D4 PBL 6

22
ETIKA DAN RAHASIA KEDOKTERAN Kelompok D4 Agrippina Perdiani (102010264) Richard Meldiawan (102010336) Luqman Hakim bin Mohd Jais (102010374) Aminah binti Mohd Yasin (102010366) Devi Eliani Chandra (102010111) Felisiana Kasman (102010042) Kevin Ardiansyah(102010138) Pricillia (102010397)

description

dasdasd

Transcript of D4 PBL 6

ETIKA DAN RAHASIA

KEDOKTERAN

Kelompok D4

Agrippina Perdiani (102010264)

Richard Meldiawan (102010336)

Luqman Hakim bin Mohd Jais (102010374)

Aminah binti Mohd Yasin (102010366)

Devi Eliani Chandra (102010111)

Felisiana Kasman (102010042)

Kevin Ardiansyah(102010138)

Pricillia (102010397)

KASUS 6 Seorang pasien laki-laki datang ke praktek dokter. Pasien ini

dan keluarganya adalah pasien lama dokter tersebut, dan sangat akrab serta selalu mendiskusikan kesehatan keluarganya dengan dokter terebut. Kali ini pasien laki-laki ini dating sendirian dan mengaku telah melakukan hubungan dengan wanita lain seminggu yang lalu. Sesudah itu ia masih tetap berhubungan dengan istrinya. Dua hari terakhir ia mengeluh bahwa kemaluannya mengeluarkan nanah dan terasa nyeri. Setelah diperiksa ternyata ia menderita Gonorrhea (GO). Pasien tidak ingin diketahui istrinya, karena bisa terjadi pertengkaran diantara keduanya. Dokter tahu bahwa mengobati penyakit tersebut pada pasien ini tidaklah sulit, tetapi oleh karena ia telah berhubungan juga dengan istrinya maka mungkin istrinya juga sudah tertular. Istrinya juga harus diobati. Dokter berkompromi dengan laki-lak tersebut untuk berpikiran terbuka untuk membujuk istrinya melakukan general check up. Ternyata hasil pemeriksaan pada istri positif GO.

IDENTIFIKASI ISTILAH -

RUMUSAN MASALAH Pasien laki-laki menderita Gonorrhea

yang tidak ingin penyakitnya diketahui istrinya tetapi masih berhubungan dengan istrinya.

MIND MAP

RUMUSAN MASALAH

Aspek Hukum dan Medikolegal

Informed Consent

Rahasia Kedoktera

n

Terapi Gonorrhe

a

Rekam MedisEtika

Kedokteran

HIPOTESIS Dokter berhak memberi keterangan

kepada istri pasien setelah informed consent kepada pasien

ASPEK HUKUM DAN MEDIKOLEGAL

Etika Kedokteran dalam UU No.29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN.

Pasal 2 Pasal 3 Pasal 29 Pasal 35 Pasal 36-37 (surat izin praktek) Pasal 39 Pasal 40 Pasal 41 Pasal 44 (standar pelayanan) Pasal 46-47 (rekam medis) Pasal 48 (rahasia kedokteran)

ASPEK HUKUM DAN MEDIKOLEGAL

Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI) yang dikeluarkan menurut S.K P.B IDI No 221/PB/A/04/2002) iaitu:

Kewajiban umum (Pasal 1-13) Kewajiban dokter terhadap pasien (Pasal 14-17) Kewajiban dokter thdp teman sejawat (Pasal 18-

19) Kewajiban dokter terhadap diri sendiri (Pasal 20-

21)

ASPEK HUKUM DAN MEDIKOLEGAL

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran

Pasal 1 Yang dimaksud dengan rahasia kedokteran ialah segala sesuatu yang

diketahui oleh orang-orang tersebut dalam pasal 3 pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam lapangan kedokteran.

Pasal 2 Pengetahuan tersebut pasal 1 harus dirahasiakan oleh orang-orang yang

tersebut dalam pasal 3, kecuali apabila suatu peraturan lain yang sederajat atau lebih tinggi daripada Peraturan Pemerintah ini menentukan lain.

Pasal 3 Yang diwajibkan menyimpan rahasia yang dimaksud dalam pasal 1 ialah:tenaga kesehatan menurut pasal 2 Undang-undang tentang Tenaga

Kesehatan (Lembaran Negara tahun 1963 No.79)mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan

pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan, dan orang lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.

ASPEK HUKUM DAN MEDIKOLEGAL

Pasal 4 Terhadap pelanggaran ketentuan mengenai: wajib simpan rahasia kedokteran

yang tidak atau tidak dapat dipidana menurut pasal 322 atau pasal 112 Kitab Undang-undang Hukum Pidana, Menteri Kesehatan dapat melakukan tindakan administratif berdasarkan pasal 11 Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan.

Pasal 5 Apabila pelanggaran yang dimaksud dalam pasal 4 dilakukan oleh mereka yang

disebut dalam pasal 3 huruf b, maka Menteri Kesehatan dapat mengambil tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan kebijaksanaannya

Pasal 6 Dalam pelaksanaan peraturan ini Menteri Kesehatan dapat mendengar Dewan

Pelindung Susila Kedokteran dan/atau badan-badan lain bilamana perlu.

