diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

86
DIETETIKA PENY. INFEKSI DAN DEFISIENSI Pertemuan 1 Deskripsi mata kuliah Pengertian pelayanan gizi terpadu Penerapan prinsip diit dalam keadaan sakit. Terapi diet : penyakit defisiensi , kegemukan atau pengaturan BB, saluran cerna, infeksi, hati dan kantung empedu. Tujuan kurikuler Pada akhir pendidikan, peserta didik mampu memberikan pelayanan diet secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat badan. Pokok bahasan Terapi diet dalam upaya penyembuhan dan pemulihan. Asuhan gizi terpadu dalam sistem pelayanan. Standar makanan dan penggolongan menurut kepadatan. Susunan menu dan cara memasak. Langkah-langkah dalam pelayanan gizi pasien. 1

description

DIETETIKA PENY. INFEKSI DAN DEFISIENSIPertemuan 1Deskripsi mata kuliah • • Pengertian pelayanan gizi terpadu Penerapan prinsip diit dalam keadaan sakit. Terapi diet : penyakit defisiensi , kegemukan atau pengaturan BB, saluran cerna, infeksi, hati dan kantung empedu. Tujuan kurikuler Pada akhir pendidikan, peserta didik mampu memberikan pelayanan diet secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat

Transcript of diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Page 1: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

DIETETIKA PENY. INFEKSI DAN

DEFISIENSI

Pertemuan 1

Deskripsi mata kuliah

Pengertian pelayanan gizi terpadu

Penerapan prinsip diit dalam keadaan sakit.

Terapi diet : penyakit defisiensi , kegemukan atau pengaturan BB, saluran

cerna, infeksi, hati dan kantung empedu.

Tujuan kurikuler

Pada akhir pendidikan, peserta didik mampu memberikan pelayanan diet

secara terpadu dan berkesinambungan terhadap pasien dengan penyakit

saluran cerna, infeksi, peny.hati dan kantung empedu, juga pengaturan berat

badan.

Pokok bahasan

Terapi diet dalam upaya penyembuhan dan pemulihan.

Asuhan gizi terpadu dalam sistem pelayanan.

Standar makanan dan penggolongan menurut kepadatan.

Susunan menu dan cara memasak.

Langkah-langkah dalam pelayanan gizi pasien.

Penerapan diet penyakit defisiensi, saluran cerna, infeksi, penyakit hati dan

empedu, serta pengaturan Berat badan.

Sejarah

Hipocrates (460-370 SM) à makanan berperan untuk penyembuhan

penyakit . Contoh : (madu, air, serealia – menyembuhkan diare dan demam).

1

Page 2: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Florence Nightingale (l854) : pioner di bidang perawatan dan dietetik

(makanan dapat mengobati prajurit yang luka).

DR. FW Facy (l870) : mengajar food dan dietetic. Perlunya makanan yang

sesuai untuk orang sakit dan sehat . Jika pengelolaan makanan tidak baik dapat

menyebabkan gizi kurang/buruk.

Perkembangan di Indonesia

1888 berdiri lab. Kesehatan oleh Belanda dan tahun l938 diubah menjadi

lembaga Eykman di Indonesia

1950/1951 berdiri sekolah mendidik ahli diet 1 tahun--- disempurnakan 3

tahun

2004 --- dikembangkan pendidikan Gizi Strata I

Pendidikan Gizi : tenaga ahli madya dan ahli gizi.

Perkembangan konsep sehat

Masy primitif : sehat berarti bebas dari penyakit

à pelayanan sifatnya kuratif

Masy modern : sehat perlu dikelola dan disiapkan à preventif

Pencegahan penyakit à kesehatan dan kualitas hidup masyarakat meningkat

termasuk angka harapan hidup bangsa

5 level pencegahan penyakit : promosi, preventif, pencegahan dini, kuratif dan

rehabilitatif

Perkembangan konsep gizi

Masyarakat makin maju -à faktor lingkungan dan perilaku merupakan faktor

utama menyebabkan seseorang sakit

Faktor lingkungan dan perilaku (lingkungan biologi, sosial, fisik dll)

Tujuan makan à kesehatan dan gizi

2

Page 3: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Prinsip (adequat, seimbang, kontrol energi, densitas zat gizi, variasi,moderat

(sedang).

3 B (beragam, berimbang, bergizi)

Kebutuhan makan : umur, jenis kelamin, Berat badan, aktifitas, faktor stress

dll

Terminologi

Makanan : bahan selain obat mengandung zat gizi dan berguna untuk

mempertahankan kehidupan dan mengganti jaringan yang rusak

Diit : - makanan sehari-hari

- makanan yg diatur

- makanan diatur jumlah dan jenisnya u

memenuhi kebutuhan /kepentingan

tertentu.

Dietetika : ilmu dan seni yang mengatur perencanaan, persiapan dan penyajian

makanan seseorang sesuai prinsip gizi yang pengaturannya

mempertimbangkan ekonomi, sosial dan psikologi.

Profesi yang memperhatikan ilmu dan seni pelayanan gizi pada manusia

sebagai komponen kesehatan yang esensial à PERSAGI, ASDI

Terapi diit : bag. Dari dietetik yang khusus menggunakan makanan utk tujuan

penyembuhan.

Status gizi : keadaan seseorang sebagai akibat penggunaan zat gizi yang

diperoleh tubuh -à antropometri, biokimia, klinis , konsumsi (anamnesa

riwayat gizi)

3

Page 4: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Terapi diit penting?

Sakit à kebutuhan gizi meningkat karena makan bukan hanya memenuhi

kebutuhan organ, meningkatkan daya tahan, mengganti sel yang rusak dan

mempercepat penyembuhan.

Meningkatnya masalah gizi kurang di rumah sakit

Pasien RS – malnutrition

Pada waktu masuk sudah kurang gizi

Pembatasan diit terlalu lama

Makan kadang terlewatkan karena terganggu pemeriksaan medis atau nafsu

makan kurang

Prinsip dan konsep dasar Terapi diit

Memelihara atau mempertahankan status gizi (koreksi kelebihan atau

kekurangan)

Memberikan istirahat organ.

Menyesuaiakan BB dengan kondisi yang diinginkan.

Menyediakan makanan sesuai toleransi dan metabolismenya : jumlah, jenis,

dan waktu.

Kunci keberhasilan manajemen diet

Individu → manusia unik → latar belakan fisiologi, emosi, sosial, ekonomi

dan budaya yang berbeda. Oleh karena melakukan wawancara baik kepada

indevidu tersebut atau keluarge merupakan kunci keberhasilan( mengambil

data riwayat dll)

Makanan berkualitas

Makanan yang dipilih, disiapkan dengan tujuan tertentu, memenuhi kebutuhan

gizi, dapat diterima, atraktif dan aman.

4

Page 5: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Alat bantu ahli gizi– asuhan gizi

PUGS

KGA

Penuntun diit

Daftar komposisi bahan makanan

Daftar penukar

Daftar Interaksi obat dan zat gizi

Nilai normal hasil lab

Cara menghitung kebutuhan energi

Bayi : 110 – 120 Kal/kg BB

Anak : 1000 + (100 x umur dlm th) atau

Umur Kal/kgBB RDA (89) CMBRG

1-3 th 105 102 100

4-6 th 90 89,6 90

7-9 th 75 73,2 80

10-12 th 65 (laki) 65,3 70

55 (prm) 54,6 60 (13-15 th)

50 (>15 th)

Cara menghitung BBI

Bayi : Panjang/TB naik 24, 12, 8 cm selama th 1, 2, 3. kemudian naik 4 cm s.d

8 th

Anak : BBI = (umur (th) x 2 ) + 8

Dewasa : brocca

TB – 100 plus minus 10%, kecuali wanita TB 155 cm, laki2 TB 160 cm tdk

dilakukan koreksi

5

Page 6: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Cara menghitung kebutuhan energi

Remaja :

13-15 th 55 Kal/kgBB (laki2)

45 Kal/kgBB (perempuan)

16-19 th 45 Kal/kgBB (laki2)

40 Kal/kgBB (perempuan)

Rata2 45 Kal/kgbb utk laki & perempuan

Metode I (Cooper dkk)

BMR = 1 Kal/kgBB ideal/jam + aktifitasfisik

Pertambahanan aktifitas fisik : bed rest 10%, ringan 30% sedang 50%, agak

berat 75%, berat 100%

Metode II (Krause) : aktifitas Kal/kgBBI/hr

bed rest :27,5; sangat ringan 30; ringan 35 sedang 40; berat 45

Metode Harris Benedict utk dewasa

BEE laki2= 66,47 +13,75(BB) + 5(TB)-6,75 (U)

