DRAFT FINAL PRINT.doc
-
Upload
asep-kurniawan -
Category
Documents
-
view
127 -
download
8
description
Transcript of DRAFT FINAL PRINT.doc
CLASH OF TITANS
NESTLE VS KRAFT
Abstract
Oleh : Asep Kurniawan
Permasalahan utama dalam paper ini adalah, apakah perbedaan yang cukup signifikan antara
dua perusahaan dalam mengoperasikan perusahaan nya diseluruh dunia. Karena NESTLE & KRAFT
adalah perusahaan yang berawal dari produk yang sama yaitu susu, dan sekarang sudah berkembang
cukup luas, maka akan cukup menarik melihat peta kekuatan dan kelemahan masing – masing
perusahaan.
Objektif utama saya dalam paper ini adalah menguak daripada keunggulan sistem SCM &
Design Produk yang dimiliki oleh NESTLE. Dan menganalisa seberapa jauh dampaknya terhadap
kemajuan daerrah yang dijadikan lokasi supplier. Untuk KRAFT saya melihat R&D adalah kekuatan
utama daripada perusahaan ini sendiri, sehingga saya disini ingin menganalisa kelebihan dan
kelemahan sistem R & D dalam tubuh KRAFT.
Dalam hal ini sayang mengoleksi dan mengumpulkan data melalui internet. Sedangkan untuk
dasar teori saya menggunakan buku Operation Management edisi ke 10 karya Heinze- Render sebagai
primary data sources, sedangkan untuk secondary data sources saya mengoleksi dari internet.
Keywords: NESTLE, KRAFT, SUPPLY CHAIN MANAGEMENT, DESIGN PRODUK, R&D.
1 | P a g e
BACKGROUND OF CHOOSING SUBJECT
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10
juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. „Good Food, Good Life‟ merupakan slogan
Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan
kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman,
berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang
lebih baik.
Kraft Foods merupakan perusahaan produsen makanan terbesar ke-2 di dunia (setelah
Nestlé). Kraft terdaftar di Bursa Saham New York. Pada tahun 1988, Altria Group (ketika itu
masih bernama Philip Morris) mengakuisisi Kraft senilai 12,9 miliar USD. Pada tahun 2000,
Altria Group mengakuisisi produsen biskuit Nabisco dan menggabungnya (merger) dengan
Kraft (dimana Kraft kemudian menjadi Flagship). Saat ini Kraft telah menjadi perusahaan
mandiri yang terpisah dari Altria Group, setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke
publik. Pada bulan November 2007, Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah
mengakuisisi divisi biskuit milik Danone di seluruh dunia yang kemudian menjadikan Kraft
sebagai produsen biskuit terbesar di dunia. Kraft berkantor pusat di Northfield, Illinois,
Chicago.
Berdasarkan data dan fakta diatas saya tertarik untuk menjadikan NESTLE & KRAFT
sebagai subjek penelitian saya dalam paper ini. Persaingan yang cukup lama dan sangat
kompetitif kedua perusahaan membuat saya cukup penasaran untuk menganalisa lebih dalam.
2 | P a g e
I. INTRODUCTION
Nestlé merupakan produsen makanan terkemuka di dunia yang memasok lebih dari 10
juta produk makanan ke pasaran setiap tahunnya. „Good Food, Good Life‟ merupakan slogan
Nestlé yang menggambarkan komitmen Nestlé sebagai produsen makanan yang peduli akan
kesehatan umat manusia dengan menghasilkan makanan yang sehat, bermutu, aman,
berkualitas, bergizi, dan menyenangkan untuk dikonsumsi demi mewujudkan kehidupan yang
lebih baik.
Nestlé didirikan pada tahun 1866 di Vevey, Swiss. Pendirinya adalah Henry Nestlé,
seorang ahli gizi berkebangsaan Jerman. Hal yang melatarbelakangi Henry Nestlé adalah
banyaknya bayi yang meninggal dunia sebelum usia mereka mencapai satu tahun, hal ini
dikarenakan para ibu tidak dapat menyusui sendiri bayinya. Terlebih lagi saat teman Henry
Nestlé menghampiri dirinya untuk menyelamatkan bayi prematur. Henry Nestlé kemudian
membawa bayi itu kerumahnya dan memberikan makanan berupa paduan dari roti, susu dan
gula. Kondisi bayi tersebut pun berangsur pulih dari hari ke hari. Penemuan ini memberikan
kabar gembira dan langsung tersebar luas.
“Ferine Lactee Nestlé‟ mejadi makanan pendamping ASI sekaligus makanan
penambah gizi yang berhasil menekan angka kematian bayi. Sejak saat itu Nestlé menjadi
perusahaan produsen makanan yang mendapat kepercayaan dari masyarakat. Henry Nestlé
memanfaatkan nama keluarganya 'Nestlé', yang dalam bahasa Jerman Swiss berarti sarang
burung kecil (little nest), menjadi logo perusahaannya. Logo tersebut menjadi lambang rasa
aman, kasih sayang, kekeluargaan dan pengasuhan.
Henry Nestlé bukan saja melahirkan makanan bayi yang bermutu, namun juga
menjadi orang Swiss pertama yang membangun industri modern yang berpikir akan
pentingnya citra merek dan perusahaan. Melalui simbol dua anak burung dalam sarang
bersama induknya dengan penuh kasih sayang memberi makanan kepada anakanya, citra
Nestlé langsung dikenal sebagai perusahaan yang menghasilkan makanan bermutu penuh
gizi. Simbol ini kemudian diubah pada tahun 1868 dan langsung diterapkan di berbagai
materi iklan dan publikasi. Sampai sekarang, logo ini tetap digunakan dalam nuansa modern
sesuai dengan kemajuan zaman.
3 | P a g e
1.1 Sejarah & Perkembangan Nestlé Indonesia
Masyarakat Indonesia sudah mengenal Nestlé
sejak akhir abad ke-19 lewat produk “Tjap
Nona” (Cap Nona) yang sempat dikenal
dengan nama “Milk Maid”. Pada tahun 1910
pemasaran produk Nestlé dilakukan oleh
cabang Nestlé di Singapura. Produk-produk
Nestlé begitu mendominasi pasaran susu
kental manis di Indonesia sehingga para
konsumen mengidentifikasi semua jenis susu
sebagai “Tjap Nona”. Pada tahun 1930 Nestlé
memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia
untuk jenis produk susu. Kuatnya tim
pemasaran yang terjun ke desa-desa serta
aktifnya upaya Nestlé menjaga mutu, dengan
mengganti kaleng-kaleng tua di toko-toko dan warung-warung dengan produk baru, merebut
kepercayaan dan kesetiaan para konsumen. Keberhasilan Nestlé di Indonesia disebabkan
oleh produk yang bermutu tinggi yang diminati oleh para konsumen dan didukung oleh
jaringan distribusi yang efisien dan staf penjualan dan sistem manajemen yang profesional.
4 | P a g e
Nestlé S.A.
