Contoh Mini Riset

56
Tugas Metode Riset ( Proposal ) Nama : Arnoldus Sutaryanto NPM : 19210610 Kelas : 3EA 18 PROPOSAL JURNAL 1 Tema : Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen Judul : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan di Hypermarket Giant Mega Bekasi Pengarang : NOVIANI SARI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, Jakarta Tahun : 2008 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak sekali bentuk-bentuk usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perkembangan usaha ritel di Indonesia. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Konsumen setia adalah yang sangat puas dengan produk layanan yang diberikan suatu perusahaan sehingga mereka menjadi antusiasme, untuk memperkenalkan kepada siapa saja yang dikenal. Pada tahap berikutnya konsumen yang setia, tersebut akan menunjukkan dan memperluas kesetiannya kepada produk-produk dan jasa lain yang belum dimanfaatkan (cross selling). Untuk selanjutnya mereka akan menjadi konsumen yang setia untuk selamanya. Mengukur kedalaman kesetiaan konsumen adalah suatu hal yang cukup relatif sulit untuk dilakukan. Secara teori, mungkin mudah untuk dituangkan diatas kertas dalam bentuk grafik, tetapi tidak untuk prakteknya dilapangan. Peningkatan kepuasan konsumen harus dilakukan dengan standar kualitas dan standar efisiensi pelayanan. MASALAH

description

metode penelitian

Transcript of Contoh Mini Riset

Page 1: Contoh Mini Riset

Tugas Metode Riset ( Proposal )

Nama        : Arnoldus SutaryantoNPM          : 19210610Kelas         : 3EA 18

PROPOSAL

JURNAL 1

Tema : Kualitas Pelayanan dan Kepuasan KonsumenJudul : Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Pelanggan di Hypermarket Giant Mega BekasiPengarang : NOVIANI SARI Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, JakartaTahun : 2008

LATAR BELAKANGDewasa ini banyak sekali bentuk-bentuk usaha yang bergerak dibidang jasa, seperti perkembangan usaha ritel di Indonesia. Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis. Konsumen setia adalah yang sangat puas dengan produk layanan yang diberikan suatu perusahaan sehingga mereka menjadi antusiasme, untuk memperkenalkan kepada siapa saja yang dikenal.Pada tahap berikutnya konsumen yang setia, tersebut akan menunjukkan dan memperluas kesetiannya kepada produk-produk dan jasa lain yang belum dimanfaatkan (cross selling). Untuk selanjutnya mereka akan menjadi konsumen yang setia untuk selamanya. Mengukur kedalaman kesetiaan konsumen adalah suatu hal yang cukup relatif sulit untuk dilakukan. Secara teori, mungkin mudah untuk dituangkan diatas kertas dalam bentuk grafik, tetapi tidak untuk prakteknya dilapangan. Peningkatan kepuasan konsumen harus dilakukan dengan standar kualitas dan standar efisiensi pelayanan.

MASALAHBagaimana kiat-kiat atau perencanaan agar Hypermarket Giant dapat memperhatikan kepuasan konsumen dalam hal kesan terhadap kinerja (hasil) 

TUJUAN PENELITIANAdapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan di Hypermarket Giant Mega Bekasi.

METODOLOGI PENELITIAN

- Objek Penelitian

Page 2: Contoh Mini Riset

Pada penulisan ini yang menjadi objek penelitian adalah masyarakat Bekasi yang terbagi atas Bekasi Barat, Timur, Utara, Selatan dan sekitarnya.- Variabel Penelitiana. Keandalanb. Ketanggapanc. Keyakinand. Empatie. Keberwujudanf. Kepuasan Konsumen- Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data primer. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu dengan cara melakukan pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk pertanyaanpertanyaan kepada responden terkait dengan pelayanan yang diterima sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan secara tertulis. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel-variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala 5 tingkat (likert). Populasi dan Sampling Populasi adalah jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti (Istijanto, 2006:109). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Bekasi yang terbagi atas wilayah Bekasi Barat, Timur, Utara, Selatan. Dari data yang diperoleh jumlah penduduk Bekasi kemudian dicari jumlah populasi pengunjung Hypermarket Giant Mega Bekasi. Cara non probabilitas (nonprobability sampling) dipilih karena besarnya peluang elemen populasi untuk terpilih sebagai subjek tidak diketahui. Dan teknik yang dipilih sampling purposive yaitu teknik penentuan populasi dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan kriteria dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan.Menurut Sekaran, (2006:123) sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Desain pengambilan sampel ini, dikenal sebagai pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling), memiliki bias paling sedikit dan memberikan generalisasi paling luas. Uji Validitas 100 responden. Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur sah atau valid tidaknya suatu instrumen (kuesioner). Pengujian validitas adalah pengujian untuk mengetahui kemampuan indikator-indikator suatu konstruk (variabel laten) untuk mengukur konstruk tersebut secara akurat. Confirmatory factor analysis yang peneliti pilih yaitu teknik multivariat yang akan menegaskan dimensi konsep yang telah didefinisikan secara operasional, sekaligus menunjukkan item mana yang paling tepat untuk tiap dimensi atau menghasilkan validitas konsep (Sekaran, 2006:45) dengan batassignifikan sebesar 0,5. Pengukuran validitas instrumen diperoleh dari hasil uji coba instrumen terhadap 100 responden.Namun variabel tersebut tetap dipakai untuk melakukan uji ke 2 untuk melihat konsistensi item-item dari ketujuh variabel tersebut dengan menyebarkan kuesioner yang sama tapi dengan jumlah responden yang lebih banyak yaitu 200 responden. Analisis Jalur (path analysis) Sesuai dengan tujuan penelitian ini, metode analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Analisisi jalur (path analysis) adalah bentuk analisisi multi-regresi. Analisis ini berpedoman pada diagram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah atau menguji hipotesis yang kompleks.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 3: Contoh Mini Riset

Hasil Uji Validitas 200 responden Pada program SPSS teknik pengujian yang peneliti gunakan untuk uji validitas adalah menggunakan analisis faktor yaitu menemukan pengaruh sejumlah variable yang bersifat independent dengan yang lain. Dan confirmatory factor analysis yang peneliti pilih yaitu teknik multivariat yang akan menegaskan dimensi konsep yang telah didefinisikan secara operasional, sekaligus menunjukkan item mana yang paling tepat untuk tiap dimensi atau menghasilkan validitas konsep (Sekaran, 2006:45) dengan batas signifikan sebesar 0,5. Hasil analisis validitas yang didistribusikan kepada 200 responden untuk tiap-tiap item pertanyaan.Hasil uji reliabilitas dalam tabel di atas menunjukkan bahwa secara keseluruhan item-item pertanyaan yang ada dalam masing-masing variabel adalah reliabel (handal) karena nilai alpha > 0.6. Jadi dari uji validitas dan reliabilitas dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel. Semua variabel tersebut digunakan dalam penelitian lebih lanjut, sebab apabila data yang ada tidak digunakan dalam analisis lebih lanjut dapat menyebabkan hasil yang bias dalam analisis maka data tetap digunakan dalam analisis. Meskipun banyak buku yang menyatakan bahwa data yang akan dianalisis harus valid dan reliabel.Pengaruh Keandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati, Keberwujudan pada Kepuasan Konsumen Pada hakekatnya kualitas pelayanan merupakan suatu perbandingan antara pelayanan yang diharapkan masyarakat dengan pelayanan yang diterimanya. Kualitas yang dirasakan merupakan penilaian masyarakat terhadap keseluruhan kinerja dari karyawan Hypermarket Giant. Kualitas sebagai penilaian subyektif masyarakat sangat ditentukan oleh persepsi masyarakat terhadap jasa, persepsi tersebut dapat berubah karena pengaruh penilaian tersebut. Dari hasil perhitungan dengan analisis jalur dapat diketahui bahwa yang mempunyai pengaruh signifikan pada kepuasan konsumen adalah variabel keyakinan dan variabel keberwujudan karena mempunyai nilai p < 0.05. Pada kolom p terlihat angka (0.020, < 0.001) di bawah angka 0.05. Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5% variabel keyakinan dan keberwujudan berpengaruh signifikan pada kepuasan konsumen (Santoso, 2007:127). Oleh karena itu Hypermarket Giant hendaknya lebih memperhatikan kualitas pelayanan dalan variabel keyakinan yang meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas, keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan. Hypermarket Giant harus lebih memperhatikan kepuasan konsumen dalam hal kesan terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya untuk mencapai kesetiaan konsumen atau loyalitas konsumen yang diukur dari kesetian terhadap jasa, perekomendasian, dan penggunaan secara kontinyu. 

REKOMENDASIBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan setelah dilakukan pengujian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada Hypermarket Giant Mega Bekasi, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :1. Terdapat pengaruh positif dari faktor kualitas pelayanan yaitu Keberwujudan terhadap Loyalitas Pelanggan di Hypermarket Giant Mega Bekasi.2. Terdapat pengaruh positif dari Kepuasan Konsumen terhadap Loyalitas Konsumen di Hypermarket Giant Mega Bekasi.3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan analisis regresi berganda, menunjukkan bahwa dari faktor kualitas pelayanan hanya faktor keberwujudan dan kepuasan konsumen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap loyalitas pelanggan

Page 4: Contoh Mini Riset

Hypermarket Giant Mega Bekasi.Dari analisis tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel keberwujudan dan kepuasan konsumen merupakan faktor yang paling penting dalam upaya memperoleh konsumen yang loyal. Pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas berpengaruh signifikan namun penting bagi perusahaan untuk meningkatkan faktorfaktor lainnya yaitu keandalan, ketanggapan, keyakinan dan empati dalam upaya mempertahankan konsumen yang loyal.

SARANAdapun saran yang diberikan, antara lain :1. Dalam faktor keandalan hendaknya perusahaan lebih meningkatkan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat waktu (ontime).2. Dari faktor ketanggapan perusahaan diharapkan respon atau kesigapan karyawan dalam membantu konsumen memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap meliputi kesigapan karyawan dalam melayani konsumen, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan konsumen.3. Dari faktor keyakinan hendaknya karyawan lebih berifat ramah, sopan, dan dapat dipecaya untuk memberikan jaminan berupa kepercayaan diri kepada konsumen serta dapat membuat konsumen merasa aman saat berbelanja di Hypermarket Giant Mega Bekasi.4. Faktor Empati meliputi sikap kontak personel maupun perusahan untuk memahami kebutuhan maupun kesulitan konsumen, komunikasi yang baik, perhatian pribadi, kemudahan dalam melakukan komunikasi atau hubungan yaitu dengan memberikan perhatian individu kepada konsumen, dan karyawan yang mengerti keinginan dari para konsumennya.

JURNAL 2

Tema         : Pelayanan jasa dan penetapan harga terhadap loyalitas konsumenJudul           : Analisis pengaruh kualitas pelayanan jasa dan penetapan harga terhadap loyalitas konsumen pada Hotel Arwana Jakarta.Pengarang  : Yudha Bagja Putra (jurusan manajemen fakultas ekonomi universitas semarang)

LATAR BELAKANG

Bagaimana individu atau perusahaaan tersebut dapat dipercaya? Halinilah yang pertama kali dipikirkan oleh seseorang jika ingin berbisnis denganorang lain yang belum pernah berbisnis dengannya. Hal ini pula yang dapatdijadikan pedoman oleh perusahaan agar konsumen dapat mempercayai produkyang ditawarkan dan melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut,banyak perusahaan mengandalkan kepuasan konsumen sebagai jaminankeberhasilan di kemudian hari tetapi kemudian kecewa mendapati bahwa parakonsumennya yang merasa puas dapat membeli produk pesaing tanpa ragu-ragu(Griffin, 2002). Namun, saat ini perusahaan berusaha membuat para konsumentersebut loyal kepada produk mereka. Oleh sebab itu, kepuasan konsumen harusdisertai dengan loyalitas konsumen (Tjiptono, 2004). Imbalan dari loyalitasbersifat jangka panjang dan kumulatif jadi semakin lama loyalitas seoorang

