk 10 hari.

Dibandingkan dengan jumlah lansia sebanyak 3580 orang, yang berkunjung

ke posyandu lansia rata-rata hanya 20 lansia per satu posyandu

Banyaknya pasien baru hipertensi dengan usia muda yang masih belum

diketahui penyebabnya.

Page 19: Dx Komunitas Kita-1

19

18

4. Meningkatnya kasus diabetes mellitus

Kurangnya ketaatan minum obat pada pasien DM, ditandai dengan

kurangnya kunjungan ulang pasien ke puskesmas setelah mendapat obat di

posyandu lansia yang hanya diberikan untuk 10 hari.

Dibandingkan dengan jumlah lansia sebanyak 3580 orang, yang berkunjung

ke posyandu lansia rata-rata hanya 20 lansia per satu posyandu.

Page 20: Dx Komunitas Kita-1

20

19

BAB IV

ANALISIS MASALAH

4.1 Menentukan Prioritas Masalah

Setelah masalah kesehatan di Palaran teridentifikasi, maka untuk mencari pemecahannya

kami menggunakan metode PAHO (Pan American Health Organization) untuk menentukan

skala prioritas masalah. Penilaian dengan metode ini didasarkan atas:

1. M (Magnitude) :

Jumlah penduduk yang terkena (luasnya atau banyaknya penduduk yang terkena atau

tingginya prevalensi).

2. S (Severity) :

Keparahan atau beratnya kerugian yang timbul.

3. V (Vulnerability) :

Tersedianyateknologi atau obat untuk mengatasi masalah tersebut.

4. C (Community and Political concern) :

Menunjukkan sejauh mana masyarakat dan pemerintah atau para politisi peduli dengan

masalah tersebut.

5. A (Affordability) :

Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia.

Dengan penilaian masing-masing indikator berikut : nilai 1 (Sangat kurang) ; nilai 2

(Kurang) ; nilai 3 (Cukup besar) ; nilai 4 (Besar) dan nilai 5 (Sangat besar).

No Masalah Kesehatan M S V C A Total

1. Meningkatnya kasus DBD 5 3 4 4 4 20

2. Meningkatnya kasus Hipertensi 4 3 3 3 3 16

3. Tingginya kasus ISPA 4 1 4 2 2 13

4. Meningkatnya kasus DM 4 3 2 3 3 15

Page 21: Dx Komunitas Kita-1

20

21

No Masalah M S V C A

1. Meningkatny

a kasus DBD

Kasus DBD

sepanjang

tahun 2015

sebanyak

103 kasus

Kasus DBD

pada bulan

Januari

hingga April

2016

mencapai

217 kasus

Demam berdarah

dengue yang tidak

tertangani dengan

baik dapat

memberikan

ancaman

mortalitas dan

morbiditas yang

berat

Komplikasi yang

paling ditakuti dari

demam berdarah

dengue adalah

Dengue Shock

Syndrome.

Komplikasi yang

ditimbulkan sering

kali terlambat

disadari oleh

pasien atau

keluarga pasien

Tersedia fasilitas

rawat inap di

Puskesmas Palaran

sehingga dapat

menangani pasien

DBD untuk

mengatasi

kekurangan cairan

dengan pemberian

cairan infus.

Pemeriksaan

laboratorium yang

cukup cepat untuk

memantau kadar

trombosit dan

hematokrit pada

pasien dengan

keluhan demam

lebih dari 3 hari.

Kesadaran pemerintah

dan politisi untuk

memberikan perhatian

pada penanggulangan

kasus DBD sudah cukup

besar. Hal ini

digambarkan pembuatan

modul pengendalian

DBD pada tahun 2011

dimana pemerintah

mempunyai 4 pilar

strategi.

Di Puskesmas Palaran

telah ada UPK

pencegahan dan

pemberantasan penyakit

menular yang berfokus

pada kasus DBD seperti

penyelidikan

epidemiologi,

pembinaan kader PJB,

Penyediaan dana untuk

pengelolaan DBD secara

terpadu diarahkan untuk

pemberantasan vektor

penyebar penyakit.

Pendanaan program yang

dibentuk untuk

menurunkan kasus DBD

sudah masuk anggaran

dana proker Puskesmas

setiap tahunnya. Berikut

jumlah dana yang

disediakan untuk

pendanaan program DBD

untuk tahun 2016.

