CR Katarak
-
Upload
deny-rahmat-pamungkas -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
description
Transcript of CR Katarak
STATUS PASIEN1. IDENTITASNama
: Ny. OJenis Kelamin
: PerempuanUmur
: 72 tahunAgama
: Islam
Alamat
: Kampung citunggulPekerjaan
: Ibu Rumah TanggaTanggal pemeriksaan: 21 april 2015No. Rekam Medik
: 4771292. ANAMNESISAutoanamnesis pada tanggal 21 April 2015Keluhan utama
: pengelihatan kedua mata kaburRiwayat penyakit sekarang
:
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Soreang dengan keluhan pengelihatan di kedua mata pasien kabur. Keluahan dirasakan muncul perlahan-lahan semakin lama semakin buram sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pengelihatan yang semakin buram dirasakan semakin memberat sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan pasien seperti melihat asap. Pasien juga mengeluh sering merasa silau pada siang hari dan merasa lebih nyaman pada keadaan redup. Pasien juga mengeluh kedua mata pasien suka berair. Keluhan tidak disertai nyeri pada mata, tidak perih, dan mata tidak merah.Riwayat penyakit dahulu
:Pasien belum pernah menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat hipertensi dan DM disangkal pasien.Riwayat alergi
: Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat maupun alergi makanan.Riwayat operasi sebelumnya : Pasien belum pernah operasi sebelumnya.Riwayat pengobatan
: Pasien belum pernah menggunakan obat apapun sebelumnya. Dan baru pertama kali berobat.Riwayat penyakit keluarga
:
Tidak ada anggota keluarga pasien yang mengalami keluhan serupa.3. PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak Baik Kesadaran
: Compos Mentis Tanda Tanda Vital
Tekanan Darah: 130/80 mmHgNadi
: 68 x/menit
Respirasi : 20 x/menitSuhu
: 36,50C Pemeriksaan fisik lain kesan dalam batas normal Pemeriksaan visus
VOD: 3/60
PH : 6/60
VOS: 4/60
PH : 6/60
Status OftalmologiOcular Dextra (OD)Ocular Sinistra (OS)
OrthoforiaPosisi HirtcsburgOrthoforia
Baik Kesegala ArahGerakan Bola Mata
Baik Kesegala Arah
N/palpasiTekanan Intra OkularN/palpasi
Tidak Ada
Tidak AdaSuper Cilia
Madarosis
SikatrikTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaPalpebra Superior
Edema
HiperemisEntropion
Ektropion
Ptosis
BlefarospasmeTidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaPalpebra Inferior
Edema
HiperemisEntropion
Ektropion
Tumor/MassaTidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaKonjungtiva Tarsal Superior
Sekret
HiperemisFolikel
Papil
Sikatrik
BenjolanTidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaKonjungtiva Tarsal Inferior
Sekret
HiperemisAnemisFolikel
Papil
Sikatrik
BenjolanTidak Ada
Tidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaTidak AdaKonjungtiva Bulbi
Injeksi Konjungtiva
Injeksi Siliar
Subconjunctiva Bleeding
Pterigium
PinguekulaTidak Ada
Tidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
JernihTidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaTidak AdaAdaKorneaKejernihanSikatrik
Infiltrat
Ulkus
Keratik Presipitat
EdemaJernihTidak AdaTidak Ada
Tidak Ada
Tidak AdaTidak Ada
Sedang
Tidak Ada
Tidak AdaCOA
Kedalaman
Hifema
HipopionSedang
Tidak Ada
Tidak Ada
Bulat, Reguler, Central, 3 mmTidak Ada
positif positifIris/Pupil
Bentuk
Sinekia Anterior
Refleks Cahaya Langsung
Refleks Cahaya Tidak LangsungBulat, Reguler, Central, 3 mmTidak Ada
Positif
Positif
Keruh(+)Lensa
Kejernihan
Shadow TestKeruh(+)
Tidak diperiksaVitreus HumourTidak diperiksa
Reflex fundus (-)Funduskopi
Reflex fundus (-)
Pemeriksaan Biomikroskop (Slit Lamp)
:
Lensa ODS keruh (+)Pemeriksaan TIO dengan Tonometri Schiotz : Tidak Dilakukan4. RESUME
Pasien datang ke Poliklinik Mata RSUD Soreang dengan keluhan pengelihatan di kedua mata pasien kabur. Keluahan dirasakan muncul perlahan-lahan sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Pengelihatan yang semakin buram dirasakan semakin memberat sejak kurang lebih 1 bulan yang lalu. Keluhan tersebut dirasakan pasien seperti melihat asap.
Fotofobia (+) dan kedua mata pasien suka berair. Keluhan tidak disertai nyeri pada mata, tidak perih, dan mata tidak merah.Dari pemeriksaan fisik didapatkan, keadaan umum dan status generalis dalam batas normal, sedangkan status oftlamologis sebagai berikut: VOD3/60
VOS4/60 Lensa ODS keruh (+) Reflex fundus ODS (-) Shadow test ODS (+)5. DIAGNOSIS BANDING
a. Katarak senilis imatur ODSb. Katarak senilis Matur ODS6. DIAGNOSIS KERJA
Katarak senilis imatur ODS7. USULAN PEMERIKSAANPersiapan pre-op : darah rutin, GDS, EKG, foto rontgen thorax, USG mata
Pemeriksaan tonometri schiotz
Pemeriksaan biometri8. PENATALAKSANAANOperasi katarak dengan tehnik ECCE + pemasangan Intraokuler Lens9. PROGNOSIS Quo ad vitam
: ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanationam: ad bonamPEMBAHASAN
1. Mengapa di diagnosa katarak senilis imatur ?
Karena berdasarkan
Identitas : pada usia 72 tahun disebut katarak senilis
Katarak senilis adalah katarak yang dipengaruhi oleh faktor usia.
Anamnesis : didapatkan keluhan yang menuju ke diagnosis katarak yaitu :
Pengelihatan kabur seperti melihat asap
Pengelihatan kabur dirasakan muncul perlahan
Merasa silau pada siang hari
Lebih nyaman pada tempat redup. Pemeriksaan fisik : didapatkan kelainan pada status oftalmologi yang menuju pada katarak senilis imatur
Pada pemeriksaan visus :
VOD : 3/60 PH : 6/60
VOS : 4/60PH : 6/60
Pinhole masih maju karena kekeruhan pada lensa masih belum menutupi seluruh lensa sehingga masih dapat maju jika dilakukan pemeriksaan pinhole.
Pada lensa :
Keruh pada ODS
Shadow test ODS (+) : sehingga jenis katarak imatur
Pada pemeriksaan refleks fundus didapatkan refleks fundus (-) ODS menandaakan terdapat kelainan di media refraksi dalam hal ini lensa.
2. Mengapa terapi yang diberikan operatif ?
Karena pada pasien ini terdapat gangguan visual yang merupakan salah satu indikasi untuk dilakukannya operasi selain indikasi medis dan kosmetik.
3. Mengapa prognosis pasien tersebut demikian ?a. Ad vitam : ad bonam
karena jika ditangani dengan cepat dan dilakukan tindakan operatif pasien dapat sembuhb. Ad fungsional: dubia ad bonam
karena dengan dilakukan operatif dan pemasangan iol maka fungsi dari mata dapat kembali normal dengan baik kembali.c. Ad sanationam : ad bonam
karena dengan dilakukan operatif maka katarak tidak akan terjadi kembali dimata yang sama.
6