PPT Cerebral palsy
-
Upload
tilawati-solekha -
Category
Healthcare
-
view
959 -
download
27
Transcript of PPT Cerebral palsy
Askep pada pasien
CEREBRAL PALSY
Kelompok 7 : 1. Amin Fitriani(7312024)2. Atiqurrohman(7312027)3. R. Syaifurrahman (7312031)4. Tilawati Solekha (7312034)
Cerebral palsy adalah suatu keadaan dimana penderitanya mengalami buruknya pengendalian otot, kekakuan, kelumpuhan serta mengalami gangguan fungsi saraf lainnya. CP bukanlah merupakan suatu penyakit dan tidak bersifat progresif.
Definisi
Etiologi
Pranatal- Ibu menderita penyakit/ infeksi- Perilaku ibu mengkonsumsi obat-obatan, merokok, minuman keras.- Masalah gizi, ibu yang kurang gizi
Perinatal- Terkena infeksi jalan lahir - Saat lahir bayi dalam keadaan tidak sadar- Kelahiran yang sulit- Bayi lahir prematur- Berat lahir rendah sekali- Pendarahan otak - Bayi kuning
Pascanatal- Infeksi pada
selaput otak atau jaringan otak
- Kejang/step- karena trauma/
benturan
Manifestasi klinis cerebral palsy tergantung dari bagian dan luas jaringan otak yang mengalami kerusakan :
a) Spastisitas, Terdapat peninggian tonus otot dan reflek yang disertai dengan klonus dan reflek Babinski.
b) Tonus otot yang berubah.
c) Ataksia ialah gangguan koordinasi kerusakan terletak di serebulum.
d) Gangguan Pendengaran
e) Gangguan Bicara
f) Gangguan mata
Manifestasi Klinis
ADANYA MALFORMASI PADA OTAK, PENYUMBATAN PADA VASKULER, ATROPI, HILANGNYA NEURON DAN DEGENERASI LAMINAR AKAN MENIMBULKAN NARROW GYN, SALURAN SULCI & BERAT OTAK RENDAH.
Patofisiologi
Pathways
Komplikasi 1. Skoliosis 2. Dekubitus3. Kontraktur4. Deformitas5. Gangguan mental
Mental subnormal
Retardasi motorik terbatas
Tahanan volunter terhadap gerakan pasif
Kelainan persendian
Cara berjalan yang belum stabil
Gerakan normal
Berjalan berjinjit
Sindrom lain
Pemendekan kongenital pada gluteus maksimus, sastrak nemius atau hamstring
Kelemahan otot-otot pada miopati, hipotoni atau palsy erb
Lain penyebab dari gerakan involunter
Penyakit-penyakit degeneratif pada susunan saraf
Kelainan pada medala spinalis
Diagnosa Banding
ASUHAN KEPERAWATAN
Penatalaksanaan
1. Redukasi dan rehabilitasiDengan adanya kecacatan yang bersifat multifaset, seseorang penderita CP perlu mendapatkan terapi yang sesuai dengan kecacatannya.2. Psiko terapi untuk anak dan keluarganya.3. Koreksi operasi
Bertujuan untuk mengurangi spasme otot, menyamakan kekuatan otot yang antagonis.4. Obat-obatan
Pemberian obat-obatan pada CP bertujuan untuk memperbaiki gangguan tingkah laku, neuromotorik dan untuk mengontrol serangan kejang.- Pada penderita dengan kejang : anti kejang (luminal, dilatin )- Pada keadaan tonus otot yang berlebihan : benzodiazepine- Pada penderita yang hiperaktif : diberikan dextroamphetamine
PENGKAJIAN
1. Identifikasi anak yang mempunyai resiko.2. Jenis kelamin.3. Kap iritabel anak, kesukaran dalam makan, perkembangan terlambat.4. Monitor respon untuk bermain.5. Kap fungsi intelektual anak, meliputi :
Pemeriksaan fisik Spastisitas dan ataksia, gangguan bicara, konstipasi.
Pemeriksaan laboraturium dan penunjang CT scan, Pemeriksaan pendengaran dan pengelihatan,
Pem serum, EEG.
Diagnosa Keperawatan
1. Risiko cedera b/d gangguan fungsi motoric.2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kesukaran menelan dan
meningkatnya aktivitas.3. Gangguan aktivitas b/d kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak
progresif4. Resiko tinggi terhadap trauma b/d ataksia dan kelemahan umum5. Perubahan perfusi jaringan b/d edema serebral yang mengubah /
menghentikan aliran darah arteri / vena6. Resiko tinggi terhadap infeksi b/d penekanan respon inflamasi (akibat –
obat)7. Kurangnya pengetahuan b/d perawatan dirumah dan kebutuhan terapi.
DIAGNOSA TUJUAN/KH INTERVENSI RASIONAL
Resiko cidera b/d gangguan pada fungsi motorik
setelah dilaksanakan perawatan, diharapkan berkurangnya resiko cidera.KH :- menyatakan pemahaman faktor yang menyebabkan cidera- menunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor resiko dan untuk melindungi diri dari cidera.
1. Ajarkan pola makan yang teratur
2. Anjurkan untuk berpartisipasi dalam program latihan / kegiatan, pertahankan kebersihan mulut anak
3. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi
1. Memberikan intake yang adekuat dan menghindari terjadinya komplikasi / memperberat penyakit lebih lanjut
2. Meningkat kerja sistem endorphin sehingga meningkatkan kemauan untuk makan
3. Meningkatkan gizi anak
Implementasi
1. Resiko cidera b/d gangguan pada fungsi motorika) Mengajarkan pola makan yang teraturb) Menganjurkan untuk berpartisipasi
dalam program latihan / kegiatanc) Mempertahankan kebersihan mulut
anakd) Mengkolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian nutrisi
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kesukaran menelan dan meningkatnya aktifitasa) Mengajarkan gerakan Px dalam
melaksanakan ADLb) Membantu Px untuk memenuhi
kebutuhannyac) Memperhatikan posisi penderita pada
waktu istirahat / tidur
3. Gangguan aktifitas b/d kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresifa) Memberikan aktivitas ringan yang
dapat dikerjakan anakb) Melibatkan anak dalam mengatur
jadwal harian dan memilih aktifitas yang diinginkan
c) Mengkolaborasi dengan ahli fisioterapi
d) Menganjurkan keluarga turut membantu program latihan dirumah
4. Kurangnya pengetahuan b/d perawatan dirumah dan kebutuhan terapia) Memberikan informasi dalam bentuk-
bentuk dan segmen yang singkat dan sederhan
b) Mendiskusikan mengenai kemungkinan proses penyembuhan yang lama
c) Memberikan informasi tentang kebutuhan untuk diet tinggi protein / karbohidrat yang dapat diberikan / dimakan dalam jumlah kecil tetapi sering.
Lanjutan. . .
Evaluasi
1. Menyatakan pemahaman faktor yang menyebabkan cidera
2. Tidak mengalami tanda-tanda malnutrisi3. Aktifitas berjalan dengan normal4. Adanya kemajuan peningkatan berat badan
TERIMA KASIH