Case Kvinjonathan
-
Upload
julianthy-suento -
Category
Documents
-
view
249 -
download
1
description
Transcript of Case Kvinjonathan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
1
Laporan KasusDiajukan untuk Memenuhi Syarat Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Jiwa di Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha
Disusun oleh : KEVIN JONATHAN S/406138131
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
JAKARTA
2014
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
2
Periode 7 Juli – 9 Agustus 2014
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. ET
Umur : 33 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir : Singkawang, 29 Agustus 1981
Pendidikan Terakhir : S1 Sastra China dan S1 informasi management (skripsi)
Agama : Budha
Suku/Bangsa : Chinese
Status Pernikahan : Belum menikah
Pekerjaan : Guru bahasa mandarin
Alamat : Jl. Kavling Polri Blok A7 no.181 Jelambar, Jakarta Barat
Tanggal Masuk RS : 10 Juli 2014
Riwayat Perawatan :
Tahun 2012 : Dirawat di RSCM (kurang lebih 1 bulan)
Juli 2014 : Pasien dirawat di RSJ Grogol (hanya 11 hari)
10 Juli 2014 – Sekarang : Pasien dirawat inap di RSK Dharma Graha
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
3
II. STATUS PSIKIATRI
AUTOANAMNESIS :
Tanggal 21, 22, 24, 25 Juli 2014 dan tanggal 1, 5 Agustus 2014, diantara pukul
09.00 - 14.00 WIB, wawancara dilakukan di dekat pendopo dan di depan pavilion
Tulip.
ALLOANAMNESIS:
Tanggal 21, 22 Juli 2014 dan 5 Agustus 2014, diantara pukul 09.00 - 14.00 WIB.
Alloanamnesa didapatkan dari rekam medis dan informasi dari perawat RSKJ
Dharma Graha.
A. Keluhan Utama
Alloanamnesa
Pasien dibawa oleh keluarganya ke RSKDG karena pasien aktif memindah-mindahkan
barang-barang, terkadang jalan mondar mandir dan emosinya labil.
Autoanamnesa
Menurut pasien, ia dibawa ke RSK Dharma Graha karena dia suka marah-marah tanpa sebab
dan suka memindah-mindahkan barang.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Autoanamnesis :
Pasien mengatakan bahwa dirinya dibawa ke RSKJ Dharma Graha
karena memiliki kelainan jiwa seperti suka memindah-mindahkan barang, merapihkan
posisi meja sedemikian rupa hingga dirasa nyaman untuk bekerja dimeja tersebut dan suka
bersih-bersih seperti menyapu atau menyusun baju . Pasien mengaku pada saat merapikan
atau menyusun baju, misalnya saja pakaian wanita, maka dari pakaian itu terdengar suara
nafas dan sepatu wanita, pasien mengatakan bahwa ia benar-benar merasa wanita tersebut
ada walau pasien tidak dapat melihatnya, bahkan wanita tersebut dapat disentuh dengan
nyata oleh pasien dan bisa berhubungan seks dengannya, pasien juga merasa dapat
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
4
menikmati saat berhubungan seks dengan sosok tersebut, hal inilah yang membuat pasien
kerap kali melepaskan pakaiannya dan berteriak-teriak. Selain itu ia juga pernah melihat
bayangan hitam ditembok beberapa kali. Pasien mengatakan ia memindahkan barang atas
kemauannya sendiri dan jika ia tidak memindah-mindahkan barang rasanya tidak puas dan
ada sesuatu yang kurang. Keadaan ini terjadi beberapa hari setelah pasien putus cinta.
Setelah pasien putus dari pacarnya, pasien sangat sedih, tidak bisa
tidur, tidak nafsu makan, pasien juga melihat masa depannya suram dan terkadang
meluapkan emosinya dengan cara membuang-buang pakaian dilemari ke lantai kamar,
marah-marah dan berteriak, kaadaan ini berlangsung sekitar 2minggu.
