gambar prostat

55
 SISTEM REPRODUKSI PRI A Ditulis oleh yanpyuh di/pada 9 Februari 2009 Organ-organ reproduksi pria: 1. Testis o Fungsi : menghasilkan sperma o Testis dibungkus oleh skrotum dan digantung oleh funiculus spermaticus o Isinya: - Pleksus pampiniformis - Arteri testicularis - Arteri cremasterica - Ductus deferent - Fasa deferent - Nervus genitor femoralis - Fasa limfatika - Sisa prosesus vaginalis peritoneum 2. Epididimis 3. Ductus deferent

Transcript of gambar prostat

Page 1: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 1/55

 

SISTEM REPRODUKSI PRIA

Ditulis oleh yanpyuh di/pada 9 Februari 2009

Organ-organ reproduksi pria:

1. Testiso Fungsi : menghasilkan sperma

o Testis dibungkus oleh skrotum dan digantung oleh funiculus spermaticus

o Isinya:- Pleksus pampiniformis

- Arteri testicularis

- Arteri cremasterica- Ductus deferent

- Fasa deferent

- Nervus genitor femoralis

- Fasa limfatika- Sisa prosesus vaginalis peritoneum

2. Epididimis

3. Ductus deferent

Page 2: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 2/55

 

4. Prostat

o Fungsi : menghasilkan cairan (seperti susu) untuk menetralkan asam vagina.

o Memiliki 5 lobus:

- Lobus anterior - Lobus posterior 

- Lobus media

- Lobus lateral dextra- Lobus lateral sinistra

5. Penis

Bagian-bagian penis:

a. Radiks penis, tersusun oleh bulbus penis dan crus penis b. Pars libera penis, tersusun oleh corpora cavernosa dan corpus spongiosum

c. Glan penis

d. Corona glandise. Preputium

http://sekolahperawat.wordpress.com/2009/02/09/sistem-reproduksi-pria/

Kamis, 07 Mei 2009

Page 3: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 3/55

 

Benigna Prostat Hiperplasia 

BENIGNA PROSTATE HYPERPLASIA

1. Definisi BPH

Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) disebut juga Benigna Prostate Hyperplasia (BPH)

adalah hiperplasia kelenjar periuretral prostat yang akan mendesak jaringan prostat

yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.3

2. Anatomi Prostat

Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik yang dilapisi oleh kapsul

fibromuskuler, yang terletak di sebelah inferior vesika urinaria, mengelilingi bagianproksimal uretra (uretra pars prostatika) dan berada disebelah anterior rektum.

Bentuknya sebesar buah kenari dengan berat normal pada orang dewasa kurang

lebih 20 gram, dengan jarak basis ke apex kurang lebih 3 cm, lebar yang paling

 jauh 4 cm dengan tebal 2,5 cm.5

Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus :

1. lobus medius

2. lobus lateralis (2 lobus)

3. lobus anterior

4. lobus posterior 5,6

Selama perkembangannya lobus medius, lobus anterior, lobus posterior akan

menjadi satu dan disebut lobus medius saja. Pada penampang, lobus medius

kadang-kadang tak tampak karena terlalu kecil dan lobus lain tampak homogen

berwarna abu-abu, dengan kista kecil berisi cairan seperti susu, kista ini disebut

kelenjar prostat.6

Mc Neal (1976) membagi kelenjar prostat dalam beberapa zona, antara lain adalah:

zona perifer, zona sentral, zona transisional, zona fibromuskuler anterior, dan zona

periuretral. Sebagian besar hiperplasia prostat terdapat pada zona transisional yang

Page 4: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 4/55

 

letaknya proksimal dari sfincter eksternus di kedua sisi dari verumontanum dan di

zona periuretral. Kedua zona tersebut hanya merupakan 2% dari seluruh volume

prostat. Sedangkan pertumbuhan karsinoma prostat berasal dari zona perifer.7,8

Prostat mempunyai kurang lebih 20 duktus yang bermuara di kanan dari

verumontanum dibagian posterior dari uretra pars prostatika. Di sebelah depan

didapatkan ligamentum pubo prostatika, di sebelah bawah ligamentum triangulareinferior dan di sebelah belakang didapatkan fascia denonvilliers.

Fascia denonvilliers terdiri dari 2 lembar, lembar depan melekat erat dengan

prostat dan vesika seminalis, sedangkan lembar belakang melekat secara longgar

dengan fascia pelvis dan memisahkan prostat dengan rektum. Antara fascia

endopelvic dan kapsul sebenarnya dari prostat didapatkan jaringan peri prostat

yang berisi pleksus prostatovesikal.6

Pada potongan melintang kelenjar prostat terdiri dari :

1. Kapsul anatomis

Sebagai jaringan ikat yang mengandung otot polos yang membungkus kelenjar

prostat.2. Jaringan stroma yang terdiri dari jaringan fibrosa dan jaringan muskuler

3. Jaringan kelenjar yang terbagi atas 3 kelompok bagian:

1. Bagian luar disebut glandula principalis atau kelenjar prostat sebenarnya yang

menghasilkan bahan baku sekret.

2. Bagian tengah disebut kelenjar submukosa, lapisan ini disebut juga sebagai

adenomatous zone

3. Di sekitar uretra disebut periurethral gland atau glandula mukosa yang

merupakan bagian terkecil. Bagian ini serinng membesar atau mengalami hipertrofi

pada usia lanjut.

Pada BPH, kapsul pada prostat terdiri dari 3 lapis :

1. kapsul anatomis2. kapsul chirurgicum, ini terjadi akibat terjepitnya kelenjar prostat yang

sebenarnya (outer zone) sehingga terbentuk kapsul

3. kapsul yang terbentuk dari jaringan fibromuskuler antara bagian dalam (inner

zone) dan bagian luar (outer zone) dari kelenjar prostat.

BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena mengandung

banyak jaringan kelenjar, tetapi tidak mengalami pembesaran pada bagian

posterior daripada lobus medius (lobus posterior) yang merupakan bagian tersering

terjadinya perkembangan suatu keganasan prostat. Sedangkan lobus anterior

kurang mengalami hiperplasi karena sedikit mengandung jaringan kelenjar.5,6

Secara histologis, prostat terdiri atas kelenjar-kelenjar yang dilapisi epitel thoraksselapis dan di bagian basal terdapat juga sel-sel kuboid, sehingga keseluruhan

epitel tampak menyerupai epitel berlapis.

Vaskularisasi

Vaskularisasi kelenjar prostat yanng utama berasal dari a. vesikalis inferior (cabang

dari a. iliaca interna), a. hemoroidalis media (cabang dari a. mesenterium inferior),

dan a. pudenda interna (cabang dari a. iliaca interna). Cabang-cabang dari arteri

tersebut masuk lewat basis prostat di Vesico Prostatic Junction. Penyebaran arteri di

Page 5: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 5/55

 

dalam prostat dibagi menjadi 2 kelompok , yaitu:

1. Kelompok arteri urethra, menembus kapsul di postero lateral dari vesico prostatic

 junction dan memberi perdarahan pada leher buli-buli dan kelompok kelenjar

periurethral.

2. Kelompok arteri kapsule, menembus sebelah lateral dan memberi beberapa

cabang yang memvaskularisasi kelenjar bagian perifer (kelompok kelenjarparaurethral).9

Aliran Limfe

Aliran limfe dari kelenjar prostat membentuk plexus di peri prostat yang kemudian

bersatu untuk membentuk beberapa pembuluh utama, yang menuju ke kelenjar

limfe iliaca interna , iliaca eksterna, obturatoria dan sakral.9

Persarafan

Sekresi dan motor yang mensarafi prostat berasal dari plexus simpatikus dari

Hipogastricus dan medula sakral III-IV dari plexus sakralis.

3. Fisiologi ProstatProstat adalah kelenjar sex sekunder pada laki-laki yang menghasilkan cairan dan

plasma seminalis, dengan perbandingan cairan prostat 13-32% dan cairan vesikula

seminalis 46-80% pada waktu ejakulasi. Kelenjar prostat dibawah pengaruh

Androgen Bodies dan dapat dihentikan dengan pemberian Stilbestrol.

4. Etiologi BPH

Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya

hiperplasia prostat, tetapi beberapa hipotesis menyebutkan bahwa hiperplasia

prostat erat kaitannya dengan peningkatan kadar dehidrotestosteron (DHT) dan

proses aging (menjadi tua).7

Beberapa teori atau hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hiperplasiaprostat adalah:

1. Teori Hormonal

Dengan bertambahnya usia akan terjadi perubahan keseimbangan hormonal, yaitu

antara hormon testosteron dan hormon estrogen. Karena produksi testosteron

menurun dan terjadi konversi testosteron menjadi estrogen pada jaringan adiposa

di perifer dengan pertolongan enzim aromatase, dimana sifat estrogen ini akan

merangsang terjadinya hiperplasia pada stroma, sehingga timbul dugaan bahwa

testosteron diperlukan untuk inisiasi terjadinya proliferasi sel tetapi kemudian

estrogenlah yang berperan untuk perkembangan stroma. Kemungkinan lain ialah

perubahan konsentrasi relatif testosteron dan estrogen akan menyebabkanproduksi dan potensiasi faktor pertumbuhan lain yang dapat menyebabkan

terjadinya pembesaran prostat.

Pada keadaan normal hormon gonadotropin hipofise akan menyebabkan produksi

hormon androgen testis yang akan mengontrol pertumbuhan prostat. Dengan

makin bertambahnya usia, akan terjadi penurunan dari fungsi testikuler

(spermatogenesis) yang akan menyebabkan penurunan yang progresif dari sekresi

androgen. Hal ini mengakibatkan hormon gonadotropin akan sangat merangsang

Page 6: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 6/55

 

produksi hormon estrogen oleh sel sertoli. Dilihat dari fungsional histologis, prostat

terdiri dari dua bagian yaitu sentral sekitar uretra yang bereaksi terhadap estrogen

dan bagian perifer yang tidak bereaksi terhadap estrogen.

2. Teori Growth Factor (Faktor Pertumbuhan)

Peranan dari growth factor ini sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar

prostat. Terdapat empat peptic growth factor 1,β yaitu: basic transforming growthfactor, transforming growth factor 2, dan epidermal growth factor.β transforming

growth factor

3. Teori peningkatan lama hidup sel-sel prostat karena berkuramgnya sel yang mati

4. Teori Sel Stem (stem cell hypothesis)

Seperti pada organ lain, prostat dalam hal ini kelenjar periuretral pada seorang

dewasa berada dalam keadaan keseimbangan “steady state”, antara pertumbuhan

sel dan sel yang mati, keseimbangan ini disebabkan adanya kadar testosteron

tertentu dalam jaringan prostat yang dapat mempengaruhi sel stem sehingga dapat

berproliferasi. Pada keadaan tertentu jumlah sel stem ini dapat bertambah sehingga

terjadi proliferasi lebih cepat. Terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehinggamenyebabkan produksi atau proliferasi sel stroma dan sel epitel kelenjar periuretral

prostat menjadi berlebihan.

5. Teori Dehidrotestosteron (DHT)

 Testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig pada testis (90%) dan sebagian dari

kelenjar adrenal (10%) masuk dalam peredaran darah dan 98% akan terikat oleh

globulin menjadi sex hormon binding globulin (SHBG). Sedang hanya 2% dalam

keadaan testosteron bebas. Testosteron bebas inilah yang bisa masuk ke dalam

“target cell” yaitu sel prostat melewati membran sel langsung masuk kedalam

sitoplasma, di dalam sel, testosteron direduksi oleh enzim 5 alpha reductase

menjadi 5 dehidrotestosteron yang kemudian bertemu dengan reseptor sitoplasma

menjadi “hormone receptor complex”. Kemudian “hormone receptor complex” ini

mengalami transformasi reseptor, menjadi “nuclear receptor” yang masuk kedalam

inti yang kemudian melekat pada chromatin dan menyebabkan transkripsi m-RNA.

RNA ini akan menyebabkan sintese protein menyebabkan terjadinya pertumbuhan

kelenjar prostat.5,6,8,10

5. Patofisiologi BPH

Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan

akan menghambat aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan

intravesikal. Untuk dapat mengeluarkan urin, buli-buli harus berkontraksi lebih kuat

guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus-menerus ini menyebabkanperubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi otot detrusor, trabekulasi,

terbentuknya selula, sakula, dan divertikel buli-buli. Fase penebalan otot detrusor

ini disebut fase kompensasi.

Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada

saluran kemih sebelah bawah atau lower urinary tract symptom (LUTS) yang dahulu

dikenal dengan gejala-gejala prostatismus.

Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor masuk ke dalam

Page 7: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 7/55

 

fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga

terjadi retensi urin. Tekanan intravesikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke

seluruh bagian buli-buli tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada

kedua muara ureter ini dapat menimbulkan aliran balik urin dari buli-buli ke ureter

atau terjadi refluks vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan

mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalamgagal ginjal.7

Hiperplasi prostat

Penyempitan lumen uretra posterior

 Tekanan intravesikal ↑

Buli-buli Ginjal dan Uretero Hipertrofi otot detrusor - Refluks vesiko-ureter

o Trabekulasi - Hidroureter

o Selula - Hidronefrosis

o Divertikel buli-buli - Pionefrosis Pilonefritis

- Gagal ginjal

Pada BPH terdapat dua komponen yang berpengaruh untuk terjadinya gejala yaitu

komponen mekanik dan komponen dinamik. Komponen mekanik ini berhubungan

dengan adanya pembesaran kelenjar periuretra yang akan mendesak uretra pars

prostatika sehingga terjadi gangguan aliran urine (obstruksi infra vesikal)

sedangkan komponen dinamik meliputi tonus otot polos prostat dan kapsulnya,

yang merupakan alpha adrenergik reseptor. Stimulasi pada alpha adrenergikreseptor akan menghasilkan kontraksi otot polos prostat ataupun kenaikan tonus.

Komponen dinamik ini tergantung dari stimulasi syaraf simpatis, yang juga

tergantung dari beratnya obstruksi oleh komponen mekanik.6

6. Gambaran Klinis BPH

Gejala hiperplasia prostat dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun

keluhan di luar saluran kemih.

1. Gejala pada saluran kemih bagian bawah

Keluhan pada saluran kemih sebelah bawah (LUTS) terdiri atas gejala obstruktif dan

gejala iritatif. Gejala obstruktif disebabkan oleh karena penyempitan uretara parsprostatika karena didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor

untuk berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga kontraksi terputus-

putus.

Gejalanya ialah :

1. Harus menunggu pada permulaan miksi (Hesistancy)

2. Pancaran miksi yang lemah (weak stream)

Page 8: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 8/55

 

3. Miksi terputus (Intermittency)

4. Menetes pada akhir miksi (Terminal dribbling)

5. Rasa belum puas sehabis miksi (Sensation of incomplete bladder emptying).

Manifestasi klinis berupa obstruksi pada penderita hipeplasia prostat masih

tergantung tiga faktor, yaitu :

1. Volume kelenjar periuretral2. Elastisitas leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat

3. Kekuatan kontraksi otot detrusor7,10,11

 Tidak semua prostat yang membesar akan menimbulkan gejala obstruksi, sehingga

meskipun volume kelenjar periurethral sudah membesar dan elastisitas leher

vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat menurun, tetapi apabila masih

dikompensasi dengan kenaikan daya kontraksi otot detrusor maka gejala obstruksi

belum dirasakan.8

Gejala iritatif disebabkan oleh karena pengosongan vesica urinaria yang tidak

sempurna pada saat miksi atau disebabkan oleh hipersensitifitas otot detrusor

karena pembesaran prostat menyebabkan rangsangan pada vesica, sehinggavesica sering berkontraksi meskipun belum penuh.

