dispepsia
description
Transcript of dispepsia
DefinisiRome II → dyspepsia refers to pain or discomfort centered in the upper abdomen
Keluhan dapat berupa:Nyeri, rasa tidak nyaman di ulu hati, kembung, mual, sendawa, rasa cepat kenyang, perut rasa penuh
EpidemiologiDitemukan pada 50% pasien berobat ke gastroenterologis dan 30% pasien yang berobat ke dokter umum.Data epidemiologi di Indonesia (-)
Dispepsia
Dispepsia fungsional:
kelainan struktural/biok
imia (-)
Dispepsia organik: ulkus
peptikum, gastritis,
ulkus duodenum
ETIOLOGI DISPEPSIAEsofagogastroduodenal
Ulkus peptik, gastritis, tumor
Obat-obatan OAINS, teofilin
Hepatobilier dan pankreas
Hepatitis, pankreatitis, kolesistitis
Penyakit sistemik DM, peny Tiroid, gagal ginjal, PJK
gg. fungsional Disfungsi fungsional
DISPEPSIA FUNGSIONALBerdasarkan Rome III
1. Keadaan yang ditandai oleh 1/> gejala utama area gastroduodenal berikut:
Nyeri epigastrium Rasa terbakar di epigastrium Rasa penuh setelah makan Cepat kenyang2. Kelainan struktural (-)3. Keluhan terjadi selama 3 bulan dalam 6 bulan
terakhir sebelum diagnosis ditegakkan
Patofisiologi dispepsia fungsional
1. Sekresi asam lambung → pe↑ sensitivitas mukosa lambung thd asam → rasa tidak nyaman
2. Dismotilitas GI Perlambatan pengosongan lambunggg. Akomodasi lambungHipersensitivitas thd distensi lambungHipomotilitas antrum
4. Disfungsi otonom → neuropati vagal → kegagalan relaksasi proximal lambung → gg. Akomodasi lambung → cepat kenyang
5. Faktor diet → perubahan pola makan6. Psikologis → stres → pe↓ kontraktilitas lambung
Pendekatan Diagnosis pada Dispepsia
Ax keluhan: gambaran, karakteristik dan lokasi
Px fisik: nyeri tekan, massa, organomegali
Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan penunjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium• Leukositosis jk infeksi• Gula darah• Gg. Fungsi pankreas (amilase, lipase)• Gg. Fungsi tiroid
2. USG → kelainan pankreatobilier3. Radiologi → Barium meal → kelainan
struktur mukosa atau massa
4. Endoskopiindikasi:1. >55th dg dispepsia awitan baru2. <55th dg tanda bahaya
Anemia Perdarahan Muntah persisten Penurunan BB >10% Disfagia berat Odinofagia Riw. Keganasan
lambung/duodenum/esofagus Riw. Ulkus peptikum Massa intraabdomen Limfadenopati
5. Urea breath test → tes untuk H.pylori
Kasus Dispepsia
Alarm symptoms
(-) (+)
Terapi empiris Eksplorasi Diagnostik
Penyebab organik teridentifikasi
Penyebab organik (-)
Dispepsia fungsional
gagal
Tatalaksana
NON MEDIKAMENTOSAHindari makanan/minuman pencetus:
Pedas Asam Berlemak Mengandung gas Kopi Alkohol dll
Makan teratur, porsi tidak berlebihan, porsi kecil tapi sering
Hindari stress
MEDIKA MENTOSA Eradikasi H.pylori1. Me↓ keluhan2. Penyembuhan tukak3. Mencegah kekambuhan
Terapi tripel: PPI 2x1 + Amoksisilin 2x1gr + Klaritromisin 2x500mg (selama 7 hari)PPI 2x1 + Metronidazol 3x500mg + Klaritromisin 2x500mg (bila alergi penisilin)PPI 2x1 + Metronidazol 3x500mg + Amoksisilin 2x1000mgPPI 2x1 + Metronidazol 3x500mg + Tetrasiklin 4x500mg
Terapi kuadripel:PPI 2x1 + Bismuth 4x2tab + Metronidazole 4x250 + Tetrasiklin 4x500 (selama 7 hari)
Antasida Penetralisir faktor asam sesaat, pe nyeri
sesaat Paling umum digunakan (3x1tab)
Penyekat H2 reseptor Generik : cimetidin (2x400mg), ranitidin
(300mg), famotidin Proton Pump Inhibitor (PPI)
block parietal cell H+/K+ ATPase enzyme system (proton pump) ↓ secretion of H+ ions into gastric lumen
Omeprazol 2x20mg, lansoprazol 2x40mg, pantoprazol, rabeprazol, esomeprazol
Prokinetik me↑ peristaltik lambung Metoklopramid, domperidon, cisapride
Tranquilizer antianxietas, antidepresan Bila ada faktor psikis
PrognosisDispepsia yang ditegakkan setelah pemeriksaan klinis dan penunjang yang akurat memiliki prognosis yang baik.