CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

29
LAPORAN KASUS F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR EPISODE KINI MANIK TANPA GJALA PSIKOTIK Dokter Pembimbing : dr. Tendry Septa, Sp.KJ Disusun oleh : M. Rizki Darmawan M., S Ked 0918011060 Laras Maranatha Tobing, S.Ked 0918011055 0

description

jiwa

Transcript of CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Page 1: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

LAPORAN KASUS

F31.1 GANGGUAN AFEKTIF BIPOLAR

EPISODE KINI MANIK TANPA GJALA PSIKOTIK

Dokter Pembimbing :

dr. Tendry Septa, Sp.KJ

Disusun oleh :

M. Rizki Darmawan M., S Ked 0918011060

Laras Maranatha Tobing, S.Ked 0918011055

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BAGIAN ILMU KESEHATAN JIWA

RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

2014

0

Page 2: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

I. IDENTIFIKASI PENDERITA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. YTW

Umur : 38 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pendidikan : S1

Pekerjaan : -

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Mongolia

Alamat : Jl. Gotong Royong no.1 RT.15 imo puro,

Metro Pusat

Status perkawinan : Menikah, memiliki satu anak

Nomor CM : 00-08-06

Tanggal Pemeriksaan : 31 Desember 2013. Pukul 13.00 WIB

II. PEMERIKSAAN FISIK

A. STATUS INTERNUS

Keadaan umum : Cukup Baik

Kesadaran : Compos mentis

Tekanan darah : 120 / 80 mmHg

Nadi : 80 x/menit

Suhu : 36,6 °C

Pernapasan : 20 x/menit

Sistem Respiratorik : dalam batas normal

Sistem Kardiovaskuler : dalam batas normal

Sistem Gastrointestinal : dalam batas normal

Sistem Urogenital : dalam batas normal

Kelainan Khusus : tidak ada

1

Page 3: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

B. STATUS NEUROLOGIS

Rangsang meningeal : tidak ada

Urat saraf kepala : normal

Sistem motorik : normal

Saraf vegetatif : normal

Fungsi luhur : normal

C. LABORATORIUM

Hb : 12,1 g/dl

Ht : 36%

LED 1 jam : -

Eritrosit : 4.200.000 sel/mm

Leukosit : 5.400 sel/mm

GDS : -

Protein total : -

SGPT/SGOT : 16/16

Ureum : 26

Creatinin : 1

Kolesterol total : -

Uric acid : -

Trigliserida : -

III. PEMERIKSAAN PSIKIATRI

A. AUTOANAMNESA

A1. KELUHAN UTAMA

Pasien mengaku ingin menjual tanah yang diakui pasien diberikan

oleh orang tuanya

2

Page 4: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

A2. RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT

–Tahun 1984

Pasien mengaku sering ditampar oleh ayah kandungnya, dan pasien

merasa ibunya pilih kasih terutama dalam pembagian porsi makanan,

sejak saat itu pasien merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang

tuanya dan pasien merasa stress.

– Tahun 1990

Pada tahun 1990 ketika pasien duduk di bangku kelas II SMP, pasien

mengaku dipermalukan oleh gurunya di depan kelas, selain itu ia juga

kecewa terhadap nilai beberapa mata pelajaran di sekolah yang

diperoleh yang diyakini oleh pasien tidak sesuai dengan kemampuan

dia. Pasien merasa seharusnya ia mendapatkan nilai yang lebih baik,

sejak itu pasien merasa stress dan suka mudah marah tanpa sebab,

kemudian pasien dipindahkan sekolah ke Salatiga. Di Yogyakarta,

pasien dibawa berobat ke RS Puri Nirmala oleh keluarganya dan

pasien mendapatkan obat yang diminum selama satu tahun, lalu ia

kembali dibawa ke Lampung dan melanjutkan pendidikannya di

Metro.

–Tahun 1992

Pasien dipisahkan dengan teman dekat lelaki pasien oleh orang tuanya,

sejak saat itu pasien stress. Pasien banyak bicara dan tidak jelas. Lalu

keluarga membawa pasien ke RS Jiwa Daerah Provinsi Lampung dan

dirawat selama 1 minggu. Setelah 1 minggu dirawat, pasien pulang,

dalam keadaan tenang, rutin kontrol dan makan obat teratur.