BEE Perempuan=655,1+9,56(BB)+1,85(TB)-4,67 (U)

Keb energi = BEE x faktor aktifitas x faktor stres

Cara menghitung kebutuhan bayi dan anak

Bayi : 120 -110 kg/BBI

Anak

A. 1000 + (100 X umur dalam tahun)

Aturan berat : 10 kg berat pertama x 100 + 10 kg berat kedua x 50 kg cal + 10

kg Berat ke3 x 25 kg)

Distribusi total energi ke dalam HA, protein & lemak

HA 50-60%

6

Page 7: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Protein : 10-15%

bayi 8-10 %, anak 10%, remaja 12%, dewasa 10-15%

Lemak

dewasa aktif sedang 20-25%, anak remaja sangat aktif 30-35%

7

Page 8: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Manajemen asuhan gizi pasien

Pertemuan 2

3 asuhan, terdiri dari

Asuhan Gizi

Asuhan Keperawatan

Asuhan Medis

Mekanisme asuhan gizi (PGRS)

Pelayanan gizi/asuhan gizi/dietetic process (DAA)

• Adalah proses yg dinamis sebab pasien sbg fokus asuhan gizi selalu berubah,

pd saat yg sama terjadi perubahan penyakit akibat intervensi medis, gizi &

sosial

• Proses pelayanan diet berupa siklus manajemen penyakit & pasien/klien

sekaligus

8

Page 9: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Model Pelayanan Gizi Rawat Inap & Rawat Jalan (Penuntun Diet)

Terapi Gizi Medis (MNT)

• Tahun 1990 à mempromosikan manfaat pengelolaan/pengobatan penyakit

dengan gizi.

• Komponen : Pengkajian gizi, penyediaan modifikasi diet, konseling gizi,

terapi gizi khusus.

• Tahun 2001 : manfaat MNT adalah diagnosa gizi, pemberian terapi &

konseling untuk tujuan penanganan penyakit yang dilakukan oleh RD atau

profesional gizi.

Nutrition Care Process (ADA 2006)

• Metode pemecahan masalah yang sistematis dan digunakan profesi dietetik

secara kritis dalam membuat keputusan tentang masalah gizi & penyediaan

pelayanan gizi yang berkualitas & efektif secara aman.

9

Page 10: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Tujuan NCP (Nutrition Care Process)

• Metode sistematik & terstruktur à berfikir kritis dalam membuat keputusan

• Mengelola pelayanan gizi secara menyeluruh (holistik) dan ilmiah

• Membantu pasien memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatannya

• Menghasilkan dampak yang baik

4 step dalam NCP

1. Nutrition assessment (pengkajian gizi)

2. Nutrition diagnosis (diagnosa gizi)

3. Nutrition intervention (intervensi gizi)

4. Nutrition monitoring & evaluatin (monitoring & evaluasi gizi)

Asessmen atau pengkajian gizi

• Skrining atau asessmen awal dilakukan setelah pasien dirawat 1-3 hari untuk

mengetahui apakah pasien butuh asessmen lanjutan

• Skrining dapat dilakukan dengan cepat misal adanya penurunan BB (10%)

dalam waktu singkat perlu di kaji lebih lanjut untuk mencegah adanya gizi

kurang, dengan Subyektif Global Assessment (SGA) dll

• Asessmen lanjutan : sosek, status gizi, data lab, data medik & riwayat gizi

Pengkajian Gizi

• Menggunakan data riwayat gizi melalui wawancara & pengukuran

• Meliputi : BB, TB, riwayat BB; Data pemeriksaan biokimia; asupan makan,

kemampuan menerima, mengunyah, menelan makanan, pasien makan sendiri,

fungsi organ saluran cerna, ada konstipasi, kembung, diare, food

alergi/tolerance; obat yg diminum (potensi adanya interaksi obat & gizi),

10

Page 11: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

adanya trauma, infeksi, luka bakar, stress, faktor yang pengaruhi status gizi

(kesukaan, budaya dll)

• Riwayat gizi : makanan yang disukai & tidak disukai, tipe makanan yang

dikonsumsi sehari-hari (recall makan 24 jam, asupan makan setiap hari & hari

libur), frekuensi makan & waktu makan, fasilitas masak, anggaran makan

perorang perhari, jenis suplemen yg dikonsumsi (tablet, kapsul, vitamin dll)

• Kebutuhan diet selama dirawat : makanan yg disukai & tidak disukai,

preskripsi diet & alasan diberikan diet tsb, nafsu makan (kemampuan

mengunyah, ada mual/muntah, kembung/nyeri dll), ada hambatan fisik

Perencanaan

• Berdasarkan hasil asessmen dibuat rencana pelayanan gizi meliputi preskripsi

diet, tujuan diet & strategi mencapai tujuan

• Mis pasien DM dg kelebihan BB

• Tujuan :

Menurunkan glukosa darah s.d.batas normal dalam waktu 1 bln

Menurunkan BB secara bertahap s.d. batas normal dalam waktu 3 bln

Mampu memilih jenis & jumlah makanan sesuai kebutuhan

• Strategi : menetapkan preksripsi diet dg tepat, menyediakan makanan sesuai

kebutuhan gizi, selera, kemampuan menerima, memberikan penyuluhan &

konsultasi gizi.

Tujuan terapi diet

• Memelihara/mempertahankan kesehatan melibatkan : pencegahan (preventif),

diagnosa dini, penyembuhan (kuratif) dan istirahat (keseimbangan hidup baik

sbg individu/masyarakat)

• Contoh :

11

Page 12: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Terapi diet pasien Diabetes Melitus (DM) tidak hanya penyembuhan DM,

namun memikirkan pencegahan penyakit baru yg diakibatkan karena DM,

misal perlu memperhatikan asupan lemak, menurunkan BB (kalau pasien

gemuk), mengurangi asupan garam (bila ada tanda-tanda hipertensi),

kesimpulan terapi diet harus berfikir menyeluruh (holistik)

Implementasi & Evaluasi

• Implementasi pelayanan gizi hendaknya sesuai rencana

• Implementasi pelayanan gizi dievaluasi berdasarkan hasil lab, asupan makan,

antropometri/status gizi, sikap, perilaku dan pengetahuan tentang makanan, &

perkembangan penyakit secara keseluruhan

• Jika hasil evaluasi tidak mencapai tujuan atau timbul masalah maka dilakukan

peninjauan ulang disetiap langkah pelayanan gizi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam terapi diet atau asuhan gizi

• Keadaan penyakit yg perlu perubahan diet : kondisi akut, kronis, data klinis,

lab

• Kemungkinan lamanya penyakit

• Alasan perubahan diet, karakteristik diet, keuntungan & kerugiannya,

modifikasi diet & indikasi penggunaannya

• Toleransi pasien terhadap makanan

Pengaruh penyakit terhadap penerimaan makanan

• Stress karena penyakit : kecemasan, rasa takut dll

• Pengaruh obat : anoreksia, mempengaruhi absorpsi & utilisasi

• Pengaruh sakit terhadap proses penyakit, kebiasaan makan dll

• Stress gizi : trauma, infeksi, stress psikis dan lain - lain dapat menyebabkan

keseimbangan zat gizi terganggu

12

Page 13: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Modifikasi diet : cenderung menambah problem dan perlu konsultasi gizi

Hal - hal yg perlu perhatian dalam penyembuhan penyakit secara individu

• Ingin dilayani secara individu (setiap pasien punya kebutuhan psikis, sosial &

spiritual)

• Pasien haurs berperan dalam pengobatan, harus diberi pengertian tentang

pengobatannya

• Pasien mengharap setiap tingkah laku dapat diterima sebagai bagian dari

sakitnya

• Mengharap akan dilayani dengan ramah, sabar & penuh perhatian

Dokumentasi SOAP

• S (subyektif) : catt bgm asumsi & keluhan ps ttg penyakit & dietnya (riwayat

penyakit klg, dahulu, sekarang, pola mak, kead sosek, lingkungan), termasuk

kesan pewawancara terhadap performance & sikap pasien

• O (obyektif) : Antropometri (BB, TB, LLA dll), Biokimia, Clinis (hasil

diagnosa, hasil observasi), Dietary atau anamnesa diet (kebiasaan, pola, frek

mak, b.m yg sering digunakan)

• A (assessmen) :

klinis (diagnosa penyakit),

gizi (st gizi, pemenuhan gizi terhdp kebut),

pengetahuan, assessment kasus keseluruhan

• P (planning) :

