Dx Komunitas Makcik

74
DIAGNOSA KOMUNITAS DAN PLAN OF ACTION DESA MOJOROTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME KOTA KEDIRI TAHUN 2015 Pembimbing: dr. Djaka Handaja, MPH dr. Gita Sekar Prihanti, M.Kes Oleh : Hilman Luthfi Hardana (201320401011134) Hikmatul Maghfiroh (201320401011119) KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 1

description

Pkm

Transcript of Dx Komunitas Makcik

Page 1: Dx Komunitas Makcik

DIAGNOSA KOMUNITAS DAN PLAN OF ACTIONDESA MOJOROTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKORAME

KOTA KEDIRI TAHUN 2015

Pembimbing:

dr. Djaka Handaja, MPHdr. Gita Sekar Prihanti, M.Kes

Oleh :

Hilman Luthfi Hardana (201320401011134)

Hikmatul Maghfiroh (201320401011119)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2015

1

Page 2: Dx Komunitas Makcik

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem Kesehatan Nasional adalah suatu tatanan yang menghimpun berbagai

upaya Bangsa Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin derajat

kesehatan setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang

dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945. Dimana tujuannya adalah terselenggaranya

pembangunan kesehatan oleh semua potensi bangsa. Baik masyarakat, swasta

maupun pemerintah secara sinergis, berhasil guna, sehingga tercapai derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Salah satu upaya untuk meningkatkan

kesehatan masyarakat dengan suatu metode pembelajaran yang dikenal dengan

diagnosa komunitas.

Diagnosa komunitas adalah upaya untuk menetapkan suatu permasalahan

kesehatan komunitas dan faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya permasalahan

serta sumber daya yang di miliki suatu komunitas untuk mengatasi permasalahan

tersebut. Pada pelaksanaan Kepaniteraan Klinik dokter muda FK UMM diharapkan

memiliki wawasan ilmu kedokteran yang seimbang serta mampu menyelaraskan

kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan terjun langsung ke

masyarakat untuk mempraktekkan ilmu klinik yang telah dimiliki dan belajar

berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

Kegiatan Diagnosa komunitas meliputi pengenalan medan, identifikasi

masalah, analisa masalah yang ada serta mencari alternatif pemecahannya melalui

2

Page 3: Dx Komunitas Makcik

penelitian yang melibatkan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas tersebut. Dengan

kegiatan ini diharapkan dokter muda dapat memahami masalah kesehatan di

lingkungan kerjanya serta mampu memecahkan permasalahan yang ada dan

meningkatkan partisipasi dan memberdayakan masyarakat secara aktif untuk

mencapai derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik. Dalam hal ini desa Mojoroto

kecamatan Mojoroto Kota Kediri merupakan desa yang dipilih dalam pelaksanaan

diagnosa komunitas, dikarenakan dari data-data yang ada merupakan salah satu desa

yang tingkat kesejahteraan kesehatannya masih rendah.

3

Page 4: Dx Komunitas Makcik

BAB II

DATA PEMANTUAN WILAYAH

2.1 Geografi

Desa Mojoroto merupakan salah satu dari 14 desa dari kecamatan Mojoroto.

Desa ini dibatasi oleh desa-desa sebagai berikut:

Utara : Desa Ngampel

Selatan : Desa Bandar Lor

Barat : Sungai Brantas

Timur : Desa Sukorame, Bujel

Luas wilayah desa Mojoroto adalah 76,65 Ha, dengan proporsi lahan sebagai

berikut:

Daerah pemukiman : 0,00 Ha

Daerah persawahan : 10,00 Ha

Daerah perkebunan : 11,00 Ha

Daerah Kuburan : 3,50 Ha

Daerah Pekarangan : 0,00 Ha

Daerah Taman : 1,00 Ha

Daerah Perkantoran : 10,00 Ha

Daerah prasarana umum lainnya : 41,15 Ha

4

Page 5: Dx Komunitas Makcik

Desa Mojoroto terdiri dari 49 RT dan 12 RW. Kondisi jalan penghubung di

Desa Mojoroto berupa jalan beraspal. Tingkat kesuburan tanah di desa Mojoroto ini

tergolong subur.

Dalam data Monografi yang dimiliki oleh Desa Mojoroto adalah sebagai

berikut:

1. Desa : Mojoroto

2. Kecamatan : Mojoroto

3. Kota : Kediri

5. Propinsi : Jawa Timur

2.2 Demografi / Kependudukan

Demografi / Kependudukan Desa Mojoroto tahun 2014 dapat dilihat pada

Tabel 1. Jumlah penduduk desa Mojoroto adalah 15.384 jiwa, yang terdiri dari Laki-

laki : 7537 jiwa dan Perempuan : 7847 jiwa. Jumlah Kepala Keluarga : 4755 Kepala

Keluarga. Kepadatan penduduk Desa Mojoroto sebesar /Km2.

Tabel 2.1 Distribusi Penduduk desa Tugu Mojoroto berdasarkan usia Tahun 2014

No Golongan Umur Jenis Kelamin JumlahLaki-Laki Perempuan

1 0 – 4 tahun 541 591 1.132

2 5 tahun – 9 tahun 487 494 981

3 10 Tahun – 14 Tahun 789 763 1.552

4 15 Tahun – 19 Tahun 768 793 1.561

5 20 Tahun – 24 Tahun 791 789 1.580

6 25 Tahun – 29 Tahun 813 814 1.627

5

Page 6: Dx Komunitas Makcik

7 30 Tahun – 34 Tahun 633 608 1.241

8 35 Tahun – 39 Tahun 603 655 1.258

9 40 Tahun – 44 Tahun 509 535 1.044

10 45 Tahun – 49 Tahun 463 697 1.160

11 50 Tahun – 54 Tahun 515 529 1.044

12 55 Tahun – 59 Tahun 625 699 1.324

13 60 Tahun – 64 Tahun 0 0 0

14 65 Tahun 0 0 0

JUMLAH 7.537 7.967 15.504

Grafik 2.1 Distribusi Penduduk desa Tugu Mojoroto berdasarkan usia Tahun 2014

Dari data di atas, didapatkan jumlah penduduk usia produktif (umur 15-49

tahun) sebanyak 9.471 orang. Sedangkan jumlah penduduk usia non produktif (usia

0-14 tahun dan usia > 49 tahun) sebanyak 6.033 jiwa. Jadi, di desa Mojoroto

penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia non produktif.