– Tahun 2008

Pasien kembali dibawa berobat oleh keluarganya ke RS Jiwa Daerah

Provinsi Lampung dikarenakan pasien sulit tidur dan terlalu gembira.

Pasien dirawat selama 2 bulan. Setelah 2 bulan dirawat, pasien pulang,

dalam keadaan tenang, rutin kontrol dan makan obat teratur.

–Tahun 2012 (Januari)

3

Page 5: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Pasien dibawa oleh keluarganya dirawat di RS. Jiwa Daerah Provinisi

Lampung karena ia tidak dapat diatur, dan pasien dirawat selama 5

bulan.

– Tahun 2013 (Desember)

Pasien dibentak oleh kakak kandungnya dikarenakan ingin menjual

tanah yang diakui milik dirinya. Pasien merasa ia sangat sedih

dikarenakan kakak yang paling disayanginya membentak dirinya,

kemudian pasien dibawa oleh keluarganya ke RS Jiwa Daerah

Provinisi Lampung pada tanggal 21 Desember 2013.

A3. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :

Riwayat cedera kepala dan kejang disangkal

A4. RIWAYAT PENYAKIT FISIK & PEMAKAIAN OBAT

TERLARANG

Menurut pasien, selama ini pasien tidak pernah mengkonsumsi zat-zat

psikoaktif. Pasien juga menyatakan bahwa dia tidak pernah

mengkonsumsi alkohol dan merokok.

A5. RIWAYAT PRAMORBID

a. Riwayat kehamilan dan persalinan

Pasien tidak mengetahui.

b. Riwayat bayi dan balita

Pasien tidak mengetahui.

c. Riwayat anak dan remaja

Pasien merupakan anak yang aktif, manja dan ingin selalu

diperhatikan. Pasien mengaku mudah bergaul dengan teman

sebayanya. Pasien mulai berobat dengan gangguan suasana perasaan.

A6. RIWAYAT PENDIDIKAN

- SD : SD, tamat 6 tahun.

- SMP : SMP Xaverius Teluk Betung, SMP Satwa Wacana

4

Page 6: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Salatiga, dan SMP Kartika Tamat Metro tamat 3 tahun

- SMA : Tamat sekolah 3 tahun

- Sarjana : Mengaku tamat sarjana ISIP

Pasien mengaku selalu mendapatkan peringkat teratas di kelasnya.

A7. RIWAYAT AGAMA

Pasien mengaku beragama islam sejak menikah (usia 28 tahun),

sebelumnya pasien mengaku menganut agama katolik yang

merupakan kepercayaan kedua orang tua kandungnya.

A8. RIWAYAT KEHIDUPAN SOSIAL

Sebelum ia mengalami gejala psikiatria sangat aktif dalam kegiatan

sehari-hari, namun setelah mengalami gangguan pasien menjadi

penyendiri dan mudah marah.

A9. RIWAYAT PELANGGARAN HUKUM

Pasien mengaku tidak pernah berurusan dengan pihak kepolisian.

A10. RIWAYAT PEKERJAAN

Pasien belum pernah bekerja dan hanya menjadi ibu rumah tangga.

A11. RIWAYAT PERKAWINAN

Pasien pernah menikah sekali pada tahun 2004 dan memiliki seorang anak.

Pada awal pernikahannya pasien hidup harmonis dengan suaminya, namun

setelah melahirkan, penyakitnya menjadi lebih sering kambuh. Pasien juga

menambahkan suaminya mengalami skizofrenia. Ia sering dimarahi dan

5

Page 7: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

pernah ingin ditusuk oleh suaminya. Hal ini membuat ia dan suaminya

berpisah.

A12. RIWAYAT KELUARGA

Pasien merupakan anak keenam dari 6 bersaudara. Sejak usia 3 bulan, ia

dibesarkan oleh orang tua angkat. Ia mempunyai seorang kakak dan

seorang adik angkat. Ia hidup dengan ekonomi yang pas-pasan karena

orang tua angkatnya mengalami kebangkrutan. Hubungan pasien baik

dengan orang tua angkatnya.