Penyelidikan

epidemiologi DBD =

Rp 120.000,00

Pemeriksaan Jentik

Berkala = Rp

Page 22: Dx Komunitas Kita-1

22

21

sehingga membuat

terlambatnya

penanganan pasien

pemeriksaan Jentik

Berkala, Fogging Focus,

dan Ikanisasi.

3.600.000,00

Pertemuan kader PJB

= Rp 2.325.000,00

Fogging focus = Rp

1.200.000,00

Ikanisasi = Rp

1.200.000,00

2. Meningkatny

a kasus

hipertensi

Kasus baru

hipertensi

sepanjang

tahun 2015

sebanyak

348 kasus

Kasus

hipertensi

pada bulan

Januari

hingga April

tahun 2016

yaitu

terdapat 257

kasus

Kerugian yang

ditimbulkan

penyakit hipertensi

cukup berat dan

dalam waktu yang

panjang karena

merupakan

penyakit seumur

hidup dan selalu

dibutuhkan upaya

menjaga kestabilan

tekanan darah.

Hipertensi

merupakan

penyakit kronis

Pengobatan

hipertensi tanpa

komplikasi dengan

obat antihipertensi

dan mengontrol

tekanan darah

secara rutin

menggunakan

spigmomanometer

oleh tenaga

kesehatan.

Obat-obat

antihipertensi yang

tersedia di

Puskesmas Palaran

Di Puskesmas Palaran

terdapat UPK

pengembangan

kesehatan usia lanjut

yang program kerjanya

meliputi, penyuluhan

kesehatan, pemeriksaan

kesehatan (pemeriksaan

tekanan darah,

pemeriksaan GDS

gratis), senam lansia dan

pengobatan dasar

terhadap penyakit yang

dialami lansia. Namun

terhadap program ini

Sumber dana pengelolaan

hipertensi tidak

dialokasikan khusus hanya

untuk hipertensi.

Pendanaan diarahkan

untuk promosi kesehatan

sehingga masyarakat

dapat berperan aktif dan

memulai cara mengatur

pola hidup sehat.

Berikut jumlah pendanaan

yang disediakan untuk

masing-masing program

untuk tahun 2016:

Program Posyandu dan

Page 23: Dx Komunitas Kita-1

23

22

yang memerlukan

kepatuhan dalam

berobat. Tekanan

darah yang tidak

dikontrol dengan

baik dapat merusak

organ lain seperti

otak, jantung,

ginjal, dan mata..

Kasus komplikasi

dari hipertensi pun

terdapat

peningkatan angka

kesakitan yakni

pada tahun 2015

didapatkan 6 kasus

Penyakit Jantung

Koroner (PJK) dan

1 kasus Stroke,

sedangkan pada

tahun 2016

didapatkan 7 kasus

yakni amlodipin,

captopril, dan

nifedipin yang

merupakan obat

yang rutin

diberikan pada

pasien hipertensi.

Obat-obat tersebut

terkadang tidak

semuanya tersedia.

antusiasme masyarakat

masih kurang.

Penyuluhan khusus

Lansia = Rp

25.200.000,00

Deteksi Dini Lansia

dengan Kelainan = Rp

1.440.000,00

Senam Lansia = Rp

1.440.000,00

Page 24: Dx Komunitas Kita-1

24

23

PJK dan terdapat 3

kasus Stroke.

3. Meningkatny

a kasus

diabetes

mellitus

Kasus DM

sepanjang

tahun 2015

sebanyak 66

kasus

Kasus DM

pada bulan

Januari

hingga April

tahun 2016

yaitu

terdapat 59

kasus

Efek komplikasi

dari DM umumnya

muncul dalam

jangka waktu

panjang dan sulit

untuk

disembuhkan.

DM dapat

menimbulkan

komplikasi ke

bagian tubuh yang

lain sehingga

menimbulkan

penyakit lain

seperti retinopati,

katarak, gagal

ginjal kronik,

selulitis, gangren,

prurigo, dan

lainnya.

Pengobatan untuk

DM saat yang

tersedia hanya

Glimepiride yang

stok penyediannya

cukup untuk

jangka waktu 1

tahun.

