Case Mataq

30
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN REFERAT & LAPORAN KASUS November 2012 OS KERATOMIKOSIS DISUSUN OLEH : Christya Lorena G C111 07 263 PEMBIMBING : dr. Citra Azma Anggieta Ikhlas KONSULEN : dr. Marlyanti N.Akib, Sp.M, M.Kes DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012

Transcript of Case Mataq

  • OS KERATOMIKOSIS

    DISUSUN OLEH :Christya Lorena GC111 07 263

    PEMBIMBING :dr. Citra Azma Anggieta Ikhlas

    KONSULEN :dr. Marlyanti N.Akib, Sp.M, M.Kes

    DISUSUN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIKPADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDINMAKASSAR2012

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HASANUDDIN REFERAT & LAPORAN KASUSNovember 2012

  • Identitas PasienNama: SJenis Kelamin: Laki-lakiUmur: 14 TahunAlamat: Balutan Ds. BilanteRM: 567613Tanggal Pemeriksaan: 24 Oktober 2012

  • AnamnesisKU: Sakit pada mata sebelah kiriAT: Dialami sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Awalnya mata terasa gatal dan kemjudian dikucek-kucek, lalu setelah itu mata terasa perih dan 1 bulan kemudian disadari ada bintik putih pada mata hitam. Mata merah (+), air mata berlebih (+), kotoran mata berlebih (+), rasa mengganjal (+). Penglihatan kabur (+), rasa silau (+), sakit kepala (-). Riwayat kemasukan serbuk kayu nilam saat sedang bermain. Riwayat pengobatan 1 bulan yang lalu di RSWS. Riwayat trauma (-), riwayat menggunakan kaca mata (-), riwayat demam (-).

  • Foto Klinis

  • Inspeksi

    OD OS Palpebra Edema (-) Edema (+) Apparatus lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (+) CiliaSekret (-) Sekret (+)Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (+), injeksi konjungtiva (+), injeksi perikornea (+) Kornea Jernih Edema (+), Tampak infiltrat di sentral dan parasentral.BMD Normal NormalIris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)Pupil Bulat, sentralSulit dinilaiLensa Jernih Sulit dinilaiGerak bola mata Segala arah Segala arah

  • Palpasi

  • Tonometri - Tidak dilakukan pemeriksaan

    VisusVOD: 6/6 +VOS: 1/~ LP : + + +

  • Penyinaran Optik

    ODOSKonjungtivaHiperemis (-)Hiperemis (+), injeksi konjungtiva (+), injeksi perikornea (+)KorneaJernihEdema (+), Tampak infiltrat di sentral dan parasentral ukuran H: 5 mm, V: 3 mm.BMDNormalNormalIrisCoklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)PupilBulat, sentral, RC (+) Sulit dinilaiLensaJernihSulit dinilai

  • Slit Lamp OSSLOS: injeksi konjungtiva (+), injeksi perikornea (+), kornea tampak infiltrat putih di sentral dan parasentral ukuran 5x3 mm, BMD normal, iris coklat, pupil dan lensa sulit dievaluasi

  • Pemeriksaan KOHHifa (+)

  • ResumeSeorang anak laki-laki, 14 tahun, datang dengan keluhan sakit pada mata sebelah kiri. Dialami sejak 1 bulan yang lalu dan dirasakan seperti tertusuk-tusuk. Awalnya mata terasa gatal dan kemjudian dikucek-kucek, lalu setelah itu mata terasa perih dan 1 bulan kemudian disadari ada bintik putih pada mata hitam. Hiperemis konjungtiva (+), lakrimasi (+), sekret (+), rasa mangganjal (+), penurunan visus (+), fotofobia (+). Riwayat kemasukan serbuk kayu nilam saat sedang bermain, 1 bulan yang lalu. Riwayat pengobatan (+), 1 bulan yang lalu di RSWS. Riwayat demam (-).

  • Pada inspeksi oculus sinistra ditemukan retraksi palpebra, Hiperemis (+), injeksi konjungtiva (+) dan injeksi perikornea (+), pada kornea tampak infiltrat di sentral dan parasentral ukuran 5x3 mm. Pada pemeriksaan visus didapatkan VOD: 6/6 dan VOS: 1/~, LP: ++++. Pada pemeriksaan slit lamp oculus sinistra tampak injeksi konjungtiva (+), injeksi perikornea (+), kornea tampak infiltrat putih di sentral dan parasentral ukuran 5x3 mm, BMD normal, iris coklat, pupil dan lensa sulit dievaluasi. Pada pemeriksaan KOH didapatkan hifa (+).

