Cerebral Palsy

16
Serebral palsy Serebral palsy Oleh : Elvina Dokter Pembimbing : dr. Indra Bhakti, Sp.S

description

edmn10

Transcript of Cerebral Palsy

  • Serebral palsyOleh : ElvinaDokter Pembimbing : dr. Indra Bhakti, Sp.S

  • CEREBRAL PALSYCerebral palsyadalah suatu gangguan atau kelainan yang terjadi pada suatu kurun waktu dalam perkembangan anak, mengenai sel-sel motorik di dalam susunan saraf pusat, bersifat kronik dan tidak progresif akibat kelainan atau cacat pada jaringan otak yang belum selesai pertumbuhannya.

  • ETIOLOGI

    1)Pranatal :a) Malformasi kongenital.b) Infeksi dalam kandungan yang dapat menyebabkan kelainan janin (misalnya; rubela, toksoplamosis, sifilis, sitomegalovirus, atau infeksi virus lainnya).c) Radiasi.d) Toksemia gravidarum.e) Asfiksia dalam kandungan (misalnya: solusio plasenta, plasenta previa, anoksi maternal, atau tali pusat yang abnormal).

  • 2)Natal :a) Anoksia/hipoksia.b) Perdarahan intra kranial.c) Trauma lahir.d) Prematuritas.3)Postnatal :a) Trauma kapitis.b) Infeksi misalnya : meningitis bakterial, abses serebri, tromboplebitis, ensefalomielitis.c)Kern icterus.

  • GAMBARAN KLINIK tergantung dari bagian dan luasnya jaringan otak yang mengalami kerusakan.1) ParalisisDapat berbentuk hemiplegia, kuadriplegia, diplegia, monoplegia, triplegia. Kelumpuhan ini mungkin bersifat flaksid, spastik atau campuran.2) Gerakan involunterDapat berbentuk atetosis, khoreoatetosis, tremor dengan tonus yang dapat bersifat flaksid, rigiditas, atau campuran.

  • 3) AtaksiaGangguan koordinasi ini timbul karena kerusakan serebelum. 4) KejangDapat bersifat umum atau fokal.5) Gangguan perkembangan mental

  • 6) Mungkin didapat juga gangguan penglihatan.7) Problem emosional terutama pada saat remaja.

  • PATOGENESISPerkembangan susunan saraf dimulai dengan terbentuknya neural tubeyaitu induksi dorsal yang terjadi pada minggu ke 3-4 masa gestasi dan induksi ventral, berlangsung pada minggu ke 5-6 masa gestasi. Setiap gangguan pada masa ini bisa mengakibatkan terjadinya kelainan kongenital seperti kranioskisis totalis, anensefali, hidrosefalus dan lain sebagainya. Fase selanjutnya terjadi proliferasi neuron, yang terjadi pada masa gestasi bulan ke 2-4. Gangguan pada fase ini bisa mengakibatkan mikrosefali, makrosefali.

  • Stadium selanjutnya yaitu stadium migrasi yang terjadi pada masa gestasi bulan 3-5. Migrasi terjadi melalui dua cara yaitu secara radial, sel berdiferensiasi dari daerah periventrikuler dan subventrikuler ke lapisan sebelah dalam korteks serebri; sedangkan migrasi secara tangensial sel berdiferensiasi dari zone germinalmenuju ke permukaan korteks serebri. Gangguan pada masa ini bisa mengakibatkan kelainan kongenital seperti polimikrogiri, agenesis korpus kalosum.

  • Stadium organisasi terjadi pada masa gestasi bulan ke 6 sampai beberapa tahun pascanatal. Gangguan pada stadium ini akan mengakibatkan translokasi genetik, gangguan metabolisme. Stadium mielinisasi terjadi pada saat lahir sampai beberapa tahun pasca natal. Pada stadium ini terjadi proliferasi sel neuron, dan pembentukan selubung mielin.

  • Kelainan neuropatologik yang terjadi tergantung pada berat dan ringannya kerusakan. Jadi kelainan neuropatologik yang terjadi sangat kompleks dan difus yang bisa mengenai korteks motorik traktus piramidalis daerah paraventrikuler ganglia basalis, batang otak dan serebelum.Anoksia serebri sering merupakan komplikasi perdarahan intraventrikuler dan subependim. Asfiksia perinatal sering berkombinasi dengan iskemi yang bisa menyebabkan nekrosis.

  • DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan 1.anamnesis lengkap tentang riwayat kehamilan, perinatal dan pascanatal, dan memperhatikan faktor risiko terjadinyacerebral palsy. 2.pemeriksaan fisik lengkap dengan memperhatikan perkembangan motorik dan mental dan adanya refleks neonatus yang masih menetap.

  • 3.Pemeriksaan penunjang foto polos kepala, pemeriksaan pungsi lumbal. Pemeriksaan EEG,Pemeriksaan ultrasonografi kepala atau CTScan Pemeriksaan psikologi.

  • Penatalaksanaan

    Obat-obatan yang diberikan tergantung pada gejala-gejala yang muncul. Misalnya untuk kejang bisa diberikan anti kejang. Untuk spastisitas bisa diberikan baclofen dan diazepam. Bila gejala berupa rigiditas bisa diberikan levodopa.Mungkin diperlukan terapi bedah ortopedi. Fisioterapi psikolog atau psikiater.Occupational therapySpeech therapy

  • PROGNOSISPrognosis paling baik pada derajat fungsionil yang ringan. Prognosis bertambah berat apabila disertai dengan retardasi mental, bangkitan kejang, gangguan penglihatan dan pendengaran.

  • Terima kasih