Page 5: Contoh Mini Riset

konsumen, semakin besar laba yang dapat diperoleh perusahaan dari seorangkonsumen (Griffin, 2002). Loyalitas konsumen akan sangat menguntungkan bagiperusahaan. Pengusaha mengetahui bahwa kebutuhan primer konsumendibedakan menjadi tiga macam yaitu pangan (makan & minum), sandang(pakaian), dan papan (tempat tinggal), mereka dapat melihat hal ini sebagaiprospek dalam berbisnis, sesuai dengan adanya permintaan dan penawaran. Adapengusaha yang berbisnis di bidang pangan, di bidang sandang, maupun di bidangpapan. Bidang yang terakhir merupakan bisnis yang paling besar mengandungrisiko, karena biasanya bidang ini menggunakan modal yang besar, contoh :Perumahan, Apartemen, Perhotelan, dan sebagainya.Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi pemasaran yang tepatdalam mencapai tujuan perusahaan, salah satu tujuan perusahaan adalahmenciptakan loyalitas konsumen, salah satunya adalah dengan penetapan hargajasa. Penetapan harga jasa berbeda dengan harga barang dalam beberapa aspekseperti: Jasa tidak menghasilkan transfer kepemilikan fisik, variabilitas input danoutput, heterogenitas jasa membatasi pengetahuan konsumen tentang harga jasa,dan lain-lain (Kottler, 2002). Penetapan harga yang tepat sesuai dengan pelayanandan kinerja yang ditawarkan oleh perusahaan dapt menciptakan kepuasankonsumen, konsumen yang merasa puas dapat tercipta loyalitas konsumen.(Tjiptono, 2004). Harga berperan penting secara makro (bagi perekonomiansecara umum) dan secara mikro (bagi konsumen dan perusahaan). Bagiperekonomian, harga dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan lainlain;bagi konsumen, harga dapat menjadi salah satu pertimbangan dalammembuat keputusan pembelian; sedangkan bagi perusahaan, harga merupakansatu-satunya elemen bauran pemasaran yang mendatangkan pendapatan (Tjiptono,2004: 183).Salah satu faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasaan adalahkualitas pelayanan perusahaan. Kualitas pelayanan di dalam bisnis perhotelan,merupakan salah satu pemikiran yang sering digunakan dalam menilai kualitassuatu hotel, konsumen akan menilai pelayanan yang diberikan. Konsumen yangmendapatkan kepuasan maka konsumen tersebut dapat menggunakan jasa tersebutlagi di kemudian hari (loyalitas konsumen). Perusahaan yang dapat memberikanpelayanan yang berkualitas dan konsumen merasa mendapatkan kepuasan makaakan tercipta loyalitas konsumen, dan sebaliknya (Kotler, 2002). Unsur-unsuryang membentuk pelayanan berkualitas merupakan perpaduan dari kualitasmanusia yang dicerminkan oleh perilaku atau sikap pribadi dalam berinteraksidengan para tamu hotel dan ketrampilan atau keahlian yang merupakanpenguasaan unsur-unsur teknik dan prosedur yang berkaitan dengan tugaspekerjaannya. Unsur-unsur dan komponen-komponen dasar dalam pelayanan sulituntuk diinventori, maka dapat dikatakan bahwa pelayanan adalah berkaitandengan proses, dimana produk yang dinikmati oleh tamu berupa pengalaman(Sulastiyono, 2006 : 58). Pada dasarnya produk dan jasa pelayanan hotel sudahmulai dinikmati oleh konsumen pada saat melakukan check-in. Kemudian ketikakonsumen tinggal dan menginap di kamar, makan dan minum di restoran, maintenis atau berenang di kolam renang dan menikmati hiburan yang tersedia sampaicheck-out merupakan bagian dari produk hotel.Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata yang

Page 6: Contoh Mini Riset

menurut keputusan Menparpostel disebutkan suatu usaha akomodasi yangdikomersiilkan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas antara lain kamar tidur(kamar tamu), makanan dan minuman, serta pelayanan-pelayanan penunjangseperti tempat-tempat rekreasi, fasilitas olahraga dan fasilitas laundry(Sulastiyono, 2006 : 11). Fasilitas yang dimaksud di sini merupakan penyediaanperlengkapan-perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada para tamu

dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya dan kegiatan-kegiatannya, sehinggakebutuhan tamu dapat terpenuhi selama tinggal di hotel (Sulastiyono, 2006 : 28).Fasilitas-fasilitas tersebut diadakan untuk memenuhi kebutuhan dan menciptakankenyamanan bagi pengguna jasa hotel. Fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Arwanayang berbintang 2 (dua) adalah kamar (penyejuk ruangan, telepon, televisi, airdingin dan panas, bar mini), layanan kamar 24 jam, restoran 24 jam, layananbinatu, layanan pijat, area parkir, kotak deposit, karaoke. Hotel Arwana jugadidukung oleh keamanan 24 jam serta tersedia pula kafe yang menyajikan acaramusik dan hiburan. Tipe kamar yang tersedia di Hotel Arwana adalah standar,grand deluxe dan executive. Selain hal di atas diketahui pula bahwa Hotel Arwanamempunyai letak yang baik karena dekat dengan pertokoan glodok, pertokoanmangga besar dan daerah rekreasi Ancol maka segmen konsumen yang ditujulebih pada pengusaha-pengusaha yang berasal dari luar kota, bahkan terdapatkonsumen yang berasal dari luar negeri, untuk berbisnis di tempat-tempat bisnis disekitar Hotel Arwana tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa terdapatkonsumen-konsumen yang menggunakan jasa Hotel Arwana untuk keperluan lain,seperti berlibur, pertemuan, dsb.dengan demikian dapat dikatakan juga loyalitas konsumen tehadap Hotel Arwana juga menurun.Hal tersebut sangat menarik dan melakukan penelitian di HotelArwana, hingga mengambil judul :“ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN JASA DANPENETAPAN HARGA TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADAHOTEL ARWANA DI JAKARTA”.

MASALAH

Faktor Pengaruh Kepuasan Konsumen

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah :1. Ada atau tidaknya pengaruh kualitas pelayanan jasa dan penetapan hargaterhadap kepuasan konsumen pada Hotel Arwana di Jakarta.2. Ada atau tidaknya pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumenpada Hotel Arwana di Jakarta.

METODOLOGI

Page 7: Contoh Mini Riset

 Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yangmerupakan perhatian peneliti (Kountur, 2005:137). Menurut Sugiyono (2004),populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untukdipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang digunakan dalampenelitian ini adalah konsumen Hotel Arwana.3.2 Sampel dan Teknik SamplingPeneltian ini adalah penelitian sampel, sebab dalam penelitian hanyameneliti sebagian dari jumlah populasi dan hasil penelitiannya akandigeneralisasikan pada seluruh populasi. Sampel adalah sejumlah penduduk yangkurang dari jumlah populasi (Hadi 1994:225) atau dapat dikatakan sampel adalahbagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut(Sugiono, 2004:73). Sitepu (1994:108) untuk menentukan sampel dapatdigunakan beberapa tahap perhitungan pada langkah pertama menentukanperkiraan harga koefisien terkecil antara variabel bebas dan terikat keduamenentukan taraf nyata dan kuasa uji.Z = Konstanta yang di peroleh dari tabel distribusi normal1−α Z = Konstanta yang di peroleh dari tabel distribusi normalα = Kekeliruan Tipe Iβ = Kekeliruan Tipe IIBerdasarkan penelitian yang dilakukan Windarti (2001) yangmenganalisis lima variabel bebas, bukti langsung, keandalan, daya tanggap,jaminan, dan empati terhadap loyalitas nasabah dari koefisien terkecil diperolehharga sebesar 0,30 yaitu dari variabel jaminan sehingga Dalam penelitian inikorelasi terendah dari variabel bebas di tetapkan ρ = 0,30, taraf nyata α = 5%,β = 5 %. Untuk mencari ukuran sampel dapat dilakukan sebagai berikut:ρ = 0.30 di peroleh dari tabel distribusi normal :−α 1 Z = 1.645 dan −β 1 Z = 1.645karena 3 n dan 2 n harga sampai dengan bilangan satuannya sama, maka iterasiberhenti. Dalam penelitian ini mengambil sampel minimum sebesar 115konsumen Hotel Arwana.Dengan adanya jumlah populasi yang banyak dan tersebar tidak mungkinditeliti semua, mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya maka penelitianyang dilakukan hanya meneliti sebagian dari jumlah populasi atau di sebutsampel, dengan jumlah 115 konsumen Hotel Arwana. Penelitian ini denganmenggunakan teknik Sampling Aksidental. Metode ini merupakan teknikpenentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulanbertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orangyang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004:77 ).Dalam hal ini pengumpulan data dilakukan melalui konsumen yang sedangmenggunakan jasa Hotel Arwana lebih dari satu kali.Variabel bebas yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen (Umar 2002: 129).1. Variabel X1 , yaitu Kualitas Pelayanan Jasa Hotel ArwanaDalam penelitian ini yang dimaksud kualitas pelayanan adalah kinerjapelayanan yang diberikan Hotel Arwana terhadap konsumennya. Adapun subvariabel kualitas pelayanan X1 yaitu:

Page 8: Contoh Mini Riset

a. Bukti langsung (tangible), merupakan salah satu aspek hotel yang mudahterlihat oleh konsumen. Indikator dari subvariabel bukti langsung(tangible):1) Fasilitas Fisik (Penampilan hotel, lokasi yang strategis, tempat parkirdan tempat tunggu)2) Penampilan pekerja3) Kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan hotel.b. Kehandalan (reliability), kemampuan memberikan pelayanan yangdijanjikan dengan segera memuaskan. Indikator dari subvariabela) Ketepatan pelayananb) Kesesuaian pelayanan dengan janji yang ditawarkan.c. Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantukonsumen dan memberikan dengan tanggap. Indikator dari subvariabeldaya tanggap (responsiveness):c) Kesigapan pekerja dalam menangani konsumend) Penanganan keluhan konsumen.d. Jaminan (assurance), mencakup kemampuan, kesopanan dan sifat dipercayadimiliki para staf, bebas dari bahaya risiko dan keragu-raguan. Indikatordari subvariabel jaminan (assurance):e) Keramahan, perhatian dan kesopanan pekerjaf) Reputasi Hotel Arwana.e. Empati (empaty), meliputi kemudahan dalam melakukan hubungankomunikasi yang baik, dan memahami kebutuhan para konsumen.Indikator dari subvariabel empati:1) Kemampuan pekerja berkomunikasi dengan konsumen2) Pemahaman kebutuhan konsumen.2. Variabel X 2 yaitu Penetapan HargaDalam penelitian ini yang dimaksud penetapan harga adalah pemilihan yangdilakukan perusahaan terhadap tingkat harga umum yang berlaku untuk jasatertentu yang dipengaruhi oleh banyak faktor dari luar perusahaan atauorganisasi. Indikator dari penetapan harga adalah:a. Biaya tarif kamarb. Fasilitas yang tersediac. Kebijakan manajemen, dand. Pesaing.Variabel intervening yaitu variabel antara atau mediating. Fungsi darivariabel ini yaitu memediasi hubungan antara variabel independent dengandependent (Ghozali 2005:160). Variabel intervening dari penelitian ini adalahkepuasan konsumen. Indikator variabel kepuasan (Y1) adalah harapan konsumendan kinerja perusahaan (hotel).

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengungkap loyalitas konsumen (Y2)terkait dengan kualitas pelayanan jasa (X1), penetapan harga (X2) dan kepuasankonsumen (Y1) Hotel Arwana. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapahal sebagai berikut.

Page 9: Contoh Mini Riset

a. Kualitas Pelayanan Jasaa. Bukti LangsungBukti langsung yaitu fasilitas fisik yang ditampilkan oleh Hotel Arwana,perlengkapan dan penampilan personil pegawai.Keandalan yaitu kemampuan untuk memberikan apa yang dijanjikansecara andal dan tepat. Keandalan menuntut penyedia jasa untuk jujur dan terbukapada konsumen akan kemampuan memberikan apa yang dijanjikan

Daya tanggap adalah suatu kemauan untuk membantu dan memberikanpelayanan yang tepat (responsif) kepada konsumen dengan penyampaianinformasi yang jelas.

Jaminan yaitu pengetahuan dan sopan santun pegawai dan kemampuanmereka untuk mengesankan kepercayaan dan keyakinan konsumen.

Empati yaitu suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian danpengetahuan tentang konsumen, memahami kebutuhan konsumen secara spesifik,serta memiliki waktu pengoperasiaan yang nyaman bagi konsumen. Tanggapanresponden mengenai empati.