Pada usia 13 tahun, pasien baru mengetahui statusnya sebagai anak angkat.

Sejak sakit ini, pasien dikembalikan kepada orang tua kandungnya karena

masalah ekonomi untuk pengobatannya. Pasien mengaku orang tua

kandungnya adalah orang yang kaya. Hubungan pasien dengan keluarga

kandungnya tidak begitu harmonis. Pasien merasa orang tua kandungnya

pilih kasih dan tidak pernah mendengarkannya.

Pasien memiliki seorang anak laki-laki. Namun, sejak kecil ia tidak

mengenalkan dirinya sebagai orang tua. Ia menganggap lebih baik menjadi

sahabat bagi anaknya karena takut anaknya malu dengan keadaan dirinya

sebagai orang gila. Pasien merasa anaknya tetap menyayanginya.

Skema pohon keluarga :

(kandung) (angkat)

Keterangan:

6

Page 8: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

: Laki-laki

: Wanita

: pasien

A13. RIWAYAT SOSIAL EKONOMI

Pasien tidak memiliki pekerjaan, dengan statusnya sebagai orang gila tidak

ada yang menerimanya bekerja. Namun, sebelum masuk rumah sakit, ia

mengaku pernah berinvestasi dan menyewakan rumah.

B. AUTOANAMNESIS

Dilakukan pada hari Senin, tanggal 31 Deseember 2013 pukul 14.00 WIB.

Autoanamnesa kepada pasien dilakukan oleh M. Rizki Darmawan M, S.Ked

dan Laras Maranatha L.T, S.Ked.

T : Siang mba saya laras yang ini rizki. kami dokter muda disini,

mau ngobrol sebentar bisa?

J :Bisa. Mau ngobrol disini (di ruang rawat) apa mau di luar ? Di

luar aja ya sebab di dalam panas.

T : iya boleh mba. Silahkan duduk. Nama mba siapa?

J : Yulia Titi Wijaya, kamu boleh panggil Tiwi, Wiwi, Yuli atau

whatever lah supaya akrab (benar)

T : Umurnya mba Yuli sekarang berapa ya?

J : 38 tahun, tapi masih keliatan muda kan? Pasti kalian berfikir saya

seumuran kalian kan? (tertawa) (benar)

T : memang mba Yuli lahir tanggal berapa?

J : tanggal 11 Juni 1976 (benar)

T : mba tinggalnya dimana?

J : Metro (Benar)

7

Page 9: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

T : Terakhir sekolah atau kuliah?

J : Kuliah sarjana ISIP dengan IPK 3,34

T : Mba Yuli biasanya kalau sehari hari kerjanya apa?

J : ibu rumah tangga ajah, paling masak, ama beres-beres. (benar)

T : mba yuli dari kapan disini ?

J : sejak tanggal 21 Desember 2013 (benar)

T : Mba Yuli tau atau tidak kenapa dibawa kesini ?

J : Iya tau, jadi waktu itu gue mau ngejual tanah gue yang dikasih

sama bokap gue, terus gue dimarahin sama abang gue, setelah

dimarahin gue sedih banget sampe badan gue tremor. Gue paling

gak bisa dimarahin sama orang yang paling gue sayang. Buat gue,

hal tersedih adalah dimarahin orang yang paling gue sayang dan

yang paling gue sayang itun adalah abang gue

T : yang membawa Yuli kesini siapa?

J : Semua keluarga. Jadi ceritanya waktu itu gue mau ke bandung,

gue udah packing terus tiba-tiba ditengah jalan gue dibilang mau

dianter ke Rumah Sakit Jiwa. Gue langsung teriak-teriak gak mau,

habis itu gue langsung nyanyi lagu rohani kenceng-kenceng dan

pelung koko yang bentak gue tadi sambil bisikin ”koko Yuli

sayang banget sama koko” dari situ koko gue keluar air mata.

T : dulu pernah diceritain ga lahirnya mba Yuli gimana?

J : gak taulah lupa..

T : dulu pernah ga kebentur atau pingsan gitu?