6

Page 7: Dx Komunitas Makcik

Tabel 2.2. Pertumbuhan Penduduk

No. Pertumbuhan Jumlah1. Angka kelahiran 28

2. Pindah/Datang 51

Jumlah 79

3. Angka kematian 11

4. Pindah/pergi 34

Jumlah 45

Grafik 2.2. Pertumbuhan Penduduk

Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa kecepatan pertumbuhan desa

Mojoroto tahun 2014 tergolong tinggi. Hal tersebut menyebabkan kejadian penyakit

juga tinggi. Sehingga dengan pertumbuhan penduduk yang relative tinggi diperlukan

7

Page 8: Dx Komunitas Makcik

daya dukung di segala bidang termasuk di bidang kesehatan agar tidak terjadi

ketimpangan.

2.3 Pemerintahan

Pemerintah desa ini dipimpin oleh seorang kepala desa dan dibantu oleh

aparat pemerintah lainnya. Tabel 2.3 menunjukkan jumlah dan jabatan aparat

pemerintahan desa.

Tabel 2.3. Jabatan dan jumlah aparat pemerintahan desa

Jabatan Jumlah

Kepala desa 1

Sekretaris 1

Ka. Ur. Pemerintahan 0

Ka. Ur. Pembangunan 0

Ka. Ur. Kesra 0

Ka. Ur. Keuangan 0

Ketua Dusun 0

Ka. Ur. Umum 0

Staf desa 16

Ketua RW 12

Ketua RT 49

2.4 Fasilitas Sosial

a. Fasilitas pendidikan formal

Tabel 2.4. Jumlah fasilitas pendidikan formal

8

Page 9: Dx Komunitas Makcik

No Fasilitas Jumlah

1 PAUD 0

2 TK/RA 0

3 SD/MI 5

4 SMP/MTs 0

5 SMA/MA 0

6 SMKN 0

7 Perguruan Tinggi 1

b. Fasilitas pendidikan non formal

Tabel 2.5. Jumlah fasilitas pendidikan non formal

No Uraian Jumlah

1 TPQ/TPA 02 Pondok Pesantren 03 Kursus, dll 0

c. Sarana ibadah

Tabel 2.6. Jumlah sarana ibadah

No Uraian Jumlah1 Musholla 252 Masjid 53 Gereja 24 Pura 15 Candi 0

2.5 Pendidikan

Data pendidikan di desa Mojoroto dapat dilihat pada tabel 2.8 berikut:

Tabel 2.7 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

9

Page 10: Dx Komunitas Makcik

No Tingkat pendidikan Jumlah

1 Pendidikan Prasekolah Play Group/TK/RA 574

2 Pendidikan Dasar tingkat SD 1.805

3 Pendidikan Lanjutan Tingkat SMP/MTS 1.355

4 Pendidikan Lanjutan Tingkat SLTA 4.145

5 Pendidikan Perguruan Tinggi 2.941

6 Lain –Lain 1.748

TOTAL 12.568

Grafik 2.7 Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Dari tabel dan gambar di atas, didapatkan jumlah penduduk Pendidikan

Prasekolah Play Group/TK/RA sebesar 574 orang, Pendidikan Dasar tingkat SD

sebesar 1.805 orang, Pendidikan Lanjutan Tingkat SMP/MTS 1.355 orang.

Sedangkan penduduk Pendidikan Lanjutan Tingkat SLTA sebesar 4.145 orang ,

Pendidikan Perguruan Tinggi sebesar 2.941 orang, dan penduduk yang tidak tamat

SD sebesar 186 orang.

10

Page 11: Dx Komunitas Makcik

2.6 Mata pencaharian penduduk

Sebagian besar masyarakat Desa Mojoroto bekerja sebagai Pegawai Negeri

Sipil. Sebaran pekerjaan penduduk desa Mojoroto dapat dilihat pada tabel dan

gambar berikut:

Tabel 2.8 Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian No. Mata pencaharian Jumlah1. Petani 2192. Tenaga Kesehatan 723. PNS 3554. TNI / POLRI 2055. Pensiunan 365Total 4074

Diagram 2.8 Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian

11

Page 12: Dx Komunitas Makcik

Dari gambar di atas menunjukkan bahwa mata pencaharian penduduk desa

Mojoroto terbanyak sebagai Pegawai Negeri Sipil dan Pensiunan/Purnawirawan,

yakni sebanyak 355 orang dan 365 orang.

2.7 Kesehatan

2.7.1 Fasilitas dan tenaga kesehatan

Jumlah fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan ditunjukkan dalam tabel

berikut :

Tabel 2.9 Fasilitas dan tenaga kesehatan

No Fasilitas Jumlah1 Rumah Sakit 02 Rumah Bersalin 13 PUSKESMAS 04 Puskesmas Pembantu 15 POLINDES 06 POSYANDU 47 Dokter Umum 08 Dokter Gigi 09 Dokter Spesialis 010 Bidan 011 Perawat 012 Kader kesehatan 013 Balai Pengobatan 014 Dukun 0

2.7.2 Morbiditas

Tabel 2.10 Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Sukorame tahun 2011

NO. Daftar penyakit ICD JUMLAH %

1. ISPA J.06.9 13390 39,42. Rheumatoid Arthritis yang lain M.06 6835 20,23. Hipertensi I.10 4557 13,54. Gastritis K.29.7 2323 6,95. Pulpitis K.04.0 1813 5,36. Diabetes Mellitus E.14 1679 5,0

12

Page 13: Dx Komunitas Makcik

7. Dermatitis Kontak Alergi L.23 1005 3,08. Hipotensi I.95.9 918 2,79. Gangren Pulpa K.04.1 720 2,110. Sakit kepala lainnya G.44 627 1,9

JUMLAH 33867 100

Gambar 2.4.Penyakit Terbanyak Di Puskesmas Sukorame tahun 2011

Dari tabel diatas pada tahun 2011 pasien rawat jalan di Puskesmas Sukorame

didapatkan sebanyak 39,4% pasien menderita ISPA. Hal ini menunjukkan penyakit

ISPA masih merupakan penyakit yang paling sering diderita masyarakat Sukorame,

sedangkan urutan berikutnya penyakit Rheumatoid Arthritis yang lain adalah sebesar

20,2%, kemudian 13,5% hipertensi, 6,9% gastritis, 5,3% pulpitis, 5,0% diabetes

mellitus, 3,0% dermatitis kontak alergi, 2,7% hipotensi, 2,1% gangren pulpa ,dan

1,9% sakit kepala lainnya.