Tujuan diet, prinsip/syarat diet,

strategi penyuluhan/konseling,

strategi/prosedur monitoring

Peranan Anggota Tim Asuhan Gizi

13

Page 14: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Dokter : kapten, tanggung jwb terhadap pasien, tentukan diagnosa & terapi

• Perawat : jalur komunikasi anggota tim dengan pasien, membantu pasien saat

makan, mengawasi, mencatat & melaporkan respon pasien terhadap diet

• Ahli gizi : terjemahkan diet dalam hidangan, rencana pelayanan gizi-evaluasi,

beri konseling/penyuluhan, menilai status gizi pasien, buat pola mak sesuai

kebiasaan & pengobatan, anjuran makanan enteral jika diperlukan

14

Page 15: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

MODIFIKASI DIET

Pertemuan 3

Preskripsi diet

Tujuan preskripsi diet dalam pelayanan gizi = preskripsi obat di farmasi

Berisi jenis, jumlah kandungan zat gizi & frekuensi makan berdasarkan

penyakit & tujuan dietnya

Khususnya terdiri dari kebutuhan energi (sesuai BB, aktivitas), jumlah & jenis

protein, HA, lemak, vitamin, mineral, air, serat

terapi diet : modifikasi kualitatif & kuantitatif dari normal diet ke makanan

tertentu

Kualitatif jika diet disesuaikan dengan jenis makanan yg dibolehkan dan

konsistensi makanan

kuantitatif jika diet dihitung dengan menaikkan dan menurunkan jumlah

kandungan energi dan zat gizi tertentu

Mengapa perlu modifikasi

Mempertahankan/memperbaiki status gizi

Memperbaiki kekurangan zat gizi klinis/sub klinis

Memelihara,menurunkan dan meningkatkan BB

Mengistirahatkan organ tubuh tertentu

Menghilangkan bahan makanan tertentu yang diduga menimbulkan

alergi/masalah kesehatan lain

Menyesuaikan komposisi diet normal dengan kemampuan tubuh menerima,

metabolisme, mengeluarkan zat gizi dan zat lain dari tubuh

15

Page 16: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Penyesuaian/modifikasi diet

1. perubahan konsistensi : mak cair, lunak, rendah serat, tinggi serat

2. Menaikkan dan menurunkan kandungan energi & zat gizi diet : diet rendah &

tinggi energi dll

3. Menaikkan dan menurunkan jenis makanan tertentu : diet rendah garam, diet

rendah laktosa

4. Menghilangkan mak tertentu : diet alergi, diet bebas gluten

5. Penyesuaian rasio & keseimbangan antara prot, lemak, HA (diet DM,

ketogenik, ginjal, rendah kolesterol)

6. Pengaturan kembali jumlah & frekuensi makanan (diet DM)

7. Perubahan cara menyalurkan makanan/zat gizi : makanan enteral/sonde,

parenteral

Bagaimana diet terapi dinamakan dan diuraikan

Dinamakan berdasarkan diet modifikasi bukan berdasarkan diit penyakitnya

(kecuali diit DM dan penyakit tertentu)

Penamaan seringnya dalam bentuk kualitatif

Preskripsi diet à dibuat dalam bentuk kebutuhan energi didasarkan pada BB, dan

aktifitas, kebutuhan zat gizi lain misal Protein, lemak, CHO, mineral, vitamin,

serat dll.

Standar makanan umum Rumah Sakit

adalah modifikasi konsistensi yaitu makanan biasa, lunak, saring, cair,

makanan lewat pipa

sedang standar makanan khusus : adalah modifikasi diet dari segi yang lain

misal menaikkan dan menurunkan zat gizi tertentu dll

Makanan biasa

16

Page 17: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Mengandung 1600-2200 Kalori, 60-80 g protein, lemak 80-100 g, HA 180-

300 g

Untuk pasien yang tidak perlu makanan khusus sehubungan dengan

penyakitnya

Dapat ditambahkan minyak, margarin, gula untuk meningkatkan energi &

rasa enak makanan

Tidak ada makanan yang dibatasi namun beberapa Rumah Sakit

menganjurkan mengurangi lemak jenuh/khol, gula, garam sesuai anjuran

kepada org sehat

Makanan lunak

Sebagai diet transisi

Rendah serat, selulosa, jaringan ikat & sisa

Untuk kemudahan mekanik makanan kondisi saluran cerna & mencerna

dengan sedikit/ tanpa gigi, infeksi, pasca operasi

Trendnya bebas sayuran, roti, serealia sesuai dengan toleransi pasien

17

Page 18: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Jika pasien tidak dapat mengunyah (setelah operasi wajah) diberi ‘mechanical

soft diet’ dengan daging giling, sayur & buah dihaluskan/dicincang

Makanan saring

Seperti makanan lunak tapi tekstur lebih halus (diblender/disaring)

18

Page 19: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Sebagai transisi diet

Untuk waktu singkat 1-3 hari karena kurang energi & vit B1

Makanan cair

Untuk pasien dengan kondisi butuh tambahan gizi yg mudah cerna, minimal

sisa

Untuk waktu singkat, untuk test diagnostik

Untuk pasien dengan kesulitan menelan & mengunyah, infeksi akut, gangguan

lambung & usus halus

19

Page 20: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Ada 3 kelompok : cair bening, cair penuh, cair kental

Makanan cair bening

Untuk pasien pasca operasi, memenuhi kebutuhan cairan, beberapa elektrolit,

sedikit energi s.d. saluran cerna berfungsi

Tidak merangsang saluran cerna, menimbulkan flatulence, merangsang

peristaltik, tanpa sisa

Untuk waktu pendek

400-500 Kalori, 5-10 g protein, HA 100-120 g, tanpa lemak

Makanan cair penuh

Cair pada suhu ruang atau suhu tubuh

Jika direncanakan dengan baik akan mencukupi kebutuhan gizi kecuali serat

(konstipasi)

20

Page 21: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Untuk waktu lama dapat ditambah suplemen protein, vit, atau formula enteral

tinggi serat

Jika cairan dibatasi, makanan cair dapat dibuat 2 Kal/ml

Makanan cair kental

Konsistensi kental atau semi padat pada suhu ruang

Tidak butuh proses mengunyah & mudah menelan

Tidak merangsang saluran cerna

Transisi

Modifikasi CHO, Protein,dan Lemak

Diet DM

Diet Rendah kalori

Diet rendah CHO sederhana dan tinggi Ptn

Diit tinggi lemak, tinggi energi

Modifikasi lemak

Diit rendah lemak

Diit rendah kholesterol lemak sedang

Diit dislipidemia dll.

Modifikasi protein

Diit rendah protein

Diet bebas gluten

Diet rendah phenilalanin

Diet rendah purin

Diet rendah tyramin

Diet tinggi protein

Modifikasi CHO

21

Page 22: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Diet bebas laktosa

Diet dumping sindroma

Modifikasi mineral dan elektrolit

Diit tinggi natrium:addison disease

Diit rendah natrium;hipertensi, toxemia

Diit tinggi kalium : minum diuretik lama

Diitrendah cu:Wilson’s desease

Diit tinggi kalsium tinggi phosphor

Diit tinggi zat besi

Diit tinggi vitamin A dll.

Hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan makanan diet

Atraktif à stimulasi nafsu makan

Melibatkan kesekaan pasien dan mau mendengar keluhan pasien perlu dan

diperhatikan khusus pasien yang asupan makan rendah

Bagi pasien yang mempunyai keterbatasan harus dijelaskan baik menu yang

disajikan atau cara makan dll.

Bagaimana strateginya jika pasien asupannya kurang

Berikan ekstra makanan diantara waktu makan : roti isi, pudding, milkshake

Tambahkan sumber energi dalam makanannya misal : margarin, mayonese,

saus putih, pudeng dll

Minuman padat gizi dalam makanan utama/snack

Dicampur antara oral dengan enteral/parenteral

Makanan Enteral & Parenteral

Makanan enteral : makanan cair yang diberi lewat saluran cerna, bisa oral atau

lewat pipa. Dapat buatan sendiri (RS) atau prod komersial

22

Page 23: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Makanan parenteral : makanan/zat gizi yg diberi langsung ke darah (para =

bukan, enteron = sal cerna atau bukan ke saluran cerna). Disebut jg infus.

