Sap Kehamilan Resiko Tinggi Rspg

21
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN DISUSUN OLEH: KELOMPOK B2 D NOVIANI NASTITI S, S.Kep NIM. 131413143137 SAMIATIN, S.Kep NIM. 131413143147 MUBAROKAH ISNAENI, S.Kep NIM. 131413143159 NOVIE PRAWITANINGSIH, S.Kep NIM. 131413143168 MOCH ROMADHON R, S.Kep NIM. 131413143176 FITRIANI, S. Kep NIM. 131413143179

description

mcioqhn iqnon qnwodn qoinoinoi njqbe bquiboiw biwqbocboqiwj iqjwi joiwnwcoiq noiqwoih iwqoihq.

Transcript of Sap Kehamilan Resiko Tinggi Rspg

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

DETEKSI DINI RESIKO TINGGI KEHAMILAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK B2 D

NOVIANI NASTITI S, S.Kep

NIM. 131413143137

SAMIATIN, S.Kep

NIM. 131413143147

MUBAROKAH ISNAENI, S.Kep

NIM. 131413143159

NOVIE PRAWITANINGSIH, S.Kep NIM. 131413143168

MOCH ROMADHON R, S.Kep

NIM. 131413143176

FITRIANI, S. Kep

NIM. 131413143179

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2015SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Bidang Studi: Keperawatan Maternitas

Topik

: Mendeteksi Dini Resiko Tinggi kehamilan

Sasaran: Ibu hamil dan Keluarga di ruang tunggu poli kandungan RSPG

Tempat : Ruang tunggu poli kandungan RSPG

Hari/Tanggal: Jumat, 15 Mei 2015

Waktu

: 15.00 WIB s.d 15.35 WIB

Durasi

: 35 menit1. Analisa Situasional

Penyuluh: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ners.

Peserta: Ibu hamil dan Keluarga di ruang tunggu poli kandungan RSPG

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL1) Tujuan Instruksional Umum

Untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga tentang deteksi dini Resiko tinggi pada kehamilan.

2) Tujuan Instruksional Khusus

Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang deteksi dini Resiko tinggi pada kehamilan, peserta dapat :

1. Mengetahui dan memahami definisi kehamilan resiko tinggi2. Mengetahui dan memahami penyebab kehamilan resiko tinggi3. Mengetahui dan memahami tentang frekuensi pemeriksaan kehamilan4. Mengetahui dan memahami tanda-tanda bahaya pada kehamilan5. Mengetahui dan memahami cara menegakkan masalah kehamilan resiko tinggi.6. Mengetahui dan memahami cara pencegahan kehamilan resiko tinggi.3. MATERI

1. Pengertian kehamilan resiko tinggi2. Penyebab penyebab kehamilan resiko tinggi3. Pemeriksaan kehamilan4. Tanda bahaya kehamilan resiko tinggi5. Cara menegakkan masalah resiko tinggi kehamilan6. Cara pencegahan kehamilan resiko tinggi4. METODE

1) Ceramah

2) Diskusi 5. ALAT DAN MEDIA

1) Power point2) Leaflet3) Absen

6. KEGIATAN PELATIHAN

NO

TAHAPKEGIATAN

Penyuluh PesertaPetugas

1Pembukaan

5 menit1) Menyampaikan salam pembuka

2) Memperkenalkan diri

3) Menyampaikan tujuan promosi kesehatan dengan metode ceramah dan demonstrasi4) Kontrak waktu

1) Menjawab salam2) Mendengarkan3) Memperhatikan4) Menyepakati kontrak

waktu

Moderator

2Pelaksanaan 15 menit1) Tahap pertama: Orientasi

Menjelaskan tata cara jalannya promosi kesehatan

2) Mengkaji pengetahuan klien dan keluarga tentang kehamilan resiko tinggi 3) Tahap kedua: Penyampaian materi1. Pengertian kehamilan resiko tinggi2. Penyebab penyebab kehamilan resiko tinggi3. Frekuensi Pemeriksaan kehamilan4. Tanda bahaya kehamilan resiko tinggi5. Cara menegakkan masalah resiko tinggi kehamilan6. Cara pencegahan kehamilan resiko tinggi1) Memperhatikan dan mendengarkan

2) Menjawab pertanyaan pemateri

3) Memperhatikan dan mendengarkan

Pemateri

3Diskusi dan Tanya jawab10 menit1) Memberikan kesempatan kepada ibu hamil dan keluarga untuk bertanya seputar kehamilan resiko tinggi1) Bertanya seputar deteksi dini kehamilan resiko tinggi

Fasilitator dan pemateri

4Evaluasi 3 menit1) Penyuluh memberikan pertanyaan singkat tentang kehamilan resiko tinggi dan pemeriksaan kehamilan minimal2) Menyimpulkan kegiatan promosi kesehatan1) Menjawab pertanyaanModerator

5.Terminasi

2 menit1) Mengucapkan terima kasihatas peran serta peserta2) Menyampaikan salam penutup1) Mendengarkan

2) Menjawab salamModerator

7. Pengorganisasian

Pembimbing: 1)Pembimbing Pendidikan : Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes

2) Pembimbing Klinik : Dewi Nawangwulan, Amd. KebModerator: Fitriani, S.Kep.