2.8 Sanitasi dan Kesehatan Perumahan

Tabel 2.11 Sarana Air minum

No. Uraian Jumlah %

13

Page 14: Dx Komunitas Makcik

1 Sumur gali 1785 70%2 Sumur pompa 479 30%3 Mata air 0 0%4 PDAM 0 0%5 Sungai 0 0%

Dari tabel dan diagram di atas menunjukkan bahwa penduduk di desa

Mojoroto menggunakan sarana air minum dari sumur gali sebanyak 1785 penduduk

(70%), sumur pompa 479 (30%) tidak ada penduduk yang menggunakan air minum

dari PDAM, mata air ataupun sungai.

Tabel 2.12 Jenis dan distribusi rumah

No Uraian Jumlah

1 Rumah Tembok 4.725

2 Rumah Kayu 13

3 Rumah Bilik/Gedek 10

Dari tabel dan gambar di atas menunjukkan bahwa penduduk di desa

Mojoroto mempunyai rumah dengan dinding tembok sebanyak 4725 (95%) Keluarga,

rumah dengan dinding kayu sebanyak 13 (3%) Keluarga, dan rumah bilik / gedek

sebanyak 10 (2%) keluarga

14

Page 15: Dx Komunitas Makcik

BAB III

ANALISA DATA KESEHATAN DAN NON KESEHATAN

LEMBAR KERJA I

ANALISA DATA

INDIKATOR DERAJAT KESEHATAN

Profil Pencapaian Kegiatan Puskesmas Pembantu di Mojoroto selama periode tahun

2011

N

o.

Jenis Kegiatan Target Realisasi Kesenjangan (%)

N % N % - +

1. IMR 0 0 0 0 - -

2. MMR 0 0 0 0 - -

3. Pemberantasan dan

pencegahan penyakit

menular

ISPA

- Penemuan Kasus Pneumonia

120

15

Page 16: Dx Komunitas Makcik

70 55 45 25

4. Kesehatan Ibu dan Anak

1. Kesehatan ibu

- Ibu Hamil

1. K1

2. K4

3. Resti ditemukan nakes

4. Bumil resti dirujuk

5. Tablet Fe pada Bumil

- Bulin

1. Bulin ditolong nakes

- Bufas

1. Bufas mendapat pelayanan

nifas

143

138

6

19

141

136

135

96

93

20

80

95

96

95

139

136

27

11

136

112

125

93

91

90

57.8

91

82.3

82.3

3

2

-

22.2

4

13.7

12.7

-

-

70

-

-

-

-

16

Page 17: Dx Komunitas Makcik

2. Kesehatan anak

1. KN2

2. Neonatus resti

3. Rujukan neonatus resti

4. ASI Eksklusif

5. Kunjungan bayi

131

3

-

73

122

97

15

-

80

90

142

30

-

81

118

108.3

150

-

89.01

96

-

-

-

-

-

11.3

135

-

9.01

6

5. Keluarga Berencana

Akseptor Baru

Akseptor Akif

208

1241

100

70

208

1773

100

142

-

-

-

135

6.

Imunisasi

- BCG

- DPT I

- DPT II

- DPT III

- Polio I

- Polio II

- Polio III

- Polio IV

- Campak

128

128

122

122

128

122

122

122

122

95

95

90

90

95

90

90

90

90

134

128

134

156

130

126

128

130

122

100.7

100

102.1

114.8

98.5

92.6

94.8

97.8

100

-

-

-

-

-

-

-

-

-

5.7

5

12.1

24.8

3.5

2.6

4.8

7.8

10

17

Page 18: Dx Komunitas Makcik

- Hepatitis B 122 90 105 78,5 11.5

7. Gizi

Penemuan balita dengan Gizi

buruk

12 100 6 50 50 -

18

Page 19: Dx Komunitas Makcik

BAB IV

PERMASALAHAN KESEHATAN KOMUNITAS

LEMBARAN KERJA 2

LEMBAR KERJA 2

RESUME PERMASALAHAN

Penyajian daftar permasalahan dari data yang ada

No PERMASALAHAN KOMENTAR

KESEHATAN IBU DAN ANAK ( KIA)

1. Terdapat

kesenjangan K1

( - 3 %)

1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya kesadaran dan rendahnya pengetahuan

masyarakat mengenai pentingnya kunjungan ANC

sejak dini selama kehamilan.

2) Faktor perilaku / Life styles

Terlalu sibuk dengan pekerjaan dirumah sehingga

tidak bisa meluangkan waktu untuk berkunjung ke

Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan ANC.

Banyak yang tidak sadar kalau sedang hamil.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan

upaya penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan

kesehatan ibu dan janin selama kehamilan karena

19

Page 20: Dx Komunitas Makcik

kurang tercukupinya SDM dan wilayah yang luas.

Kurang Tersedianya sarana & prasaran kesehatan

yang baik akan memudahkan masyarakat dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan

berkualitas.

2. Terdapat

kesenjangan K4

(- 2%)

1) Faktor lingkungan/Environment

Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan

pentingnya memenuhi minimal kunjungan ANC

sebanyak 4x selama kehamilan.

2) Faktor perilaku / Life styles

Kurangnya kesadaran masyarakat khususnya ibu-ibu

hamil untuk melakukan pemeriksaan secara rutin,

dimana sebagian besar dikarenakan oleh waktu serta

pekerjaan.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurang aktifnya tenaga kesehatan dalam melakukan

upaya penyuluhan tentang pentingnya pemeriksaan

kesehatan ibu dan janin selama kehamilan karena

kurang tercukupinya SDM dan wilayah yang luas.

