CSS Karsinoma Prostat

22
BAB I PENDAHULUAN Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Prostat seringkali membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70 tahun, 80% pria memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria, pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker. 1 Kanker timbul ketika sel dalam tubuh mulai tumbuh diluar kendali. Sel kanker akan terus tumbuh dan membelah. Hal ini terjadi karena terjadi kerusakan DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. 1 Sel kanker dapat bersifat agresif, invasif dan atau metastatik. Ketiga sifat sel kanker inilah yang membedakannya dengan tumor jinak. Tumor jinak biasanya pertumbuhannya terbatas (self limited) dan tidak menginvasi atau metastasis (meskipun beberapa tumor jinak dapat berkembang menjadi ganas). Kanker dapat mengenai orang pada semua usia tetapi resiko biasanya meningkat seiring dengan peningkatan umur. 1 1

description

CSS Karsinoma Prostat

Transcript of CSS Karsinoma Prostat

Page 1: CSS Karsinoma Prostat

BAB I

PENDAHULUAN

Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-

buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Prostat seringkali

membesar secara bertahap setelah usia 50 tahun. Pada usia 70 tahun, 80% pria

memiliki prostat yang membesar. Banyak pria lansia yang mengalami masalah

buang air kecil karena pembesaran prostat (non-kanker). Pada beberapa pria,

pembesaran ini diikuti oleh tumbuhnya kanker.1

Kanker timbul ketika sel dalam tubuh mulai tumbuh diluar kendali. Sel

kanker akan terus tumbuh dan membelah. Hal ini terjadi karena terjadi kerusakan

DNA (Deoxyribonucleic Acid) yang dapat disebabkan oleh berbagai penyebab.1

Sel kanker dapat bersifat agresif, invasif dan atau metastatik. Ketiga sifat

sel kanker inilah yang membedakannya dengan tumor jinak. Tumor jinak

biasanya pertumbuhannya terbatas (self limited) dan tidak menginvasi atau

metastasis (meskipun beberapa tumor jinak dapat berkembang menjadi ganas).

Kanker dapat mengenai orang pada semua usia tetapi resiko biasanya meningkat

seiring dengan peningkatan umur.1

Di Indonesia data di Sub bagian Urologi, Unit bedah FKUI, selama

periode 1995-1998 ditemukan data 17 kasus per tahun. Data dari 13 Fakultas

Kedokteran Negeri di Indonesia kanker prostat termasuk dalam 10 penyakit

keganasan tersering pada pria dan menduduki peringkat ke 2 setelah kanker buli-

buli (kandung kemih).1

1

Page 2: CSS Karsinoma Prostat

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI PROSTAT

Prostat adalah organ genitalia pria yang terletak di sebelah inferior buli-

buli, di depan rektum dan membungkus uretra posterior. Bentuknya seperti buah

kemiri yang umumnya memiliki ukuran dengan panjang 1,25 inchi atau kira – kira

3 cm dan beratnya kurang lebih 20 gram. Fungsi utama prostat adalah

memproduksi cairan semen yang melindungi dan menyalurkan sperma.1-3

Gambar 2.1 Anatomi prostat

Dalam hubungannya dengan organ lain, batas atas prostat bersambung

dengan leher bladder atau kandung kemih. Di dalam prostat didapati uretra.

Sedangkan batas bawah prostat yakni ujung prostat bermuara ke eksternal spinkter

bladder yang terbentang diantara lapisan peritoneal. Pada bagian depannya

terdapat simfisis pubis yang dipisahkan oleh lapisan ekstraperitoneal. Lapisan

tersebut dinamakan cave of Retzius atau ruangan retropubik. Bagian belakangnya

dekat dengan rektum, dipisahkan oleh fascia Denonvilliers. Prostat memiliki

lapisan pembungkus yang disebut dengan kapsul. Kapsul ini terdiri dari 2 lapisan

yaitu:

1. True capsule: lapisan fibrosa tipis pada bagian luar prostat.

2

Page 3: CSS Karsinoma Prostat

2. False capsule: lapisan ekstraperitoneal yang saling bersambung menyelimuti

bladder atau kandung kemih. Sedangkan Fascia Denonvilliers berada pada

bagian belakang.