Type Société Anonyme
Traded asSIX: NESNEuronext: NESTSOTC Pink: NSRGY
Industry Food processing
Founded
Anglo-Swiss Condensed Milk Company(1866)Farine Lactée Henri Nestlé(1867)Nestlé and Anglo-Swiss Condensed Milk Company(1905)
Founder(s)Henri Nestlé, Charles Page, George Page
Headquarters Vevey, SwitzerlandArea served Worldwide
Key peoplePeter Brabeck-Letmathe (Chairman)Paul Bulcke (CEO)
Products
Baby food, coffee, dairy products, breakfast cereals, confectionery, bottled water, ice cream, pet foods (list...)
Revenue CHF 83.64 billion (2011)Operating income
CHF 12.53 billion (2011)
Profit CHF 9.487 billion (2011) Total assets CHF 114.09 billion (2011) Total equity CHF 58.27 billion (2011) Employees 328,000 (2012)[1][2]
Website www.nestle.com
1873-1999
Produk-produk import Nestlé secara lebih lengkap mulai tersedia di Indonesia sejak
tahun 1873 lewat pemasaran dari cabang Nestlé di Singapura. Karena permintaan konsumen
Indonesia yang semakin meningkat, maka Nestlé secara resmi memulai berusaha di Indonesia
pada tahun 1971 atas nama PT Food Specialities Indonesia. Untuk menunjang usaha di
Indonesia, maka pabrik pengolahan susu di Waru, Jawa Timur mulai beroperasi pada tahun
1972. Sejalan dengan beroperasinya Pabrik Pengolahan Pabrik Waru, Nestlé Indonesia mulai
memberikan bantuan teknis kepada masyarakat sekelilingnya terutama kepada para peternak
sapi.
Pada tahun 1979, pabrik pengolahan kopi didirikan di Panjang, Lampung sebagai
pabrik kedua Nestlé di Indonesia untuk menghasilkan kopi NESCAFÉ. Atas permintaan
konsumen yang semakin meningkat, maka pada tahun 1988 Pabrik Kejayan di Pasuruan,
Jawa Timur mulai beroperasi, menghasilkan produk susu dengan kapasitas yang lebih besar
dan menggantikan Pabrik Waru yang ditutup.
Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik di Lampung,
Pasuruan, dan Jawa Timur maka pada tahun 1990 Pabrik Cikupa mulai beroperasi,
menghasilkan kembang gula (confectionery) yaitu POLO dan FOX'S.
2000-2009
5 | P a g e
Pada tahun 2000 PT Food Specialities Indonesia, Nestlé Confectionary Indonesia &
Supmi Sakti merger ke dalam Nestlé Indonesia. Merger tersebut dianggap sukses sehingga
pada tahun 2001 Nestlé Beverages Indonesia dan Nestlé Distribution Indonesia turut
bergabung dengan Nestlé Indonesia
2010-sekarang
Melihat potensi pasar di Indonesia yang semakin baik maka pada tahun 2010 Pabrik
Kejayan diekspansi, dan menjadi salah satu dari 10 pabrik terbesar Nestlé di dunia. Saat ini,
Pabrik Kejayan menyerap 700.000 liter susu segar setiap hari dari 33.000 peternak susu di
Jawa Timur. Setelah sukses membuka dan mengoperasikan pabrik pengolahan susu,
pengolahan kopi dan pengolahan kembang gula maka 2013 pabrik ke-empat akan dibuka
menghasilkan MILO,DANCOW dan bubur bayi Nestlé CERELAC.
Tabel 1. Sejarah singkat PT Nestlé di Indonesia
Waktu Perkembangan
Abad 19 Produk Nestlé Milkmaid dikenal sebagai „Tjap Nona‟.
29 Maret 1971 Berdirinya PT Food Specialties Indonesia.
1972 Berdirinya Pabrik Waru, Jawa Timur.
1973
Pabrik Waru mulai beroperasi dengan menghasilkan produk
susu.
12 April 1978
Berdirinya PT Indofood Jaya Raya yang kemudian
berganti nama
menjadi PT Nestlé Beverages Indonesia.
1979 Berdirinya Pabrik Panjang, Lampung yang menghasilkan
6 | P a g e
produk-
produk kopi.
1988
Berdirinya Pabrik Kejayan, Jawa Timur yang menghasilkan
produk-
produk susu bubuk.
1990
Berdirinya Pabrik Cikupa, Tangerang yang menghasilkan
produk-
produk confectionery.
1993
Perubahan nama PT Food Specialties menjadi PT Nestlé
Indonesia.
1995
Pengakusisian PT Supmi Sakti yang memproduksi mie instant
dengan
pabrik yang berlokasi di Telaga.
1998
PT Sumber Pangan Segar dan PT Rola Perdana ditunjuk
sebagai
distributor utama PT Nestlé Indonesia. Selanjutnya kedua
perusahaan
ini bergabung dan berganti nama menjadi PT Nestlé
Distribution
Indonesia yang merupakan distributor tunggal.
2001
Penggabungan perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam
Grup PT
Nestlé Indonesia menjadi satu badan hukum PT Nestlé
Indonesia.
2002 Pengintregasiaan Pabrik Waru dengan Pabrik Kejayan.
2005
Pembentukan joint venture dengan PT Indofood Sukses
Makmur, TBK
dengan nama perusahaan PT Nestlé Indofood Citarasa
Indonesia.
II . DESIGN PRODUK
7 | P a g e
2.1 PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU DI PT NESTLĖ
Proses pengembangan produk baru di PT Nestlé Indonesia dapat dilihat pada Gambar.
Diketahui bahwa pengembangan produk baru di PT Nestlé diawali dengan adanya ide baru.
Selanjutnya pihak pemasaran akan mengadakan survei konsumen awal mengenai ide
tersebut. Langkah ini bertujuan untuk melihat kelayakan ide tersebut untuk dikembangkan
menjadi produk yang nyata. Selain itu, survei konsumen ini juga bertujuan untuk menggali
informasi dari konsumen mengenai produk yang mereka sukai. Hasil survei ini selanjutnya
dijadikan sebuah konsep awal yang diberikan kepada pihak Manufacture.
Langkah awal yang dilakukan oleh pihak Manufacture adalah benchmarking. Pada
tahapan ini, pihak Manufacture memilih beberapa merek produk yang sesuai atau mendekati
konsep produk untuk diidentifikasi dan dijadikan acuan dasar produk. Merek yang dipilih
haruslah merek produk yang dianggap unggul di kelasnya. Unggulnya suatu merek terhadap
merek lain dapat diketahui melalui informasi pangsa pasar produk tersebut. Hasil dari proses
benchmarking selanjutnya dijadikan prototype yang kemudian diuji terhadap penerimaan
konsumen. Jika penerimaan konsumen menunjukan hasil yang positif, maka akan dilakukan
trial produksi, namun juka penerimaan konsumen menunjukan hasil yang negatif maka akan
dilakukan kajian ulang terhadap prototype. Hasil produk dari trial yang telah dilakukan
kemudian diuji kepada konsumen. Jika hasil dari uji konsumen menunjukan hasil yang positif
maka produk siap untuk diregistrasi ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), namun
jika hasil uji konsumen menunjukan hasil negatif, maka akan dilakukan trial ulang
berdasarkan kajian hasil uji.