Pasal 7 Peraturan ini dapat disebut "Peraturan Pemerintah tentang Wajib Simpan

Rahasia Kedokteran".

Pasal 8 Peraturan ini mulai berlaku pada hari diundangkannya. Agar setiap orang dapat

mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

INFORMED CONSENT

Informed consent memiliki 3 elemen, yaitu:

1. Threshold elements2. Information elements

Standar Praktek profesi Standar Subyektif Standar pada reasonable person

3. Consent elements

INFORMED CONSENT

Doktrin inform consent tidak berlaku pada 5 keadaan yaitu:

1. Keadaan darurat medis 2. Ancaman terhadap kesehatan masyarakat 3. Pelepasan hak memberikan consent (waiver) 4. Clinical privilage 5. pasien yang tidak kompeten memberikan

consent

INFORMED CONSENTKeluhan pasien tentang informed consent adalah:

Bahasa yang digunakan terlalu teknis. Perilaku dokter yang terlihat terburu-buru atau tidak

perhatian, atau tidak ada waktu untuk tanya-jawab. Pasien sedang stres emosional sehingga tidak mampu

mencerna informasi. Pasien dalam keadaan tidak sadar atau mengantuk.

Keluhan dokter tentang informed consent:

Pasien tidak mau diberitahu. Pasien tidak mampu memahami. Resiko terlalu umum atau terlalu jarang terjadi. Situasi gawat darurat atau waktu yang sempit.

BIOETIKA

Bioetika adalah salah satu cabang dari etik normatif. Bioetik atau biomedical ethics adalah etik yang berhubungan dengan praktek kedokteran dan atau penelitian dibidang biomedis

Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan seseorang individu atau institusi dilihat dari moralitas. Penilaian baik buruk dan benar salah dari sisi moral tersebut menggunakan pendekatan teori etika yang cukup banyak jumlahnya.

BIOETIKA

Princip beneficence, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukanke kebaikan pasien. Dalam beneficence tidak hanya dikenal perbuatan untuk kebaikansaja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya (manfaat) lebih besar daripada sisiburuknya (mudharat)

Prinsip non-maleficence, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yangmemperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai "primum non nocere" atau "above all do no harm".

BIOETIKA

Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak-hak pasien, terutama hak otonomi pasien (the rights to self determination). Prinsip moral inilah yang kemudian melahirkan doktrin informed consent

Prinsip justice , yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalambersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya (distributive justice).

ETIKA KEDOKTERAN

Etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik buruk atau benar salahnya suatu sikap dan atau perbuatan seseorang individu atau institusi dilihat dari moralitas. Penilaian baik buruk dan benar salah dari sisi moral tersebut menggunakan pendekatan teori etika yang cukup banyak jumlahnya.

RAHASIA KEDOKTERAN

Rahasia kedokteran adalah suatu norma yang secara tradisional dianggap sebagai norma dasar yang melindungi hubungan dokter dengan pasien.

Rahasia kedokteran dibagi :

Rahasia pekerjaan dokter, adalah segala sesuatu yang diketahui dan harus dirahasiakan berdasarkan sumpah atau janji yang diucapkan setelah menyelesaikan pendidikannya

Rahasia jabatan dokter, adalah rahasia dokter sebagai pejabat struktural

REKAM MEDIS

Rekam medis adalah suatu ikhtisar yang berisi informasi tentang kejadian pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan (Waters &Murphy). Huhum Indonesia melalui peraturan menteri kesehatan nomor 749/Menkes /perXII/1989 memberi definisi rekam medis sebagai berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap

REKAM MEDISRekam medis adalah suatu ikhtisar yang berisi informasi

tentang kejadian pasien selama perawatan atau selama pemeliharaan kesehatan (Waters &Murphy). Huhum Indonesia melalui peraturan menteri kesehatan nomor 749/Menkes /perXII/1989 memberi definisi rekam medis sebagai berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada sarana kesehatan baik rawat jalan maupun rawat inap

Rekam medis berisi

identitas lengkap pasien catatan penting penyakit (diagnosis, terapi, pengamatan

perjalanan penyakit) catatan dari pihak ketiga hasil pemeriksaan laboratorium, foto rongent pemeriksaan USG dll resume

TERAPI GONORRHEA

Gonococcal arthritis: Ceftriaxone Gonococcal conjunctivitis: Ceftriaxone Gonorrhea contributing to PID: Cefoxitin,

ceftriaxone, doxycycline, metronidazole, cefotetan, clindamycin, gentamicin

Gonococcal epididymitis: Ceftriaxone, doxycycline

DGI: Ceftriaxone, cefotaxime, ceftizoxime

Gonococcal meningitis and endocarditis: Ceftriaxone

KESIMPULAN

Dari seluruh pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dokter ini masih bisa membuka rahasia pasien kepada istrinya demi kepentingan pengobatan baik untuk pasien ini sendiri dan juga untuk istrinya. Hal ini dapat dilakukan jika informed consent sudah kita lakukan dengan benar dan rekam medis juga sudah kita lengkapi agar jika pasien tersebut menuntut, maka kita punya bukti tertulis sebagai alasan mengapa kita membuka rahasianya kepada sang istri.