Makalah Korteks Cerebri OK

download Makalah Korteks Cerebri OK

of 36

Transcript of Makalah Korteks Cerebri OK

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    1/36

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1

    Latar Belakang

    Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem

    koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan

    ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan

    tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera,

    pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat yang kemudian meneruskan

    untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh sistem saraf dan

    alat indera. Sistem saraf pusat meliputi otak (ensephalon) dan sumsum tulang

    belakang (medulla spinalis). Dalam hal ini, otak terbagi atas otak besar

    (serebrum), batang otak dan otak kecil (serebelum). Pada serebrum, khususnya

    pada bagian antara otak tengah dan otak depan terdapat talamus dan

    hipotalamus yang berpengaruh bagi kelangsungan sistem persyarafan.

    Sistem Limbik merupakan keseluruhan neuronal yang mengatur tingkah

    laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama dari system limbik

    adalah hipotalamus. Area ini mengatur perilaku, mengatur banyak kondisi

    internal dari tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan

    untuk makan dan minum serta mengatur berat badan..

    1.2Rumusan Masalah

    Rumusan masalah pada makalah ini adalah :

    1. Bagaimanakah anatomi dari Corteks cerebri?

    2. Apa saja fungsi dari area kortikal khusus?

    3.

    Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem Limbik dan Hipotalamus?1.3Tujuan

    Tujuan dalam makalah ini adalah :

    1. Mengetahui anatomi dari Corteks cerebri.

    2. Mengetahui fungsi dari area kortikal khusus.

    3. Mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem Limbik dan Hipotalamus.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    2/36

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1

    Korteks Cerebri

    2.1.1 Anatomi Korteks Cerebri

    Cerebrum

    merupakan bagian terbesar

    dari otak manusia, dibagi

    menjadi dua belahan yaitu

    hemisfer serebrum kiri dan

    kanan. Keduanya

    dihubungkan satu sama lain

    oleh corpus callosum, suatu

    pia tebal yang mengandung

    sekitar 300 juta akson saraf

    yang melintangi kedua hemisfer. Setiap hemisfer terdiri dari sebuah lapisan luar

    yang tipis yaitu substansia grissea (bahan abu-abu) atau korteks serebri, menutupi

    bagian tengah yang lebih tebal yaitu substansia alba (bahan putih). Jauh di sebelah

    dalam substansia alba terdapat substansia grissea lain yaitu nukleus-nukleus basal.

    Korteks serebrum terorganisasi menjadi empat pasangan lobus yang

    mengalami spesialisasi untuk aktivitas-aktivitas yang berlainan. Patokan anatomis

    yang digunakan adalah lipatan-lipatan dalam tertentu yang membagi setiap

    belahan korteks menjadi empat lobus utama: lobus oksipitalis, temporalis,

    parietalis, dan frontalis. Korteks serebri terdiri atas banyak lapisan sel saraf yang

    merupakan substansi kelabu serebrum. Korteks serebri ini tersusun dalam banyakgulungan-gulungan dan lipatan yang tidak teratur, dan dengan demikian rupa

    menambah daerah permukaan korteks cerebri, persis sama seperti melipat sebuah

    benda yang justru memperpanjang jarak sampai titik ujung yang sebenarnya.

    Substansi putih terletak agak lebih dalam dan terdiri atas serabut saraf milik sel-

    sel pada korteks.

    Korteks cerebri ini mepunyai beberapa susunan lapisan yakni:

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    3/36

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    4/36

    4

    yang lazim menggunakan anggota badannya yang sebelah kanan, daerah broca

    terletak pada sisi kiri hemisifer, sebaliknya pada orang-orang kidal, daerah broca

    terletak pada posisi kanan hemisifer.

    Korteks sensorik terletak persis dibelakang sulkus sentralis. Disini

    berbegai sifat perasaan dirasakan dan ditafsir. Daerah auditorik (pendengaran)

    terletak pada lobus temporalis, persis di bawah fisura longitudinalis. Di sini kesan

    suara diterima dan ditafsirkan. Daerah visual (penglihatan) terletak pada ujung

    lobus oksipitalis yang menerima bayangan serta kesan-kesan untuk ditafsirkan.

    Pusat pengecapan dan penciuman terletak agak di sebelah depan pada lobus

    temporalis. Subssanti putih pada hemisfer otak terdiri atas serabut saraf yang

    bergerak ked an dari korteks, dan menyambungkan berbagai pusat pada otak

    dengan sumsum tulang belakang.

    2.2 Kortikal Khusus

    Belahan otak membentuk

    bagian terbesar dari otak manusia dan

    terletak di atas sebagian besar struktur

    otak yang lain. Mereka ditutupi

    dengan lapisan kortikal dengan

    topografi yang berbelit-belit. Di bawah

    otak besar terletak batang otak, yang

    menyerupai tangkai pada otak yang

    terpasang. Pada bagian belakang otak, di bawah otak besar dan di belakang

    batang otak, adalah, otak struktur dengan permukaan horizontal berkerut yang

    membuatnya tampak berbeda dari daerah otak lainnya.Korteks otak pada dasarnya adalah lembaran jaringan saraf, dilipat dengan

    cara yang memungkinkan area permukaan besar agar sesuai dalam batas-batas

    tengkorak. Setiap belahan otak, pada kenyataannya, memiliki luas permukaan

    total sekitar 1,3 meter persegi. Anatomi masing-masing panggilan kortikal

    melipat sulcus, dan daerah lipatan halus antara gyrus sebuah. Kebanyakan otak

    manusia menunjukkan pola yang serupa lipat, namun ada cukup variasi bentuk

    dan penempatan lipatan untuk membuat otak setiap unik. Namun demikian, pola

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    5/36

    5

    ini konsisten cukup untuk setiap utama kali lipat untuk memiliki nama, misalnya,

    "gyrus frontalis superior", "postcentral sulcus", atau "sulkus trans-oksipital". fitur

    lipat Jauh di dalam otak seperti fisura antar-belahan otak dan lateral, dan korteks

    insular yang hadir di hampir semua mata pelajaran normal.