3 Pencapaian

pemberian tablet FE

pada Bumil sebesar

1) Faktor lingkungan / environment

Ketidaktahuan masyarakat tentang manfaat Fe

bagi Bumil dan pentingnya pemeriksaan ANC

20

Page 21: Dx Komunitas Makcik

91% dari target 95% sebab Fe akan diberikan jika kunjungan pertama

dan kedua dilaksanakan.

2) Faktor perilaku / life styles

Kurangnya kesadaran ibu hamil untuk melakukan

kunjungan pertama segera setelah dinyatakan

positif hamil dan ketidak rutinana Bumil ANC

setiap bulannya, hal ini berhubungan karena Fe

akan diberikan saat kunjungan 1 dan kunjungan

setelahnya.

3) Faktor pelayanan kesehatan / medical care

services

Kurang aktifnya tenaga kesehatan untuk

memberikan penyuluhan kepada Bumil tentang

pentingnya kunjungan pertama segera setelah

dinyatakan hamil dan kunjungan selanjutnya

untuk mendapatkan tablet Fe. Selain itu

kurangnya tenaga kesehatan memberikan

informasi manfaat dari pemberian Fe.

4 Pencapaian Bulin

yang ditolong Nakes

sebesar 82,3% dari

target 96%

1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya Kesadaran warga untuk melakukan

persalinan secara aman.

Sudah terdapatnya rumah sakit bersalin swasta di

21

Page 22: Dx Komunitas Makcik

(kesenjangan -

13.7%)

Kelurahan Mojoroto.

Anggapan bahwa biaya persalinan di Pelayanan

Kesehatan mahal.

2) Faktor perilaku / Life styles

Banyaknya pendatang pada penduduk kelurahan

Mojoroto yang kemudian saat mereka akan

melahirkan kembali ke kampung halaman.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurangnya promosi mengenai layanan Jampersal ke

masyarakat.

Bias pada pencatatan dan pelaporan ibu melahirkan.

Makin banyaknya pusat pelayanan swasta.

5 Pencapaian Bufas

yang mendapat

pelayanan nifas

sebesar 82.3% dari

target 95%

(kesenjangan -

12.7%)

1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya ilmu pengetahuan masyarakat tentang

pemeliharaan nifas setelah melahirkan.

Anggapan bahwa biaya perawatan nifas di Bidan

Kelurahan tidak terjangkau.

2) Faktor perilaku / Life styles

Terlalu sibuk mengurus bayinya sehingga lupa

memeriksakan dirinya sendiri.

Menganggap dirinya sehat dan tidak ada masalah.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

22

Page 23: Dx Komunitas Makcik

Tenaga atau kader kesehatan yang kurang aktif dalam

memberikan informasi mengenai pentingnya

perawatan masa nifas.

Makin banyaknya pusat pelayanan swasta.

No PERMASALAHAN KOMENTAR

P2P

1. Penyakit ISPA

sebagai salah satu

penyakit terbanyak

di Kelurahan

Mojoroto

1) Faktor lingkungan/Environment

Hal ini terkait dengan lingkungan yaitu berupa

lingkungan industri, yaitu dekat dengan Pabrik,

Terutama Pabrik Rokok sehingga menyebabkan

tingkat polusi yang tinggi.

Lingkungan Perumahan yang padat penduduk,

sehingga memudahkan terjadinya penularan

penyakit.

Padatnya penghuni rumah (satu rumah bisa diisi 2

keluarga) sehingga ventilasi udara kurang baik.

Hal ini juga terkait dengan rendahnya tingkat

23

Page 24: Dx Komunitas Makcik

pendidikan masyarakat, sehingga kesadaran akan

pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

masih kurang.

2) Faktor perilaku / Life styles

Kebiasaan masyarakat yang cenderung suka

merokok. Membuang ludah di sembarang tempat.

Batuk dan bersin tidak ditutup. Kebiasaan cuci

tangan dan higine diri sendiri kurang diperhatikan.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurangnya penyuluhan dari Puskesmas mengenai

pentingnya menjaga kebersihan untuk mencegah

terjadinya penyakit, terutama penyakit ISPA.

No PERMASALAHAN KOMENTAR

IMUNISASI

1. Pencapaian

imunisasi Hepatitis

B masih kurang

memenuhi target.

1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya imunisasi Hepatitis B

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan

24

Page 25: Dx Komunitas Makcik

melakukan imunisasi.

2) Faktor perilaku / Life styles.

Masyarakat khususnya para ibu banyak yang lupa

tentang jadwal imunisasi.

Para ibu menganggap bayinya sehat dan tidak ada

masalah.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurangnya keaktifan tenaga kesehatan dan kader

untuk melakukan penyuluhan mengenai pentingnya

dilakukannya imunisasi.

No PERMASALAHAN KOMENTAR

GIZI

1. Cakupan penemuan

gizi buruk sebesar

50% dibandingkan

target sebesar 100%

4) Faktor lingkungan/Environment

Tingginya kesadaran masyarakat mengenai gizi

buruk

25

Page 26: Dx Komunitas Makcik

(-50%) target

terbalik

5) Faktor perilaku / Life styles.

Di wilayah Mojoroto warga memiliki pekerjaan

yang tetap sehinga dapat memenuhi kebutuhan gizi

keluarga terutama anak – anak.

Para ibu lebih waspada dalam pemberian makanan

tambahan anak.

6) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Tingginya peran aktif tenaga kesehatan dan kader

untuk melakukan penyuluhan mengenai gizi buruk

No PERMASALAHAN KOMENTAR

GIZI

1. D/S (-2,3%) 1) Faktor lingkungan/Environment

Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

untuk datang ke posyandu.

2) Faktor perilaku / Life styles

Para ibu terlalu sibuk sehingga mereka lupa

membawa bayinya ke posyandu , tidak tertarik untuk

berpartisipasi

26

Page 27: Dx Komunitas Makcik

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurang aktifnya nakes dalam melakukan upaya

penyuluhan tentang pentingnya peserta kader dalam

memberikan pelayanan.