Pasien juga bercerita bahwa ia kebingungan akan diri sendiri yang
sesungguhnya dan tentang pikirannya. Pasien merasa bahwa dirinya adalah perempuan
tetapi secara fisik adalah laki-laki. Pasien meyakini bahwa dirinya adalah Dewi Kwan In
yang memiliki banyak tangan dan semua orang disekitarnya adalah pembantu, pengawal
atau anak-anaknya. Pasien mengatakan bahwa ia yang menciptakan semua yang ada di
dunia ini, termasuk manusia yaitu dengan cara mencabut sehelai rambutnya dan
melahirkan. Awal mulanya pasien yakin dirinya adalah Dewi Kwan In setelah pasien pergi
sembayang ke vihara dan mendapatkan selembar kertas seperti jimat yang diletakkan
dibawah bantal dan pasien juga mandi menggunakan air yang diperoleh dari vihara.
Keluhan ini juga mulai muncul sejak pasien putus cinta. (25 Juni 2014).
Pasien juga mengatakan bahwa ia bisa ada dimana saja dan jadi apa saja.
Misalnya jika pasien sedang menonton TV, pasien bercerita bahwa dirinya masuk ke
dalam tv dan menjadi pemerannya dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh yang
ia tonton.
Menurut pasien, semasa sekolah hingga remajanya, ia tidak memiliki banyak
teman, penyendiri, tidak suka kegiatan di luar ruangan, dan merasa tidak terlalu tertarik
dengan lingkungan sekitar. Tetapi sejak ia putus cinta, pasien berubah menjadi pribadi
yang banyak ide untuk melakukan segala sesuatu, banyak berbicara, perhatian yang
gampang teralih, aktivitas fisik yang berlebihan (tidak bisa diam), sulit tidur dan merasa
bersemangat untuk melakukan segala aktivitas.
Pasien sadar bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa sehingga ia dibawa oleh
keluarga ke RSK Dharma Graha. Dulu sekitar tahun 2012 pasien pernah dirawat di RSCM
karena gangguan kejiwaan yang disebabkan oleh masalah skripsi yang tidak selesai dan
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
5
pasien sudah tidak kumat lagi. Sekarang pasien mengaku penyakit kejiwaannya kumat
dikarenakan putus cinta lalu ia dibawa ke RS grogol dan dirawat selama kurang lebih 11
hari dan dipindahkan ke RSKJ Dharma Graha.
Setelah 1-2minggu dirawat di RSKJ Dharma Graha dan minum obat secara
teratur, pasien sudah tidak melihat bayangan hitam dan tidak mendengar suara nafas dan
sepatu wanita, pasien menyadari bahwa itu merupakan halusinasi. Pasien juga menyadari
bahwa dirinya merupakan seorang pria bukan wanita dan bukan merupakan Dewi Kwan In
yang dapat menciptakan apapun dengan hanya sehelai rambut, sekarang ia merasa ia sama
seperti orang-orang disekitarnya. Sekarang saat menonton tv, pasien tidak lagi merasa
bahwa dirinya berada dalam tv tersebut
Alloanamnesis:
Menurut keterangan dari perawat dan Rekam Medis di RSKDG, pasien dibawa ke
RSKDG oleh keluarganya dengan kondisi tenang, kontak mata adekuat, dan terlihat mondar
mandir.
Keluarga mengatakan bahwa pasien suka memindahkan barang, emosinya tidak stabil,
menyendiri, dan main air tengah malam.
Selama dirawat di RSKJ Dharma Graha, pasien pernah mematahkan gigi palsu dan
mengeluarkan isi dompet teman sekamarnya sehingga teman sekamarnya marah dan
memukul pasien.
Obat terakhir yang digunakan (Rekam Medis 10 Juli 2014):
Frimania ( Lithium ) 2 x 200 mg
Noprenia (Risperidone) 2 x 2 mg
THP 2 x 2 mg
Clorilex (clozapine) ½ - 0 – ½ ( 12,5mg )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
6
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatrik
Alloanamnesis:
Menurut keluarga, perubahan sikap pasien mulai terlihat saat pasien putus cinta pada
25 Juni 2014 dengan pacarnya yang lebih muda 9 tahun darinya karena tidak disetujui oleh
orangtua pasangannya, lalu 3 hari setelahnya pasien sakit seperti ini.
Pertama kali pasien sakit ini yaitu 2 tahun yang lalu saat skripsi tidak selesai, lalu berobat
dan dirawat di RSCM selama 1 bulan. Lalu setelah itu hanya control selama 3 bulan lalu
tidak control lagi karena keadaan pasien sudah baik.
Tahun 2012 : Pasien dirawat inap di RSCM selama 1 bulan
Juli 2014 : Pasien dirawat di RSJ grogol (11 hari)
10 Juli 2014 – sekarang : Pasien dirawat inap di RSKDG
2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Tidak ada riwayat pemakaian zat psikoaktif, alcohol, serta tidak merokok.
