case jiwa
description
Transcript of case jiwa
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN JIWA Nomor Status : -
FAKULTAS KEDOKTERAN Nomor Registrasi : 032261
UNIVERSITAS SRIWIJAYA Tahun : 2012
PALEMBANG Tanggal Masuk : 12/07/2012
Tanggal Meninggal: -
STATUS PASIEN JIWA
Nama : Tn. AM Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir/Umur : 37 tahun Tempat Lahir : Palembang
Status Perkawinan : Menikah Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam Suku Bangsa : Palembang
Tingkat Pendidikan : SMA (tamat) Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat dan nomor telepon keluarga terdekat pasien :
Jl. Perintis Kemerdekaan Lrg. Prodiksim No. 25 RT. 20 Palembang
Dikirim Oleh : Kakak kandung OS(Yunarti)
Nama Mahasiswa dan NIM :
Arafiah Namira, S. Ked (04108705057)
Lili Suci Adianti, S. Ked (04108705028)
Richard T.L. Tobing, S.Ked (04081001030)
Bangsal : Merak
Kegiatan : Presentasi Kasus
1
STATUS INTERNUS
Keadaan Umum
Sensorium :Compos Mentis Suhu : 36,9oC Berat Badan : 68 kg
Nadi :82x/menit Pernafasan :20x/menit Tinggi Badan : 165 cm
Tekanan Darah :110/70 mmHg Turgor : Baik Status Gizi : Baik
Sistem Kardiovaskular : Tidak ada kelainan
Sistem Respiratorik : Tidak ada kelainan
Sistem Gastrointestinal : Tidak ada kelainan
Sistem Urogenital : Tidak ada kelainan
Kelainan Khusus : Tidak ada
STATUS NEUROLOGIKUS
Urat Syaraf Kepala (Panca Indera) : Tidak ada kelainan
Gejala Rangsang Meningeal : Tidak ada
Gejala Peningkatan Tekanan Intrakranial : Tidak ada
Mata : - Gerakan : Baik ke segala arah, tidak ada
kelumpuhan dan nistagmus
- Persepsi Mata : Baik, diplopia tidak ada, visus normal
- Pupil : Bentuk bulat ,Ukuran diameter 3 mm
Refleks Cahaya +/+
Refleks Konvergensi +/+
- Refleks Kornea : +/+
- Pemeriksaan Oftalmoskopi : Tidak dilakukan
Motorik : - Tonus : Eutoni
- Koordinasi : Baik
- Turgor : Baik
- Refleks : Normal
- Kekuatan : 5/5
Sensibilitas : Tidak ada kelainan
Susunan Syaraf Vegetatif : Tidak ada kelainan
Fungsi Luhur : Tidak ada kelainan
2
Kelainan Khusus : Tidak ada
PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG DIPERLUKAN
Darah Rutin dilakukan Khusus tidak dilakukan
Urine Rutin tidak dilakukan
Tinja Rutin tidak dilakukan
Likuor Serebrospinalis (Pungsi Lumbal) tidak dilakukan
PEMERIKSAAN ELEKTROENSEFALOGRAM (EEG)
Tidak ada indikasi
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
BRAIN COMPUTERIZED TOMOGRAPHY SCANNING (CT-SCAN OTAK)
Tidak ada indikasi
HASIL
Darah Rutin
Hb : 15.0 gr%
Leukosit : 9.300 mm3
LED : 10 mm.jam
Hit. Jenis : 0/0/0/68/25/7
Ht : 43 %
Trombosit : 229.000 mm3
Eritrosit : 5.0 mm3
Interpretasi hasil pemeriksaan darah: tidak ada kelainan.