Kelenjar prostat terbagi atas 5 lobus yaitu:

1. Lobus medius

2. Lobus lateralis (2 lobus)

3. Lobus anterior 

4. Lobus posterior 

Lima daerah/ zona tertentu yang berbeda secara histologi maupun biologi, yaitu:

1. Zona anterior atau ventral

Sesuai dengan lobus anterior, tidak punya kelenjar, terdiri atas stroma

fibromuskular. Zona ini meliputi sepertiga kelenjar prostat

2. Zona Perifer 

Sesuai dengan lobus lateral dan posterior,meliputi 70% massa kelenjar

prostat. Zonaini rentan terhadap inflamasi dan merupakan tempat asal

karsinoma terbanyak.

3. Zona Sentralis.

Lokasi terletak antara kedua duktus ejakulatorius, sesuai dengan lobus

tengah meliputi 25% massa glandular prostat. Zona ini resisten terhadap

inflamasi.

4. Zona Transisional.

Zona ini bersama-sama dengan kelenjar  periuretra disebut juga sebagai

kelenjar  preprostatik. Merupakan bagian terkecil dari prostat, yaitu kurang

lebih 5% tetapi dapatmelebar bersama jaringan stromafibromuskular

anterior menjadi benign prostatic hyperpiasia (BPH). Kelenjar-Kelenjar

Periuretrabagian ini terdiri dan duktus-duktus kecildan susunan sel-sel

asinar abortif tersebar sepanjang segmen uretra proksimal.

3

Page 4: CSS Karsinoma Prostat

Gambar 2.2 zona prostat

Aliran darah prostat

Merupakan  percabangan dari arteri pudenda interna,arteri vesikalis

inferior dan arteri rektalis media. Pembuluh ini bercabang-cabang dalam kapsula

dan stroma, dan berakhir sebagai jala-jala kapiler yang berkembang  baik dalam

lamina propria. Pembuluh vena mengikuti jalannya arteri dan bermuara ke pleksus

sekeliling kelenjar. Pleksus vena mencurahkan isinya ke vena iliaca

interna.Pembuluh limfe mulai sebagai kapiler dalamstroma dan mengikuti

pembuluh darah dan mengikuti pembuluh darah. Limfe terutamadicurahkan ke

nodus iliaka interna dannodus sakralis.2,3

Persarafan

Prostat berasal dari pleksus hipogastrikus inferior dan membentuk  pleksus

prostatikus. Prostat mendapat persarafan terutama dari serabut saraf

tidak  bermielin. Beberapa serat ini berasal dari selganglion otonom yang terletak

di kapsuladan di stroma. Serabut motoris, mungkin terutama simpatis, tampak

mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan kapsula samaseperti dinding

pembuluh darah.2,3

2.2 FISIOLOGI PROSTAT

Sekret kelenjar prostat adalah cairan seperti susu yang bersama-sama

sekret dari vesikula seminalis merupakan komponen utama dari cairan semen.

Semen berisi sejumlah asamsitrat sehingga pH nya agak asam (6,5).Selain itu

dapat ditemukan enzim yang bekerja sebagai fibrinolisin yang kuat,fosfatase

4

Page 5: CSS Karsinoma Prostat

asam, enzim-enzim lain dan lipid.Sekret prostat dikeluarkan selama ejakulasi

melalui kontraksi otot polos. kelenjar prostat juga menghasilkan cairan dan

plasmaseminalis, dengan perbandingan cairan prostat 13-32% dan cairan

vesikulaseminalis 46-80% pada waktu ejakulasi.3

2.3 DEFINISI

Kanker prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar

prostat dan merupakan keganasan saluran kemih kedua paling sering dijumpai

sesudah keganasan kandung kemih.1,4-9

Gambar 2.3 kanker prostat

2.4 ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKO KANKER PROSTAT1,4

Etiologi kanker prostat tidak diketahui secara pasti, namun beberapa faktor

resiko yang diduga sebagai penyebab timbulnya kanker prostat adalah sebagai

berikut:

1. Predisposisi genetik

Kemungkinan untuk menderita kanker prostat menjadi dua kali jika saudara

laki-lakinya menderita penyakit ini. Kemungkinannya naik menjadi lima kali

jika ayah dan saudaranya juga menderita. Kesemuanya itu menunjukkan

adanya faktor genetika yang melandasi terjadinya kanker prostat.