3. Riwayat Medis Umum
Menurut rekam medis RS Khusus Jiwa Dharma Graha, perawat, dan
pasien. Tidak didapatkan adanya gangguan endokrin, kardiovaskular,
maupun neurologis. Tidak ada riwayat cedera kepala dan tumor. Namun
pasien mengaku pernah sakit kuning ketika SMP.
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
1. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal
Menurut alloanamnesis dengan keluarga pada catatan rekam medis, tidak ada masalah pada
masa prenatal maupun perinatal.
2. Masa Kanak-kanak Awal ( 0 – 3 tahun )
Berdasarkan alloanamnesis, selama masa kanak-kanak, pasien tumbuh dan berkembang
sesuai dengan usianya secara normal.
3. Masa Kanak-kanak Pertengahan ( 4 – 11 tahun )
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
7
Berdasarkan alloanamnesis, pasien tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya secara
normal. Tetapi pasien tidak memiliki banyak teman.
4. Masa Kanak-kanak Akhir ( Pubertas sampai Remaja )
Berdasarkan alloanamnesis, pasien dapat bergaul dengan teman-teman dan mengikuti
kegiatan-kegiatan di sekolahnya tetapi pasien lebih suka menyendiri.
5. Riwayat Masa Dewasa
Pasien hanya memiliki beberapa teman dekat karena ia tidak terlalu suka bergaul. Pada umur
dewasa ini pasien mulai pacaran dengan seorang wanita yang lebih muda 9 tahun darinya
yang merupakan cinta pertamanya.
A. Riwayat Pendidikan
Pasien bersekolah:
TK Flora, Singkawang
SD di Bruder, Singkawang
SMP di Kristen Yusuf, Jakarta Utara
SMA di SMU Negeri 1. Singkawang
Kuliah di Taiwan dengan jurusan Sastra China dan Informasi Management
B. Riwayat Pekerjaan
Pasien bekerja Guru Les Bahasa Mandarin
C. Riwayat Psikoseksual/Perkawinan
Pasien belum menikah dan tidak pernah berhubungan seks
D. Riwayat Agama
Pasien beragama Budha dan pergi ke Vihara tetapi tidak begitu rajin beribadah, namun pasien
sembahyang setiap hari di rumah menggunakan hio.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
8
E. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, tetapi pasien ada mengikuti
ekstrakurikuler bulu tangkis di sekolah. Pasien suka bermain music (biola, gitar, piano,
drum).
F. Riwayat Keluarga
Genogram
Keterangan: = Laki-laki
= Perempuan
= Laki-laki penderita
= Laki-laki meninggal
Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari catatan medis RSKJ Dharma Graha, pasien
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. Anak kedua telah meninggal dunia pada usia
18 tahun. Dan dikeluarga tidak memiliki riwayat penyakit jiwa atau memiliki gejala-gejala
seperti pasien.
G. Riwayat Situasi Hidup Sekarang
Pasien sudah tinggal di Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha selama kurang lebih
hampir 4 minggu. Pasien mau megikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan RSK Dharma
Graha. Disini pasien dapat bersosialisasi dengan teman-teman lain dan para perawat. Pasien
pernah mematahkan gigi palsu dan mengeluarkan isi dompet teman sekamarnya sehingga
teman sekamarnya marah dan memukul pasien. Pasien tahu jika ia melakukan hal tersebut
maka teman sekamarnya akan marah, tetapi karena tidak dapat diam dan tidak dapat menahan
diri untuk tidak utak-atik barang maka pasien tetap melakukan hal itu, hal ini membuat pasien
kapok untuk melakukan hal itu lagi.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
9
H. Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan
Pasien menyadari bahwa dirinya mengalami gangguan kejiwaan dan sedang dirawat di
RSKDG karena emosinya labil dan suka memindah-mindahkan barang. Saat ini pasien
sedang berusaha keras untuk berhenti memindah-mindahkan barang dan memiliki keinginan
untuk sembuh. Pasien memilih untuk mematuhi anjuran dokter agar dapat cepat sembuh dan
pulang kerumah untuk berkumpul dengan keluarga.