3
STATUS PSIKIATRIKUS
ALLOANAMNESIS (Boleh lebih dari satu sumber)
Diperoleh dari : Ny. Yuniarti
Umur : 41 Tahun
Alamat dan Nomor Telepon : Jl. Perintis Kemerdekaan Lrg. Prodiksim No. 25
RT. 20 Palembang
Pendidikan : SMA (tamat)
Hubungan dengan pasien : Kakak kandung OS
Sebagai patokan dalam melakukan alloanamnesis, perhatikan petunjuk di bawah ini :
1. Sebab utama membawa pasien ke Rumah Sakit Jiwa
2. Keluhan utama pasien dalam serangan gangguan sekarang (yang didengar
oleh keluarga/pemberi alloanamnesis)
3. Riwayat perjalanan penyakit sekarang dan yang sebelumnya
4. Riwayat dan gambaran kepribadian premorbid masa bayi, masa anak-anak,
masa remaja, dewasa, dan selanjutnya; gambaran ciri-ciri kepribadian
premorbid
5. Riwayat perkembangan organobiologik, penyakit-penyakit yang pernah
diderita
6. Riwayat pendidikan, pekerjaan, dan perkawinan
7. Keadaan sosial ekonomi pasien atau orang tuanya
8. Riwayat penyakit-penyakit di dalam keluarga (terutama gangguan jiwa atau
penyakit yang ada hubungannya dengan gangguan jiwa)
Sebab Utama
OS mengamuk dan memukul kakak dan tetangganya sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan Utama
OS mendengar suara berbisik- bisik dan tampak banyak orang sering berbisik
untuk membunuh orang dan mengatakan OS akan dibunuh sekitar 1 bulan
yang lalu.
4
Riwayat Perjalanan Penyakit
±7 tahun yang laluOSterlihat mengoceh sendiri dengan
dinding, lantai dan benda- benda dirumah. OS dibawa ke RS
ERBA dan diberi obat. OS berobat jalan namun gejala terlihat
tidak berkurang.
±1 bulan yang lalu OS MRS karena mengamuk dengan orang-
orang disekitar rumah OS. OS masih sering mengoceh sendiri. OS
sering tidak bisa tidur dan keluyuran sendirian. OS mengaku
sering melihat orang- orang gila yang berkata akan membunuh OS
dan memerintahkan OS untuk memukul dan membunuh orang
lain. OS juga terlihat sering tertawa sendiri.
±1 minggu yang lalu obat OS habis. OS mulai mengamuk
kembali dirumah.
±1 hari yang lalu OS memukul saudara dan tetangga OS. OS
tidak ingat telah memukuli orang semalam, tetapi OS ingat dulu
pernah memukul orang. OS makan dan minum dengan diperintah,
tetapi masih bisa sendiri. OS masih mandi sendiri dengan inisiatif
tetapi tidak pernah memakai sabun kembali. OS menjadi lebih
sering merokok.
- Riwayat Penyakit Dahulu
OS pernah dirawat di RSJ ERBA 1 bulan yang lalu karena
mengamuk dan memukul orang- orang.
OS mulai mengikuti ajaran agama tauhid di suatu
perkumpulan 8 tahun yang lalu.
- Riwayat Hidup dan Gambaran Kepribadian Premorbid
Bayi : Lahir cukup bulan, spontan, langsung
menangis, dibantu bidan.
Anak anak : Periang, banyak teman, mudah bergaul.
Remaja : Periang, banyak teman, mudah bergaul.
5
Dewasa : Periang, banyak teman, mudah bergaul.
- Riwayat Perkembangan Organobiologik
Riwayat kejang (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat trauma kepala (-)
Riwayat alergi obat (-)
- Riwayat Penggunaan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Riwayat NAPZA (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi Obat (-)
- Riwayat Pendidikan
o SD : Tamat SD, nilai rata-rata.
o SMP : Tamat SMP, nilai rata-rata.
o SMA : Tamat SMA, nilai rata-rata.
- Riwayat Pekerjaan
OS berkerja wiraswasta.
- Riwayat Perkawinan
OS sudah menikah, suka sama suka dan mempunyai 1 orang anak. Hubungan
OS dengan istri harmonis, namun semenjak OS sakit, istri OS pergi.
- Riwayat Keluarga
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang sama seperti OS.
6
- Riwayat Sosioekonomi
o OS tinggal di rumah bersama saudara dan anak OS. Tingkat ekonomi
menengah.
AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI
Selama dilakukan autoanamnesis juga sekaligus dilakukan observasi atas
sikap dan tingkah laku pasien (bagaimana ekspresi wajah, sikap dan tingkah laku
pasien selama berbicara atau menjawab pertanyaan yang diajukan).
Sebelum melakukan pemeriksaan ini, pemeriksa sudah menguasai kerangka
yang terdapat pada “IKHTISAR DAN KESIMPULAN AUTOANAMNESIS DAN
OBSERVASI” (pada halaman 10), agar pemeriksa dapat menangkap dan mengenal
gejala-gejala psikopatologi yang muncul.
