Diklatpim pembaharuan revised 20 juli
Click here to load reader
-
Upload
agus-dwiyanto -
Category
Leadership & Management
-
view
47 -
download
2
Transcript of Diklatpim pembaharuan revised 20 juli
Diklatpim Pembaharuan: Membentuk Pemimpin Perubahan
Agus DwiyantoLAN RI
Tujuan Pembaharuan Diklat
Diklatpim Pembaharuan
Membentuk pemimpin
transformatif
Memperbesar arus inovasi
Tantangan yang dihadapi…
Bonus demografi, middle-income
trap
Pemerintah berkinerja tinggi:
efisien, efektif, akuntabel
Globalisasi, ASEAN
Community
Pemimpin Transformatif
Kualitas kepemimpinan dan Kinerja sektor publik
Kualitas pemimpi
ninovasi Kinerja
tinggi
Experiential- based learning
Tidak cukup dibentuk dengan penguatan kognitif, tetapi juga afeksi dan psikomotorik
Pemimpin transformatif bisa diibentuk melalui pembelajaran berbasis pengalaman
Pemimpin transformatif dibentuk melalui pengalaman merancang, mengelola, dan memastikan inovasi dapat memberi manfaat
Bagaimana membentuk pemimpin transformatif?
Pengalaman international
• Pemimpin baik di sektor publik ataupun swasta umumnya dibentuk bukan dibiarkan membentuk dirinya sendiri. Sekolah kader.
• Di negara-negara yang memiliki kualitas sektor publik yang tinggi, pemimpin dibentuk melalui pengayaan pengalaman. Misal, melalui pembelajaran berbasis pengalaman dn penugasan yang bervariasi.
• Pembentukan kapabilitas kepemimpinan dan kapabilitas pegawai ASN di banyak negara, umumnya 10 di kelas, 20 persen dari kolega dan atasan, dan 70 dari praktik.
Apa saja pembaharuannya?
Membentuk Pemimpin Perubahan
Kurikulum fokus pada kompetensi kepemimpinan: WI, LAN, Kemenpan, Peserta
Cara Pembelajaran:Penyelenggara, WI peserta, instansi pengirim, peserta
Sarana dan prasarana: Penyelenggara, LAN
Manajemen pembelajaran: Penyelenggara, LAN, instansi pengirim
• Perubahan orientasi penyelenggaraan diklat: pengumpul PNBP/ penerimaan menjadi pembentukan kualitas kepemimpinan
• Penyiapan sarana dan prasarana diklat, fasilitas untuk diskusi kelompok.
• Alokasi anggaran untuk pemberdayaan WI: metodologi pembelajaran yang inovatif, peningkatan kapasitas sebagai coach dan counselor, dsb
Implikasi bagi penyelenggara Diklat
• Melakukan proses seleksi awal yang lebih ketat; calon peserta harus benar-benar mereka yang akan dipromosikan.
• Diklat menjadi bagian dari perencanaan karir PNS• Mengidentifikasi problema yang dialami oleh
instansinya dan dapat menjadi arena pembelajaran dari para peserta
• Memberi otorisasi kepada peserta untuk melakukan kegiatan perubahan
• Menyediakan mentor bagi peserta (atasan)
Implikasi bagi instansi pengirim
Tugas Mentor
• Memberi otorisasi kepada peserta untuk melakukan inovasi dan perubahan yang bermanfaat bagi instansinya
• Bersama dengan Coach/ WI memberi bimbingan dan konsultasi kepada peserta dalam mengelola inovasi/ proyek perubahan.
• Membantu peserta mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam pengelolaan inovasi/ proyek perubahan baik yang muncul di dalam ataupun di luar institusinya.
Tugas Widiaiswara
• Menjadi fasilitator dalam pembelajaran di kelas• Menjadi coach bagi peserta dalam mengelola proses
perubahan dan inovasi yang dilakukannya– Memberi inspirasi dalam merancang dan mengelola
inovasi – Memotivasi para peserta agar memanfaatkan potensi
yang dimilikinya secara optimal– Mendorong peserta untuk berpikir out of the box,
outward looking, dan mengeksplorasi semua alternatif yang mungkin dilakukan untuk mencari solusi terhadap masalah yang dihadapinya.
Tugas Peserta
• Mengikuti keseluruhan proses pembelajaran baik di dalam ataupun diluar kelas.
• Mematuhi kode prilaku yang ditentukan oleh LAN dan penyelenggara Diklat.
• Merancang dan mengelola inovasi dalam mandat dan jurisdiksi dan atau sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pimpinan
• Mendokumentasikan inovasi/ perubahan secara jelas, sederhana, dan runtut.
Manfaat dari Diklatpim Pembaharuan
• Muncul banyak pemimpin di instansi pemerintah yang pro-perubahan. Tugas pemimpin melakukan perubahan, bukan mengawetkan kemapanan.
• Memperbesar arus perubahan dalam instansi pemerintah. Memperbanyak inovasi dalam sektor publik, perbaikan kualitas pelayanan, dan kebijakan pemerintah.
• Menjadikan sektor dan institusi pemerintah menjadi lebih kompetitif, produktif, dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.