I. Mimpi dan khayalan
Pasien ingin bisa segera keluar dari rumah sakit jiwa dan bisa segera kembali bekerja sebagai
guru les bahasa mandarin dan ingin kembali berkumpul dengan keluarganya.. Selain itu
pasien juga memiliki sangat banyak mimpi terutama untuk menjadi pemain musik yang
handal.
IV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deksripsi Umum
1. Penampilan
Laki-laki, usia 33 tahun, tampak sesuai dengan usianya, berperawakan sedang, berkulit
kuning langsat. Berpakaian casual, dengan menggunakan celana pendek dan atasan
kaos. Rambut hitam pendek, cepak kurang lebih 1 cm. Perawatan diri baik.
2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Selama wawancara pasien bersikap sopan dan duduk cukup tenang, walaupun
terkadang pasien sambil berjalan mondar mandir. Terdapat kontak mata, dan aktivitas
motorik sedikit melewati batas normal. Tidak terdapat perlambatan psikomotor dan
aktivitas tanpa tujuan
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
10
Pasien bersikap kooperatif, bersahabat, sopan dan tidak menunjukkan sikap curiga
maupun sikap defensif terhadap pemeriksa.
B. Mood dan Afek
1. Mood : Hyperthyme
2. Afek : Sesuai
3. Keserasian : Serasi
C. Bicara
Pasien dapat berbicara spontan dan jelas. Kecepatan bicara sedikit cepat, intonasi
cukup, artikulasi jelas, volume suara cukup, mampu menjawab pertanyaan dengan baik.
D. Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik : Ada Tidak ada
Halusinasi visual : AdaTidak ada
Halusinasi taktil : AdaTidak ada
Ilusi : Tidak ada
Depersonalisasi : Tidak ada
Derealisasi : Tidak ada
E. Pikiran
1. Proses Pikir
- Produktivitas : Cukup
- Kontinuitas Pikiran : Cukup
- Hendaya Bahasa : Tidak ada
2. Isi Pikir
- Waham kejar : Tidak ada
- Waham kebesaran :AdaTidak ada
- Preokupasi : AdaTidak ada
- Obsesi dan Kompulsif : Ada
- Fobia : Tidak ada
- Kemiskinan ide : Tidak ada
- Gagasan bunuh diri : Tidak ada
- Gagasan membunuh : Tidak ada
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
11
3. Bentuk Pikir
- Asosiasi longgar : Tidak ada
- Ambivalensi : Tidak ada
- Sirkumstansial : Tidak ada
- Ekolalia dan ekopraxia : Tidak ada
- Flight of ideas : Ada
- Ideas of reference : Ada
F. Kesadaran dan Kognisi
1. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan
Kesadaran Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan,
mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik.
2. Orientasi
Waktu : Baik, pasien dapat menyebutkan hari, tanggal dan tahun sekarang
dengan tepat.
Tempat : Baik, pasien mengetahui bahwa ia berada di RSK Dharma Graha.
Orang : Baik, pasien dapat mengenali dokter yang memeriksanya dan nama-
nama teman sekamarnya.
3. Daya Ingat
Daya Ingat Jangka Panjang
Baik, pasien dapat mengingat kapan dirinya dibawa ke RSK Dharma Graha.
Daya Ingat Jangka Sedang
Baik, pasien dapat mengingat kegiatannya beberapa bulan yang lalu.
Daya Ingat Jangka Pendek
Baik, pasien dapat mengingat sudah mandi atau belum, dan sarapan atau makan
apa.
Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh pemeriksa.
4. Konsentrasi dan Perhatian
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
12
Kemapuan konsentrasi pasien baik, dapat mengurangi 100 dengan 7 sebanyak lima
kali.
5. Kemampuan Membaca dan Menulis
Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.
6. Kemampuan Visuospasial
Kemampuan visuospasial pasien baik, dimana ia dapat menggambar sebuah jam dinding
dengan jarumnya menunjukan pukul setengah dua.
7. Pikiran Abstrak
Pasien dapat mengartikan peribahasa yang ditanyakan oleh pemeriksa, yaitu “Mati satu
tumbuh seribu” dan “Tong kosong nyaring bunyinya”.
8. Intelegensi dan Kemampuan Informasi
Intelegensi dan kemampuan informasi pasien baik. Pasien mengetahui nama Presiden dan
Wakil presiden Indonesia saat ini.