Mak biasa/lunak/saring

Berat Energi, Protein, Lemak, KH, vit A,C,Fe,Ca,B1

Pagi

Snack

Siang

Snack

Malam

Praktek modifikasi diet

Mak biasa Mak lunak Mak saring

Pagi:

Nasi

goreng

Telur

ceplok

Lalap

timun

dstnya

Nasi tim

Semur telur

Sayur bening

timun

Bubur sumsum

Telur ½ mtg

23

Page 24: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Makanan enteral

Pertemuan 4

Apa itu makanan enteral

• Makanan cair yang diberikan melalui oral/pipa selama saluran cerna masih

berfungsi baik untuk menyerap/mencerna

• Makanan formula sebagian besar tersedia siap pakai yaitu dalam bentuk

powder/bubuk

Type formula

• Formula Standar/intact/polimerik ; ditujukan pada pasien yang dapat mencerna

dan menyerap zat gizi tanpa kesulitan. Sebagian besar formula terdiri dari satu

atau kombinasi protein isolat .

• Formula hidrolisa; memudahkan untuk dicerna – sebagian protein diberikan

protein yang sudah asam amino (bahan yang dibuat dari asam amino bebas

dan biasanya lemak rendah dan dari MCT--- pasien yang gangguan saluran

cerna

• Formula modular: tidak komplet hanya terdiri dari satu zat gizi (protein, CHO

atau lemak)Formula ditambah dengan vitamin/mineral

Contoh

• Polimerik/intak/standard : blender food; Nutren, diabetasol, ensure, entrasol

• Formula hidrolisa :peptamen, criticare HN; vivonex T.E.N.

• Protein modul : casec; pro-mod

• CHO modul : moducal; polycose liquid

• Lemak modul: mCT oil; microlipid

Karakteristik yang membedakan

24

Page 25: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Densitas zat gizi : standart formula ; 1.0 kcal per ml; 1.2 – 2.0 kcal/ml

• Residu dan serat : formula tinggi serat biasnya diberikan pada pasien

konstipasi, sindroma short bowel

• Osmolalitas:ukuran konsentrasi molekul dan partikel ion di cairan. Formula

biasanya mempunyai osmolalitas 300 mlos per kg--- isotonik formula

• Hipertonik jika osmolalitas > serum.

• Jika hipertonik diberikan tidak bertahap biasanya menyebabkan diare,

dumping sindrom karena hyperosmolar. Pemberian harus bertahap dari

rendah-cukup- tinggi

Siapa yang memerlukan ?

• Gangguan fungsi lambung dan usus halus

• Asupan zat gizi oral < 40 %

• Makanan enteral > parenteral –

• Dapat membantu memelihara fungsi saluran Cerna; sedikit terjadi komplikasi;

lebih murah

• Makanan oral > enteral

ORAL FEEDING dari makanan enteral

• Dapat memberikan enrgi sesuai dengan kebutuhan

• Diberikan pada psien yang hanya toleran terhadap makanan cair dan formula

hidrolisa

• Formula dapat memberikan suplement oral --- diet konventional

• Secara psikologis makanan enteral kurang diterima--- pertimbangan rasa

penting

Makanan lewat pipa

• Formula lengkap yang diberikan melalui pipa kedalam lambung/usus halus.

25

Page 26: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Diberikan jika saluran cerna berfungsi tapi tak mampu makan cukup melalui

mulut

• Pemberian makanan enteral lewat pipa biasanya

- Seseornag dengan gangguan menlan/mengunyah

- Seseorang dengan tidak ada nafsu makan dalam waktu relatif lama

- Ada ganguan saluran cerna atas, fistula, dan ada sedikit luka

- Koma; kebutuhan gizi tinggi, seseornagn yang tidak bisa mengkonsumsi

formula hidrolisa secara oral

Bagaimana perletakan pipa ?

• Transnasal: melalui hidung

- nasogastrik; nasoenterik; nasodeudenal;nasojejunal

• Orogastrik; dari mulut--lambung

• Enterestomi; dilakukan operasi dilambung/usus halus, pipa langsung

Karakteristik pipa

• Pipa harus lunak dan fleksible, diameter dan panjang tergantung dengan umur,

besar, kondisi kesehatan, dan perletakan pipa dimana (transnasal/enterostomi)

Pemilihan formula

• Kebutuhan gizi dan penyakit pasien

• Resiko komplikasi kecil

• Harga sesuai /terjangkau

• Kebutuhan gizi didasaekan pada assesement umur, status gizi,kemampuan

mencerna, menyerap zat gizi dan faktor lain

Faktor lain yg perlu dipertimbangkan pemilihan formula

• Kebutuhan energi,protein, cairan dan zat gizi lain.Kebutuhan zat gizi yang

tinggi harus disesuaikan dengan volume formula , pasien dapat menerima. Jika

26

Page 27: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

kebutuhan air dibatasi berati volume yang dipilih hanya diberikan sesuai

dengan preskripsi

• Kebutuhan untuk modifikasi sisa dan serat—pemilihan formula harus

disempitkan

• Toleransi individu – formula bebas laktosa=laktose intoleranse paling sering

terjadi baik temporer/permanen

Bagaimana cara memberikan formula ?

• Penanganan harus aman

• Ada 2 sistem ; open dan tertutup

• Formula harus diberi label untuk siapa?

nama pasien, ruang, tanggal, waktu persiapan/pemberian

Menjamin aman Makanan Enteral di ruangan

• Setelah membuka kaleng /botol formula, segera alat pembuka dibersihkan.

Jika makanan tersebut digunakan untuk sehari sebaknya dibagi langsung

dandiberikan waktu

• Simpan dan dinginkan di refrigerator yang belum dipakai

• Label formula yang sudah diberikan harus segera dibuang dan jangan sekali-

kali memberikan formula lebih dari 24 jam

Makanan enteral untuk ruang rawat

• Menggantung makanan enteral tidak lebih dari 8 jam sistem terbuka,

sedangkan yang tertutup tidak lebih dari 24 jam

• Jangan sekali - kali menambahkan formula baru pada makanan formula yang

digantung

• Cek tempat/botol/gelas makanan enteral fan pipanya setiap 24 jam

Komplikasi Makanan Enteral

27

Page 28: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Aspirasi dan infeksi saluran nafas

• Cara mengurangi kemungkinan ini adalah dianjurkan untuk posisi 45 derajat

celsius pada saat diberikan sonde dan 30 menit setelah makan jika mungkin

• Sebaiknya penempatan pipa difoto apakah posisi tepat atau tidak

Cara pemberian formula

• Intermitten feeding : paling baik toleransi jika diberikan di lambung dan tidak

lebih dari 250-400 ml diberikan lebih dari 30 menit. Pemberian yang terlalu

cepat menimbulkan keluhan; perut tdk nyaman, mual, terasa penuh, dan

kramp. ---10 menit dengan 250-300 ml – bolus

• Resiko aspirasi > memberikan volume besar dalam waktu singkat

• Continuous feeding; didistribusikan secara pelan dan konstan dalam periode 8-

24 jam. Baik diberikan pada pasien hipermetabolik.

• Memrlukan pompauntuk menjamin aliran makanan akurat dan konsisten –

mempengaruhi harga

Contoh

• Pasien menerima 2000 kcal 6 x

• Diberikan inbtermitten à 2000/6=330 ml setiap pemberian

• Lebih toleran jika diberikan 8 kali= 250 ml/pemberian lebiah dari ½ jam

jaraknya

• Jika diberikan contionous– 2000/24 jam jadi setiap jam 83 ml/jam

Volume formula

• Volume formula sebaiknya bertahap

• Intermitten sebaiknya dimulai dari 100-150 ml/setiap pemberian, kemudian

naik 50-100 ml per hari sampai tujuan regimen tercapai.

28

Page 29: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Icontinous dimulai 25-50 cc/perjam. Jika toleran– dinaikkan per 25 cc per

setiap 4- 12 jam; tergantung dari lokasi pipa, kondisi medis, densitas formula.

