Chapter III VI
-
Upload
triponia-steffy-oktia -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of Chapter III VI
BAB 3
KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1. Kerangka konsep
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam
penelitian ini adalah :
Skema 3.1. Kerangka konsep pengetahuan, sikap dan tindakan wanita terhadap
kanker payudara di Puskesmas Padang Bulan, Medan.
3.2. Definisi Operational
1. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang
payudara mulai dari definisi, etiologi, faktor risiko, gejala klinis, cara pencegahan
dan cara deteksi dini.
-Cara ukur : Metode angket.
-Alat ukur : Kuesioner. Pengetahuan responden diukur melalui 8
pertanyaan. Responden yang menjawab benar akan diberi skor 2,
yang menjawab salah diberi skor 1 dan yang menjawab tidak tahu
diberi skor 0.Sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai
responden adalah 16.
-Hasil ukur : a) Pengetahuan Baik jika >75% dijawab benar oleh responden
b) Pengetahuan Sedang jika 40-75% dijawab benar oleh responden
Pengetahuan
Sikap
Tindakan
Kanker Payudara
c) Pengetahuan Kurang jika <40% dijawab benar oleh responden
-Skala ukur : Ordinal
Maka penilaian terhadap pengetahuan responden, yaitu:
a) Skor 12-16 : Pengetahuan Baik
b) Skor 7-11 : Pengetahuan Sedang
c) Skor ≤6 : Pengetahuan Kurang
2. Sikap adalah tanggapan responden, berupa pernyataan setuju, kurang setuju
dan tidak setuju mengenai kanker payudara.
-Cara ukur : Metode angket.
-Alat ukur : Kuesioner. Sikap responden diukur melalui 8 pertanyaan.
Responden yang menjawab benar akan diberi skor 2, yang
menjawab salah diberi skor 1 dan yang menjawab tidak tahu diberi
skor 0. Sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai responden
adalah 16.
-Hasil ukur: a) Baik jika >75% dijawab benar oleh responden
b) Sedang jika 40-75% dijawab benar oleh responden
c) Kurang jika <40% dijawab benar oleh responden
-Skala ukur: Ordinal
Maka penilaian terhadap sikap responden, yaitu:
a) Skor 12-16 : Sikap Baik
b) Skor 7-11 : Sikap Sedang
c) Skor ≤6 : Sikap Kurang
3. Tindakan adalah segala sesuatu yang telah dilakukan oleh wanita yang
berhubungan dengan kanker payudara.
-Cara ukur : Metode angket
-Alat ukur : Kuesioner. Tindakan responden diukur melalui 8 pernyataan.
Responden yang menjawab benar akan diberi skor 2, yang
menjawab salah diberi skor 1 dan yang menjawab tidak tahu diberi
skor 0.Sehingga skor tertinggi yang dapat dicapai responden adalah
16.
-Hasil ukur: a) Baik jika >75% dijawab benar oleh responden
b) Sedang jika 40-75% dijawab benar oleh responden
c) Kurang jika <40% dijawab benar oleh responden
-Skala ukur: Ordinal
Maka penilaian terhadap tindakan responden, yaitu:
a) Skor 12-16 : Tindakan Baik
b) Skor 7-11 : Tindakan Sedang
c) Skor ≤6 : Tindakan Kurang
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-
sectional, yang bertujuan untuk mengidentifikasikan pengetahuan, sikap dan
tindakan wanita terhadap kanker payudara di Puskesmas Padang Bulan pada tahun
2012.
4.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Padang Bulan, Medan. Penelitian
dilaksanakan selama bulan April-November2012, sedangkan pengambilan dan
pengumpulan data dilakukan selama bulan September-Oktober 2012.
4.3. Populasi dan Sampel
4.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitiaan ialah semua pasien wanita yang berusia antara
18-45 tahun yang datang berobat di Puskesmas Padang Bulan.
4.3.2. Sample
4.3.2.1. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah wanita yang datang berobat di Puskesmas Padang
Bulan yang berusia antara 18-45 tahun yang bersedia menjawab kuestioner yang
diberikan, dapat berkomunikasi dengan baik,bersedia menjadi responden dan telah
menandatangani formulir kesediaan.
4.3.2.2. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah wanita usia diantara 18-45tahun dengan kondisi
gangguan mental dan fisik yang tidak dapat menjawab questioner yang diberikan.
Teknik pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling dimana
semua sampel yang didapat dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam
penelitian sampai jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi. Adapun besar sampel
yang diperlukan dihitung berdasarkan rumus estimasi proposi untuk populasi.
