Case Neuro - Vertigo
-
Upload
felixhartanto -
Category
Documents
-
view
28 -
download
8
description
Transcript of Case Neuro - Vertigo
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Misan
Umur : 47 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SLTA
Alamat : Kembangan Utara No. 102 A, Jakarta Barat
Tanggal masuk : 6 Januari 2015
Nomor RM : 12.41.98
Ruang rawat : P. Numfor kelas III
II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama:
Nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
OS mengeluhkan nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu, post jatuh dari motor.
OS menyatakan tidak ingat posisi saat jatuh dan bagian mana yang terkena lebih dulu.
Nyeri dirasakan terus menerus, tidak hilang dengan istirahat. OS tidak dapat duduk
ataupun berdiri karena kepala terasa sangat berat. OS mengatakan tidak pernah
muntah sejak kecelakaan tersebut. Keluhan kejang dan demam juga disangkal oleh
OS. OS mengatakan bahwa mata kiri menjadi tidak bisa dibuka sejak kecelakaan
sejak 1 bulan yang lalu. Tidak terdapat gangguan BAB dan BAK pada OS. Setelah
kecelakaan, OS sempat dirawat di RS Pelni selama kurang lebih 2 minggu dan
dilakukan operasi ORIF pada clavicula kiri OS. Hasil CT Scan kepala pada tanggal 1
Desember 2014 di RS Pelni menyatakan bahwa terdapat subdural hematoma. Pasien
dipulangkan dari RS Pelni tetapi keluhan nyeri kepala tetap ada.
3. Riwayat Penyakit Dahulu:
OS menyangkal adanya riwayat DM, hipertensi, asma, penyakit jantung, dan alergi.
4. Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak terdapat riwayat penyakit DM, hipertensi, asma, dan alergi pada keluarga OS.
5. Riwayat Social Ekonomi dan Pribadi:
OS merupakan seorang tukang ojek yang sudah berkeluarga dan mempunyai seorang
anak (sudah kuliah). OS menggunakan asuransi BPJS.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Pasien
Kesadaran : GCS 15 (E4V5M6) : compos mentis
Tekanan darah : 110/70
Nadi : 90x / menit
Pernafasan : 26x / menit, abdominotorakal
Suhu : 36,70 C
Kepala : Normosefali
Leher : Pergerakan baik, kaku (-), jejas (-), memar (-), KGB tidak teraba
membesar
Thorax:
Jantung : BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : Suara nafas vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : Supel, bising usus (+), nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : dbn
2. Status psikikus: sulit dinilai
Cara berpikir :
Perasaan hati :
Tingkah laku :
Ingatan :
Kecerdasan :
3. Status Neurologis:
A. Tanda rangsang meningeal
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Laseque : (-)
Kernig : (-)
B. Kepala
Bentuk : normosefali
Nyeri tekan : (-)
Pulsasi : (-)
Simetri : (+)
C. Leher
Sikap : Normal, kaku (-)
Pergerakan : Baik
D. Afasia motorik : (-)
Afasia sensorik : (-)
Disartria : (-)
E. Nervi Kranialis
N. I (Olfaktorius) tidak dilakukan
Subjektif :
Dengan beban :
N. II (Optikus)
Tajam penglihatan : baik / kabur
Lapang penglihatan : luas / menyempit
Melihat warna : baik / baik
Penglihatan ganda : (-) / (-)
N. III (Okulomotorius)
Sela mata : 2 cm / -
Pergerakan mata : (+) / terhambat
(ke dalam)
Strabismus : (-) / (-)
Nistagmus : (-) / (-)
Eksoftalmus : (-) / (-)
Pupil
Besarnya : 3 mm / 1 cm (anisokor)
Bentuknya : bulat / bulat
Refleks cahaya : RCL (+) / << , RCTL (+) / <<
Refleks konvergensi :
Melihat kembar : (-) / (-)
N. IV (Troklearis)
Pergerakan mata : (+) / terhambat
(ke bawah – dalam)
Sikap bulbus :
Melihat kembar : (-) / (-)
N. V (Trigeminus)
Membuka mulut : (+) / (+)
Mengunyah : (+) / (+)
Menggigit : (+) / (+)
Refleks kornea : (+) / (+)
Sensibilitas muka : dbn / dbn
N. VI (Abducens)
Pergerakan mata : (+) / (+)