Gejalanya ialah :

1. Bertambahnya frekuensi miksi (Frequency)

2. Nokturia

3. Miksi sulit ditahan (Urgency)

4. Disuria (Nyeri pada waktu miksi)

Gejala-gejala tersebut diatas sering disebut sindroma prostatismus. Secara klinis

derajat berat gejala prostatismus itu dibagi menjadi :

Grade I : Gejala prostatismus + sisa kencing <>

Grade II : Gejala prostatismus + sisa kencing > 50 ml

Grade III: Retensi urin dengan sudah ada gangguan saluran kemih bagian atas +sisa urin > 150 ml.8

Untuk menilai tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih sebelah bawah,

WHO menganjurkan klasifikasi untuk menentukan berat gangguan miksi yang

disebut Skor Internasional Gejala Prostat atau I-PSS (International Prostatic

Symptom Score). Sistem skoring I-PSS terdiri atas tujuh pertanyaan yang

berhubungan dengan keluhan miksi (LUTS) dan satu pertanyaan yang berhubungan

dengan kualitas hidup pasien. Setiap pertanyaan yang berhubungan dengan

keluhan miksi diberi nilai 0 sampai dengan 5, sedangkan keluhan yang menyangkut

kualitas hidup pasien diberi nilai dari 1 hingga 7.

Dari skor I-PSS itu dapat dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu: -Ringan : skor 0-7

- Sedang : skor 8-19

- Berat : skor 20-35

 Timbulnya gejala LUTS merupakan menifestasi kompensasi otot vesica urinaria

untuk mengeluarkan urin. Pada suatu saat otot-otot vesica urinaria akan mengalami

kepayahan (fatique) sehingga jatuh ke dalam fase dekompensasi yang diwujudkan

dalam bentuk retensi urin akut.

Page 9: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 9/55

 

Faktor pencetus

Kompensasi Dekompensasi

(LUTS) Retensi urin

Inkontinensia paradoksa

International Prostatic Symptom Score

Pertanyaan Jawaban dan skorKeluhan pada bulan terakhir Tidak sekali <20% <50% 50% >50% Hampir selalu

a. Adakah anda merasa buli-buli tidak kosong setelah berkemih 0 1 2 3 4 5

b. Berapa kali anda berkemih lagi dalam waktu 2 menit 0 1 2 3 4 5

c. Berapa kali terjadi arus urin berhenti sewaktu berkemih 0 1 2 3 4 5

d. Berapa kali anda tidak dapat menahan untuk berkemih 0 1 2 3 4 5

e. Beraapa kali terjadi arus lemah sewaktu memulai kencing 0 1 2 3 4 5

f. Berapa keli terjadi bangun tidur anda kesulitan memulai untuk berkemih 0 1 2 3 4

5

g. Berapa kali anda bangun untuk berkemih di malam hari 0 1 2 3 4 5

 Jumlah nilai :0 = baik sekali 3 = kurang

1 = baik 4 = buruk

2 = kurang baik 5 = buruk sekali

 Timbulnya dekompensasi vesica urinaria biasanya didahului oleh beberapa faktor

pencetus, antara lain:

o Volume vesica urinaria tiba-tiba terisi penuh yaitu pada cuaca dingin, menahan

kencing terlalu lama, mengkonsumsi obat-obatan atau minuman yang mengandung

diuretikum (alkohol, kopi) dan minum air dalam jumlah yang berlebihan

o Massa prostat tiba-tiba membesar, yaitu setelah melakukan aktivitas seksual atau

mengalami infeksi prostat akuto Setelah mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kontraksi otot

detrusor atau yang dapat mempersempit leher vesica urinaria, antara lain:

golongan antikolinergik atau alfa adrenergik.7

2. Gejala pada saluran kemih bagian atas

Keluhan akibat penyulit hiperplasi prostat pada saluran kemih bagian atas berupa

gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang, benjolan di pinggang (yang merupakan

tanda dari hidronefrosis)., atau demam yang merupakan tanda dari infeksi atau

urosepsis.

3. Gejala di luar saluran kemih

 Tidak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya hernia inguinalisatau hemoroid. Timbulnya kedua penyakit ini karena sering mengejan pada saat

miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intraabdominal.7

7. Diagnosis BPH

a. Anamnesis : gejala obstruktif dan gejala iritatif 

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan colok dubur dapat memberikan gambaran tentang keadaan tonus

Page 10: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 10/55

 

spingter ani, reflek bulbo cavernosus, mukosa rektum, adanya kelainan lain seperti

benjolan di dalam rektum dan tentu saja teraba prostat. Pada perabaan prostat

harus diperhatikan :

1. Konsistensi prostat (pada hiperplasia prostat konsistensinya kenyal)

2. Adakah asimetris

3. Adakah nodul pada prostate4. Apakah batas atas dapat diraba

5. Sulcus medianus prostate

6. Adakah krepitasi

Colok dubur pada hiperplasia prostat menunjukkan prostat teraba membesar,

konsistensi prostat kenyal seperti meraba ujung hidung, permukaan rata, lobus

kanan dan kiri simetris, tidak didapatkan nodul, dan menonjol ke dalam rektum.

Semakin berat derajat hiperplasia prostat, batas atas semakin sulit untuk diraba.

Sedangkan pada carcinoma prostat, konsistensi prostat keras dan atau teraba nodul

dan diantara lobus prostat tidak simetris. Sedangkan pada batu prostat akan teraba

krepitasi.Pemeriksaan fisik apabila sudah terjadi kelainan pada traktus urinaria bagian atas

kadang-kadang ginjal dapat teraba dan apabila sudah terjadi pielonefritis akan

disertai sakit pinggang dan nyeri ketok pada pinggang. Vesica urinaria dapat teraba

apabila sudah terjadi retensi total, daerah inguinal harus mulai diperhatikan untuk

mengetahui adanya hernia. Genitalia eksterna harus pula diperiksa untuk melihat

adanya kemungkinan sebab yang lain yang dapat menyebabkan gangguan miksi

seperti batu di fossa navikularis atau uretra anterior, fibrosis daerah uretra, fimosis,

condiloma di daerah meatus.

Pada pemeriksaan abdomen ditemukan kandung kencing yang terisi penuh dan

teraba masa kistus di daerah supra simfisis akibat retensio urin dan kadang

terdapat nyeri tekan supra simfisis.c. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium berperan dalam menentukan ada tidaknya komplikasi.

1. Darah : - Ureum dan Kreatinin

• Elektrolit

• Blood urea nitrogen

• Prostate Specific Antigen (PSA)

• Gula darah

2. Urin : - Kultur urin + sensitifitas test

• Urinalisis dan pemeriksaan mikroskopik

• SedimenSedimen urin diperiksa untuk mencari kemungkinan adanya proses infeksi atau

inflamasi pada saluran kemih. Pemeriksaan kultur urine berguna dalam mencari

 jenis kuman yang menyebabkan infeksi dan sekaligus menentukan sensitifitas

kuman terhadap beberapa antimikroba yang diujikan.

Faal ginjal diperiksa untuk mengetahui kemungkinan adanya penyulit yang

mengenai saluran kemih bagian atas. Sedangkan gula darah dimaksudkan untuk

mencari kemungkinan adanya penyakit diabetes mellitus yang dapat menimbulkan

Page 11: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 11/55

 

kelainan persarafan pada vesica urinaria.

d. Pemeriksaan pencitraan

1. Foto polos abdomen (BNO)

BNO berguna untuk mencari adanya batu opak di saluran kemih, adanya

batu/kalkulosa prostat dan kadangkala dapat menunjukkan bayangan vesica

urinaria yang penuh terisi urin, yang merupakan tanda dari suatu retensi urine.Selain itu juga bisa menunjukkan adanya hidronefrosis, divertikel kandung kemih

atau adanya metastasis ke tulang dari carsinoma prostat.

2. Pielografi Intravena (IVP)

Pemeriksaan IVP dapat menerangkan kemungkinan adanya:

1. kelainan pada ginjal maupun ureter berupa hidroureter atau hidronefrosis

2. memperkirakan besarnya kelenjar prostat yang ditunjukkan oleh adanya

indentasi prostat (pendesakan vesica urinaria oleh kelenjar prostat) atau ureter di

sebelah distal yang berbentuk seperti mata kail atau hooked fish

3. penyulit yang terjadi pada vesica urinaria yaitu adanya trabekulasi, divertikel,

atau sakulasi vesica urinaria4. foto setelah miksi dapat dilihat adanya residu urin

3. Sistogram retrograd

Apabila penderita sudah dipasang kateter oleh karena retensi urin, maka sistogram

retrograd dapat pula memberi gambaran indentasi.

4. USG secara transrektal (Transrectal Ultrasonography = TURS)

Untuk mengetahui besar atau volume kelenjar prostat, adanya kemungkinan

pembesaran prostat maligna, sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi aspirasi

prostat, menentukan volume vesica urinaria dan jumlah residual urine, serta

mencari kelainan lain yang mungkin ada di dalam vesica urinaria seperti batu,

tumor, dan divertikel.5. Pemeriksaan Sistografi

Dilakukan apabila pada anamnesis ditemukan hematuria atau pada pemeriksaan

urine ditemukan mikrohematuria. Sistografi dapat memberikan gambaran

kemungkinan tumor di dalam vesica urinaria atau sumber perdarahan dari atas bila

darah datang dari muara ureter, atau batu radiolusen di dalam vesica. Selain itu

 juga memberi keterangan mengenai basar prostat dengan mengukur panjang

uretra pars prostatika dan melihat penonjolan prostat ke dalam uretra.

6. MRI atau CT jarang dilakukan

Digunakan untuk melihat pembesaran prostat dan dengan bermacam – macam

potongan.e. Pemeriksaan Lain

1. Uroflowmetri

Untuk mengukur laju pancaran urin miksi. Laju pancaran urin ditentukan oleh : -

daya kontraksi otot detrusor

• tekanan intravesica

• resistensi uretra

Angka normal laju pancaran urin ialah 10-12 ml/detik dengan puncak laju pancaran

Page 12: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 12/55

 

mendekati 20 ml/detik. Pada obstruksi ringan, laju pancaran melemah menjadi 6 – 8

ml/detik dengan puncaknya sekitar 11 – 15 ml/detik. Semakin berat derajat

obstruksi semakin lemah pancaran urin yang dihasilkan.

2. Pemeriksaan Tekanan Pancaran (Pressure Flow Studies)

Pancaran urin melemah yang diperoleh atas dasar pemeriksaan uroflowmetri tidak

dapat membedakan apakah penyebabnya adalah obstruksi atau daya kontraksi ototdetrusor yang melemah. Untuk membedakan kedua hal tersebut dilakukan

pemeriksaan tekanan pancaran dengan menggunakan Abrams-Griffiths Nomogram.

Dengan cara ini maka sekaligus tekanan intravesica dan laju pancaran urin dapat

diukur.

3. Pemeriksaan Volume Residu Urin

Volume residu urin setelah miksi spontan dapat ditentukan dengan cara sangat

sederhana dengan memasang kateter uretra dan mengukur berapa volume urin

yang masih tinggal atau ditentukan dengan pemeriksaan ultrasonografi setelah

miksi, dapat pula dilakukan dengan membuat foto post voiding pada waktu

membuat IVP. Pada orang normal sisa urin biasanya kosong, sedang pada retensiurin total sisa urin dapat melebihi kapasitas normal vesika. Sisa urin lebih dari 100

cc biasanya dianggap sebagai batas indikasi untuk melakukan intervensi pada

penderita prostat hipertrofi.3,6,8,10,11

8 Diagnosis Banding

1. Kelemahan detrusor kandung kemih

1. kelainan medula spinalis

2. neuropatia diabetes mellitus

3. pasca bedah radikal di pelvis

4. farmakologik

2. Kandung kemih neuropati, disebabkan oleh :1. kelainan neurologik

2. neuropati perifer

3. diabetes mellitus

4. alkoholisme

5. farmakologik (obat penenang, penghambat alfa dan parasimpatolitik)

3. Obstruksi fungsional :

1. dis-sinergi detrusor-sfingter terganggunya koordinasi antara kontraksi detrusor

dengan relaksasi sfingter

2. ketidakstabilan detrusor4. Kekakuan leher kandung kemih :

Fibrosis

5. Resistensi uretra yang meningkat disebabkan oleh :

1. hiperplasia prostat jinak atau ganas

2. kelainan yang menyumbatkan uretra

3. uretralitiasis

4. uretritis akut atau kronik

Page 13: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 13/55

 

e. striktur uretra

6. Prostatitis akut atau kronis3,11

9. Kriteria Pembesaran Prostat

Untuk menentukan kriteria prostat yang membesar dapat dilakukan dengan

beberapa cara, diantaranya adalah :1. Rektal grading

Berdasarkan penonjolan prostat ke dalam rektum :

• derajat 1 : penonjolan 0-1 cm ke dalam rektum

• derajat 2 : penonjolan 1-2 cm ke dalam rektum

• derajat 3 : penonjolan 2-3 cm ke dalam rektum

• derajat 4 : penonjolan > 3 cm ke dalam rektum

2. Berdasarkan jumlah residual urine

• derajat 1 : <>

• derajat 2 : 50-100 ml

• derajat 3 : >100 ml• derajat 4 : retensi urin total

3. Intra vesikal grading

• derajat 1 : prostat menonjol pada bladder inlet

• derajat 2 : prostat menonjol diantara bladder inlet dengan muara ureter

• derajat 3 : prostat menonjol sampai muara ureter

• derajat 4 : prostat menonjol melewati muara ureter

4. Berdasarkan pembesaran kedua lobus lateralis yang terlihat pada uretroskopi : -

derajat 1 : kissing 1 cm

• derajat 2 : kissing 2 cm

• derajat 3 : kissing 3 cm

• derajat 4 : kissing >3 cm6

10. Komplikasi

Dilihat dari sudut pandang perjalanan penyakitnya, hiperplasia prostat dapat

menimbulkan komplikasi sebagai berikut :

1. Inkontinensia Paradoks

2. Batu Kandung Kemih

3. Hematuria

4. Sistitis

5. Pielonefritis

6. Retensi Urin Akut Atau Kronik7. Refluks Vesiko-Ureter

8. Hidroureter

9. Hidronefrosis

10. Gagal Ginjal11

11. Penatalaksanaan

Hiperplasi prostat yang telah memberikan keluhan klinik biasanya akan

Page 14: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 14/55

 

menyebabkan penderita datang kepada dokter. Derajat berat gejala klinik dibagi

menjadi empat gradasi berdasarkan penemuan pada colok dubur dan sisa volume

urin, yaitu:

- Derajat satu, apabila ditemukan keluhan prostatismus, pada colok dubur

ditemukan penonjolan prostat, batas atas mudah diraba dan sisa urin kurang dari

50 ml.- Derajat dua, apabila ditemukan tanda dan gejala sama seperti pada derajat satu,

prostat lebih menonjol, batas atas masih dapat teraba dan sisa urin lebih dari 50 ml

tetapi kurang dari 100 ml.