J : ga kayaknya

T : Mba Yuli tau kalau mba yuli sakit ?

J : Iya tau, gue sakit bipolar kini manik kan ? gue juga tau kalo

Penyakit gue gak bisa sembuh.

T : Mba Yuli tau apa bipolar kini manik ? Tau dari siapa ?

J : Tau, jadi bipolar kini manik itu kadang-kadang sedih sekali,

Kadang sangat bahagia iya kan ? gue tau dari dokter gue dari

kecil dan searching di internet

T : Mba Yuli bisa cerita gimana awalnya mba yuli sakit ?

8

Page 10: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

J : Iya, catet ya.. Jadi awalnya pas gue umur 13 tahun gue mulai

sakit.

Waktu itu gue masih SMP, sebenernya yang buat gue sakit adalah

keluarga gue sendiri. Waktu kecil ayah kandung gue suka

namparin gue, ya dari situ gue sakit

T : Memang Yuli ada berapa ayah ?

J : Gue belum cerita ya? Jadi gue dititipin ke orang tua angkat gue

dari kecil tapi semenjak gue sakit gue dibalikin lagi ke orang tua

kandung gue.

T : Mba Yuli sering kambuh ? kalau kambuh karena apa ? dari umur

13 tahun itu sering sakit ?

J : Iya catet ya, jadi gue itu umur 13 kambuh, 14 sembuh, 15

kambuh,

16 sembuh, 17 sakit, 18 sembuh, terus dari tahun 1995-2004

sembuh kambuh lagi setelah melahirkan karena sebenernya gue

kan gak boleh hamil sama dokter udah gitu gue ngelahirinnya gak

disesar berarti gue makin besar dong kemungkinan gue buat

kambuh, udah gitu suami gue skizofrenia juga, kan skizofrenia

bisa mencetuskan gangguan bipolar iya kan ? biasanya gue paling

sering kambuh setelah putus cinta apalagi waktu sama Noe letto.

T : Noe letto ? artis ?

J : Iya, tau kan ? Yang nyanyi lagu (menyanyi lagu letto) itu kan

liriknya gue yang ngarang makanya di albumnya itu ada tulisan

kepada jiwa yang sakit, itu gue.

T : selama sekolah ada ga masalah?

J : Pernah waktu gue SMP kelas 2 gue dipermalukan sama guru

bahasa lampung gue di depan kelas cuma gara-gara gue nanya

susu terus gue dipanggil ke depan kelas dari situ gue stress gue

kambuh lagi sakitnya (stressor).

T : mba dewi sudah menikah?

J : sudah tahun 2004 udah 10 tahun, tapi suami gue skizofrenia juga

T : mba dewi sudah punya anak?

9

Page 11: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

J : sudah satu orang laki-laki

T : sekarang hubungan dengan suami mba gimana?

J : udah ga pernah ketemu lagi soalnya dia sakit juga, anak gue aja

tinggalnya sama orang tua gue

T : Kalau anak Yuli gimana? Dia tau Yuli ibunya?

J : Gak, dia kalo kesini panggil gue tante. Gue gak mau anak seperti

ayah ataupun ibunya. Gue mau jadi sahabat dia aja, gue cukup

memperhatikan dia dari jauh dan jadi temen cerita gue. Buat gue

yang terpenting anak gue hidup bahagia di masa depan (mata

berkaca-kaca)

T : mba Yuli sempet kerja?

J : ngga, kan gue gila (stresor)

T : kalau mba dengan kakak-kakak mba sering ribut ga?

J : enggak

T : kalau dengan tetangga gimana mba? Baik-baik ga?

J : gini ya prinsipnya gue ga akan marah kalo orang itu gak macem-

macem sama gue, kalo dia macem-macem y ague marah

T : dirumah dulu ada orang yang sakit kayak Yuli ga? (familly

history)

J : ada kakaknya mamah gue sakit juga dia skizofrenia (herediter)

T : mba Yuli selama disini apa yang dirasakan?

J : Senang punya teman teman tapi kangen dengan orang tua tiri gue

karena dia lebih perhatian sama gue. (mood baik)

T : mba kayanya ga suka ngerokok ya?