Produk yang telah lolos uji konsumen dan selanjutnya akan diregistrasi membutuhkan
dokumen mengenai uji kualitas dan analisis kimia, fisik serta mikrobiologi yang disiapkan
oleh bagian Regulatory Affair. Jika produk lolos registrasi dan mendapat persetujuan BPOM,
maka perusahaan akan menyiapkan kemasan yang kemudian diikuti dengan produksi produk
secara industrial. Setelah melalui tahapan tersebut, maka produk baru telah siap untuk
dipasarkan.
8 | P a g e
9 | P a g e
III. Supply Chain Management NESTLE.
Negara Supplier Inisiatif Supply Chain
1Venezuela, El Pinal
Susu dari hasil
ternak
Penanaman Pohon Untuk pengendalian erosi
2Amerika, Fremont
Makanan Bayi 90% air limbah yang diproses di pabrik
makanan bayi. Dikembalikan keakuiferlokal
dengan melakukan irigasi ketanaman lokal.
3India, Gujarat
chicory membangun kolam pengumpul air hujan
untuk mengurangi penurunan tabel air
setempat
4China, Yunan
Kopi kamidi penggunaan air dikurangi sebesar80%
5Meksiko, Torreon.
Susu meningkatkan ketahanan penggunaan air
industri susu
6 Afrika Selatan, Western
Cape
Susu Program mengatasi kekeringan
7Kolombia, Jardín
Kopi Konservasi Air
8Yunani
Keju Konservasi Air
9India, Punjab
Susu Konservasi Air
10Pantai Gading,
Cocoa Management Buruh
11Ghana
Cocoa Management Buruh & Pendanaan
Manufaktur
10 | P a g e
3.1 Inisiatif Rantai Pasokan
MONITORING: Farmer Anton Roets measures irrigation at Goue Akker Farm, which supplies milk to the Nestlé factory in Mossel Bay, South Africa.
Inisiatif pertanian berkelanjutan di Nestle (SAIN) adalah inisiatif untuk mendukung
petani dan mempromosikan pembangunan yang berkelanjutan di seluruh dunia, yang
merayakan ulang tahun 10-tahun 2011. SAIN berfokus pada berbagai komoditas termasuk
susu, kopi, dan kakao, dan memungkinkan kita untuk mengatasi beberapa tantangan utama
dalam pengelolaan air dan irigasi. Sebagai contoh:
Tiga peternakan di El Piñal, Venezuela telah menanam pohon untuk mengendalikan
erosi tanah, memberikan keteduhan untuk ternak dan mengurangi penguapan dan
kekeringan air.
90% air limbah yang diproses di pabrik makanan bayi Gerber di Fremont, Amerika
Serikat dikembalikan keakuiferlokal dengan melakukan irigasi ketanaman lokal.
Pemasok chicory kami di Gujarat India, membangun kolam pengumpul air hujan
untuk mengurangi penurunan tabel air setempat
Di China, penggunaan air pada peternakan demonstrasi kopi kamidi Propinsi Yunnan
dikurangi sebesar80% pada tahun 2010 melalui pengenalan peralatan baru pasca-
panen.
Kemitraan dengan Universitas Pertanian Swiss menggunakan alat Response-Inducing
Sustainability Evaluation (RISE) 2.0 terbaru untuk meningkatkan ketahanan
penggunaan air industri susu Meksiko pada 13 peternakan di kota Torreon.
Wilayah Western Cape Afrika Selatan telah mengalami kekeringan panjang selama
bertahun-tahun, meninggalkan bendungan Wolwedans, dekat MosselBay, hanya
10% dari kepenuhan biasa. Menanggapi hal tersebut, pabrik susu Mosselbay kami
menginstal peralatan yang memungkinkan kondensat dari jalur produksi untuk
11 | P a g e
digunakan ulang, membantu membagi penggunaan air di antara Oktober 2009 dan
Mei 2010
Nespresso AAA programme di Kolombia, salah satu sumber negara bagi Nespresso
dan negara dengan jumlah tertinggi petani individu AAA, dua prioritas utama
program AAA adalah untuk bergabung dalam upaya pemerintah kopi lokal untuk
mendapatkan kembali produktivitas beberapa tahun terakhir dan untuk mengatasi
pengelolaan air – salah satu dari isu utama industri kopi di wilayah tersebut.
Di Yunani, proyek perairan Nestlé mendukung masyarakat lokal dalam mengurangi
potensi ancaman terhadap kuantitas dan kualitas sumber daya air daerah. Inisiatif,
yang dimulai pada tahun 2007, telah terlibat penyelidikan hidrogeologi, menilai
kerentanan air tanah lokal dan identifikasi potensi pengeboran situs di daerah kurang
air. Keterlibatan kami dengan para stakeholder lokal dalam proses perencanaan ini
telah membantu mengamankan pendekatan yang saling menguntungkan untuk otoritas
lokal, para petani, dan komunitas mereka.
Sebuah studi 2010 bersama oleh Nestlé dan Institut Pengelolaan Air dalam intensitas
air produksi susu, gandum dan beras di Punjab menetapkan bahwa tingkat air tanah
jatuh dengan cepat dikarenakan penggunaan yang berlebihan. Maka dari itu Nestle
India merancang program untuk meningkatkan kesadaran di kalangan peternak sapi
perah Punjab, dan lainnya untuk para anak sekolah, untuk menyoroti dampak
eksploitasi berlebih air tanah kemungkinan tindakan perbaikan.
12 | P a g e
3.2 Nestle memiliki peluncuran terbesar dalam sejarah perangkat lunak SAP. Berikut
adalah kutipan bagaimana peluncuran ini bermula.
Selama lima tahun, Nestle telah meluncurkannya seperangkat standar software, untuk
menyederhanakan dan menyatukan cara mengelola pasokan dan mengoperasikan bagian
administrasi, seperti pembelian dan faktur. Proyek global ini melibatkan peluncuran terbesar
dalam sejarah perangkat lunak SAP.
NO
APPLICATION PRODUCT SUPPLIER
1 Complete suite applications software
MySAP.Com IBM
2 Database, support tools, middleware, reporting
DB2, WebSphere, Mercator, Tivoli, MQ series
IBM
3 Development tools, server operation system
C++, HAMCP,CSM, AIX IBM
4 Desktop & server applications, developer tools
Office suite, Server products, CRM
Microsoft
5 Document management tools
Documentum suite EMC
6 Data cleansing tools Athanor suite Microsoft
7 Firewall software Check Point Enterprise Check Point Software
8 Switch/communication software
CiscoWorks Cisco systems
9 Output management Dazel Output Management HP
Problem management support tools
Peregrine suite Peregrine/HP
10 Customer managed inventory/vendor managed inventory
CMI/VMI EWR+ Influe
11 Network monitoring NetworkVantage Compuware
12 Data conversion, ETL Informatica suite Informatica
13 | P a g e
13 Testing tools VST tools Mercury
14 GLOBE program tool Nestool Informatica
15 Client/server infrastructure security
Symantec AntiVirus Symantec
16 High availability tool software
Veritas Volume Manager Symantec
17 Managed firewall services Services BT Infonet
18 Client/server remote solution
Citrix Citrix
19 Internet EDI Cyclone Interchange Cyclone
20 DCTM and Portal Sun Java Sun
IV. Kesimpulan
Nestle mempunyai network kerjasama yang luas untuk mendukung semua aktivitas
perusahaan nya, akan tetapi hal ini bisa menjadi masalah sosial jika tidak dikelola dengan
baik, seperti kasus Nestle di negara – negara Afrika, banyak terjadi praktek ilegal terhadap
regulasi ketenagakerjaan, dimaan anak – anak di pekerjakan oleh pengelola lokal yang ada di
region masing – masing. Dan dalam hal ini keterlibatan NESTLE secara langsung untuk
masuk kedalam pengelolaan sumber daya dengan tujuan untuk melestarikan lingkungan yang
ada cukup bisa dikatakan brilian, karena selain menambah nilai positif NESTLE juga secara
langsung ikut menjaga sustainabilty pasokan bahan untuk produksinya.