(Wahyuni, 2007) :
n = Z²1 - α/2 . р (1-P)
d2
Dimana :
n = besar sampel minimum
Z²1 - α/2 = nilai distribusi normal baku ( table Z ) pada α tertentu
p = harga proporsi di populasi
d = kesalahan ( absolut ) yang dapat ditolerir
Pada penelitan ini, tingkat kepercayaan dikehendaki sebesar 90% sehingga untuk
Zα dua arah diperoleh nilai Z²1 - α/2 = 1,645. Nilai p yang ditetapkan adalah 0,5
karena peneliti belum mengetahui proporsi sebelumnya, selain itu karena
penggunaan p= 0,5 mempunyai nilai р(1-P) paling besar sehingga dihasilkan
besar sampel paling banyak. Kesalahan absolut yang diinginkan adalah sebesar
10%. Berdasarkan rumus di atas, besarnya sampel yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah :
n = Z²1 - α/2 . р (1-P)
d
2
n = 1,6452
0,10²
. 0,5 ( 1 – 0,5 ) = 67,65
Dengan demikian besar sampel yang diperlukan adalah 67,65 orang, yang
dibulatkan menjadi 68 orang. Sampel tersebut kemudian didistribusikan merata
pada wanita yang datang ke Puskesmas Padang Bulan.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh responden
untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap dan tindakan wanita terhadap kanker
payudara. Adapun prosedur pengumpulan data yaitu dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:
a. Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada instansi pendidikan
(Fakultas Kedokteran Program S-1 USU)
b. Setelah mendapatkan izin dari instansi pendidikan, kemudian mengajukan
permohonan izin kepada Puskesmas Padang Bulan.
c. Memilih wanita yang datang berobat di Puskesmas Padang Bulan yang
memenuhi syarat atau kriteria sampel dan menjelaskan tujuan penelitian
kepada responden serta meminta kesediaanya untuk ikut serta dalam penelitian
sebagai sample penelitian.
d. Setelah mendapat izin maka meminta persetujuan responden menjadi
responden secara sukarela, setelah responden bersedia maka diminta untuk
menandatangani lembar persetujuan (informed consent),
e. Menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden dan selanjutnya
mempersilahkan responden untuk mengisi lembar kuesioner dengan jujur dan
agar mengisi seluruh pertanyaan. Peneliti mendampingi responden dalam
pengisian untuk menjelaskan apabila ada pertanyaan yang kurang jelas dalam
pengisian kuesioner, lembar kuesioner diisi oleh masing-masing wanita,
kemudian setelah selesai dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa
kelengkapannya, apabila ada yang tidak lengkap diselesaikan pada saat itu
juga.
4.5. Pengolahan dan analisis data
Pengolahan dan analisa data dilakukan melalui beberapa tahapan, antara
lain: tahap pertama editing, yaitu memeriksa nama dan kelengkapan identitas
maupun data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah terisi
sesuai petunjuk; tahap kedua coding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada
kuesioner untuk mempermudah saat mengadakan tabulasi dan analisa; tahap
ketiga processing, yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program
komputer dengan menggunakan program SPSS(Statistical Product and Service
Solution for Windows), tahap keempat cleaning, yaitu memeriksa kembali data
yang telah dimasukkan untuk mengetahui ada kesalahan atau tidak.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian telah dilakukan dengan
menggunakan instrumen kuisioner yang telah diisi oleh 68 orang responden di
Puskesmas Padang Bulan. Data kuisioner yang telah dikumpulkan kemudian
dianalisa, sehingga dapat disajikan hasil penelitian sebagai berikut.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Padang Bulan, Jalan Jamin Ginting,
Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Kelurahan Padang Bulan termasuk di dalam
Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 168 Ha. Luas wilayah kelurahan ini
banyak digunakan untuk pemukiman dan sarana umum (kantor, kampus, sekolah,
tempat ibadah, kuburan dan sebagainya).
5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini responden yang terpilih adalah sebanyak 68 orang
wanita yang berusia anatra 18-45 tahun yang datang berobat di Puskesmas Padang
Bulan. Responden dipilih dengan menggunakan teknik Consecutive Sampling.
Dari keseluruhan responden, gambaran karakteristik responden yang diamati
adalah berdasarkan usia dan tingkat pendidikan. Data lengkap mengenai
karakteristik responden tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut di bawah
ini.
Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (n) Persentase (%)
18-25
26-30
32
11
47.1
16.2
31-35
36-40
41-45
9
9
7
13.2
13.2
10.3
Total 68 100.0
Dari tabel 5.1 diatas, dapat menyimpulkan bahwa responden terbanyak
terdiri dari kelompok umur 18-25 tahun sebanyak 32 orang (47.1%) ,diikuti oleh
kelompok umur 26-30 tahun sebanyak 11 orang (16.2%), kemudian 31-35 tahun
sebanyak 9 orang (13.2%) dan 36-40 tahun juga sebanyak 9 orang (13.2%).
Responden yang paling sedikit adalah dari umur 41-45 tahun yaitu sebanyak 7
orang ( 10.3%).
Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Tingkat Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
SD 4 5.9
SMP
SMA
PT
15
32
17
22.1
47.1
25.0
Total 68 100.0
Dari tabel 5.2 diatas, dapat menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan
responden yang paling banyak dari SMA, yaitu sebanyak 32 orang (47.1%)
,diikuti oleh PT, sebanyak 17 orang (25%), kemudian dari SMP sebanyak 15
orang (22.1%). Responden yang paling sedikit adalah dari tingkat SD sebanyak 4
orang ( 5.9%).
5.1.3. Hasil Analisis Data
5.1.3.1. Analisa Data Variabel Pengetahuan
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada
variable pengetahuan tentang kanker payudara dapat dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3.
1.Pengertian kanker payudara
n %
0 2 2.9
1 11 16.2
2 55 80.9
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.3. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 55 orang, yaitu 80.9%.
Tabel 5.4.
2.Siapa sajakah yang bisa terkena payudara
n %
0 0 0
1 47 69.1
2 21 30.9
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.4. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 21 orang, yaitu 30.9%.
Tabel 5.5.
3.Risiko kanker payudara meningkat pada
n %
0 25 36.8
1 22 32.4
2 21 30.9
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.5. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 21 orang, yaitu 30.9%.
Tabel 5.6.
4.Faktor risiko kanker payudara
n %
0 12 17.6
1 20 29.4
2 36 52.9
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.6. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 36 orang, yaitu 52.9%.
Tabel 5.7.
5.Faktor risiko kanker payudara meningkat pada umur
n %
0 4 5.9
1 40 58.8
2 24 35.3
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.7. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 24 orang, yaitu 35.3%.
Tabel 5.8.
6.Gejala kanker payudara
n %
0 3 4.4
1 11 16.2
2 54 79.4
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.8. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 54 orang, yaitu 79.4%.
Tabel 5.9.
7.Membedakan antara gejala kanker payudara dan gejala normal akibat
perubahan hormon
n %
0 12 17.6
1 32 47.1
2 24 35.3
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.9. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 24 orang, yaitu 35.3.
Tabel 5.10.
8.Umur berapa untuk mula melakukan pemerikasaan payudara
n %
0 4 5.9
1 15 22.1
2 49 72.1
68 100.0
Berdasarkan tabel 5.10. jumlah responden yang menjawab dengan benar adalah
sebanyak 49 orang, yaitu 72.1%.
Tabel 5.11. Hasil analisis tingkat pengetahuan
Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)
Baik 32 47.1
Sedang 33 48.5
Kurang 3 4.4
Total 68 100.0
Berdasarkan tabel 5.11. di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan
responden yang paling tinggi adalah pada kategori sedang, yaitu sebanyak 33
orang (48.5%) , diikuti dengan kategori baik sebanyak 32 orang (47.1%) dan
kategori kurang sebanyak 3 orang (4.4%) yang mencatat angka paling rendah.
Tabel 5.12. Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan umur
Karakteristik Tingkat Pengetahuan
Umur Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
18-25 16 23.5 13 19.1 3 4.4 32 47
26-30 5 7.4 6 8.8 0 0 11 16.2
31-35 4 5.9 5 7.4 0 0 9 13.2
36-40 4 5.9 5 7.4 0 0 9 13.2
41-45 3 4.4 4 5.9 0 0 7 10.3
Total 32 47.1 33 48.5 3 4.4 68 100.0
Wanita yang mempunyai tingkat pengetahuan baik yang paling banyak
adalah golongan umur (18-25) tahun sebanyak 16 orang (23.5%), diikuti oleh
golongan umur
(26-30) tahun sebanyak 5 orang, (31-35) tahun dan (36-40 tahun) masing-masing
4 orang (5.9%) dan diikuti oleh golongon umur (41-35) sebanyak 3 orang (4.4%).
Bagi tingkat pengetahuan sedang yang paling banyak adalah pada golongan umur
(18-25) tahun sebanyak 13 orang (19.1%), diikuti oleh golongan umur (26-30)
tahun sebanyak 6 orang (8.8%),golongan umur (31-35) tahun dan (36-40) tahun
masing-masing 5 orang (7.4%) dan golongan umur (41-45) sebanyak 4 orang
(5.9%).Seterusnya, Golongan umur dari (18-25) tahun juga merupakan golongan
yang paling kurang tingkat pengetahuannya sebanyak 3 orang (4.4%) dan golong
umur dari (26-30) tahun, (31-35) tahun, (36-40) tahun dan (41-45) tahun tidak ada
responden yang kurang pengetahuannya.