J : ga bisa saya (rokok -)

T : kalo minum kayanya enggak pernah..

J : ga pernah, ga suka. (alkohol -)

T : kalo obat obat-obatan gitu juga, ama ngirup aibon gamungkin lah

yah.

J : ga pernah saya kaya gitu gitu.. (psikotropika -)

T : mba pernah denger bisikan-bisikan gak?

J : ga pernah.(halusinasi akustik -)

10

Page 12: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

T : kalau liat seperti bayangan atau setan gitu pernah ga mba?

J : ga pernah juga (halusinasi visual -)

T : pernah mencium bau-bauan tapi ga ada sumber baunya?

J : ga pernah (halusinasi olfaktorik -)

T : kalau ngerasa ada yang jalan-jalan di kulit?

J : ga pernah (halusinasi taktil -)

T : pernah ngerasa apa yang mba pikirin itu orang lain bisa tau ga

mba?

J : ngga..

T : mba dewi ngerasa punya kelebihan ga dibanding orang lain?

J : iya gue lebih pinter disbanding kakak-kakak gue, orang gue

ranking terus dari SD. IPK gue aja 3,34, gue suka belajar bahasa

inggris yang baukunya tebel-tebel (Waham kebesaran)

T : lalu merasa ada orang lain yang ingin berbuat jahat ga sama mba

yuli?

T : terimakasih mba

J : ya terimakasih

C. STATUS PSIKIATRIKUS

1. Deskripsi Umum

i. Penampilan

Seorang perempuan memakai seragam RSJ, baju kaos orange motif

polos dan celana panjang hitam, perawakan gemuk, kulit kuning

langsat, rambut sepinggang tampak lembab tersisir rapi, kuku

pendek dan cukup bersih.

ii. Tingkah laku dan aktivitas psikomotor

Mondar-mandir, sebentar duduk sebentar ingin berdiri, bercerita

disertai gerakan anggota tubuh.

iii. Sikap terhadap pemeriksa

Kooperatif, cenderung seduktif

11

Page 13: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

2. Mood dan afek

i. Mood : elevated mood

ii. Afek : luas

iii. Kesesuaian : sesuai

3. Bicara

Bicara spontan, cepat, flight of idea, artikulasi jelas, kuantitas cukup,

volume besar, kualitas lebih banyak cenderung ingin mendominasi.

4. Gangguan Perseptual : tidak ada

5. Pikiran

i. Proses atau bentuk pikiran :

ii. Isi pikiran : tidak ada gangguan

6. Sensorium dan kognisa

i. Kewaspadaan dan tingkat kesadaran : cukup baik

ii. Orientasi

tempat : tidak ada

orang : tidak ada

waktu : tidak ada

iii. Daya ingat

segera : kurang baik

jangka pendek : baik

jangka menengah : baik

jangka panjang : baik

iv. Konsentrasi : baik

v. Pikiran abstrak : cukup baik

vi. Sumber informasi dan intelegensia : luas

7. Kontrol impuls : cukup baik

8. Pertimbangan dan tilikan : derajat 4

12

Page 14: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

9. Kejujuran : sulit dinilai

IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien TN. YTW, 38 tahun, berpenampilan sesuai dengan usianya, cara

berpakaian rapi dan perawatan diri baik. Dibawa ke RS. Jiwa dengan

keluhan ingin menjual tanah milik orang tuanya. Pasien mengaku dibentak

oleh kakak kandungnya karena ingin menjual tanah. Sejak saat itu pasien

merasa sangat sedih, susah tidur, dan mudah marah tanpa sebab. Pasien

merasa dirinya pintar dan bangga jika diperhatikan oleh orang lain.

Pasien juga merasa diperlakukan tidak adil oleh kedua orang tuanya

terutama dalam pembagian porsi makanan, ia merasa kakaknya lebih

disayang dibandingkan dengan dirinya. sering menangis dan merenung

bila setelah sholat dan saat berdoa. Diakui pasien, dia ingat tentang

kematian kedua orang tuanya. Menurut istri pasien hal tersebut hanya

berlangsung beberapa hari saja.