14 | P a g e
V. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN
PERUSAHAAN.
Kraft Foods, (dinamakan sesuai nama
pendirinya yaitu James Lewis Kraft)
merupakan perusahaan produsen makanan
terbesar ke-2 di dunia (setelah Nestlé). Kraft
terdaftar di Bursa Saham New York. Pada
tahun 1988, Altria Group (ketika itu masih
bernama Philip Morris)mengakuisisi Kraft
senilai 12,9 miliar USD. Pada tahun 2000,
Altria Group mengakuisisi produsen biskuit
Nabisco dan menggabungnya (merger) dengan
Kraft (dimana Kraft kemudian menjadi
Flagship). Saat ini Kraft telah menjadi
perusahaan mandiri yang terpisah dari Altria
Group, setelah seluruh sahamnya pada Kraft dilepas ke publik. Pada bulan November 2007,
Kraft mengumumkan bahwa perusahaan tersebut telah mengakuisisi divisi biskuit milik
Danone di seluruh dunia yang kemudian menjadikan Kraft sebagai produsen biskuit terbesar
di dunia. Kraft berkantor pusat di Northfield, Illinois, Chicago.
5.1 Potret Industri
Inkorporasi Kraft foods beroperasi pada bidang industri makanan dan minuman.
Industri ini dijalankan oleh perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam tingkat aktivitas mulai
dari menghasilkan bahan makanan mentah setelah panen hingga penjualan-pembelian.
Aktivitas-aktivitas yang termasuk didalamnya adalah proses pengolahan bahan makanan
mentah, produksi, pengemasan produk makanan dan pendistribusian. Produk-produk bisa
berupa makanan segar, makanan siap saji, makanan kemasan, minuman beralkohol dan tidak
15 | P a g e
Type PublicTraded as NASDAQ: KRFTIndustry Food processingFounded Chicago, Illinois (1903)Headquarters Northfield, Illinois, U.S.Area served Worldwide
Key people
John Cahill(Executive Chairman)Tony Vernon(CEO)
Products List of productsRevenue US$ 54.365 billion (2011)[1]
Operating income US$ 6.657 billion (2011)[1]
Profit US$ 3.547 billion (2011)[1]
Total assets US$ 93.837 billion (2011)[1]
Total equity US$ 35.328 billion (2011)[1]
Employees 126,000 (2011)[1]
Website www.kraftfoodsgroup.com
beralkohol. Semua produk yang diperuntukkan untuk dikonsumsi manusia adalah milik
industri ini kecuali produk farmasi.
Sektor perusahaan susu menjadi bagian terbesar dalam indutri makanan. Makanan
kering dan sereal serta makanan beku berada di posisi kedua dan ketiga. Untuk industri
minuman, indurtri ini dibagi menjadi segmen minuman beralkohol dan tidak beralkohol.
Pasar alkohol yang besar terdiri dari bir, sider dan minuman alkohol berasa lainnya. Di
bagian lainnya, minuman ringan, kopi, teh, jus dan air mineral mewakili pasar minuman tidak
beralkohol.
Industri ini sangat kompetitif dan ketat. Meskipun kompetisi ini berada di antara
sedikit akor-aktor penting, tidak ada aktor yang memiliki posisi dominan untuk mendikte
tingkat-tingkat harga. Para aktor sangat percaya pada iklan-iklan untuk mempromosikan
merek mereka dan mengamankan posisi pasar (Food and Beverages Industry Profile, 2009).
5.2 Ukuran Pasar:
Dengan jumlah pekerja sebanyak 16,5 juta, industri makanan dan minuman amerika
mewakili Produk domestik bruto (GDP) negara sebesar sekitar 10 persen. Para konsumen
menghabiskan sekitar rata-rata 1 triliun dolar amerika untuk makanan setiap tahunnya. Proses
transaksi makanan di seluruh dunia ditaksir akan mencapai 3,2 triliun dolar amerika pada
tahun 2004. Besarnya persentasi populasi dunia termasuk di dalamnya pada bidang pertanian
dan ketika mereka mengonsumsi makanan sendiri. Dengan kata lain, industri makanan
modern sangat mempercayai perlengkapan dan teknologi modern yang menghasilkan industri
makanan lebih luas daripada industri lokal.
Dalam beberapa tahun terakhir populasi perkotaan meningkat signifikan, dikarenakan
produksi makanan dan pembelian makanan yang menjadi dua proses berbeda. Hal ini telah
16 | P a g e
membuka jalan kepada lebih banyak firma-firma untuk berkonsentrasi pada industri
makanan, yang terlihat secara nyata dari jumlah supermarket dan para aktor di bidang
penjualan industri makanan. Hampir satu juta kali per hari, para konsumen di sekitar 150
negara di seluruh dunia bersentuhan dengan merk Kraft.
Di bawah bermacam-macam merk ternama pasar Kraft Foods, ada 9 merk yang
menghasilkan pemasukan surplus 1 miliar dolar. Juga lebih dari 50 merk lain yang
menghasilkan pemasukan surplus 100 juta dolar. Selain pemasukan-pemasukan ini, lebih dari
setengah merek-merek yang memiliki pangsa pasar dua kali lipat dari para kompetitor dan 80
persen dari pemasukan ini dihasilkan oleh merek-merek yang berada di posisi satu pangsa
pasar. Total pemasukan Kraft foods pada 2008 sebesar 41,9 Juta dolar amerika dan 38
persennya merupakan pemasukan dari merek-merek snack, dan 20 persen lagi dari merek-
merek minuman (Kraft Foods – Fact sheet, 2008)
5.3 Tren industri:
Tren utama dalam industri makanan dan minuman amerika yang menyediakan
kesempatan kepada perusahaan-perusahaan untuk berkembang adalah (U.S. Food and
Beverage Industry Growth Predicted, Despite Challenges, 2006)
Fokus lebih besar pada inovasi-inovasi dan pengembangan produk baru
Pergantian pada pola konsumsi para konsumen. Konsumen memperhatikan kualitas
produk serta nilai dan kesesuaian
Kesadaran yang meningkat akan kesehatan dan makanan tradisional
Kesempatan tumbuh di pasar asing
Dengan peningkatan fokus pada penggunaan air dan efisiensi energi,mempertahankan
posisi pasar di tengah-tengah kompetisi menjadi sangat penting
17 | P a g e
5.4 Gambaran perusahaan Kraft (GLOBAL):
Inkorporasi Kraft foods adalah perusahaan makanan dan minuman terbesar di
Amerika Serikat. Perusahaan ini beroperasi di sekitar 70 negara di dunia dengan jumlah
pekerja sekitar 98000 dan menjual produk-produknya di lebih dari 150 negara eropa,
Amerika Latin, Asia pasifik, Timur tengah, dan Afrika melalui perusahaan-perusahaan
afiliasi, Inkorporasi Kraft foods internasional dan Inkorporasi Kraft foods Amerika Utara.