2. N/S (-16,6%) 1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya kesadaran bahwa pentingnya balita

ditimbang setiap bulannya. Kurang mengerti makna

penimbangan berat badan.

Keadaan sosial-ekonomi yang rendah

2) Faktor perilaku / Life styles

Kurang makan makanan yang bergizi

Tidak telaten memberikan makan kepada anaknya

3. N/D (-14,1%) 1) Faktor lingkungan/Environment

Rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat

akan pentingnya posyandu

2) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurang aktifnya nakes dalam melakukan upaya

penyuluhan akan pentingnya posyandu

No PERMASALAHAN KOMENTAR

SANITASI LINGKUNGAN

1. Cakupan air bersih

di Kelurahan

Mojoroto kurang.

Dilihat dari

pencapaian hanya

78% dari target

1) Faktor lingkungan/Environment

Hal ini juga terkait dengan lingkungan perumahan

penduduk yang terlalu padat dan daerah

pemukiman yang dekat dengan sungai.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

penggunaan air bersih serta penyakit yang mungkin

27

Page 28: Dx Komunitas Makcik

sebesar 80 % ditimbulkan.

Letak sumur kebanyakan berdekatan tempat

pembuangan sampah.

Letak sumber air berdekatan dengan kawasan

industri hal ini menyebabkan terjadinya tingkat

pencemaran air yang tinggi.

2) Faktor perilaku / Life styles

Kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kualitas

air dengan masih banyaknya masyarakat membuang

sampah sembarangan.

Rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, sehingga

kesadaran akan pentingnya perilaku hidup bersih dan

sehat (PHBS) masih kurang.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care

services

Kurangnya penyuluhan dari Puskesmas mengenai

pentingnya menjaga kualitas air bersih serta tidak

membuang sampah sembarangan.

4) Faktor herediter atau Kependudukan / Heredity

Sudah turun temurun bahwa kebiasaan mengambil

air dari tempat tersebut tidak ada masalah dalam

kesehatannya.

2. Jumlah tempat

pembuangan sampah

kurang hanya

tercapai sebesar

51% dari target

sebesar 80%. (-29%)

1) Faktor lingkungan/Environment

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang

pentingnya menjaga kebersihan lingkungan serta

penyakit yang dapat ditimbulkan.

Hal ini juga terkait dengan lingkungan perumahan

penduduk yang terlalu padat dan daerah

pemukiman yang dekat dengan sungai.

28

Page 29: Dx Komunitas Makcik

Minimnya kepemilikan tempat pembuangan

sampah dikarenakan sosial ekonomi yang rendah.

Kurangnya pengetahuan tentang pemisahan antara

sampah kering dan sampah basah.

2) Faktor perilaku / Life styles

Kebiasaan masyarakat yang suka membuang sampah

sembarangan di sekitar rumah ataupun di sungai.

3) Faktor pelayanan kesehatan / Medical care services

Kurangnya keaktifan tenaga dan kader kesehatan

dalam melakukan upaya penyuluhan tentang

kebersihan lingkungan bagi masyarakat.

Kurangnya keatifan tenaga dan kader kesehatan

untuk memberikan pelatihan membuat tempat

sampah dari barang bekas.

LEMBAR KERJA 3

RESUME FAKTOR PENDUKUNG

Penyajian daftar Faktor Pendukung berdasarkan data yang ada

NO

.

FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

K I A

Jumlah, bidan Kelurahan 2 orang, Jumlah tenaga kesehatan masih

29

Page 30: Dx Komunitas Makcik

1. perawat 1, kader kesehatan 50

orang dan semuanya aktif

kurang karena tidak sebanding

dengan luas wilayah dan jumlah

penduduk Mojoroto, namun kader

yang membantu cukup memberikan

bantuan bagi bidan wilayah dan

perawat di kelurahan Mojoroto.

Lokasi Puskesmas induk dekat

sehingga ikut mendukung

pencapaian program KIA di

Kelurahan Mojoroto.

Masyarakat ikut berperan aktif

dalam mensukseskan program KIA

di Kelurahan Mojoroto yang

dilaksanakan oleh puskesmas

2. Jumlah Posyandu 10 buah dan 1

buah pustu di kelurahan Mojoroto.

NO FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

IMUNISASI

1.

2.

Jumlah, bidan Kelurahan 0 orang

perawat 0, kader kesehatan 0

orang

Jumlah Posyandu 4 buah dan 1

buah pustu di kelurahan Mojoroto.

Jumlah kader tidak memenuhi

Makin meningkatnya

pengetahuan masyarakat

Tentang imunisasi untuk

mencegah penyakit di kemudian

hari.

Dapat digunakan sebagai sarana

30

Page 31: Dx Komunitas Makcik

imunisasi anak sekolah

NO FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

P2P

1.

.

2.

3.

4.

.

Sarana pendidikan yang cukup

Jumlah 4 buah posyandu

Petugas puskesmas yang terlatih

dan berpengalaman dalam

kesehatan lingkungan

Cakupan penggunaan air besih

yang cukup tinggi.

Dengan cukupnya sarana pendidikan tentunya

anak akan diajarkan perilaku hidup sehat dan

bersih, beberapa pengetahuan tentang

penyakit, pengobatan serta cara pencegahan

penularannya terutama penyakit ISPA

Adanya sarana - sarana dari Puskesmas yang

bisa digunakan sebagai media untuk

memberikan penyuluhan tentang P2P

sehingga bisa lebih efektif.

Dengan terdapatnya posyandu maka, dapat

digunakan sebagai media promotif dengan

tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat

tentang P2P

Tingginya penggunaan air bersih mendukung

pelaksanaan PHBS.

Penyuluhan yang dilakukan di Mojoroto

secara oral dari mulut ke mulut, hal ini

dilakukan saat diadakannya kegiatan program

puskesmas pembantu dan di posyandu –

posyandu.

31

Page 32: Dx Komunitas Makcik

5. Program penyuluhan tentang

PHBS yang berjalan

NO FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

Kesehatan Gizi

1.