- Derajat tiga, seperti derajat dua, hanya batas atas prostat tidak teraba lagi dan

sisa urin lebih dari 100 ml

- Derajat empat, apabila sudah terjadi retensi urin total.

Organisasi kesehatan dunia (WHO) menganjurkan klasifikasi untuk menentukan

berat gangguan miksi yang disebut WHO PSS (WHO Prostate Symptom Score). Skor

ini berdasarkan jawaban penderita atas delapan pertanyaan mengenai miksi. Terapi

non bedah dianjurkan bila WHO PSS tetap dibawah 15. Untuk itu dianjurkanmelakukan kontrol dengan menentukan WHO PSS. Terapi bedah dianjurkan bila

WHO PSS 25 ke atas atau bila timbul obstruksi.3,11

Pembagian derajat beratnya hiperplasia prostat derajat I-IV digunakan untuk

menentukan cara penanganan.

• Derajat satu biasanya belum memerlukan tindakan operatif, melainkan dapat

diberikan pengobatan secara konservatif.

• Derajat dua sebenarnya sudah ada indikasi untuk melakukan intervensi operatif,

dan yang sampai sekarang masih dianggap sebagai cara terpilih ialah trans uretral

resection (TUR). Kadang-kadang derajat dua penderita masih belum mau dilakukan

operasi, dalam keadaan seperti ini masih bisa dicoba dengan pengobatan

konservatif.• Derajat tiga, TUR masih dapat dikerjakan oleh ahli urologi yang cukup

berpengalaman biasanya pada derajat tiga ini besar prostat sudah lebih dari 60

gram. Apabila diperkirakan prostat sudah cukup besar sehingga reseksi tidak akan

selesai dalam satu jam maka sebaiknya dilakukan operasi terbuka.

• Derajat empat tindakan pertama yang harus segera dikerjakan ialah

membebaskan penderita dari retensi urin total, dengan jalan memasang kateter

atau memasang sistostomi setelah itu baru dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

untuk melengkapi diagnostik, kemudian terapi definitif dapat dengan TURP atau

operasi terbuka.3,11

 Terapi sedini mungkin sangat dianjurkan untuk mengurangi gejala, meningkatkankualitas hidup dan menghindari komplikasi akibat obstruksi yang berkepanjangan.

 Tindakan bedah masih merupakan terapi utama untuk hiperplasia prostat (lebih dari

90% kasus). Meskipun demikian pada dekade terakhir dikembangkan pula beberapa

terapi non-bedah yang mempunyai keunggulan kurang invasif dibandingkan dengan

terapi bedah. Mengingat gejala klinik hiperplasia prostat disebabkan oleh 3 faktor

yaitu pembesaran kelenjar periuretral, menurunnya elastisitas leher vesika, dan

berkurangnya kekuatan detrusor, maka pengobatan gejala klinik ditujukan untuk :

Page 15: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 15/55

 

1. Menghilangkan atau mengurangi volume prostat

2. Mengurangi tonus leher vesika, otot polos prostat dan kapsul prostat

3. Melebarkan uretra pars prostatika, menambah kekuatan detrusor 7,11

 Tujuan terapi pada pasien hiperplasia prostat adalah menghilangkan obstruksi pada

leher vesica urinaria. Hal ini dapat dicapai dengan cara medikamentosa,

pembedahan, atau tindakan endourologi yang kurang invasif.Pilihan Terapi pada Hiperplasi Prostat Benigna7

Observasi Medikamentosa Operasi Invasif Minimal

Watchfull waiting Penghambat adrenergik α Prostatektomi terbuka TUMT

 TUBD

Penghambat reduktase α

Fitoterapi

Hormonal Endourologi

1. TUR P

2. TUIP

3. TULP (laser) Strent uretra dengan prostacath TUNA

 Terapi Konservatif Non Operatif 

1. Observasi (Watchful waiting)

Biasanya dilakukan pada pasien dengan keluhan ringan. Nasihat yang diberikan

adalah mengurangi minum setelah makan malam untuk mengurangi nokturia,

menghindari obat-obatan dekongestal (parasimpatolitik), mengurangi minum kopi,

dan tidak diperbolehkan minuman alkohol agar tidak sering miksi. Setiap 3 bulan

lakukan kontrol keluhan (sistem skor), sisa kencing dan pemeriksaan colok dubur.5

2. Medikamentosa

 Tujuan terapi medikamentosa adalah untuk:1. mengurangi resistensi leher buli-buli blocker (penghambat alfa

adrenergik)α dengan obat-obatan golongan

2. menurunkan volume prostat dengan cara menurunkan kadar hormon

testosteron/dehidrotestosteron (DHT)

α Obat Penghambat adrenergik

Dasar pengobatan ini adalah mengusahakan agar tonus otot polos di dalam prostat

dan leher vesica berkurang dengan menghambat rangsangan alpha adrenergik.

Seperti diketahui di dalam otot polos prostat dan leher vesica banyak terdapat

reseptor alpha adrenergik. Obat-obatan yang sering digunakan prazosin, terazosin,

doksazosin, dan alfuzosin. Obat penghambat alpha adrenergik yang lebih selektif terhadap otot polos prostat yaitu α1a (tamsulosin), sehingga efek sistemik yang tak

diinginkan dari pemakai obat ini dapat dikurangi. Dosis dimulai 1 mg/hari

sedangkan dosis tamzulosin 0,2-0,4 mg/hari. Penggunaan antagonis alpha 1

adrenergik untuk mengurangi obstruksi pada vesica tanpa merusak kontraktilitas

detrusor.

Obat-obatan golongan ini memberikan perbaikan laju pancaran urine, menurunkan

sisa urine dan mengurangi keluhan. Obat-obat ini juga memberi penyulit hipotensi,

Page 16: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 16/55

 

pusing, mual, lemas, dan meskipun sangat jarang bisa terjadi ejakulasi retrograd,

biasanya pasien mulai merasakan berkurangnya keluhan dalam waktu 1-2 minggu

setelah pemakaian obat.

Obat Penghambat Enzim 5 Alpha Reduktase

Obat yang dipakai adalah finasterid (proskar) dengan dosis 1x5 mg/hari. Obat

golongan ini dapat menghambat pembentukan dehidrotestosteron sehingga prostatyang membesar dapat mengecil. Namun obat ini bekerja lebih lambat daripada

golongan alpha blocker dan manfaatnya hanya jelas pada prostat yang sangat

besar. Salah satu efek samping obat ini adalah melemahkan libido dan

ginekomastia. 3,4,12

Fitoterapi

Merupakan terapi alternatif yang berasal dari tumbuhan. Fitoterapi yang digunakan

untuk pengobatan BPH adalah Serenoa repens atau Saw Palmetto dan Pumpkin

Seeds. Keduanya, terutama Serenoa repens semakin diterima pemakaiannya dalam

upaya pengendalian prostatisme BPH dalam konteks “watchfull waiting strategy”.

Saw Palmetto menunjukkan perbaikan klinis dalam hal:• frekuensi nokturia berkurang

• aliran kencing bertambah lancar

• volume residu di kandung kencing berkurang

• gejala kurang enak dalam mekanisme urinaria berkurang.

Mekanisme kerja obat diduga kuat:

• menghambat aktivitas enzim 5 alpha reduktase dan memblokir reseptor androgen

• bersifat antiinflamasi dan anti oedema dengan cara menghambat aktivitas enzim

cyclooxygenase dan 5 lipoxygenase. 4,5

3. Terapi Operatif 

 Tindakan operasi ditujukan pada hiperplasi prostat yang sudah menimbulkan

penyulit tertentu, antara lain: retensi urin, batu saluran kemih, hematuri, infeksisaluran kemih, kelainan pada saluran kemih bagian atas, atau keluhan LUTS yang

tidak menunjukkan perbaikan setelah menjalani pengobatan medikamentosa.

 Tindakan operasi yang dilakukan adalah operasi terbuka atau operasi endourologi

transuretra.

1. Prostatektomi terbuka

a.1. Retropubic infravesica (Terence Millin)

Keuntungan :

• Tidak ada indikasi absolut, baik untuk adenoma yang besar pada subservikal

• Mortaliti rate rendah

• Langsung melihat fossa prostat• Dapat untuk memperbaiki segala jenis obstruksi leher buli

• Perdarahan lebih mudah dirawat

• Tanpa membuka vesika sehingga pemasangan kateter tidak perlu selama bila

membuka vesika

Kerugian :

• Dapat memotong pleksus santorini

• Mudah berdarah

Page 17: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 17/55

 

• Dapat terjadi osteitis pubis

• Tidak bisa untuk BPH dengan penyulit intravesikal

• Tidak dapat dipakai kalau diperlukan tindakan lain yang harus dikerjakan dari

dalam vesika

Komplikasi : perdarahan, infeksi, osteitis pubis, trombosis

a.2. Suprapubic Transvesica/TVP (Freeyer)Keuntungan :

• Baik untuk kelenjar besar

• Banyak dikerjakan untuk semua jenis pembesaran prostat

• Operasi banyak dipergunakan pada hiperplasia prostat dengan penyulit : batu

buli, batu ureter distal, divertikel, uretrokel, adanya sistostomi, retropubik sulit

karena kelainan os pubis, kerusakan sphingter eksterna minimal.

Kerugian :

- Memerlukan pemakain kateter lebih lama sampai luka pada dinding vesica

sembuh

• Sulit pada orang gemuk• Sulit untuk kontrol perdarahan

• Merusak mukosa kulit

• Mortality rate 1 -5 %

Komplikasi :

• Striktura post operasi (uretra anterior 2 – 5 %, bladder neck stenosis 4%)

• Inkontinensia (<1%)

• Perdarahan

• Epididimo orchitis

• Recurent (10 – 20%)

• Carcinoma

• Ejakulasi retrograde• Impotensi

• Fimosis

• Deep venous trombosis

a.3. Transperineal

Keuntungan :

• Dapat langssung pada fossa prostat

• Pembuluh darah tampak lebih jelas

• Mudah untuk pinggul sempit

• Langsung biopsi untuk karsinoma

Kerugian :• Impotensi

• Inkontinensia

• Bisa terkena rektum

• Perdarahan hebat

• Merusak diagframa urogenital 3,6,7,8,1011

b. Prostatektomi Endourologi

b.1.Trans Urethral Resection of the Prostate (TURP)

Page 18: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 18/55

 

 Yaitu reseksi endoskopik malalui uretra. Jaringan yang direseksi hampir seluruhnya

terdiri dari jaringan kelenjar sentralis. Jaringan perifer ditinggalkan bersama

kapsulnya. Metode ini cukup aman, efektif dan berhasil guna, bisa terjadi ejakulasi

retrograd dan pada sebagaian kecil dapat mengalami impotensi. Hasil terbaik

diperoleh pasien yang sungguh membutuhkan tindakan bedah. Untuk keperluan

tersebut, evaluasi urodinamik sangat berguna untuk membedakan pasien denganobstruksi dari pasien non-obstruksi. Evaluasi ini berperan selektif dalam penentuan

perlu tidaknya dilakukan TUR.

Saat ini tindakan TUR P merupakan tindakan operasi paling banyak dikerjakan di

seluruh dunia. Reseksi kelenjar prostat dilakukan trans-uretra dengan

mempergunakan cairan irigan (pembilas) agar supaya daerah yang akan direseksi

tetap terang dan tidak tertutup oleh darah. Cairan yang dipergunakan adalah

berupa larutan non ionik, yang dimaksudkan agar tidak terjadi hantaran listrik pada

saat operasi. Cairan yang sering dipakai dan harganya cukup murah adalah H2O

steril (aquades).

Salah satu kerugian dari aquades adalah sifatnya yang hipotonik sehingga cairan inidapat masuk ke sirkulasi sistemik melalui pembuluh darah vena yang terbuka pada

saat reseksi. Kelebihan air dapat menyebabkan terjadinya hiponatremia relatif atau

gejala intoksikasi air atau dikenal dengan sindroma TUR P. Sindroma ini ditandai

dengan pasien yang mulai gelisah, kesadaran somnolen, tekanan darah meningkat,

dan terdapat bradikardi.

 Jika tidak segera diatasi, pasien akan mengalami edema otak yang akhirnya jatuh

dalam keadaan koma dan meninggal. Angka mortalitas sindroma TURP ini adalah

sebesar 0,99%. Karena itu untuk mengurangi timbulnya sindroma TUR P dipakai

cairan non ionik yang lain tetapi harganya lebih mahal daripada aquades, antara

lain adalah cairan glisin, membatasi jangka waktu operasi tidak melebihi 1 jam, dan

memasang sistostomi suprapubik untuk mengurangi tekanan air pada buli-buliselama reseksi prostat.

Keuntungan :

• Luka incisi tidak ada

• Lama perawatan lebih pendek

• Morbiditas dan mortalitas rendah

• Prostat fibrous mudah diangkat

• Perdarahan mudah dilihat dan dikontrol

Kerugian :

• Teknik sulit

• Resiko merusak uretra• Intoksikasi cairan

• Trauma sphingter eksterna dan trigonum

• Tidak dianjurkan untuk BPH yang besar

• Alat mahal

• Ketrampilan khusus

Komplikasi:

- Selama operasi: perdarahan, sindrom TURP, dan perforasi

Page 19: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 19/55

 

- Pasca bedah dini: perdarahan, infeksi lokal atau sistemik

- Pasca bedah lanjut: inkontinensia, disfungsi ereksi, ejakulasi retrograd, dan

striktura uretra.

b.2.Trans Urethral Incision of Prostate (TUIP)

Metode ini di indikasikan untuk pasien dengan gejala obstruktif, tetapi ukuranprostatnya mendekati normal. Pada hiperplasia prostat yang tidak begitu besar dan

pada pasien yang umurnya masih muda umumnya dilakukan metode tersebut atau

incisi leher buli-buli atau bladder neck incision (BNI) pada jam 5 dan 7. Terapi ini

 juga dilakukan secara endoskopik yaitu dengan menyayat memakai alat seperti

yangg dipakai pada TUR P tetapi memakai alat pemotong yang menyerupai alat

penggaruk, sayatan dimulai dari dekat muara ureter sampai dekat ke

verumontanum dan harus cukup dalam sampai tampak kapsul prostat.

Kelebihan dari metode ini adalah lebih cepat daripada TUR dan menurunnya

kejadian ejakulasi retrograde dibandingkan dengan cara TUR.

b.3.Trans Urethral Laser of the Prostate (Laser prostatectomy)Oleh karena cara operatif (operasi terbuka atau TUR P) untuk mengangkat prostat

yang membesar merupakan operasi yang berdarah, sedang pengobatan dengan

 TUMT dan TURF belum dapat memberikan hasil yang sebaik dengan operasi maka

dicoba cara operasi yang dapat dilakukan hampir tanpa perdarahan.

Waktu yang diperlukan untuk melaser prostat biasanya sekitar 2-4 menit untuk

masing-masing lobus prostat (lobus lateralis kanan, kiri dan medius). Pada waktu

ablasi akan ditemukan pop corn effect sehingga tampak melalui sistoskop terjadi

ablasi pada permukaan prostat, sehingga uretra pars prostatika akan segera

menjadi lebih lebar, yang kemudian masih akan diikuti efek ablasi ikutan yang akan

menyebabkan “laser nekrosis” lebih dalam setelah 4-24 minggu sehingga hasil

akhir nanti akan terjadi rongga didalam prostat menyerupai rongga yang terjadisehabis TUR.