(Kraft foods Global, Inc.2010)
Pabrik-pabrik dan pasar-pasar perusahaan mengemas penjualan produk-produk
makanan seperti kue, manisan, kopi, jus, minuman bubuk, produk-produk keju, sereal siap
saji, puding, makanan siap saji dan daging olahan. Semua produk-produk ini meliputi sektor
utama konsumenseperti makanan ringan, minuman, keju, bahan makanan, dan makanan siap
saji di bawah merk utama seperti Kraft, Jacob’s, Philadelphia, Maxwell house, Nabisco,
Oscar Mayer, Post, Oreo dan LU.
Perusahaan fokus pada penyediaan makanan yang sesuai untuk konsumen dengan
memperhatikan kesehatan dan kebugaran, makanan ringan, makanan cepat saji dan produk
premium. Produk-produk Kraft dijual melalui berbagai macam jaringan distribusi seperti
pusat distribusi, gudang-gudang penyimpanan, pengoperasian perusahaan dan fasilitas publik
berupa penyimpanan makanan yang didinginkan, depot-depot dan fasilitas-fasilitas lain.
5.5 Empat kekuatan dasar menurut model National diamond oleh Michael Porter
adalah,
V.5.1 Faktor Pengkondisian: Kemajuan teknologi baru-baru ini di Amerika Serikat
berperan penting dalam produksi agrikultural, juga banyak pekerja-pekerja terampil
18 | P a g e
yang mampu mengoperasikan perlengkapan modern dan aset yang dibutuhkan untuk
surplus produksi tersedia dengan mudah.
V.5.2 Intensitas para pesaing: Industri makanan Amerika Serikat sangatlah kompetitif,
Banyak aktor besar yang berperan seperti Unilever, Frito-Lay, Cargill, Tyson Foods,
ConAgra Foods and Smithfield Foods dan lainnya.
V.5.3 Kondisi Permintaan lokal: Populasi perkotaan Amerika Serikat tergolong tinggi dan
selalu bertambah menjadikan ini sebagai pasar potensial untuk industri makanan, juga
kerjasama dengan firma-firma seperti gudang penyimpanan yang menyediakan
permintaan tambahan unttuk produk-produk Kraft.
V.5.4 Daya saing industri yang saling mendukung dan saling terkait:
PersetujuanKerjasama dengan firma-firma seperti Rainforest alliance, Metro group,
AOL Time Warner, Bally Total Fitness, Stewart-Hass racing, dan Allreceipts.com dan
lainnya menyediakankesempatan bagus untuk Kraft Foods.
5.5.5 National Diamond untuk Kraft foods dalam grafik dapat dilihat di bawah ini:
19 | P a g e
5.6 Teknologi
Kraft foods menggunakan teknologi dan peralatan modern baik dalam proses produksi
maupun distribusi. Kraft telah menghabiskan sekitar 499 juta dolar amerika untuk penelitan
dan pengembangan (Research and development)pada tahun 2008. Kraft Food memiliki tim
peneliti dan pengembangan yang kuat dengan beranggotakan para teknisi dan ilmuwan.
Mereka secara konstan bertugas dalam mengatur inovasi makanan, minuman dan konsep
pengemasan. Mereka juga bertugas meningkatkan proses terakhir, produk-produk,
pengemasan dan lainnya.
Untuk pengolahan infromasi dan proses transformasi bisnis, Kraft foods
menggunakan SAP Net Weaver Master Data Management. Aplikasi ini membantu
penggabungan informasi baik dari SAP maupun non-SAP. SAP Net Weaver MDM telah
mengembangkan data dari gudang yang meliputi konsumen, supplier, distributor, barang jadi,
bahan mentah dan lainnya, untuk proses pengambilan dan pemulihan data yang akurat.
Investasi SAP membantu manajemen puncak dalam pengaksesan data utama yang akurat
secara efektif selama proses pengambilan keputusan (Kraft Foods deploys SAP NetWeaver
technology platform,2008)
Kraft foods berasosiasi dengan agensi perlindungan lingkungan Amerika Serikat
untuk pemanfaatan perkembangan teknologi terbaru. Food Krafts memperkecil jarak truk
pengangkat barang agar bekerja secara efektif dalam sistem transportasi. Mereka telah
menjalankan kebijakan tentang mesin pada lokasi pengiriman dan memfokuskan pada sistem
transportasi intermodal.Kraft foods menggunakan software Oracles transportation
management untuk mengikuti dan memperkecil jalur perjalanan secara efektif (Kraft Foods
Eliminated More Than 50 Million Truck Miles Since 2005 Through Focus on Transportation
Sustainability Efforts, 2009).
20 | P a g e
5.7 Distribusi:
Kraft foods memiliki sistem distribusi yang kuat dengan lebih dari 316 pusat
distribusi dan depot-depot di seluruh dunia. Selain itu, Kraft foods memiliki pusat distribusi
dan menyewakan 125 pusat distribusi serta memiliki 3 depot dan menyewakan 149 depot di
seluruh dunia. Kraft mengadopsi sistem distribusi Multi-kategori dan kesadaran konsumen.
Sebagian besar distribusi mereka di Amerika bagian utara mengikuti sistem pengiriman
melalui gudang. Mereka memiliki sistem pengiriman langsung lewat dua toko untuk
mendistribusikan pizza dan biskuit.
Di Amerika bagian Utara, Kraft food telah memiliki lebih dari 303 depot dan pusat
distribusi. Sebagian besar pusat distribusi dan depot ini membantu dalam sistem pengiriman
langsung ke toko. Perusahaan ini juga memiliki sekitar 13 pusat distribusi yang letaknya jauh
dari Amerika bagian Utara di 8 negara berbeda. Pusat distribusi memenuhi 3 fungsi:
Iklan-iklan yang ditujukan untuk para konsumen melalui berbagai macam media
Promosi penjualan seperti bonus-bonus untuk para konsumen melalui kupon dan kuis
berhadiah
Promosi jual-beli ke para vendor dan fungsi penjualan lain
Distribusi fungsi Kraft foods yang terbaru memiliki dua operasi yang berbeda yaitu
pengiriman langsung ke toko dan pengiriman ke gudang.
5.8 Konsumen:
Sebagian besar produk Kraft foods dijual ke perusahaan konsumen seperti wal-mart,
safeway stores dan lainnya. Sekitar 29 persen pendapatan Kraft Foods diperoleh melalui 5
konsumen teratas dan jumlah ini bisa mencapai 40 persen apabila 10 konsumen teratas ikut
dihitung. Konsumen terbesar Kraft Foods adalah Wal-Mart yang terhitung menyumbang 15
21 | P a g e
persen dari total pemasukan. Kraft foods sangat bergantung pada jumlah kecil dari nilai
penjualan perusahaan besar, tren ini bisa membawa menuju kekuatan negosiasi yang lebih
tinggi kepada konsumen seperti wal-mart yang menjadi faktor negatif untuk
dipertimbangkan.