Tabel 5.13. Distribusi Tingkat Pengetahuan berdasarkan Tingkat pendidikan
Karakteristik Tingkat Pengetahuan
Tingkat
Pendidikan Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
SD 0 0 4 5.9 0 0 4 5.9
SMP 9 13.2 4 5.9 2 2.9 15 22.1
SMA 15 22.1 16 23.5 1 1.5 32 47.1
PT 8 11.8 9 13.2 0 0 17 25
Total 32 47.1 33 48.5 3 4.4 68 100.0
Wanita yang mempunyai tingkat pengetahuan baik yang paling banyak
adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 15 orang (22.1%), diikuti oleh tingkat
SMP sebanyak 9 orang (13.2%), pendidikan PT sebanyak 8 orang (11.8%) dan
bagi tingkat SD pula, tiada yang mempunyai tingkat pengetahuan baik. Bagi
tingkat pengetahuan sedang paling banyak pada tingkat SMA sebanya 16 orang
(23.5%), diikuti oleh tingkat PT sebanyak 9 orang (13.2%), tingkat SMP dan SD
masing-masing 4 orang (5.9%). Tingkat pengetahuan kurang pula paling banyak
oleh golongan SMP sebanyak 2 orang (2.9%), SMA sebanyak 1 orang (1.5%) dan
diikuti oleh PT dan SD tidak ada orang yang pengetahuan kurang. (0%).
5.1.3.2. Analisa Data Variabel Sikap
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada variable
sikap dapat dilihat pada tabel 5.14.
Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel Sikap
Jawaban Responden
No. Pertanyaan/Pernyataan Setuju Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
n % n % n %
1 Kanker payudara timbul setelah
usia 45 atau pada usia lanjut
sahaja
13 19.1 37 54.4 18 26.5
2 Mempunyai payudara yang besar
berisiko untuk mendapat kanker
payu dara
3 4.4 29 42.6 36 52.9
3 Merokok dan konsumsi alkohol
meningkatkan risiko terjadinya
kanker payudara
51 75 13 19.1 4 5.9
4 Sering mengunakan pil KB
berisiko untuk mendapat kanker
payudara
30 44.1 25 36.8 13 19.1
5 Menyusui bayi dapat
meningkatan risiko kanker
payudara
7 10.3 18 26.5 43 63.2
6 Kelebihan berat badan atau
obesitas meningkatkan risiko
kanker payudara
14 20.6 39 57.4 15 22.1
7
8
Pengobatan herbal dan
supplement tambahan dapat
menyembuhkan kanker payudara
Mengobati kanker payudara
sangat perlu walaupun biaya
pengobatanya mahal
28
58
41.2
85.3
20
6
29.4
8.8
20
4
29.4
5.9
Dari tabel 5.14. di atas terlihat bahwa pertanyaan sikap paling banyak dijawab
dengan benar adalah pertanyaan nomor 8, yaitu sebanyak 58 orang (85.3%).
Pertanyaan sikap paling banyak dijawab salah adalah nomor 7, yaitu sebanyak 28
responden (41.2%).
Berdasarkan tabel tersebut maka sikap terhadap kanker payudara dapat
dikategorikan pada tabel 5.15.
Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap
Sikap Frekuensi (n) Persentase (%)
Baik 24 35.3
Sedang 40 58.8
Kurang 4 5.9
Total 68 100.0
Dari tabel 5.15. dapat dilihat bahwa mayoritas responden mempunyai sikap yang
sedang, yaitu sebanyak 40 orang responden (58.8%), diikuti oleh sikap yang baik
sebanyak 24 orang responden(35.3%) dan minoritas orang mempunayi sikap yang
kurang sebanyak 4 orang responden(5.9%).
Tabel 5.16. Distribusi Sikap berdasarkan umur
Karakteristik Sikap
Umur Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
18-25 12 17.6 20 29.4 0 0 32 47.1
26-30 5 7.4 5 7.4 1 1.5 11 16.2
31-35 4 5.9 5 7.4 0 0 9 13.2
36-40 2 2.9 7 10.3 0 0 9 13.2
41-45 1 1.5 3 4.4 3 4.4 7 10.3
Total 24 35.3 40 58.8 4 5.9 68 100.0
Wanita yang mempunyai sikap baik yang paling banyak adalah golongan
umur (18-25) tahun sebanyak 12 orang (17.6%), diikuti oleh golongan umur (26-
30) tahun sebanyak 5 orang (7.4%), umur (31-35) tahun sebanyak 4 orang (5.9%),
(36-40 tahun) sebanyak 2 orang (2.9%) diikuti oleh golongon umur (41-35)
sebanyak 1 orang (1.5%). Bagi sikap sedang yang paling banyak adalah pada
golongan umur (18-25) tahun sebanyak 20 orang (29.4%), diikuti oleh golongan
umur (26-30) tahun dan (31-35) tahun masing-masing sebanyak 5 orang (7.4%),
golongan umur (36-40) tahun sebanyak 7 orang(10.3%) dan golongan umur (41-
45) sebanyak 3 orang (4.4%). Seterusnya, bagi sikap kurang yang paling banyak
adalah dari golongan umur 41-45 tahun sebanyak 3orang (4.4%) dan diikuti oleh
golongan umur 26-30 sebanyak 1 orang(1.5%). Responden dari golongan umur
(18-25) tahun, umur (31-35) tahun, dan (36-40 tahun) tidak ada yang sikapnya
kurang.
