Diuretik

• Diuretika merupakan lini pertama untuk hipertensi pada guideline JNC7 sedangkan guideline AHA menggunakan ACE inhibitor, ARB, dan CCB.

• Diuretika dibagi menjadi empat subkelas, yakni golongan thiazide, loop diuretics, potassium-sparing agents, dan antagonis aldosteron.

Diuretik Tiazid

• Efek farmakodinamik: Tiazid yang utama adalah meningkatkan ekskresi natrium, klorida dan sejumlah air

• Tempat Dan Cara Kerja Tiazid : pada Hulu tubuli distal tebal dengan Penghambatan terhadap reabsorbsi natrium klorida.

loop diuretic

• Efek farmakodinamik : menginhibisi reabsorpsi air pada nefron dengan penghambatan terhadap transport elektrolit Natrium, Kalium, Klorida

• Tempat Dan Cara Kerja : Pada pars ascendens tebal di lengkung Henle. Loop diuretic, yang mana menginhibisi reabsorpsi air pada nefron dengan mengeblok sodium-potassium-chloride cotransporter (NKCC2) pada pars ascendens tebal di lengkung Henle.

Diuretik hemat-kalium

• Efek farmakodinamik : menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium.

• Tempat Dan Cara Kerja : Diuretik hemat kalium ini bekerja pada hilir tubuli distal dan duktus koligentes daerah korteks dengan cara menghambat reabsorpsi natrium dan sekresi kalium dengan jalan antagonisme kompetitif (sipironolakton) atau secara langsung.

Diuretik Osmotik

• Diuretik osmotik untuk zat bukan elektrolit yang mudah dan cepat diekskresi oleh ginjal.

• Zat dapat bertindak sebagai diuretic osmotic apabila memenuhi 4 syarat:

1. Difiltrasi secara bebas oleh glomerulus.2. Tidak atau hanya sedikit direbasorbsi sel

tubulus ginjal.3. Secara farmakologis merupakan zat yang inert,

dan4. Umumnya resisten terhadap perubahan-

perubahan metabolic (Sulistia dkk, 2005).