Kepuasan konsumen yaitu hasil membandingkan harapan dan kenyataan(hasil) dari suatu produk barang atau jasa. Hasil deskriptif kepuasan konsumenberdasarkan indikator yang telah di tentukan

Uji kenormalan data digunakan untuk menentukan uji hipotesis. Padadata yang berdistribusi normal uji hipotesis menggunakan statistik parametris,sedang jika data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis menggunakanstatistik nonparametris. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalammodel regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Padapenelitian ini uji normalitas menggunakan grafik normal plot dan untukmemperkuat grafik tersebut dilakukan uji statistik sederhana dengan melihat nilaikurtosis dan skewness dari residual. Pada grafik normal plot dapat dilihatkenormalan model regresi atas kualitas pelayanan jasa dan penetapan hargaterhadap kepuasan konsumen dan model regresi atas kualitas pelayanan jasa,penetapan harga dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumen. Lebihjelasnya dapat dilihat pada grafik P-P. dapat disimpulkan bahwatitik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,grafik ini menunjukkan pola distribusi normal, dan kedua grafik ini menunjukkanbahwa model regresi memenuhi asumsi normal. Menurut Ghozali (2005:122) ujinormalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visualkelihatan normal padahal secara statistik sebaliknya. Sehingga untuk memperkuatuji grafik normal plot pada penelitian ini dilakukan uji statistik dengan melihatnilai kurtosis dan skewness. Dengan menggunakan program SPSS 13.0 akandiperoleh nilai skewnes dan kurtosis.Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresitidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatanlain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan lain tetap, maka

Page 10: Contoh Mini Riset

disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas dalampenelitian ini cara mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas denganmelihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPREDdengan residualnya ZPRED.Uji F atau Uji Signifikansi Simultan digunakan untuk mengetahui adatidaknya pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabeldependen. Pada penelitian ini karena menggunakan analisis multivariat maka yangpertama yaitu mencari tahu pengaruh variabel kualitas pelayanan jasa (X1) danpenetapan harga (X2) (sebagai variabel independen) terhadap kepuasan konsumen(Y1) (sebagai variabel dependen). Cara yang digunakan dengan perhitungan SPSSdengan membandingkan nilai probabilitas

REKOMENDASI

Dari hasil analisis dan pembahasan maka dapat dibuat simpulan sebagaiberikut :Persamaan 1 digunakan untuk menganalisis ada atau tidaknya pengaruh kualitaspelayanan jasa dan penetapan harga terhadap kepuasan konsumen Hotel Arwana,dengan F hitung sebesar 15,100 dengan p value = 0,000 < 0,05 serta diperolehthitung untuk variabel kualitas pelayanan jasa sebesar 3,763 dengan p value = 0,000< 0,05dan dan thitung pada variabel penetapan harga sebesar 2,789 dengan p value= 0,006 < 0,05, dari hasil analisis juga diperoleh R2 = 0,212, , hal ini berartipersentase pengaruh kualitas pelayanan jasa dan penetapan harga terhadapkepuasan konsumen sebesar 21,2%. Persamaan 2 digunakan untuk menganalisisada atau tidaknya pengaruh kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsumenHotel Arwana, dengan F hitung sebesar 82,086 dengan p value = 0,000 < 0,05serta dari hasil analisis juga diperoleh R2 = 0,421 , hal ini berarti persentasepengaruh kepuasan terhadap loyalitas sebesar 42,1%. Dari hal di atas dapatdisimpulkan ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan jasa danpenetapan harga terhadap kepuasan konsumen hotel Arwana yaitu sebesar 21,2 %serta ada pengaruh yang signifikan kepuasan terhadap loyalitas konsumen hotelArwana yaitu sebesar 42,1%. 

SARAN

Dengan memperhatikan simpulan diatas, maka dapat disampaikan saransaransebagai berikut :1. Hotel Arwana diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusiayang ada maupun dengan sumber daya manusia, dan diharapkan akanmeningkatkan kualitas pelayanan Hotel Arwana, karena kualitas pelayananjasa dapat menjadi salah satu faktor menciptakan konsumen yang loyal.2. Hotel Arwana perlu menetapkan biaya tarif kamar dengan tepat, hal tersebutdapat menambah loyalitas konsumen karena terbukti bahwa penetapan hargadengan tepat dapat menciptakan loyalitas konsumen Hotel Arwana.3. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan kepada peneliti berikutnya untukmeneliti variabel lain yang dimungkinkan mempunyai pengaruh terhadaployalitas konsumen.

Page 11: Contoh Mini Riset

JURNAL 3

Tema            : Kepuasan Konsumen dalam pelayanan jasaJudul           : Analisis tingkat kepuasan pasien askeskin, askes pns, umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUD Kabupaten KaranganyarPengarang : Antik Pujihastuti (studi kesehatan masyarakat fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah)

Latar Belakang Sarana pelayanan kesehatan dalam menghadapi era globalisasi,berupaya meningkatkan kualitas akan jasa yang ditawarkan kepadamasyarakat. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan sebagaialat untuk mencapai keunggulan kompetitif. Implementasi kualitas jasa yangdilakukan oleh sarana pelayanan kesehatan dengan cara memberikanpelayanan (service) terbaik bagi konsumen dengan tujuan menciptakankepuasan pasien.Sebagai salah satu bentuk sarana pelayanan kesehatan yang bergerak dibidang jasa maka perlu memperhatikan kualitas jasa yang dijadikan indikatoroleh para pasien baik pasien yang membayar secara langsung, juga pasienpegawai negeri / penerima pensiun yang menggunakan asuransi kesehatanselain itu pasien yang merupakan masyarakat miskin.Dengan adanya penilaian akan jasa tersebut maka sarana pelayanankesehatan tersebut diharapkan tetap dapat berdiri dan semakin berkembang.Kualitas yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan akanmenimbulkan persepsi pasien terhadap pelayanan yang telah diberikankepadanya. Sering kali terdapat perbedaan antara harapan pasien denganpelayanan yang diberikan oleh sarana pelayanan kesehatan. Untuk mengetahuiapakah sarana pelayanan kesehatan telah memberikan pelayanan jasa yangsesuai dengan harapan pasien, perlu dilakukan evaluasi dari pasiennya.Setiap pasien menilai sarana pelayanan kesehatan / rumah sakit sebagaibadan usaha yang bergerak di sektor jasa khususnya pelayanan kesehatan,dituntut untuk dapat menciptakan dan memberikan pelayanan kesehatansecara maksimal dalam upaya tetap unggul untuk persaingan jangka panjangdengan menawarkan janji berupa jaminan kepastian dalam pelayanankesehatan bagi pasiennya. Menurut UU No. 40/2004 yang mengatur tentangSistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) terdapat 4 BUMN nirlaba yangmendapat mandat dari pemerintah memberikan jaminan asuransi sosial yakniAskes, Asabri, Taspen dan Jamsostek.Dalam rangka mengimplementasikan UU No 40/2004, mulai tahun2004 lalu Askes mengambil kebijakan Turn Around Strategy, artinya Askeslebih fokus pada peningkatan kualitas dan kepuasan pelanggan dari padaorientasi keuntungan. Selain itu untuk menjamin askes penduduk / keluargamiskin terhadap pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan dasarhidupnya untuk bisa hidup sehat. Pemerintah RI melaksanakan berbagai upaya

Page 12: Contoh Mini Riset

program pemeliharaan kesehatan bagi keluarga miskin dengan diawali melaluipelaksanaan Program Jaring pengaman sosial bidang kesehatan (JPS-BK).Kemiskinan dan penyakit terjadi saling kait-mengkait, denganhubungan yang tidak akan pernah putus terkecuali dilakukan intervensi padasalah satu atau kedua sisi, yakni pada kemiskinannya atau penyakitnya.Kemiskinan mempengaruhi kesehatan sehingga orang miskin menjadi rentanterhadap berbagai macam penyakit. Sedangkan bagi masyarakat yang mampudalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan akan membayar setiap jasayang diperolehnya. Dari ketiga status asuransi pasien tersebut semuanyabermuara pada kepuasan akan jasa yang telah diterimanya selama mendapatpelayanan kesehatan.

MASALAH

Faktor Pengaruh Kepuasan Konsumen

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan penelitian adalah:Untuk mengetahui adanya perbedaan tingkat kepuasan antara pasien askeskin,askes PNS dan umum pada pelayanan loket pendaftaran rawat jalan di RSUDKabupaten Karanganyar

METODOLOGI 

1. Kerangka Penelitiandimana dalam kepuasan konsumen terdiri dari lima faktor, yaitu:a. Bukti Fisikb.Keandalanc.Daya Tanggapd.Jaminane.Empati2. Data dan Sumber DataPenelitian ini menggunakan data primer yang bersumber dari responden yangdiambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada konsumen.3.Definisi Operasional dan Pengukuran VariabelZeithaml mengidentifikasi lima dimensi pokok dalam menentukan kualitasjasa, yaitu sebagai berikut :a. Keandalan (realibility), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuaidengan janji yang ditawarkan.b. Daya tanggap (responsiveness), yaitu respon atau kesigapan karyawan dalammembantu konsumen dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yangmeliputi kesigapan dalam melayani konsumen, kecepatan menangani transaksi,dan penanganan keluhan-keluhan konsumen.c. Jaminan (assurance), meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadapproduk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalammemberi pelayanan, ketrampilan dalam memberi informasi, kemampuan dalam

Page 13: Contoh Mini Riset

memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dankemampuan dalam menanamkan kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.Dimensi kepastian atau jaminan ini merupakan gabungan dari dimensi :· Kompetensi (Competence), yaitu ketrampilan dan pengetahuan yang dimilikioleh para karyawan untuk melakukan pelayanan.· Kesopanan (Courtessy), yang meliputi keramahan, perhatian dan sikap parakaryawan.· Kredibilitas (Credibility), meliputi hal-hal yang berhubungan dengankepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya.d. Empati (empathy), yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaankepada konsumen seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan konsumen, dan usahaperusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumennya.Dimensi emphaty ini merupakan penggabungan dari dimensi :· Akses (Access), meliputi kemudahan memanfaatkan jasa yang ditawarkanperusahaan.· Komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukankomunikasi untuk menyampaikan informasi kepada konsumen ataumemperoleh masukan dari konsumen.· Pemahaman pada konsumen (Understanding the Customer), meliputi usahaperusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginankonsumen.e. Bukti Fisik (Tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dantata letak ruangan dalam, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dankenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilankaryawan. (Umar, 2000:234-236).4. Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah denganmenggunakan uji validitas, uji reabilitas, analisis korelasi, dan analisis faktor dengan alat analisis SPSS versi 11.a.Uji validitas data berfungsi mengetahui derajat ketepatan data dari hasilpengukuran sampel dengan konsep pengukuran.b.Uji realibilitas adalah alat untuk mengetahui derajat kehandalan data dari hasilpengukuran sampel yang berguna untuk melihat konsistensi pengukuran.c.Analisis Korelasi digunakan untuk mengetahui pola dan keeratan hubunganantara dua atau lebih variabel.d.analisis faktor termasuk padainterdependence, yang berarti tidak ada variabel dependen ataupun variabelindenpenden. Proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan(interrelationship) antar jumlah variabel-variabel yang saling indenpenden satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yanglebih sedikit dari jumlah variabel awal.