2. Pengaruh hormonal

Faktor hormonal Testosteron adalah hormon pada pria yang dihasilkan oleh sel

Leydig pada testis yang akan ditukar menjadi bentuk metabolit, berupa

dihidrotestosteron (DHT) di organ prostat oleh enzim 5 - a reduktase. Beberapa

5

Page 6: CSS Karsinoma Prostat

teori menyimpulkan bahwa kanker prostat terjadi karena adanya peningkatan

kadar testosteron pada pria, tetapi hal ini belum dapat dibuktikan secara ilmiah.

Beberapa penelitian menemukan terjadinya penurunan kadar testosteron pada

penderita kanker prostat. Selain itu, juga ditemukan peningkatan kadar DHT

pada penderita prostat, tanpa diikuti dengan meningkatnya kadar testosteron.

3. Diet

Diet yang banyak mengandung lemak, susu yang berasal dari binatang, daging

merah dan hati diduga dapat meningkatkan kejadian kanker prostat. Dan ini

mungkin bahan bakar bagi pertumbuhan sel kanker.

4. Pengaruh lingkungan

Penderita prostat tertinggi ditemukan pada pria dengan ras Afrika – Amerika.

Pria kulit hitam memiliki resiko 1,6 kali lebih besar untuk menderita kanker

prostat dibandingkan dengan pria kulit putih.

2.5 EPIDEMIOLOGI

Tumor ini menyerang pasien yang berusia diatas 50 tahun, diantaranya

30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75% pada usia lebih dari 80 tahun.1,6

2.6 PATOGENESIS DAN PATOLOGI

Keganasan prostat biasanya berupa adenokarsinoma yang berasal dari

kelenjar prostat yang menjadi hipotrofik pada usia dekade kelima sampai

ketujuh.7,9

Kanker prostat paling sering (sekitar 75%) terjadi pada zona perifer, 15-

20% pada zona sentral atau zona transisi. Biasanya karsinoma prostat berupa lesi

multisentrik.7,9

2.7 PENYEBARAN

Metastasis karsinoma prostat terutama melalui limfatik perineural ke

kelenjar limfe posterior buli-buli, sacrum, iliaka interna dan eksterna, lumbal lalu

bermetastasis jauh. Tumor yang berada pada kelenjar prostat tumbuh menembus

kapsul prostat dan mengadakan infiltrasi ke organ sekitar seperti ke kapsul dan

vesikula seminalis. Penyeberan secara hematogen melalui vena vertebralis menuju

6

Page 7: CSS Karsinoma Prostat

tulang-tulang pelvis, femur sebelah proksimal, vertebra lumbalis, kosta, paru,

hepar, dan otak.2

2.8 MANIFESTASI KLINIS1,4-9

Secara medik, kanker prostat umumnya tidak menunjukkan gejala khas.

Karena itu, sering terjadi keterlambatan diagnosa. Tanda-tanda itu biasanya

muncul setelah kanker pada stadium lebih lanjut. Kanker prostat stadium dini

biasanya ditemukan pada saat pemeriksaan colok dubur berupa nodul keras pada

prostat atau secara kebetulan ditemukan peningkatan kadar penanda tumor PSA

(prostate specific antigens). Pada saat pemeriksaan laboratorium. Kurang lebih

10% pasien yang berobat ke dokter mengeluh adanya gangguan saluran kemih

berupa kesulitan miksi, nyeri kencing atau hematuri yang menandakan bahwa

kanker telah menekan uretra.

Meskipun jarang kanker dapat menekan rectum dan menyebabkan keluhan

buang air besar. Kanker prostat yang sudah mengadakan metastasis ke tulang

memberikan gejala nyeri tulang, fraktur pada tempat metastasis, atau kelainan

neurologis jika metastasis pada tulang vertebra.

Pemeriksaan fisis yang penting adalah melakukan colok dubur. Pada

stadium dini seringkali ulit untuk mendeteksi kanker prostat melalui colok dubur

sehingga harus dibantu dengan pemeriksaan ultrasonografi transrektal (TRUS).

