DEFINISI HIPOGLIKEMIA

9
A. DEFINISI HIPOGLIKEMIA Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60 mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110 mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki beberapa type, jadi silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula darahnya tersebut berada pada tingkat terlalu tinggi; dan pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya berada pada tingkat terlalu rendah. Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa, atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga. Jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak. B. PENYEBAB Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:

Transcript of DEFINISI HIPOGLIKEMIA

Page 1: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

A. DEFINISI HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah 60

mg/dl. Dalam keadaan normal, tubuh mempertahankan kadar gula darah antara 70-110

mg/dL. Sementara pada penderita diabetes (diabetes memiliki beberapa type, jadi

silahkan merujuk kepada jenis diabetes yang ada), kadar gula darahnya tersebut berada

pada tingkat terlalu tinggi; dan pada penderita hipoglikemia, kadar gula darahnya

berada pada tingkat terlalu rendah.

Hal ini sangat membahayakan bagi tubuh, terutama otak dan sistem syaraf, yang

membutuhkan glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam

kadar yang cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,

atau 100-180 mg/dl pada kondisi setelah makan

Kadar gula darah yang rendah menyebabkan berbagai sistem organ tubuh

mengalami kelainan fungsi. Otak sebagai organ yang sangat peka terhadap kadar gula

darah yang rendah, akan memberikan respon melalui sistem saraf, merangsang kelenjar

adrenal untuk melepaskan epinefrin (adrenalin). Hal ini akan selanjutnya merangsang

hati untuk melepaskan gula agar kadarnya dalam darah tetap terjaga.

Jika kadar gula turun, maka akan terjadi gangguan fungsi otak.

B. PENYEBAB

Hipoglikemia bisa disebabkan oleh:

1. Pelepasan insulin yang berlebihan oleh pankreas

2. Dosis insulin atau obat lainnya yang terlalu tinggi, yang diberikan kepada

penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula darahnya

3. Kelainan pada kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal

4. Kelainan pada penyimpanan karbohidrat atau pembentukan glukosa di hati.

Secara umum, hipoglikemia dapat dikategorikan sebagai yang berhubungan

dengan obat dan yang tidak berhubungan dengan obat. Sebagian besar kasus

hipoglikemia terjadi pada penderita diabetes dan berhubungan dengan obat.

Hipoglikemia yang tidak berhubungan dengan obat lebih jauh dapat dibagi lagi

menjadi:

1. Hipoglikemia karena puasa, dimana hipoglikemia terjadi setelah berpuasa

2. Hipoglikemia reaktif, dimana hipoglikemia terjadi sebagai reaksi terhadap makan,

biasanya karbohidrat.

Page 2: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

C. HIPOGLIKEMIA PENDERITA DIABETES

Hipoglikemia paling sering terjadi disebabkan oleh insulin atau obat lain

(sulfonilurea) yang diberikan kepada penderita diabetes untuk menurunkan kadar gula

darahnya. Jika dosis obat ini lebih tinggi dari makanan yang dimakan maka obat ini

bisa bereaksi menurunkan kadar gula darah terlalu banyak. 

Penderita diabetes berat menahun sangat peka terhadap hipoglikemia berat. Hal

ini terjadi karena sel-sel pulau pankreasnya tidak membentuk glukagon secara normal

dan kelanjar adrenalnya tidak menghasilkan epinefrin secara normal. Padahal kedua hal

tersebut merupakan mekanisme utama tubuh untuk mengatasi kadar gula darah yang

rendah.

D. HIPOGLIKEMIA KARENA PENGGUNAAN OBAT OBATAN LAINNYA 

Pentamidin yang digunakan untuk mengobati pneumonia akibat AIDS juga bisa

menyebabkan hipoglikemia. Hipoglikemia kadang terjadi pada penderita kelainan

psikis yang secara diam-diam menggunakan insulin atau obat hipoglikemik untuk

dirinya.

E. HIPOGLIKEMIA YANG TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN OBAT OBATAN

Pemakaian alkohol dalam jumlah banyak tanpa makan dalam waktu yang lama

bisa menyebabkan hipoglikemia yang cukup berat sehingga menyebabkan stupor. 

Olah raga berat dalam waktu yang lama pada orang yang sehat jarang menyebabkan

hipoglikemia.

Puasa yang lama bisa menyebabkan hipoglikemia, hanya jika terdapat penyakit

lain (terutama penyakit kelenjar hipofisa atau kelenjar adrenal) atau mengkonsumsi

sejumlah besar alkohol. Cadangan karbohidrat di hati bisa menurun secara perlahan

sehingga tubuh tidak dapat mempertahankan kadar gula darah yang cukup. Pada orang-

orang yang memiliki kelainan hati, beberapa jam berpuasa bisa menyebabkan

hipoglikemia. Bayi dan anak-anak yang memiliki kelainan sistem enzim hati yang

memetabolisir gula bisa mengalami hipoglikemia diantara jam-jam makannya.

F. HIPOGLIKEMIA REAKTIF

Seseorang yang telah menjalani pembedahan lambung bisa mengalami

hipoglikemia diantara jam-jam makannya (hipoglikemia alimenter, salah satu jenis

hipoglikemia reaktif). Hipoglikemia terjadi karena gula sangat cepat diserap sehingga

Page 3: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

merangsang pembentukan insulin yang berlebihan. Kadar insulin yang tinggi

menyebabkan penurunan kadar gula darah yang cepat. 

Hipoglikemia alimentari kadang terjadi pada seseorang yang tidak menjalani

pembedahan. Keadaan ini disebut hipoglikemia alimentari idiopatik.

