DIAGNOS CHF Kehamilan

8
DIAGNOSIS 1. Anamnesis Pada pasien tanpa penyakit jantung penting untuk menanyakan tentang riwayat penyakit jantung rematik, episode sianosis pada saat lahir atau anak usia dini, adanya gangguan reumatologik (misalnya lupus eritematosus sistemik), episode aritmia, terjadinya sinkop eksersional atau nyeri dada, dan edema tungkai yang sering terjadi. Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, penting untuk menanyakan tentang kapasitas fungsional, prevalensi gejala yang terkait lainnya, regimen terapi yang diperoleh, tes diagnostik sebelumnya (misalnya, ekokardiogram, tes olahraga, dan kateterisasi jantung), dan riwayat operasi paliatif. Selain itu, pertanyaan mengenai ada tidaknya riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan, penyakit arteri koroner prematur, atau kematian mendadak pada anggota keluarga juga penting untuk mengetahui faktor risiko yang dimiliki. 1 Kebanyakan pasien mengakui toleransi melakukan aktivitas berkurang dan merasa mudah kelelahan. Kondisi ini berhubungan erat dengan peningkatan berat badan yang diperoleh selama masa kehamilan dan akibat anemia fisiologis pada kehamilan. Episode pingsan atau sakit kepala ringan terjadi sebagai akibat dari kompresi

description

diagnosis

Transcript of DIAGNOS CHF Kehamilan

Page 1: DIAGNOS CHF Kehamilan

DIAGNOSIS

1. Anamnesis

Pada pasien tanpa penyakit jantung penting untuk menanyakan tentang riwayat

penyakit jantung rematik, episode sianosis pada saat lahir atau anak usia dini, adanya

gangguan reumatologik (misalnya lupus eritematosus sistemik), episode aritmia,

terjadinya sinkop eksersional atau nyeri dada, dan edema tungkai yang sering terjadi.

Pada pasien dengan riwayat penyakit jantung, penting untuk menanyakan tentang

kapasitas fungsional, prevalensi gejala yang terkait lainnya, regimen terapi yang

diperoleh, tes diagnostik sebelumnya (misalnya, ekokardiogram, tes olahraga, dan

kateterisasi jantung), dan riwayat operasi paliatif. Selain itu, pertanyaan mengenai ada

tidaknya riwayat keluarga dengan penyakit jantung bawaan, penyakit arteri koroner

prematur, atau kematian mendadak pada anggota keluarga juga penting untuk

mengetahui faktor risiko yang dimiliki.1

Kebanyakan pasien mengakui toleransi melakukan aktivitas berkurang dan

merasa mudah kelelahan. Kondisi ini berhubungan erat dengan peningkatan berat

badan yang diperoleh selama masa kehamilan dan akibat anemia fisiologis pada

kehamilan. Episode pingsan atau sakit kepala ringan terjadi sebagai akibat dari

kompresi mekanik dari uterus gravid pada vena cava inferior, sehingga menyebabkan

aliran balik vena ke jantung tidak adekuat, terutama pada trimester ketiga. Gejala lain

yang sering dikeluhkan termasuk hiperventilasi dan ortopnea yang disebabkan oleh

tekanan mekanik dari uterus yang membesar pada diafragma. Palpitasi juga umum

dijumpai dan hal ini diduga berhubungan dengan sirkulasi hiperdinamik kehamilan.1

2. Pemeriksaan Fisik

Hiperventilasi adalah fenomena umum dalam kehamilan yang mungkin

berhubungan dengan efek progesteron pada pusat pernapasan. Penting untuk

membedakan hiperventilasi dari dyspnea, yang umum ditemukan pada gagal jantung

kongestif. Bibasilar crackles biasanya terdengar di kehamilan normal yang dihasilkan

Page 2: DIAGNOS CHF Kehamilan

dari atelektasis yang berkembang dari kompresi basal pulmonal karena pembesaran

rahim dan selanjutnya meningkatkan tekanan intraabdomen.1

Impuls ventrikel kiri mudah teraba, cepat, dan tidak terus menerus. Pulsasi

perifer sering kolaps dan dapat membingungkan dengan temuan klinis pada

regurgitasi aorta. Pulsasi distensi vena jugularis, dengan penonjolan a dan puncak v,

dengan penurunan cepat x dan y. Sejumlah besar wanita hamil mengalami edema

kaki. Hal ini terjadi sebagai akibat dari penurunan tekanan onkotik koloid plasma

dengan peningkatan seiring dengan tekanan vena femoralis sebagai akibat dari aliran

balik vena yang tidak adekuat. 1

Pemeriksaan fisik harus fokus pada wajah, kelainan jari, atau skeletal yang

menunjukkan adanya anomali kongenital. Adanya clubbing, sianosis, atau pucat,

harus diamati dengan seksama. Pemeriksaan dada dapat menyingkirkan deformitas

pectus excavatum, tonjolan prekordial, atau adanya pulsasi ventrikel kanan atau kiri.

Bunyi jantung pertama biasanya pecah (yang dapat disalahartikan sebagai bunyi

jantung keempat). Bunyi jantung pertama yang keras dapat menunjukkan mitral

stenosis, sedangkan bunyi jantung pertama intensitas rendah menunjukkan blok

jantung tingkat pertama. Bunyi jantung kedua terpecah dapat diartikan sebagai defek

septum atrium, sedangkan suara paradoks terpecah dapat ditemukan pada hipertrofi

ventrikel kiri yang berat atau blok cabang berkas kiri. Bunyi jantung ketiga adalah

normal pada kehamilan. Bunyi jantung IV, ejection click, opening snap, atau mid

sistolik hingga late sistolik mengindikasikan penyakit jantung. Murmur sistolik dapat

terdengar pada wanita hamil dan merupakan hasil dari sirkulasi hiperkinetik selama

masa kehamilan. Murmur yang terdengar yaitu murmur midsistolik dan didengar

terbaik pada linea sternum kiri bawah dan di atas area pulmonal. Murmur jinak

kontinyu, seperti dengungan vena servikal uterus dan mammary soufflé, juga

disebabkan oleh adanya peningkatan aliran darah terhadap perubahan hemodinamik

dari kehamilan. Dengung vena terbaik terdengar di fossa supraklavikula kanan, dan

mammary soufflé paling baik diauskultasi di payudara atas pada trimester akhir.