Pemeriksaan

menggunakan stik

gula darah tidak

selalu tersedia di

posyandu lansia.

Pemerintah, tenaga

kesehatan, dan

masyarakat belum

menunjukkan perhatian

lebih terhadap peyakit

DM ini, hal ini dapat

dilihat dari tidak adanya

program khusus DM

yang diadakan oleh

pemerintahan setempat.

Di Puskesmas Palaran

terdapat UPK

pengembangan

kesehatan usia lanjut

yang program kerjanya

meliputi, penyuluhan

kesehatan, pemeriksaan

kesehatan (pemeriksaan

tekanan darah,

pemeriksaan GDS

Sumber dana pengelolaan

diabetes melitus tidak

dialokasikan khusus hanya

untuk penyakit diabetes

melitus. Pendanaan

diarahkan untuk promosi

kesehatan sehingga

masyarakat dapat berperan

aktif dan memulai cara

mengatur pola hidup

sehat. Pendanaan

beberapa program yang

dibentuk untuk mengatasi

masalah diabetes mellitus

di Puskesmas Palaran

selalu dianggarkan setiap

tahunnya. Berikut jumlah

pendanaan yang

disediakan untuk masing-

masing program untuk

Page 25: Dx Komunitas Kita-1

25

24

gratis), senam lansia dan

pengobatan dasar

terhadap penyakit yang

dialami lansia. Namun

terhadap program ini

antusiasme masyarakat

masih kurang.

tahun 2016:

Program Posyandu

dan Penyuluhan

khusus Lansia = Rp

25.200.000,00

Deteksi Dini Lansia

dengan Kelainan =

Rp 1.440.000,00

Senam Lansia = Rp

1.440.000,00

4. Tingginya

kasus ISPA

Kasus ISPA

yang

ditemukan

pada tahun

2015

sebanyak

9610 kasus.

Kasus ISPA

pada bulan

Januari –

April 2016

yaitu 1717

ISPA sebenarnya

merupakan self-

limiting disease

yang dapat sembuh

sendiri dalam 5-6

hari jika tidak

terjadi invasi

kuman lain.

Puskesmas Palaran

memiliki

persediaan obat

yang cukup

lengkap untuk

kasus ISPA.

Kurangnya kesadaran

masyarakat untuk

melakukan PHBS

Belum ada program

khusus untuk

penanganan ISPA

Kewaspadaan terhadap

kasus menularnya

ISPA tidak disadari

oleh keluarga pasien,

sehingga penularan

terjadi dalam satu

Tidak ada dana khusus

yang dialokasikan

untuk penanganan

ISPA

Page 26: Dx Komunitas Kita-1

26

25

kasus. rumah

Page 27: Dx Komunitas Kita-1

26

Sebagian besar rumah berada di tepi sungai yang memiliki kolong dan masih banyak barang-barang atau sampah di sekitar lingkungan rumah yang menampung air.

Meningkatnya kasus DBD Periode Januari – April Tahun 2016

Environment

MANMETHOD

Peran serta masyarakat dalam menjalankan program 3M plus masih kurang. Banyaknya pendatang yang kurang memiliki kesadaran terhadap kebersihan karena tidak mempunyai rasa memiliki lingkungan sekitarnya

Belum tersedianya bibit ikan pemakan jentikAlat fogging hanya bisa digunakan apabila telah memenuhi syarat tertentu.

Machine and Material

Alokasi dana untuk program DBD cukup besar

MONEY

27

BAB V

FISH BONE (Ishikawa)

5.1 Fish Bone Permasalahan Kesehatan, Faktor Risiko dan Sumber Daya

Page 28: Dx Komunitas Kita-1

27

BAB VIALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

6.1 Identifikasi Alternatif Pemecahan Masalah

PERMASALAHAN FAKTOR RESIKO

POTENSIAL

SUMBER DAYA

Meningkatnya

Kasus DBD Periode

Januari hingga

April 2016

Kurangnya pembagian bubuk

abate dan bibit ikan pemakan

jentik

Kurangnya penyuluhan

tentang penggunaan bubuk

abate, tanda dan gejala

penyakit DBD serta

penanggulangan penyakit

DBD di rumah

Program fogging dan PSN

yang belum terlaksana pada

tahun ini

Peran serta masyarakat

dalam menjalankan

program 3M plus masih

kurang.

