Dd Graves Disese

download Dd Graves Disese

of 9

Transcript of Dd Graves Disese

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    1/9

    Dari anamnesis :

    Satu tahun sebelum masuk rumah sakit :

    - Bola mata menonjol

    - Tidak ada demam

    - Tidak gemetaran

    - Jantung tidak berdebar-debar

    - Badan lemas

    - Mual muntah disangkal

    - BB menurun disangkal

    Tujuh bulan sebelum masuk rumah sakit :

    - Keluhan masih sama

    - Terdapat benjolan pada leher sebesar telur

    - Benjolan tidak nyeri

    - Benjolan tidak dapat digerakan

    - tidak mengeluh adanya gangguan menelan, sesak, dan suara serak.

    Satu bulan sebelum masuk rumah sakit :

    - Benjolan berkurang

    - mudah lemas

    - jantung berdebar

    - mudah tersinggung

    - demam 1 hari

    - nafsu makan meningkat

    - BB menurun

    Struma Nodusa Toksik

    Definisi

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    2/9

    Struma nodosa toksik adalah pembesaran kelenjar tiroid pada salah satu lobus yang

    disertai dengan tanda-tanda hipertiroid. embesaran noduler terjadi pada usia de!asa mudasebagai suatu struma yang nontoksik. Bila tidak diobati, dalam 1"-#$ tahun dapat menjadi

    toksik.ertama kali dibedakan dari penyakit %ra&e's oleh lummer, maka disebut juga

    lummer'sdisease.

    Patofisiologi

    enyakit ini dia!ali dengan timbulnya pembesaran noduler pada kelenjar tiroid

    yangtidak menimbulkan gejala-gejala toksisitas, namun jika tidak segera diobati, dalam 1"-#$

    tahundapat menimbulkan hipertiroid. (aktor-faktor yang mempengaruhi perubahan dari

    nontoksik menjadi toksik antara lain adalah nodul tersebut berubah menjadi otonom sendiri

    )berhubungandengan penyakit autoimun*, pemberian hormon tiroid dari luar, pemberian

    yodium radioaktif sebagai pengobatan.

    Gejala Klinis

    Saat anamnesis, sulit untuk membedakan antara %ra&e's disease dengan

    lummer'sdisease karena sama-sama menunjukan gejala-gejala hipertiroid. +ang membedakan

    adalah saat pemeriksaan fisik di mana pada saat palpasi kita dapat merasakan pembesaran yang

    hanya terjadi pada salah satu lobus.

    Diagnosis

    namnesis

    ada anamnesis, keluhan utama yang diutarakan oleh pasien bisa berupa benjolan di

    leher yang sudah berlangsung lama, maupun gejala-gejala hipertiroid atau hipotiroidnya.

    Jika pasien mengeluhkan adanya benjolan di leher, maka harus digali lebih jauh apakah

    pembesaran terjadi sangat progresif atau lamban, disertai dengan gangguan menelan,

    gangguan bernafas dan perubahan suara. Setelah itu baru ditanyakan ada tidaknya gejala-

    gejala hiper dan hipofungsi darikelenjer tiroid. erlu juga ditanyakan tempat tinggal pasien

    dan asupan garamnya untuk mengetahui apakah ada keendrungan ke arah struma endemik.

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    3/9

    Sebaliknya jika pasien datangdengan keluhan ke arah gejala-gejala hiper maupun

    hipofungsi dari tiroid, harus digali lebih jauhke arah hiper atau hipo dan ada tidaknyabenjolan di leher.

    emeriksaan (isik

    ada pemeriksaan fisik status lokalis pada regio oli anterior, yang paling pertama

    dilakukan adalah inspeksi, dilihat apakah pembesaran simetris atau tidak, timbul tanda-

    tanda gangguan pernapasan atau tidak, ikut bergerak saat menelan atau tidak. ada palpasi

    sangat penting untuk menentukan apakah bejolan tersebut benar adalah kelenjar tiroid atau

    kelenjar getah bening. erbedaannya terasa pada saat pasien diminta untuk menelan. Jika

    benar pembesaran tiroid maka benjolan akan ikut bergerak saat menelan, sementara jika

    tidak ikut bergerak maka harus dipikirkan kemungkinan pembesaran kelenjar getah bening

    leher.

    embesaran yang teraba harus dideskripsikan - /okasi lobus kanan, lobos kiri, ismus

    -0kuran dalam sentimeter, diameter panjang

    -Jumlah nodul satu )uninodosa* atau lebih dari satu )multinodosa*

    -Konsistensinya kistik, lunak, kenyal, keras

    -yeri ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi

    -Mobilitas ada atau tidak perlekatan terhadap trakea, muskulus sternokleidomastoidea

    -Kelenjar getah bening di sekitar tiroid ada pembesaran atau tidak.

    emeriksaan enunjang

    emeriksaan untuk mengukur fungsi tiroid.

    emeriksaan untuk mengetahui kadar T2 dan T3 serta TS4 paling sering

    menggunakanteknik radioimmunoassay )56* dan 7/6S dalam serum atauplasmadarah. Kadar normal T3 total pada orang de!asa adalah "$-1#$ ng8dl.Kadar

    normal untuk T2 pada orang de!asa adalah $,9"-1,: ng8dl.

    emeriksaan untuk menunjukkan penyebab gangguan tiroid.

