HIPOGLIKEMIA RESIKO TINGGI

download HIPOGLIKEMIA RESIKO TINGGI

of 24

description

SEMOGA BERMANFAAT

Transcript of HIPOGLIKEMIA RESIKO TINGGI

9BAB IPENDAHULUANLatar BelakangPenelitian menunjukkan bahwa lebih dari 50% kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi baru lahir yang dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat seumur hidup dan kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermia pada bayi baru lahir dapat terjadi cold stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia atau hipoglikemia dan mengakibatkan kerusakan otak (Sarwono, 2007).Target pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) Tahun 2015 dalam menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dari target MDGs 102 per 100.000 Kelahiran Hidup (KH), pada tahun 2007 AKI telah mengalami penurunan dari 228 per 100.000 menjadi 118 per 100.000 KH. Sedangkan target AKB pada MDGs 23 per 1000 KH, pada tahun yang sama tercatat mengalami penurunan dari 34 per 1000 menjadi 24 per 1000 KH.Hipoglikemi adalah kelainan pada bayi yang merupakan dampak dari komplikasi yang dialami ibu pada masa kehamilan yang menyebabkan sel otak pada bayi tidak mampu hidup. Banyak yang harus diperhatikan pada bayi baru lahir, untuk mencegah hal yan tidak diinginkan pada bayi dalam awal-awal kehidupannya. Maka dari itu perlu diperhtikan pula riwayat ibu saat kehamilan serta pada kehamilan yang lalu.Hipoglikemia dapat bersifat sementara akibat kekurangan produksi glukosa karena kurangnya depot glikogen dihati atau menurunnya glukoneogenesis lemak dan asam amino. Pada hipoksia, pembentukan energy dari glukosa menurun dengan akibat kerusakan neuron. Hipoglikemi dapat terjadi pada bayi dari ibu penderita diabetes mellitus, pada BBLR, dismaturitas dan bayi dengan penyakit umum yang berat seperti sepsis, meningitis, dan sebagainya.Pada tingkat tertentu hipoglikemi pada neonatus dapat menyebabkan kematian. Peran bidan sangatlah penting untuk mendeteksi dini dan memberikan pelayanan kesehatan yang tepat agar tidak terjadi kematian sehingga MDGs dapat dicapai dengan baik. Untuk itu penulis membuat makalah ini agar dapat dijadikan salah satu referensi untuk para bidan.Tujuan Penulisan LaporanTujuan UmumMampu memberikan asuhan kebidanan dengan penerapan manajemen kebidanan pada Bayi D dengan Hipoglikemia Patologis dengan menggunakan SOAP.Tujuan KhususMampu menjelaskan konsep asuhan kebidanan pada Bayi D dengan Hipoglikmia Patologis.Mampu melakukan pengumpulan data subjektif pada asuhan kebidanan pada Bayi D dengan Hipoglikmia PatologisMampu melakukan pengumpulan data objektif pada asuhan kebidanan pada Bayi D dengan Hipoglikmia Patologis.Mampu melakukan analisa pada asuhan kebidanan pada Bayi D dengan Hipoglikmia PatologisMampu melakukan penatalaksaan pada asuhan kebidanan Bayi D dengan Hipoglikmia PatologisRumusan MasalahRumusan masalah dari makalah ini adalah Bagaimanakah asuhan kebidanan yang tepat pada neonatus dengan hipoglikemi patologis ?BAB IITINJAUAN TEORIDefinisi HipoglikemiaDefinisi hipoglikemia sebelumnya lebih didasarkan pada nilai statistik dalam populasi daripada nilai fungsionalnya, menghasilkan kadar glukosa darah sangat rendah, yaitu berturut-turut 20 sampai 30 mg/dl untuk bayi kurang bulan dan bayi cukup bulan. Rekomendasi terakhir didasarkan sebagian pada analisis statistik kisaran kadar glukosa darah dan hasil perkembangan neurologis yang buruk yang diakibatkan hipoglikemia pada bayi dengan kadar glukosa darah bervariasi. Pada semua kelompok umur bayi, kadar glukosa darah harus dipertahankan di atas 40 mg/dl. Resiko gejala sisa perkembangan neurologis akibat hipoglikemia mungkin berhubungan dengan durasi dan keparahan kadar glukosa darah. Semua kadar glukosa darah di bawah 40 mg/ dl membutuhakan terapi. Lebih lanjut, manifestasi yang menunjukkan perbaikan klinis setelah pemberian glukosa saat glukosa darah melebihi 40 mg/ dl, harus juga dianggap akibat hipoglikemia. ( Achmad Surjono, 1998)Hipoglikemia merupakan konsentrasi glukosa dalam darah berkurangnya secara abnormal yang dapat menimbulkan gemetaran, keringat dan sakit kepala apabila kronik dan berat, dapat menyebabkan manifestasi susunan saraf pusat (Kamus Kedokteran Dorland:2000).Hipoglikemia (syok atau reaksi insulin) merupakan suatu komplikasi terapi insulin yang sering terjadi. Hupoglikemia menjadi simtomatik bila tidak cukup tersedia glukosa untuk memenuhi kebutuhan sinergi untuk sistem saraf pusat ( umumnya