Penyaji: Novie Prawitaningsih, S.Kep.

Observer: Samiatin, S.Kep.

Fasilitator: Noviani Nastiti S, S.Kep

Mubarokah Isnaeni, S.Kep.

Moch. Romadhon R, S.Kep.

8. DESKRIPSI PENGORGANISASIAN

a. Moderator

Tugas:

1) Mengatur jalannya penyuluhan.

2) Menyampaikan judul materi.

3) Mengatur kontrak waktu.

4) Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus.

5) Memperkenalkan penyaji materi, fasilitator, memberi salam pembuka

b. Penyaji

Tugas:

1) Menyajikan materi penyuluhan.

2) Menjawab pertanyaan dari peserta.c. Observer

Tugas: Mengamati dan menilai proses penyuluhan.

d. Fasilitator

Tugas: Menstimulasi peserta yang tidak aktif.9. setting tempat

Keterangan Gambar:

: Audience

: Fasilitator

: Moderator

: Observer

: Penyuluh

10. Evaluasi1) Evaluasi struktur

(1) Peserta hadir ditempat 15 menit sebelum kegiatan.(2) Penyelenggaraan promosi kesehatan di Ruang tunggu poli kandungan RSPG

(3) Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelum dilakukan promosi kesehatan.(4) SAP dan leaflet dibuat 7 hari sebelum promosi kesehatan.(5) Tim promosi kesehatanPembimbing: 1)Pembimbing Pendidikan : Ni Ketut Alit Armini, S.Kp., M.Kes

2) Pembimbing Klinik : Dewi Nawangwulan, Amd. KebModerator: Fitriani, S.Kep.

Penyaji: Novie Prawitaningsih, S.Kep.

Observer: Samiatin, S.Kep.

Fasilitator: Noviani Nastiti S, S.Kep

Mubarokah Isnani, S.Kep.

Moch. Romadhon R, S.Kep.

(6) Peralatan atau media tersedia dengan lengkap (power point, leaflet, absen).(7) Tim promosi kesehatan melakukan kontrak waktu pada hari dilakukan kegiatan.2) Evaluasi proses

(1) Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai

(2) Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan.(3) Peserta mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai.(4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.3) Evaluasi Hasil

(1) 90% Peserta mampu memahami penatalaksanaan demam

LEMBAR OBSERVASI

Beri tanda check ()

No.KegiatanYaTidak

1.Pembukaan (5 menit)

1) Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.

2) Memperkenalkan diri dan anggota kelompok.

3) Menentukan kontrak waktu.

4) Menjelaskan tujuan dari penyuluhan

5) Menyebutkan materi yang akan diberikan.

2.Pelaksanaan (15 menit)

1) Menggali pengetahuan dan pengalaman peserta mengenai kehamilan resiko tinggi.

2) Penyampaian materi:

(1) Menjelaskan definisi kehamilan resiko tinggi.

(2) Menyebutkan penyebab kehamilan resiko tinggi.

(3) Menyebutkan pemeriksaan kehamilan minimal.

(4) Menyebutkan tanda bahaya kehamilan resiko tinggi.

(5) Menyebutkan cara menegakkan diagnosis.

(6) Menjelaskan pencegahan kehamilan resiko tinggi.

3) Diskusi (10 menit)

4) Memberikan leaflet kehamilan resiko tinggi.

3.Evaluasi (5 menit)

1) Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan.

2) Memberi reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab pertanyaan.

4.Terminasi (5 menit)

1) Menyimpulkan materi penyuluhan.

2) Mengucapkan salam penutup

5.Moderator

1) Menyampaikan salam pembuka.

2) Memperkenalkan anggota kelompok.3) Menyampaikan kontrak waktu.4) Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.5) Menyampaikan mekanisme penyuluhan.6) Membuka sesi tanya jawab.7) Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.8) Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan penyaji.9) Menyimpulkan materi penyuluhan.

6.Penyaji

1) Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi penyuluhan.2) Menyampaikan materi penyuluhan.3) Mendemonstrasikan materi.

7.Fasilitator

1) Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.2) Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.3) Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.4) Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.

8.Observer

1) Mengobservasi jalannya penyuluhan.2) Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.

9.Evaluasi Struktur

1) Kesiapan SAP dan materi.

2) Kesiapan media : proyektor/LCD, leaflet.

3) Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.

4) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu RS Petrokimia Gresik.

5) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya.

10.Evaluasi Proses

1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.

2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.

3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

4) Suasana penyuluhan tertib.

5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.

6) Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang peserta.

11.Evaluasi Hasil

Peserta dapat :

(1) Menjelaskan definisi kehamilan resiko tinggi.

(2) Menyebutkan penyebab kehamilan resiko tinggi.

(3) Menyebutkan pemeriksaan kehamilan minimal.

(4) Menyebutkan tanda bahaya kehamilan resiko tinggi.

(5) Menyebutkan cara menegakkan diagnosis.

(6) Menjelaskan pencegahan kehamilan resiko tinggi

Pertanyaan:1) .....................................................................................................................

2) .....................................................................................................................

3) ......................................................................................................................

4) ........................................................................................................................

5) .....................................................................................................................

Surabaya, ......................... 2015

Observer

( )

MATERI PENYULUHAN

1. Definisi Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang disertai adanya kondisi yang meningkatkan resiko terjadinya kelainan atau ancaman bahaya pada janin. Pada kehamilan resiko tinggi akan disertai adanya tindakan-tindakan khusus terhadap ibu, dan atau janin. Kehidupan atau kesehatan ibu atau janin menjadi terancam bahaya akibat adanya gangguan kehamilan (Bobak et al 2004; Lutz & May 2007).

2. Penyebab Kehamilan Resiko Tinggi

Ibu hamil beresiko tinggi:

1) Primipara muda umur 35 tahun

3) Primipara sekunder dengan umur anak terkecil >5 tahun.

4) Perempuan dengan tinggi badan 4 kali.

7) Memiliki riwayat obstetrik yang buruk:

(1) Pernah keguguran.

(2) Pernah persalinan prematur, lahir mati.

(3) Riwayat persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forceps, plasenta manual, operasi SC).

(4) Pre eklampsia-eklampsia.

(5) Gravida serotinus.

(6) Kehamilan perdarahan antepartum.

(7) Perdarahan pasca persalinan.

(8) Kehamilan dengan kelainan letak.

(9) Riwayat kehamilan mola hidatidosa.

(10) Kehamilan ganda atau hidramnion.

(11) Sangkaan dismaturitas.

(12) Serviks inkompeten.

(13) Hamil disertai mioma uteri atau kista ovarium.

8) Komplikasi medis:

Kehamilan yang disertai dengan:

(1) Anemia: Anemia dapat menyebabkan kematian tak hanya pada ibu tapi juga pada janin. Kalaupun sampai melahirkan ditakutkan bayinya terlahir dengan berat badan rendah.

(2) Hipertensi.

(3) Penyakit jantung.

(4) Hamil dengan diabetes mellitus. Bayi yang dilahirkan akan besar sehingga dibutuhkan tindakan tertentu untuk membantu persalinan.

(5) Hamil dengan obesitas.

(6) Hamil dengan penyakit hepar.

(7) Hamil dengan penyakit paru.

(8) Hamil disertai penyakit lainnya.

(Siswosuharjo & Chakrawati 2010; Rochyati & Hutabarat dalam Manuaba 2001)

3. Pemeriksaan Kehamilan Minimal

Frekuensi pemeriksaan kehamilan diharapkan paling kurang 8 kali selama kehamilan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut

1) Kunjungan I (Kehamilan 12-24 minggu)

(1) Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstetri dan ginekologi terdahulu.

(2) Pemeriksaan fisik: TD, N, P, S, bunyi jantung, bunyi pernapasan, redleks patella, edema dan lain-lain.

(3) Pemeriksaan obstetrik: usia kehamilan, besar uterus, bunyi jantung janin (pada kehamilan >12 minggu), pengukuran panggul luar, dan lain-lain.

(4) Laboratorium: urine lengkap, darah (Hb, leukosit, Bs, Diff, golongan darah, rhesus, sitologi, gula darah).

(5) Penilaian status gizi: dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).

(6) Penilaian resiko kehamilan.

(7) KIE/nasehat ibu hamil: senam hamil, perawatan payudara, kebersihan perseorangan dan gizi ibu hamil.

2) Kunjungan II (Kehamilan 28-32 minggu)

Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan janin dan kelainan atau cacat bawaan. Kegiatan adalah:

(1) Anamnesis: keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh ibu.

(2) Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pengukuran panggul luar tidak perlu dilakukan lagi).

(3) Pemeriksaan dengan USG, biometri janin (besar dan usia kehamilan), aktivitas janin, kelainan atau cacat bawaan, cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan plasenta.

(4) Penilaian resiko kehamilan.

(5) Nasehat: perawatan payudara dan senam hamil.

(6) Pemberian imunisasi TT I dan vitamin bila perlu.