.

2.

3.

Jumlah Posyandu 4 buah dan 1

buah pustu di kelurahan Mojoroto

Adanya program pemberian

makanan tambahan

Terlaksananya program tentang

gizi yang di jadikan satu dengan

KIA

Dengan terdapatnya posyandu maka, dapat

digunakan sebagai media promotif dengan

tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat

tentang gizi buruk

Pemberian makanan tambahan ini diberikan

guna menekan angka kejadian gizi buruk yang

terjadi di Mojoroto.

Program gizi yang dimilki Mojoroto sekarang

menyatu dengan program KIA sehingga proses

penjalanan program dapat dikerjakan secara

32

Page 33: Dx Komunitas Makcik

. beriringan seperti pemberian vit A bagi anak –

anak, dan ASI eksklusif.

NO

.

FAKTOR PENDUKUNG KOMENTAR

SANITASI DAN PERUMAHAN

1. Mayoritas rumah warga sudah

permanen sebesar 95,7%.

Dokter umum, bidan Kelurahan,

kader dan tokoh masyarakat bisa

memberikan contoh kepada

masyarakat terlebih dahulu.

Dengan banyaknya warga yang

memiliki rumah permanen,

kualitas kesehatan dapat semakin

meningkat.

LEMBAR KERJA 4

PENILAIAN PRIORITAS PERMASALAHAN

Permasalahan / health issue: KIA

KIA: Terdapat kesenjangan pada pencapaian program kerja kesehatan ibu hamil al:K1, K4,

pemberian tablet Fe pada ibu hamil, Bulin yang ditolong nakes, dan bufas yang mendapat

pelayanan nifas. Yaitu sebesar (3%, 2 %, 4%,13.7%, 12.7%)

33

Page 34: Dx Komunitas Makcik

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude √ 5

Keseriusan √ 4

Feasibility √ 6

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 15

Permasalahan / health issue

P2M : Penyakit ISPA menduduki peringkat tertinggi dalam 10 penyakit terbanyak.

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 6

Keseriusan √ 6

Feasibility 5

34

Page 35: Dx Komunitas Makcik

Lain 17

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 17

Permasalahan / health issue

Sanitasi lingkungan : Terdapat kesenjangan antara target dengan pencapaian cakupan

air bersih yang dimiliki setiap rumah di kelurahan Mojoroto yaitu sebesar

Kriteria 6 5 4 3 2 1 Subtotal

Magnitude 6

Keseriusan 4

Feasibility 4

Lain

Indeks prioritas masalah (jumlah subtotal) 14

DAFTAR PRIORITAS PERMASALAHAN KELURAHAN MOJOROTO

NO PERMASALAHAN INDEKS PRIORITAS

1 ISPA 17

2 KIA 15

35

Page 36: Dx Komunitas Makcik

3 Cakupan air bersih 14

LEMBAR KERJA 4

PERMASALAHAN KESEHATAN, FAKTOR RESIKO, SUMBER DAYA

No Permasalahan Faktor Resiko Potensial Sumber Daya

P2P

1. Adanya

kesenjangan

pada P2P

Hal ini terkait dengan lingkungan di

Kelurahan Mojoroto yang merupakan

kawasan industri, dekat dengan pabrik

1. Adanya

jumlah

tenaga

36

Page 37: Dx Komunitas Makcik

(ISPA) di

Kelurahan

Mojoroto

terutama pabrik rokok.

Kelurahan Mojoroto merupakan Kawasan

pemukiman padat, sehingga ventilasi udara

pada setiap rumah kurang baik.

Hal ini juga terkait dengan rendahnya

tingkat pendidikan masyarakat, sehingga

kesadaran akan pentingnya perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS) masih kurang.

Kurangnya penyuluhan kepada masyarakat

mengenai pentingnya menjaga kebersihan

untuk mencegah terjadinya penyakit,

terutama penyakit ISPA.

kesehatan

yang cukup

di kelurahan

Mojoroto.

2. Kader

kesehatan di

kelurahan

Mojoroto

cukup

banyak.

3. Bisa

dilakukan

penyuluhan

tentang

PHBS

kepada

masyarakat

dan satu

persatu saat

berobat ke

puskesmas

pembantu.

37

Page 38: Dx Komunitas Makcik

KIA

2. Adanya

kesenjangan

KIA pada

pencapaian

program kerja

K1, K4,Resti

ditemukan

Nakes, Bulin

ditolong Nakes,

Bufas yang

mendapat

pelayanan nifas,

Bayi resti di

Kelurahan

Mojoroto

Kurangnya kesadaran masyarakat terutama

ibu-ibu hamil normal dan ibu hamil dengan

resiko tinggi mengenai pentingnya

kunjungan ANC sejak dini selama

kehamilan

minimal kunjungan ANC sebanyak 4x

selama kehamilan

pemeriksaan ANC rutin

resiko komplikasi bagi bumil resti

pemeriksaan bayi setelah lahir

perawatan setalah nifas

Kurangnya jumlah nakes yang

mengkoordinasi kader (karena faktor

kurangnya SDM dan luasnya wilayah)

dalam melakukan upaya penyuluhan

tentang pentingnya

kunjungan ANC sejak dini selama

kehamilan

minimal kunjungan ANC sebanyak 4x

selama kehamilan

pemeriksaan ANC rutin

1. kader dan

tenaga

kesehatan

yang cukup.

2. penyuluhan

sudah

dilakukan

secara berkala

di posyandu.

38

Page 39: Dx Komunitas Makcik

resiko komplikasi bagi bumil resti

pemeriksaan bayi setelah lahir

perawatan nifas

CAKUPAN AIR BERSIH

3. Adanya

kesenjangan

negative pada

pencapaian

Cakupan air

bersih, dan

jumlah tempat

pembuangan

sampah di

kelurahan

Mojoroto.

Kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang penggunaan air bersih serta

penyakit yang mungkin ditimbulkan.

Sosial ekonomi masyarakat yang

masih rendah.

Letak sumur kebanyakan berdekatan

tempat pembuangan sampah.