Tabel 5.17. Distribusi Sikap berdasarkan Tingkat pendidikan
Karakteristik Sikap
Tingkat
Pendidikan Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
SD 0 0 1 1.5 3 4.4 4 5.9
SMP 5 7.4 9 13.2 1 1.5 15 22.1
SMA 11 16.2 21 30.9 0 0 32 47.1
PT 8 11.8 9 13.2 0 0 17 25
Total 24 35.3 40 58.8 4 5.9 68 100.0
Wanita yang mempunyai sikap baik yang paling banyak adalah tingkat
pendidikan SMA sebanyak 11 orang (16.2%), diikuti oleh tingkat SMP sebanyak
5 orang (7.4%), pendidikan PT sebanyak 8 orang (11.8%) dan bagi tingkat SD
pula, tidak ada responden yang mempunyai sikap yang baik. Bagi sikap sedang
paling banyak pada tingkat SMA sebanya 21 orang (30.9%), diikuti oleh tingkat
SMP dan tingkat PT masing-masing sebanyak 9 orang (13.2%), tingkat SD
sebanyak 1 orang (1.5%). Sikap kurang pula paling banyak oleh golongan SD
sebanyak 3 orang (4.4%), SMP sebanyak 1 orang (1.5%) dan diikuti oleh SMA
dan PT tidak ada responden yang sikap kurang. (0%).
5.1.3.3. Analisa Data Variabel Tindakan
Data lengkap distribusi frekuensi jawaban kuesioner responden pada
variable tindakan dapat dilihat pada tabel 5.18.
Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi Jawaban Responden pada Variabel
Tindakan
Jawaban Responden
No. Pertanyaan/Pernyataan Benar Salah Tidak Tahu
n % n % n %
1 Pencegahan kanker payudara 53 77.9 10 14.7 5 7.4
2 Tindakan terhadap gejala
kanker payudara
60 88.2 6 8.8 2 2.9
3 Kapan melakukan pemeriksaan
payudara sendiri (SADARI)
30 44.1 29 42.6 9 13.2
4 Makanan yang menurunakan
risiko kanker payudara
41 60.3 9 13.2 18 26.5
5 Baru melahirkan anak,apakah
yang harus dilakukan untuk
mengurangkan risiko kanker
payudara
43 63.2 15 22.1 10 14.7
6
7
8
Kapan melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri(SADARI)
Cara melakukan Pemeriksaan
Payudara Sendiri(SADARI)
Kapan melakukan pemeriksaan
Mammografi
39
26
41
57.4
38.2
60.3
12
25
17
17.6
36.8
25
17
17
10
25
25
14.7
Dari tabel 5.18. di atas menunjukkan pertanyaan tentang tindakan yang paling
banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan kedua yaitu sebanyak 60
orang responden (88.2%). Selain itu, pertanyaan tentang tindakan yang paling
banyak dijawab salah oleh responden adalah pertanyaan ketiga yaitu sebanyak 29
orang responden (42.6%). Pertanyaan tentang tindakan yang paling banyak
dijawab tidak tahu oleh responden adalah pertanyaan keenam dan ketujuh yaitu
sebanyak 17 orang responden (25%).
Berdasarkan tabel tersebut maka tindakan wanita terhadap kanker payudara dapat
dikategorikan pada tabel 5.19.
Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan
Tindakan Frekuensi (n) Persentase (%)
Baik 35 51.5
Sedang 30 44.1
Kurang 3 4.4
Total 68 100.0
Dari tabel 5.19. dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki tindakan yang
baik yaitu sebanyak 35 orang responden(51.5%) sedangkan tindakan yang sedang
yaitu 30 orang responden (44.1%) dan tindakan yang kurang adalah 3 orang
responden (4.4%).
Tabel 5.20. Distribusi Tindakan berdasarkan umur
Karakteristik Tindakan
Umur Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
18-25 18 26.5 12 17.6 2 2.9 32 47.1
26-30 7 10.3 4 5.9 0 0 11 16.2
31-35 3 4.4 6 8.8 0 0 9 13.2
36-40 5 7.4 4 5.9 0 0 9 13.2
41-45 2 2.9 4 5.9 1 1.5 7 10.3
Total 35 51.5 30 44.1 3 4.4 68 100.0
Wanita yang mempunyai tindakan baik yang paling banyak adalah
golongan umur (18-25) tahun sebanyak 18 orang (26.5 %), diikuti oleh golongan
umur (26-30) tahun sebanyak 7 orang (10.3%), (36-40 tahun) sebanyak 5 orang
(7.4%), umur (31-35) tahun sebanyak 3 orang (4.4 %), diikuti oleh golongon
umur (41-35) sebanyak 2 orang (2.9%). Bagi tindakan sedang yang paling banyak
adalah pada golongan umur (18-25) tahun sebanyak 12 orang (17.6%), umur (31-
35) tahun sebanyak 6 orang (8.8%), diikuti oleh golongan umur (26-30) tahun,
golongan umur (36-40) dan golongan umur (41-45) masing-masing sebanyak 4
orang (5.9%). Seterusnya, bagi tindakan kurang yang paling banyak adalah dari
golongan umur (18-25) tahun sebanyak 2 orang (2.9%) dan diikuti oleh golongan
umur (41-45) tahun sebanyak 1 orang (1.5%). Responden dari golongan umur
(26-30) tahun, umur (31-35) tahun, dan (36-40 tahun) tidak ada yang tindakan
kurang.