G. Kemampuan Mengendalikan Impuls
Pasien dapat duduk dengan tenang, terkadang sambil mondar-mandir dan berperilaku sopan
dan kooperatif selama wawancara. Ia juga tidak melakukan sesuatu yang membahayakan
dirinya maupun orang lain.
H. Daya Nilai dan Tilikan
1. Daya Nilai Realita
Discriminative Insight : Baik
Discriminative Judgement : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
2. Daya Nilai Sosial : Baik
Insight derajat 6, pasien menyadari bahwa dirinya sedang mengalami kelainan
kejiwaan, emosi dan gangguan tidur sehingga dirinya dibawa ke RS Khusus Dharma
Graha. Pasien menyadari penyakit yang dideritanya dan mau meminum obat demi
kesembuhan dirinya sendiri.
I. Reabilitas & Taraf yang dapat dipercaya
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
13
Secara umum pasien dapat dipercaya.
V. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Keadaan gizi : Baik
Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/mnt,
Suhu (Axilla) : 36,5°C
Berat Badan : 57 Kg
Tinggi Badan : 165 cm
B. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut hitam dan tidak
mudah dicabut.
Mata : Sklera ikterik -/-, conjunctiva anemis -/-, pupil bulat,
isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung +/+,
dan tidak langsung +/+
Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret
Telinga : Bentuk normal, tidak ada sekret
Mulut dan gigi : Bibir tidak kering, letak uvula ditengah, tidak ada sariawan,
tidak ada luka
Jantung
o Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terlihat
o Palpasi : Ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V, kuat angkat
o Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
o Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 normal, gallop (-), murmur (-)
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
14
Paru-Paru :
o Inspeksi : Simetris dalam keadaan statis dan dinamis
o Palpasi : Stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
o Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
o Auskultasi : Vesikuler di kedua hemithorax, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen :
o Inspeksi : Tampak datar
o Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
o Perkusi : Timpani pada keempat kuadran
o Auskultasi : Bising usus (+) normal
o Extremitas : Akral hangat, edema (-), deformitas (-)
Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan fisik
Status Neurologis
Tanda rangsang meningeal : (-)
Peningkatan TIK : (-)
Nervus cranialis : dalam batas normal
Pupil : bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks
cahaya langsung dan tidak langsung +/+
Sensorik : baik
Motorik : baik
Refleks patologis : -/-
Refleks fisiologis : +/+
Tanda efek ekstrapiramidal : tremor -, bradikinesia -, gerak involunter -,
akatisia –
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
15
Kesan : Tidak ditemukan kelainan bermakna pada pemeriksaan neurologi.
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien, seorang laki-laki berusia 33 tahun, berkulit putih, memakai kaos dan celana pendek,
rambut pendek cepak berwarna hitam, beragama Budha, suku Chinese, belum menikah,
berasal dari Singkawang. Pendidikan terakhir pasien S1 Sastra China dan jurusan SI
Informasi Management. Pasien masuk ke RSKJ Dharma Graha pada tanggal 10 juli 2014
dibawa oleh keluarganya dengan alasan pasien aktif memindahkan barang-barang, suka main
air tengah malam, dan emosinya tidak stabil.
Selama wawancara, pasien dapat duduk dengan tenang terkadang mondar-mandir,
komunikasi verbal baik. Sikap pasien kooperatif, tidak agresif, dan tidak menunjukan tanda-
tanda yang membahayakan. Pasien dapat berbicara spontan dan jelas. Kecepatan bicara
sedikit cepat, intonasi cukup, artikulasi jelas, volume suara cukup, mampu menjawab
pertanyaan. Mood hipertimik dan afek sesuai.