Jika tidak toleran kembali ke tahap awal dulu, dan jika tidak toleran perlu

diubah ; intermitten – contimouus

• Dan continuos dengan volume kecil tidak toleran – parental feeding

Kebutuhan cairan

• Hati-hati terjadi dehidrasi khususnya pada bayi dan manula

• Dewasa memerluka 2000 ml air

• Air dapat digunakan membersihkan pipa pada awal/akhir pemberian makan ,

dapat diberikan setiap 4 jam – continous

• Perlu diperhatikan ; pasien panas, muntah, diare, kehilangan darah,

Tanda dehidrasi

• Mata cekung

• Elasitas kulit menurun

• Lemah, denyut nadi cepat

• Jumlah urin menurun

• Haus, pipi kempot

• BB turun, haus, pernafasan dalam dan megap2

Tanda-tanda retensi cairan

• Edema

• Ascites

• Peningkatan tekanan darah

• Peningkatan urin keluar

• Peningkatan BB

Komplikasi

29

Page 30: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Aspirasi: chek letak pipa, tinggikan posisi badan

• Pipa stuk; cek besar pipa, guyur air; tambahkan bahn lain misal cola, enzym

dll

• Konstipasi: tambahkan cairn, ganti formula tingg serat, dan olahraga ringan

• Dehidrasi gangguan elektrolit: cek elektrolit level, turunkan protein intake

• Diare/cramps : cek formula (hiper/kecepatan/malnutrition/laktos

intoleran/bakteri

• Hiperglikemia; cek DM, hipermetabolisme, obat

• Mual dan muntah: cek kecepatan,

• Iritasi di tempat pipa lewat (enterostomi); gunakan protective skin cream,

jamin bersih, cek lokasi

Anjuran monitoring makanan enteral

• Sebelum mulai pemberian makanan baru

• Sebelum pemberian makan

• Intermitten :

- ½ jam; 1 jam; 4jam, 6 jam

Continous : 4-6 jam, dan setiap 8 jam

Setiap hari : BB; pipa dan tempat formula

7-10 hari : cek status gizi

Jika diperlukan : cek keseimbangan nitrogen; data lab; dan keluhan lain mual,

muntah, konstipasi, diare dll

Dokumentasi masukan formula

• Tujuan diet

• Kondisi makanan pipa : letak, type dan besar pipa; jenis formula yang dipilih,

anjuran pemberian(konsentrasi dan rate)

30

Page 31: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Konseling yang diberikan

• Toleransi pasien

• Alasan pemutusan enteral

31

Page 32: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Makanan Parenteral

Pertemuan 5

Apa itu makanan parenteral

• Keputusan penggunaan makanan parenteral , metode pemberian, type, dan

jumlah zat gizi didasarkan pada hasil hasil assement baik kondisi kesehatan

maupun kebutuhan gizinya.

• Pemberian makanan ini memerlukan perhatian waspada kepada respon dan

daya terima pasien.

Zat gizi parenteral

• Asam amino

• CHO sebagai dektrosa

• Lemak

• Zat gizi mikro

• Zat gizi tambahan

Contoh istilah

32

Page 33: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• D = dextrosa

• W = water

• NS = normal saline (0,9 % cairan NaCl)

• D5 W = D5 5 % dextrose di air

• D10 W = D10 , baca 10 % dextrose di air

• D51/2NS = 5 % dextrose di ½ normal cairan NaCl (o,45 persen NaCl)

Cairan intrvenous

• Simple intravenous solution

• Complete nutrient solutions

Simple intrvenous

• Biasanya diberikan dengan energi rendah dan diberikan dalam waktu pendek

• Hanya mengandung 5 % dextrose dan saline

• 3 liter cairan diberikan sehari dan diberikan 150 gram dektrose jadi kurang

lebih 500 kalori

Complete nutrient solution

• Makanan tersebut mengandung semua zat gizi essensiil termasuk asam lemak,

asam amino, dan dektrose, vitamin, mineral dan trace elemen

• Diberikan melalui peripher vena biasanya terdiri dari 5-10 % dektrose, dan 3 -

5 % asam amino yang memberikan ± 1500-2000 kalori, dan lebih dari separoh

dari total energi berasal dari emulsi lemak

Contoh

1800 cc cairan infus lengkap terdiri dari 20 % dextrose, 5 % asam amino, 1 % lipid

Cara menghitung gram setiap zat gizi tersebut adalah

20/100= x/1800=360 gr dextrose

a.amino=5/100= x/1800=90 gr a amino

33

Page 34: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Lemak=1/100=x/1800=18gr lemak

Total = (360x3.4)+(4x90)+(9x18)=1746 kalori

Kapan diberikan Complete?

• Jika asupan Os sangat rendah

• Konsentrasi dektrosa dalam infus sebaiknya tidak lebih dari 10 % dan

osmolaritasnya tidak lebih 600 ml/liter

• Komplet nutrien solution – vena central kebutuhan energi utama dari

konsentrasi dextrosa.Dianjurkan 70-85 % dari non protein energi dari dextrose

dan 15-30 %dari lemak. Asam amino dapat diberikan hanya secara periodik

(2-3 x perminggu)

Jenis makanan parenteral

• Simple intrvenous infusion

• Peripheral parenteral nutrition

• Total parenteral nutrition

Bagaimana Makanan Parenteral diberikan ?

• Pemberian harus hati – hati baik dalam pemilihan formula, persiapan,

pemberian/deliverynya membantu mendukung status gizi dan meminimalkan

resiko komplikasi. Untuk mencegah kontaminasi maka harus disegel dan

dijamin penyimpanan di refrigerator

Simple intravenous infusion

• Pada pasien tertentu yang memerlukan keseimbangan asam basa memerlukan

simple IV solutions– homeostasis

• Cairan tersebut diberikan melalui cateter yang dimasukkan melalui vena

peripher diantara lengan dan tangan

• Vena central : vena diameter lebar terletak dekat dng jantung

34

Page 35: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Peripheral parenteral nutrition (PPN)

• PPN à emulsi IV lemak diberikan dalam bentuk isotonik, sedangkan cairan

dektrose sering menimbulkan iritasi vena peripher – gagal

• Diberikan dalam jangka pendek 7-14 hari dengan ginjal baik

• Pasien yang memerlukan tambahan energi dan zat gizi

• Tidak diberikan pada pasien membatasi cairan

Total parenteral nutrition (TPN)

• CENTRAL TPN --- jika parenteral nutrition akan diberikan dalam jangka

waktu lama, kebutuhan gizi tinggi dan pasen dalam kondisi ada gangguan gizi

(malnutrion)

35

Page 36: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Kapan monitoring TPN ?

• Sebelum mulai pemberian TPN : assesmen lengkap, berat badan, confirmasi

letak kateter dengan x-ray, elektrolit,profil kimia; gula darah,

• Setiap 4-6 jam : cek kadar gula, tanda-tanda khusus, kecepatan pemberian

infus

• Setiap hari : intake, bb, infeksi

• Mingguan : status gizi, serum protein; ammonia, trigliserida, kolesterol,

perdarahan

• Jika dperlukan : serum transferin; elektrolit, kalsium, magnesium, phosphor,

nitrogen urea darah, kreatinin

Indikasi Central TPN

• Aids; tramplantasi sumsum tulang; operasi usus halus; luka saluran cerna;

hipermetabolik; saluran cerna operasi dan tdk dapat digunakan lebih dari 2

minggu; diare dan muntah hebat, radiasi, pankreatitis akut berat, enteral tidak

dapat memenuhi kebutuhan lebih dari 14 hari

36

Page 37: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Komplikasi TPN Central

• Air embolism

• Udara di Paru - paru

• Pembekuan Darah (Trombosis)

• Cairan di paru

• Peletakan kateter tidak tepat

• Sepsis

• Infeksi

• Inflamasi di vena (phlebitis)

Komplikasi berhubungan dngan gizi /metabolik

• Gangguan keseimbnagan asam dan basa

• Kerapuhan tulang

• Koma (hyperglikemia)

• Dehidrasi

• Elektorlit inbalance

37

Page 38: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Peningkatan enzim liver.glik

• Defisiensi asam lemak essensiil

• Fatty liver, cairan overload; hiperamonia; hipoglikemia; def trace elemen;

vitamin dan mineral defisiensi

Pemberian TPN

• Harus hati- hati dimulai bertahap dan pelan agar tidak terjadi komplikasi

• Pompa/kateter/harus dicek secara teratur

• Pemberian cairan lemak harus hari-hati, diberikan pelan dan jumlahnya sedikit

dulu.

• Komplikasi yang timbul adalah panas, alergi, nyeri Dada, cyanosis, mual, rasa

tdk enek,nafas cepat sebelum pemberian disimpan di refrigerator dan dikocok

sbelum digunakan

Cyclic infusion

• Seseorang menerima makanan ini dengan tatap selama 8-12 jam/per hari

• Dapat diberikan pada malam hari, sehingga tidak mengganggu aktifitas di

siang hari biasanya yang dirumah

Parenteral-enteral

• Transisi feeding

• Efek psikologi

• Dilakukan jika 70 -75 persen dapat menerima makan secara oral dan atau

enteral

Bagaimana peran tenaga kesehatan ?