Kemampuan TRUS dalam mendeteksi kanker prostat 2 kali lebih baik di

bandingkan colok dubur. Bila dicurigai ada area hipoekoik selanjutnya dilakukan

biopsy transrektal pada area tersebut dengan bimbingan TRUS.

2.9 STADIUM 6

Stadium karsinoma prostat.

Klasifikasi stadium OSCC (Organ system cooperation centre, NIH, tahun

1992.

T : Tumor primer

TX : Hubungan anatomis lesi kanker tidak jelas

TA : Colok dubur tidak dapat menemukan ( terbukti secara histology)

TA1 : Jaringan kanker ≤ 5% jaringan reseksi

7

Page 8: CSS Karsinoma Prostat

TA2 : Jaringan kanker > 55 jaringan reseksi, gradasi apapun. Walaupun

kanker ≤ 5% tapi gradasi tinggi

TAX-TA tapi bukan TA1, TA2.

TAX-TURS:ditemukan dengan USG dipastikan dengan biopsy

TAX-Asym:Colok dubur merasakan konsistensi prostat normal tapi kedua

lobus asimetris, biopsy memastikan perubahan ganas.

TB : Colok dubur menemukan nodul kanker terbatas pada prostat.

TB1 : Nodul ≤ ½ lobus kelenjar tidak peduli lokasinya

TBX :Colok dubur menemukan kanker terlokalisasi, tapi tanpa

karakteristik di atas.

TBX –asym:Permukaan prostat tidak nodular tapi konsistensi keras, kedua

lobus asimetris.

TBX –sym:Permukaan prostat tidak nodular tapi konsistensi keras, kedua

lobus simetris.

TC : Colok dubur menemukan karsinoma menembus kapsul

TC1 : Colok dubur menemukan karsinoma menembus kapsul unilateral

( dapat mencakup invasi vesikula seminalis)

TC2 : Colok dubur menemukan karsinoma menembus kapsul bilateral

( dapat mencakup invasi vesikula seminalis)

TC3 : Menginvasi buli-buli, rectum, M. Levator ani atau dinding pelvis.

N : Kondisi metastase ke kelenjar limfe

N0 : Tidak menemukan metastase ke kelenjar limfe regional

N1 : Menemukan mikrometastase ke kelenjar limfe regional

N2 : Menemukan metastase ke kelenjar limfe regional

N3 : Menemukan metastase ke kelenjar limfe melempaui regional

M : Metastase jauh

MX : Metasrase jauh tidak dapat dinilai

M1 : Fosfatase serum meningkat (pemeriksaan 3 kali berturut-turut)

M2 : Metastase visceral atau tulang

8

Page 9: CSS Karsinoma Prostat

Derajat deferensiasi karsinoma prostat menurut Gleason.

System Gleason di dasarkan pada pola perubahan arsitektur dari kelenjar prostat

yang dilihat secara mikroskopik dengan pembesaran rendah (60-100 kali) yang

dibedakan dalam 5 tingkatan mulai dari tingkat very well differentiated ( tingkat

1) hingga undifferentiated ( tingkat 5). Dari hasil pengamatan mikroskopik suatu

preparat kemudian ditentukan 2 jenis pola tumor, yaitu tumor yang memiliki pola

atau tingkat yang paling ekstensif disebut sebagai primary pattern dan

pola/tingkat yang paling ekstensif disebut sebagai secondary pattern. Kedua

tingkat tersebut kemudian dijumlahkan sehingga menjadi grading gleason.

Misalnya primary pattern tingkat 4 dan secondary pattern 2,maka jumlah grading

Gleason 4+2=6. Karena itu grading Gleason berkisar antara 2-10 yaitu hasil

penjumlahan 1+1= 2 dan 5+5=10. Dari jumlah tersebut lalu disimpulkan tingkat

histopatoginya seperti berikut:

Grade Tingkat histopatologi

2-4

5-7

8-10

Well differentiated

Moderately differentiated

Poorly differentiated

2.10DIAGNOSA1,4-9

a. Anamnesis

Dari anamnesis kita dapat menggali keluhan utama pasien biasanya pasien

dengan kanker prostat memiliki keluhan dibagian urogenital seperti gangguan

miksi atau rasa tidak enak saat akan kencing, pasien juga mengeluhkan

turunnya berat badan. Perlu juga digali riwayat-riwayat faktor resiko

terjadinya kanker itu sendiri.