Page 3: DIAGNOS CHF Kehamilan

Murmur diastolik yang terdengar selama kehamilan memerlukan penyelidikan lebih

lanjut oleh echocardiography dan USG Doppler.1

3. Pemeriksaan Elektrokardiografi

Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat membantu menjawab pertanyaan yang

sangat spesifik. Kehamilan dapat menyebabkan interpretasi dari variasi gelombang

ST-T lebih sulit dari yang biasa. Depresi segmen ST inferior sering didapati pada

wanita hamil normal. Pergeseran aksis QRS ke kiri, sering dijumpai, tetapi deviasi

aksis ke kiri yang nyata (-30o) menyatakan adanya kelainan jantung.1,2,3

4. Pemeriksaan Ekokardiografi

Pemeriksaan ekokardiografi termasuk dopler sangat aman dan tanpa risiko

terhadap ibu dan janin. Pemeriksaan transesofageal ekokardiografi pada wanita hamil

tidak dianjurkan karena risiko anestesi selama prosedur pemeriksaan radiografi.

Semua pemeriksaan radiografi harus dihindari terutama pada awal kehamilan.

Pemeriksaan radiografi mempunyai risiko terhadap organogenesis abnormal pada

janin, atau malignansi pada masa kanak-kanak terutama leukemia. Jika pemeriksaan

sangat diperlukan, sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut, dengan dosis radiasi

seminimal mungkin, dan perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin. 1,2,3

Page 4: DIAGNOS CHF Kehamilan

KLASIFIKASI

Menentukan fungsi jantung sangat penting bagi pasien hamil dengan penyakit

jantung. Pasien dengan NYHA kelas I dan II memiliki risiko komplikasi yang lebih

sedikit jika dibandingkan dengan kelas III dan IV. Semua pasien yang mengalami

gangguan kapasitas fungsional jantung sesuai NYHA kelas III dan kelas IV selama

kehamilan merupakan risiko tinggi, tanpa tergantung apapun penyebabnya.3,4

Tabel: Sistem Klasifikasi Fungsional Jantung Menurut New York Heart

Association (NYHA).2-5

KELA

S

DESKRIPSI

Kelas 1 Pasien dengan penyakit jantung tetapi tanpa adanya pembatasan aktivitas

fisik. Aktivitas fisik biasa tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi, dispnu,

atau nyeri angina.

Kelas 2 Pasien dengan penyakit jantung mengakibatkan sedikit keterbatasan

aktivitas fisik. Akan merasa lebih baik dengan istrahat. Aktivitas fisik biasa

menimbulkan kelelahan, palpitasi, dispnu, atau nyeri angina.

Kelas 3 Pasien dengan penyakit jantung dengan adanya keterbatasan aktivitas fisik.

Nyaman saat istrahat. Aktivitas fisik yang ringan dapat menyebabkan

kelelahan, palpitasi, dispnu, atau nyeri angina.

Kelas 4 Pasien dengan penyakit jantung ditandai ketidakmampuan untuk

melakukan semua aktivitas fisik. Gejala insufisiensi jantung dapat muncul

saat istrahat. Jika aktifitas fisik dilakukan, ketidaknyamanan meningkat.

Pasien ini mengeluhkan sesak saat melakukan aktivitas sedang sebagai ibu rumah

tangga. Pasien juga merasa membaik dengan beristrahat. Dengan demikian pasien

tergolong kedalam NYHA kelas II.

Page 5: DIAGNOS CHF Kehamilan

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pasien dengan NYHA kelas II memiliki

faktor risiko komplikasi yang ringan pada kehamilan. Pada umumnya wanita hamil

dengan NYHA kelas I dan kelas II dapat melalui kehamilannya dengan aman. Akan

tetapi, khusus pada wanita dengan obstruksi ventrikel kiri, hipertensi pulmonal, dan

penyakit aorta yang fragile tidak hanya memperhatikan kelas fungsional, tetapi juga

dilihat kemungkinan perburukan gejala klinis yang dapat mengancam keselamatan

wanita tersebut.6

DAFTAR PUSTAKA

1. DeCherney, AH., et al. Current Diagnosis & Treatment Obstetrics &

Gynecology, Tenth Edition. New York: The McGraw-Hill; 2003. p. 22.1-9

2. Anwar, TB. Wanita Kehamilan dan Penyakit Jantung. Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatra Utara: Usu Repository; 2004. hal. 1-33

3. Karkata, MK., dkk. Panduan Penatalaksanaan Kasus Obstetri. Jakarta: Komisi

Pengabdian Masyarakat Himpunanan Kedokteran Feto Maternal POGI; 2012.

hal. 50-75.

4. Nasution, SA. Kehamilan Pada Penyakit Jantung. Dalam Sudoyo AW, Buku

Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid III, edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI; 2007. Hal.1669-1672.

5. Cunningham FG., et al. William’s Obstetrics, 23rd edition. New York. The

McGraw-Hill. 2007. p. 44.1-36.

6. Sedyawan, JH. Penyakit Jantung Katup. Dalam Saifuddin, AB., dkk. Ilmu

Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo; 2008. Hal 766-69.

7.