(ke lateral)
Sikap bulbus :
Melihat kembar : (-) / (-)
N. VII (Facialis)
Mengerutkan dahi : (+) / (+)
Menutup mata : (+) / (+)
Memperlihatkan gigi : (+) / (+)
Bisul :
Perasaan lidah (2/3 depan) : tidak dilakukan
Hiperakusis : (-) / (-)
N. VIII (Vestibulokoklearis)
Detik arloji :
Suara berisik : (+) / (+)
Tes Swabach : tidak dilakukan
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
N. IX (Glosofaringeus) tidak dilakukan
Perasaan lidah (1/3 belakang) :
Sensibilitas faring :
N. X (Vagus)
Arkus faring : Simetris
Berbicara : Baik
Menelan : Baik, tersedak (-)
Nadi :
Refleks Okulokardiak : tidak dilakukan
N. XI (Accesorius)
Mengangkat bahu : (+)
Memalingkan kepala : (+)
N. XII (Hipoglosus)
Pergerakan lidah : baik ke segala arah
Tremor lidah : (-)
Artikulasi : baik
F. Badan dan Anggota Gerak
1. Badan
Respirasi : Simetris
Gerak kolumna vertebralis :
Sensibilitas
Taktil : (+) / (+)
Nyeri : (+) / (+)
Suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan
2. Anggota gerak atas
Motorik
Pergerakan : baik / baik
Kekuatan : 5 / 5
Trofi : normotrofi / normotrofi
Tonus : normotrofi / normotrofi
Refleks fisiologis
Biseps : (+) / (+)
Triseps : (+) / (+)
Radius : tidak dilakukan
Ulna : tidak dilakukan
Refleks patologis
Hoffman – Tromner : (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil : (+) / (+)
Nyeri : (+) / (+)
Suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan
3. Angota gerak bawah
Motorik
Pergerakan : baik / baik
Kekuatan : 5 / 5
Trofi : normotrofi / normotrofi
Tonus : normotonus / normotonus
Refleks fisiologis
Patella : (+) / (+)
Achilles : (+) / (+)
Refleks patologis
Babinski : (-) / (-)
Chaddock : (-) / (-)
Schaefer : (-) / (-)
Oppenheim : (-) / (-)
Gordon : (-) / (-)
Mendei : (-) / (-)
Bechterew : (-) / (-)
Rossolimo : (-) / (-)
Klonus
Paha : (-) / (-)
Kaki : (-) / (-)
Sensibilitas
Taktil : (+) / (+)
Nyeri : (+) / (+)
Suhu : tidak dilakukan
Diskriminasi 2 titik : tidak dilakukan
G. Koordinasi, gait, dan keseimbangan tidak dilakukan
Cara berjalan :
Tes Romberg :
Disdiadokinesia :
Ataksia :
Rebound Phenomenon :
Dismetri :
H. Gerak abnormal
Tremor : (-) / (-)
Athetose : (-) / (-)
Mioklonik : (-) / (-)
Chorea : (-) / (-)
I. Alat vegetative
Miksi : baik
Defekasi : baik
Refleks anal : tidak dilakukan
Refleks kremaster : tidak dilakukan
Refleks bulbokavernosus : tidak dilakukan
J. Laseque : (-)
Patrick : (-)
Kontra Patrick : (-)
IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
6/1/15 7/1/15 17/1/15 18/1/15 19/1/15
Hemoglobin 11,0 - 10,8 10,4 10,7
Hematokrit 32 - 34 31 32
Trombosit 335.000 - 254.000 299.000 321.000
Leukosit 7.100 - 6.600 12.100 14.400
Ureum 35 32 46 - -
Kreatinin 1,2 1,2 1,2 - -
CT Scan (tanggal 1 Desember 2014)
CT Scan (tanggal 13 Januari 2015)
V. ASSESMENT
Diagnosa klinis : vertigo + gangguan penglihatan mata sinistra
Diagnosa etiologis : trauma
Diagnosa topis : subdural
Diagnosa patologis : subdural hematoma
VI. RINGKASAN
OS datang dengan keluhan nyeri kepala berputar sejak 1 bulan yang lalu, post jatuh dari
motor. OS menyatakan tidak ingat posisi saat jatuh dan bagian mana yang terkena lebih
dulu. Nyeri terus menerus, tidak hilang dengan istirahat. OS tidak dapat duduk ataupun
berdiri karena kepala terasa sangat berat. Muntah (-), demam (-), kejang (-). OS
mengatakan bahwa mata kiri menjadi tidak bisa dibuka sejak kecelakaan sejak 1 bulan
yang lalu. Gangguan BAB dan BAK (-). Setelah kecelakaan, OS sempat dirawat di RS
Pelni selama kurang lebih 2 minggu dan dilakukan operasi ORIF pada clavicula kiri OS.
CT Scan kepala pada tanggal 1 Desember 2014 di RS Pelni menyatakan bahwa terdapat
subdural hematoma.