Selama autoanamnesis berlangsung, gunakan bahasa yang dimengerti oleh
pasien dan jawaban pasien sedapat-dapatnya ditulis dalam kata-kata asli dari pasien
(secara verbatim). Gejala-gejala psikopatologi yang tidak muncul secara spontan
dapat dilakukan wawancara secara terpimpin, namun usahakan tidak bersifat
sugestif.
Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protokol, tulislah yang
perlu-perlu saja. Cerita pasien yang tidak perlu diberi tanda ........ yang memisahkan
antara bagian cerita pasien yang ditulis sebelum dan sesudahnya.
Hasil autoanamnesis dan observasi ditulis dalam protokol seperti di bawah
ini: Kalimat ucapan ditulis dalam tanda petik “...........” dan hasil observasi yang
berkaitan ditulis dalam tanda kurung ( ) di belakang kalimat tersebut.
Sebelum penulisan protokol tersebut, terlebih dahulu deskripsikanlah keadaan
dan penampilan pasien ketika ditemui untuk diajak wawancara.
Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 12 Juli di UGD RS Ernaldi Bahar.
Penampilan OS cukup rapi. Pewawancara dan os duduk saling berhadapan.
Wawancara dilakukan dalam bahasa Palembang.
7
PEMERIKSA PASIENINTERPRETASI
(PSIKOPATOLOGI)
“Selamat Pagi, Buk!”
(pemeriksa
mengulurkan tangan
mengajak salaman)
“saya dokter disini, ini
dengan bapak siapa
ya?
“oh pak amran,
umurnya berapa pak?”
“Pak Amran kenapa
pak kesini??
“bapak sekarang tau
ga lagi dimana?”
“Tapi bapak tau ga
sekarang ini kira- kira
lagi digedung apa??”
“Bapak….bapak ni
sekarang lagi di
RS..nah bapak ni lagi
“Selamat Pagi” (pasien
tersenyum sambil menatap
pemeriksa dan menjabat
tangan pemeriksa)
“Amran”
“37 tahun”
(diam sejenak…) “gak tau”
“di Jakarta ya???... ga tau
juga ya apa di
Palembang…??”
“gak tau..”
“gak lagi sakit”
Sikap kooperatif
Kontak fisik ada
Kontak verbal ada
Kontak mata ada
Cara bicara jelas dan
lancar
Daya ingat baik
Discriminative insight
terganggu
Orientasi tempat
terganggu
Orientasi tempat
terganggu
Discriminative insight
terganggu
8
sakit gak??”
“Bapak bisa tidur
ga??”
“suara- suara apa
pak?”
“banyak ya pak?
Bapak liat mereka?
Gimana pak
orangnya?”
“mereka ajak ngobrol
apa pak? Ada mereka
nyuruh bapak?”
“bapak mau dibunuh
atau bapak disuruh
mereka untuk bunuh
orang?”
“Jadi kata mereka
bapak ni mau dibunuh
orang ya?”
“Pak Amran,bapak
ada mukulin orang ya
semalem?”
“gak bisa….ada suara- suara yang bisikin aku.”
“(tertawa) ada banyak orang..ajak ngobrol”
“iya ada orang- orang gila…banyaaak bener… (sambil tangannya mempraktekan banyak orang yang mengelilingi)”
“gak….mereka bilang mau bunuh…..mau bunuh..”
“iyalah….itu…dibunuh..”
“iya…” (menunduk lagi..tersenyum)
“semalem?? Gak ada semalem……dulu memang pernah mukulin orang…tp bukan semalem….(diam….) iyalah, semalem gak ada mukulin orang”
Halusinasi auditorik (+)
Afek inappropriate
Arus pikiran baik
Halusinasi visual (+)
Halusinasi auditorik (+)
Afek inappropriate
Discriminative insight
terganggu
9
“oh jadi bapak gak
ada ya mukulin orang
semalem?”
“dulu kenapa sampe
mukulin orang?”
“jadi orang- orang tu bisikin bapak yang mau dibunuh atau bapak disuruh bunuh orang?”
“jadi bapak ada yang mau bunuh trus disuruh bunuh orang? Makanya bapak jadi mukulin orang?”
“kalo ga bisa tidur tu ngapain pak?”
“keluar kemana pak? Ngapain”
“bapak ni dirumah sering marah gak?”
“kenapa bapak marah-marah dirumah?”