Letak sumber air berdekatan dengan

daerah industry.

Rumah di Mojoroto yang padat dan

saling berdempetan.

1. kader dan

tenaga

kesehatan

yang cukup.

2. Bisa

dilakukannya

penyuluhan

tentang

PHBS dan

pelatihan

membuat

tempat

sampah dari

bahan bekas.

39

Page 40: Dx Komunitas Makcik

LEMBAR KERJA 5

PENILAIAN KETEPATAN INTERVENSI

A. Permasalahan / health issue

P2P: Besarnya Penyakit ISPA yang mana pada Kelurahan Mojoroto menduduki

masalah paling utama

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1. Penyuluhan pada masyarakat tentang pentingnya

kebersihan/Higienis personal dan lingkungan,

pentingnya rajin berobat, kontrol dan pemeriksaan

Y N Y Y Y

40

Page 41: Dx Komunitas Makcik

kesehatan serta penyuluhan tentang penyakit ISPA

terutama mengenai gejala serta pertolongan

pertama

2 Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

B. Permasalahan / health issue

KIA : Kesenjangan pada program KIA

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1 Penyuluhan terhadap masyarakat terutama ibu-ibu hamil

normal dan ibu hamil dengan resiko tinggi mengenai

pentingnya

kunjungan ANC (ANC dini, minimal ANC, ANC

rutin, resiko komplikasi bagi bumil resti dan

pemeriksaan bayi setelah lahir

Y N Y Y Y

2 Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan cara

memotivasi agar lebih aktif memberikan penyuluhan

kepada masyarakat dalam segala kesempatan serta

mengadakan pelatihan, penyuluhan rutin dan pemberian

penghargaan untuk kader

Y N Y Y Y

3 Meningkatkan peranan aktif tokoh masyarakat agar Y N Y Y Y

41

Page 42: Dx Komunitas Makcik

memotivasi masyarakat terutama ibu-ibu agar mau

melakukan pemeriksaan kehamilan demi kesehatan bayi

di dalam kandungan dan melakukan kunjungan bayi

4 Meningkatkan kunjungan Nakes ke rumah ibu hamil

yang belum mengikuti ANC

Y N Y Y Y

C. Permasalahan / health issue

SANITASI LINGKUNGAN: kesehatan lingkungan kelurahan Mojoroto masih

kurang dilihat dari cakupan air bersih, dan jumlah tempat pembuangan sampah yang

masih belum memenuhi target.

NO Strategi / Intervensi P E A R L

1. Meningkatkan kinerja kader yang telah ada dengan

cara memotivasi masyarakat tentang pentingnya

kebersihan/Higiens personal dan lingkungan serta

mengadakan pelatihan untuk membuat tempat

sampah, penyuluhan rutin dan pemberian

penghargaan untuk kader.

Y N Y Y Y

2 Pustu bekerjasama dengan masyarakat/kelurahan

mengadakan pelatihan untuk membuat tempat

Y N Y Y Y

42

Page 43: Dx Komunitas Makcik

sampah dari bahan bekas.

3. Pemasangan pamflet dan poster di tempat umum Y N Y Y Y

43

Page 44: Dx Komunitas Makcik

BAB V

RENCANA KERJA DAN RENCANA EVALUASI

LEMBAR KERJA 6

PLAN OF ACTION

Permasalahan :Kesenjangan pada P2M di Kelurahan Mojoroto

Tujuan Jangka panjang : Menurunnya angka kesakitan pada pasien ISPA

Tujuan Jangka Pendek : Terlaksananya program kesehatan di Kelurahan Mojoroto

44

Page 45: Dx Komunitas Makcik

No Strategi

intervensi

Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan

pada

masyarakat

tentang

pentingnya

kebersihan/

Higiene

personal dan

lingkungan

Setting :

PKM/

polindes/

posyandu

melakukan

penyuluhan

terhadap

Masyarakat

Kelurahan

Mojoroto

Semua

Masyarakat

Nakes:

penyuluhan

Kader :

mengumpulka

n

Puskeskel

Nakes

Kader

Jumlah angka

kesakitan

akibat ISPA

2 Peningkatan

peran serta

kader dalam

deteksi dini

penyakit

ISPA.

Setting :

tempat kerja

Metode :

pembinaan

kader

Nakes

Kader

Lurah

- Nakes: pro

aktif dalam

mengatasi dan

mencegah

penyakit ISPA

-PKM

menyiapkan

sarana

Puskeskel

gardu

sehati

Nakes

Kader

Peningkatan

jumlah

penemuan

penyakit

ISPA oleh

kader.

45

Page 46: Dx Komunitas Makcik

prasarana

3 Pemasangan

pamflet dan

poster di

tempat umum

Setting :

tempat

umum, pusat

keramaian

Metode :

poster dan

pamflet

Masyarakat

umum

Nakes :

menyusun dan

mensosialisasi

kan.

Kader :

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Pamflet dan

poster sudah

terpasang di

tempat-

tempat

umum.

46

Page 47: Dx Komunitas Makcik

PLAN OF ACTION

Permasalahan :Kesenjangan pada permasalahan kesehatan sanitasi lingkungan di

Kelurahan Mojoroto

Tujuan Jangka panjang : Meningkatnya perbaikan sanitasi lingkungan sesuai target

Tujuan Jangka Pendek : Memperbaiki sanitasi lingkungan di Desa Mojoroto dan

membentuk kaderisasi.

47

Page 48: Dx Komunitas Makcik

No Strategi

intervensi

Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan

tentang

pentingnya

penggunaan

air bersih

Setting :

Puskesmas/

polindes/

posyandu

melakukan

penyuluhan

terhadap

masyarakat

Kelurahan

Mojoroto

Semua

masyarakat

Mojoroto

Nakes:

penyuluhan

Kader :

mengumpulka

n masyarakat.

Puskesmas

pembantu

Nakes

Kader

Peningkatan

cakupan

penggunaan

air bersih

oleh

masyarakat

kelurahan

Mojoroto.

2 Meningkatk

an peran

serta kader

untuk

memeriksa

Rumah

Sehat dan

PHBS.