Tabel 5.21. Distribusi Tindakan berdasarkan Tingkat pendidikan
Karakteristik Tindakan
Tingkat
Pendidikan Baik Sedang Kurang Total
n % n % n % n %
SD 0 0 3 4.4 1 1.5 4 5.9
SMP 9 13.2 6 8.8 0 0 15 22.1
SMA 17 25 13 19.1 2 2.9 32 47.1
PT 9 13.2 8 11.8 0 0 17 25
Total 35 51.5 30 44.1 3 4.4 68 100.0
Wanita yang mempunyai tindakan baik yang paling banyak adalah tingkat
pendidikan SMA sebanyak 17 orang (25 %), diikuti oleh tingkat SMP dan tingkat
PT masing-masing sebanyak 9 orang (13.2%), bagi tingkat SD pula, tidak ada
responden yang mempunyai tindakan yang baik. Bagi tindakan sedang paling
banyak pada tingkat SMA sebanya 13 orang (19.1%), diikuti oleh tingkat PT
sebanyak 8 orang (11.8%), tingkat SMP sebanyak 6 orang(8.8%) dan tingkat SD
sebanyak 3 orang (4.4%). Tindakan kurang pula paling banyak oleh golongan
SMA sebanyak 2 orang (2.9%), SD sebanyak 1 orang (1.5%) dan diikuti oleh
SMP dan PT tidak ada responden yang tindakan kurang. (0%).
5.2. Pembahasan
5.2.1. Pengetahuan Wanita terhadap Kanker Payudara di Puskesmas Padang
Bulan
Berdasarkan tabel 5.3. pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan
benar adalah pertanyaan nomor 1 yaitu mengenai pengertian kanker payudara.
Hal ini menurut peneliti, karena kasus kanker payudara pada wanita di Indonesia
menduduki tempat pertama dan responden telah mendapat informasi dari pusat
pelayanan kesihatan,kempen,quran dan sebagainya. (Ferlay2008)
Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab salah adalah pada
nomor 2 berdasarkan tabel 5.4. yaitu siapa sajakah yang bisa terkena payudara.
Hal ini menunjukkan bahwa responden mempunyai tanggapan yang salah bahwa
hanya wanita sahaja yang bisa menghidap kanker payudara.Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan di Penang, Malaysia di mana mayoritas responden (74.1
%) menjawab hanya wanita sahaja yang bisa menghidap kanker payudara.
Pertanyaan yang paling banyak dijawab tidak tahu adalah pada nomor 3
berdasarkan tabel 5.4. yaitu faktor risiko kanker payudara.Hal ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan di Penang, Malaysia dimana mayoritas wania
tidak bisa mengidentifikasi faktor risiko kanker payudara dengan tepat. (Abdul
Hadi, M 2008)
Berdasarkan tabel 5.10. diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden
dengan kategori sedang memiliki persentase paling besar. Hal ini disebabkan
karena informasi tentang kanker payudara,faktor risiko dan cara–cara
pencegahannya yang diterima adalah sangat sederhana. Hasil penelitian ini sejalan
dengan hasil yang didapatkan oleh Parisa Parsa(2005) yakni sebanyak 45.6%
daripada wanita kota Hamadan,Iran berpengetahuan sedang tentang kanker
payudara. Hasil penelitian ini juga ada berbeda dengan penelitian Irurhe (2012)
yang menunjukkan bahwa 62.3% responden dari populasi Nigeria berpengetahuan
kurang mengenai kanker payudara. Selain itu, hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan pada 414 orang guru wanita di kota Khorramabad,Iran
yakni sebanyak 89.2% responden mempunyai pengetahuan yang kurang
mengenai kanker payudara.( Galedar N. 2001)
Jika ditinjau berdasarkan umur, wanita yang mempunyai tingkat
pengetahuan baik yang paling banyak adalah golongan umur (18-25) tahun
sebanyak 16 orang (23.5%).Ini kerana wanita pada golongan usia ini aktif ,rajin
membaca dan mempunyai sifat ingin tahu yang lebih jika dibandingkan dengan
golongan usia lanjut. Di samping itu,hal ini tidak sejalan dalam penelitian yang
dilakukan pada wanita di United Kingdom(UK) dimana pengetahuan wanita
muda dalam mengidentifikasi faktor risko dan gejala kanker payudara sangat
terbatas,hanya 23% responden yang menjawab benar bahwa 1 dari 10 wanita
memiliki kesempatan untuk mendapat kanker payudara. Kurang dari satu pertiga
yang mengakui peran usia lanjut sebagai faktor risiko potensial. (Grunfeld 2002)
Selain itu, Wanita yang mempunyai tingkat pengetahuan baik yang paling
banyak adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 15 orang (22.1%). Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Millat di Jeddah, dimana mayoritas
mahasiswsi memiliki pengetahuan yang sangat sedikit mengenai gejala kanker
payudara dan faktor risikonya. Mereka juga tidak biasa dengan pemeriksaan
payudara sendiri. ( WA Milaat 2000)
Tingkat pengetahuan yang sedang pada responden mungkin dipengaruhi
latar belakang responden yang banyak menerima informasi-informasi dari media
massa, petugas kesehatan, orang tua dan dokter keluarga tentang penyebab kanker
payudara, faktor resiko, maupun gejala klinis yang khas pada kanker
payudara.Namun masih perlu edukasi yang tinggi dan penyuluhan yang konsisten
untuk meningkatkan lagi pengetahuan wanita tentang kanker payudara.