Banyaknya pendatang

yang kurang memiliki

kesadaran terhadap

kebersihan karena tidak

mempunyai rasa memiliki

lingkungan sekitarnya

Tenaga kesehatan

Partisipasi masyarakat

Partisipasi keluarga

BAB VII

Page 29: Dx Komunitas Kita-1

29

PENELITIAN KETEPATAN INTERVENSI

7.1 Identifikasi Ketepatan Intervensi Masalah

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga April

2016 di Puskesmas Palaran

Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja

Puskesmas Palaran pada tahun 2017

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan DBD yang telah

direncanakan dalam kurun waktu 6 bulan.

NO STRATEGI/INTERVENSI P E A R L

1. Melakukan penyuluhan tentang DBD Y Y Y Y Y

2. Pembuatan leaflet, brosur tentang DBD Y Y Y Y Y

3. Pemasangan poster Y Y Y Y Y

4. Pemasangan spanduk Y Y Y Y Y

5. Gotong royong Y Y Y Y Y

6. Pelaksanaan abatisasi Y Y Y Y Y

7. Pembagian Repellant (Kelambu, lotion anti nyamuk) N N Y Y Y

8. Pembagian bibit ikan pemakan jentik Y N Y N Y

9. Fogging focus Y Y Y Y Y

PEARL Factor :

P = Propriatness yaitu kesesuaian masalah dengan prioritas berbagai kebijaksanaan / program /

kegiatan instansi / organisasi terkait.

E = Economic feasibility yaitu kelayakan dari segi pembiayaan.

A = Acceptability yaitu situasi penerimaan masyarakat dan instansi terkait atau instansi lainnya.

Page 30: Dx Komunitas Kita-1

30

29

R = Resource availability yaitu ketersediaan sumber daya untuk memecahkan masalah (tenaga,

sarana / peralatan, waktu).

L = Legality yaitu dukungan aspek hukum / perundang-undangan / peraturan terkait seperti peraturan

pemerintah / protap

Page 31: Dx Komunitas Kita-1

30

BAB VIII

PLAN OF ACTION

8.1 Rencana Kegiatan Intervensi

Permasalahan Kesehatan : Meningkatnya kasus Demam Berdarah pada bulan Januari hingga April

2016 di Puskesmas Palaran

Tujuan Jangka Panjang : Menurunkan angka kejadian DBD di cakupan wilayah kerja

Puskesmas Palaran pada tahun 2017

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program penanganan DBD yang telah

direncanakan dalam kurun waktu 6 bulan.

Promotif

1. Penyuluhan dan pembagian leaflet tentang DBD

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan siswa dan masyarakat mengenai DBD

Target : Siswa/i SMP dan SMA, masyarakat Palaran

Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, UPK Kesehatan Lingkungan, UPK P2M

Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas, dokter muda, guru SMP dan SMA

Setting dan metode :

Penyuluhan di sekolah

o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali dalam enam bulan, dengan ketentuan

dilakukan penyuluhan untuk masing-masing 1 SMP dan 1 SMA di setiap kelurahan

dari 3 kelurahan di wilayah Puskesmas Palaran.

o Penyuluhan di sekolah-sekolah dilakukan dengan metode presentasi singkat disertai

dengan pemberian leaflet dan ditutup dengan pemberian bubuk abate untuk pihak

sekolah.

o Penyuluhan yang diberikan terutama tentang 3M PSN dan tanda-tanda penderita DBD

Evaluasi :

o Kuantitatif : Terlaksananya penyuluhan di 3 SMP dan 3 SMA dalam jangka waktu 6

bulan

Page 32: Dx Komunitas Kita-1

32

o Kualitatif : Meningkatnya pengetahuan siswa berdasarkan hasil nilai pretest dan post

test.

Penyuluhan di masjid

o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali dalam enam bulan, saat sholat jumat di

masjid wilayah Palaran.

o Penyuluhan di masjid dilakukan dengan metode pemberian himbauan atas

pelaksanaan 3M dan pembagian leaflet.

o Evaluasi :

- Kuantitatif : Telah disampaikannya himbauan mengenai pentingnya 3M di

satu masjid pada masing-masing kelurahan sebulan sekali selama 6 bulan.