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    4/9

    ntiboditerhadap maam-maam antigen tiroid yang ditemukan pada

    serum penderita dengan penyakit tiroid autoimun. Seperti anti bodi tiroglobulin danthyroid stimulating hormone antibody.

    emeriksaan radiologis

    (oto rontgen dapat memperjelas adanya de&iasi trakea atau pembesaran struma

    retrosternal yang pada umumnya seara klinis punsudah bisa diduga. (oto rontgen leher

    posisi dan lateral biasanyamenjadi pilihan.

    0S% tiroid yang bermanfaat untuk menentukan jumlah nodul,membedakan antara lesi

    kistik maupun padat, mendeteksi adanya jaringan kanker yang tidak menangkap iodium

    dan bisa dilihat dengansanning tiroid.

    Sanning Tiroid dasarnya adalah presentasi uptake dari 6 121 yangdidistribusikan tiroid.

    ;ari uptake dapat ditentukan teraan ukuran, bentuk lokasi dan yang utama ialah fungsi

    bagian-bagian tiroid)distribusi dalam kelenjar*. 0ptake normal 1"-3$< dalam #3

    jam.;ari hasil sanning tiroid dapat dibedakan 2 bentuk, yaitu old nodule bila uptake

    nihil atau kurang dari normal dibandingkan dengan daerahdisekitarnya, ini

    menunjukkan fungsi yang rendah dan sering terjadi pada neoplasma. Bentuk yang kedua

    adalah !arm nodule bilauptakenya sama dengan sekitarnya, menunjukkan fungsi yang

    nodulsama dengan bagian tiroid lain. Terakhir adalah hot nodule bila uptakelebih dari

    normal, berarti aktifitasnya berlebih dan jarang padaneoplasma.

    (B. emeriksaan histopatologis akurasinya =$

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    5/9

    9 bulan. Bilaada perbaikan, pengobatan dilanjutkan sampai tahun dan kemudian tapering off

    dalam 3 minggu.Bila 9 bulan sesudah pengobatan struma tidak juga mengeil makapengobatan medikamentosatidak berhasil dan harus dilakukan tindakan operatif.

    6ndikasi operasi pada struma adalah

    1. Struma difus toksik yang gagal dengan terapi medikamentosa.

    #. Struma uni atau multinodosa dengan kemungkinan keganasan

    2. Struma dengan gangguan kompresi

    3. Kosmetik

    Kontraindikasi pada operasi struma

    1. Struma toksika yang belum dipersiapkan sebelumnya

    #. Struma dengan dekompensasi kordis dan penyakit sistemik lain yang belum

    terkontrol.

    2. Struma besar yang melekat erat ke jaringan leher sehingga sulit digerakkan yang

    biasanya karena karsinoma. Karsinoma yang demikian biasanya sering dari tipe

    anaplastik yang jelek prognosisnya. erlekatan pada trakea ataupun laring dapat

    sekaligus dilakukanreseksi trakea ataularingektomi, tetapi perlekatan dengan

    jaringan lunak leher yang luassulit dilakukan eksisi yang baik.

    Komplikasi pembedahan tiroid

    a. erdarahan dari . Tiroidea superior.

    b. ;ispneu.

    . aralisis . 5ekurens /aryngeus. kibatnya otot-oto laring terjadikelemahan.

    d. aralisis . /aryngeus Superior. kibatnya suara penderita menjadilenih lemah dan

    sukar mengontrol suara nada tinggi, karena terjadi pemendekan pita suara oleh

    karena relaksasi M. Krikotiroid. Kemungkinan ner&us terligasi saat operasi.

    HASHIMT TI!IDITIS

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    6/9

    DefinisiTiroiditis berasal dari kata tiroid yaitu kelenjar tiroid sedangkan itis menandakan

    adanya proses peradangan )inflamasi* dengan beragam penyebab. Berdasarkan penyebabnya,

    tiroiditis dibagi menjadi tiroiditis karena infeksi, tiroiditis autoimun, tiroiditis pasa persalinan,

    tiroiditis karena obat-obatan dan tiroiditis 5iedel. Tiroiditis yang paling sering ditemukan

    adalah tiroiditis 4ashimoto dan tiroiditis postpartum )timbul setelah melahirkan* .