Pada status mental didapatkan: pada gambaran umum, perawatan diri baik,

bersikap kooperatif selama wawancara. Mood elasi (hipertim), Afek,

appropriate, serasi. Bicara spontan dan lancar, logorrhea, volume keras.

Proses pikir flight of ideas. Isi pikir terdapat gagasan yang berlebihan dan

waham kebesaran. Tidak ada halusinasi. Penilaian realita terganggu,

dengan tilikan derajat 3.

V. FORMULASI DIAGNOSIS

Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pikiran yang bermakna serta

menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability (hendaya) dalam

13

Page 15: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat disimpulkan bahwa

pasien ini mengalami gangguan jiwa.

Aksis I

Berdasarkan data-data yang didapat memelalui anamnesis, pemeriksaan

fisik dan neurologis, dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma

kepala, demam tinggi atau kejang sebelumnya ataupun kelainan organik.

Tidak pernah ada riwayat penggunaan zat psikoaktif. Hal ini dapat menjadi

dasar untuk menyingkirkan diagnosis gangguan mental organik dan

penggunaan zat psikoaktif.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dengan pasien. Didapat:

pasien banyak bicara, sering marah, cenderung berlebihan, pekerjaannya

terganggu, mengalami masalah dengan orang-orang disekitarnya, pernah

mengalami periode depresi; mood elasi (hipertim) dan afek luas, serasi;

logorrhea; proses pikir flight of ideas; dan terdapat waham kebesaran.

Perilaku pasien dalam menjawab pertanyaan terkadang hiperaktif.

Sehingga berdasarkan PPDGJ-III, diagnosis F 31.2 Gangguan afektif

bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik dapat ditegakkan.

Didiagnosis banding dengan Skizoafektif tipe manik (PPDGJ-III diagnosis

F25.0), karena onset timbulnya skizofrenia yang bersamaan dengan

gangguan afektif belum dapat diketahui dengan jelas.

Aksis II

Pada pasien didapatkan memiliki suatu rasa kepercayaan diri yang besar

(misalnya, merasa paling pintar dibandingkan sadara kandungnya). Pasien

mengaku bahwa ia adalah "spesial" memiliki IQ 141. Pernyataan tersebut

merupakan ciri kepribadian narsisistik.

Aksis III

Tidak ada

14

Page 16: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Aksis IV

Memiliki masalah dengan kakak kandungnya. Pasien kecewa dikarenakan

kakak kandungnya membentak pasien oleh karena pasien ingin menjual

tanah yang diakui miliknya.

Aksis V

Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam

kehidupannya menggunakan skala GAF (Global Assessment of

Functioning). Pada saat dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 (beberapa

gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum

masih baik). GAF tertinggi selama satu tahun terakhir adalah 60-51 (gejala

sedang, disabilitas sedang).

VI. DIAGNOSIS MULTIAKSIAL

Aksis : F 31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan

gejala psikotik

DD/ F 25.0 Skizoafektif tipe manik

Aksis II : Kesan ciri kepribadian narsisistik

Aksis III : Tidak ada

Aksis IV : Bertengkar dengan kakak kandungnya

Aksis V : GAF 70 – 61 (saat ini)

GAF 60 – 51 (HLPY)

VII. TERAPI

PSIKOFARMAKA

15

Page 17: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Carbamazepin 2 x 200 m

Asam valproat 3 x 250 mg

Risperidone 2 x 3 mg

PSIKOTERAPI

Terhadap pasien

Memberikan informasi dan edukasi pada pasien mengenai penyakitnya

sehingga pasien dapat mengenali keadaannya

Mendorong pasien untuk minum obat secara teratur dengan mengajarkan

manfaat dari obat-obatan yang diberikan

Bila pasien berobat jalan, dianjurkan agar selalu rutin kontrol ke poliklinik

Terhadap keluarga

Menjelaskan kepada keluarga tentang pentingnya dukungan keluarga dan

pentingnya rutinitas minum obat dalam proses kesembuhan pasien

Mendorong suami agar lebih berperan dalam kesembuhan pasien,

misalnya dalam mengawasi minum obat, atau menjenguk sesekali bila

pasien dirawat.