Keuntungan bedah laser ialah :

1. Tidak menyebabkan perdarahan sehingga tidak mungkin terjadi retensi akibat

bekuan darah dan tidak memerlukan transfusi

2. Teknik lebih sederhana

3. Waktu operasi lebih cepat

4. Lama tinggal di rumah sakit lebih singkat

5. Tidak memerlukan terapi antikoagulan

6. Resiko impotensi tidak ada

7. Resiko ejakulasi retrograd minimalKerugian :

Penggunaan laser ini masih memerlukan anestesi (regional).6,8,11

3. Invasif Minimal

1. Trans Urethral Microwave Thermotherapy (TUMT)

Cara memanaskan prostat C ini mulai diperkenalkan dalam tiga tahun terakhir°C –

47°sampai 44,5 ini. Dikatakan dengan memanaskan kelenjar periuretral yang

Page 20: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 20/55

 

membesar ini dengan gelombang mikro (microwave) yaitu dengan gelombang

ultarasonik atau gelombang radio kapasitif akan terjadi vakuolisasi dan nekrosis

 jaringan prostat, selain itu juga akan menurunkan tonus otot polos dan kapsul

prostat sehingga tekanan uretra menurun sehingga obstruksi berkurang. lanjut

mengenai cara kerja dasar klinikal, efektifitasnya serta side efek yang mungkin

timbul.Cara kerja TUMT ialah antene yang berada pada kateter dapat memancarkan

microwave kedalam jaringan prostat. Oleh karena temperatur pada antene akan

tinggi maka perlu dilengkapi dengan surface costing agar tidak merusak mucosa

ureter. Dengan proses pendindingan ini memang mucosa tidak rusak tetapi

penetrasi juga berkurang.

Cara TURF (trans Uretral Radio Capacitive Frequency) memancarkan gelombang

“radio frequency” yang panjang gelombangnya lebih besar daripada tebalnya

prostat juga arah dari gelombang radio frequency dapat diarahkan oleh elektrode

yang ditempel diluar (pada pangkal paha) sehingga efek panasnya dapat menetrasi

sampai lapisan yang dalam. Keuntungan lain oleh karena kateter yang ada alatpemanasnya mempunyai lumen sehingga pemanasan bisa lebih lama, dan selama

pemanasan urine tetap dapat mengalir keluar.

2. Trans Urethral Ballon Dilatation (TUBD)

Dilatasi uretra pars prostatika dengan balon ini mula-mula dikerjakan dengan jalan

melakukan commisurotomi prostat pada jam 12.00 dengan jalan melalui operasi

terbuka (transvesikal).

Prostat di tekan menjadi dehidrasi sehingga lumen uretra melebar. Mekanismenya :

1. Kapsul prostat diregangkan

2. Tonus otot polos prostat dihilangkan dengan penekanan tersebut

3. Reseptor alpha adrenergic pada leher vesika dan uretra pars prostatika dirusak

3. Trans Urethral Needle Ablation (TUNA)

 Yaitu dengan menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi untuk menghasilkan

ablasi termal pada prostat. Cara ini mempunyai prospek yang baik guna mencapai

tujuan untuk menghasilkan prosedur dengan perdarahan minimal, tidak invasif dan

mekanisme ejakulasi dapat dipertahankan.

4. Stent Urethra

Pada hakekatnya cara ini sama dengan memasang kateter uretra, hanya saja

kateter tersebut dipasang pada uretra pars prostatika. Bentuk stent ada yang spiral

dibuat dari logam bercampur emas yang dipasang diujung kateter (Prostacath).

Stents ini digunakan sebagai protesis indwelling permanen yang ditempatkandengan bantuan endoskopi atau bimbingan pencitraan. Untuk memasangnya,

panjang uretra pars prostatika diukur dengan USG dan kemudian dipilih alat yang

panjangnya sesuai, lalu alat tersebut dimasukkan dengan kateter pendorong dan

bila letak sudah benar di uretra pars prostatika maka spiral tersebut dapat dilepas

dari kateter pendorong. Pemasangan stent ini merupakan cara mengatasi obstruksi

infravesikal yang juga kurang invasif, yang merupakan alternatif sementara apabila

kondisi penderita belum memungkinkan untuk mendapatkan terapi yang lebih

Page 21: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 21/55

 

invasif. 2,7,8,11

DAFTAR PUSTAKA

1. Sabiston, David C. Hipertrofi Prostat Benigna, Buku Ajar Bedah bagian 2, Jakarta :

EGC, 1994.

2. Rahardja K, Tan Hoan Tjay. Obat - Obat Penting; Khasiat, Penggunaan, dan Efek –

Efek Sampingnya edisi V, Jakarta : Gramedia, 2002.

3. Sjamsuhidajat R, de Jong W. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi, Jakarta : EGC,

1997.

4. Majalah Illmu Bedah Indonesia: ROPANASURI Vol XXV, No. 1, Januari-Maret 1997;

37

5. Anonim. Kumpilan Kuliah Ilmu Bedah Khusus, Jakarta : Aksara Medisina, 1997.

6. Priyanto J.E. Benigna Prostat Hiperplasi, Semarang : Sub Bagian Bedah Urologi FK UNDIP.

7. Purnomo B.P. Buku Kuliah Dasar – Dasar Urologi, Jakarta : CV.Sagung Seto, 2000.

8. Rahardjo D. Pembesaran Prostat Jinak; Beberapa Perkembangan Cara

Pengobatan, Jakarta : Kuliah Staf Subbagian Urologi Bagian Bedah FK UI R.S. Dr.

Cipto Mangunkusumo, 1993.

9. Cockett A.T.K, Koshiba K : Manual of Urologic Surgery, New York, Springer Verlag,

5, 1979, 125-4

10. Reksoprodjo S. Prostat Hipertrofi, Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah cetakan

pertama, Jakarta : Binarupa Aksara, 1995.

11. Tenggara T. Gambaran Klinis dan Penatalaksanaan Hipertrofi Prostat, Majalah

Kedokteran Indonesia volume: 48, Jakarta : IDI, 1998.12. Mansjoer, A., dkk, Kapita Selekta Indonesia, Penerbit Media Asculapius, FK UI

2000; 320-3

http://keperawatantakim.blogspot.com/2009/05/benigna-prostat-hiperplasia.html

mustakim 11.54 WIB

Page 22: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 22/55

 

Perawatan pasien BPH post operasiJan 10, '08 9:29 PM

for everyone

Perawatan pada post TURP 

1. Kelancaran Spool irigasi VU selama 24 jam

post operasi 60 tts /menit atau lebih dan kalau perlu guyur 

  2 .Perawatan DC( tryway cateter),DC

no : 24

3. Pengaturan spool irigasi : 

* Hari pertama → 30 – 40 tts/mnt

Page 23: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 23/55

 

  ↓

Fixasi DC luar dilepas

* Hari kedua → 20 – 30 tts/mnt

  * Hari ketiga → Intermitent  ↓

jikabaik spool

irigasidilepas

* Hari keempat → Evaluasi

* Hari kelima → DC dilepas,

bila

baik / lancar.

Perawatan BPH post Open Prostat

  1. Kelancaran Spool irigasi VU selama 24 jam post

operasi 60 tts /menit atau lebih dan kalau perlu

guyur 

 

2. * Hari I → - Fixasi DC luar dilepas

- Spool 40 – 60 tts/mnt

* Hari II → - Spool 40 – 30 tts/mnt

* Hari III → - Spool 30 -20 tts/mnt

serta Drainase dilepas

* Hari IV → - Spool irigasi intermetent

* Hari V  → - Spool irigasi dilepas / aff 

* Hari VI → - Evaluasi dan hari ke VII  DC dilepas

3.Bila spool irigasi dilepas hari ke III, maka

 pengaturan spool irigasi seperti pada TURP

 

Page 24: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 24/55

 

Bila terjadi kemacetan spool irigasi 

Obs keadaan spool irigasi

i

Obs keadaan DCi

Spool irigasi sementara NACL

 

DC dengan NACL minimal 20 ml Kunci dilepas DC

dimasukan sampa

 

Spool DC

 

Rotasi DCCatatan :

1. Tekanan spool DC :

•  Pelan-pelan dan diaspirasi dengan pelan-pelan.

•  Tekanan kuat dan diaspirasi dengan kuat.•  Bergantian antara tekanan kuat dan pelan-pelan.

•  Penggantian DC perlu dipertimbangkan dengan hati-hatii.

 

2.  Saat dilakukan Spool, DC jangan sampai lepashttp://trikurnianto.multiply.com/journal/item/8

BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI/PLASI)18 Februari 2010 Kapuk Online  Tinggalkan komentar 

PENGERTIAN

Benigna Prostat Hiperplasi (BPH) adalah pembesaran jinak kelenjar  prostat, disebabkan oleh karena hiperplasi beberapa atau semua

komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan fibromuskuler 

Page 25: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 25/55

 

yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika (Lab / UPF Ilmu Bedah RSUD dr.

Sutomo, 1994 : 193).

BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat (secara umum pada pria lebih tua dari 50tahun) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius

(Marilynn, E.D, 2000 : 671).

ETIOLOGI

Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui. Namun yang pastikelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen. Faktor lain yang erat kaitannya

dengan BPH adalah proses penuaan. Ada beberapa faktor kemungkinan penyebab antara lain :

1. DihydrotestosteronPeningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epiteldan stroma dari kelenjar prostat mengalami hiperplasi .

2. Perubahan keseimbangan hormon estrogen – testoteronPada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen danpenurunan testosteron yang mengakibatkan hiperplasi stroma.

3. Interaksi stroma – epitelPeningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth factor danpenurunan transforming growth factor beta menyebabkan hiperplasi stromadan epitel.

4. Berkurangnya sel yang matiEstrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma danepitel dari kelenjar prostat.

5. Teori sel stemSel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit (Roger Kirby,

1994 : 38).

PATHWAY 

Pathway Download DISINI

GEJALA BPH

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai Syndroma

Prostatisme. Syndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu :

1. Gejala Obstruktif yaitu :a. Hesitansi yaitu memulai kencing yang lama dan seringkali disertaidengan mengejan yang disebabkan oleh karena otot destrussor buli-buli memerlukan waktu beberapa lama meningkatkan tekananintravesikal guna mengatasi adanya tekanan dalam uretra prostatika.

b. Intermitency yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang disebabkankarena ketidakmampuan otot destrussor dalam pempertahankantekanan intra vesika sampai berakhirnya miksi.

c. Terminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir kencing.

Page 26: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 26/55

 

d. Pancaran lemah : kelemahan kekuatan dan kaliber pancarandestrussor memerlukan waktu untuk dapat melampaui tekanan diuretra.

e. Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belumpuas.

2. Gejala Iritasi yaitu :

a. Urgency yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit ditahan.b. Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi

pada malam hari (Nocturia) dan pada siang hari.c. Disuria yaitu nyeri pada waktu kencing

DIAGNOSIS

Untuk menegakkan diagnosis BPH dilakukan beberapa cara antara lain

1. Anamnesa

Kumpulan gejala pada BPH dikenal dengan LUTS (Lower Urinary TractSymptoms) antara lain: hesitansi, pancaran urin lemah, intermittensi,

terminal dribbling, terasa ada sisa setelah miksi disebut gejala obstruksi dan

gejala iritatif dapat berupa urgensi, frekuensi serta disuria.

2. Pemeriksaan Fisika. Dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu. Nadi

dapat meningkat pada keadaan kesakitan pada retensi urin akut,dehidrasi sampai syok pada retensi urin serta urosepsis sampai syok –septik.

b. Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk

mengetahui adanya hidronefrosis, dan pyelonefrosis. Pada daerahsupra simfiser pada keadaan retensi akan menonjol. Saat palpasiterasa adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin miksi. Perkusidilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin

c. Penis dan uretra untuk mendeteksi kemungkinan stenose meatus,striktur uretra, batu uretra, karsinoma maupun fimosis.

d. Pemeriksaan skrotum untuk menentukan adanya epididimitise. Rectal touch / pemeriksaan colok dubur bertujuan untuk menentukan

konsistensi sistim persarafan unit vesiko uretra dan besarnya prostat.Dengan rectal toucher dapat diketahui derajat dari BPH, yaitu :

Derajat I = beratnya ± 20 gram. Derajat II = beratnya antara 20 – 40 gram.

Derajat III = beratnya > 40 gram.3. Pemeriksaan Laboratorium

a. Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar guladigunakan untuk memperoleh data dasar keadaan umum klien.

b. Pemeriksaan urin lengkap dan kultur.c. PSA (Prostatik Spesific Antigen) penting diperiksa sebagai

kewaspadaan adanya keganasan.4. Pemeriksaan Uroflowmetri

Page 27: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 27/55

 

5. Salah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pancaran urin. Secaraobyektif pancaran urin dapat diperiksa dengan uroflowmeter denganpenilaian :

a. Flow rate maksimal > 15 ml / dtk = non obstruktif.b. Flow rate maksimal 10 – 15 ml / dtk = border line.c. Flow rate maksimal < 10 ml / dtk = obstruktif.

d. Pemeriksaan Imaging dan Rontgenologik BOF (Buik Overzich ) :Untuk melihat adanya batu dan metastase

pada tulang. USG (Ultrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi,

volume dan besar prostat juga keadaan buli – buli termasukresidual urin. Pemeriksaan dapat dilakukan secara transrektal,transuretral dan supra pubik.

IVP (Pyelografi Intravena). Digunakan untuk melihat fungsiexkresi ginjal dan adanya hidronefrosis.

Pemeriksaan Panendoskop. Untuk mengetahui keadaan uretradan buli – buli.

PENATALAKSANAAN

Modalitas terapi BPH adalah :

1. Observasi

 Yaitu pengawasan berkala pada klien setiap 3 – 6 bulan kemudian setiap

tahun tergantung keadaan klien

2. Medikamentosa

 Terapi ini diindikasikan pada BPH dengan keluhan ringan, sedang, dan berat

tanpa disertai penyulit. Obat yang digunakan berasal dari: phitoterapi

(misalnya: Hipoxis rosperi, Serenoa repens, dll), gelombang alfa blocker dan

golongan supresor androgen.

3. Pembedahana. Indikasi pembedahan pada BPH adalah :

Klien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi urinakut.

Klien dengan residual urin > 100 ml. Klien dengan penyulit.  Terapi medikamentosa tidak berhasil. Flowmetri menunjukkan pola obstruktif.

b. Pembedahan dapat dilakukan dengan :  TURP (Trans Uretral Reseksi Prostat ® 90 – 95 % ) Retropubic Atau Extravesical Prostatectomy Perianal Prostatectomy Suprapubic Atau Tranvesical Prostatectomy

Page 28: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 28/55

 

4. Alternatif lain (misalnya: Kriyoterapi, Hipertermia, Termoterapi, TerapiUltrasonik .

DIAGNOSA & PERENCANAAN KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut :

Pre Operasi :

I. Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik,pembesaran prostat,dekompensasi otot destrusor danketidakmapuan kandung kemih unmtuk berkontraksi secaraadekuat. 