HASIL

Analisis Korelasi Antar VariabelDengan melihat hasil analisis Pearson denganmembuat hipotesis dan pengambilan keputusan dari tiap–tiap korelasi menunjukkan

Page 14: Contoh Mini Riset

bahwa hubungan korelasi antar komponen pembentuk kepuasan konsumen sangatdekat, hal ini dapat ditunjukkan dengan angka sig. (2-tailed) lebih kecil dari 0.000.Uji Validitas dan ReliabilitasPada pengujian ini dimana penelitian menggunakan 9 variabel, dimana padauji reabilitas semua variabel yaitu kemampuan, penampilan, tindakan, tanggungjawab, ketepatan, sikap, perhatian, kenyamanan dan kepuasan pelanggan, nilaiCronbach's Alphanya semua lebih besar daripada nilai r tabel yang besarnya 0,1292yang artinya ke-9 variabel sudah reliabel.Dan pada pengujian validitas dari 37 pertanyaan dalam 9 variabel tersebutmasing-masing pertanyaan semua nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besardari nilai r tabelnya yaitu 0,1292 yang artinya 37 pertanyaan tersebut adalah valid.Uji Asumsi KlasikUji ini dilakukan dalam 4 tahap pengujian, yaitu Asumsi Regresi BergandaMultikolinieritas, Uji Asumsi Regresi Berganda Heteroskedasitas, Uji AsumsiRegresi Berganda Normalitas, Uji Asumsi Regresi Berganda Autokorelasi. Dimana 4pengujian ini digunakan untuk dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu analisisregresi linier berganda. Dan hasil dari uji asumsi klasik ini semua di dapat tanpamasalah jadi penelitian ini dapat dilanjutkan ke tahap analisis regresi linier berganda..Uji KorelasiDari uji korelasi yang di dapat menggunakan bantuan SPSS versi 17 makavariabel yang mempunyai korelasi yang paling kuat antara variabel X dengan variabelY adalah variabel ketepatan, karena mempunyai nilai korelasi yang paling besar diantara variabel X lainnya yaitu sebesar 0,745. Sedangkan hubungan yang paling kuatantara variabel X adalah variabel tindakan dengan variabel penampilan dengan nilaikorelasi sebesar 0,794. Hal ini menandakan adanya multikolinieritas atau korelasi diantara variabel bebas.Analisis FaktorUntuk mengetahui seberapa besar hubungan antar variabel – variabel yangmembentuk kepuasan konsumen

REKOMENDASI

 Sejumlah keluhan tidak resmi sering dikemukakan bahwa pasienAskeskin atau Askes PNS tidak mendapatkan pelayanan setara dengan pasienUmum sehingga menimbulkan ketidakpuasan, contoh ” Pasien menyatakansaya telah membayar lebih untuk mendapat pelayanan seharusnya diutamakandalam pelayanan daripada yang tidak membayar (Askeskin/Askes PNS)” dancontoh ”Karena saya sebagai pasien yang gratis / dibayari oleh pemerintahmendapat pelayanan berbeda dengan pasien yang membayar tunai”. Tetapisinyalemen itu belum banyak diteliti secara formal khususnya di RSUDKabupaten Karanganyar.Penilaian kepuasan pasien ini diyakini adanya perbedaan tingkatkepuasan antara pasien Askeskin, Askes PNS, Umum berdasarkan statusasuransi pasien. Dengan demikian peneliti mengganggap bahwa hal itu perluditeliti mengenai analisis tingkat kepuasan pasien antara pasien Askeskin,pasien Askes PNS dan pasien Umum pada pelayanan loket pendaftaran rawatjalan di RSUD Kabupaten Karanganyar.

Page 15: Contoh Mini Riset

Mini Riset

       I.            PENDAHULUAN

Makalah ini berisi laporan singkat dari mini riset untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Agama tentang perkembangan rasa agama pada usia anak dan usia remaja.

Agama merupakan hal yang menyangkut masalah yang berhubungan dengan kehidupan batin manusia. Agama sebagai bentuk keyakinan yang bersifat abstrak yang memang sulit didiskripsikan dan diukur secara tepat dan rinci. Dalam diri manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan bukan hanya terbatas kebutuhan akan makan, minum, pakaian ataupun kepentingan-kepentingan lainnya. Tetapi ada semacam kebutuhan dan keinginan yang bersifat universal. Kebutuhan ini melebihi kebutuhan-kebutuhan lainnya, bahkan di atas kebutuhan akan kekuasaan. Keinginan dan kebutuhan ini adalah suatu kebutuhan kodrati, berupa keinginan untuk mencintai dan dicintai Tuhan.

Manusia ingin mengabdikan dirinya pada suatu dzat yang dianggapnya mempunyai kekuasaan tertinggi dan Maha Menguasai segalanya, sehingga tumbuh rasa beragama pada jiwa manusia. Menurut Ibu Susilaningsih rasa agama merupakan Kristal-kristal nilai agama (religious conscience) dalam diri yang terdalam dari seseorang yang merupakan produk dari internalisasi nilai-nilai agama yang dirancang oleh lingkungannya. Sebagai sebuah Kristal nilai rasa agama sangat dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat sekitar, teman sebaya, maupun kondisi keluarga. Semua itu sangat berpengaruh terhadap pengkristalan nilai-nilai agama terhadap perkembangan mulai dari anak-anak sampai remaja.

Pada hakikatnya manusia adalah makhluk beragama. Potensi beragama sudah ada pada setiap manusia sejak mereka dilahirkan. Tinggal bagaimana proses perkembangannya. Rasa beragama akan terus berkembang mulai dari usia anak sampai usia remaja bahkan sampai pada usia lanjut. Perkembangan rasa beragama usia remaja yaitu situasi keagamaan yang berada dalam perjalanan menuju kedewasaan. Rasa agama yang mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab serta menjadikan agama sebagai filsafat hidup. Oleh karena itu penanaman rasa agama sangatlah penting sejak masih usia anak sampai dewasa. Jangan sampai timbul rasa keraguan beragama pada diri anak atau remaja.

    II.            TEORIA.    Perkembangan Jiwa Keagamaan Pada Usia Anak Dan Remaja1.       Perkembangan Agama pada Anak-anak

Menurut penelitian Ernest Harms perkembangan agama anak-anak melalui tiga tingkatan, yaitu :

a.      The Fairy Tale Stage (tingkat dongeng)Tingkat ini dimulai pada anak yang berusia 3-6 tahun. Pada tingkatan ini konsep Tuhan

lebuh banyak dipengaruhi oleh fantasi dan emosi. Pada tingkat perkembangan ini anak menghayati konsep ke-Tuhanan sesuai dengan tingkat perkembangan intelektualnya.

Page 16: Contoh Mini Riset

Kehidupan masa ini masih bayak dipengaruhi kehidupan fantasi yang diliputi oleh dongeng-dongeng.

b.      The Realistic Stage (Tingkat Kenyataan)Tingkat ini dimulai sejak anak masuk Sekolah Dasar hingga ke usia adolesense. Pada

masa ini, id eke-Tuhanan anak sudah mencerminkan konsep-konsep yang berdasarkan pada kenyataan (realitas). Konsep ini timbul mlalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran agama dari orang dewasa lainnya.

c.       The Individual Stage (Tingkat Individu)Pada tingkat ini anak telah memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan

perkembangan usia mereka. Konsep keagamaan yang iundividualistis terbagi menjadi tiga golongan, yaitu:

a.       Konsep ke-Tuhanan yang konvensional dan konservatif dengan dipengaruhi sebagian fantasi yang disebabkan pengaruh dari luar.

b.      Konsep ke-Tuhanan yang lebih murni yang dinyatakan dalam pandangan yang bersifat personal.

c.       Konsep ke-Tuhanan yang bersifat humanistik. Agama telah menjadi etos humanis pada diri mereka dalam menghayati ajaran agama. Perubahan ini dipengaruhi oleh perkembangan usia dan pengaruh yang berasal dari luar yang dialaminya.

2.      Perkembangan Agama Pada Usia RemajaMasa remaja menduduki tahap progresif. Masa remaja mencakup masa juvenilitas,

pubertas, dan nubilitas. Perkembangan agama pada remaja banyak dipengaruhi oleh perkembangan jasmani dan rohaninya.Perkembangan agama pada remaja ditandai oleh beberapa faktor perkembangan jasmani dan rohaninya. Menurut W. Starbuck perkembangan itu antara lain :

a.       Pertumbuhan Pikiran dan MentalIde dn dasar keyakinan beragama yang diterima remaja pada masa kanak-kanaknya sudah

tidak begitu menarik bagi mereka. Sifat kritis terhadap nilai agama, kebudayaan, social, ekonomi, jasmaninya sudah mulai muncul.

b.      Perkembangan PerasaanBerbagai perasaan telah berkembang pada masa remaja. Perasaan social, etis, dan estetis

mendorong remaja kehidupan yang terbiasa di lingkungannya. Kehidupan religius akan cenderung mendorong dirinya lebih dekat ke arah hidup yang religius pula. Sebaliknya, bagi remaja yang kurang mendapatkan pendidikan dan siraman ajaran agama akan lebih mudah didominasi dorongn seksual. Masa remaja merupakan masa kematangan seksual. Didorong oleh perasaan ingin tahu, remaja lebih mudah terperosok kea rah tindakan seksual yang negatif.

c.       Pertimbangan SocialCorak keagamaan para remaja juga ditandai oleh adanya pertimbangan social. Dalam

kehidupan keagamaan mereka timbul konflik antara pertimbangan moral dan material. Remaja sangat bingung menentukan pilihan itu. Karena kehidupan duniawi lebih dipengaruhi

Page 17: Contoh Mini Riset

kepentingan akan materi, maka para remaja lebih cenderung  jiwanya untuk bersofat materialis.

d.      Perkembangan MoralPerkembangan moral para remaja bertitik tolak dari rasa berdosa dan usaha untuk mencari

proteksi.e.       Sikap dan Minat

Sikap dan minat remaja terhadap masalah keagamaan boleh dikatakan sangat kecil dan hal ini tergantung dari kebiasaan masa kecil serta lingkungan agama yang mempengaruhi mereka (besar kecil minatnya).  

f.       Ibadah

B.     RELIGIOUS DOUBTReligious Doubt atau keraguan dalam rasa agama timbul karena ada faktor penyebabnya,

antara lain:         Kemampuan kognisi remaja untuk berfikir secara abstrak dan maknawi         Religious strorage         Dogmatic teaching         Religious teaching         Perbedaan agama         Mempertentangkan ilmu dan agama         Immorality         Individual different

 III.            KASUS DAN ANALISIS         KASUS

Dalam mini riset ini kasus yang saya ambil dari pengalaman keagamaan saya sendiri. Disini saya akan mencoba menguraikan pengalaman keagamaan saya mulai saya kecil sampai saat ini yaitu masa atau usia remaja yang sedang saya jalani.

Saya dilahirkan di Sumatera khususnya di Palembang. Ayah saya adalah seorang petani kopi yang berkerja keras. Perkebunan kopi Ayah saya lumayan luas dan pada saat itu Ayah saya termasuk petani yang sukses, dengan itu Ayahku mampu menghidupi keluarga saya yang sederhana. Karena ayah dan ibu hanya dikaruniai dua anak perempuan yang salah satunya adalah saya. Kata ayah dan ibu kami adalah peri-peri kecilnya.

Saya sangat beruntung, karena saya dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang cukup mengerti tentang agama. Orang tua saya sudah mengajarkan nilai-nilai agama sejak saya kecil. Selain itu, rumah saya juga digunakan sebagai tempat mengaji bagi anak-anak sekitar dimana orang tua sayalah yang mengajarkan ilmu pada mereka. Mulai dari belajar sholawat, fasholatan/cara-cara sholat, membaca al-quran maupun kisah-kisah nabi. Dengan begitu, tentunya begitu sering saya bias menangkap ilmu-ilmu agama. Dimana saya langsung menerima dari orang tua saya sendiri. Ibarat makan, saya menelan dari suapan dari orang tua saya yang begitu menyayangi saya.

Page 18: Contoh Mini Riset

Sejak kecil orang tua saya sudah mengajarkan ilmu-ilmu fiqh seperti cara wudhu, sholat, sampai do’a-do’a keseharian. Dan orang tua saya dengan begitu sabar mengajari saya bagaimana membaca al-quran dengan makhraj yang baik dan benar mulai dari menghafal huruf hijaiyah sampai belajar menulisnya. Itulah tahap orang tua saya melekatkan nilai agama yang sempurna pada diri saya yaitu agama Islam. Yang saya tahu saat itu, saya belajar ngaji, saya sholat adalah sebagai wujud bahwa saya adalah orang islam. Meskipun pada waktu itu saya juga belum tahu islam yang sebenarnya. Tetapi saya tidak merasa terbebani menjalankan semua itu. Melihat orang tua saya melakukan ibadah, saya merasa itu adalah rutinitas yang baik yang saya harus bisa melakukannya.

Semangat mendidik orang tua tidak berhenti sampai di situ, setelah saya berumur 6 tahun mereka memboyong saya ke jawa dengan niat agar saya bisa menjalani sekolah formal, karena di sana tempat tinggal saya sangat jauh dengan lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah. Orang tua saya mendaftarkan saya pada lembaga pendidiklan SD. Di SD bukan hanya ilmu formal saja yang saya perolah, tapi juga ilmu agama. Yang dari oaring tua saya mendapatkan ilmu dasar-dasar agama di sekolah dasar saya memperolah lebih luas lagi. Tidak jarang pak guru mengenalkan saya tentang kisah-kisah nabi atau dongeng-dongeng islami.

Setelah saya masuk SD orang tua tidak pernah berhenti mengingatkan saya untuk terus menuntut ilmu agama, karena dengan ilmu agama dapat mengantarkan saya pada kebahagiaan akhirat. Orang tua saya menyuruh saya untuk mengaji di Musholah yang dekat dengan rumah saya. Selain dari orang tua saya juga banyak mendapatkan ilmu keagamaan di situ. Ngaji di musholah dimulai setelah sholat maghrib. Sangat mengherankan, dulu saya sangat bersemangat untuk berangkat mengaji. Dari sebelum maghrib saya dan teman sebaya saya sudah berlarian menuju mushola. Sampai-sampai saya merengek minta dibelikan payung agar saya bisa tetap berangkat ngaji walaupun hujan.