VIII. PROGNOSA

Quo ad vitam : bonam

Quo ad functionam : dubia ad malam

Quo ad sanationam : dubia ad malam

IX DISKUSI

Pada pasien ditegakkan diagnosis gangguan afektif bipolar, epidose kini

manik dengan gejala psikotik, dengan diagnosis banding skizoafektif tipe

manik. Hal ini disesuaikan dengan PPDGJ III, di mana episode sekarang

memenuhi kriteria mania dengan gejala psikotik:

16

Page 18: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

Gangguan ini ditandai oleh episode berulang (sekurang – kurangnya dua

episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu, pada

waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi

dan aktivitas (mania), dan pada waktu lain berupa penurunan afek disertai

pengurangan energi dan aktivitas (depresi) . Yang khas adalah bahwa

biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.

Episode harus berlangsung sekurang – kurangnya 1 minggu, dan cukup

berat sampai mengacaukan seluruh atau hampir seluruh pekerjaan dan

aktivitas sosial yang biasa dilakukan. Perubahan afek harus disertai dengan

energiu yang bertambah sehingga terjadi aktivitas berlabihan, percepatan

dan kebanyakan bicara, kebutuhan tidur yang berkurang, ide – ide perihal

kebesaran/ “grandiose ideas” dan terlalu optimistik. Harga diri yang

membumbung dan gagasan kebesaran. Pada pasien ini dapat diberikan

terapi :

Karbamazepin

Pada pasien ini dapat diberikan karbamazepin yang dapat digunakan untuk

bangkitan parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik (antikonvulsan)

dan sebagai mood modulator. Saat ini karbamazepin merupakan

antiepilepsi utama di Amerika Serikat. Karbamazepin juga dapat

digunakan sebagai antimania dan terapi profilaksis. Indikasi penggunaan

terapeutik penggunaan karbamazepin adalah :

- Epilepsi

- Gangguan bipolar (mania, depresi)

- Skizofrenia dan gangguan skizoafektif

- Gangguan depresif

- Gangguan pengendalian impuls

Karbamazepin biasanya dimulai dengan dosis 200-400 mg per hari dalam

3 atau 4 dosis dan ditingkatkan menjadi 800-1000 mg per hari pada akhir

minggu pertama pengobatan. Seperempat dari jumlah pasien yang diobati

17

Page 19: CR - Gangguan Bipolar Dm Laras

mengalami efek samping gejala intoksikasi akut karbamazepin dapat

berupa stupor atau koma, kejang dan depresi nafas.

Valproat

Valproat (depakene) juga disebut asam valproat karena obat ini dengan

cepat diubah menjadi bentuk asam di dalam lambung. Pertama kali

diperkenalkan sebagai obat anti epileptik yang efektif di tahun 1963. Di

samping itu valproat dan karbamazepin telah terbukti efektif dalam terapi

gangguan bipolar.

Indikasi pemberian asam valproat adalah :

- Epilepsi

- Gangguan bipolar

- Gangguan skizoafektif

Asam valproat tersedia dalam bentuk kapsul 250 mg dan bentuk sirup 250

per 5 ml. Dosis hari pertama adalah 250 mg diberikan bersama makanan.

Dosis dapat dinaikkan sampai 250 mg per oral 3 kali per hari selama 3

sampai 6 hari. Toksisitas asam valproat berupa gangguan saluran cerna,

sistem saraf, hati, ruam kulit dan allopesia.

Risperidon

Risperidon sebagai antipsikotik atipikal pada pasien ini dengan

pertimbangan efektivitasnya dalam mengatasi gejala positif maupun gejala

negatif yang sama baik serta efek samping yang lebih kecil disbanding

antipsikotik tipikal. Penggunaan antipsikotik atipikal kini merupakan lini

pertama untuk mengaasi gejala psikotik. Obat ini tidak memiliki efek

samping ekstrapiramidal, kecil kemungkinan dalam peningkatan berat

badan dan lebih kecil dalam menyebabkan terjadinya sindrom metabolik.

Dosis terapi risperidon adalah 2-8 mg yang setara dengan dosis haloperidol

5-20 mg, dengan dosis efektif 6 mg/hari.

18