Berdasarkan autoanamnesis yang dilakukan, ditemukan gejala:
- Distractibility
- Aktivitas fisik yang berlebihan
- Gangguan tidur
- Kebanyakan dan percepatan bicara
Dari anamnesa status mental didapatkan : mood hyperthyme, afek sesuai, antara
mood dan afek serasi, flight of ideas, ideas of reference, tidak ada hendaya berbahasa, tidak
ada gangguan pada kontinuitas pikiran, tilikan derajat 6, secara umum pasien dapat
dipercaya. Pada pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan kelainan yang bermakna,
tidak ada riwayat trauma kepala.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
16
VII. FORMULA DIAGNOSIS
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologik yang
secara klinik bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan
suatu penderitaan dan hendaya dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan status mental, dan pemeriksaan fisik, dengan
berdasar pada PPDGJ III maka dapat disimpulkan bahwa:
Aksis I (Gangguan Mental):
I. Berdasarkan gejala-gejala adanya pola perilaku atau psikologik yang secara klinik
bermakna yang ditemukan pada pasien yaitu :
1. Tidak ada hendaya dalam kemampuan daya nilai realita
2. Tidak Adanya gejala psikopatologi (waham, halusinasi)
Maka dapat disimpulkan bahwa pasien menderita suatu NON-PSIKOSIS
II. Berdasarkan penemuan bermakna yang dari auto dan allo-anamnesis, terdapat riwayat
depresi dimasa lampau yang sesuai kriteria PPDGJ III dan pada saat ini ditemukan
gejala afektif (manic) tanpa gejala psikotik:
1. Gangguan tidur
2. Percepatan dan kebanyakan bicara
3. Aktivitas fisik yang berlebihan(tidak bisa diam)
Berdasarkan hasil temuan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pasien
mengalami gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
berdasarkan PPDGJ III.
Aksis II (Gangguan Kepribadian)
Berdasarkan anamnesis ditemukan data secara klinis yang cukup bermakna untuk
menentukan suatu ciri pramorbid
Dan hal ini sudah dialami sejak pasien remaja.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
17
Aksis III
Berdasarkan pemeriksaan fisik dan neurologis, kondisi medis umum pasien dalam batas
normal.
Aksis IV
- Masalah percintaan (putus dengan pacar)
Aksis V
Penilaian status fungsional menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning),
dalam satu tahun terakhir didapatkan GAF dengan skor 50-41 yaitu gejala berat (serious),
disabilitas berat.
VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Axis I : F31.1 gangguan Afektif Bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik
Axis II : Ciri pramorbid
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Terdapat masalah percintaan
Aksis V : GAF 50-41 gejala berat, disabilitas berat
IX. DAFTAR MASALAH
Organobiologik : Tidak ada masalah
Psikologik/perilaku : Pada pasien ditemukan gangguan tidur, percepatan
dan kebanyakan bicara, aktivitas fisik yang berlebihan(tidak bisa diam).Tilikan derajat 6.
Lingkungan dan Sosioekonomi : Saat ini pasien dapat bersosialisasi dengan pasien lain
di RS Jiwa Dharma Graha dan sudah mulai sering mengikuti kegiatan-kegiatan yang
diadakan di RSKDG, dengan begitu pasien terkadang bisa menghibur dirinya.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
18
X. PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Functionam : Dubia ad Malam
Ad Sanationam : Malam
XI. RENCANA TERAPI
A. Psikofarmaka :
1) Lithium 2 x 200mg
2) Olanzapine 2 x 5 mg
3) THP 2 x 2 mg
B. Psikoterapi :
1. Terapi Suportif
- Pengawasan minum obat agar kondisi pasien dapat lebih baik lagi.
- Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat setiap hari secara teratur sesuai
dengan jadwal yang ditentukan.
2. Terapi Psikososial
- Counseling Pasien : memberi edukasi dan informasi kepada pasien mengenai
penyakitnya dan tentang pentingnya minum obat secara teratur.
- Counseling Keluarga : memberikan edukasi dan informasi yang benar tentang
penyakit pasien sehingga diharapkan keluarga dapat menerima pasien dan
mendukung ke arah penyembuhan serta menciptakan lingkungan yang
harmonis, keluarga juga diharapkan mampu mengawasi kepatuhan pasien untuk
kontrol dan minum obat.
- Mengajak pasien aktif mengikuti kegiatan yang diadakan oleh pihak RSK
Dharma Graha baik di dalam lingkungan rumah sakit maupun di luar lingkungan
rumah sakit.
- Mengedukasi pasien untuk menjaga pola hidup yang sehat seperti makan dan
istirahat yang teratur, rutin berolahraga, serta menghindari stress.
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Rumah Sakit Khusus Dharma Graha, BSD Tangerang
Kevin Jonathan Sjukur(406138131)Laporan Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
19
ANJURAN PEMERIKSAAN LAIN
Pemeriksaan laboratorium darah (setiap 6 bulan 1x)
o Pemeriksaan darah lengkap
o Fungsi hati: SGPT, SGOT
o Fungsi Ginjal: ureum, kreatinin
o Fungsi Tiroid
o Kadar lithium dalam darah