Tujuan : tidak terjadi obstruksi

Kriteria hasil :Berkemih dalam jumlah yang cukup, tidak teraba distensi

kandung kemih

Rencana Tindakan: 

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Dorong pasien untuk berkemih

tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba

dirasakan

Meminimalkan retensi urina

distensi berlebihan pada

kandung kemih

2 Observasi aliran urina perhatian

ukuran dan kekuatan pancaranurina

Untuk mengevaluasi obstruksi

dan pilihan intervensi

3 Awasi dan catat waktu serta

 jumlah setiap kali berkemih

Retensi urine meningkatkan

tekanan dalam saluran

perkemihan yang dapat

mempengaruhi fungsi ginjal

4 Berikan cairan sampai 3000 ml

sehari dalam toleransi jantung

Peningkatkan aliran cairan

meningkatkan perfusi ginjal

serta membersihkan ginjal

,kandung kemih dari

pertumbuhan bakteri

5 Berikan obat sesuai indikasi

(antispamodik)

Mengurangi spasme kandung

kemih dan mempercepat

penyembuhan

Page 29: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 29/55

 

II. Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli – buli, distensikandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria. Tujuan :Nyeri hilang / terkontrolKriteria hasil: Klien melaporkan nyeri hilang / terkontrol, menunjukkanketrampilan relaksasi dan aktivitas terapeutik sesuai indikasi untuk situasiindividu. Tampak rileks, tidur / istirahat dengan tepat

Rencana Tindakan:

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Dorong pasien untuk berkemih

tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba

dirasakan

Meminimalkan retensi urina

distensi berlebihan pada

kandung kemih

2 Observasi aliran urina perhatian

ukuran dan kekuatan pancaran

urina

Untuk mengevaluasi obstruksi

dan pilihan intervensi

3 Awasi dan catat waktu serta jumlah setiap kali berkemih

Retensi urine meningkatkantekanan dalam saluran

perkemihan yang dapat

mempengaruhi fungsi ginjal

4 Berikan cairan sampai 3000 ml

sehari dalam toleransi jantung

Peningkatkan aliran cairan

meningkatkan perfusi ginjal

serta membersihkan ginjal

,kandung kemih dari

pertumbuhan bakteri

5 Berikan obat sesuai indikasi(antispamodik)

Mengurangi spasme kandungkemih dan mempercepat

penyembuhan

III. Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan pascaobstruksi diuresis. Tujuan: Keseimbangan cairan tubuh tetap terpelihara.Kriteria hasil: Mempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan dengan: tanda-tanda vital stabil, nadi perifer teraba, pengisian perifer baik, membranmukosa lembab dan keluaran urin tepat.Rencana Tindakan: 

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL1 Awasi keluaran tiap jam bila

diindikasikan. Perhatikan

keluaran 100-200 ml/

Diuresisi yang cepat dapat

mengurangkan volume total

karena ketidakl cukupan jumlah

natrium diabsorbsi tubulus

ginjal

Page 30: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 30/55

 

2 Pantau masukan dan haluaran

cairan

Indikator keseimangan cairan

dan kebutuhan penggantian

3 Awasi tanda-tanda vital,

perhatikan peningkatan nadi dan

pernapasan, penurunan tekanandarah, diaforesis, pucat

Deteksi dini terhadap

hipovolemik sistemik

4  Tingkatkan tirah baring dengan

kepala lebih tinggi

Menurunkan kerja jantung

memudahkan hemeostatis

sirkulasi

5 Kolaborasi dalam memantau

 pemeriksaan laboratorium sesuaiindikasi, contoh: Hb / Ht, jumlah sel

darah merah. Pemeriksaan koagulasi,

 jumlah trombosit

Berguna dalam evaluasi

kehilangan darah / kebutuhan

penggantian. Serta dapat

mengindikasikan terjadinya

komplikasi misalnya penurunan

faktor pembekuan darah

IV. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ataumenghadapi prosedur bedah Tujuan: Pasien tampak rileks.Kriteria hasil: Menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi,menunjukkan rentang yang yang tepat tentang perasaan dan penurunan rasatakutRencana Tindakan: 

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Dampingi klien dan bina

hubungan saling percaya

Menunjukkan perhatian dan

keinginan untuk membantu

2 Memberikan informasi tentang

prosedur tindakan yang akan

dilakukan

Membantu pasien dalam

memahami tujuan dari suatu

tindakan

3 Dorong pasien atau orang

terdekat untuk menyatakan

masalah atau perasaan

Memberikan kesempatan pada

pasien dan konsep solusi

pemecahan masalah

V. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhanpengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi Tujuan : Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit danprognosisnyaKriteria hasil: Melakukan perubahan pola hidup atau prilasku ysng perlu,berpartisipasi dalam program pengobatanRencana Tindakan:

Page 31: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 31/55

 

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Dorong pasien menyatakan

rasa takut persaan dan

perhatian

Membantu pasien dalam

mengalami perasaan

2 Kaji ulang prosespenyakit,pengalaman pasien

Memberikan dasar pengetahuandimana pasien dapat membuat

pilihan informasi terapi.

Post Operasi :

I. Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisisekunder pada TUR-P Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang.Kriteria hasil o Klien mengatakan nyeri berkurang / hilango Ekspresi wajah klien tenang.o Klien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi.o Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.o  Tanda – tanda vital dalam batas normal

Rencana Tindakan:

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1  Jelaskan pada klien tentang

gejala dini spasmus kandung

kemih

Kien dapat mendeteksi gajala dini

spasmus kandung kemih

2 Pemantauan klien pada

interval yang teratur selama

48 jam, untuk mengenal

gejala – gejala dini dari

spasmus kandung kemih

Menentukan terdapatnya

spasmus sehingga obat – obatan

bisa diberikan

3  Jelaskan pada klien bahwa

intensitas dan frekuensi akan

berkurang dalam 24 sampai48 jam

Memberitahu klien bahwa

ketidaknyamanan hanya

temporer

4 Beri penyuluhan pada klien

agar tidak berkemih ke

seputar kateter

Mengurang kemungkinan

spasmus.

5 Anjurkan pada klien untuk Mengurangi tekanan pada luka

Page 32: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 32/55

 

tidak duduk dalam waktu yang

lama sesudah tindakan TUR-P

insisi

6 Ajarkan penggunaan teknik

relaksasi, termasuk latihan

nafas dalam, visualisasi

Menurunkan tegangan otot,

memfokuskan kembali perhatian

dan dapat meningkatkankemampuan koping

7  Jagalah selang drainase urine

tetap aman dipaha untuk

mencegah peningkatan

tekanan pada kandung kemih.

Irigasi kateter jika terlihat

bekuan pada selang

Sumbatan pada selang kateter

oleh bekuan darah dapat

menyebabkan distensi kandung

kemih dengan peningkatan

spasme

8 Observasi tanda – tanda vital Mengetahui perkembangan lebih

lanjut.

9 Kolaborasi dengan dokter

untuk memberi obat – obatan

(analgesik atau anti

spasmodik )

Menghilangkan nyeri dan

mencegah spasmus kandung

kemih.

II. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alatselama pembedahan, kateter, irigasi kandung kemih sering. Tujuan: Klien tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi.

Kriteria hasil: o Klien tidak mengalami infeksi.o Dapat mencapai waktu penyembuhan.o  Tanda – tanda vital dalam batas normal dan tidak ada tanda – tanda

shock

Rencana Tindakan:

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Pertahankan sistem kateter

steril, berikan perawatan

kateter dengan steril

Mencegah pemasukan bakteri

dan infeksi

2 Anjurkan intake cairan yang

cukup (2500 – 3000) sehingga

dapat menurunkan potensial

infeksi.

Meningkatkan output urine

sehingga resiko terjadi ISK 

dikurangi dan mempertahankan

fungsi ginjal

Page 33: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 33/55

 

3 Pertahankan posisi urobag

dibawah

Menghindari refleks balik urine

yang dapat memasukkan bakteri

ke kandung kemih

4 Observasi tanda – tanda vital,

laporkan tanda – tanda shockdan demam

Mencegah sebelum terjadi

shock.

5 Observasi urine: warna,

 jumlah, bau.

Mengidentifikasi adanya infeksi.

6 Kolaborasi dengan dokter

untuk memberi obat antibiotik

Untuk mencegah infeksi dan

membantu proses

penyembuhan

III. Resiko tinggi cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakanpembedahan .Tujuan: Tidak terjadi perdarahan.Kriteria hasil: o Klien tidak menunjukkan tanda – tanda perdarahan .o  Tanda – tanda vital dalam batas normal .o Urine lancar lewat kateter .

Rencana Tindakan

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1  Jelaskan pada klien tentangsebab terjadi perdarahan

setelah pembedahan dan

tanda – tanda perdarahan

Menurunkan kecemasan kliendan mengetahui tanda – tanda

perdarahan

2 Irigasi aliran kateter jika

terdeteksi gumpalan dalm

saluran kateter

Gumpalan dapat menyumbat

kateter, menyebabkan

peregangan dan perdarahan

kandung kemih

3 Sediakan diet makanan tinggi

serat dan memberi obat untuk

memudahkan defekasi

Dengan peningkatan tekanan

pada fosa prostatik yang akan

mengendapkan perdarahan

4 Mencegah pemakaian

termometer rektal,

pemeriksaan rektal atau

huknah, untuk sekurang –

Dapat menimbulkan perdarahan

prostat

Page 34: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 34/55

 

kurangnya satu minggu

5 Pantau traksi kateter: catat

waktu traksi di pasang dan

kapan traksi dilepas

 Traksi kateter menyebabkan

pengembangan balon ke sisi

fosa prostatik, menurunkan

perdarahan. Umumnya dilepas 3– 6 jam setelah pembedahan

6 Observasi: Tanda – tanda vital

tiap 4 jam,masukan dan

haluaran dan warna urine

Deteksi awal terhadap

komplikasi, dengan intervensi

yang tepat mencegah kerusakan

 jaringan yang permanen

IV. Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akanimpoten akibat dari TUR-P. 

Tujuan: Fungsi seksual dapat dipertahankanKriteria hasil:o Klien tampak rileks dan melaporkan kecemasan menurun .o Klien menyatakan pemahaman situasi individual .o Klien menunjukkan keterampilan pemecahan masalah .o Klien mengerti tentang pengaruh TUR – P pada seksual.

Rencana tindakan :

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Beri kesempatan pada klien

untuk memperbincangkantentang pengaruh TUR – P

terhadap seksual

Untuk mengetahui masalah

klien

2  Jelaskan tentang :

kemungkinan kembali

ketingkat tinggi seperti semula

dan kejadian ejakulasi

retrograd (air kemih seperti

susu)

Kurang pengetahuan dapat

membangkitkan cemas dan

berdampak disfungsi seksual

3 Mencegah hubungan seksual 3-

4 minggu setelah operasi

Bisa terjadi perdarahan dan

ketidaknyamanan

Page 35: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 35/55

 

4 Dorong klien untuk

menanyakan kedokter salama

di rawat di rumah sakit dan

kunjungan lanjutan

Untuk mengklarifikasi

kekhawatiran dan memberikan

akses kepada penjelasan yang

spesifik

V. Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kuranginformasiTujuan: Klien dapat menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhanberobat lanjutan .Kriteria hasil: o Klien akan melakukan perubahan perilaku.o Klien berpartisipasi dalam program pengobatan.o Klien akan mengatakan pemahaman pada pantangan kegiatan dan

kebutuhan berobat lanjutan

Rencana tindakan:

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL

1 Beri penjelasan untuk

mencegah aktifitas berat

selama 3-4 minggu

Dapat menimbulkan perdarahan

2 Beri penjelasan untuk

mencegah mengedan waktu

BAB selama 4-6 minggu; dan

memakai pelumas tinja

untuk laksatif sesuaikebutuhan

Mengedan bisa menimbulkan

perdarahan, pelunak tinja bisa

mengurangi kebutuhan

mengedan pada waktu BAB

3 Pemasukan cairan sekurang–

kurangnya 2500-3000

ml/hari

Mengurangi potensial infeksi dan

gumpalan darah

4 Anjurkan untuk berobat

lanjutan pada dokter

Untuk menjamin tidak ada

komplikasi

5 Kosongkan kandung kemih

apabila kandung kemih

sudah penuh

Untuk membantu proses

penyembuhan

VI. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri / efek pembedahan Tujuan: Kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi.Kriteria hasil: o Klien mampu beristirahat / tidur dalam waktu yang cukup.

Page 36: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 36/55

 

o Klien mengungkapan sudah bisa tidur .o Klien mampu menjelaskan faktor penghambat tidur .

Rencana tindakan:

No RENCANA TINDAKAN RASIONAL1  Jelaskan pada klien dan

keluarga penyebab gangguan

tidur dan kemungkinan cara

untuk menghindari

Meningkatkan pengetahuan

klien sehingga mau kooperatif 

dalam tindakan perawatan

2 Ciptakan suasana yang

mendukung, suasana tenang

dengan mengurangi

kebisingan

Suasana tenang akan

mendukung istirahat

3 Beri kesempatan klien untuk

mengungkapkan penyebab

gangguan tidur

Menentukan rencana mengatasi

gangguan

4 Kolaborasi dengan dokter

untuk pemberian obat yang

dapat mengurangi nyeri

(Analgesik)

Mengurangi nyeri sehingga klien

bisa istirahat dengan cukup

 

DAFTAR PUSTAKA

1. Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana AsuhanKeperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan Dan PendokumentasianPerawatan Pasien. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2. Long, B.C., 1996. Perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan ProsesKeperawatan. Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

3. Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994. Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Surabaya,Fakultas Kedokteran Airlangga / RSUD. dr. Soetomo.

4. Hardjowidjoto S. (1999).Benigna Prostat Hiperplasia. Airlangga University

Press. Surabaya5. Soeparman. (1990). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI. Jakarta.

http://kapukonline.wordpress.com/2010/02/

TURP ( TransUretral Reseksi Prostat )

Page 37: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 37/55

 

TURP adalah suatu operasi pengangkatan jaringan prostat lewat uretramenggunakan resektroskop.

TURP merupakan operasi tertutup tanpa insisi serta tidak mempunyai efekmerugikan terhadap potensi kesembuhan. Operasi ini dilakukan pada prostat yangmengalami pembesaran antara 30-60 gram, kemudian dilakukan reseksi. Cairan irigasi

digunakan secara terus-menerus dengan cairan isotonis selama prosedur. Setelahdilakukan reseksi, penyembuhan terjadi dengan granulasi dan reepitelisasi uretra parsprostatika (Anonim,FK UI,1995).

Setelah dilakukan TURP, dipasang kateter Foley tiga saluran no. 24 yang dilengkapibalon 30 ml, untuk memperlancar pembuangan gumpalan darah dari kandung kemih.Irigasi kanding kemih yang konstan dilakukan setelah 24 jam bila tidak keluar bekuandarah lagi. Kemudian kateter dibilas tiap 4 jam sampai cairan jernih. Kateter dingkatsetelah 3-5 hari setelah operasi dan pasien harus sudah dapat berkemih dengan lancar.

TURP masih merupakan standar emas. Indikasi TURP ialah gejala-gejala dari sedangsampai berat, volume prostat kurang dari 60 gram dan pasien cukup sehat untuk menjalanioperasi. Komplikasi TURP jangka pendek adalah perdarahan, infeksi, hiponatremia atau

retensio oleh karena bekuan darah. Sedangkan komplikasi jangka panjang adalah strikturauretra, ejakulasi retrograd (50-90%), impotensi (4-40%). Karena pembedahan tidakmengobati penyebab BPH, maka biasanya penyakit ini akan timbul kembali 8-10 tahunkemudian.

http://ppni-klaten.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=64:bph&catid=38:ppni-ak-

category&Itemid=66

Transurethral reseksi prostat (TURP)

Published by Bupa's health information team, April 2009. Diterbitkan oleh tim informasikesehatan Bupa's, April 2009.

This factsheet is for people who are planning to have a type of prostate surgery called

transurethral resection of the prostate (TURP), or who would like information about it. factsheet

ini adalah untuk orang-orang yang berencana untuk memiliki jenis operasi prostat disebut reseksitransurethral dari prostat (TURP), atau yang ingin memperoleh informasi tentang hal itu.

TURP is an operation to remove some of an enlarged prostate gland. TURP adalah operasi untuk menghapus beberapa kelenjar prostat membesar.

Your care will be adapted to meet your individual needs and may differ from what is described

here. perawatan Anda akan disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pribadi Anda dan mungkin berbeda dari apa yang dijelaskan di sini. So it's important that you follow your surgeon's advice.

Jadi, sangatlah penting bahwa Anda mengikuti saran dokter bedah Anda.

Page 38: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 38/55

 

• About TURP Tentang TURP • What are the alternatives to TURP? Apa saja alternatif untuk TURP? • Preparing for your operation Persiapan untuk operasi Anda • About the operation Tentang operasi • What to expect afterwards Apa yang diharapkan setelah • Recovering from TURP Memulihkan dari TURP • What are the risks? Apa resikonya? • Further information Informasi lebih lanjut • Questions and answers Pertanyaan dan jawaban • Related topics Topik terkait • Sources Sumber 

About TURP Tentang TURP

TURP is the most common operation for an enlarged prostate (benign prostatic hyperplasia or 

BPH). TURP adalah operasi yang paling umum untuk pembesaran prostat (benign prostatichyperplasia atau BPH). BPH, sometimes known as benign prostatic hypertrophy, benign

 prostatic obstruction, is an overgrowth of cells of the prostate that blocks the flow of urine,

making it difficult to pass urine. BPH, kadang-kadang dikenal sebagai hipertrofi prostat jinak,obstruksi prostat jinak, merupakan pertumbuhan berlebih dari sel-sel prostat yang menghalangi

aliran urin, sehingga sulit untuk buang air kecil.

The prostate and surrounding structures Prostat dan struktur sekitarnya 

What are the alternatives to TURP? Apa saja alternatif 

untuk TURP?

You may need surgery if your symptoms get worse and medicines don't help. Anda mungkin

memerlukan pembedahan jika gejala-gejala menjadi lebih buruk dan obat-obatan tidak membantu. There are alternative procedures depending on the severity of your condition: Ada

 prosedur alternatif tergantung pada beratnya kondisi Anda:

• transurethral incision of the prostate transurethral insisi prostat• open prostatectomy terbuka prostatektomi• minimally invasive or keyhole surgery such as microwave therapy,

electrovaporisation and laser vaporisation minimal invasif atau pembedahan

lubang kunci seperti terapi microwave, electrovaporisation dan penguapanlaser

Your surgeon will discuss which procedure is most suitable for you. Anda dokter bedah yang

akan membahas prosedur yang paling cocok untuk Anda.

Preparing for your operation Persiapan untuk operasi Anda

Page 39: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 39/55

 

Your surgeon will explain how to prepare for your operation. Dokter bedah Anda akan

menjelaskan cara mempersiapkan untuk operasi Anda. For example, if you smoke you will be

asked to stop, as smoking increases your risk of getting a wound infection and slows your recovery. Misalnya, jika Anda merokok Anda akan diminta untuk berhenti, seperti merokok 

meningkatkan risiko Anda mendapatkan infeksi luka dan memperlambat pemulihan Anda.

You will need to stay in hospital for about four days. Anda akan perlu tinggal di rumah sakit

selama sekitar empat hari.

The operation is usually done under general anaesthesia. Operasi ini biasanya dilakukan dengan

anestesi umum. This means you will be asleep during the operation. Ini berarti Anda akan tidur 

selama operasi. Alternatively, you may prefer to have the surgery under spinal or epidural

anaesthesia. Atau, Anda dapat memilih untuk memiliki operasi di bawah anestesi spinal atauepidural. This completely blocks feeling from the waist down and you will stay awake during the

operation. Blok ini benar-benar merasakan dari pinggang ke bawah dan Anda akan tetap terjaga

selama operasi. You may be offered a sedative with a spinal anaesthetic to help you relax during

the operation. Anda mungkin menawarkan obat penenang dengan anestesi tulang belakang untuk membantu Anda rileks selama operasi.

Your surgeon will advise which type of anaesthesia is most suitable for you. Dokter bedah Anda

akan memberi tahu jenis anestesi yang paling cocok untuk Anda.

If you're having general anaesthesia, you will be asked to follow fasting instructions. Jika Anda

mengalami anestesi umum, Anda akan diminta untuk mengikuti petunjuk berpuasa. Typically

you must not eat or drink for about six hours beforehand. Biasanya Anda tidak harus makan atau

minum selama sekitar enam jam sebelumnya. However, some anaesthetists allow occasional sipsof water until two hours before a general anaesthetic. Namun, beberapa dokter anestesi

memungkinkan sesekali minum sedikit air sampai dua jam sebelum anestesi umum.

At the hospital your nurse will explain how you will be cared for during your stay. Di rumahsakit perawat Anda akan menjelaskan bagaimana Anda akan dirawat selama Anda tinggal. Your 

nurse may check your heart rate, blood pressure and test your urine. perawat Anda dapat

memeriksa denyut jantung, tekanan darah, dan tes urine Anda.

Your surgeon will usually ask you to sign a consent form. Dokter bedah Anda biasanya akanmeminta Anda untuk mengisi sebuah formulir persetujuan. This confirms that you understand

the risks, benefits and possible alternatives to the procedure and have given your permission for 

it to go ahead. Ini menegaskan bahwa Anda memahami risiko, manfaat dan alternatif yang

mungkin untuk prosedur dan telah diberi izin Anda untuk itu untuk terus maju.

You may be asked to wear compression stockings to help prevent blood clots forming in the

veins in your legs. Anda mungkin diminta untuk mengenakan kaus kaki kompresi untuk 

membantu mencegah pembekuan darah terbentuk di pembuluh darah di kaki Anda. You mayneed to have an injection of an anticlotting medicine called heparin as well as, or instead of,

stockings. Anda mungkin perlu suntikan obat heparin anticlotting disebut juga, atau bukan,

stoking.

Page 40: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 40/55

 

About the operation Tentang operasi

The operation itself takes up to an hour and a half. Operasi itu sendiri memakan waktu sampai

satu jam setengah.

TURP is performed using a narrow, flexible, tube-like telescopic camera called an endoscope.TURP dilakukan menggunakan, sempit fleksibel, kamera teleskopik seperti tabung yang disebut

endoskop. The endoscope is inserted into your urethra (the tube that carries urine from the

 bladder and out through the penis). endoskopi yang dimasukkan ke dalam uretra Anda (tabungyang membawa urin dari kandung kemih dan keluar melalui penis). Your surgeon will then cut

out and remove the middle of your enlarged prostate using specially adapted surgical

instruments. Dokter bedah Anda akan dipotong dan menghapus tengah prostat diperbesar Andamenggunakan instrumen bedah khusus disesuaikan.

During the operation, your bladder is flushed with a sterile solution to remove the pieces of 

 prostate tissue. Selama operasi, kandung kemih Anda memerah dengan larutan steril untuk 

menghapus potongan jaringan prostat.

What to expect afterwards Apa yang diharapkan setelah

You will need to rest until the effects of the anaesthetic have passed. Anda harus beristirahat

sampai efek dari anestesi telah berlalu. You may not be able to feel or move your legs for several

hours after a spinal or epidural anaesthetic. Anda mungkin tidak dapat merasakan ataumemindahkan kedua kaki Anda selama beberapa jam setelah anestesi spinal atau epidural.

You may need pain relief to help with any discomfort as the anaesthetic wears off. Anda

mungkin perlu nyeri bantuan untuk membantu dengan ketidaknyamanan sebagai obat bius habis.

You will have a catheter to drain urine from your bladder into a bag. Anda akan memiliki kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih ke dalam tas. The catheter is also used to wash out

your bladder with a sterile solution. kateter ini juga digunakan untuk mencuci kandung kemih

dengan larutan steril. This helps to flush out any blood clots in your bladder. Hal ini membantu

untuk flush out setiap gumpalan darah di dalam kandung kemih Anda.

Tell your surgeon or nurse if your bladder starts feeling full - sometimes a small blood clot can

 block the catheter. Beritahu dokter bedah atau perawat jika kandung kemih Anda mulai merasa

 penuh - kadang-kadang gumpalan darah kecil dapat memblokir kateter.

The catheter will be removed when your urine begins to run clear. kateter akan dihapus bila urinAnda mulai menjalankan jelas. This is usually within two to three days. Ini biasanya dalam dua

sampai tiga hari.

You may have a drip in your arm to prevent dehydration - this will be removed once you're

drinking enough fluid. Anda mungkin telah infus di lengan Anda untuk mencegah dehidrasi - iniakan dihapus setelah Anda minum cukup cairan.

Page 41: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 41/55

 

You will be encouraged to get out of bed and move around as this helps prevent chest infections

and blood clots in your legs. Anda akan didorong untuk keluar dari tempat tidur dan bergerak di

sekitar karena hal ini membantu mencegah infeksi dada dan pembekuan darah di kaki Anda.

You will usually be able to go home after about four days. Anda biasanya akan bisa pulang ke

rumah setelah sekitar empat hari.

You will need to arrange for someone to drive you home. Anda akan perlu untuk mengatur 

seseorang untuk mengantarmu pulang. You should try to have a friend or relative stay with youfor the first 24 hours. Anda harus mencoba punya teman atau kerabat yang tinggal bersama Anda

selama 24 jam pertama.

Recovering from TURP Memulihkan dari TURP

If you need pain relief, you can take over-the-counter painkillers such as paracetamol or ibuprofen. Jika Anda perlu bantuan sakit, Anda dapat mengambil obat penghilang rasa sakit

over-the-counter seperti parasetamol atau ibuprofen. Always read the patient information thatcomes with your medicine and if you have any questions, ask your pharmacist for advice. Selalu baca informasi pasien yang datang dengan obat Anda dan jika Anda memiliki pertanyaan,

mintalah apoteker untuk nasihat.

General anaesthesia can temporarily affect your coordination and reasoning skills, so you

shouldn't drink alcohol, operate machinery or sign legal documents for 48 hours afterwards.anestesi umum sementara dapat mempengaruhi koordinasi dan keterampilan penalaran, sehingga

Anda tidak harus minum alkohol, mengoperasikan mesin atau menandatangani dokumen hukum

selama 48 jam setelah itu.

You should drink enough fluid to flush out your bladder and help you to recover. Anda harusminum cukup cairan untuk flush out kandung kemih Anda dan membantu Anda untuk 

memulihkan. You should drink enough so that your urine appears pale yellow. Anda harus

minum cukup sehingga Anda muncul urin kuning pucat.

It can take up to six weeks to recover fully from TURP. Ini bisa memakan waktu hingga enamminggu untuk sembuh dari TURP. After two weeks you can resume your normal activities,

including sex. Setelah dua minggu, Anda dapat melanjutkan aktivitas normal, termasuk seks.

You shouldn't do any strenuous activity for about six weeks after the operation. Anda tidak harusmelakukan aktivitas berat selama sekitar enam minggu setelah operasi.

Follow your surgeon's advice about driving. Ikuti saran dokter bedah Anda tentang mengemudi.You shouldn't drive until you're confident that you could perform an emergency stop without

discomfort. Anda tidak harus drive sampai Anda yakin bahwa Anda bisa menjalankanmenghentikan darurat tanpa ketidaknyamanan. This is usually about six weeks after the

operation. Hal ini biasanya sekitar enam minggu setelah operasi.

What are the risks? Apa resikonya?

Page 42: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 42/55

 

TURP is commonly performed and generally safe. TURP biasanya dilakukan dan biasanya

aman. However, in order to make an informed decision and give your consent to the procedure,

you need to be aware of the possible side-effects and the risk of complications. Namun, untuk membuat suatu keputusan dan memberikan persetujuan Anda untuk prosedur ini, Anda harus

sadar akan efek samping yang mungkin dan risiko komplikasi.

Side-effects of TURP Efek samping TURP

These are the unwanted, but mostly mild and temporary effects of a successful treatment. Ini

adalah tidak diinginkan, tapi sebagian besar ringan dan sementara efek dari perawatan yang

 berhasil. For example, feeling sick as a result of the general anaesthetic and some discomfortfrom the catheter. Misalnya, merasa sakit sebagai akibat dari anestesi umum dan beberapa

ketidaknyamanan dari kateter.

Some specific side-effects can be expected as a result of this operation, including the following.

Beberapa efek samping yang spesifik bisa diharapkan sebagai hasil dari operasi ini, termasuk 

 berikut.

• Blood in the urine or semen - this will clear up after about two weeks. Darahdalam urin atau air mani - hal ini akan jelas setelah sekitar dua minggu.

• An urgent need to pass urine. Kebutuhan mendesak untuk buang air kecil. You may also feel a burning sensation when you do pass urine - this will clearup after a few weeks. Anda juga dapat merasakan sensasi terbakar ketikaAnda buang air kecil - hal ini akan jelas setelah beberapa minggu.

• Incontinence (urine leakage) - talk to your doctor if this happens, but it nearlyalways clears up. Inkontinensia (kebocoran urin) - berbicara dengan dokterAnda jika hal ini terjadi, tapi hampir selalu membersihkan up.

• Impotence - this isn't usually a problem and some men find their erections

improve. Impotensi - ini biasanya tidak masalah dan beberapa orangmenemukan mereka meningkatkan ereksi.

• Retrograde ejaculation - where semen passes into your bladder duringorgasm instead of out of the penis. Retrograde ejakulasi - di mana air manimasuk ke dalam kandung kemih selama orgasme, bukan keluar dari penis.Retrograde ejaculation isn't usually a problem, but it may reduce fertility.Ejakulasi retrograd biasanya tidak masalah, tetapi dapat mengurangikesuburan.

If you develop a fever, have pain when passing urine or if your urine is smelly, you should see

your GP as you may have an infection. Jika Anda mengembangkan demam, merasakan sakitketika lewat air seni atau jika urin Anda bau, Anda akan melihat dokter karena Anda mungkin

memiliki infeksi.

Complications of TURP Komplikasi TURP

This is when problems occur during or after the operation. Ini terjadi ketika masalah terjadi

selama atau setelah operasi. Most men aren't affected. Kebanyakan pria tidak terpengaruh. The

 possible complications of any operation include an unexpected reaction to the anaesthetic,

Page 43: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 43/55

 

excessive bleeding or developing a blood clot, usually in a vein in the leg (deep vein thrombosis,

DVT). Komplikasi yang mungkin timbul dari operasi apapun termasuk reaksi tak terduga untuk 

 pendarahan, anestesi berlebihan atau mengembangkan suatu bekuan darah, biasanya dalam suatu pembuluh darah di kaki (deep vein thrombosis, DVT).

Specific complications of this operation include those listed below. Khusus komplikasi operasiini termasuk yang tercantum di bawah ini.

• Infection. Infeksi. You will be given antibiotics before the operation if you're athigh risk. Anda akan diberikan sebelum operasi antibiotik jika Anda berisikotinggi.

•  TURP syndrome. TURP sindrom. This is where the fluid used to flush yourbladder during the operation is absorbed into your body. Di sinilah fluidayang digunakan untuk flush kandung kemih selama operasi yang diserap kedalam tubuh Anda. This can cause low blood pressure (hypotension) and youmay feel sick or vomit. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah(hipotensi) dan Anda mungkin merasa sakit atau muntah.

• Repeating the operation. Mengulangi operasi. This may be required if yourprostate grows back, or if too little was removed during the first operation.Hal ini mungkin diperlukan jika prostat Anda tumbuh kembali, atau jikaterlalu sedikit telah dihapus selama operasi pertama.

The exact risks are specific to you and differ for every person, so we haven't included statistics

here. Risiko tepat ditujukan khusus untuk Anda dan berbeda untuk setiap orang, jadi kami tidak 

termasuk statistik di sini. Ask your surgeon to explain how these risks apply to you. Mintalahdokter bedah Anda untuk menjelaskan bagaimana risiko tersebut berlaku bagi Anda.

Further information Informasi lebih lanjut

• Health outcomes of Bupa operations Kesehatan hasil operasi Bupawww.bupa.co.uk/healthsurveys www.bupa.co.uk / healthsurveys 

• Prostate UK Prostat Inggris020 8877 5840 020 8877 5840www.prostateuk.org www.prostateuk.org 

Transurethral resection of the prostate (TURP) Q&As

Transurethral reseksi prostat (TURP) Q & Sebagai

See our answers to common questions about transurethral resection of the prostate (TURP) ,including: Lihat jawaban kami untuk pertanyaan umum tentang reseksi transurethral dari prostat

(TURP) , termasuk:

• I'm having an operation for benign prostatic hyperplasia (BPH). Sayamengalami operasi untuk benign prostatic hyperplasia (BPH). How long will ittake to recover from my operation? Berapa lama waktu yang dibutuhkanuntuk pulih dari operasi saya? 

Page 44: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 44/55

 

• I have heard about laser surgery for an enlarged prostate - what is this? Akutelah mendengar tentang operasi laser untuk diperbesar prostat - apa ini? 

• What is TURP syndrome? Apa TURP sindrom? 

Related topics Topik terkait

• Caring for surgical wounds Merawat luka bedah • Compression stockings Kompresi stoking • Deep vein thrombosis Deep vein thrombosis • Enlarged prostate (benign prostatic hyperplasia) Pembesaran prostat

(hiperplasia prostat jinak) • General anaesthesia Anestesi umum • Impotence Ketidakmampuan • Local anaesthesia and sedation Anestesi lokal dan obat penenang • Low blood pressure Tekanan darah rendah • Over-the-counter painkillers Over-the-counter obat pereda sakit • Prostate cancer Kanker prostat • Urge incontinence Inkontinensia 

Sources Sumber

• Wilt TJ, N'Dow J. Benign prostatic hyperplasia. Layu TJ, J. N'Dow jinak prostatichyperplasia. Part 2: management. Bagian 2: Manajemen. BMJ 2008; 336:206-210. www.bmj.com BMJ 2008; 336:206-210. www.bmj.com 

• Guidelines on benign prostatic hyperplasia. Pedoman benign prostatichyperplasia. European Association of Urology, 2004. www.uroweb.org Asosiasi Urologi Eropa, 2004. www.uroweb.org 

•  Transurethral microwave therapy for BPH. Transurethral microwave terapi

untuk BPH. Bandolier. www.jr2.ox.ac.uk , accessed 3 September 2008Bandolier. www.jr2.ox.ac.uk , diakses 3 September 2008

• Hoffman RM, Monga M, Elliot SP, et al. Hoffman RM, M Monga, SP Elliot, et al.Microwave thermotherapy for benign prostatic hyperplasia. Microwavethermotherapy untuk benign prostatic hyperplasia. Cochrane Database of Systematic Reviews 2007, Issue 4. Cochrane Database of Review, Sistematik2007 Issue 4. Art. Art. No: CD004135. No: CD004135. DOI:10.1002/14651858. DOI: 10.1002/14651858. pub2. www.cochrane.org pub2.www.cochrane.org 

•  Transurethral electrovaporisation of the prostate. Transurethralelectrovaporisation prostat. National Institute for Health and ClinicalExcellence (NICE), 2003, Interventional Procedure Guidance 14.

www.nice.org.uk Institut Nasional untuk Kesehatan dan Klinis Excellence(NICE) 2003,, Pedoman Prosedur Intervensi 14. www.nice.org.uk 

• Harkaway RC, Issa MM. Harkaway RC, Issa MM. Medical and minimallyinvasive therapies for the treatment of benign prostatic hyperplasia. Medisdan terapi invasif minimal untuk pengobatan benign prostatic hyperplasia.Prostate Cancer Prostatic Dis 2006; 9:204-214. www.nature.com/pcan ProstatKanker prostat Dis 2006; 9:204-214. www.nature.com / pcan 

Page 45: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 45/55

 

• Potassium-titanyl-phosphate (KTP) laser vaporisation of the prostate forbenign prostatic obstruction. Kalium-titanyl-fosfat (KTP) penguapan laser dariprostat untuk obstruksi prostat jinak. National Institute for Health and ClinicalExcellence (NICE), 2005, Interventional Procedure Guidance 120.www.nice.org.uk Institut Nasional untuk Kesehatan dan Klinis Excellence(NICE) 2005,, 120 Interventional Prosedur Bimbingan. www.nice.org.uk 

• BPH: Surgery. BPH: Bedah. Prostate UK. www.prostateuk.org , accessed 3September 2008 Inggris prostat. www.prostateuk.org , diakses 3 September2008

• Allman KG, Wilson IH. Allman KG, IH Wilson. Oxford Handbook of Anaesthesia.Oxford Handbook of Anaesthesia. 2nd ed. 2nd ed. Oxford: Oxford UniversityPress, 2006: 567-569 Oxford: Oxford University Press, 2006: 567-569

• Hahn RG. Hahn RG. Fluid absorption in endoscopic surgery. Fluidapenyerapan dalam bedah endoskopik. Br J Anaesthesia 2006; 96:8-20.http://bja.oxfordjournals.orgBr J Anaesthesia 2006; 96:8-20.http://bja.oxfordjournals.org 

• Some practical advice. Beberapa saran praktis. Prostate UK.www.prostateuk.org , accessed 3 September 2008 Inggris prostat.www.prostateuk.org , diakses 3 September 2008

• Longmore M, Wilkinson IB, Rajagopolan S. Oxford Handbook of ClinicalMedicine. Longmore M, IB Wilkinson, S. Rajagopolan Oxford HandbookKedokteran Klinis. 6th ed. 6 ed. Oxford: Oxford University Press, 2004: 496-497 Oxford: Oxford University Press, 2004: 496-497

• Personal communication, Mr Raj Persad, Consultant Urologist, Spire BristolHospital, 10 October 2008 Komunikasi pribadi, Bapak Raj Persad, Konsultanurologist, Spire Bristol Rumah Sakit, 10 Okt 2008

http://translate.google.co.id/translate?hl=id&langpair=en|

id&u=http://hcd2.bupa.co.uk/fact_sheets/html/turp.html

BENIGNA PROSTAT HIPERTROPI 

Rapani

1. Pengertian

Benigna Prostat Hiperplasi ( BPH ) adalah pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan olehkarena hiperplasi beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan

fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika ( Lab / UPF Ilmu Bedah

RSUD dr. Sutomo, 1994 : 193 ).

BPH adalah pembesaran progresif dari kelenjar prostat ( secara umum pada pria lebih tua dari 50

tahun ) menyebabkan berbagai derajat obstruksi uretral dan pembatasan aliran urinarius( Marilynn, E.D, 2000 : 671 ).

1. Etiologi

Page 46: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 46/55

 

Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui. Namun yang pasti

kelenjar prostat sangat tergantung pada hormon androgen. Faktor lain yang erat kaitannya

dengan BPH adalah proses penuaan Ada beberapa factor kemungkinan penyebab antara lain :

1). Dihydrotestosteron

Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar   prostat mengalami hiperplasi

2). Perubahan keseimbangan hormon estrogen - testoteron

Pada proses penuaan pada pria terjadi peningkatan hormon estrogen dan penurunan testosteronyang mengakibatkan hiperplasi stroma.

3). Interaksi stroma - epitel

Peningkatan epidermal gorwth factor atau fibroblast growth factor dan penurunan transforming

growth factor beta menyebabkan hiperplasi stroma dan epitel.4). Berkurangnya sel yang mati

Estrogen yang meningkat menyebabkan peningkatan lama hidup stroma dan epitel dari kelenjar 

 prostat.

5). Teori sel stemSel stem yang meningkat mengakibatkan proliferasi sel transit ( Roger Kirby, 1994 : 38 ).

4. Gejala Benigne Prostat Hyperplasia

Gejala klinis yang ditimbulkan oleh Benigne Prostat Hyperplasia disebut sebagai Syndroma

Prostatisme. Syndroma Prostatisme dibagi menjadi dua yaitu :

1. Gejala Obstruktif yaitu :

a. Hesitansi yaitu memulai kencing yang lama dan seringkali disertai dengan mengejan yangdisebabkan oleh karena otot destrussor buli-buli memerlukan waktu beberapa lama

meningkatkan tekanan intravesikal guna mengatasi adanya tekanan dalam uretra prostatika. b. Intermitency yaitu terputus-putusnya aliran kencing yang disebabkan karena ketidakmampuanotot destrussor dalam pempertahankan tekanan intra vesika sampai berakhirnya miksi.

c. Terminal dribling yaitu menetesnya urine pada akhir kencing.

d. Pancaran lemah : kelemahan kekuatan dan kaliber pancaran destrussor memerlukan waktuuntuk dapat melampaui tekanan di uretra.

e. Rasa tidak puas setelah berakhirnya buang air kecil dan terasa belum puas.

2. Gejala Iritasi yaitu :

a. Urgency yaitu perasaan ingin buang air kecil yang sulit ditahan.

  b. Frekuensi yaitu penderita miksi lebih sering dari biasanya dapat terjadi pada malam hari(Nocturia) dan pada siang hari.

c. Disuria yaitu nyeri pada waktu kencing.

2. Diagnosis

Untuk menegakkan diagnosis BPH dilakukan beberapa cara antara lain

Page 47: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 47/55

 

1). Anamnesa

Kumpulan gejala pada BPH dikenal dengan LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) antara lain:

hesitansi, pancaran urin lemah, intermittensi, terminal dribbling, terasa ada sisa setelah miksidisebut gejala obstruksi dan gejala iritatif dapat berupa urgensi, frekuensi serta disuria.

2) Pemeriksaan Fisik 

1. Dilakukan dengan pemeriksaan tekanan darah, nadi dan suhu. Nadi dapat meningkat padakeadaan kesakitan pada retensi urin akut, dehidrasi sampai syok pada retensi urin serta

urosepsis sampai syok - septik.

2. Pemeriksaan abdomen dilakukan dengan tehnik bimanual untuk mengetahui adanyahidronefrosis, dan pyelonefrosis. Pada daerah supra simfiser pada keadaan retensi akan

menonjol. Saat palpasi terasa adanya ballotemen dan klien akan terasa ingin miksi.

Perkusi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya residual urin.3. Penis dan uretra untuk mendeteksi kemungkinan stenose meatus, striktur uretra, batu

uretra, karsinoma maupun fimosis.

4. Pemeriksaan skrotum untuk menentukan adanya epididimitis5. Rectal touch / pemeriksaan colok dubur bertujuan untuk menentukan konsistensi sistim persarafan unit vesiko uretra dan besarnya prostat. Dengan rectal toucher dapat diketahui

derajat dari BPH, yaitu :

a). Derajat I = beratnya lebih kurang 20 gram.  b). Derajat II = beratnya antara 20 – 40 gram.

c). Derajat III = beratnya > 40 gram.

3) Pemeriksaan Laboratorium

• Pemeriksaan darah lengkap, faal ginjal, serum elektrolit dan kadar gula digunakan untuk 

memperoleh data dasar keadaan umum klien.• Pemeriksaan urin lengkap dan kultur.• PSA (Prostatik Spesific Antigen) penting diperiksa sebagai kewaspadaan adanya

keganasan.

4) Pemeriksaan Uroflowmetri

Salah satu gejala dari BPH adalah melemahnya pancaran urin. Secara obyektif pancaran urin

dapat diperiksa dengan uroflowmeter dengan penilaian :a). Flow rate maksimal > 15 ml / dtk = non obstruktif.

  b). Flow rate maksimal 10 – 15 ml / dtk = border line.

c). Flow rate maksimal < 10 ml / dtk = obstruktif.5) Pemeriksaan Imaging dan Rontgenologik  

a). BOF (Buik Overzich ) :Untuk melihat adanya batu dan metastase pada tulang.

 b). USG (Ultrasonografi), digunakan untuk memeriksa konsistensi, volume dan besar prostat juga keadaan buli – buli termasuk residual urin. Pemeriksaan dapat dilakukan secara transrektal,

Page 48: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 48/55

 

transuretral dan supra pubik.

c). IVP (Pyelografi Intravena)

Digunakan untuk melihat fungsi exkresi ginjal dan adanya hidronefrosis.d) Pemeriksaan Panendoskop

Untuk mengetahui keadaan uretra dan buli – buli.

3. Penatalaksanaan

Modalitas terapi BPH adalah :1). Observasi

Yaitu pengawasan berkala pada klien setiap 3 – 6 bulan kemudian setiap tahun tergantung

keadaan klien

2). MedikamentosaTerapi ini diindikasikan pada BPH dengan keluhan ringan, sedang, dan berat tanpa disertai

  penyulit. Obat yang digunakan berasal dari: phitoterapi (misalnya: Hipoxis rosperi, Serenoa

repens, dll), gelombang alfa blocker dan golongan supresor androgen.

3). PembedahanIndikasi pembedahan pada BPH adalah :

a). Klien yang mengalami retensi urin akut atau pernah retensi urin akut.

  b). Klien dengan residual urin > 100 ml.

c). Klien dengan penyulit.

d). Terapi medikamentosa tidak berhasil.e). Flowmetri menunjukkan pola obstruktif.

Pembedahan dapat dilakukan dengan :

a). TURP 90 - 95→(Trans Uretral Reseksi Prostat % )

  b). Retropubic Atau Extravesical Prostatectomc). Perianal Prostatectomy

d). Suprapubic Atau Tranvesical Prostatectomy

4). Alternatif lain (misalnya: Kriyoterapi, Hipertermia, Termoterapi, Terapi Ultrasonik .

B. Diagnosa keperawatan.

Diagnosa keperawatan yang mungkin timbul adalah sebagai berikut :

Pre Operasi :

1). Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih unmtuk berkontraksi

secara adekuat.

2). Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli – buli, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.

3). Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis..

4). Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi prosedur bedah5). Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan

dengan kurangnya informasi

Post Operasi :1) Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada TUR-P

Page 49: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 49/55

 

2) Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama pembedahan, kateter,

irigasi kandung kemih sering.

3) Resiko tinggi cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan4) Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten akibat dari

TUR-P.

5) Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasi6) Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri sebagai efek pembedahan

B. Perencanaan

1. Sebelum Operasi

a. Obstruksi akut / kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran

  prostat,dekompensasi otot destrusor dan ketidakmapuan kandung kemih untuk berkontraksi

secara adekuat.

1) Tujuan : tidak terjadi obstruksi3) Kriteria hasil :

Berkemih dalam jumlah yang cukup, tidak teraba distensi kandung kemih

4) Rencana tindakan dan rasional

1. Dorong pasien untuk berkemih tiap 2-4 jam dan bila tiba-tiba dirasakan.

R/ Meminimalkan retensi urina distensi berlebihan pada kandung kemih2. Observasi aliran urina perhatian ukuran dan kekuatan pancaran urina

R / Untuk mengevaluasi ibstruksi dan pilihan intervensi

3. Awasi dan catat waktu serta jumlah setiap kali berkemihR/ Retensi urine meningkatkan tekanan dalam saluran perkemihan yang dapat mempengaruhi

fungsi ginjal4. Berikan cairan sampai 3000 ml sehari dalam toleransi jantung.R / Peningkatkan aliran cairan meningkatkan perfusi ginjal serta membersihkan ginjal ,kandung

kemih dari pertumbuhan bakteri

5. Berikan obat sesuai indikasi ( antispamodik)R/ mengurangi spasme kandung kemih dan mempercepat penyembuhan

 b. Nyeri ( akut ) berhubungan dengan iritasi mukosa buli – buli, distensi kandung kemih, kolik ginjal, infeksi urinaria.

1). Tujuan

  Nyeri hilang / terk2). Kriteria hasil

Klien melaporkan nyeri hilang / terkontrol, menunjukkan ketrampilan relaksasi dan aktivitas

terapeutik sesuai indikasi untuk situasi individu. Tampak rileks, tidur / istirahat dengan tepat.

3). Rencana tindakan dan rasional

a) Kaji nyeri, perhatikan lokasi, intensitas ( skala 0 - 10 ).

R / Nyeri tajam, intermitten dengan dorongan berkemih / masase urin sekitar kateter 

Page 50: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 50/55

 

menunjukkan spasme buli-buli, yang cenderung lebih berat pada pendekatan TURP ( biasanya

menurun dalam 48 jam ).

 b) Pertahankan patensi kateter dan sistem drainase. Pertahankan selang bebas dari lekukan dan bekuan.

R/ Mempertahankan fungsi kateter dan drainase sistem, menurunkan resiko distensi / spasme

  buli - c). Pertahankan tirah baring bila diindikasikan

R/ Diperlukan selama fase awal selama fase akut.

d) Berikan tindakan kenyamanan ( sentuhan terapeutik, pengubahan posisi, pijatan punggung )dan aktivitas terapeutik.

R / Menurunkan tegangan otot, memfokusksn kembali perhatian dan dapat meningkatkan

kemampuan koping.

f) Berikan rendam duduk atau lampu penghangat bila diindikasikan.R/ Meningkatkan perfusi jaringan dan perbaikan edema serta meningkatkan penyembuhan

( pendekatan perineal ).

f) Kolaborasi dalam pemberian antispasmodik  

R / Menghilangkan spasme

c. Resiko tinggi kekurangan cairan yang berhubungan dengan pasca obstruksi diuresis.1). Tujuan

Keseimbangan cairan tubuh tetap terpelihara.

2). Kriteria hasilMempertahankan hidrasi adekuat dibuktikan dengan: tanda -tanda vital stabil, nadi perifer teraba,

  pengisian perifer baik, membran mukosa lembab dan keluaran urin tepat.

3). Rencana tindakan dan rasional

a). Awasi keluaran tiap jam bila diindikasikan. Perhatikan keluaran 100-200 ml/.R/ Diuresisi yang cepat dapat mengurangkan volume total karena ketidakl cukupan jumlahnatrium diabsorbsi tubulus ginjal.

  b). Pantau masukan dan haluaran cairan

R/ Indikator keseimangan cairan dan kebutuhan penggantian.c). Awasi tanda-tanda vital, perhatikan peningkatan nadi dan pernapasan, penurunan tekanan

darah, diaforesis, pucat,

R/ Deteksi dini terhadap hipovolemik sistemik  

d). Tingkatkan tirah baring dengan kepala lebih tinggiR/ Menurunkan kerja jantung memudahkan hemeostatis sirkulasi.

g). Kolaborasi dalam memantau pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi, contoh:

Hb / Ht, jumlah sel darah merah. Pemeriksaan koagulasi, jumlah trombosiR/ Berguna dalam evaluasi kehilangan darah / kebutuhan penggantian. Serta dapat

mengindikasikan terjadinya komplikasi misalnya penurunan faktor pembekuan darah,

d. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan atau menghadapi prosedur bedah.

1). Tujuan

Pasien tampak rileks.

Page 51: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 51/55

 

2). Kriteria hasil

Menyatakan pengetahuan yang akurat tentang situasi, menunjukkan rentang yang yang tepattentang perasaan dan penurunan rasa takut.

3). Rencana tindakan dan rasionala). Dampingi klien dan bina hubungan saling percaya

R/ Menunjukka perhatian dan keinginan untuk membantu

  b). Memberikan informasi tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan.R / Membantu pasien dalam memahami tujuan dari suatu tindakan.

c). Dorong pasien atau orang terdekat untuk menyatakan masalah atau perasaan.

R/ Memberikan kesempatan pada pasien dan konsep solusi pemecahan masalah

e. Kurang pengetahuan tentang kondisi ,prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan

dengan kurangnya informasi

1). Tujuan : Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan prognosisnya.

2). Kriteria hasil

Melakukan perubahan pola hidup atau prilasku ysng perlu, berpartisipasi dalam program

 pengobatan.

3). Rencana tindakan dan rasional

a). Dorong pasien menyatakan rasa takut persaan dan perhatian.R / Membantu pasien dalam mengalami perasaan.

  b) Kaji ulang proses penyakit,pengalaman pasienR/ Memberikan dasar pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan informasi terapi.

II. Sesudah operasi

1. Nyeri berhubungan dengan spasmus kandung kemih dan insisi sekunder pada TUR-P

Tujuan: Nyeri berkurang atau hilang.

Kriteria hasil :- Klien mengatakan nyeri berkurang / hilang.

- Ekspresi wajah klien tenang.

- Klien akan menunjukkan ketrampilan relaksasi.- Klien akan tidur / istirahat dengan tepat.

- Tanda – tanda vital dalam batas normal.

Rencana tindakan :

1. Jelaskan pada klien tentang gejala dini spasmus kandung kemih.

R/ Kien dapat mendeteksi gajala dini spasmus kandung kemih.

Page 52: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 52/55

 

2. Pemantauan klien pada interval yang teratur selama 48 jam, untuk mengenal gejala – gejala

dini dari spasmus kandung kemih.

R/ Menentukan terdapatnya spasmus sehingga obat – obatan bisa diberikan3. Jelaskan pada klien bahwa intensitas dan frekuensi akan berkurang dalam 24 sampai 48 jam.

R/ Memberitahu klien bahwa ketidaknyamanan hanya temporer.

4. Beri penyuluhan pada klien agar tidak berkemih ke seputar kateter.R/ Mengurang kemungkinan spasmus.

5. Anjurkan pada klien untuk tidak duduk dalam waktu yang lama sesudah tindakan TUR-P.

R / Mengurangi tekanan pada luka insisi6. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi, termasuk latihan nafas dalam, visualisasi.

R / Menurunkan tegangan otot, memfokuskan kembali perhatian dan dapat meningkatkan

kemampuan koping.

7. Jagalah selang drainase urine tetap aman dipaha untuk mencegah peningkatan tekanan padakandung kemih. Irigasi kateter jika terlihat bekuan pada selang.

R/ Sumbatan pada selang kateter oleh bekuan darah dapat menyebabkan distensi kandung kemih

dengan peningkatan spasme.

8. Observasi tanda – tanda vitalR/ Mengetahui perkembangan lebih lanjut.

9. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat – obatan (analgesik atau anti spasmodik )R / Menghilangkan nyeri dan mencegah spasmus kandung kemih.

2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama pembedahan, kateter,irigasi kandung kemih sering.

Tujuan: Klien tidak menunjukkan tanda – tanda infeksi .

Kriteria hasil:- Klien tidak mengalami infeksi.

- Dapat mencapai waktu penyembuhan.- Tanda – tanda vital dalam batas normal dan tidak ada tanda – tanda shock.Rencana tindakan:

1. Pertahankan sistem kateter steril, berikan perawatan kateter dengan steril.

R/ Mencegah pemasukan bakteri dan infeksi2. Anjurkan intake cairan yang cukup ( 2500 – 3000 ) sehingga dapat menurunkan potensial

infeksi.

R/ . Meningkatkan output urine sehingga resiko terjadi ISK dikurangi dan mempertahankan

fungsi ginjal.3. Pertahankan posisi urobag dibawah.

R/ Menghindari refleks balik urine yang dapat memasukkan bakteri ke kandung kemih.

4. Observasi tanda – tanda vital, laporkan tanda – tanda shock dan demam.R/ Mencegah sebelum terjadi shock.

5. Observasi urine: warna, jumlah, bau.

R/ Mengidentifikasi adanya infeksi.6. Kolaborasi dengan dokter untuk memberi obat antibiotik.

R/ Untuk mencegah infeksi dan membantu proses penyembuhan

Page 53: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 53/55

 

3. Resiko tinggi cidera: perdarahan berhubungan dengan tindakan pembedahan .

Tujuan: Tidak terjadi perdarahan.

Kriteria hasil:- Klien tidak menunjukkan tanda – tanda perdarahan .

- Tanda – tanda vital dalam batas normal .

- Urine lancar lewat kateter .Rencana tindakan:

1. Jelaskan pada klien tentang sebab terjadi perdarahan setelah pembedahan dan tanda – tanda

  perdarahan R/ Menurunkan kecemasan klien dan mengetahui tanda – tanda perdarahan

2. Irigasi aliran kateter jika terdeteksi gumpalan dalm saluran kateter  

R/ Gumpalan dapat menyumbat kateter, menyebabkan peregangan dan perdarahan kandung

kemih3. Sediakan diet makanan tinggi serat dan memberi obat untuk memudahkan defekasi .

R/ Dengan peningkatan tekanan pada fosa prostatik yang akan mengendapkan perdarahan .

4. Mencegah pemakaian termometer rektal, pemeriksaan rektal atau huknah, untuk sekurang – 

kurangnya satu minggu .R/ Dapat menimbulkan perdarahan prostat .

5. Pantau traksi kateter: catat waktu traksi di pasang dan kapan traksi dilepas .R/ Traksi kateter menyebabkan pengembangan balon ke sisi fosa prostatik, menurunkan

  perdarahan. Umumnya dilepas 3 – 6 jam setelah pembedahan .

6. Observasi: Tanda – tanda vital tiap 4 jam,masukan dan haluaran dan warna urine

R/ Deteksi awal terhadap komplikasi, dengan intervensi yang tepat mencegah kerusakan jaringanyang permanen .

4. Resiko tinggi disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan akan impoten akibat dari TUR-P.Tujuan: Fungsi seksual dapat dipertahankan

Kriteria hasil:

- Klien tampak rileks dan melaporkan kecemasan menurun .- Klien menyatakan pemahaman situasi individual .

- Klien menunjukkan keterampilan pemecahan masalah .

- Klien mengerti tentang pengaruh TUR – P pada seksual.

Rencana tindakan :

1 . Beri kesempatan pada klien untuk memperbincangkan tentang pengaruh TUR – P terhadapseksual .

R/ Untuk mengetahui masalah klien .

2 . Jelaskan tentang : kemungkinan kembali ketingkat tinggi seperti semula dan kejadianejakulasi retrograd (air kemih seperti susu)

R/ Kurang pengetahuan dapat membangkitkan cemas dan berdampak disfungsi seksual

3 . Mencegah hubungan seksual 3-4 minggu setelah operasi .

R/ Bisa terjadi perdarahan dan ketidaknyamanan

Page 54: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 54/55

 

4 . Dorong klien untuk menanyakan kedokter salama di rawat di rumah sakit dan kunjungan

lanjutan .

R / Untuk mengklarifikasi kekhatiran dan memberikan akses kepada penjelasan yang spesifik.

5. Kurang pengetahuan: tentang TUR-P berhubungan dengan kurang informasiTujuan: Klien dapat menguraikan pantangan kegiatan serta kebutuhan berobat lanjutan .

Kriteria hasil:- Klien akan melakukan perubahan perilaku.

- Klien berpartisipasi dalam program pengobatan.

- Klien akan mengatakan pemahaman pada pantangan kegiatan dan kebutuhan berobat lanjutan .

Rencana tindakan:1. Beri penjelasan untuk mencegah aktifitas berat selama 3-4 minggu .

R/ Dapat menimbulkan perdarahan .

2. Beri penjelasan untuk mencegah mengedan waktu BAB selama 4-6 minggu; dan memakai

  pelumas tinja untuk laksatif sesuai kebutuhanR/ Mengedan bisa menimbulkan perdarahan, pelunak tinja bisa mengurangi kebutuhan

mengedan pada waktu BAB3. Pemasukan cairan sekurang–kurangnya 2500-3000 ml/hari.

R/ Mengurangi potensial infeksi dan gumpalan darah .

4. Anjurkan untuk berobat lanjutan pada dokter.

R/. Untuk menjamin tidak ada komplikasi .5. Kosongkan kandung kemih apabila kandung kemih sudah penuh .

R/ Untuk membantu proses penyembuhan .

6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri / efek pembedahanTujuan: Kebutuhan tidur dan istirahat terpenuhi.Kriteria hasil:

- Klien mampu beristirahat / tidur dalam waktu yang cukup.

- Klien mengungkapan sudah bisa tidur .- Klien mampu menjelaskan faktor penghambat tidur .

Rencana tindakan:

1. Jelaskan pada klien dan keluarga penyebab gangguan tidur dan kemungkinan cara untuk 

menghindari.R/ meningkatkan pengetahuan klien sehingga mau kooperatif dalam tindakan perawatan .

2. Ciptakan suasana yang mendukung, suasana tenang dengan mengurangi kebisingan .

R/ Suasana tenang akan mendukung istirahat3. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan penyebab gangguan tidur.

R/ Menentukan rencana mengatasi gangguan

4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat yang dapat mengurangi nyeri ( analgesik ).R/ Mengurangi nyeri sehingga klien bisa istirahat dengan cukup .

Page 55: gambar prostat

5/12/2018 gambar prostat - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/gambar-prostat 55/55

 

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, M.E., Marry, F..M and Alice, C.G., 2000. Rencana Asuhan Keperawatan : PedomanUntuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta, Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Long, B.C., 1996. Perawatan Medikal Bedah : Suatu Pendekatan Proses Keperawatan. Jakarta,

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Lab / UPF Ilmu Bedah, 1994. Pedoman Diagnosis Dan Terapi. Surabaya, Fakultas Kedokteran

Airlangga / RSUD. dr. Soetomo.

Hardjowidjoto S. (1999).Benigna Prostat Hiperplasia. Airlangga University Press. Surabaya

Soeparman. (1990). Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. FKUI. Jakarta.http://www.rafani.co.cc/2009/08/benigna-prostat-hipertropi.html