b. Pemeriksaan Fisik

Dari pemeriksaan fisik yang harus dilakukan adalah pemeriksaan colok

dubur, ini dilakukan untuk membedakan antara BPH dengan kanker prostat,

biasanya yang diperiksa pada colok dubur (Digital Rectal Examination)

adalah : konsistensi prostat itu sendiri, kesimetrisannya, ada atau tidaknya

nodul dan kemudian ada atau tidaknya darah; pada kanker biasanya

konsistensinya agak sedikit keras, tidak simetris dan kadang-kadang terdapat

9

Page 10: CSS Karsinoma Prostat

darah. Penemuan prostat abnormal pada DRE berupa nodul atau indurasi

hanya 15 – 25 % kasus yang mengarah ke kanker prostat.

c. Pemeriksaan kadar Prostat Spesifik Antigen

Prostat Spesifik Antigen (PSA) adalah enzim proteolitik yang dihasilkan oleh

epitel prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah

yang banyak. Prostat Spesifik Antigen memiliki nilai normal ≤ 4ng/ml.

Pemeriksaan PSA sangat baik digunakan bersamaan dengan pemeriksaan

DRE dan TRUSS dengan biopsy. Peningkatan kadar PSA bisa terjadi pada

keadaan Benign Prostate Hyperplasya (BPH), infeksi saluran kemih dan

kanker prostat sehingga dilakukan penyempurnaan dalam interpretasi nilai

PSA yaitu PSA velocity atau perubahan laju nilai PSA, densitas PSA dan

nilai rata – rata PSA, yang nilainya bergantung kepada umur penderita.

d. Pencitraan 10

Dalam melakukan pencitraan, ada beberapa jenis pencitraan yang biasa di

pakai dalam mendiagnosis kanker prostat diantaranya yaitu :

1) Transrectal Ultrasound (TRUS)

Merupakan pemeriksaan ultrasonografi (USG) dengan menggunakan

alat probe berbentul silinder panjang yang dimasukkan lewat anus.

Teknologi ultrasonografi yang berkembang sampai saat ini seperti

TRUS biplane dan 3D sangat membantu meningkatkan akurasi

diagnosis kanker prostat .

Gambar 2.5 pemeriksaan TRUS prostat

dengan alat probe khusus dan tampilan

hasil image nya.

Transrectal Ultrasound (TRUS) memberikan gambaran hipoekoik

pada kira-kira 60% kanker prostat. Ultrasonografi juga dapat dipakai

10

Page 11: CSS Karsinoma Prostat

untuk menentukan penyebaran ke vesika seminalis dan kelenjar limf

yang dekat penuntun pununjuk jarum.

2) Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan CT Scan

Pada pasien kanker prostat, MRI dapat digunakan untuk memeriksa

prostat dan kelenjar getah bening terdekat untuk membedakan antara

area kanker ganas dan bukan kanker.

Pemeriksaan ini digunakan untuk melihat apakah pasien penderita

kanker prostat menderita metastase ke tulang pelvis atau kelenjar

limfe sehingga klinisi bisa menetukan terapi yang tepat bagi pasien.

Namun perlu diingat juga bahwa pencitraan ini cukup memakan biaya

dan sensitivitasnya juga terbatas hanya sekitar 30 – 40% .

e. Biopsi prostat

Pemeriksaan biopsi prostat menggunakan panduan transrectal ultrasound

scanning (TRUSS) sebagai sebuah biopsi standar. Pemeriksaan biopsi prostat

dilakukan apabila ditemukan peningkatan kadar PSA serum pasien atau ada

kelainan pada saat pemeriksaan DRE atau kombinasi keduanya yaitu

ditemukannya peningkatan kadar PSA serum dan kelainan pada DRE.

Neoplasia Interaepitel Prostat (PIN) yang diduga merupakan prekusor kanker

prostat.