“siapa yang mau
“iya gak ada”
“(senyum, nyengir) ada yang bisik- bisik itulah…nyuruh mukul bunuh….”
“iyalah…dibunuh….ada yang mau bunuh, dibisikin juga bunuh pukul orang”
“iya…”
“iyalah….gitu..keluar…” (senyum-senyum)
“keluar aja..jalan..jalan..gak ngapa2in”
“iya juga…” (tertawa)
“kan ada yang mau bunuh”
“gak tau..kata yang bisik itu…”
Afek inappropriate
Halusinasi audiorik (+)
visual (+)
Hipotimik, ekspresi
kurang
Vagabondage (+)
Afek inappropriate
Waham curiga
Waham curiga
10
bunuh bapak?”
“emang bapak ada
musuh?”
“ada benci sama
orang”
“bapak kesini sama
siapa?”
“ada gak orang yang
bapak sayangi?”
“bapak ni ada anak
ga?”
“gak sayang sama
anaknya?”
“sama ayuk ni sayang
gak?”
“bapak tadi makan
apa?”
“oh pagi- pagi ya pak..jam berapa?”
“gak ada..”
“gak juga”
“sama ayuk” (nunjuk sebelah)
“gak ada” (nunduk)
“ada”
“iya sayang”
“iya sayang juga”
“bubur”
“adalah sekitar jam 8”
Hipotimik, ekspresi
kurang
Daya ingat personal baik
Daya ingat jangka
pendek baik
11
“pak dulu pernah
masuk RS ya gara-
gara mukulin orang
tu?”
“salah ga bapak tu
mukulin orang?”
“bapak abis mukulin
orang ada perasaan
bersalah gak?”
“jadi apa yang bapak
rasain abis mukulin
orang? Seneng?puas?”
“bapak selama ini
minum obat ya?”
“kalo minum obat
masih ada gak suara
yang bisik2 itu?”
“iya” (senyum, tertawa kecil)
“gak salah..”
“ada yang mau bunuh…jadi mukul”
“gak ada…” (nuduk, senyum)
“iyalah…puas..kan dibisikin”
“iya ada minum obat”
“kadang masih juga…”
Discriminative judgment
terganggu
12
“jadi selama ini gak
bisa tidur”
“nah sekarang obatnya
masih diminum gak?
“kenapa ga
diminum?”
“obat abis.. bapak ada
yang bisik- bisik itu
lagi ya?”
“oh yasuda jadi bapak
mau ya dirawat dulu
di RS?”
Sudah dulu ya
pak.Nanti kita
ngobrol- ngobrol
lagi..kalo dikasih obat
dari sini diminum ya,
pak (Sambil berjabat
tangan).
“gak juga…bisa tidur”
“gak..”
“abis”
“iya ga bisa tidur juga”
“(diam..)”
“iya..”
…..(diam)
Hipotimik (+)
Ekspresi kurang.
IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI
13
(AUTOANAMNESIS DAN OBSERVASI)
KEADAAN UMUM
Kesadaran/Sensorium : Compos mentis terganggu
Perhatian : Adekuat
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Tingkah Laku Motorik : Normoaktif
Ekspresi Fasial : Kurang/hipoekspresi
Verbalisasi : Jelas Cara Bicara : Lancar
Kontak Psikis : - Kontak Fisik : ada
- Kontak Mata : ada
- Kontak Verbal : ada
KEADAAN KHUSUS (SPESIFIK)
1. Keadaan Afektif : Appropriate, eutimik
2. Hidup Emosi
Stabilitas : Stabil Dalam-dangkal : Dalam
Pengendalian : Terkendali Adekuat-Inadekuat : Adekuat
Echt-Unecht : Echt Skala Diferensiasi : Normal
Einfuhlung : Dapat dirabarasakan Arus Emosi : Cepat
3. Keadaan dan Fungsi Intelek
Daya ingat (amnesia, dsb) : Baik, amnesia tidak ada
Daya Konsentrasi : Distrakbilitas
Orientasi : Tempat : Terganggu
Waktu : Baik
Personal : Baik
Luas Pengetahuan umum dan Sekolah : Sesuai
Discriminative Judgement : Terganggu
Discriminative Insight : Terganggu
14
Dugaan taraf intelegensi : Sesuai
Kemunduran intelektual (demensia, dsb) : Tidak ada
4. Kelainan Sensasi dan Persepsi
Ilusi : (-)
Halusinasi : Halusinasi Visual (+), OS mengaku sering melihat orang- orang
gila yang mengajak OS berbicara. Halusinasi Auditorik (+), OS
mengaku mendengar suara bisikan yang mengatakan akan
membunuh dan memerintah OS untuk memukul dan membunuh
orang.