Jenis hipoglikemia reaktif lainnya terjadi pada bayi dan anak-anak karena

memakan makanan yang mengandung gula fruktosa dan galaktosa atau asam amino

leusin. Fruktosa dan galaktosa menghalangi pelepasan glukosa dari hati; leusin

merangsang pembentukan insulin yang berlebihan oleh pankreas. Akibatnya terjadi

kadar gula darah yang rendah beberapa saat setelah memakan makanan yang

mengandung zat-zat tersebut. 

Hipoglikemia reaktif pada dewasa bisa terjadi setelah mengkonsumsi alkohol

yang dicampur dengan gula (misalnya gin dan tonik). Pembentukan insulin yang

berlebihan juga bisa menyebakan hipoglikemia. Hal ini bisa terjadi pada tumor sel

penghasil insulin di pankreas (insulinoma). Kadang tumor diluar pankreas yang

menghasilkan hormon yang menyerupai insulin bisa menyebabkan hipoglikemia. 

Penyebab lainnya adalah penyakti autoimun, dimana tubuh membentuk antibodi yang

menyerang insulin. Kadar insulin dalam darah naik-turun secara abnormal karena

pankreas menghasilkan sejumlah insulin untuk melawan antibodi tersebut. 

Hal ini bisa terjadi pada penderita atau bukan penderita diabetes. Hipoglikemia juga

bisa terjadi akibat gagal ginjal atau gagal jantung, kanker, kekurangan gizi, kelainan

fungsi hipofisa atau adrenal, syok dan infeksi yang berat.

Penyakit hati yang berat (misalnya hepatitis virus, sirosis atau kanker) juga bisa

menyebabkan hipoglikemia.

G. MEKANISME HIPOGLIKEMIA

Mekanisme respon hipoglikemia, pada awalnya, tubuh secara otomatis

memberikan respon terhadap rendahnya kadar gula darah dengan melepaskan epinefrin

(adrenalin) dari kelenjar adrenal dan beberapa ujung saraf. Epinefrin akan merangsang

pelepasan gula dari cadangan tubuh tetapi juga menyebabkan gejala yang menyerupai

serangan kecemasan (berkeringat, kegelisahan, gemetaran, pingsan, jantung berdebar-

debar dan kadang rasa lapar). 

Hipoglikemia yang lebih berat menyebabkan berkurangnya glukosa ke otak dan

menyebabkan pusing, bingung, lelah, lemah, sakit kepala, perilaku yang tidak biasa,

Page 4: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

tidak mampu berkonsentrasi, gangguan penglihatan, kejang dan koma. Hipoglikemia

yang berlangsung lama bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen. 

Gejala yang menyerupai kecemasan maupun gangguan fungsi otak bisa terjadi

secara perlahan maupun secara tiba-tiba. Hal ini paling sering terjadi pada orang yang

memakai insulin atau obat hipoglikemik per-oral. 

Pada penderita tumor pankreas penghasil insulin, gejalanya terjadi pada pagi hari

setelah puasa semalaman, terutama jika cadangan gula darah habis karena melakukan

olah raga sebelum sarapan pagi.

Pada mulanya hanya terjadi serangan hipoglikemia sewaktu-waktu, tetapi lama-

lama serangan lebih sering terjadi dan lebih berat. 

Gejala hipoglikemia jarang terjadi sebelum kadar gula darah mencapai 50 mg/dL.

Maka dari itu diagnosis hipoglikemia baru bisa ditegakkan berdasarkan gejala-

gejalanya dan hasil pemeriksaan kadar gula darah. Penyebabnya bisa ditentukan

berdasarkan riwayat kesehatan penderita, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

laboratorium sederhana.

Jika dicurigai suatu hipoglikemia autoimun, maka dilakukan pemeriksaan darah

untuk mengetahui adanya antibodi terhadap insulin. Untuk mengetahui adanya tumor

penghasil insulin, dilakukan pengukuran kadar insulin dalam darah selama berpuasa

(kadang sampai 72 jam).

Pemeriksaan CT scan, MRI atau USG sebelum pembedahan, dilakukan untuk

menentukan lokasi tumor.

H. GEJALA HIPOGLIKEMIA

Gejala hipoglikemia memang tidak mudah dikenali karena hampir sama dengan

gejala penyakit lain,seperti diabetes dan kekurangan darah (anemia). Gejala-gejala

hipoglikemia antara lain gelisah, gemetar, banyak berkeringat, lapar, pucat, sering

menguap karena merasa ngantuk, lemas, sakit kepala, jantung berdeba-debar, rasa

kesemutan pada lidah, jari-jari tangan dan bibir, penglihatan kabur atau ganda serta

tidak dapat berkonsentrasi.

Hipoglikemia dapat menyebabkan penderita mendadak pingsan dan harus segera

dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan suntikan serta infus glukosa. Jika dibiarkan

terlalu lama, penderita akan kejang-kejang dan kesadaran menurun. Apabila terlambat

mendapatkan pertolongan dapat mengakibatkan kematian.

Page 5: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

Hipoglikemia berbahaya dibandingkan kelebihan kadar gula darah

(hiperglikemia) karena kadar gula darah yang terlalu rendah selama lebih dari enam

jam dapat menyebabkan kerusakan tak terpulihkan (irreversible) pada jaringan otak 

dan saraf. Tidak jarang hal ini menyebabkan kemunduran kemampuan otak.

Page 6: DEFINISI HIPOGLIKEMIA

HIPOGLIKEMI

oleh

Nama : Syahrida Caesaria Kartika

NPM : 07310270

Pembimbing

dr. Calvitinus Meliala, Sp.S

DEPARTEMEN NEUROLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI

RUMAH SAKIT UMUM KABANJAHE

KABANJAHE

2014