2.11 Tata laksana1,4

1. Observasi

Ditujukan untuk pasien dalam stadium T1 dengan harapan hidup kurang

dari 10 tahun

2. Prostatektomi radikal

Untuk pasien dalam stadium T1-2 N0 M0 adalah cocok dilakukan

prostatektomi radikal yaitu berupa pengankatan kelenjar prostat bersama

dengan vesikula seminalis. Hanya saja operasi ini dapat menimbulkan

penyulit antara lain perdarahan, disfungsi ereksi dan inkontinensia.

Tetapi dengan teknik nerve sparring yang baik terjadinya kerusakan

pembuluh darah dan saraf yang memelihara penis dapat dihindari

sehingga timbulnya penyulit berupa disfungsi ereksi dapat diperkecil.

11

Page 12: CSS Karsinoma Prostat

3. Radiasi

Ditujukan untuk pasien tua atau pasien dengan tumor loko-invasif dan

tumor yang telah mengadakan metastase . Pemberian radiasi eksterna

biasanya didahului dengan limfadenektomi. Diseksi kelenjar limfe saat

ini dapat dikerjakan melalui bedah lparaskopik disamping operasi

terbuka.

4. Terapi hormonal

Pemberian terapi hormonal berdasarkan atas konsep dari hugin yaitu

“sel epitel prostatakan mengalami atropi jika sumber androgen

ditiadakan”

Sumber androgen ditiadakan dengan cara pembedahan atau dengan

medikametosa. Menghilangkan sumber androgen yang hanya berasal

dari testis menurut Labrie belum cukup. Karena masih ada sumber

andeogen dari kelenjar suprarenal yaitu sebesar ±10% dari seluruh

testosterone yang beredar di dalam tubuh. Untuk itu Labrie

menganjurkan untukmelakukan blockade androgen total.

Kemoterapi

Kemoterapi seringkali digunakan untuk mengatasi gejala kanker prostat

yang kebal terhadap pengobatan hormonal. Biasanya diberikan obat tunggal

atau kombinasi beberapa obat untuk menghancurkan sel-selkanker. Obat-

obatan yang bisa digunakan untuk mengobati kanker prostat adalah:

Mitoxantron, Prednisone, Paclitaxel, Dosetaxel, Estramustin, Adriamycin.

Efek sampingnya bervariasi dan tergantung kepada obat yang diberikan.

12

Page 13: CSS Karsinoma Prostat

BAB III

KESIMPULAN

Kanker prostat adalah suatu tumor ganas yang tumbuh di dalam kelenjar

prostat dan merupakan keganasan saluran kemih kedua paling sering dijumpai

sesudah keganasan kandung kemih. Tumor ini menyerang pasien yang berusia

diatas 50 tahun, diantaranya 30% menyerang pria berusia 70-80 tahun dan 75%

pada usia lebih dari 80 tahun. Etiologi idiopatik namun ada beberapa faktor resiko

karsinoma prostat yaiu: predisposisi genetic, diet, lingkungan dan hormonal.

13

Page 14: CSS Karsinoma Prostat

DAFTAR PUSTAKA

1. Purnomo BB, Dasar-dasar Urologi. Edisi kedua. Malang: Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya. 2007. Hal 175-180

2. Putz R., Atlas Anatomi Manusia Sobotta, Jilid 2, Jakarta penerbit buku

kedokteran EGC, 2000

3. Guyton &Hall. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC, 1997. hal. 1269.

4. Desen W, editor. Buku ajar onkologi. Edisi kedua.Jakarta: Balai penerbit FK-

UI; 2011.hal 472-476

5. Jong RSWD. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi kedua. Jakarta: Penerbit buku

kedokteran EGC, 2004. Hal 786-790

6. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi. Vol 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran

EGC, 2005. Hal 1323.

7. Sumarsono S. Urologi Penuntun Praktis. Jakarta: FKUI.1997

8. Armaini NN. Uji diagnostic pemeriksaan USG dengan pemeriksaan PA dalam

pemeriksaan kanker prostat (Tesis magister). Semarang: Bagian radiologi

fakultas kedokteran UNDIP; 2003

9. Riindia, A. Mekanisme kalsium dalam meningkatkan resiko kanker prostat

pada usia lanjut (skripsi). Solo: Fakultas kedokteran universitas negeri sebelas

maret Solo; 2007

10.Robin. Buku ajar patologi. Vol 2. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC,

2007. hal 746-748.

14