Setting :

tempat kerja

(Balai Desa)

Metode :

pembinaan

kader

Nakes

Kader

- Nakes: pro

aktif dalam

membina

kader

-Puskesmas

menyiapkan

sarana

prasarana

Puskeskel

Nakes

Kader

Peningkatan

rumah

pemukiman

penduduk

Mojoroto

yang ber

PHBS dan

Rumah

Sehat oleh

48

Page 49: Dx Komunitas Makcik

Kader.

3 Pemasangan

pamflet dan

poster di

tempat

umum

Setting : tempat

umum, pusat

keramaian

Metode : poster

dan pamflet

Masyarakat

umum

Nakes :

menyusun dan

menyebarkan

Kader :

menyebarkan

Nakes

Kader

Sarana

Dana

Pamflet dan

poster sudah

terpasang di

tempat-

tempat

umum.

49

Page 50: Dx Komunitas Makcik

PLAN OF ACTION

Permasalahan : kesenjangan pada Cakupan KIA di Kelurahan

Mojoroto

Tujuan jangka panjang : Meningkatnya Cakupan KIA sesuai target

Tujuan Jangka Pendek :Terlaksananya program Cakupan KIA di Kelurahan

Mojoroto

50

Page 51: Dx Komunitas Makcik

No Strategi

intervensi

Setting dan

Metode

Target

populasi

Peran dan

tanggung

jawab

Sumber

daya

Evaluasi

1 Penyuluhan

terhadap

masyarakat

terutama

Pasangan

Usia Subur

(PUS)

Setting : PKM/

puskeskel/posya

ndu

Melakukan

penyuluhan

terhadap semua

wanita usai

subur, ibu hamil

normal dan ibu

hamil dengan

resiko tinggi

mengenai

pentingnya

kunjungan ANC

(ANC dini,

minimal ANC,

ANC rutin, dan

pemeriksaan

bayi setelah

Semua

ibu yang

hamil

dan

wanita

usia

subur

Nakes:

penyuluhan

Kader:

Mengumpulka

n ibu hamil

dan wanita

usia subur.

Puskeskel

Nakes

Kader

Tercapainya

semua

progam K1,

K4, Resti

ditemukan

nakes, Resti

ditemukan

masyarakat,

Ibu bersalin

di tolong

nakes,

Bufas yang

mendapat

pelayanan

nifas.

51

Page 52: Dx Komunitas Makcik

lahir

52

Page 53: Dx Komunitas Makcik

2 Peningkatan

kinerja kader

Setting : tempat

kerja/posyandu

Metode :

pembinaan

kader

Kader

Nakes

- Nakes: pro

aktif dalam

pemeriksaan

ibu hamil

- PKM

menyiapkan

sarana

prasarana

Puskeskel/

PKM

Nakes

Kader

Penemuan

atau deteksi

dini tentang

ibu hamil.

3 Peran aktif

tokoh

masyarakat

Setting :

pertemuan

warga

Metode :

memberikan

pesan khusus

Masyara

kat

umum

Nakes :

menciptakan

hubungan

yang baik

dengan tokoh

masyarakat

Tokoh

masyarakat :

memberikan

pesan pada

anggota

masyarakat

Nakes

Tokoh

masyarakat

Peningkatan

kesadaran

masyarakat

akan

pentingnya

KIA melalui

peningkatan

jumlah

kunjungan

ke posyandu

4 Meningkatka Setting: rumah Ibu hamil Puskesmas : Nakes: >

53

Page 54: Dx Komunitas Makcik

n kunjungan

Nakes ke

rumah ibu

hamil yang

belum

mengikuti

ANC

ibu hamil

Metode : me-

ngerahkan kader

kesehatan di tiap

Kelurahan untuk

mendata ibu-ibu

hamil di tiap

Kelurahan yang

belum

mengikuti ANC

serta melakukan

kunjungan

rumah untuk

memberikan

pengertian agar

ibu tersebut mau

memeriksakan

kehamilannya di

Polindes atau di

Puskesmas.

di

keluraha

n

Mojoroto

yang

belum

mengikut

i ANC

Penanggung

jawab progam

Bidan

Kelurahan :

Penanggung-

jawab

di tingkat

Kelurahan.

Kader

kesehatan :

Pelaksana

kunjungan

rumah

melakukan

pemeriksaan

Kader:

melakukan

kunjungan.

Kelurahan

Anggaran

dana

90% ibu

hamil yang

termasuk

kunjungan

rumah

melakukan

ANC di

Posyandu

atau

Puskesmas

54

Page 55: Dx Komunitas Makcik

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan laporan diagnosa komunitas Kelurahan Mojoroto yang mengacu

pada profil Kelurahan Mojoroto tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa prioritas

permasalahan Kelurahan Mojoroto yang paling utama adalah P2P: ISPA, KIA

dan Kesehatan Lingkungan.

Tingginya angka kejadian ISPA berhubungan dengan Sumber Daya Manusia

dan sanitasi lingkungan di Kelurahan Mojoroto yang masih buruk.

Tingginya permasalahan pada KIA berhubungan dengan Sumber Daya

Manusia dan tingginya pertambahan penduduk Kelurahan Mojoroto

6.2 Saran

1. Pencatatan tentang data penduduk desa secara rutin dan menyeluruh sehingga

didadapatkan data yang akurat untuk intervensi permasalahan yang tepat

sasaran.

2. Adanya koordinasi dan pelaporan data dari pihak desa ke pihak kecamatan

sehingga tidak ada perbedaan antara data yang didapatkan dari Kelurahan dan

Kecamatan.

3. Nakes/kader aktif dalam melakukan penyuluhan sehingga bisa mengurangi

masalah kesehatan yang ada.

4. Diperlukan peran aktif tokoh masyarakat sehingga bisa mempengaruhi warga

untuk menciptakan perilaku hidup sehat.

55

Page 56: Dx Komunitas Makcik

DAFTAR ACUAN

1. Profil Desa Mojoroto Kota Kediri 2014

2. Indikator standart pelayanan minimal dinas kesehatan Kota Kediri 2014

3. Rencana pembangunan jangka menengah Desa Mojoroto 2014

56