Dermatitis

26
 D ERM ATITI S SMF Ilmu Kedokteran Komunitas I – PKM Banjar I F akultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Jakarta Mohammad Hafd !amadhan "#$%&'#(&"$))

description

REFRESHING DERMATITIS

Transcript of Dermatitis

Dermatitis

DermatitisSMF Ilmu Kedokteran Komunitas I PKM Banjar IFakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mohammad Hafidz Ramadhan2306.834.2011Histologi Kulit

DERMATITISPeradangan kulit (epidermis & dermis) sebagai respons terhadap faktor eksogen dan/atau endogen lesi berupa efloresensi polimorfik eritema, edema, papul, vesikel, skuama, likenifikasi.Gejala subjektif Gatal

Skuama :lapisan stratum korneum yang terlepas dari kulit.

Skuama Sisik4KlasifikasiDERMATITIS KONTAKD. K. Iritan : Rx. Peradangan kulit non-imunologis (tanpa sensitisasi), biasanya krn pekerjaan (detergen, bahan kimia).

D. K. Alergi : Rx. Peradangan kulit didahului proses sensitisasi, biasanya berkaitan juga dgn stigmata atopi (asma, rinitis alergi, konjungtivitis alergi).Etiologi D.K.Kebanyakan idiopatik.

Protein, Bakteri, bahan iritan : pelarut, detergen, minyak pelumas, asam, alkali, serbuk kayu.

Faktor yang berpengaruh : lama kontak, frekuensi, gesekan, suhu, trauma fisik, kelembapan.Patogenesis Bahan iritan kerusakan lap. Tanduk mell. Denaturasi keratin dan perubahan daya ikat air thdp kulit.Bahan iritan merusak membran lipid keratinosit menginduksi pelepasan sitokin proinflamasi vasodilatasi peningkatan permeabilitas vaskular gejala inflamasi setempat.D.K.A Rx. Imunologi tipe IV.Gejala KlinikEdema pada kulit longgar : muka (palpebra, bibir) & genetalia externaD. madidans (basah) adanya exudasi, vesikel-vesikel yg berkelompok kmd membesar dpt disertai pustul jika disertai infeksiD. sika (kering) erosi atau ekskoriasi dengan krusta, terjadi deskuamasi sisik-sisik. Bila proses menjadi kronik tampak likenifikasi hiper/hipo pigmentasi

Gejala KlinikD.K.I : tergantung sifat iritan. Iritan kuat akut, iritan lemah kronik.

D.K.A : KU gatal. Predileksi : tangan (cuci, masak), lengan (jam tangan), wajah (kosmetik), telinga (anting), leher (kalung), badan, genitalia, dan paha.

D.K.I.

D.K.A.DIAGNOSISD.K.I.D.K.A.PenyebabIritan primerAlergen kontak & sensitizerPermulaanKontak pertamaKontak ulanganPenderitaSemua orangOrang dengan alergiLesi-Batas lbh jelas-Eritema sangat jelas-Batas tdk begitu jelas-Eritema kurang jelasUji tempelSesudah ditempel 24 jam, bila diangkat rx akan berhentiBila sesudah 24 jam diangkat, rx menetap atau meluas12TatalaksanaNon-medikamentosa : upaya pencegahan edukasi utk menghindari kontak dengan alergen/bahan iritan, menggunakan APD.

Medikamentosa : Sistemik ringan antihistamin; Sistemik berat kortikosteroid (prednison 30 mg/hari).DKI :Akut kompres asam salisilat 1%Subakut krim hidrokortison 2,5%Kronik salep klobetasol propionat 0,05%; betametason dipropionat 0,05%.

DERMATITIS ATOPIKPeradangan kulit kronik dan residif.Biasa terjadi pada bayi dan anak.Berkaitan dengan peningkatan IgE dan Rw. Atopik, cenderung diwariskanPatogenesis Hasil perpaduan faktor genetik, respons imun kulit, respons imun sistemik, dan faktor pemicu.Faktor pemicu : makanan (telur, susu, gandum, kedelai, kacang), tungau, bulu binatang, dll.Gejala KlinikKulit keringPruritus, umumnya pada malam hariPapul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, eksudasi, krustaPredileksi :Infantil (2 bln 2 thn) : wajahAnak (2 10 thn) : lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan fleksor, kelopak mata, leherRemaja, dewasa : plak papular eritematosa,plak likenifikasi di lipat siku dan lipat lutut, leher, dahi.Dermatitis Atopik

TatalaksanaNon-medikamentosa : Edukasi mengenai kronisitas penyakit, mencegah kekambuhan, personal higiene, pakaian yang menyerap keringat, udara ventilasi yang baik, dan menghindari faktor pencetus.Tatalaksana Medikamentosa Sistemik AH generasi pertama, AB (bila ada infeksi Sekunder)

Topikal Lesi kering : krim hidrokortisone 2,5%; 1-2x/hariAkut/basah : kompres asam salisilat 1% atau PK 1 : 10.000; 2-3x/hari

NEURODERMATITISNama lain : Liken simpleks kronikRadang kulit dg gatal, kronik, sirkumskrip, penebalan kulit dan likenifikasi garukan yg berulang rangsangan pruritogenik.KlasifikasiNeurodermatitis Sirkumskripta :Lokalisasi pergelangan kaki bagian anterior, lengan bagian extensor, tengkuk, sisi lateral leherNeurodermatitis Lokalisata :Hanya terdapat pada salah satu daerah tersebut diatas misalnya daerah scrotum/vulva

EtiologiBelum diketahui dengan pastiBiasanya ditemukan pada orang-orang kurang istirahat, kelainan psikologis spt mudah gugup, cemas dan gampang tersinggung.Kelainan sistemik seperti GGK, obst. Saluran empedu, limfoma hodgkin, hipertiroid, D. Atopik

Gejala KlinikSubyektif sangat gatal, sulit utk menahan menggaruk.Gambaran klinis stadium awal eritema dengan edema, papul papul karena garukan berulang, bagian tengah menebal, kering, skuama dan hiperpigmentasi.Predileksi : kulit kepala, tengkuk, leher, ekstensor lengan, pubis, vulva, skrotum, medial paha, lutut, tungkai bawah lateral, ventral pergelangan kaki, dorsum pedis.Neurodermatitis

Tatalaksana Non-medikamentosa : Edukasi bahwa menggaruk akan memperparah penyakit. Menghindari gangguan psikis dan faktor pencetusIstirahat cukup dan bila perlu konsultasi dengan psikiater

TatalaksanaMedikamentosa :Topikal preparat ter, kortikosteroid potensi kuat + asam salisilat 3%Sistemik antihistamin efek sedatif