5.2.2. Sikap Wanita terhadap Kanker Payudara di Puskesmas Padang Bulan
Berdasarkan tabel 5.13. terlihat bahwa pertanyaan sikap paling banyak
dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor 8 yaitu sebanyak 58 responden
(85.3%) bersetuju bahwa mengobati kanker payudara sangat perlu walaupun biaya
pengobatanya mahal.Hal ini menurut peneliti,karena responden mengetahui
bahwa kanker payudara merupakan suatu penyakit serious yang dapat
menyebabkan kematian. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukakan pada
perawat di Rumah Sakit Lagos dimana mayoritas (90%) perawat wanita bersetuju
bahwa kanker payudara merupakan suatu penyakit yang serious dan harus
dirawat segera walaupun biayanya mahal. (Odusanya O, O 2001)
Pertanyaan sikap yang paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan
nomor 7 yaitu sebanyak 28 orang responden (41.2%) setuju bahwa pengobatan
herbal dan supplement tambahan dapat menyembuhkan kanker payudara. Hal ini
menurut peneliti karena responden berasa malu untuk berobat atau mungkin
responden takut akan kehilangan kecantikan jika melakukan perawatan untuk
kanker payudara.Mungkin juga responden tidak memahami cara pengubatan
kanker payudara yang tepat.Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan
di Penang,Malaysia dimana minoritas responden yaitu sebanyak 1.4% responden
berasa malu untuk mendapatkan perawatan untuk kanker payuadara dan 12.9%
berasa perawatan untuk kanker payudara dapat menghilangkan kecantikan
mereka. Di samping itu, penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
di Ibadan, Nigeria dimana mayoritas wanita 90.7 % tidak memahami cara
pengubatan kanker payudara yang tepat dan bersetuju bahwa pengobatan herbal
dapat menyembuhkan kanker payudara.(Abdul Hadi, M 2008) (Oluwatosin O
2006)
Pertanyaan sikap nomor 5 yaitu sebanyak 7 responden (10.3%) bersetuju
bahwa menyusui bayi dapat meningkatan risiko kanker payudara.Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Dusseldorf, Germany dimana 37.1%
bersetuju bahwa menyusui bayi meningkatkan risiko kanker payudara.( Pohls UG
2004)
Jika ditinjau berdasarkan umur, wanita yang mempunyai sikap baik yang
paling banyak adalah golongan umur (18-25) tahun sebanyak 12 orang (17.6%).
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Jeddah di mana
mayoritas wanita diantara umur 18-25 tahun mempunayi sikap yang kurang.
31.1% wanita menyatakan benjolan pada payudara merupakan gejala kanker
payudara, cuma 15.2% wanita yang setuju bahwa penggunaan pil KB
meningkatkan risiko kanker payudara.( WA Milaat)
Selain itu, wanita yang mempunyai sikap baik yang paling banyak adalah
tingkat pendidikan SMA sebanyak 11 orang (16.2%).Hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan di Penang, Malaysia di mana sikap baik yang paling
banyak adalalah pada responden tingkat pendidikan PT yaitu sebanyak (47.3%).