Penyuluhan di Puskesmas Induk

o Penyuluhan dilakukan setiap sebulan sekali pada hari kamis minggu ke empat dalam

jangka waktu enam bulan.

o Penyuluhan di Puskesmas dilakukan dengan metode ceramah dan pembagian leaflet.

Penyuluhan yang diberikan terutama tentang 3M PSN dan tanda-tanda penderita DBD

Evaluasi :

o Kuantitatif : Terlaksananya penyuluhan di Puskesmas Induk sebanyak 6 kali dalam

jangka waktu 6 bulan

2. Pemasangan poster penanggulangan DBD

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD

Target : masyarakat Palaran

Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, Camat, Lurah, Ketua RT

Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas, dokter muda

Setting dan metode :

o Poster dibuat sebanyak 100 lembar dan disebarkan di tempat-tempat umum yaitu,

- Puskesmas (poli, ruang rawat inap dan IGD)

- Posyandu

- Tempat kerja formal dan informal (kecamatan, kelurahan)

- Sekolah

- Masjid

- Rumah makan

Evaluasi :

o Kuantitatif : Telah tertempel 100 poster dalam 6 bulan

Page 33: Dx Komunitas Kita-1

33

32

3. Pemasangan spanduk penanggulangan DBD

Tujuan jangka pendek : Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai DBD

Target : masyarakat Palaran

Fasilitator : UPK Promosi Kesehatan, Camat, Lurah, Ketua RT

Sumber daya : Tenaga kesehatan puskesmas

Setting dan metode :

o Spanduk dibuat sebanyak 10 dan disebarkan di tempat-tempat umum yaitu,

- Puskesmas

- Tempat umum (pasar, perempatan jalan)

Evaluasi :

o Kuantitatif : Telah terpasang 10 spanduk dalam 6 bulan

Preventif4. Pembagian abate

Tujuan jangka pendek : Mengurangi jumlah jentik pada rumah yang diberikan bubuk abate

Target : masyarakat Palaran

Fasilitator : UPK P2M

Sumber daya : Kader jumantik

Setting dan metode :

o Penyediaan 1000 abate uang dibagikan ke 10 KK di masing-masing RT.

o Pembagian bubuk abate disertai dengan brosur cara penggunaannya.

Evaluasi :

o Kuantitatif : - Telah dibagikan 1000 bubuk abate.

- Peningkatan angka bebas jentik menjadi 90% pada akhir tahun 2016

5. Gotong Royong

Tujuan jangka pendek : Dilakukannya 3M secara pro-aktif oleh warga

Target : masyarakat Palaran

Fasilitator : UPK P2M, Camat, Lurah, RT, Karang Taruna, PKK

Sumber daya : Masyarakat palaran

Setting dan metode :

o Gotong royong dilakukan tiap 1 bulan sekali selama 6 bulan di hari minggu pagi

Page 34: Dx Komunitas Kita-1

34

33

o Gotong royong melibatkan seluruh warga Palaran yang dikoordinir oleh RT nya

masing-masing bekerjasama dengan Karang Taruna dan PKK

o Gotong Royong difokuskan pada pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M

Evaluasi :

o Kuantitatif : - Telah dilakukannya gotong royong minimal 1 bulan sekali dalam

periode 6 bulan di tiap RT

6. Fogging fokus

Tujuan jangka pendek : Mematikan nyamuk aedes aegypti

Target : Rumah-rumah penduduk

Fasilitator : UPK P2M, Dinas Kesehatan, Perusahaan sekitar Palaran

Sumber daya : Tenaga kesehatan

Setting dan metode :

o Melakukan fogging ke rumah rumah-rumah penduduk disesuaikan dengan periode

meningkatnya angka DBD berdasarkan data sebelumnya.

Evaluasi :

o Kuantitatif : Telah dilakukannya fogging sesuai dengan penemuan kasus DBD

Page 35: Dx Komunitas Kita-1

34

DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes . Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta :

Kementrian Kesehatan RI, 2015.

2. Presiden Republik Indonesia. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Kesehatan yang

Berkualitas.

3. Permenkes. Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No.75 Tahun 2014, 2014.

4. Depkes RI. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2009.