Setelah lulus SD saya juga masih bersemangat untuk tetap mangaji, walaupun terkadang saya tidak berangkat karena saking lelahnya akibat kegiatan di SMP dan karena begitu jauhnya sekolah dengan rumah tempat saya tinggal yang pada saat itu saya tempuh hanya dengan menggunakan sepeda. Sampai saya kelas 3 SMP aku masih aktif mengaji di mushola. Ketika bulan ramadhan tiba saya dan teman-teman mengikuti tadarus al-quran di mushola bahkan sampai larut malam.

Saya juga ingat bagaimana orang tua memarahi saya ketika saya tidak mengaji dan hanya bermain, maka saya akan dimarahi habis, dahulu saya sempat merasa kesal akan hal itu, tapi kini saya merasakan hasil dari didikan orang tua saya.

Dan setelah saya lulus SMP dan masuk SMK, saat itu usia saya sudah menginjak usia remaja. Karena SMKnya jauh maka orang tua saya memasukkan saya di sebuah pondok pesantren MIFTAHUL ULUM tepatnya di daerah Kebumen dengan harapan saya bisa mondok atau nyantri sambil sekolah. Di pondok pesantren saya mendapatkan ilmu agama yang lebih mendalam lagi. Ada ilmu-ilmu baru yang baru saya tahu di pesantrenseperti ilmu Nahwu dan Shorof. Karena sekolah yang berbeda dengan lokasi pondok, apalagi tidak ada lagi orang tua yang selalu mengawasi dan mengontrol, saya merasa sangat bebas. Meskipun ketika saya sudah kembali ke pesantren saya sudah terikat lagi oleh peraturan pondok

Page 19: Contoh Mini Riset

pesantren yang banyak aturan dan membuat waktu saya di pesantren sangat padat. Oleh karena itu sering pulang sekolah saya tidak langsung pulang ke pesantren tetapi menghabiskan waktu di luar untuk bermain bersama teman-teman sekolah saya. Bahkan terkadang karena sangat asyiknya bermain saya sampai lupa tidak menunaikan ibadah. Mengaji di pesantren pun mulai malas-malasan. Sempat saya menyadari tentang perubahanku yang tidak seperti dulu lagi, sempat terfikirkan dalam benak saya bahwa yang saya lakukan saat ini itu tidak baik dan hanya menyia-nyiakan waktu saya. Namun sifat buruk itu tetap saja melekat pada tubuh saya, hingga sampai pertengahan semester kelas 3 saya mulai bisa mendekatkan diri lagi kepada Allah. Entah karena hati yang tulus atau hanya karena takut kalau Allah tidak menghendaki saya untuk lulus ujian nantinya. Rasa beragama saya meningkat ketika saya hendak menghadapi UAN. Setiap hari saya berdoa demi kelancaran UAN saya dan semoga mendapatkan nilai yang bagus.

Setelah lulus SMK, saya mulai mamahami tentang pentingnya nilai agama yang selama ini saya yakini. Dan saya berjanji untuk terus menanamkan nilai-nilai agama sebagai pedoman hidup saya kedepan. Karena komitmen saya itu membuatku tertarik untuk meneruskan kuliah yang berkaitan dengan agama. Akhirnya saya diterima di Universitas Islam Negeri SUNAN KALIJAGA, Yogyakarta. Di Yogyakarta saya tinggal di Pondok Pesantren NURUL UMMAH PUTRI sampai sekarang ini. Semoga nilai-nilai agama akan selalu menjadi penerang dan menuntun hidup saya untuk terus berada di jalanNya ..

         ANALISADari analisis kasus tentang rasa agama, yang disini dimulai dari peran orang tua untuk

menanamkan rasa agama sejak usia anak-anak. Menurut Ernest Harms perkembangan rasa agama usia anak melalui tiga tingkatan, yaitu :

  The Fairy Tale Stage (tingkat dongeng). Tingkat ini dimulai pada anak yang berusia 3-6 tahun. Pada tingkat ini konsep mengenai Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh dunia fantasi. Perkembangan rasa agama dipengaruhi oleh konsep-konsep yang berupa fantasia tau dongeng-dongeng.Pada tingkat ini, sama dengan yang saya alami dulu, dimana saya sering diceritakan dongeng-dongeng tentang kisah-kisah nabi yang mulai membuat saya mengerti tentang agama. Hal ini menunjukkan bahwa pada masa anak tingkat dongeng sangat mempengaruhi perkembangan rasa agama anak.

  The Realistic Stage (Tingkat Kenyataan). Tingkat ini dimulai sejak anak masuk Sekolah Dasar hingga ke usia adolesense. Pada masa ini, ide kebutuhan anak sudah mencerminkan konsep yang berdasarkan pada kenyataan (realistis). Konsep ini timbul melalui lembaga-lembaga keagamaan dan pengajaran agama dariorang dewasa lainnya.Pada tingkat ini,  saya alami ketika saya masuk sekolah dasar dan saya mulai rajin berangkat mengaji di ushola dan saya mulai menirukan kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh orang-orang terdekat saya, seperti kedua orang tua saya, guru, pak Kiyai di mushola, dan orang-orang lain yang ada di sekitar saya.

  The Individual Stage (tingkat Individu). Pada tingkat ini anak memiliki kepekaan emosi yang paling tinggi sejalan dengan perkembangan mereka.

Page 20: Contoh Mini Riset

Pada tingkat ini saya alami ketika saya sudah masuk usia remaja. Dimana konsep Tuhan dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh luar maupun dipengaruhi oleh perkembangan usia.

Ketiga tingkat di atas pasti akan dialami seseorang dalam proses penanaman dan pengkristalan nilai-nilai agama. Pengkristalan nilai-nilai agama harus ditanamkan sejak usia dini. Peran orang tua menjadi sangat dominan dalam proses perkembangan rasa agama. Karena keluarga merupakan tempat pertama dimana anak memperolah dan dikenalkan pertama kalinya tentang nilai-nilai agama. Sedangkan lembaga-lembaga pendidikan hanya bersifat melanjutkan saja.

Masaremaja merupakan tahap yang progresif, mencakup masa juvenilitas, pubertas, dan nubilitas. Hal ini menjadi faktor yang mempengaruhi rasa agama remaja. Di masa remaja pertumbuhan pikiran dan mental anak sudah mulai berkembang dan mulai berfikiran kritis.

Pada masa remaja sudah mulai timbul suatu keraguan rasa agama (religious doubt). Hal ini terjadi karena adanya faktor dari dalam maupun faktor dari luar berupa pergaulan, bisa juga karena pengaruh pendidikan, kesalahan penyampaian materi dan masih banyak lagi.

Keadaan religious doubt mulai saya alami ketika saya masuk dibangku SMK Sampai pada saat saya sudah masuk ke perguruan tinggi. Waktu saya SMK sempat saya merasa mengalami penurunan rasa agama, sekitar kelas satu akhir sampai kelas tiga semester awal saya mengalami perubahan sikap keagamaan yang sangat mencolok (Religious Conversion). Hingga pada kelas tiga akhir, tepatnya menjelang Ujian rasa agama saya serasa bangkit kembali.

 Namun, setelah itu saya mendaftar di lembaga pendidikan UIN SUNAN KALIJAGA. Di Perguruan Tinggi saya mengambil jurusan PAI dimana di dalamnya membahas tentang segala hal yang berkenaan dengan agama. Materi yang diberikan sangat mendalam dan lebih detail, dibandingkan dengan materi-materi keagamaan yang saya dapat sebelumnya,yang memang baru dasar-dasarnya saja. Namun, semua itu justru membuat saya bingung dan pemahaman agama saya yang dulu mulai goyah. Apalagi terkadang ada pemahaman yang berbeda dengan apa yang saya dapat dulu dengan apa yang saya dapat di universitas.

 IV.            KESIMPULANDari kasus pengalaman yang saya teliti di atas maka dapat disimpulkan bahwa

penanaman rasa agama perlu dilaksanakan sejak usia dini. Peran keluarga menjadi sangat penting dalam perkembangan rasa agama anak, karena dalam keluarga anak pertama kali mendapatkan penanaman nilai dasar-dasar agama. Orang tua yang sejak kecil sudah menanamkan dasar-dasar nilai agama pada anak akan sangat membantu anak dalam perkembangan rasa agama selanjutnya.

Selain keluarga, lingkungan, teman sebaya, sekolah juga berpengaruh dalam perkembangan rasa beragama seseorang. Lingkungan yang baik akan berpengaruh pada perkembangan rasa agama yang baik pula, begitu juga dengan pengaruh teman bermain maupun pengaruh sekolah.

Page 21: Contoh Mini Riset

Masa remaja merupakan masa dimana sering terjadi keraguan rasa beragama. Hal itu dikarenkan masa remaja adalah sebuah masa untuk mencari jati diri. Pada masa remaja, seseorang akan mudah terpengaruh oleh lingkungan, baik lingkungan bermain maupun pada lingkungan sekolah. Pengaruh yang dikhawatirkan disini adalah pengaruh yang bersifat negative yang akan mendoktrin nilai-nilai agama yang sudah didapat sebelumnya, ataupun pengaruh negative yang dapat menghancurkan cita-cita dan masa depannya. Oleh karena itu perlu adanya control dan bimbingan dari orang tua maupun orang-orang terdekat agar anak tetap berpegang teguh dan berpedoman pada nilai-nilai agama dalam setiap ranah kehidupan.

    V.            DAFTAR PUSTAKAJalaludin. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Gravindo Persada.2009Susilaningsih. Hand Out

LAPORAN MINI RESETTUJUH PERENCANAAN pada RESTORAN BOYONG KALEGAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mini reset mata kuliah ManajemenDosen Pengampu : Dra. Hj. Mikhriani, MM.

Disusun oleh :Mahasiswa Manajemen Dakwah Kelas D Angkatan 2011

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAHFAKULTAS DAKWAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGAYOGYAKARTA

Page 22: Contoh Mini Riset

2012

                                         HALAMAN PENGESAHAN

“Laporan Mini Reset” ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen.

Yogyakarta, … Januari 2012Mengesahkan,Dosen Pengampu

Dra. Hj. Mikhriani, MM.

DAFTAR MAHASISWANo Nama Mahasiswa NIM1. M. FADLLIL ADHIM 112401062. MR.KUIFANDEE TUWEAKU 112401073. MR.MACHARIF DAMI 112401084. MR.MAHAMUT KUNA 112401095. MR.AMIR HAMA 112401106. MISS.NURMA WAE-USENG 112401117. MISS.NI-ASUENAH CHE AWAE 11240112

Page 23: Contoh Mini Riset

8. MR.JAMILL HAYEEMASAE 112401139. MISS.ATIYAH HENGDADA 1124011410. MR.HAMDE MOSU 1124011511. M FAJRUL FALAH 1124011612. YUNIARTI PAMILI 1124011713. DIAH RIRIN N. 1124011814. BADRUZZAMAN AL FAUZI 1124011915. M IRFAN ROMADHON 1124012016. YENI SRI ROSNAENI 1124012117. RAGIL PURNOMO 1124012218. NUR SOHIRIN 1124012319. AHMAD SYAUQI WILDAN 1124012420. NOVAL MAZDI IHSANI 1124012521. HANIFAH ALIF FITRI 1124012622. ROSILAH MAWADATI 1124012723. M WACHID HARDIANTORO 1124012824. HERLINE RAHKMATIKA PUTRI 1124012925. ENDAH DWI AGUSTINA 1124013126. SAIDATUL UMMAH 1124013227. TAUFIK HIDAYAT 1124013328. FRIDA SETYE AYU WULANDARI 1124013429. HAFIDOH 1124013530. RISKI ADI PERWIRA 1124013631. MUTHII ‘ATUL MUNAWWARAH 1124013732. FARUQ ASROR 1124013833. HESTI WURYANDARI 1124013934. DICA SUCI ENGGAR JATI 11240141

Page 24: Contoh Mini Riset

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan................................................................................... iDaftar mahasiswa......................................................................................... iiDaftar isi ...................................................................................................... ivBAB I

a.       Latar Belakang..................................................................................b.      Rumusan masalah ............................................................................c.       Tujuan ..............................................................................................