    Pengaturan kortikal, terutama

    sistem sensoris, seringkali

    dideskripsikan dalam ranah

    pemetaan. Misalnya, informasi

    sensoris dari proyek kaki ke satu

    situs kortikal dan proyeksi dari

    target tangan di situs lain. Sebagai

    akibat dari pengaturan somatotopik

    input sensoris tersebut terhadap korteks, perwakilan kortikal tubuh menyerupai

    peta (atau homunculus). Pemetaan yang terjadi mempunyai beberapa bagian

    dengan fungsi-fungsi yang berbeda, bagian-bagian tersebut diantaranya adalah:

    (1)Somestetik Primer; (2)Korteks Frontalis; (3)Lapangan pandang frontal;

    (5)Asosiasi Somestetik; (6)Korteks Prafrontalis; (7)Korteks Visual Primer;

    (8)Korteks Asosiasi Visual; (9)Korteks Asosiasi Auditorik; (10)Korteks

    Parietalis; (11)Korteks Auditorik Primer; (12)Area Bicara Motorik Broca. Fungsi

    bagian-bagian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Area Bagian Fungsi

    1, 2, 3 Somestetik Primer

    Menerima sensasi dari semua bagian

    tubuh sekaligus kesadarannya. Sensasi

    umum ini mencakup antara lain: nyeri,

    suhu, raba dan tekan

    4 Korteks FrontalisBertanggungjawab untuk gerakan-

    gerakan voluntar (disengaja)

    6, 8Lapangan pandang

    frontal

    bertanggungjawab untuk gerakan-

    gerakan menyidik voluntar dan deviasi

    konjugat dari mata dan kepala.

    5, 7Asosiasi

    Somestetik

    Menerima dan mengintegrasi berbagai

    modalitas sensorik, misalnya

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    6/36

    6

    mengindentifikasikan mata uang dalam

    tangan tanpa melihat.

    9, 10, 11, 12Korteks

    Prafrontalis

    Melakukan kegiatan intelektual

    kompleks, beberapa fungsi ingatan, rasa

    tanggungjawab untuk melakukan

    tindakan dan sikap yang dapat diterima

    oleh masyarakat, ide-ide, pikiran yang

    kreatif, penilaian dan pandangan ke

    masa depan.

    17Korteks Visual

    Primer

    Menerima informasi penglihatan dan

    menyadari sensasi warna.

    18, 19Korteks Asosiasi

    Visual

    Bagian ini menyebabkan informasi-

    informasi penglihatan menjadi berarti,

    berperan juga dalam refleks gerakan

    mata apabila sedang memandang atau

    mengikuti suatu objek.

    22Korteks Asosiasi

    Auditorik

    interpretasi dari korteks auditorik primer

    dan bekerjasama dengan area Wernicke

    di dekatnya untuk pemahaman bahasa

    melalui pendengaran tersebut.

    40 Korteks ParietalisBertanggungjawab untuk mengenal

    benda melalui sentuhan.

    41, 42Korteks Auditorik

    PrimerBerfungsi sebagai penerima suara.

    44, 45 Area Bicara

    Motorik Broca

    Bertanggungjawab atas pelaksanaan

    motorik berbicara.

    2.3 Sistem Limbik

    Sistem limbik merupakan keseluruhan neuronal yang mengatur tingkah

    laku emosional dan dorongan motivasional. Bagian utama dari system limbik

    adalah hipotalamus. Area ini mengatur perilaku, mengatur banyak kondisi internal

    dari tubuh seperti suhu tubuh, osmolalitas cairan tubuh, dan dorongan untuk

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    7/36

    7

    makan dan minum serta mengatur berat badan. Di sekeliling hipotalamus terdapat

    struktur subkortikal dari system limbik yang mengelilinginya, meliputi septum,

    area paraolfaktoria, epitalamus, nuclei anterior talamus, bagian ganglia basalis,

    hipokampus, dan amigdala(Yohan,2011).

    Di sekeliling area subkortikal limbik terdapat korteks limbik terdiri atas

    sebuah cincin korteks serebri yang dimulai dari area orbitofrontalis pada

    permukaan ventral lobus frontalis, menyebar ke atas di dalam girus subkalosaldi

    bawah bagian anterior korpus kalosum, melewati ujung atas kalosum ke bagia

    medial hemisfer serebri dalam girus singulatadan akhirnya berjalan di belakang

    korpus kalosumdan ke bawah menuju permukaan ventromedial lobus temporalis

    ke girus parahipokampus dan unkus. Cincin korteks limbik berfungsi sebagai

    komunikasi dua arah dan penghubung antara neokorteks dan struktur limbik

    bagian bawah. Pada permukaan medial dan ventral dari setiap hemisfer serebri

    terdapat cincin paleokorteks sangat erat dengan perilaku dan emosi (Yohan,2011).

    2.3.1 Anatomi Sistem Limbik

    2.3.1.1 Anatomi Sistem Limbik

    Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak

    ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah. Bagian otak

    ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut dengan otak

    mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,

    hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan perasaan,

    mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa lapar,

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    8/36

    8

    dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka panjang

    (Rinkapati,2013).

    Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah satu

    fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan

    mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri

    dibanding dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda

    punya hubungan emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika

    Anda membenci seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau

    mengingatkan. Hal ini terjadi karena Anda punya hubungan emosional dengan

    orang yang Anda benci (Rinkapati,2013).

    Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh

    indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya

    rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam Bawah

    Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku baik seperti

    menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan sistem limbik

    ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat bermuaranya cinta,

    penghargaan dan kejujuran (Rinkapati,2013).

    2.3.2 Fisiologi Sistem Limbik

    2.3.3 Sistem limbik terdiri dari 4 bagian yaitu:

    1.Thalamus

    Thalamus mengelilingi ventrikel ketiga. Ini adalah produk utama dari

    diencephalon embrio. Thalamus adalah struktur terbesar di diencephalon, bagian

    dari otak yang terletak antara otak tengah (mesencephalon) dan otak depan

    (telencephalon). Secara anatomis, thalamus bertengger di atas batang otak, dekat

    pusat otak, dalam posisi untuk mengirimkan serabut saraf ke korteks serebral di

    segala penjuru. Lebar thalamus 1dan panjangnya 3 (Matasa,2013).

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    9/36

    9

    3.3.1.1Gambar Anatomi Thalamus

    a. Fungsi Talamus

    Thalamus merupakan sebuah massa besar dari materi abu-abu terletak

    mendalam di otak bagian depan di bagian paling atas dari diencephalon. Struktur

    ini memiliki fungsi sensorik dan motorik. Hampir semua informasi sensorik

    memasuki struktur ini di mana neuron mengirim informasi tersebut ke korteks

    atasnya. Akson dari setiap sistem sensorik (kecuali penciuman) menempel di sini

    sebagai situs estafet terakhir sebelum informasi tersebut mencapai korteks serebral

    (Matasa,2013).

    Talamus berfungsi sebagai stasiun pemancar dan meneruskan informasi

    yang masuk ke cerebrum dari reseptor indera (lihat, dengar, sentuh, rasa) ;

    berperan penting dalam pengontrolan tidur, keadaan jaga ; dianggap bagian dari

    sistem retikular (Matasa,2013).

    Thalamus mengelilingi ventrikel ketiga. Ini adalah produk utama dari

    diencephalon embrio. Thalamus adalah struktur terbesar di diencephalon, bagian

    dari otak yang terletak antara otak tengah (mesencephalon) dan otak depan

    (telencephalon) (Matasa,2013).

    Thalamus terdiri dari sistem lamel (dibuat dari serat myelinated)

    memisahkan subparts thalamic berbeda. Daerah lain didefinisikan oleh

    kelompok-kelompok yang berbeda dari neuron, seperti abu-abu periventrikular,

    unsur-unsur intralaminar, yang "limitans inti", dan lain-lain (Matasa,2013).

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    10/36

    10

    Struktur ini yang terakhir, yang berbeda dalam struktur dari bagian utama

    dari thalamus, telah dikelompokkan bersama ke dalam''''allothalamus sebagai

    lawan dari isothalamus''''. Thalamus suplai darah berasal dari sejumlah arteri

    termasuk arteri kutub dan paramedian, inferolateral (thalamogeniculate) arteri,

    dan posterior (medial dan lateral) Choroidal arteri. Ini semua adalah cabang dari

    arteri serebral posterior (Matasa,2013).

    Talamus merupakan substansia grisea yang terdapat dibagian dorsal

    diensefalon yang membentuk dinding lateral kanan dan kiri ventrikulus tertius.

    Talamus yang terdiri dari kumpulan nuklei, merupakan stasiun penghubung

    berkas-berkas syaraf yang menghantar rangsang yang akan disalurkan ke korteks

    serebri (Matasa,2013).

    Adapun nuklei tersebut antara lain (Matasa,2013):

    1.

    Nukleus talamus anterior: termasuk sistem limbik yang menyalurkan rangsang-

    rangsang ke korteks cinguli

    2. Nukleus ventralis anterior: berhubungan dengan korpus striatum

    3. Nukleus bentralis lateralis: menerima saraf dari globus palidusdan serebelum dan

    mengeluarkan serabut-serabut saraf yang berjalan ke korteks motoris serebri

    4.

    Nukleus ventralis posterolateralis : merupakan stasiun tempat sinapsis traktus

    spinotalamikus dan lemniskus medialis, yang selanjutnya berjalan menuju korteks

    serebri.

    5. Sentrum medianum: berhubungan dengan korpus stratum

    6. Nuklei dibagian medial: talamus berhubungan dengan hipotalamus dan lobus

    frontalis

    7. Pulvinar: berhubungan dengan lobus oksipitalis dal lobus parietalis

    8.

    Korpus genikulatum mediale: merupakan stasiun penghubung penghantarrangsang pendengaran

    9. Formasi retikularis: merupakan substrat anatomis kesadaran.

    2.Amigdala

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    11/36

    11

    2.1Amygdala

    Amigdala adalah kompleks nuclei yang terletak di bawah korteks dari

    tiang medial anterior setiap lobus temporalis. Amigdala mempunyai banyak sekali

    hubungan dua jalur dengan hipotalamus. Salah satu bagian utama dari traktus

    olfaktorius berakhir di bagian amigdala yang disebut nuclei kortikomedial terletak

    tepat di bawah korteks di dalam area piriformis olfaktorius lobus temporalis. Ada

    juga nuclei basolateral yang penting dalam hubungannya dengan perilaku.