VII. PLANNING
Inj. Neulin 2 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Dramamine 3 x 1
Drip Neurobion 5000 1 x 1
Pro MRI kepala
VIII. PROGNOSIS
Ad vitam : ad bonam
Ad fungtionam : dubia ad malam
Ad sanationam : ad bonam
IX. FOLLOW UP
6 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 1)
7 Januari 2015 ( hari perawatan ke
2)
S - Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 110/70
N : 90x / menit
S : 37,50 C
RR : 26 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 150/110
N : 88x / menit
S : 37,50 C
RR : 24 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
P Inj. Neulin 2 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Dramamine 3 x 1
Drip Neurobion 5000 1 x 1
Pro MRI kepala
Betahistine 3 x 1
Dramamine 3 x 1
Drip Neurobion 5000 1 x 1
Pro MRI kepala
Konsul mata
8 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 3)
9 Januari 2015 ( hari perawatan ke
4)
S - Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- BAB (-) sejak 3 hari
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 88x / menit
S : 37,50 C
RR : 24 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 92x / menit
S : 37,50 C
RR : 22 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
P Betahistine 3 x 1
Dramamine 3 x 1
Drip Neurobion 5000 1 x 1
Pro MRI kepala
Betahistine 3 x 1
Dramamine 3 x 1
Drip Neurobion 5000 1 x 1
Pro MRI kepala tidak
dapat dilakukan karena
terdapat pen pada clavicula
kiri
10 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 5)
11 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 6)
S - Nyeri kepala berputar (+)
terasa seperti melayang
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/70
N : 90x / menit
S : 37,50 C
RR : 24 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 130/80
N : 86x / menit
S : 37,50 C
RR : 24 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
P As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
12 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 7)
13 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 8)
S - Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- Hidung tersumbat
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 88x / menit
S : 37,50 C
RR : 22 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 88x / menit
S : 37,50 C
RR : 20 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
P As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
Pro CT Scan kepala ulang
14 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 9)
15 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 10)
S - Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 90x / menit
S : 37,50 C
RR : 24 x / menit
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 90x / menit
S : 37,50 C
RR : 22 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural hematom
P As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
Menunggu hasil CT Scan
kepala ulang
As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
Menunggu hasil CT Scan
kepala ulang
16 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 11)
17 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 12)
S - Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
- Nyeri kepala berputar (+)
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 87x / menit
S : 37,50 C
RR : 22 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat
diangkat + hambatan gerak bola
mata ke arah medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+
(bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 120/80
N : 90x / menit
S : 37,50 C
RR : 22 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural higroma
Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural higroma
P As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
Hasil CT Scan kepala ulang :
Subdural hygroma yang
meluas dibanding CT scan
sebelumnya
Konsul bedah saraf
As. Mefenamat 3 x 500 mg
Betahistine 3 x 1
Tramadol 3 x 100 mg
Ondansentron 3 x 1
Pro Op. Kraniotomi konsul
jantung, anestesi, dan
penyakit dalam
18 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 13) craniotomy
19 Januari 2015 ( hari perawatan
ke 14) ICU
S - Post craniotomy H+1
- Nyeri kepala (+) berkurang
- Mata kiri tidak dapat
membuka
O KU : CM, TSS
GCS : E4V5M6
TD : 130/80
N : 88x / menit
S : 37,50 C
RR : 20 x / menit
Pupil anisokor, d = 3 mm / 1 cm
RCL +/<< ; RCTL + / <<
Palpebra sinistra tidak dapat diangkat
+ hambatan gerak bola mata ke arah
medial
R. Fisiologis : +/+ (atas); +/+ (bawah)
R. Patologis : -/- (atas); -/- (bawah)
Motorik : 5/5 (atas); 5/5 (bawah)
Sensorik : +/+ (atas); +/+ (bawah)
TRM : (-)
LNK : parese N. III totalis
A Klinis : vertigo + gg. Penglihatan
mata kiri
Etiologi : trauma
Topis : subdural
Patologis : subdural higroma
P Instruksi post operative :
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
Inj. Ketorolac 3 x 1 ampul
Transamin 3 x 500 mg
Inj. Vit. K 3 x 1 ampul
Citikoline 2 x 500 mg
Gentamisin 1 x 320 mg
Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul
Inj. Ceftriaxone 2 x 1 gram
Inj. Ketorolac 3 x 1 ampul
Transamin 3 x 500 mg
Inj. Vit. K 3 x 1 ampul
Citikoline 2 x 500 mg
Gentamisin 1 x 320 mg
Inj. Ranitidin 2 x 1 ampul