111

BAB IIPembahasan................................................................................................. 2BAB IIIKesimpulan................................................................................................... 8Dokumentasi ............................................................................................... 9

BAB IPENDAHULUAN

a.                  Latar BelakangBoyong dalam bahasa Jawa artinya “Membawa”, sedangkan Kalegan artinya

“Kelegaan” atau “Kepuasan”. “Membawa pulang kelegaan”, yakni dengan gaya ala pedesaan. Agar suasana alam pedesaan yang segar dan sejuk pun terasa. Sehingga akan menarik para pengunjung yang haus akan suasana pedesaan. Apalagi di tambah tersediannya berbagai hidangan. Menambah kenyamanan bagi wisatawan yang hendak berwisata kuliner maupun sekedar refreshing.

Konsep seperti itulah yang di pakai Restoran Boyong Kalegan. Sebuah restoran yang terletak jauh dari hiruk pikuk keramaian kota Yogyakarta. Boyong Kalegan berada di Jl. Raya Pakem Turi SlemanYogyakarta,berdiri dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juli 2000. Dan sudah tercatat bahwa restoran yang bernama “Boyong resto” dan “Kalegan resto ini banyak dicari konsumen.

Dalam survai kami dalam “Boyong Resto” ini, untuk mencapai semua itu tak hanya dibutuhkan kerja keras namun juga perlu trik-trik untuk menarik para konsumen agar betah singga di resto tersebut, yakni dengan proses manajemen (management). Salah satu proses manajemen ialah perencanaan. Dan disini kami akan membahas tentang proses perencanaan tersebut.

b.                  Rumusan Masalah1.      Apa pengertian perencanaan dalam manajemen dalam perkembangan organisasi ataupun

perusahaan ?2.      Terdiri dari apa sajakah proses perencanaan tersebut ?3.      Bagaimana uraian proses perencanaan dalam “Boyong Resto” hingga banyak diserbu

konsumen?

Page 25: Contoh Mini Riset

c.                   Tujuan1.      Menjadikan pengetahuan sebagaimana perencanaan yang baik bagi seorang manajer dalam

sebuah organisasi atau perusahaan.2.      Dengan adanya survai tersebut menjadikan bekal dan jembatan meniti karir bagi mahasiswa

awal seperti kami.

BAB IIPEMBAHASAN

Perencanaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka ruang dan waktu. Perencanaan merupakan dasar dari rangkaian kegiatan suatu organisasi. Untuk menentukan kemana arah dan hal apa saja yang akan dilakukan organisasi. Tak terkecuali organisasi tersebut besar atau kecil. Mereka pasti mempunyai perencanaan untuk organisasinya agar dapat menjalankan organisasinya, termasuk Restoran Boyong Kalegan.

Dalam manajemen, terkenal dengan proses tujuh perencanaan yang baik, yakni :1.      FORECASTING2.      OBJECTIVES3.      POLICIES4.      PROGRAMS5.      SCHEDULES6.      PROCEDURES7.      BUDGET

Dimana kaitannya dengan resto tersebut bapak Kasworo pemilik resto dan juga seorang BRIMOB ini mempunyai pemikiran-pemikiran yang cerdas untuk mengembangkan restorannya bersama istri tercintanya.  Melalui perencanaan yang Ia terapkan, restoran yang Ia beli dari orang lain kini mampu menguasai pasaran dan diakui keberadaanya.

 Dalam hasil survai kami kemarin uraian tujuh perencanaan yang baik dapat kita uraikan sebagai berikut :

1.             FORECASTINGWisata kuliner tidak akan berjalan dengan pesat bila tidak ada pengunjung atau yang

sering disebut dengan konsumen. “Boyong Resto” selalu terbuka untuk siapapun yang ingin berkunjung di wisata kuliner  ini, entah dari kawasan sendiri yakni daerah Sleman, Yogyakarta, ataupun daerah terpencil seperti kota Bantul. Tak hanya ruang lingkup sekecil itu, banyak konsumen yang berkunjung disini berasal dari daerah luar Provinsi Yogyakarta , luar Jawa , bahkan orang-orang asingpun juga sering sinngah di “Boyong Resto” ini. Sebenarnya tujuannya selain ingin makan juga untuk melepaskan kepenatan, entah itu masalah kantor ataupun lainnya dengan nuansa yang disuguhkan “Boyong Kalegan”.

Dilihat dari segi keadaan alamnya minat konsumen memilih tempat wisata kulinernya diwilayah Provinsi DIY, sangatlah banyak presentase minat pengunjung untuk berkunjung di Kabupaten Sleman dibandingkan kota Yogyakarta yang sudah berubah menjadi kota yang jauh dari nuansa alam. Selain kota Yogyakarta , presentase kabupaten Bantul juga sedikit apabila dibandingkan dengan kabupaten Sleman, karena Kabupaten Bantul bukan terkenal dalam bidang wisata kuliner namun Bantul lebih unggul dalam wisata pantai meskipun masih kalah dengan pantai kabupaten Gunung Kidul. Begitu juga dengan kabupaten-kabupaten di

Page 26: Contoh Mini Riset

wilayah DIY lainnya presentase pengunjung masih dibawah kabupaten Sleman dalam bidang kuliner yang bernuansa kembali kealam.

2.             OBJECTIVESDari tampilan luar resto ini sudah nampak sekali sasaran mana saja yang dituju resto

ini. Disini akan ditampilkan tabel sasaran utama resto tersebut :

usia              

penghasilan

Atas Menengah bawah

Anak         -Remaja         -Dewasa         -

Dalam hal sasaran, Bapak Kasworo menjelaskan bahwa Boyong Kalegan mempunyai sasaran untuk meningkatkan omsetnya pasca terkena lahar dingin merapi. Melalui jaringan instansi pemerintahan dan lingkungan masyarakat, mereka mempromosikan restorannya. Dengan gaya sikap yang low profile dan santai, mereka memperkenalkan restorannya yang nyaman dan menarik untuk dikunjungi.

Dengan masalah harganya, beliau juga menyesuaikan dengan masyarakat yang berkembang saat ini. Dimana fakta yang ada saat ini konsumen menjadi lebih cermat dan rasional dalam membelanjakan uangnya. Boyong Kalegan  terus saja mencermati hal tersebut, agar tidak menjadikan konsumen sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek yang harus diajak berpartisipasi dalam bisnis mereka. Oleh sebab itu sasaran utamanya adalah kalangan atas dan kalangan menengah.

3.             POLICIESSebuah strategi berarti bukanlah sebuah usaha asal-asalan, yang asal dijalankan.

Untuk menuju sasaran yang tepat dibutuhkan strategi pemasaran yang matang.  Dalam kaitannya dengan SWOT analisist “Boyong Resto”, yakni : Strength atau kekuatan yang mereka miliki yaitu    :

1.       Restoran apung pertama di Jogja2.      Suasana yang berbeda dengan restoran lain3.      Mempunyai banyak Relasi4.      Boyong kalegan Resto lokasinya sangat strategis

Weakness atau kelemahannya adalah     :1.         Peralatan yang perlu dibenahi rusak karena akibat erupsi merapi

sehingga banyak atap  rusak yang  bahan bakunya dari jerami.Opportunity atau kesempatan yaitu :

1.         Bisnis Universal  yaitu berupa kebutuhan primer (pokok) makanan,karena makanan dibutuhkan semua orang jadi peluang untuk bangkrutkecil.Treath atau Ancaman-ancaman yang akan dihadapi yakni    :

Page 27: Contoh Mini Riset

1.         Secara geografis terletak dekat dengan gunung merapi yang bisasetiap saat mengancam dengan gempanya , terutma lahar dingin yangakhir-akhir ini sering terjadi.Stategi Pemasaran

           Prices atau harga yang “Boyong Resto” tawarkan sebanding dengan pelayanan mereka yang memuaskan dan membuat pengunjung nyaman.

           Places atau tempat yang mereka sediakan sangat nyaman sesuai konsep yang masyarakat inginkan yang  bersifat natural.

           Promotion atau promosi yang mereka lakukan melalui website, namun yang paling berperan adalah dari relationship atau hubungan relasi sehingga promosi jauh lebih efektif dan efisien.

4.             PROGRAMSTak hanya sekedar keistimewaannya dengan restoran apung pertama kali di

Yogyakarta, namun untuk menciptakan suasana yang nyaman dengan nuansa alam tersebut juga dibutuhkan nuansa  live musik untuk menambah suasana romantis yang bisa dinikmati semua kalangan. Semua itu diciptakan oleh pak Kasworo dan istrinya beserta team kerjanya dengan sangat-sangat sederhana agar nampak alami tanpa dibuat-buat.

Untuk kalangan remaja ataupun bahkan untuk keluarga yang ingin berlibur, malam mingguan ataupun ingin berwisata hari libur seperti hari Minggu, di “Boyong Resto” ini juga dihadirkan “Band” yang setia melantunkan lagu-lagu untuk konsumen yang bersinggah di resto ini pada hari Sabtu dan Minggu untuk berlibur, makan bahkan hanya ingin menikmati suasananya yang tenang saja.

Namun semua itu tak lengkap bila tidak ada menu hidangan spesial dalam suatu wisata kuliner, dan tak bisa dipungkiri menu hidangan spesial di “Boyong Resto” ini bisa dibilang sangat sempurna dan lezat untuk disantap bersama teman-teman, pacar, bahkan keluarga. Menu spesial tersebut adalah “Gurameh Bakar”. Resto ini benar-benar mengandalkan menu spesial tersebut untuk memanjakan konsumennya. Dengan Service excellence dan Customer instimacy maka konsumen merasa nyaman seperti berada dirumah sendiri yang berada di alam terbuka.

Tak lepas dari semua itu “Boyong Resto” memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai yakni :

  Meeting Room VVIP  Resort dan Hotel  Menyediakan tempat VVIP, VIP, Economy  Musholah dan MCK

5.             SCHEDULESTak hanya nuansanya yang alami dan apa adanya, pemilik resto ini dalam

menjalankan bisnis sehari-harinya juga dengan prinsip apa adanya dan tampak alami, tanpa mengistimewakan hari-hari besar, seperti hari Raya Idhul Fitri ataupun Natal. Mengapa demikian ?

“dalam hari-hari biasa saja kami sudah kualahan, apa lagi hari-hari besar yang penuh dengan keistimewaan. Jadi kami menjalanka semua ini dengn natural, tanpa dibuat-buat. Karena yang terpenting bagi kami sesuatu yang kecilpun bisa menjadi istimewa apabila mampu kita manfaatkan dengan baik” begitu papar pak Kisworo yang juga menjabat sebagai BRIMOB.

Page 28: Contoh Mini Riset

Tambahnya lagi “ Yang terpenting bagi kami bukanlah sesuatu yang rumit dengan rencana-rencana yang belum tentu berjalan lancar, namun membuat pengunjung nyaman singgah ditempat kami itulah tujuan didirikannya resto kami ini. Meskipun kami belum pernah belajar tentang kepemimpinan, namun kami mau membuka diri untuk mempelajari hal-al yang sekiranya mampu meningkatkan daya uasaha kami untuk menyambung hidup dan menggaji para karyawan.”

6.             PROCEDURESKaryawan “Boyong Resto” ada 60 karyawan. Demi kelancaran sebuah perusahaan

termasuk dalam “Boyong Resto” dibutuhkan adanya tata tertib – tata tertib yang harus djalankan, dimana sudah dijelaskan oleh bapak Kasworo adalah sebagai berikut :

1.      Jam kerja karyawan 8 jam2.      Terdiri dari 4 siffa.       07.00 - 15.00 wib (bidang housekipping,security,produksi)b.      08.00 - 16.00 wib (mecanikal electrical)c.       11.00 - 19.00 wibd.      14.00 - 22.00 wib3.      Resto buka pukul 10.00-22.00.4.      Jam sibuk: 13.00-15.00.5.      Dalam 1minggu karyawan mendapat libur 1hari (selain hari sabtu dan minggu).6.      Semua ketua divisi pada masing-masing bagian bertanggung jawab kepada owner.

STRUKTUR ORGANISASI

OWNER

KABAG PRODUKSI( Divisi pengadaan barang)

Office dan Keuangan

Meanical electrikal

House Kipping dan Security

Page 29: Contoh Mini Riset

Pelayanan (Divisi Service)

7.             BUDGETDulu resto ini mampu mencapai omset Rp 400jt/bln, namun setelah terjadinya eropsi

merapi, “Boyong Kalegan” ini hanya mencapai omset sebesar Rp 200jt/bln , dengan keuntungan Rp 80jt/bln. Namun untuk tahun 2012 ini, “Boyong Resto” mulai meluncurkan rencana-rencana baru untuk menaikan omsetnya kembali, bahkan pak Kisworo menargetkan 500jt/bln.

