Diabetes Gestasional
-
Upload
idafajriyah -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
description
Transcript of Diabetes Gestasional
Diabetes Gestasional
Perubahan-perubahan hormonal dan metabolik pada kehamilan yang berakibat tegaknya
diagnosis gangguan to leransi glukosa pada paruh kedua kehamilan dialami 2-3% wanita
hamil. Diabetes gestasional dapat terjadi akibat respons insulin yang tidak memadai terhadap
beban karbohidrat, atau akibat resistensi berlebihan terhadap kerja insulin, atau akibat
keduanya. Setelah diagnosis ditegakkan, pasien perlu menjalani diet diabetik yang telah
dimodifikasi untuk kehamilan: 25-35 kkal/kg berat badan ideal, 40-55% karbohidrat, 20%
protein, dan 25-40% lemak. Kalori total terbagi menjadi tiga makanan utama dan tiga
makanan ringan (Tabel 4). Tujuan terapi bukanlah menurunkan berat badan, tetapi mencegah
hiperglikemia puasa maupun postprandial. Jika kadar glukosa 1 atau 2 jam postprandial
secara konsisten lebih besar dari (berturut-turut) 130 atau 105 mg/dL (7,2 atau 5,8 mmol/L);
terapi dimulai dengan insulin manusia, dan pasien ditangani sebagai kasus tergantung insulin.
Risiko terjadinya diabetes nyata kelak di kemudian hari dipengaruhi oleh berat badan
dan kebutuhan terapi insulin pada kehamilan. Studi-studi pengamatan lahjut menunjukkan
bahwa 5-15% penderita diabetes gestasional non-obese akan membutuhkan pengobatan
dalam 15-20 tahun, dibandingkan dengan hanya 35-50% wanita diabetes gestasional dengan
berat badan lebih dari 120% berat ideal. Ini mengisyaratkan adanya manfaat pencegahan dari
pengurangan berat badan setelah kehamilan dan laktasi. Semua pasien dengan diabetes
melitus gestasional perlu menjalani tes toleransi glukosa 75 gr 6-10 minggu setelah
persalinan untuk panduan penatalaksanaan medis di masa datang.