3) Kunjungan III (Kehamilan 34)

Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan laboratorium ulang. Kegiatannya adalah:

(1) Anamnesis: keluhan, gerakan janin.

(2) Pengamatan kartu gerak janin harian (bila ada).

(3) Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaan panggul dalam bagi kehamilan pertama).

(4) Penilaian resiko kehamilan.

(5) Pemeriksaan laboratorium ulang: Hb, Ht, gula darah.

(6) Nasehat: senam hamil, perawatan payudara dan gizi.

(7) Pemberian imunisasi TT II.

4) Kunjungan IV pada kehamilan 36 minggu, kunjungan V pada kehamilan 38 minggu, kunjungan VI pada kehamilan 40 minggu dan kunjungan VII pada kehamilan 41 minggu.

Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktivitas janin dan pertumbuhan janin secara klinis. Kegiatannya adalah:

(1) Anamnesis: keluhan, gerakan janin dan lain-lain.

(2) Pengamatan gerakan janin.

(3) Pemeriksaan fisik dan obstetrik.

(4) Penilaian resiko kehamilan.

(5) USG ulang pada kunjungan IV atau V.

(6) Nasehat: senam hamil, perawatan payudara, persiapan persalinan.

5) Kunjungan VIII (Kehamilan 42 minggu)

Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta persiapan bersalin. Kegiatannya adalah:

(1) Anamnesis: keluhan dan lain-lain.

(2) Pengamatan gerak janin.

(3) Pemeriksaan fisik dan obstetrik.

(4) Pemeriksaan kardiotokografi (CTG) yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung janin sehubungan dengan timbulnya kontraksi rahim.

(5) Memberi motivasi dan persiapan persalinan.

4. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi

1) Perdarahan pervaginam.

2) Sakit kepala lebih dari biasa.

3) Gangguan penglihatan.

4) Pembengkakan pada wajah atau tangan.

5) Nyeri abdomen (epigastrik).

6) Janin bergerak kurang atau lebih dari 20 30 kali dalam sehari.

Munculnya tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil resiko tinggi telah mengalami komplikasi kehamilan.

(Saifuddin, et al, 2002; Lutz & May, 2007).

5. Cara Menegakkan Diagnosis

Untuk menegakkan kehamilan dengan resiko tinggi pada ibu dan janin adalah dengan cara:

1) Melakukan anamnesa yang intensif (baik).

2) Melakukan pemeriksaan fisik.

3) Melakukan pemeriksaan penunjang:

(1) Laboratorium: urine lengkap, darah (Hb, leukosit, Bs, Diff, golongan darah, rhesus, sitologi, gula darah).

(2) Rontgen

(3) Ultrasonografi

(4) Pemeriksaan lain yang dianggap perlu.

(Manuaba 2001)

6. Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi

Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah dan diatasi dengan baik bila gejala atau faktor resiko ditemukan sedini mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan. Ibu hamil dengan resiko tinggi 90-95% dapat melewati kehamilan dan melahirkan dengan selamat serta mendapatkan bayi yang sehat apabila mendapatkan perawatan yang baik.

Antenatal care (ANC) atau pemeriksaan kehamilan secara teratur untuk memonitor kesehatan ibu dan bayi (Suririnah 2007). ANC dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi sedini mungkin kehamilan resiko tinggi serta melakukan intervensi yang relevan untuk mencegah berbagai komplikasi kehamilan dan persalinan. Pelayanan ANC yang tidak memadai mengakibatkan kehamilan resiko tinggi tidak teridentifikasi sehingga menyebabkan angka kematian ibu yang tinggi. Namun demikian kemampuan ibu hamil untuk melakukan ANC dan kualitas pelayanan ANC yang diterima ibu hamil masih merupakan kendala dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak, IM, Lowdermik, DL, Jensen, MD & Perry, SE 2004, Maternity nursing, (Wijayarini & Anugrah, Penerjemah), Mosby: Year book Inc.

Jumiarni, I, Mulyati, S & Nurlina 1995, Asuhan keperawatan perinatal, EGC, Jakarta.

Lutz, K & May, KA 2007, The impact of high-risk pregnancy on the transition to Parenthood, International Journal of Childbirth Education, volume 22 (3), halaman 20-23.

Manuaba, IBG 2001, Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan KB, EGC, Jakarta.

Rochyati, P, Roekminihadi & Payitno, 1976, Penilaian kehamilan resiko tinggi di RS Dr. Soetomo Surabaya, KOGI III, Medan.

Saifuddin, AB, Wiknjosastro, GH, Affandi, B & Waspodo, D 2002, Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Siswosuharjo, S & Chakrawati, F 2010, Panduan super lengkap hamil sehat, Penebar Plus, Semarang.

Suririnah 2007, Kehamilan resiko tinggi, Diambil 13 Mei 2015, http://www.infoibu.com/ mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=91Power Point