Kraft foods terbagi menjadi lima sektor seperti makanan ringan, minuman, keju,
mkananan cepat saji dan bahan makanan. Kraft foods mengkategorikan konsumen manjadi
empat:
5.8.1 Kesehatan dan kebugaran: Konsumen ini adalah konsumen yang sadar akan
kesehatan sehingga Kraft foods menyediakan berbagai macam produk untuk para
konsumen ini. Para konsumen ini ingin makan makanan yang lebih sehat dan
memiliki berbagai macam kebutuhan yang diperlukan untuk mengatur berat
badan, vitamin, kalsium dan lainnya. Kraft foods menyediakan produk-produk
yang memuaskan semua kebutuhan mereka.
5.8.2 Makanan cepat saji: Mereka adalah para konsumen yang memiliki hidup serba
cepat dan sibuk, tetapi mereka tidak ingin kehilangan kesemapatan menikmati
makanan yang lezat. Kraft foods memiliki berbagai macam produk makanan siap
santap dan siap saji untuk memuaskan kebutuhan mereka.
5.8.3 Makanan ringan: Kraft menyediakan berbagai macam produk snack dalam
jumlah yang sangat besar untuk para konsumen yang mencari makanan yang bisa
dinikmati sambil bepergian. Oreo wafer sticks, crystal light yang siap diminum
adalah sedikit dari begitu banyaknya produk snack Kraft foods yang dijual di
seluruh dunia.
5.8.4 Premium: Mereka ini adalah konsumen yang menginginkan restoran kelas tinggi
yang menyajikan makanan seperti di rumah sendiri. Kraft foods memuaskan
22 | P a g e
kebutuhan mereka dengan makanan-makanan premium seperti DiGiorno Ultimate
Pizza, Cote d’Or Chocolates dan lainnya.
VI. PROSPECT & POTENTIAL: ANALISIS R&D
Pasar utama: Bulgaria, Mesir, Romania, Russia, Afrika Selatan, Turki, Ukraina and
the Teluk Cooperation Council, dan juga pasar Timur Tengah dan Afrika. Beberapa merk
kunci: Kraft cheeses; Tang powdered beverages; Alpen Gold, Karuna, Korona and Milka
chocolates; Estrella and Cipso salted snacks; Rasco biscuits; Carte Noire, Jacobs, Maxwell
House and Nova Brasilia coffees.
Kraft Foods RD&Q merupakan pemilik dari shelf-life
dan memeliki tanggung jawab, keahlian, dan
infrastruktur dari produk-produk yang dihasilkan
shelf-life.
6.1 Kategori Keahlian + Kedekatan Geografis + Keunggulan Fungsional
Kategori Keahlian Kedekatan Geografis Keunggulan Fungsional
• Coffee
• Refreshment Beverages
• Grocery
• Biscuits and Cakes
• Confectionery
• Savory Snacks
• Cheese/Dairy
• Convenient Meals
• Banbury, UK
• Tarrytown, NY
• East Hanover, NJ
• Munich, Germany
• Glenview, IL
• Madison, WI
• Battle Creek, MI
• Melbourne, Australia
• Curitiba, Brazil
• Quality and Safety
• Scientific Affairs
• Regulatory
• Nutrition
• Research
• Chemistry
• Microbiology
• Sensory / Consumer Insight
• Packaging
• Intellectual Property/ Patents
23 | P a g e
6.2 Prinsi-prinsip yang seragam di seluruh dunia:
6.2.1 Keamanan produk Kraft dan Panduan Jaminan Kualitas
• Keamanan Produk/Kesehatan Publik merupakan prioritas yang tidak bisa
dikompromikan
• Keamanan Makanan merupakan pre kompetitif
• Keamanan Makanan berdasarkan dari penelitian ilmiah dan penilaian resiko yang
benar
• HACCP dan ISO kami berdasarkan QCMS (Quality Chain Management System)
merupakan hal yang penting dalam proses bisnis kami.
• Kraft menerapkan Keamanan Pangan dan Standar Kualitas yang umum secara global
24 | P a g e
6.2.2 Perspektif Tambahan:
• pendekatan sebuah sistem dan proses yang dijalankan
• Fokus upstream yang kuat dengan berkolaborasi dengan suplier utama
• melindungi setiap dan seluruh komponen dalam Rantai Nilai Bisnis
6.2.3 Shelf-Life
Shelf-Life merupakan waktu dimana produksi dan kemungkinan konsumsi terakhir,
dimana sifat-sifat dari sebuah makanan dianggap masih layak dengan dimensi-aspek-aspek
yang ada berikut ini:
Produknya harus aman
self speaking, un-debated, un compromized; HACCP
Kualitas harus tetap terjaga
Konsumen yang mendefinisikan kualitas, pwnting untuk menambah konsumen dan
menjaga loyalitas mereka
Nilai nutrisi perlu untuk terus dijaga
Aspek penting dalam makanan, mengelola keluhan pada produk
Kemantapan iklan untuk meyakinkan
Integritas pengemasan, tampilan; kunci untuk menggaet konumen dan merupakan inti
penjualan
6.2.4 Tanggung Jawab RD & Q
Bertanggung jawab untuk desain dan mendirikan shelf-life; Kelompok Pengembangan
Produk memimpin, fungsi-fungsi RD&Q relevan seperti yang dicantumkan di bawah
mendukung prosesnya. Pihak lain selama rantai nilai dikonsultasikan seperti yang diperlukan,
misalnya:
25 | P a g e
6.2.4.1 Produksi
Produknya harus aman Kandungan nutrisi harus
dijaga
Kemantapan iklan untuk
tampil meyakinkan
Kualitas/ Keamanan
Kimiawi
MikrobiologI
ToksikologI
Pengemasan
Penelitian Ilmiah
Regulasi
Nutrisi
Unsur Kimiawi
Pengemasan
Kualitas /Keamanan
Regulasi
Pengemasan
6.2.4.2 Pengujian
Pengujian Shelf-life merupakan bagian penting dari pengembangan produk baru.
Produk yang telah ada akan di re-evaluasi, jika ada perpanjangan waktu dari shelf-life
yang ditargetkan atau dirubah dijadikan sebuah pertimbangan. Re-evaluasi bisa juga
ditimbulkan dari komplain konsumen atau isu mengenai kualitas produk:
No Pengujian
1
2
3
4
5
Mendekati keadaan realitas yang dikejar
Pengujian penuh shelf-life ataupun melebihi Sample-sample yang representatif
Kondisi penyimpanan yang representatif
Pengujian sensorik konsumen yang relevan
Penelitian konsumen, bila dibutuhka
26 | P a g e
6.2.4.3 Protokol Pengujian
No. Protokol Protokol Pengujian
1
2
3
4
5
6
7
- Sampling
- Kondisi Pengujian
- Waktu Pengujian
- Jadwal, interval-interval
- Atribut-atribut, parameter
- Method
- Menjaga Record
6.2.4.4 Parameter Pengujian, pertanyaan yang harus dipertimbangkan:
Ketahanan dan Keamanan Produk tidak bisa dikompromikan dan mesti dicek dan diverifikasi
untuk penggunaan dan penyalahgunaan produk
Resiko terhadap patogen?