    Amigdala menerima sinyal neuronal dari semua bagian korteks .imbik seperti juga

    neokorteks lobus temporalis, parietal, dan oksipital, terutama dari area asosiasi

    auditorik dan area asosiasi visual. Amigdala menjalarkan sinyalnya kembali ke

    area kortikal yang sama, ke hipokampus, ke septum, ke talamus, dan khususnya ke

    hipotalamus (Yohan,2011).

    Efek perangsangan amigdala yang dijalarkan melalui hipotalamus

    (Yohan,2011):

    1. Peningkatan atau penurunan tekanan arteri

    2. Peningkatan atau penurunan frekuensi denyut jantung

    3. Peningkatan atau penurunan motiltas dan sekresi gastrointestinal

    4. Defekasi dan mikturisi

    5. Dilatasi pupil atau kadangkala konstriksi

    6. Piloereksi

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    12/36

    12

    7. Sekresi berbagai hormon hipofisis anterior, terutama hormon

    gonadotropin dan adrenokrtikotropik.

    Perangsangan lain oleh amigdala (Yohan,2011):

    1. Berbagai pergerakan involunter (tonik, klonik atau ritmik, penciuman

    dan makan)

    2.

    Kadangkala menimbulkan pola marah, melarikan diri, rasa terhukum,

    dan rasa takut

    3. Menimbulkan aktivitas seksual seperti ereksi, pergerakan persetubuhan,

    ejakulasi, ovulasi, aktivitas uterus, dan persalinan prematur

    4. Membantu menentukan pola respon perilaku seseorang sehingga

    menyesuaikan diri dengan setiap keadaan.

    3.Hipothalamus

    1.1

    ANATOMI HIPOTALAMUS

    Hipotalamus terletak pada lantai otak, mengelilingi bagian bawah ventrikel

    ketiga. Batas anterior adalah kiasma optika; batas posterior adalah korpus

    mamilaris; batas lateral adalah sulcus lateral; dan batas ventrodorsal adalah tuber

    cinereum (dasar hipotalamus yang membulat dan memanjang kearah kaudal

    hingga tangkai hipofisis). Bentuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun

    dapat dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2)

    area hipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus. Menurut Sherwood (2011),

    Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat serat terkait

    yang terletak dibawah thalamus (Yohan,2011).

    Hipotalamus terletak di permukaan bawah otak. Itu terletak tepat di bawah

    thalamus dan di atas kelenjar pituitari, yang terpasang dengan tangkai. Ini

    merupakan bagian yang sangat kompleks dari otak yang mengandung banyak

    daerah dengan fungsi yang sangat khusus. Pada manusia, hipotalamus adalah

    sekitar ukuran kacang dan menyumbang kurang dari 1% dari berat otak

    (Yohan,2011).

    http://smabiologi.blogspot.com/2013/07/gambar-bagian-fungsi-otak-manusia.htmlhttp://smabiologi.blogspot.com/2013/07/gambar-bagian-fungsi-otak-manusia.html
  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    13/36

    13

    3.1.1 hipotalamus

    3.2 Fiologi Hypothalamus

    Adanya perangsangan pada hipotalamus lateral timbul rasa haus, nafsu

    makan, kadang timbul rasa marah, keinginan berkelahi (Yohan,2011):

    1. Perangsangan pada nucleus ventromedial dan area di sekelilingnya

    menimbulkan rasa kenyang, menurunnya nafsu makan.

    2. Perangsangan pada zona tipis dari nuclei paraventrikuler timbul rasa takut,

    terhukum.

    3. Dorongan seksual dapat timbul pada rangsangan beberapa area hipotalamus

    sebagian besar bagian anterior dan posterior hipotalamus.

    a. Fungsi Vegetatif dan SekresiHipotalamus meskipun mempunyai ukuran sangat kecil hanya beberapa

    sentimeter kubik, mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan

    dengan semua tingkat system limbic. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur-

    struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga

    arah (Yohan,2011):

    1. Kebelakang dan kebawah menuju batang otak terutama ke area reticular

    mesensefalon, pons dan medulla, dan dari area tersebut ke saraf perifer system

    saraf otonom.

    2. Keatas menuju sebagian besar area yang lebih tinggi didiensefalon dan

    serebrum, khususnya bagian anterior thalamus dan bagian limbic korteks serebri.

    3. Ke infundibulum hipotalamus untuk mengatur sebagian dari fungsi

    sekretorik pada bagian posterior dan anterior kelenjar hipofisis.

    Hipotalamus mengatur sebagian besar fungsi vegetative dan fungsi

    endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek per ilaku emosional.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    14/36

    14

    Pengaturan fungsi vegetative dan fungsi endokrin hipotalamus

    Area lateral yang ditunjukkan diatas berguna untuk pengatunran rasa haus,

    rasa lapar dan sebagian besar hasrat emosiaonnal.

    Gambaran umum fungsi vegetative dan fungsi pengaturan hipootalamus

    (Yohan,2011):

    1. Pengaturan kardiovaskular

    Perangsangan berbagai area dalam hipotalamus dapat menimbulkan efek

    neurogenik pada system kardiovaskuler yang telah dikenal, meliputi teknan arteri,

    peningkatan frekuensi denyut jantung. Pada umumnya perangsangan hipotalamus

    bagian posteeri rior dan lateral meningkatkan tekanan arteri dan frekuensi denyut

    jantung, sedangkan perangsangan pada area preoptik sering menimbulkan efek

    yang berlawanan, sehingga menyebabkan penurunan frekuensi denyut jantung dan

    tekanan arteri. Efek ini terutama dijalarkan melalui pusat pengatur kardiovaskular

    tertentu di regio reticular dari pons dan medulla.

    2. Pengaturan suhu tubuh

    Bagian anterior hipotalamus, khususnya area preoptik berhubungan

    dengan pengaturan suhu tubuh. Peningkatan suhu darah yang mengalir melewati

    area ini meningkatkan aktivitas neuron-neuron peka suhu, sementara penurunan

    suhu akan menurunkan aktivitasnya. Sebaliknya, neuron-neuron ini mengatur

    mekanisme yang dipakai untuk meningkatkan atau menurunkan suhu tubuh.

    3. Pengaturan cairan tubuh

    Hipotalamus mengatur cairan tubuh melalui dua cara:

    a. Dengan mencetuskan sensasi haus. Dibagian lateral terdapat area yang disebut

    pusat rasa haus . bila elektrolit cairan yang terdapat dipusat atau didaerah yangberkaitan dengan hipotalamus menjadi sangat pekat, pada hewan akan

    berkembang hasrat untuk minim air.

    b. Mengatur ekskresi air ke dalam urin. Penagturan eksresi air oleh ginjal terutama

    dilakukan oleh nuclei supraoptikus. Bila cairan tubuh menjadi sangat pekat,

    neuron-neuron dalam area ini menjadi terangsang. Serabut-serabut saraf yang

    berasal dari neuron-neuron ini diproyeksikan kebawah melalui infundibulum

    hipotalamus kekelenjar hipofisis posterior, tempat ujung-ujung saraf

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    15/36

    15

    menyekresikan hormone antidiuretik (vasopresin). Selanjutnya diabsorbsi

    kedalam darah dan diangkut keginjal tempat hormone tersebut bekerja pada

    akuaduktus koligentes ginjal guna menimbulkan peningkatan reabsorpsi air.

    4. Pengaturan kontraktilitas uterus dan pengeluaran air susu oleh payudara

    Perangsangan nucleus paraventrikular menyebabkna sel-sel neuronnya

    menyekresi hormone oksitosin. Selanjutnya hormone ini menyebabkan

    peningkatan kontraktilitas uterus serta kontraksi sek-sel mioepitel mengelilingi

    alveoli payudara. Yang menyebabkan alveoli mengosongkan air susu melalui

    puting susu.

    Pada akhir masa kehamilan akan disekresikan banyak sekali oksitosin, dan

    sekresi ini membantu memulai kontraksi persalinan untuk mengeluarkan bayi.

    5. Pengaturan gastrointestinal dan hasrat makan

    6. Satu area yang berhubungna dengan rasa lapar adalah area hipotalamus lateral

    Bila area ini rusak pada kedua sisi hipotalamus akan menyebabkan hewan

    kehilangan nafsu makan, yang kadangkala menyebabkan kematian karena

    kelaparan. Pusat yang berlawanan dengan hasrat makan disebut ayang sedang

    makan tiba-tiba menghentikan makan dan benar-benar mengabaikan makanan

    tersebut. Namun, bila area ini dirusak bilateral, hewan tersebut tidak dapat

    terpuaskan.

    Area hipotalus lainnya yang termasuk dalam pengatur seluruh aktivitas

    gastrointestinal adalah badan mamilari, yang sedikitnya turut mengatur sebagian

    pola dari sekian banyak reflex makan, seperti menjilat-jilat bibir dan makan.

    7. Pengaturan hipotalamik terhadap sekresi hormone endokrin oleh kelenjar

    hipofisis anterior

    8. Perangsangan area tertentu hipotalamus juga menyebabkan kelenjar hipofisisbagian anterior

    Menyekresikan hormone-hormonnya. Kelenjar hipofisis anterior

    menerima suplai darahnya terutama dari darah yang mula-mula mengalir melalui

    hipotalamus bagian bawah dan selanjutnya melalui sinus-sinus vascular hipofisis

    anterior. Sebelum mencapai hipofisis anterior, berbagai nuclei hipotalamik

    menyekresikan hormone-hormon pelepas dan hormone-hormon penghambat

    spesifik ke dalam darah. Selanjutnya hormone-hormon ini diangkut lewat darah

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    16/36

    16

    menuju kelenjar hipofisis anterior, tempat hormone tersebut mempengaruhi sel-sel

    glandular untuk mengatur pelepasan hormone-hormon hipofisis anterior spesifik.

    Fungsi perilaku dari hipotalamus dan system limbic yang berkaitan (Yohan,2011):

    1.Efek yang disebabkan oleh perangsangan

    Selain fungsi vegetative dan fungsi endokrin hipotalamus, perangsangan

    atau adanya lesi pada hipotalamus seringkali member efek yang menyeluruh pada

    perilaku emosional seekor heweh perangsangan dan manusia.

    Pada hewan, beberapa efek perilaku akibat perangsangan adalah:

    1. Perangsangan pada hipotalamus lateral tidak hanya mengakibatkan timbulnya

    rasa haus dan nafsu makan

    2. Perangsangan pada nucleus ventromedial dan area di sekelilingnya terutama

    mengakibatkan efek yang berlawanan dengan efek disebabkan oleh

    perangsangan pada hipotalamus lateral yakni, menimbulkan rasa kenyang,

    menurunnya nafsu makan, dan hewan menjadi tenang.

    3. Perangsangan pada zona tipis dari nuclei paraventrikular, yang terletak sangat

    berdekatan dengan ventrikel ketiga, biasanya menimbulkan rasa takut dan reaksi

    terhukum.