            Memang tampaknya sulit setelah terjadinya eropsi merapi, namun beliau tetap optimis untuk mencapai omset yang ditargetkannya.

Page 30: Contoh Mini Riset

BAB IIIKESIMPULAN

Perencanaan adalah tindakan yang dilakukan untuk mendapatkan hasil yang ditentukan dalam jangka ruang dan waktu. Perencanaan merupakan dasar dari rangkaian kegiatan suatu organisasi. Untuk menentukan kemana arah dan hal apa saja yang akan dilakukan organisasi. Tak terkecuali organisasi tersebut besar atau kecil. Mereka pasti mempunyai perencanaan untuk organisasinya agar dapat menjalankan organisasinya. Begitu juga dengan “Boyong Resto”, untuk menjadi yang terdepan dan omset melesat selain dibutuhkan kerja keras juga dibutuhkan perencanaan-perencanaan yang matang, yakni tujuh perencanaan yang baik, yang terdiri dari forecasting, objectives, policies, programs, schedules, proceures, budget.

Dengan tujuh perencanaan tersebut dan dengan nuansa alamnya “Boyong Resto” mampu membawa dirinya untuk berani bersaing dengan resto-resto lainnya. Yang lebih menarik lagi atasan terjun langsung ke lapangan. Seperti apa yang dikatakan pak Kasworo

“ Saya tak pernah malu untuk terjun langsung.”Prinsip itulah yang terus saja dipegang beliau untuk memajukan usahanya ini.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa usaha keras saja tak cukup apabila tanpa ada suatu perencanaan yang matang. Suatu organisasi ataupun perusahaan mampu dikenal orang apabila suatu organisasi atau perusahaan itu mempunyai daya tarik istimewa yang melekat dalam dirinya yang berbeda dari lainnya.

contoh proposal mini riset

SISTEM PEMASARAN DAN KEUANGAN PADA SOPHIE RENT CAR

                                                                                                            

A.    Latar belakang masalah

Melihat kebutuhan masyarakat akan kendaraan, khususnya mobil, maka berbisnis rental

mobil adalah bisnis yang sangat menjanjikan keuntungannya. Rental mobil yang sukses

adalah rental mobil yang mempunyai sistem pemasaran dan keuangan yang bagus.

Sophie Rent Car salah satu usaha jasa yang bergerak dalam bidang rental mobil

seharusnya mempunyai sistem pemasaran dan keuangan yang bagus untuk keberhasilan

usahanya.

Dari uraian di atas kami tertarik untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran dan

keuangan yang dijalankan oleh Sophie Rent Car dalam usahanya menjadi usaha rental mobil

yang sukses, oleh karena itu kami memilih judul penelitian.” Sistem Pemasaran dan

Keuangan pada Sophie Rent Car”.

B.     Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kami bahas dalam penelitian ini adalah

1.      Bagaimana sistem pemasaran di Sophie Rent Car?

2.      Bagaimana sistem keuangan di Sophie Rent Car?

Page 31: Contoh Mini Riset

C.    Tujuan dan manfaat penelitian

Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah :

1.      untuk mengetahui bagaimana sistem pemasaran Sophie Rent Car

2.      untuk mengetahui bagaimana sisterm keuangan Sophie Rent Car

3.      Sebagai bahan masukan bagi usaha jasa rental mobil lainnya dalam mengatur sistem

pemasaran dan keuangan

4.      Sebagai bahan untuk menanambah penegetahuan tentang sistem pemasaran dan keuangan

disuatu badan usaha, khususnya usaha jasa rental mobil.

D.    Telaah pustaka

Pemasaran adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran meraih, mempertahankan, serta

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengomunikasikan nilai

pelanggan yang unggul. Inti dari pemasaran adalah mengindetifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial.(Philip kotler&Kevin lane keller,2009:5)

Kesuksesan keuangan sering bergantung pada kemampuan pemasaran. Keuanagan,

operasi, akutansi dan fungsi bisnis lainnya tidak akan berarti jika tidak ada cukup permintaan

akan produk dan jasa sehingga perusahaan bisa mengambil keuntungan. Harus ada

pendapatan agar laba didapat. pemasaran yang cerdas adalah usaha tak berkesudahan.(Philip

kotler&Kevin lane keller,2009:4)

Manajemen Keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

memperoleh sumber modal yang semurah-murahnya dan menggunakannya se-efektif, se-

efisien, seproduktif mungkin untuk menghasilkan laba.(Supiani,2009:2)

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis dan pengendalian

kegiatan keuangan perusahaan. Keputusan-keputusan yang diambil oleh “manajer keuangan”

(yaitu keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen) dimaksudkan untuk

meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan. ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai

perusahaan, atau harga saham (bagi perusahaan yang go public).(Suad Husnan,2010:15)

E.     Metodologi penelitian

1.      Jenis penelitian

Jenis penelitian yang kami lakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan yaitu

dengan peninjauan langsung keobjek penelitian dalam  hal ini Sophie Rent Car, ini dilakukan

untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian secara nyata, tepat dan

akurat. .(Tim contoh skripsi, http://contohskripsi.net/, akses 19 maret 2012).

2.      Deskriptif

Metode penelitian yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

dengan merumuskan dan menafsirkan data yang diperoleh, menyusun dan mengaplikasikan

Page 32: Contoh Mini Riset

serta menganalisis dan menginterprestasikannya sehingga memberikan gambaran yang jelas

mengenai keadaan perusahaaan perusahaan. .(Tim contoh skripsi, http://contohskripsi.net/,

akses 19 maret 2012).

3.      Tehnik pengumpulan data

Dalam hal ini kami mengumpulkan data dengan menggunakan beberapa cara yaitu :

a.       Observasi

Yaitu mendapatkan data dari objek penelitian dengan cara mendatangi langsung objek

penelitian dalam hal ini Sophie Rent Car guna mempelajari secara langsung bagaimana

sistem Pemasaran dan Keuangan pada usaha tersebut. .(Tim contoh skripsi,

http://contohskripsi.net/, akses 19 maret 2012).

b.      Wawancara (interview)

Selama observasi dilakukan kami juga melakukan wawancara dan komunikasi dengan

karyawan dan pemilik usaha itu sendiri untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi

penelitian kami.(Tim contoh skripsi, http://contohskripsi.net/, akses 19 maret 2012).

F.     Daftar Pustaka

Husnan, Suad. (2010 ). Manajemen Keuangan Teori Dan Penerapan, Edisi4. Yogyakarta: BPFE-

YOGYAKARTA

Kotler, Philip& Keller, Kevin lane. (2009). Marketing Manajement, (terj.

Bob                    Sabran: Manajemen Pemasaran). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Muslih, Muhammad. dkk.  (2007). pedoman penulisan skripsi, Ponorogo: Trimurti Press.

Contoh skripsi manajemen pemasaran 1. Diakses tanggal 19 maret 2012 dari

http://contohskripsi.net.

Page 33: Contoh Mini Riset

Profil Orang Kuat Dalam PMII Komfak AdabUIN Sunan Kalijaga Perspektif Herbert Spencer

 Makalah disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Sosiologi 2

Dosen Pengampu: Dr. Munawar Ahmad, M.Hum

Di Susun Oleh:ADDI ARIFIANTO

12540049 (B)

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA FAKULTASUSHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA2013

  

KATA PENGANTAR

حيم الى حمن الى الله بسم

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur dengan tulus dipanjatkan kehadiran Allah SWT. Karna berkat taufik dan

hidayat-nya, sehingga MAKALAH ini bisa diselesaikan dengan baik, walaupun mansih banyak

kekurangan.

Page 34: Contoh Mini Riset

            Sholawat serta salam semoga senantiasa mencurahkan untuk junjungan kita Nabi besar

Muhammad SAW. Beserta keluarga  dan sahabatnya hingga akhir zaman, dengan diiringi upaya

meneladani akhlaknya yang mulia.

            Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan dan

kekeliruan. Penulis sangat berharap atas kritikan dan sarannya. Dengan adanya makalah ini

supaya menjadi tambahan wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis pribadi khususnya dan

teman-teman pada umumnya. amin-amin yarobbal alamin..

Billahi taufiq wal Hidayah

Wassalamualaikum Wr. Wb.

           

Yogyakarta,    November 2013

Ttd

Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

  

      A.    Latar Belakang

Peran mahasiswa terhadap bangsa ini sangatlah besar. Kemajuan-kemajuan sebuah

bangsa bisa dilihat dari aspek-aspek elite intelektual dalam sebuah bangsa tersebut. Sekarang

dunia akademik atau khususnya dikampus yang mengikuti organisasi-organisasi ekstra kampus

lebih mengutamakan politiknya dari pada intelektual akademiknya. Bisa kita lihat sekarang para

mahasiswa selalu ingin berkuasa dimana tempat mereka bernaung di sebuah organisasi yang

mereka ikuti. Contoh kecil mari kita lihat di kampus UIN Sunan Kalijaga yang menurut pengamat-

pengamat orang-orang organisasi atau pergerakan adalah kampus yang sangat kental akan

organsasi ekstranya atau pergerakan-pergarakan.

Hal ini bisa dilihat kinerja-kinerja organisasi yang berada di lingkup kampus tersebut, dari

mulai ideologinnya sampai cara berpolitik atau menguasa didalam lingkup kampus tersebut. Ini

terjadi di organisasi ekstra kampus atau intra kampus sendiri. Apabila yang intra kampus

tersebut bisa kita lihat dalam PEMILWA yang baru saja dilaksanakan belum lama ini. Kita bisa

melihat betapa panasnya situasi berpolitik yang terjadi saat itu. Ini baru dilingkup kampus yang

disebut PEMILWA belum yang dilingkup  Negara kita ini ketika terdapat sebuah PILKADA atau

PILPERS betapa sangat panasnya Negeri ini akan politik-politik kekuasaan. Yang dilingkup

kampus saja sudah seperti itu. Semua partai-partai aliansi berebut dan mencari sebanyak-

banyaknya fotocopy KRS agar partainya bisa lolos verivikasi, dengan berbagai strategi dan

terkadang bisa menghalalkan berbagai cara untuk mendapat sebuah KRS. Ini membuktikan

politik di dunia mahasiwa sudah sangat kuat. Hal ini bisa kita tarik apabila didalam kampus

Page 35: Contoh Mini Riset

tersebut terdapat organisasi yang besar dan organ tersebut menguasai wilayah itu pasti kaum-

kaum minoritas organisasi itu pasti kekurangan massa dan kekurangan suara. Bagaimanapun

juga kaum mayoritaslah yang lebih berkuasa dan kaum minoritaslah yang seakan-seakan

terdiskriminasi dalam ruang tersebut.

 

    B.  Rumusan Masalah

1.      Biografi singkat Hebert Spencer

2.      Teori Pemikiran Herbert Spencer Mengenai Orang kuat

3.       Profil Orang Kuat dalam PMII Komisariat Adab menggunakan  Perspektif Herbert Spencer

4.      Responden-responden dari aktivis PMII Komisariat Adab. 

Page 36: Contoh Mini Riset

BAB II

PEMBAHASAN

      A.    Biografi Singkat Herbert Spencer

Herbert Spencer Lahir di Derby pada tanggal 27 April 1820 dan meninggal di Brighton

pada tanggal 8 Desember 1903. Ia adalah seorang filosof Inggris dan pemikir teori liberal klasik

yang terkemuka. Meskipun kebanyakan yang ia tulis berisi tentang teori politik dan lebih

menekankan pada keuntungan akan kemurahan hati, ia lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme

sosial. Spencer merupakan anak tunggal dari seorang guru sekolah. Karena kesehatannya

kurang mengizinkan, ia hanya dididik di rumah. Latar belakang inilah yang membuat semua

karyanya bercorak independen.

Spencer tidak belajar ilmu seni humaniora, tetapi belajar bidang teknik dan utilitarian.

Pada tahun 1837, saat usianya  17 tahun ia mulai bekerja sebagai insiyur sipil, dengan jabatan

wakil kepala bagian mesin perusahaan kereta api London dan Birmingham hingga tahun 1846.

Selama periode ini, ia melanjutkan studi dengan biaya sendiri. Kemudian ia tertarik pada bidang

politik dan sosial, lalu mulai menerbitkan karya ilmiah dikedua bidang tersebut. Spencer adalah

orang yang pertama kali menulis tentang masyarakat atas dasar data empiris yang konkret.

Tindakan tersebut kemudian diikuti oleh para sosiolog sesudahnya, baik secara sadar maupun

tidak sadar. Ia memperkenalkan pendekatan baru sosiologi, yaitu merekonsiliasi antara ilmu

pengetahuan dan agama melalui bukunya yang berjudul First Principle.