5. Keadaan Proses Berpikir
Psikomotilitas : Baik
Mutu proses berpikir : Jelas dan tajam
Arus Pikiran
Flight of ideas (-) Inkoherensi (-)
Sirkumstansial (-) Tangensial (-)
Terhalang (-) Terhambat (-)
Perseverasi (-) Verbigerasi (-)
Lain-lain
Isi Pikiran
Pola Sentral (-) Rasa permusuhan/dendam (-)
Waham : Waham curiga (+), os mengaku bahwa dia akan dibunuh orang.
Fobia (-) Hipokondria (-)
Konfabulasi(-) Banyak sedikit isi pikiran : sedikit
Perasaan inferior (-) Perasaan berdosa/salah (-)
Kecurigaan (belum taraf waham) (-)
Lain-lain
Pemilikan Pikiran
15
Obsesi (-)
Alienasi (-)
Bentuk Pikiran
Autistik/dereistik (-) Simbolik (-)
Paralogik (-) Simetrik (-)
Konkritisasi (-) Lain-lain (-)
Lain-lain : -
6. Keadaan Dorongan Instinktual dan Perbuatan
Abulia/Hipobulia (-) Vagabondage(+)
Stupor (-) Pyromania (-)
Impulsivitas (-) Mannerisme (-)
Kegaduhan Umum (-) Autisme (-)
Deviasi Seksual (-) Logore (-)
Ekopraksi (-) Mutisme (-)
Ekolalia (-) Lain-lain (-)
7. Kecemasan (anxiety) yang terlihat secara nyata (overt) : tidak ada
8. Reality Testing Ability : terganggu alam pikiran dan perasaan
16
PEMERIKSAAN LAIN-LAIN
Tidak dilakukan
FOLLOW UP
Tanggal 14 Juli 2012
- Status internus: compos mentis, TD: 120/70 mmHg, Nadi: 84x/menit, T: 36,50C
- Status neurologikus: tidak ada kelainan
- Status psikiatrikus:
Keadaan umum :
Kesadaran/Sensorium : Compos mentis
Perhatian : Adekuat
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Tingkah Laku Motorik : Normoaktif
Ekspresi Fasial : Wajar
Verbalisasi : Jelas Cara Bicara : Lancar
Kontak Psikis : - Kontak Fisik : ada
- Kontak Mata : ada
- Kontak Verbal : ada
Keadaan khusus :
1. Keadaan afektif/mood : Eutimik, appropriate.
2. Hidup emosi : Stabil, terkendali, dapat dirabarasakan.
3. Keadaan dan fungsi intelektual : Daya ingat dan orientasi baik, daya
konsentrasi baik, discriminative insight dan judgement baik.
4. Kelainan sensasi dan persepsi : halusinasi auditorik (-), halusinasi visual (-)
5. Keadaan proses berpikir : psikomotilitas baik, arus pikiran baik, isi pikiran
waham (-)
6. Keadaan dorongan instingtual dan perbuatan : impulsivitas (-)
7. RTA : tidak terganggu
17
Tanggal 16 Juli 2012
- Status internus: compos mentis, TD: 120/70 mmHg, Nadi: 82x/menit, T: 36,50C
- Status neurologikus: tidak ada kelainan
- Status psikiatrikus:
Keadaan umum :
Kesadaran/Sensorium : Compos mentis
Perhatian : Adekuat
Sikap : Kooperatif
Inisiatif : Ada
Tingkah Laku Motorik : Normoaktif
Ekspresi Fasial : Wajar
Verbalisasi : Jelas Cara Bicara : Lancar
Kontak Psikis : - Kontak Fisik : ada
- Kontak Mata : ada
- Kontak Verbal : ada
Keadaan khusus :
8. Keadaan afektif/mood : Eutimik, appropriate.
9. Hidup emosi : Stabil, terkendali, dapat dirabarasakan.
10. Keadaan dan fungsi intelektual : Daya ingat dan orientasi baik, daya
konsentrasi baik, discriminative insight dan judgement baik.