    4. Dorongan seksual dapat timbul bila ada rangsangan pada beberapa area

    hipotalamus besar bagian anterior dan posterior hipotalamus.

    2.Efek yang disebebkan oleh lesi hipotalamik

    Pada umumnya, lesi pada hipotalamus akan menimbulkan efek yang

    berlawanan dengan yang ditimbulkan oleh perangsangan. Contoh:

    1. Lesi bilateral pada hipotalamus lateral akan mengurangi hasrat minum dannafsu makan ha hampir sampai hilang sama sekali, sehingga sering menimbulkan

    mati kelaparan. Lesi ini menimbulkan sikap pasif yang ekstrem pada hewan,

    disertai dengan hilangnya sebagian besar dorongan bertindak.

    2. Lesi bilateral pada area ventromedial hipotalamus menimbulkan efek yang

    terutama berlawanan dengan yang disebabkan oleh lesi hipotalamus lateral,

    menimbulkan hasrat minum dan nafsu makan yang berlebihan, disertai keadaan

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    17/36

    17

    hiperaktif dan seringkali menjadi sangat buas disertai keinginan menyerang

    walaupun hanya mendapat provokasi ringan.

    b. Fungsi Perilaku oleh Hipotalamus

    1. Perangsangan pada bagian,

    Hipotalamus Lateral : menimbulkan rasa haus, lapar dan marah

    Nukleus Ventromedial : menimbulkan rasa kenyak dan tenang

    Nukleus Paraventrikular : menimbulkan rasa takut dan terhukum

    Bagian anterior dan posterior : menimbulkan dorongan seksual

    2. Pusat Ganjaran

    Terletak di nuklei lateral dan ventromedial hipotalamus. Selain itu bagian

    sistem limbik lainnya juga berperan yaitu bagian septum, amigdala, serta area

    tertentu dalam talamus dan ganglia basalis, tegmentun basal dari mesensefal, tapi

    bersifat kurang peka.

    Memberikan rasa senang dan keinginan untuk terus melakukan sesuatu

    hal.

    3. Pusat Hukuman

    Terletak di area kelabu sentral di sekeliling akuaduktus sylvius dalam

    mesensefalon, menyebar ke atas zona periventrikular hipotalamus dan talamus.

    Amigdala dan hipokampus juga berperan dalam rasa terhukum ini tapi

    sifatnya kurang kuat.

    Rasa marah juga timbul dari rangsangan di zona periventrikular dan lateral

    hipotalamus, tapi dapat ditekan oleh sinyal inhibisi dan nuklei ventromedial,

    hipokampus, serta korteks limbik anterior yaitu girus cingulata dan girus

    subkalosal.Rasa terhukum dan takut dapat mendahului rasa senang dan rasa ganjaran.

    Makna Rasa Ganjaran dan Rasa terhukum

    1.

    Mengatur aktivitas tubuh, hasrat, rasa enggan, dan motivasi kit karena

    adanya rasa senang (makna ganjaran) dan rasa benci (makan terhukum)

    akan sesuatu.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    18/36

    18

    2. Rasa ganjaran dan terhukum akan menimbulkan jejak ingatan (memory

    trace).

    Setiap sinyal sensorik akan merangsang setiap area di korteks serebri dan

    jika tidak menimbulkan rasa ganjaran atau rasa terhukum maka sinyal tersebut

    akan terhabituasi (hilang dengan sendirinya).

    Pola marah merupakan suatu pola emosi yang melibatkan pusat rasa

    terhukum pada hipotalamus dan struktur limbik lain. Perangsangan yang kuat

    pada pusat rasa terhukum di otak, khususnya pada zona periventrikuler

    hipotalamus dan pada hipotalamus lateral menyebabkan rasa marah.

    Perangsangan pada area yang lebih rostral (posterior) dari area rasa terhukum

    yakni pada garis tengah preoptikmenyebabkan timbulnya rasa takut dan cemas

    berkaitan dengan kecendrungan binatang untuk melarikan diri. Fenomena rasa

    marah ini terutama dicegah oleh adanya keseimbangan aktivitas dari nuclei

    ventromedial hipotalamus. Hipokampus, amigdala, bagian anterior korteks limbik

    (terutama girus singulata anterior dan girus subkalosal) membantu menekan

    fenomena rasa marah ini.

    Pemberian tranquilizer (obat penenang) misalnya klorpromazin biasanya

    menghambat pusat-pusat rasa ganjaran dan rasa terhukum. Kerja obat pada

    keadaan psikotik ialah dengan cara menekan sebagian besar area perilaku yang

    penting dalam hipotalamus dan region otak limbik yang berkaitan dengan area

    tersebut.

    Hipotalamus, mempunyai jaras komunikasi dua arah yang berhubungan

    dengan semua tingkat sistem limbik. Sebaliknya, hipotalamus dan struktur-

    struktur yang berkaitan dengannya mengirimkan sinyal-sinyal keluaran dalam tiga

    arah: (1) kebelakang dan kebawah menuju batang otak terutama ke area reticularmesenchepalon, pons, dan medulla, dan dari area tersebut ke perifer sistem saraf

    otonom; (2) ke atas menuju sebagian besar area yang lebih tinggi di diensefalon

    dan serebrum, khususnya bagian anterior talamus dan bagian limbik korteks

    serebri; dan (3) ke infundibulum hipotalamus untuk mengatur atau mengatur

    secara sebagian dari fungsi sekretorik pada bagian posterior dan anterior kelenjar

    hipofisis (Guyton and Hall, 1997).