Spencer merupakan tokoh pendiri sosiologi sesudah Comte. Ia memperkenalkan

konsep-konsep evolusi sosial sebagai dasar ilmu sosiologi. Dalam karyanya,Synthetic

Phiosophy, terdapat teori evolusi universal yang meliputi evolusi biologi, sosiologi, dan etika.

Tulisannya tersebut menganut filsafat sintesis yang menggabungkan beberapa ilmu menjadi

satu. Namun sayangnya karya spencer tidak berkembang dinegaranya sendiri, tetapi justru

sangat populer di Amerika. Tapi ia tetap dianggap sebagai bapak sosiologi Inggris dan dirinyalah

yang menulis dasa-dasar Sosiologi. Spencer berpendapat bahwa semua fenomena sosial itu

merupakan interaksi dari keseluruhan yang terjadi serta adanya kesatuan dan indepedensi

ilmu.      

      B.     Teori Pemikiran Herbert Spencer Mengenai Orang kuat

Spencer mengatakan bahwa dunia ini harus dibiarkan berjalan dengan sendirinya,

campur tangan dari pihak luar hanya aka memperburuk situasi. Dia menganut pandangan

bahwa lembaga-lambaga sosial, seperti tumbuhan dan hewan, menyesuaikan diri secara

progresif dan secara positif kepada lingkungan sosialnya. Dia juga menerima pandangan

Darwinian bahwa suatu proses seleksi alamiah, “kelangsungan hidup bagi yang paling kuat”,

terjadi didunia sosial. Yakni, jika tidak dirintangi oleh intervensi eksternal, orang yang “kuat” akan

bertahan hidup dan berkembang biak sementara, sedangkan yang “tidak kuat” pada akhirnya

akan punah. Spencerlah yang menemukan uangkapan “kelangsungan hidup bagi yang paling

kuat” hampir sama dengan apa yang diungkapkan oleh Charles Darwin tentang teori evolusinya

Page 37: Contoh Mini Riset

atau mengenai seleksi alamiah. Perbedaan lainnya dengan Comte adalah bahwa Spencer

menekankan individu, sementara Comte berfokus pada satuan-satuan yang lebih besar seperti

keluarga.

  

    C.    Profil Orang Kuat dalam PMII Komisariat Adab menggunakan  Perspektif Herbert

Spencer

Adab adalah salah satu Fakultas di UIN Sunan Kalijaga yang mempunyai jurusan Sastra Inggris,

Bahasa dan Sastra Arab, Ilmu Perpustakaan, Sejarah  Kebudyaan Islam dan Perpustakaan  Dan

Informasi Islam (D3). Adapun organisasi-organisasi ekternal yang bernaung di Fakulltas Adab

tersebut ada PMII, HMI DPO, HMI MPO, IMM, KAMMI, GMNI dan masih banyak lainnya. Tapi

mayoritas memang banyak mahasiswa-mahasiswi Adab cenderung masuk di organisasi PMII. Ini

sudah saya teliti memang benar di adab adalah mayoritas mahasiswayanya mengikuti organisasi

PMII. Selain itu bisa kita lihat juga bahwa dikampus UIN Sunan Kalijaga memang mayoritas

mahasiswanya menganut didalam organisasi PMII. Salah satu faktornya adalah rasa solidaritas

mereka yang kuat, diamana mereka bisa menyatukan elemen-elemen dari berbagai wilayah

untuk gabung di dalam PMII. Selain itu mahasiwa Adab adalah mayoritas penganut PMII, maka

dari itu PMII bisa berkembang luas di lingkup Fakultas Adab itu sendiri. Banyak berbagai alasan

mahasiswa-mahasiswi Adab masuk dalam PMII, salah satu sebabnya adalah ada yang sudah di

doktrin dari sejak mereka masih SMA dulu karena senior-senior mereka sering main ke SMAnya,

dari sana para senior-senior tersebut memberi arahan kepada adik-adiknya bahwa nanti apabila

sudah di terima di kampus UIN apabila ingin masuk organisasi masuklah PMII karena PMII

adalah organisasi terbersar di UIN, mereka yang masih polos ketika diberi nasihat-nasihat

seniornya tentunya pasti tergiur untuk ikut masuk, padahal mereka juga belum begitu paham

dengan PMII itu sendiri. Ada juga yang kerena ikut-ikutan temen-temenya yang sudah masuk

PMII, ada juga yang faham keyakinanya fanatik dengan NU dari sana mereka ingin berproses

masuk PMII, tidak bisa kita bayangkan memang organisasi terbesar di Indonesia ini adalah NU

jadi bisa dikatakan kultur PMII bisa besar juga dari sana.  Selain itu ada juga yang di suruh Kyai

di pondoknya yang basik faham pondok tersebut adalah NU, Kyainya terkadang sudah  bilang

kepada para santrinya yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi “apabila nanti sudah

menjadi  mahasiswa dan ingin masuk organisasi masuk lah PMII karena organisasi itu adalah

organisasi dari NU sedangkn kita adalah fahamnya NU ingsaallah kalian akan diberi jalan

menuju kesuksesan” sang Kyai sudah mendoktrin seperti itu secara otomatis para santri tersebut

taat apa yang dikatakan oleh sang Kyai. Ada yang  mengatakan juga mereka masuk

PMII  karena melihat di Fakultas tersebut atau di Kampus tersebut adalah yang mendominasi

organisasi PMII.

Apabila kita kaitkan dengan teorinya Spencer tentang orang kuat. Dimana orang yang “kuat” dan

mendominasi serta menjadi mayoritas di lingkungan tersebut akan selalu hidup dan akan

berkembang biak menjadi tambah banyak dan semakin mendominasi terhadap semuanya.

Sedangkan orang “tidak kuat” di dalam sebuah lingkungan tersebut akan punah dan mati,

karena tidak mampu berkembang biak dan tidak mampu berbaur dengan yang lainnya. Mereka

seakan menjadi kaum yang minoritas dan tertindas. Sekarang PMII di Fakultas Adab

adalah  organisasi yang mendominasi di antara organiasai-organisasi lain yang berada di

Page 38: Contoh Mini Riset

Fakultas Adab dan bisa dibilang mereka lah yang menjadi kelompok mayoritas di Fakultas Adab

tersebut. Sedangkan seperti HMI, IMM, GMNI, KAMMI menjadi organisasi yang minoritas

didalam Fakultas Adab terserbut. Maka dari itu orang yang kuat akan menjadi kelompok  yang

mayoritas didalam sebuah ruang tersebut sedangkan kelompok yang sedikit akan menjadi

kelompok yang minoritas. Wajar saja apabila PMII di Fakutas Adab adalah yang paling kuat dan

yang paling mendominasi di didalam Fakultas tersebut karena mereka yang menjadi kelompok

Mayoritas. Mereka selalu berkuasa karena kekuatan mereka memang sangat banyak diantara

kelompok-kelompok lain di dalam Fakultas Adab tersebut. Sedang organisasi-organisasi lain

tidak mampu berbaur didalam ruangan tersebut kemudian kadernya menjadi sedikit dan tidak

memiliki kekuatan terkadang yang tidak mampu berkembang biak tersebut atau tidak mamppu

berbaur akan mati.

      D.     Responden-responden singkat dari aktivis PMII Komisariat Adab

1.       Nur Khasanah (Mahasiswa jurusan SKI)

Kami memang mengakui di fakultas adab ini memang kamilah yang menguasai, karena memang

disini PMII banyak kadernya. Dan mayoritas mahasiswa-mahasiswa baru juga masuk di

organisasi kami. Entah dari faktor memang PMII itu besar di UIN atau memang dari kemauan

hatinya sendiri.

2.      Linda (Mahasiswa jurusan Sastra Inggris)

Alasan kami mengikuti PMII adalah kami memang dari dulu sejak masih SMA sudah di doktrin

senior-senior kami yang sudah ada di UIN, besok apabila diterima di UIN dan ingin mengikuti

organisasi,  senior-senior kami menyuruh kami  ikut organisasi PMII karena PMII adalah

organisasi terbesar di UIN. Setiap senior-senior kami main ke SMA, kami selalu di doktrin seperti

itu. Padahal kami sebenarnya belum mengerti apa itu PMII, yang hanya kami tahu adalah

sebuah organisasi islam.

3.      Siti Aminah (Mahasiswa jurusan SKI)

Karena memang basic kami dari kecil NU maka kami ingin berjuang dijalan NU, kami juga ingin

lebih memperdalam NU itu sendiri, maka dari itu kami mengikuti PMII, karena PMII lah yang

memang arah perjuangnnya dari NU untuk ditingkat mahasiswa. Bagi saya NU sudah menjadi

darah saya dari sejak kecil, dan saya harus berproses di NU  sampai saya mati nanti.

4.      Setio Budi (Mahasiswa Jurusan BSA)

Saya memandang di Fakultas Adab yang kami  tempati ini, organisasi yang banyak kadernya

adalah PMII, dari dulu dari awal saya kuliah disini sampai sekarang PMII masih termasuk

organisasi yang menjadi mayoritas di  Adab. Mungkin ini karena proses kaderisasinya yang

matang sehingga bisa selalu mendominasi diwilayah ini. Memang di adab organisasi yang selalu

berkoar-koar adalah PMII mungkin itu menjadi salah satu faktornya supaya bisa dilihat dari

berbagai macam kalangan bahwa PMII itu memang organisasi yang benar-benar membentuk

mahasiswa untuk agen perubahan. Ke-eksistensial seperti itu mungkin yang menyebabkan PMII

selalu mendominasi di Fakultas Adab.

5.      Niswah (Mahasiswa jurusan Sastra Inggris)

Memang pengkaderan kami di Fakultas Adab  ini sangat kuat  dan kami memang mainnya di

kultur seperti di Pondok Pesantren yang kami dulu nyantri-nyantri disana kami datangi dengan

tujuan silaturahmi, kemudian di organisasi etnis atau organisasi daerah (ORDA) masing-masing

Page 39: Contoh Mini Riset

kami masuk disana, dan lagi seperti di SMA kami dulu kami arahkan adik-adik kami yang ingin

masuk kuliah kemudian kami jelaskan keadaan-keadaan di UIN sampai gerakan-gerakan

mahasiswa-mahasiwanya dengan begitu mereka pasti tertarik dan pasti ada sedikit kemauan,

dan hasil kami pun tidak sia-sia, sampai saat ini masih banyak kader-kader yang kami dapatkan

yang ingin berproses di PMII.

Page 40: Contoh Mini Riset

BAB III

PENUTUP

      A.    Kesimpulan

Didalam Fakultas Adab terdapat berbagai macam organisasi, dan organisasi yang

terbesar disana adalah PMII. Karena PMII disana bisa dibilang yang mendominasi dan menjadi

kaum mayoritas. Bagaimanapun juga kaum mayoritas pasti akan menguasai semua dari segi

massa ataupun system kerja mereka. Hanya PMII yang berani berkoar-koar disana karena

memang mereka banyak massanya di banding dengan organisasi yang lain di Fakultas Adab.

Jadi tidaklah heran apabila tahun ajaran baru tiba PMII pasti selalu paling banyak, mendapatkan

kader-kader yang lebih banyak dari yang lainnya. PMII bisa dibilang disana sangat kuat dan

menjadi kelompok yang mayoritas. Maka dari itu mereka masih bertahan sampai sekarang, ke-

eksistensiannya mereka masih terjaga sampai sekarang.     

     B.     Saran

Menyadari akan keterbatasan penyusun dari segi  referensi baik dari segi sistematika

penulisan ataupun penyusunan ilmiah yang tentunya sangat berpengaruh terhadap tingkat

keilmiahan makalah ini, maka dengan segala kerendahan hati, penyusun mengharapkan

masukan dari setiap pembaca agar kiranya sudi memberikan masukan, baik berupa kritikan

ataupun saran yang tentunya membangun untuk penyempurnaan penyusunan makalah

selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bernilai ilmiah dimata para ilmuan dan tentunya bernilai

amaliah di sisi Allah swt.

Page 41: Contoh Mini Riset

DAFTAR PUSTAKA

Murtiningsih, Wahyu.2012. Para Filsuf Dari Plato Sampai Ibnu Bajjah. Yogyakarta: IRCiSoD

Partanto, Pius A. dan M. Dahlan Al Barry. Tanpa Tahun. Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: ARKOLA

Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi Klasik Sampai Perkembangan Terakhir

Postmodern. Terj.SautPasaribu, dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar