Critical Review 1

6
CRITICAL REVIEW ETIKA BISNIS PADA AKUNTANSI PUBLIK: DILEMA ETIKA YANG DI HADAPI OLEH AKUNTAN PUBLIK SAAT INI DAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN AKUNTANSI 1. Masalah Penelitian Adapun masalah dalam penelitian ini adalah dilema etika yang dihadapi oleh akuntan publik saat ini dalam kehidupan nyata terkait dengan bidang pekerjaannya. 2. Motivasi Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau literatur terkait dalam etika bisnis dan berbagi tanggapan dari survei terhadap akuntan publik mengenai dilema etika yang mereka alami dalam karir mereka 3. Teori dan Perumusan Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti tidak mengungkapkan hipotesis. Namun peneliti mengungkapkan teori-teori yang digunakan yang berkaitan dengan topik penelitian. 4. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data primer karena melalui survei yang ditujukan kepada akuntan yang saat ini bekerja sebagai akuntan publik. Peneliti melakukan survei terbuka untuk mengumpulkan contoh-contoh kehidupan nyata dari dilema etika yang

description

asSsSasASAsaSASDA

Transcript of Critical Review 1

CRITICAL REVIEWETIKA BISNIS PADA AKUNTANSI PUBLIK:DILEMA ETIKA YANG DI HADAPI OLEH AKUNTAN PUBLIK SAAT INIDAN IMPLIKASINYA PADA PENDIDIKAN AKUNTANSI

1. Masalah PenelitianAdapun masalah dalam penelitian ini adalah dilema etika yang dihadapi oleh akuntan publik saat ini dalam kehidupan nyata terkait dengan bidang pekerjaannya.

2. Motivasi PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau literatur terkait dalam etika bisnis dan berbagi tanggapan dari survei terhadap akuntan publik mengenai dilema etika yang mereka alami dalam karir mereka

3. Teori dan Perumusan Hipotesis PenelitianDalam penelitian ini, peneliti tidak mengungkapkan hipotesis. Namun peneliti mengungkapkan teori-teori yang digunakan yang berkaitan dengan topik penelitian.

4. Desain PenelitianPenelitian ini menggunakan data primer karena melalui survei yang ditujukan kepada akuntan yang saat ini bekerja sebagai akuntan publik. Peneliti melakukan survei terbuka untuk mengumpulkan contoh-contoh kehidupan nyata dari dilema etika yang dihadapi oleh para profesional yang bekerja di lapangan dan pandangan para profesional terhadap dilema etika.

5. Validitas Internal Hubungan Kausal Penelitian ini mencoba mengungkapkan dilema etika yang dialami oleh akuntan publik saat ini. Banyak peneliti telah menggunakan model Kohlberg (1969), Teori Moral Kognitif (CMT), untuk mengukur kemampuan penalaran etis. Kohlberg (1969) mengidentifikasi tahap budaya universal untuk pertimbangan moral dengan tahap dibagi menjadi tiga tingkat pemahaman. Teori etika yang terkait dengan pengambilan keputusan meliputi teori utilitarian, teori keadilan, dan teori hak. Beberapa penelitian fokus pada proses penalaran auditor dan bagaimana kaitannya dengan pengalaman dan pengetahuan auditor dengan menerapkan standar akuntansi (Butt, 1988; Merchant, 1989; Nelson et al 1995;. Vera-Munoz, 1998). Selain itu, sifat dari peran audit (auditor internal vs eksternal) mempengaruhi persepsi "whistle-blowing" (Arnold & Ponemon, 1991). Penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa faktor-faktor kontekstual, yang memicu respon individu terhadap situasi, berkaitan dengan proses penalaran dan intensitas moral (Jones, 1991; Hoyk & Hersey, 2008; Valentine & Bateman, 2011).Teori-teori tersebut mendukung penjelasan masalah dalam penelitian ini, sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan kausal antara teori dengan masalah yang diteliti dalam penelitian ini.