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    19/36

    19

    Disini hanya akan dibahas fisiologi hipotalamus dalam fungsi endokrin

    tubuh.

    Hipotalamus terlibat dalam banyak fungsi endokrin seperti pengaturan

    suhu tubuh, pemasukan makanan dan berhubungan dengan banyak bagian sistem

    saraf. Otak sendiri baik dipengaruhi oleh efek hormonal secara langsung dan tak

    langsung. Selain itu hormon hipotalamus pada fungsi ekstrahipotalamus sebagai

    neurotransmitter atau neurohormon (Greenspan and Baxter, 1998).

    Fungsi hipotalamus diatur baik oleh signal mediator-hormon, contoh,

    umpan balik negative maupun oleh input neural dari berbagai sumber. Signal saraf

    ini diperantarai oleh neurotransmitter termasuk asetilkolin, dopamine,

    norepinefrin, epinefrin, serotonin, GABA, dan opioid. Hipotalamus adalah jalan

    akhir bersama tempat lewatnya berbagai signal dari berbagai sistem mencapai

    hipofisis anterior. Sebagai contoh, sitokinin yang memegang peranan dalam

    respon terhadap infeksi, seperti interleukin, juga terlibat dalam pengaturan aksis

    hipotalamus-hipofisis-adrenal. Sistem interaksi immuneuroendokrin ini penting

    bagi kehidupan organisme menghadapi stress (Greenspan and Baxter, 1998).

    Hipotalamus juga mengirim signal ke bagian lain system saraf. Sebagai

    contoh, jaras saraf mayor neuro magnoselular yang mengandung vasopresin dan

    oksitosin berakhir di hipofisis posterior, serat saraf dari nukleus paraventrikel dan

    supraoptik menyebar kebanyak bagian lain dari system saraf. Pada batang otak,

    neuron vasopresinnergik berperan dalam pengaturan otonomik tekanan darah.

    Neuron yang sama menyebar ke substansia grisea dan berimplikasi pada fungsi

    kortikal yang lebih tinggi. Serat-serat saraf berakhir di eminensia mediana

    sehingga memungkinkan pelepasan ADH dalam sistem portal hipofiseal;

    pengiriman ADH dalam konsentrasi tinggi ke hipofisis anterior dapatmeningkatkan keterlibatannya dalam pengaturan sekresi ACTH. Neuron

    magnoselular juga menyebar pleksus koroideus dimana mereka melepaskan ADH

    kedalam cairan serebrospinal. Disamping neuron magnoselular, nukleus

    paraventrikel mengandung sel yang lebih kecil dari badan sel disebut

    periviseluler. Neuron demikian juga ditemukan di region sistem saraf lainnya dan

    juga terdiri dari peptida-peptida seperti CRH dan TRH (Greenspan and Baxter,

    1998).

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    20/36

    20

    Hormon hipotalamus dapat dibagi menjadi yang mengsekresi hormon

    kedalam pembuluh darah hipofiseal portal dan yang mengsekresikannya lewat

    neurohipofisis kedalam sirkulasi umum (Greenspan and Baxter, 1998).

    Menurut Greenspan and Baxter (1998), hormon hipotalamus yang

    disekresikan kedalam pembuluh darah hipofiseal portal dalam bentuk hormone

    hipofisiotropik yang merangsang sekresi hormon-hormon hipofisis anterior,

    yakni:

    a) Growth Hormone Releasing Hormone (GRH): merangsang sekresi hormone

    pertumbuhan (GH) oleh somatotrof.

    b) Somatostatin: menghambat sekresi GH dan TSH.

    c) Dopamine: merupakan hormone penghambat prolaktin primer (PIH),

    ditemukan pada sirkulasi portal dan terikat pada reseptor dopamine dalam

    laktotrof.

    d) Prolaktin Releasing Factor: merangsang sekresi prolaktin.

    e) Thyrotropin Releasing Hormone (TRH): faktor hipotalamus mayor dalam

    sekresi TSH.

    f) Corticotropin Releasing Hormone (CRH): merangsang sekresi

    Adrenokortikotropik Hormone (ACTH).

    g) Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH): mengontrol sekresi Luteinizing

    Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH).

    Sedangkan Hormon yang disekresikan lewat neurohipofisis (hipofisis

    posterior) menurut Greenspan and Baxter (1998), yakni:

    a) Antidiuretik Hormone (ADH, juga dikenal sebagai vasopresin): pengatur

    keseimbangan penting, juga vasokonstriktor kuat dan berperan penting pada

    regulasi sistem kardiovaskuler.b) Oksitosin: menyebabkan kontraksi otot polos uterus untuk membantu

    mengeluarkan janin selama persalinan, dan merangsang ejeksi susu dari kelenjar

    mamaria selama menyusui.

    Hipotalamus dan hipofisis posterior membentuk suatu sistem

    neuroendokrin yang terdiri dari suatu populasi neuron neuroskretoris yang badan

    selnya terletak di dua kelompok di hipotalamus (nukleus supraoptik dan nukleus

    paraventrikel). Akson dari neuron-neuron ini turun melalui tangkai penghubung

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    21/36

    21

    tipis untuk berakhir di kapiler di hipofisis posterior. Hipofisis posterior terdiri dari

    ujung-ujung saraf ini plus sel penunjang mirip glia. Secara fungsional dan

    anatomis, hipofisis posterior sebenarnya hanya perpanjangan dari hipotalamus

    (Sherwood, 2011).