11. Kelainan sensasi dan persepsi : halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+)
12. Keadaan proses berpikir : psikomotilitas baik, arus pikiran baik, isi pikiran
waham (-)
13. Keadaan dorongan instingtual dan perbuatan : impulsivitas (-)
14. RTA : terganggu
18
RESUME
I. IDENTIFIKASI
Tn.AM/Laki- laki/37 tahun/menikah/Islam/SMA/Wiraswasta/ Jl.
Perintis Kemerdekaan Lrg. Prodiksim No. 25 RT. 20 Palembang/Indonesia/MRS
tanggal 12 Juli 2012.
II. STATUS INTERNUS
Dalam Batas Normal
III. STATUS NEUROLOGIKUS
Dalam Batas Normal
IV. STATUS PSIKIATRIKUS
SU : OS mengamuk dan memukul kakak dan tetangganya sejak 1 hari
yang lalu
KU : OS mendengar suara berbisik- bisik dan tampak banyak orang sering
berbisik untuk membunuh orang dan mengatakan OS akan dibunuh
sekitar 1 bulan yang lalu.
RPP :
OS sering terlihat mengoceh sendiri.
OS berobat ke RSEB OS diberi obat
berobat jalan Gejala OS tidak
berkurang
OS mengamuk dan memukuli orang
OS mendengar bisikan dan melihat orang-orang gilaOS sering keluyuranOS sering tertawa sendiriOS MRS ERBA
Obat OS habis OS mengamuk kembali dirumah
OS memukuli kakak dan tetangga
7 tahun yang lalu 1 bulan yang lalu 1 minggu yang lalu 1 hari yang lalu
19
Riwayat Hidup dan Gambaran Kepribadian Premorbid
Pada saat anak, remaja dan dewasa, oOS merupakan orang yang ramah,
mudah bergaul, dan mempunyai banyak teman.
Riwayat Perkembangan Organobiologik
Riwayat kejang (-)
Riwayat asma (-)
Riwayat trauma kepala (-)
Riwayat alergi obat (-)
Riwayat Penggunaan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Riwayat NAPZA (-), Alkohol (-)
Riwayat Alergi Obat (-)
Riwayat Pendidikan
SD : tamat SD, nilai rata-rata
SMP : tamat SMP, nilai rata-rata
SMA : tamat SMA, nilai rata-rata
Riwayat Pekerjaan
Wiraswasta
Riwayat Perkawinan
OS sudah menikah, suka sama suka dan mempunyai 1 orang anak. Hubungan
OS dengan istri harmonis, namun semenjak OS sakit, istri OS pergi.
Riwayat Keluarga
20
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gejala yang sama seperti OS.
Riwayat Sosioekonomi
OS tinggal di rumah bersama saudara dan anak OS. Tingkat ekonomi
menengah.
Psikopatologi:
a. Keadaan Umum : compos mentis terganggu, perhatian adekuat, sikap
kooperatif, normoaktif, ekspresi fasial kurang, verbalisasi jelas, cara
bicara lancar, kontak fisik, mata, dan verbal ada.
b. Keadaaan Spesifik :
Keadaan afektif : afek tidak sesuai, mood hipotimik.
Hidup Emosi : stabil, adekuat, echt, dapat dirabarasakan, skala
differensiasi normal, arus emosi normal.
Keadaan dan Fungsi Intelek : daya ingat cukup baik, daya
konsentrasi baik, orientasi waktu baik dan personal baik namun
orientasi tempat tidak baik, discriminative insight terganggu,
discriminative judgement terganggu, taraf intelegensia sesuai,
kemunduran intelektual tidak ada,.
Kelainan Sensasi dan Persepsi : ilusi (-), halusinasi visual (+),
auditorik (+).
Keadaan Proses Berpikir : psikomotilitas normal, mutu proses
berpikir jelas dan tajam, waham curiga (+).
Dorongan Instinktual dan Perbuatan ; vagabondage (+)
Anxietas : tidak ada
RTA : terganggu pada alam pikiran, perasaan, dan perbuatan.
21
FORMULASI DIAGNOSTIK
Seorang pria berumur 37 tahun, menikah, memiliki satu orang anak,
beragama Islam, pendidikan terakhir SMA, tidak memiliki ciri kepribadian
khas maupun gangguan kepribadian, OS pernah dirawat di RSEB satu kali
satu bulan yang lalu karena sering mengamuk tiba-tiba di rumah dan
memukul orang.
