Case - Contusio Cerebri
-
Upload
melisha-l-gaya -
Category
Documents
-
view
48 -
download
0
description
Transcript of Case - Contusio Cerebri
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : DH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 34 tahun
Alamat : Pasar Baru
Alloanamnesis (diberikan oleh istri) :
Laki-laki usia 34 tahun dirawat di bangsal Neurologi RSUP M. Djamil
sejak tanggal 19 April 2011 dengan :
Keluhan Utama : Penurunan kesadaran
Riwayat Penyakit Sekarang :
Penurunan kesadaran sejak 1 jam sebelum masuk RS. Awalnya, pasien
sedang membawa sepeda motor tiba - tiba datang truk dari arah yang
berlawanan dan menyenggol stang kanan sepeda motor os. Os terjatuh
kekiri dan kepala membentur aspal, Setelah kejadian, pasien tidak sadar,
namun setelah hampir 1 jam pasien mulai sadar tetapi gelisah.
Tampak anggota gerak kanan (kaki dan tangan) dengan gerakan yang
lemah (cuma bisa menggerakkan sendi-sendi) berbanding anggota gerak
yang kiri.
Pasien ada muntah 1 kali sebelum pingsan, muntah berisi apa yang
dimakan, muntah menyemprot, darah (-).
Pasien dibawa ke rumah sakit dengan ambulans dari tempat kejadian, dan
pasien tidak menyahut atau berespon jika dipanggil sehingga tiba di IGD.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak pernah mengalami cedera kepala sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada yang penting
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Keadaan umum : berat
Kesadaran : stupor
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 68x/menit
Nafas : 25x/menit
Suhu : 36,9oC
Status Internus :
Kulit : tidak ada kelainan
KGB : tidak teraba pembesaran
Kepala : vulnus laceratum di bagian parietal sinistra +7cm yang telah
dihecting
Rambut : tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik
Telinga : vulnus laceratum pada auricula sinistra ±3cm, telah dihecting
Hidung : tidak ada kelainan
Mulut : tidak ada kelainan
Leher : JVP 5-2 cmH2O
Thoraks : - Paru: Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : fremitus sulit dinilai
Perkusi : sonor
Auskiltasi : vesikuler normal, ronchi (-), wheezing (-)
- Jantung: Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
Perkusi : batas-batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : irama reguler, BJ murni, HR 68x/menit,
Pulsus defisit (-), bising (-)
- Abdomen : Inspeksi : tidak membuncit
Palpasi : hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : tympani
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
- Punggung : Inspeksi : Penonjolan (-), skoliosis (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Perkusi : Nyeri ketok (-)
- Extremitas : Extremitas bawah kiri : luka lecet dengan ukuran ±4x3x2cm di
regio kruris bagian lateral, extremitas bawah kanan : normal
Status Neurologis :
1. Kesadaran : stupor, GCS : E3 M5 V3 : 11
2. Tanda rangsangan meningeal :
- Kaku kuduk (-)
- Brudzinsky I (-)
- Brudzinsky II (-)
- Kernig (-)
3. Tanda peningkatan tekanan intracranial :
- Pupil anisokor dengan ukuran 6mm/3mm
4. Nn Kranialis :
- N I : sulit dinilai
- N II : reflex cahaya (+)
- N III, IV, VI : doll’s eyemovement (+) bergerak,
- N V : reflex kornea -/+
- N VII : plica nasolabialis kanan lebih datar dari
- N VIII : reflex oculoaudirik
- N IX, X : arcus faring simetris, uvula di tengah, refleks muntah (+)
- N XI : tidak dapat dinilai
- N XII : kedudukan lidah dalam mulut deviasi ke kiri
- Motorik
Anggota gerak kanan :
Kekuatan : 2/2/2
2/2/2
Tonus : eutonus
Trofi : eutrofi
Anggota gerak kiri :
Kekuatan : 5/5/5
5/5/5
Tonus : eutonus
Trofi : eutrofi
- Sensorik : - berespon dengan rangsangan nyeri yang sedang
7. Fungsi otonom: miksi terpasang kateter, defeakasi normal, keringat baik
8. Reflek fisiologis : Reflek biceps ++/++, Reflek triceps ++/++, Reflek KPR
++/++, Reflek APR ++/++
9. Reflek patologis : Babinski +/-, Babinski group -/-
LABORATORIUM :
- Hb : 12,2 gr/dl
- Leukosit : 6200/mm3
- Hematokrit : 36%
- Trombosit : 171.000/mm3
DIAGNOSA KERJA :
Diagnosa Klinis : Penurunan kesadaran + hemiparese dextra + parese N VII
& N XII dextra
Diagnosa Topik : Subkorteks cerebri
Diagnosa Etiologi : Contusio cerebri ( trauma )
Diagnosis Sekunder : Vulnus laseratum et frontal dan temporal
TERAPI
Umum : - IVFD Cairan Asering 8jam/kolf
- O2 4L/menit
- Elevasi kepala 300
- Pasang NGT
Khusus : - Piracetam 1 x 100 mg IV
- Kalnex 6 x 1 gr IV
- Manitol 1g/kgBB IV bolus selama 5 menit
Pemeriksaan Anjuran :
- Ro foto kepala AP dan lateral
- CT-Scan Kepala
DISKUSI
Telah diperiksa seorang pasien laki-laki usia 34 tahun dirawat di bangsal Neurologi
RSUP M. Djamil sejak tanggal 19 April 2011 dengan diagnosis Parkinson’s Disease.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis didapatkan penurunan kesadaran sejak 1 jam sebelum masuk RS.
Os terjatuh kekiri dan kepala membentur aspal, Setelah kejadian, pasien tidak sadar,
namun setelah hampir 1 jam pasien mulai sadar tetapi gelisah. Tampak anggota gerak
kanan (kaki dan tangan) dengan gerakan yang lemah (cuma bisa menggerakkan sendi-
sendi) berbanding anggota gerak yang kiri. Pasien ada muntah 1 kali sebelum pingsan,
muntah berisi apa yang dimakan, muntah menyemprot, darah (-). Pasien dibawa ke
rumah sakit dengan ambulans dari tempat kejadian, dan pasien tidak menyahut atau
berespon jika dipanggil sehingga tiba di IGD.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum berat, kesadaran stupor dengan
GCS 11, hipertensi (160/90 mmHg), bradikadi (68x/menit), tanda - tanda peningkatan
tekanan intracranial: pupil anisokor dengan ukuran 6mm/3mm (midriasis kanan),
pemeriksaan N VII: plica nasolabialis kanan lebih datar dari kiri, N XII: kedudukan lidah
dalam mulut deviasi ke kiri, kekuatan motorik lateralisasi ke kanan, Dengan ini
disimpulkan kesahihan diagnosa kerja sebagai penurunan kesadaran + hemiparese dextra
+ parese N VII & N XII dextra ec. contusio subkorteks cerebri.
Pada pasien ini dianjurkan foto polos kepala pada awalnya untuk mendeteksi
adanya fraktur-fraktur pada os cranii atau pendesakan dalam ruang intrakanial yang bisa
dilihat dari perubahan anatomis sella tursica. CT-Scan kepala juga dianjurkan pada pasien
ini untuk mengetahui etiologi peningkatan tekanan intrakranial seperti perdarahan, tumor
dan abses cerebri. Ini juga untuk memastikan prognosis serta terapi yang sesuai dengan
lokasi lesinya.
Penatalaksanaan pada pasien ini terbagi 2:
Umum dengan IVFD cairan Asering 8jam/kolf yaitu cairan yang tidak hipotonus agar
tidak terjadi edema yang bisa memperberat deficit neurologis; O2 4L/menit untuk
mempertahankan saturasi O2 namun harus dipelihara pCO2 supaya tetap di antara 35-45
mmHg agar tidak terjadi vasokonstriksi pada vaskuler otak; elevasi kepala 300, agar aliran
balik darah venaditingkatkan, pasang NGT untuk menilai perdarahan saluran cerna serta
sebagai input makanan.
Pengobatan khususnya Piracetam adalah sebagai neuroprotektor, Kalnex sebagai
antiperdarahan, Manitol sebagai suatu antiedema.