  • DiagnosisOS Keratomikosis

  • TerapiTopikal:- antifungal: Natamicin ED 6 dd 1 gtt OS- antibiotik: C. Lfx EDMD 4 gtt dd 1 OS- obat reepitelisasi kornea: c. repithel EDMD 6 dd 1 gtt OS

    Oral:- antifungal: ketokonazole 2 x 100 mg- antiinflamasi (NSAID): Na diklofenak 2 x 25 mg- antibiotik: Cefadroxil 2 x 500 mg- B Comp C 3 x 1

  • PROGNOSISQuad ad vitam: bonamQuad ad sanam: bonam Quad ad visam: dubiaQuad ad kosmetik : Dubia

  • KERATOMIKOSIS

  • Pendahuluan Keratomikosis adalah peradangan pada kornea karena jamur peradangan supuratif, ulseratif dan infeksius yang dapat mengancam penglihatan serta menyebabkan kehilangan mataInsidens infeksi jamur lebih tinggi di daerah tropis dan semitropis serta sering ditemukan di negara berkembang dan populasi masyarakat agraris yang besarFaktor risiko untuk terjadinya keratitis fungi adalah trauma, riwayat penetrasi keratoplasti, penggunaan steroid dan antibiotik dalam waktu lama, anestesi dan hipostesi kornea serta imunosupresi sistemik

  • EpidemiologiKeratitis fungal adalah penyakit mata yang menyebabkan kebutaan terbanyak di Asia. Dalam satu laporan didapatkan di insiden di dunia 17-36 %, India Selatan ditemukan 44-47%, AS 6-20%.

  • Anatomi Kornea

  • EtiologiYeast merupakan organism uniseluler yang berkembang biak dengan membentuk tunas tetapi membentuk hifa dalam jaringanFilamen bersifat multiseluler dengan hifa bercabang. Golongan ini terbagi dalam kelompok bersepta (Aspergillus sp) dan tidak bersepta (Mucor sp)Fungi dimorfik merupakan organisme uniseluler yang memiliki hifa dalam jaringan dan miselia dalam kultur (Histoplasma sp., Blastomyces sp., dan Coccidioides sp)

  • Patogenesiskerusakan langsung akibat invasi dan pertumbuhan elemen jamur kerusakan akibat infiltrasi leukosit kerusakan akibat toksin dan enzim yang dilepaskan oleh jamur

  • Diagnosis

    Anamnesis.PemfisPemeriksaan penunjang.

  • Gejala KlinisTrias keratitis: - lakrimasi- fotofobia- blefarospasmeLesi kornea indolenpermukaan lesi keringLesi satelit

    *** Riwayat trauma oleh tumbuh-tumbuhan*** Riwayat pakai steroid atau antibiotik lama

  • KOH

    Hifa (+)- fussarium sp. dalam saboraud dextrse agar

  • PenatalaksanaanMedika mentosa.Obat-obatan anti jamur dikelompokkan sebagai berikut:Polien termasuk natamisin, nistatin dan amfoterisin B merusak dinding sel jamur.Azole (imidazole, triazole, flukonazzole, ketokonazole)Intervensi bedah.Corneal scrapping diagnostik awal u/ pengambilan sampel dan mempercepat absorpsi obat dengan memindahkan barier epitel. Keratektomi dilakukan bila terjadi luka lebih dalam, dimana kerusakan kornea menimbulkan jaringan ikat sehingga menimbulkan kekeruhan pada korneaPenetrating keratoplasty (PK) mengganti bagian sentral kornea yang keruh dengan donated clear cornea.

  • KomplikasiUlkus korneaDesematokel PerforasiCorneal scarring

  • PrognosisProses penyembuhan keratitis fungal berlangsung lambat. Dengan metode diagnostik yang baik, penggunaan obat-obatan antifungi yang efektif dengan toksisitas rendah dan pengetahuan mengenai mekanisme peradangan di kornea dapat memberikan outcome yang lebih baik

  • ***