    Tiroiditis 4ashimoto adalah tiroiditis yang disebabkan oleh proses autoimun dan

    berdasarkan !aktu kejadian termasuk tiroiditis kronik. Jika jaringan tiroid yang mengalami

    tiroiditis diperiksa diba!ah mikroskop maka akan tampak gambaran peradangan berupa

    infiltrasi sel-sel limfosit .

    Tiroiditis autoimun yang terserang terutama !anita berusia antara 2$ > "$ tahun dan

    diirikan dengan adanya kelenjar tiroid yang keras, membesar difus, tak nyeri. asien biasanya

    eutiroid atau hipotiroid dan jarang hipertiroid. 4ipotiroid terjadi jika hormon tiroid yang

    diproduksi tidak menukupi kebutuhan tubuh. Kelenjar tiroid juga bisa membesar membentuk

    goiter .

    Patofisiologi

    enyakit tiroid autoimun )T6* adalah penyakit yang kompleks, dengan faktor

    penyebab multifaktorial berupa interaksi antara gen yang suseptibel dengan faktor pemiu

    lingkungan, yang menga!ali respon autoimun terhadap antigen tiroid .

    ?alaupun etiologi pasti respon imun tersebut masih belum diketahui, berdasarkan data

    epidemiologik diketahui bah!a faktor genetik sangat berperan dalam patogenesis T6.

    Selanjutnya diketahui pula pada T6 terjadi kerusakan seluler dan perubahan fungsi tiroid

    melalui mekanisme imun humoral dan seluler yang bekerja seara bersamaan. Kerusakan

    seluler terjadi karena limfosit T tersensitisasi )sensitized T-lymphocyte* dan8atau antibodi

    antitiroid berikatan dengan membran sel tiroid, mengakibatkan lisis sel dan reaksi inflamasi.

    Sedangkan gangguan fungsi terjadi karena interaksi antara antibodi antitiroid yang bersifat

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    7/9

    stimulator atau blocking dengan reseptor di membran sel tiroid yang bertindak sebagai

    autoantigen .

    Mekanisme terjadinya T6 dia!ali paparan faktor pemiu lingkungan pada indi&idu

    yang memiliki gen suseptibel. 6nteraksi antara sel-sel imun dengan autoantigen tiroid

    menimbulkan tiroiditis 4ashimoto.

    Gejala Klinis

    enyakit 4ashimoto tidak memiliki tanda-tanda dan gejala selama bertahun-tahun dan

    tidak terdiagnosis sampai ditemukannya pembesaran kelanjar tiriod atau hasil pemeriksaan

    darah yang abnormal pada pemeriksaan kesehatan rutin. %ejala yang berkembang berhubungan

    dengan efek tekanan lokal pada leher yang disebabkan pembesaran kelenjar tiroid tersebut, atau

    akibat penurunan kadar hormon tiroid dalam darah. Tanda pertama penyakit ini mungkin

    berupa bengkak tidak nyeri pada leher depan bagian ba!ah. 7fek tekanan lokal akibat

    pembesaran kelenjar tiroid dapat menambah gejala seperti kesulitan menelan .

    Tanda-tanda dan gejala hipotiroidisme sangat ber&ariasi, tergantung pada tingkat

    keparahan kekurangan hormon. %ambaran klinis a!alnya didahului dengan gejala-gejala

    hipertiroid )kadar hormon tiroid meningkat* lalu normal )eutoroid* dan akhirnya berubah

    menjadi hipotiroid )kadar hormon menurun* berkepanjangan. ada a!alnya, mungkin gejala

    jarang terlihat, seperti kelelahan dan kelesuan, atau tanda-tanda menua. Tetapi semakin lama

    penyakit berlangsung, gejala dan tanda makin jelas .

    asien tiroiditis 4ashimoto yang berkembang mengalami hipotiroid biasanya

    menunjukkan tanda dan gejala meliputi kelelahan dan kelesuan, sering mengantuk, jadi pelupa,

    kesulitan belajar, kulit kering dan gatal, rambut dan kuku yang rapuh, !ajah bengkak,konstipasi, nyeri otot, penambahan berat badan, peningkatan sensiti&itas terhadap banyak

    pengobatan, menstruasi yang banyak, peningkatan frekuensi keguguran pada !anita yang

    hamil.