(Abdul Hadi, M 2008)
Secara keseluruhan mayoritas sikap wanita di Puskesmas Padang Bulan
dalam tingkat sedang yaitu sebanyak 40 orang wanita (58.8%). Hal ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan pada wanita di kota Hamadan,Iran
dimana 79.5% wanita mempunyai sikap yang baik terhadap kanker payudara.(
Parisa Parsa 2005)
5.2.3. Tindakan Wanita terhadap Kanker Payudara di Puskesmas Padang
Bulan
Berdasarkan tabel 5.17. menunjukkan pertanyaan tentang tindakan yang
paling banyak dijawab benar oleh responden adalah pertanyaan 2 yaitu tindakan
terhadap gejala kanker payudara yaitu sebanyak 60 orang responden(88.2%). Hal
ini menunjukan responden peka terhadap gejala kanker payudara dan bertindak
bijak dengan mengkonsultasi dokter. Selain itu, pertanyaan tentang tindakan yang
paling banyak dijawab salah adalah pertanyaan nomor 3, kapan melakukan
pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yaitu sebanyak 29 orang responden
(42.6%).Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Ibadan, Nigeria
dimana kurang dari satu pertiga daripada responden (31.7%) tidak mempunyai
kefahahaman tentang pemeriksaan payudara sendiri(SADARI).( Balogun 2003)
Pertanyaan tindakan yang paling banyak dijawab tidak tahu adalah
pertanyaan nomor 4 yaitu makanan yang menurunakan risiko kanker payudara,
sebanyak 18 orang responden (26.5%) .Hal ini tidak sejalan dengan penelitian
yang dilakuka di Penang, Malaysia di mana (52.5%) wanita mengkonsumsi
makanan yang rendah lemak untuk menurunkan risiko kanker payudara. (Abdul
Hadi, M 2008)
Jika ditinjau berdasarkan umur, wanita yang mempunyai tindakan baik
yang paling banyak adalah golongan umur (18-25) tahun sebanyak 18 orang
(26.5 %).
Jika ditinjau berdasarkan tingkat pendidikan,wanita yang mempunyai
tindakan baik yang paling banyak adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 17
orang (25 %).
Jika dilihat lebih lanjut, ada ketidaksesuaian antara pengetahuan ,sikap dan
tindakan. Di mana, pengetahuan responden dalam kategori sedang sebesar 48.5 %
dan sikap responden dalam kategori sedang sebesar 58.8%, sedangkan tindakan
responden dalam kategori baik sebanyak 51.5%. Menurut Nototmodjo sikap yang
belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior). Untuk
mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung
atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain: fasilitas. Di samping fasilitas
juga diperlukan faktor dukungan dari pihak lain. Maka, banyak responden
memiliki tindakan yang baik dalam penelitian ini mungkin ada faktor pendukung
seperti latar belakang, pengetahuan dan sikap responden yang baik sehingga
tindakan responden juga dalam kategori baik.
Menurut Notoatmodjo (2003) seseorang dapat bertindak atau berperilaku
tanpa mengetahui terlebih dahulu makna stimulus yang diterimanya, dengan kata
lain tindakan seseorang tidak harus didasari oleh pengetahuan dan sikap. Perilaku
yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang didasari
oleh pengetahuan. Tindakan merupakan realisasi dari pengalaman dan sikap
menjadi perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang terhadap
stimulus dalm bentuk nyata dan terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah
jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, tetapi tidak selalu orang yang
berpengetahuan baik langsung melakukan tindakan yang benar.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengetahuan responden tentang kanker payudara di Puskesmas Padang
Bulan adalah pada kategori sedang sebanyak 33 responden (48.5%).
2. Sikap responden tentang kanker payudara di Puskesmas Padang Bulan
adalah pada kategori sedang sebanyak 40 responden (58.8%)
3. Tindakan responden tentang kanker payudara di Puskesmas Padang Bulan
adalah pada kategori baik sebanyak 35 responden (51.5%)
4. Wanita yang berumur (18-25) tahun mempunyai tingkat pengetahuan baik
paling banyak, yaitu 16 responden (23.5).
5. Golongan tingkat pendidikan wanita yang paling tinggi tingkat
pengetahuan adalah golongan SMA sebanyak 15 orang (22.1%).
6. Wanita yang berumur (18-25) tahun mempunyai sikap baik paling banyak,
yaitu 12 responden (17.6%)
7. Golongan tingkat pendidikan wanita yang paling tinggi sikap adalah
golongan SMA sebanyak 11 orang (16.2%).
8. Wanita yang berumur (18-25) tahun mempunyai tindakan baik paling
banyak, yaitu 18 responden (26.5).
9. Golongan tingkat pendidikan wanita yang paling tinggi tindakan adalah
golongan SMA sebanyak 17 orang (25%).
6.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran
dari peneliti, di antaranya:
1. Masukan kepada Puskesmas Padang Bulan yaitu:
a. Melakukan program edukasi kesadaran kanker payudara dengan
menyuluhkan tentang faktor resiko,pemeriksaan dini dan pencegahan kanker
payudara
b. Menyediakan brosur
dan menempel poster di ruangan menunggu pasien
mengenai faktor resiko, pemeriksaan dini dan pencegahan kanker payudara
2.Masukan kepada Pemerintah:
a. Mengambil langkah yang lebih proaktif dengan meningkatkan lagi program
kesadaran tentang kanker payudara pada peringkat daerah.
3.Masukan kepada Masyarakat:
a. Meningkatkan pengetahuan kanker payudara dengan membaca
artikel,buku, melayari internet dan sebagainya.
b. Mencegah kanker payudara denagn mengamalkan gaya hidup yang sehat
dengan mengkonsumsi makanan yang berkhasiat,tidak merokok dan berolagraga
teratur.