Resiko terhadap racun?
Penyebab alergi?
6.2.5 Shelf-Life lebih dari keamanan: Banyak parameter dan angka kemungkinan
kombinasi yang tinggi untuk industrialisasi pengemasan makanan yang menuju pada
kemungkinan shell-life di dunia luas.27 | P a g e
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
Kategori, tipe, sifat produk
Stabilitas mikso, resiko kerusakan
Reaksi kimia
Perubahan fisik
Organoleptik, sensorik, konsumen
Pengemasan yang bisa dipercaya dan pengamanan
Kondisi transport dan penyimpanan
Perilako konsumen, penggunaan
6.2.6 Shelf-life – Batasan teratur?
Dengan mempertimbangkan kompleksitas dari shelf-life, yaitu banyak
parameter, interaksinya, kemungkinan kombinasi , hanya aspek-aspek atau contoh-
contoh terseleksi yang mengikuti:
NO Aspek-aspek/Contoh-contoh: Dasar-
dasar untuk resiko-resiko mikro
Aspek-aspek/Contoh-contoh: Pengujian
Shelf-lige yang relevan dengan
konsumen:
1 Pertumbuhan mikroniologis 1. Pengambilan sample yang
relevan
- Pengujian terakhir hanya dengan
tanaman produk (produk pilot
products hanya untuk pre-
penilaian)
28 | P a g e
2
3.
Waktu fase LAG menentukan
kemungkinan maksimum shelf-life
Fase LAG dapat berevariasi tergantung
dari parameter-parameter yang lain dan
dapat diperluas dengan meningkatkan
sanitasi, proses, kondisi penyimpanan,
preservatif, atmosfer yang dimodifikasi
atau beberapa teknologi yang muncul
- Sample beku (= freezing the
time)
- Jika produk tidak bisa dibekukan,
banyak pengujian akan dilakukan
(penilaian berdampak pada banyak
variabelitas)
2. Kondisi penyimpanan yang
representatif
- Selama proses rantai nilai
(transportasi, gudang-gudang,
pemakaian rumah tangga)
- Mendekati dengan simulasi
realitas (mempertimbangkan
berbagai kondisi, kasus skenario
yang terbaik dan terburuk)
3. Pengujian rencana/metode yang
relevan terhadap produk, pasar,
dan potensi perbuatan
konsumen
- Pengujian internal sensori
(orang-orang tanpa ikut dalam
proyek, deskriptif)
- Analisis kuantitatif deskriptif
(panel yang terlatih)
- Pengujian penerimaan
konsumen (kesukaan konsumen,
pendapat atau penilaian
konsumen)
6.2.7 Shelf-life produk makanan
29 | P a g e
1. Pengujian Sensorik Internal
• Paling tidak ada tiga dari peserta yang sama pada tiap pengujian, termasuk orang-
orang tanpa latar belakang proyek.
• Fokus haruslah deskriptif bukan suatu pendapat. Setelah mendokumentasikan
perbedaan-perbedaan deskriptif, mungkin perlu untuk manyatakan pendapat tentang
penyimpangan yang bisa diperkirakan.
• Produk konrol yang representatif perlu untukuk digunakan sebagai referensi.
• Pemimpin proyek mengorganisir waktu mencicipi, penyimpanan sampel, dan
memastikan hak peserta pada setiap acara. Kelompok sensorik konsumen menyiapkan
prosedur pengujian dan formulir analisis
2. Analisis Deskriptif Kuantitatif
• Perangkat untuk menguji sebuah tujuan, dimana perubahan sensorik dapat terlihat.
• Pada umumnya direkomendasikan, dimana perbedaan penting diharapkan atau
diprediksikan dari shelf-life.
• Jika perubahan yang tidak negatif: Relevan dan kemunculan dari perubahan perlu
diujikan pada konsumen, untuk menentukan efek pada penerimaan konsumen.
• Kunci penggerak penerimaan dapat diketahui dari pengujian konsumen sebelumnya
yang dapat dilakukan untuk menentukan perbedaan yang terawati pada analisis
deskriptif kuantitatif dan shelf-life
6.2.8. Pengujian Peneriman Konsumen
• Direkomendasikan pengujian penerimaan konsumen untuk produk-produk kunci, dan
untuk kasus-kasus kritis
• Sample pengujian multiproduk pada lokasi pusat dengan berbagai tahapan yang
berbeda dalam shelf life, sebelum, pada saat, dan setelah shelf-life pada posisi puncak.
• Keamanan mutlak dari sampel untuk menjamin lewat pengujian mikro
30 | P a g e
• Pengujian seharusnya dilaksanakan dengan konsumen target pada negara targer.
Peserta mesti tidak menyadari adanya pengujian latar belakang.
6.2.9 Shelf-life dalam jangka waktu mendekati 18 bulan.
6.2.10 Aspek/Contoh: Packaging materials
Substrate OTR
(cc/m2/24hrs)
WVTR
(g/m2/24hrs)
Light Barrier
Strength
Foil 0 0 100% Low
Aluminum laminate <1 <1 100% Medium
Polyester (PET) 90 40 <5% Medium
Metallised PET (met-PET)
0.5 <1 >95% Medium
PVdC coated PET 6 14 <5% Medium
Biaxially Oriented Polyprop.
1900 6 <5% Medium
PVdC Coated BOPP 10 5 <5% Medium
31 | P a g e
Metallised BOPP (met-BOPP)
100 1.5 >95% Medium
Biaxially Oriented Nylon (OPA)
45 260 <5% Medium
PVdC Coated OPA 6 7 <5% Medium
Glass Jar 0 0 <5% High
PP Rigid <1-200 <1-100 <5% High
Tetrapak/Combibloc 0 0 100% Medium
3 Piece Metal Can 0 0 100% High
6.2.11 Aspek/Contoh: Packaging with the right protection
6.2.12 Shelf-life: Regulated limits?
Dengan mempertimbangkan komplektivitas dari shelf-life, batasan untuk shelf-life
pada makanan kemasan akan menjadi sangat kompleks, lebih sering pada kategori yang
minimum. Resiko dan kerugian yang timbul lebih banyak dari keuntungannya. Konsumen
dan semua pemegang saham selama dalam rantai nilai medapatkan keuntungan dari produk
yang aman dan memiliki kualitas tinggi dengan shelf life yang teruji dan telah dibuktikan.
32 | P a g e
Selama keamanan, kualitas, dan nilai ditambah selama batasan regulasi shelf life terbuka
untuk diskusi, beberapa resiko dan kerugian dalam industri makanan kemasan:
Biaya yang dapat dihindari, Penalti ekonomi, jika batasan yang diberikan terlalu
konservatif, yaitu berada pada kategori minimum (angka denominato paling
bawah)
Resiko dari produk dengan kualitas rendah untuk konsumen, jka batasan terlalu
jauh.