Dari autoanemnesis diketahui bahwa sebelum mengalami gejala-gejala
di atas, OS sering sering mengoceh sendiri. Gejala awal muncul 7 tahun
yang lalu, setelah os mengikuti ajaran agama tauhid pada suatu
perkumpulan. Setelah itu OS tampak sering mengoceh sendiri.
Sejak 1 bulan yang lalu os tidka bisa tidur dan menjadi sering keluyuran
sendirian. OS terlihat sering tertawa sendiri. OS mengaku sering melihat
orang- orang gila yang berkata akan membunuh OS dan memerintahkan OS
untuk memukul dan membunuh orang lain.
Pada pasien ini didapati gejala berupa halusinasi auditorik, yaitu ketika
OS sering mendengar suara bisikan-bisikan yang menyuruh OS untuk
membunuh dan memukul orang serta os akan dibunuh. Halusinas visual
didapatkan dimana OS mengaku sering melihat orang- orang gila yang
berkata dengan Ss. Waham curiga ditemukan pada pasien di mana pasien
menyatakan bahwa ia akan dibunuh oleh orang- orang gila.
Atas dasar rangkaian gejala diatas yang sudah persisten selama lebih
dari satu bulan, maka berdasarkan PPDGJ – III dapat ditegakkan Skizofrenia
dengan subtipe paranoid berulang.
22
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I : F20.03 Skizofrenia Paranoid Berulang
Aksis II : Z03.2 Tidak diagnosis aksis II
Aksis III : tidak ada kelainan
Aksis IV : tidak ada masalah
Aksis V : GAF Scale 60-51 gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
F.20.03 Skizofrenia paranoid berulang
F.20.5 Skizofrenia residual
TERAPI
a. Terapi fase akut skizofrenia :
• Tujuan terapi 7 hari pertama : mengurangi agitasi, hostility, agresi,
anxiety.
• Jika seorang pasien terkena serangan psikotik akut, lebih baik diatasi
dengan “meng-imobilisasi” pasien dulu dan mengajaknya bicara,
kemudian diberi benzodiazepine utk penenang dan atau suatu obat
antipsikotik
• Benzodiazepine (exp: lorazepam 2 mg i.m setiap 30 menit) terbukti
efektif mengurangi agitasi sehingga mengurangi dosis antipsikotik
yang dibutuhkan mengurangi efek samping
• Jika dibutuhkan antipsikosis untuk agitasi yang berat obat potensi tinggi
bisa digunakan, seperti haloperidol 2-5 mg IM
b. Terapi stabilisasi :
• Terapi minggu ke 2-3 digunakan terapi stabilisasi yang tujuannya untuk
meningkatkan sosialisasi dan perbaikan kebiasaan(self-care habits) dan
perasaan
23
• Mungkin perlu waktu 6-8 minggu utk mendapat respon yang diharapkan,
pada pasien kronis mungkin butuh waktu 3-6 bulan
• Pengobatan : menggunakan antipsikotik atipikal, jika menggunakan obat
tipikal: dosis yang ekuivalen dengan klorpromasin 300-1000 mg dapat
digunakan
• Terapi tidak bisa menyembuhkan, hanya mengurangi gejala
c. Terapi pemeliharaan mencegah kekambuhan
Harus diberikan sedikitnya sampai setahun sejak sembuh dari episode
akut, bahkan untuk bisa lebih berhasil, perlu terapi selama sedikitnya 5
tahun, lalu dosis pada diturunkan perlahan-lahan
Terapi pemeliharaan dapat diberikan dalam dosis setengah dari dosis akut
Bagi pasien yang kepatuhannya rendah, ada obat yang dibuat dalam
formulasi depot contoh : flufenazin dekanoat atau haloperidol
dekanoat, dapat diberikan setiap 2 -4 minggu sekali secara i.m. tetapi
formulasi depot ini hanya diberikan jika pasien telah memiliki dosis
efektif p.o yang stabil
Terapi psikososial
Terapi psikosoial dilakukan apabila pasien sudah stabil.
- Psikoterapi supportif : persuasi, suggesti, konseling, dll.
- Terapi perilaku dan kognitif
- Terapi kerja
PROGNOSIS
Dubia ad bonam
24