• Melatih teknik pemasangan

• Ahli gizi monitor status gizi

• Pharmasi mengontrol delivery formula, penyediaan dengan distributor

38

Page 39: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Dokter memonitor pelayanan kesehatan pasien

• Memperhatikan biaya dan penyesuaian dengan pasien

Diet Penyakit Anemia

Pertemuan 6

Zat Besi

• Zat besi merupakan mineral mikro paling banyak terdapat dalam tubuh

manusia.

• Besi dalam makanan terdapat dalam bentuk besi-hem (hemoglobin),

mioglobin (mak.hewani), bes-nonhem (mak.nabati)

Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi zat besi

• Bentuk besi

• Asam organik

• Asam fitat, asam oksalat, tanin,dan kalsium dosis tinggi dapat menghambat

penyerapan besi

• Tingkat keasaman lambung

• Kebutuhan tubuh

Defisiensi zat besi

39

Page 40: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Defisiensi besi dapat mengakibatkan anemia

• Anemia merupakan keadaan ketika terjadi penurunan jumlah hemoglobin

dalam darah

• Anemia mengakibatkan keadaan mudah lelah, pening, palpitasi dan

peningkatan resiko infeksi

• Seseorang dikatakan anemia apabila kadar Hb kurang dari 12 g/dl

Kelompok rentan anemia

• Ibu hamil

• Wanita sedang haid

• Anak balita

Upaya pencegahan Anemia

• Upaya pencegahan anemia harus berfokus pada evaluasi diet dan kecukupan

asupan beberapa nutrien penting termasuk zat besi,vit.B12,serta folat

Beberapa preskripsi diet yang perlu diperhatikan

• Makan makanan yang kaya akan zat besi, folat,dan vit.B12

• Makan makanan sumber protein hewani dan nabati dalam jumlah dan proporsi

yang seimbang

• Makan sayuran hijau paling tidak sebanyak 3 porsi/hari untuk memenuhi

kebutuhan akan zat besi

• Minum sari buah yang kaya akan vit.C paling tidak satu gelas/hari. Vit.C

berperan untuk meningkatkan penyerapan zat besi

• Pemulihan terapi diet yaitu disertsi pemberian suplemen penderita AGB

biasanya akan pulih setelah 6 bulan menjalani terapi

Sumber Zat Besi

• Daging sapi

40

Page 41: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Daging kambing

• Ikan

• Hati

• Tempe

• Kacang-kacangan

• Sayuran hijau

• margarine

Sumber Vitamin B12

• Daging

• Susu

• hati

Sumber Vitamin C

• Jambu biji

• Apel

• Bayam

• dll

Sumber Folat

• Jeruk nipis

• Buah-buahan

• Sayuran hijau gelap

Vitamin dan mineral yang disarankan untuk dikonsumsi per hari

• Asam folat 50 mg

• Vit.B6 50 mg

• Vit.B12 100 mg

• Vit.C 500-1000 mg

41

Page 42: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Besi 50-80 mg

Diet pada Saluran Cerna

Pertemuan 7

Saluran Cerna

• Saluran Cerna atas : Esofagus, gaster, usus halus (duadenum, dan jejunum

proksimal)

• Fungsi Mempertahankan nutrisi yang adekuat à masuknya makanan à

digesti (pencernaan) dan absorbsi sari makanan

• Saluran Cerna bawah : Jejunum distal ligamentum Treitz, ileum dan colon.

• Fungsi à absorbsi dan digesti makanan, absobsi air dan elektrolit

42

Page 43: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Prinsip Pemberian Makanan pada Diit Saluran Cerna

• Saluran cerna berfungsi à nutrisi enteral, oral (dispepsia, diare) à dapat

kombinasi dg paranteral pada tahap awal.

Oral à makanan masih dpt lewat mulut dan esofagus

Enteral à tdk dpt melalui oral à pipa

• Saluran cerna tidak berfungsi /dipuasakan oral/enteral à nutrisi paranteral

(disfagia, ileus, pankreatitis akut, operasi usus).

Kebutuhan Gizi

• Perhatikan à jumlah energi ; komposisi protein, lemak, KH

• Kebutuhan energi

43

Page 44: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Metode : beberapa rumus perhitungan energi (H.Benedict dll).

BEE x aktifitas x stres

- Stres ringan : 1

- Stres sedang : 1,2 – 1,3

- Stres berat : 1,4 – 1,5

Nutrisi Oral atau Enteral (komersial)

• Polimerik : mengandung protein utuh untuk penderita dg GI track normal/

hampir normal (pan enteral)

• Pra digesti (formula khusus dalam bentuk susu elemental) à mengandung

AA/ peptida dan lemak MCT yang langsung diserap usus (pepti 2000) à ada

gangguan fungsi GI track

• Diet enteral khusus : ginjal, DM , tinggi protein

• Diet enteral tinggi serat

GANGGUAN ESOPHAGUS

• Refluks gastroesofagus, obstruksi esofagus dan disfungsi motorik

• Pengurangan tekanan sfingter esofagus bagian bawah (LES = Lower

Esophageal Sphincter) à refluks gastroesofagus (GERD= gastroesophageal

reflux disease)

• Faktor lain à gangguan pengosongan S. cerna & peristalsis esofagus à

refluks isi lambung ke esofagus à esofagitis dan nyeri ulu hati

44

Page 45: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

GASTRO ESOPHAGEAL REFLUX DISEASE (GERD)

• Sejak tahun 1980 à GERD dahulu “reflux esophagitis”, “hiatal hernia”,

“Heartburn”

• Sebagian makanan yang yang mengandung asam dan enzim à esophagus à

iritasi, inflamasi, nyeri dll

• Pelindung lambung dari asam lambung à “stomach lining”

• Esophagus tidak ada pelindung à kerusakan dari asam lambung dan enzim

pencernaan

• Gejala GERD à “heartburn”, hiatal hernia

45

Page 46: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

HIATAL HERNIA

• Hiatal hernia terjadi ketika sebagian lambung à diaphragm

Tujuan Diet GERD

46

Page 47: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Mencegah iritasi dan inflamasi mucosa esophageal pada fase akut

• Mencegah “esophageal reflux”

• Menurunkan “acidity” dari asam lambung

• Menurunkan BB bila kegemukan à penurunan tekanan abdominal (hiatal

hernia)

Makanan yang mempengaruhi tekanan LES (Lower Esophageal Sphincter)

• Protein dalam diit à meningkatkan LES

• Lemak dalam diit à menurunkan LES

• Coklat mengandung cafeine à menurunkan LES

• Alkohol dan karminativa (peppermint, garlic, bawang merah) à menurunkan

LES

• Rokok (nikotin) à menurunkan LES

• Kopi à menurunkan LES dan merangsang sekresi asam lambung

Menurunkan Iritasi pada Esophagus

• Menghindari : citrus juice, tomat, kopi, makanan berbumbu tajam, merica,

makanan pedas, minuman yang mengandung karbonat

• Menghindari makanan yang secara teratur à menyebabkan “hearburn” à

misalnya : “pastry” , cakes

Memperbaiki “ Clearing Esophagus”

• Jangan berbaring/tidur à > 2 jam setelah makan

• Meninggikan kepala à pada waktu tidur

Menurunkan frekuensi dan volume reflux

• Makanan porsi kecil dan sering

• Menurunkan berat badan jika overweight

47

Page 48: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Cukup serat untuk menghindari konstipasi (meningkatkan tekanan

intraabdominal)

• Menghisap sedikit- sedikit minuman

Hal - hal lain

• Menghidari mengunyah permen karet

• Menghindari rokok

• Memonitor pengaruh antacid pada status zat besi à suplemen bila perlu

• Monitor pengaruh penghindaran citrus, tomat dll thd status asam askorbat à

suplemen bila perlu

SINDROMA DISPEPSIA

• Kumpulan gejala à nyeri epigastrium, mual, muntah, perut kembung, cepat

kenyang, anoreksia, flatulens.

• Faktor sekunder gangguan sistemik à aterosklerosis, hipertensi, penyakit hati,

ginjal

• Faktor lain à makan terlalu banyak, terlalu cepat, stres, rokok, exercise

setelah makan, obat2an à iritasi lambung. dll

Prinsip Pemberian Makan

• Prinsip à pemberian nutrisi oral/entaral à bila keadaan akut (muntah2 hebat)

à nutrisi paranteral

• Kembung dan banyak gas abdomen à dihindari makan/minum yang

meningkatkan gas dan flatulensi abdomen, misal cocacola, fanta, sawi, kol,

nangka.