Resiko kehilangan aspek-aspek baru, pengembangan atau perkembangan ilmiah
Rendahnya dorongan, rendahnya morivasi untuk industri berinovasi atau
menerapkan hal baru.
VII. Kesimpulan:
Industri makanan harusnya melakukan disiplin yang tinggi untuk menilai, menguji,
dan mendirikan shelf-life pada setiap produk yang mereka buat, tak peduli bagaimana
kerasnya atau lebarnya limit yang telah diatur. Perusahaan makanan pada umumnya harus
mempunyai data produk dan keahlian untuk mengetahui tentang sifat, detail, dan batas dari
produk mereka.
Batasan shelf life untuk makanan kemasan terbuka untuk disalahgunakan dan tidak
menambah nilai, keamanan, atau kualitas dari makanan kemasan. Batasan shelf-life dapat
menjadi rintangan yang tak berarti terutama untuk produk yang telah lama diuji dengan
catatan yang bagus di dalam negara atau di pasar lain.
DAFTAR PUSTAKA
33 | P a g e
Chase, Aquilano & Jacobs. Operations Management for Competitive Advantage 9th edition.
McGraw Hill, 2001.
Handoko, Hani. Dasar-Dasar Manajemen Produksi & Operasional Edisi Pertama. BPFE :
Yogyakarta, 1999.
Heizer, J and Render, B (2004), Operations Management, 7th Edition, Prentice hall Inc, USA
Herjanto, Eddy. Manajemen Produksi & Operasional Edisi kedua. Gramedia : Jakarta, 2001.
Hum, S.H. and Sim, H.H. (1996), Time-based competition: literature review and implications
for modelling; Journal of Operations and Production Management, Vol. 16 No. 1, p 75-90,
1996
Koufteros, Xenophon A., Mark A. Vonderembse, William J. Doll (1998), Developing
measures of time-based manufacturing; Journal of Operations Management 16, p 21 – 41
Krajewski, Lee J & Larry P. Ritzman (1996), Operations Management, Strategy and
Analysis, 4th edition, Addison-Wesley
Sim, L.K. and Curatola, A.P. (1999), Time-based competition, International Journal of
Operations & Production Management, Vol. 16, No. 7, p 659-647
Virtual Refferences:
https://www.studymode.com/join.php?join_type=free
http://www.papercamp.com/essay/22645/Scm-Innovation-At-Kraft-Foods
http://2sustain.com/2012/01/kraft-foods-environmental-survey-reveals-impact-of-supply-
chains.html
http://www.theferrarigroup.com/supply-chain-matters/2010/02/18/kraft-foods-facing-
considerable-global-supply-chain-challenges-part-two/
http://www.supplychainquarterly.com/topics/Finance/scq201001kraft/
34 | P a g e
http://article.wn.com/view/2012/10/31/
CHTF_2012_Produk_Integrasi_Tiga_Jaringan_Menjadi_Sorotan/
http://cscmp.org/education/awards/sc-innovation.asp#/education/awards/scia-details.asp
http://www.mondelezinternational.com/home/index.aspx
http://www.kraftrecipes.com/about/siteMap.aspx
http://www.pack-summit.com/kraft-foods-open-innovation-suppliers.aspx
http://www.supplychainbrain.com/content/research-analysis/supply-chain-innovation-
awards/landing-page/
http://www.kraftfoodscompany.com/cn/en/home/index.aspx
http://articles.businessinsider.com/2011-08-04/strategy/30059682_1_ceo-irene-rosenfeld-
kraft-foods-kraft-shareholder
http://www.pincsolutions.com/page/kraft-foods
http://consumergoods.edgl.com/case-studies/Kraft-Foods-Drives-Change49354
http://www.scdigest.com/ASSETS/ON_TARGET/10-10-06-3.php
http://www.ideo.com/work/safeway-supply-chain-innovation-for-kraft/
http://www.retailingtoday.com/article/kraft-foods-names-supply-chain-leadership
http://www.kraftfoodsgraduates.co.uk/graduate-programmes/opportunities/supply-chain.php
http://www.nestle-waters.com/media/MediaLibrary/Pictures/Ourexpertise/Pages/
Factories.aspx
http://www.nestle-waters.com/media/MediaLibrary/Pictures/Pages/Pictures.aspx
http://www.nestle-waters.com/media/featuredstories/Pages/A-satellite-to-study-the-
hydrological-cycle.aspx
http://www.nestle-waters.com/media/Pages/media.aspx
http://www.nestle-waters.com/brands/water-quality/Pages/water-quality.aspx
35 | P a g e
http://www.nestle-waters.com/healthy-hydratiohttp://www.nestle-waters.com/brands/Pages/
types-of-water.aspxn/Pages/healthy-hydration.aspx
http://www.nestle-ea.com/en/csv/csvatear/EADDP/Pages/
EastAfricaDairyDevelopmentProject.aspx
http://www.africanbusinessreview.co.za/business_leaders/nestle-leads-way-in-cocoa-supply-
chain
http://www.procurement-online.com/news/30276
http://www.nestle-waters.com/info/Pages/sitemap.aspx
http://www.nestle.com.my/CSV/CreatingSharedValueCaseStudies/AllCaseStudies/Pages/
the_cocoa_plan.aspx
http://www.nestle-waters.com/aboutus/Pages/ExecutiveCommittee.aspx
http://www.nestle.com/RandD/Innovations/AllInnovations/Pages/Reduction-environmental-
impact-packaging.aspx
http://www.nestle.com/RandD/Innovations/Future/Pages/Future.aspx
http://www.nestle.com/RandD/Innovations/Pages/Innovation.aspx
http://www.linkedin.com/search?
search=¤tCompany=C&company=Nestle+Pakistan&sortCriteria=R&keepFacets=true
http://www.nestle.co.id/ina/media/programkelanjutan/Pages/PengakuanNasional.aspx
http://www.nestle.com/Media/NewsAndFeatures/Pages/Nestles-new-UK-wafer-line-part-of-
three-year-GBP-15m-investment.aspx
http://www.nestle.com/Media/NewsAndFeatures/Pages/nestles-virtual-shopping-centres-
deliver-real-competitive-advantage.aspx
http://www.nestle.com/RandD/News/Pages/AllNews.aspx?Name=Nestl%C3%A9-extends-
global-Product-Technology-Centre-for-
confectionery&Category=Investors,RandD&Title=Nestl%C3%A9%20extends%20global
%20Product%20Technology%20Centre%20for%20confectionery
36 | P a g e
http://www.nestle.com/Media/NewsAndFeatures/Pages/Nestle-global-workshop-advances-
sustainability-in-product-design.aspx
http://www.baselinemag.com/c/a/Projects-Processes/The-Hurdles-Nestleacute-Overcame-to-
Deploy-a-Common-Global-System/
https://www.sahabatnestle.co.id/Page/
http://www.youtube.com/results?search_query=supply+chain++nestle&oq=supply+chain+
+nestle&gs_l=youtube.3...32922.32922.0.33096.1.1.0.0.0.0.0.0..0.0...0.0...1ac.1.
http://www.foodproductdesign.com/topics/nestle.aspx
37 | P a g e