6. Validitas Eksternal Ukuran Sampel Survei ditujukan kepada empat puluh akuntan publik dengan tingkat responden 75%. Dari jumlah ini, hanya dua belas yang mengakui menghadapi dilema etika. Dari dua belas survei yang selesai, hanya sepuluh responden yang menjelaskan dilema etika yang mereka alami. Dua dari dua belas tidak jelas menggambarkan peristiwa tertentu dan, oleh karena itu, tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kualitas Pengumpulan Sampel dan Analisis DataSampel dalam penelitian ini adalah para profesional di bidang akuntansi yang bekerja sebagai akuntan publik. Survei ditujukan ke empat puluh akuntan publik dengan tingkat responden 75%. Dari jumlah ini, hanya dua belas mengakui menghadapi dilema etika. Dari dua belas survei selesai, hanya sepuluh responden khusus yang menjelaskan dilema etika yang mereka alami. Dua dari dua belas tidak jelas menggambarkan peristiwa tertentu dan, oleh karena itu, tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Kecocokan Pengujian Statistik yang DigunakanPenelitian ini tidak menggunakan pengujian statistik. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Formulasi Hipotesis, dan Analisis DataPada penelitian ini terkait dengan konsistensi anatara masalah penelitian, formulasi hipotesis dan analisis data tidak dapat diketahui. Hal ini karena dalam penelitian ini tidak menggunakan hipotesis sehingga konsistensi antara masalah, hipotesis dan analisis data tidak diketahui. Konsistensi antara Hasil Simpulan yang DitarikDalam penelitian ini terdapat konsistensi antara masalah dengan hasil kesimpulan yang ditarik. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:a. Kepekaan terhadap pertimbangan etis harus dipelajari di sekolah-sekolah; b. Ambiguitas merupakan bagian integral dari dilema etika yang harus dirangkul; c. Koneksi dan keutamaan bagi para pemangku kepentingan akan memiliki efek positif pada pembuatan keputusan etis; dan d. Etika kelas pendidikan harus meningkatkan kesadaran dilema potensi dan kemampuan penalaran etis latihan siswa dengan menggunakan pendekatan yang menggabungkan kedua aturan dan prinsip-prinsip untuk memandu pengambilan keputusan. Implikasi Hasil PenelitianDengan semua undang-undang akuntansi yang telah berlalu, undang-undang saat masih gagal untuk mengatasi banyak masalah mendasar yang berkaitan dengan skandal perusahaan yang ada atau potensial. Jika profesi akuntansi ingin mempertahankan standar etika yang tinggi, kita perlu membahas topik ini di sekolah-sekolah.Pendidikan etika saat ini harus melakukan apa yang kita tahu itu sudah mampu dilakukan; membantu siswa untuk menjadi sensitif dengan dilema etika yang akan mereka hadapi sebagai profesional. Implikasi Hasil PenelitianPendidik harus berusaha untuk mengembangkan kurikulum yang memberdayakan siswa untuk merangkul ambiguitas dilema etika dan meningkatkan kesadaran mereka tentang perangkap potensial untuk membuat keputusan etis. Kelas pendidikan etika harus memberitahukan dan latihan kemampuan penalaran etis siswa dengan menggunakan pendekatan yang menggabungkan kedua aturan dan prinsip-prinsip untuk memandu pengambilan keputusan.Keterbatasan PenelitianPenelitian ini memiliki keterbatasan yaitu responden survei terbatas untuk akuntan publik dan hanya beberapa peserta yang disurvei menyebutkan kasus aktual pelanggaran etika dan hukum, sementara tidak dilaporkan membuat keputusan etis. Penelitian lebih lanjut dapat memperluas untuk para profesional keuangan lainnya dan dapat menyempurnakan survei sehingga responden bisa merasa lebih nyaman untuk berbagi dilema etika yang mereka saksikan di lingkungan kerja bahkan jika mereka sendiri terlibat dalam kesalahan. Daftar PustakaPenulisan daftar pustaka telah sesuai dengan sistematika penulisan daftar pustaka. Seluruh sumber atau referensi yang terkait dengan penelitian telah dicantumkan secara lengkap dalam daftar pustaka.