Macam – macam Dispepsia

• Dispepsia refluks dan esofagitis

48

Page 49: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Dispepsia ulcus à kurangi makanan/ minuman yang merangsang sekresi

asam lambung (kopi, the, susu dll) ; perbanyak serat

• Dispepsia fungsional à gejala ada, pemeriksaan penunjang tidak ada kelainan

(USG, CT scan abdomen, Endoskopi)

Syarat Diet Dispepsia Fungsional

• Menghindari makanan/minuman yang menyebabkan/memperberat gejala

• Mengatur jarak jam2 makan dan porsi makan sering tetapi interval pendek

• Dianjurkan makan perlahan-lahan, dikunyah halus, tidak minum saat makan

• Menghindari makanan/minuman yang menstimulir sekresi asam lambung

• Tinggi serat tapi tidak menimbulkan gas

• Kurangi makanan yang terlalu berlemak

Pengaruh Makanan terhadap fungsi Traktus Gastrointestinal

• Cabe/sambal

zat aktif sambal : alkaloid capsaicin à dosis rendah protektor, dosis tinggi

perusak mukosa lambung

• Alkohol

Dosis 5% à protektor ; kadar > 20% dapat merusak lambung

• Kopi

Meningkatkan sekresi cairan lambung

• Serat

Serat dalam buah dan sayuran bermanfaan à diit tinggi serat mencegah

kanker kolorektal dan angka kekambuhan tukak peptik

• Rokok

Memperlambat proses penyembuhan tukak peptik

49

Page 50: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

GASTRITIS

• Peradangan pada lambung

• Tipe à akut atau kronik

• Penyebab à bakteri/ infeksi virus, “autoimun disorders”, “bile reflux” ; iritasi

dari obat, alkohol, sekresi asam lambung berlebihan (stres), Muntah kronis

• Gejala : cegukan, nyeri ulu hati, nafsu makan menurun, mual, muntah, BAB

coklat, muntah darah.

GASTRITIS AKUT

• Mengistirahatkan lambung dan pemulihan (24 – 48 jam)

• Perdarahan à intravena

• Membaik diberikan oral à makanan cair à ditingkatkan sesuai toleransi

pasien

• Gastritis akut ringan à makanan lunak per oral (bubur, campuran susu, krim

sereal dan puding dll)

GASTRITIS KRONIS

• Memenuhi kecukupan gizi à kalori dan zat gizi lain

• Bentuk makanan lunak à bertahap

• Makan teratur

• Menghindari makanan yang membuat rasa tak nyaman

• Prinsip penatalaksanaan gizi à peptic ulcer

Pendidikan Pasien

• Pada gastritis kronik à perlu penilaian status folat dan Vitamin B12. Pada

atropi lambung dan intestinal à berhubungan dengan penyerapan folat dan

Vit. B12

50

Page 51: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung à alkohol,

cafeine, lada hitam, cola.

TUKAK PEPTIKUM

• Sekresi asam berlebihan atau kerusakan pembatas mukosa saluran cerna à

terbentuknya tukak

• Ulcer pada lambung à gastric ulcer ; pada duodenum à duodenal ulcer ;

kedua tipe à peptic ulcer

• Faktor utama à Helicobater pylori à basilus pada epitel lambung

• Faktor lain à merokok, penggunaan teratur obat2an antiinflasi nonsteroid

(mis. Aspirin) ; stres emosional ; genetik.

Faktor Prediposisi

• Merokok berlebihan, mengkonsumsi obat aspirin berlebihan, kebiasaan

minum kopi dan cola.

• Keturunan

• Stres psikis à kurang istirahat, tidur, penyakit .

Tujuan Diet

• Menurunkan sekresi asam lambung

• Merubah kebiasaan à faktor prediposisi

• Mengkoreksi anemia à jika ada

• Mencegah komplikasi lebih lanjut à perforasi

• Memenuhi kecukupan vitamin C à mempercepat pemulihan

Pengaturan Makan

• Dulu à pantangan makanan/minuman untuk mencegah perburukan atau tidak

menimbulkan keluhan. Misalnya : asam (cuka), pedas, kopi, alkohol, cola, bir

51

Page 52: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Sekarang à moderat à makanan lunak/ biasa, menghindari

makanan/minuman yang tidak dapat ditoleransi. Tinggi serat untuk mencegah

kekambuhan tukak.

• Tidak ada bukti makanan saring à memulihkan ulcer / menurunkan sekresi

asam lambung

Prinsip Gizi Peptic Ulcer

• Makan teratur à porsi kecil dan sering

• Tinggi protein dan Vit. C à pemulihan

• Menghindari kopi, the, cola, coklat dan kafeine dalam minuman serta alkohol

• Hindari rokok

• Hindari penggunaan obat à yang merusak “stomach lining”

• Hindari penggunaan lada yang berlebihan dalam memasak

SALURAN CERNA BAWAH

• Saluran cerna bawah terdiri atas usus halus, usus besar, rektum dan anus.

Pencernaan di usus, terjadi enzimatis, peremasan, dan penyerapan zat gizi.

• Pencernaan enzimatis terjadi dalam usus dan bertujuan menghidrolisis

makanan menjadi beberapa komponen zat gizi dasar (protein, lemak,

karbohidrat, vitamin dan mineral).

Klasifikasi Penyakit Saluran Cerna Bawah

• Penyakit usus Inflamatorik

Penyakit usus Inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus

besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan

berkurang, nafsu makan berkurang, demam, dan kemungkinan terjadi

steatorea (adanya lemak dalam feses).

52

Page 53: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Di Indonesia karsinoma kolorektal merupakn karsinoma saluran cerna yang

banyak dijumpai, termasuk kedalam 10 jenis kanker terbanyak, dan

menempati urutan ke-6 dari penyakit keganasan yang ada.

• Faktor-faktor yang mempunyai hubungan dengan timbulnya karsinoma

kolorektal ini adalah faktor kebiasaan makan tinggi kolesterol dan rendah

serat. Gambaran klinis sangat bervariasi dan tidak spesifik. Bisa dijumpai

tanpa keluhan sampai adanya keluhan yang berat dan sangat tergantung pada

lokasi dan besarnya tumor. Pada karsinoma kolon, konon penderita datang

dengan keluhan adanya masa di perut abdomen kanan, obstruksi baru akan

timbul bila tumor sudah sangat besar.

Tujuan Diet Penyakit Usus Inflamatorik

• Memperbaiki ketidakseimbangan cairan dan elektrolit.

• Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki status gizi kurang.

• Mencegah iritasi dan inflamasi lebih lanjut.

• Mengistirahatkan usus pada masa akut

Syarat-syarat Diet Penyakit Usus Inflamatorik

• Pada fase akut dipuasakan dan diberi makanan secara parenteral saja.

• Bila fase akut teratasi, pasien diberi makanan secara bertahap, mulai dari

bentuk cair (per oral maupun enteral), kemudian meningkat menjadi Diet Sisa

Rendah dan Serat Rendah.

• Bila gejala hilang dapat diberikan Makanan Biasa.

• Kebutuhan gizi, yaitu :

– Energi tinggi dan protein tinggi.

– Suplemen vitamin dan mineral antara lain vitamin A, C, D, asam folat,

vitamin B12, kalsium, zat besi, magnesium, dan seng.

53

Page 54: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

• Makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa dan mengandung asam lemak

rantai sedang dapat diberikan karena sering terjadi intoleransi laktosa dan

malabsorpsi lemak.

• Cukup cairan dan elektrolit.

• Menghindari makanan yang menimbulkan gas.

• Sisa Rendah dan secara bertahap kembali ke Makanan Biasa.

PENYAKIT DIVERTIKULAR

• Penyakit divertikular terdiri atas penyakit Divertikulosis dan Divertikulitis.

Penyakit Divertikulosis yaitu adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk

pada dinding kolon yang terjadi akibat tekanan intrakolon yang tinggi pada

konstipasi kronik. Hal ini terutama terjadi pada usia lanjut yang makanannya

rendah serat.

• Penyakit divertikulitis terjadi bila penumpukan sisa makanan pada divertikular

menyebabkan peradangan.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulosis

• Meningkatkan volume dan konsistensi feses.

• Menurunkan tekanan intra luminal.

• Mencegah infeksi.

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulosis

• Kebutuhan energi dan zat-zat gizi normal.

• Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter sehari

• Serat tinggi.

Tujuan Diet Penyakit Divertikulitis

• Mengistirahatkan usus untuk mencegah perforasi.