    Diagnosis

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    8/9

    namnesis

    asien tiroiditis 4ashimoto pada a!al terjadi gejala jarang terlihat, seperti

    kelelahan dan kelesuan, atau tanda-tanda menua. Tetapi semakin lama penyakit

    berlangsung, gejala dan tanda makin jelas . asien tiroiditis 4ashimoto yang

    berkembang mengalami hipotiroid biasanya mengeluhmudah lelah dan lesu, sering

    mengantuk, jadi pelupa, kesulitan belajar, kulit kering dan gatal, rambut dan kuku yang

    rapuh, !ajah bengkak, konstipasi, nyeri otot, penambahan berat badan, peningkatan

    sensiti&itas terhadap banyak pengobatan, menstruasi yang banyak, peningkatan

    frekuensi keguguran pada !anita yang hamil .

    emeriksaan (isik

    ada tiroiditis 4ashimoto, pemeriksaan goiter yang terbentuk dapat

    diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik, dan keadaan hipotiroid diketahui dengan

    identifikasi gejala dan tanda fisik yang khas, serta melalui hasil pemeriksaan

    laboratorium .

    emeriksaan enunjang

    eningkatan antibodi antitiroid merupakan bukti laboratorik paling spesifik pada

    tiroiditis 4ashimoto, namun tidak semuanya dijumpai pada kasus. emeriksaan hormon

    tiroid biasanya diperiksa kadar TS4 dan (T3. ;ikatakan hipotiroid apabila peningkatan

    kadar TS4 disertai penurunan (T3 .

    ;iagnosis pasti hanya dapat ditegakkan seara histopatologis melalui biopsi.

    Kelainan histopatologisnya dapat bermaam > maam yaitu antara lain infiltrasi limfosit

    yang difus, obliterasi folikel tiroid, dan fibrosis. spirasi jarum halus biasanya tidak

    dibutuhkan pada penderita tiroiditis ini, namun dapat dijadikan langkah terbaik untukdiagnosis pada kasus yang sulit dan merupakan prosedur yang dibutuhkan jika nodul

    tiroid terbentuk .

    Tatalaksana

    Jika penyakit 4ashimoto dengan goiter tiroid, atau menyebabkan kekurangan hormon

    tiroid, penderita memerlukan terapi penggantian hormon tiroid yang bertujuan mengatasi

  • 7/23/2019 Dd Graves Disese

    9/9

    defisiensi tiroid serta mengeilkan ukuran nodul goiter. engobatan dengan penggunaan sehari-

    hari dari hormon tiroid sintetis sepertii le&otiroksin )le&othroid, /e&o@yl, Synthroid*./e&otiroksin sintetis identik dengan tiroksin, &ersi alami hormon ini dibuat oleh kelenjar tiroid .

    Kadang tidak diperlukan pengobatan karena strumanya keil dan asimtomatik. Bila

    kelenjar tiroid sangat besar mungkin diperlukan tindakan pengangkatan, sebaiknya operasi ini

    ditunda karena kelenjar tiroid tersebut dapat mengeil sejalan dengan !aktu. emberian

    tiroksin dapat memperepat hal tersebut. ;isamping itu tiroksin juga dapat diberikan pada

    keadaan hipotiroidisme .

    ada pasien usia tua, dosis dimulai dengan yang rendah dan ditingkatkan seara

    bertahap. asa pasien usia muda, dapat langsung dimulai dengan dosis besar. ksi hormon

    tiroid sangat lambat pada tubuh, sehingga pengobatan memerlukan !aktu beberapa bulan

    sambil melihat perkembangan gejala atau ukuran goiter. Karena seara umum gejala hipotiroid

    pada penyakit ini bersifat menetap, maka kadang dibutuhkan pengobatan seumur hidup dengan

    dosis yang disesuaikan dari !aktu ke !aktu sesuai keadaan indi&idual pasien.

    ;osis yang tidak adekuat dapat mengakibatkan bertambah besarnya goiter, dan gejala

    hipotiroid terus-menerus. Kondisi ini dihubungkan pula dengan peningkatan kolesterol serum,

    peningkatan resiko atherosklerosis dan penyakit jantung. Sedangkan apabila dosis berlebihan,

    dapat menimbulkan gejala hipertiroid, mengakibatkan kerja jantung yang berlebihan dan

    meningkatkan resiko osteoporosis .

    Bila terjadi hipertiroidisme dapat diberikan obat antitiroid. emberian glukokortikoid

    dapat menyebabkan regresi struma dan mengurangi titer antibodi. Tetapi mengingat efek

    samping dan kenyataan bah!a akti&itas penyakit dapat kambuh kembali sesudah pengobatan

    dihentikan, maka pemakaian obat golongan ini tidak dianjurkan pada keadaan biasa .