• Mencegah akibat laksatif dari makanan berserat tinggi.

54

Page 55: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Syarat-syarat Diet Penyakit Divertikulitis

• Mengusahakan asupan energi dan zat-zat gizi cukup sesuai dengan batasan

diet yang ditetapkan.

• Bila ada pendarahan, dimulai dengan makanan Cair Jernih.

• Makanan diberikan secara bertahap, mulai dari Diet Sisa Rendah I ke Diet

Sisa Rendah II dengan konsistensi yang sesuai.

• hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti tomat, jambu

biji, dan stroberi, yang dapat menumpuk dalam divertikular.

• Bila perlu diberikan makanan Enteral Rendah atau Bebas Laktosa.

• Untuk mencegah konstipasi, minum minimal 8 gelas sehari.

55

Page 56: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

DIET PENY. HATI DAN KANDUNG

EMPEDU

Pertemuan 8

HATI

Definisi

• Hati/liver merupakan organ paling besar dan paling berat yang ada dalam

tubuh. Bertnya sekitar 1,3 kg

• Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan abdomen dan dibawah tulang

rusuk

Fungsi Hati

• Untuk menyaring segala sesuatu yang dikonsumsi maupun dihirup manusia

termasuk yang diserap dari prmukaan kulit

• Untuk menetralkan dan menghancurkan substansi beracun

• Membantu menghambat infeksi

Penyakit Hati

• Ada dua jenis penyakit hati

– Hepatitis

– Sirosis hati

Hepatitis

• Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh keracunan toksin

tertentu atau karena infeksi virus.

• Penyakit ini disertai anoreksia, demam, rasa mual, dan muntah, jaundice

(kuning), kencing berwarna gelap dan pembesaran pada hati

56

Page 57: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Sirosis Hati

• Kerusakan hati yang disebabkan oleh hepatitis kronis, alkohol, penyumbatan

saluran empedu dan beberapa kelainan metabolisme

• Gejalanya: kelelahan, kehilangan berat badan, penurunan daya tahan tubuh,

gangguan pencernaan, pembesaran hati dan limpa, dll

Terapi

• Pada kasus penyakit hati, terapi yang umumnya dilakukan oleh dokter adalah

pengobatan simtomatik yang dikombinasikan dengan pemberian suplemen

gizi yang berkhasiat sebagai pelindung hati seperti fosfolipid,lesitin,metionin

formula enteral khusus,preparat antibodi dan antivirus

Tujuan Terapi Diet Penyakit Hati

• Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi

hati

• Meningkatkan regenerasi jaringan hati dan mencegah kerusakan lebih lanjut

• Mencegah katabolisme protein

• Mencegah penurunan berat badan

• Mencegah/mengurangi asites,varises esophagus,dan hipertensi portal

• Mencegah koma hepatik

Prinsip diet yang harus di perhatikan

• Pemberian suplemen vitamin mineral untuk memberikan 100-200% AKG

• Pembatasan garam bila terdapat asites dan edema

• Higiene makanan dan minuman juga perlu diperhatikan karena salah satu

penyebab peningkatan amonia

57

Page 58: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Syarat diet penyakit hati

• Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein yang diberikan secara

bertahap sesuai kemampuan pasien yaitu 40-45 kkal/kgBB

• Lemak cukup,yaitu 20-25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk mudah

dicerna

• Protein agak tinggi, yaitu 1,25-1,5 g/kgBB agar terjadi anabolisme protein

• Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi.

• Natrium diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites

• Cairan diberikan lebih dari biasa

• Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah atau makanan biasa

sesuai kemampuan saluran cerna

• Menghindari pemberian makanan yang merangsang

Jenis diet khusus penyakit hati

• Hal ini didasarkan pada gejala dan keadaan penyakit pasien

• Jenis diet penyakiy hati tersebut adalah

– Diet hati I (DH I)

– Det hati II (DH II)

– Diet hati III (DH III)

– Selain itu juga menyertakan diet garam rendah

Diet garam rendah I

• Diet garam rendah diberikan kepada pasien dengan edema,asites atau

hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak menambahkan garam

dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya

• Kadar natrium pada diet rendah garam I adalah 200-400 mg Na

58

Page 59: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Diet hati I

• Diet hati I diberiakan bila pasien dalam keadaan akut. Melihat keadaan pasien

makanan diberikan dalam bentuk cincang/lunak, pemberian protein dibatasi

(30g/hari)dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna

Diet hati II

• Diet hati II diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati I kepada

pasien dengan nafsu makannya cukup. Menurut keadaan pasien makanan

diberikan dalam bentuk lunak/biasa

• Protei diberikan ig/kgBB

• Lemak sedang 20-25% dari kebutuhan energi total dalam bentuk mudah

dicerna

Diet hati III

• Diet hati III diberikan sebagai makanan perpindahan dari diet hati II

• Menurut kesanggupan pasien, makanan diberikan dalam bentuk lunak atau

biasa. Makanan ini cukup energi, protein, lemak, mineral dan vitamin tapi

tinggi karbohidrat

• Bahan makanan yang dibatasi untuk diet hati I,II dan III adalah dari sumber

lemak,yaitu semua makanan dan daging yang banyak mengandung lemak dan

santan serta bahan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah,

kol,sawi, lobak, ketimun,durian dan nangka.

• Sedangkan bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet hati I,II,III adalah

makanan yang mengandung alkohol, teh atau kopi kental

Fungsi Kandung Empedu

59

Page 60: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Fungsi utama kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan

menyimpan empedu yang diproduksi oleh hati

Cairan empedu mengandung garam empedu dan kolesterol

Empedu membantu pencernaan serta absorpsi lemak dan vitamin larut

lemak,mineral besi, dan kalsium

Penyakit kandung Empedu

Penyakit kandumg empedu umumnya terdiri atas

Infeksi (kolesistitis)

Batu empedu (kolelitiasis)

Kolesistitis

Peradangan kandung empedu, penyebab utamanya adalah batu empedu yang

menyumbat saluran empedu

Penyakit ini dapat disertai jaudice, karena cairan empedu tidak bisa masuk ke

saluran cerna berubah warna menjadi bilirubia yang berwarna kuning dan

masuk ke peredaran darah

Kolelitiasis

Terbentuknya batu empedu yang bila masuk ke dalam saluran empedu

menimbulkan penyumbatan dan kram

Penyaluran empedu ke duodenum terganggu sehingga mengganggu absorpsi

lemak

Ada dua jenis batu empedu , yaitu kolesterol dan batu pegmen

Tujuan Diet

Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi

istirahat pada kandung empedu dengan cara:

Mengendalikan berat badan

60

Page 61: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Membatasi asupan lemak <30%

Membatasi konsumsi gula murni

Menghindari program penurunan berat badan

Membatasi makanan yang menyebabkan kembung

Prinsip diet kandung empedu

Makanan untuk sarapan pagi jangan terlalu banyak lemak

Gunakan susu rendah lemak atau susu skim

Gunakan pengganti gula seperti aspartam

Beli makanan cemilan rendah lemak

Makan sayuran yang tidak menimbulkan gas

Lakukan olahraga santai seperti berjalan atau bersepeda

Syarat-syarat diet penyakit kandung empedu

Energi sesuai kebutuhan

Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kgBB

Pada keadaan akut lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya

mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari

kebutuhan energi

Bila perlu berikan suplemen vitamin A,D,E,dan K

Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin

Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung

Diet harus baik dan seimbang

Diet tidak boleh mengandung makanan yang merangsang dan menimbulkan

gas

Diet rendah lemak dapat dianjurkan selama 4-6 minggu

61

Page 62: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Dalam keadaan akut, biasanya pasien mendapatkan cairan serta elektrolit

lewat infus

Jenis diet khusus penyakit kandung empedu

Terdapat 3 jenis diet khusus penyakit kandung enpedu

Diet lamak rendah I

Diet lamak rendah II

Diet lemak rendah III

Diet lemak rendah I

Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis

dengan kolik akut

Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis

Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamain A dan C

Diet lemak rendah II

Diet lemak rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut dapat

diatasi dan perasaan mual sudah berkurang

Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau

biasa.

Makanan ini rendah energy, kalsium dan tiamin

Diet lemak rendah III

Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit kandung empedu

yang tidak gemuk dan mempunyai nafsu makan

Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa

Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi

62

Page 63: diktat kuliah dietetik penyakit defisiensi dan infeksi (Teori)

Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandumg empedu

adalah semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan

makanan yamg menimbulakan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,

ketimun, durian, dan nangka.

63