    4.Hipocampus

    Bagian dari medial korteks temporalis yang memanjang, melipat ke atas

    dan ke dalam untuk membentuk permukaan ventral dari radiks inferior ventrikel

    lateralis. Salah satu ujung hipokampus berbatasan dengan nuclei amigdaloid serta

    pada salah satu tepinya juga bersatu dengan girus parahipokampal. Hipokampus

    beserta struktur lobus temporalis yang berdeatan dengannya disebut formasio

    hipokampal. Hipokampus merupakan saluran tambahan yang dilewati oleh sinyal

    sensorik yang masuk, yang dapat menimbulkan reaksi perilaku yang sesuai tetapi

    dengan tujuan berbeda. Hipokampus pada mulanya merupakan bagian dari

    korteks olfaktorius. Perangsangan pada berbagai area dalam hipokampus dapat

    menyebabkan rasa marah, ketidakpedulian, dorongan seks yang berlebihan.

    Hipokamus juga memiliki peranan dalam pembelajaran. Jika hipokampus

    mengatakan bahwa sinyal neuronal tertentu bersifat penting, maka sepertinya

    disimpan menjadi ingatan. Hipokampus juga diduga menyebabkan timbulnya

    dorongan untuk mengubah ingatan jangka pendek menjadi jangka panjang, karena

    hipokampus berperan dalam konsolidasi ingatan jangka panjang (Yohan,2011).

    2.4 NEUROHORMONAL & SISTEM LIMBIC

    1. PENGATURAN SISTEM NEUROHORMONAL PADA AKTIVITAS

    OTAK

    Selain pengaturan aktivitas otak secara langsung oleh penjalaran sinyal

    saraf yang spesifik dari region otak bagian bawah ke region kortikal, masih

    terdapat mekanisme fisiologis yang lain yang sering digunakan untuk melakukan

    aktivitas otak. Mekanisme ini adalah untuk melepaskan bahan-bahan hormonal

    neurotransmitter inhibisi dan eksitasi ke dalam substansi otak. Neurohormon ini

    sering sekali meneteap selaman beberapa menit, atau beberapa jam dan dengan

    demikian menghasilkan masa pengendalian yang panjang, tidak hanya aktivasi

    atau inhibisi yang sekejap.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    22/36

    22

    Gambar disamping memperlihatkan tiga system neurohormona yang

    dipetakan yang dipetakan secara rinci pada otak tikus (Yohan,2011):

    1.

    system norepinefrin

    2. system serotonin

    3. system dopamine

    norepinefrin biasanya berfungsi sebagai hormone eksitasi, sedangkan serotonin

    biasanya bersifat inhibisi, dan dopamine bersifat inhibisi pada beberapa aren dan

    mengeksitasi pada aren yang lain. Seperti yang diharapkan, ketiga system ini

    memiliki efek yang berbeda-beda pada tingkat eksitabilitas di berbagai area otak.

    System norepinefrin sebenarnya menyebar ke setiap area otak, sementara systemserotonin dan dopamine di arahkan terutama ke region ganglia basalis, dan system

    serotonin lebih ke struktur garis tengah (midline).

    gambar tersebut memperlihatkan area batang otak pada otak manusia yang

    berfungsi untuk mengaktivasi empat system neurohormonal: yang tiga bentuk

    telah dibicirakan untuk tikus, dan satu lagi adalah system asetilkolin. Beberapa

    fungsi spesifik dari keempat system tersebut adalah sebagai berikut (yohan,2011):

    1.

    lokus seruleus dan system norepinefrin

    Lokus seruleus adalah area kecil yang terletak bilateral dan sebelah

    posterior pada sambungan anatara pons dan mesensefalon. Serabut-serabut saraf

    area ini menyebar ke seluruh otak, sama seperti pada tikus, dan menyekresikan

    norepinefrin. Norepinefrin biasanya merangsang otak untuk melakukan

    peningakatan aktivitas.

    2. substansia nigra dan system dopamin

    Substansia nigra terletak disebelah anterior pada mesensefalon superior,

    dan neuron-neuronnya terutama mengirimkan ujung-ujung saraf ke nucleus

    kaudatus dan putamen serebrum, tempatnya menyekresikan dopamine. Neuron-

    neuron lain yang letaknya berdekatan juga menyekresikan dopamine, tetapi

    neuron tersbut mengirimkan ujung-ujung saraf yang lebih ventral pada otak,

    terutama ke hipotalamus dan system limbic. Dopamin diduga bekerja sebagai

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    23/36

    23

    transmitter inhibitor di ganglia basalis, tetapi pada beberapa area otak yang lain,

    kemungkinan malah mengeksitasi.

    3.

    nuclei rafe dan system serotonin

    Dibagian tengah pons dam medulla terdapat beberapa nuclei tipis yang

    disebut nuclei rafe. Kebanyakan neuron pada nuclei ini menyekresikan serotonin.

    Neuron itu mengirimkan serabut-serabut ke diensephalon dan sedikit serabut ke

    korteks serebri. Dan serabut yang lain lagi turun ke medulla spinalis. Serotonin

    yang disekresikan pada ujung saraf serabut medulla memiliki kemampuan untuk

    menekan rasa nyeri. Serotonin yang dilepaskan dalam diensephalon dan serebrum

    hamper pasti berperan sebagai inhibitor penting untuk membantu menghasilkan

    tidur yang normal.

    4. neuron gigantoselular dan system asetilkolin

    Serabut-serabut yang berasal dari nucleus gigantoselular segera terbagi

    menjadi dua cabang, yang satu berjalan ke atas menuju tingkat otak yang lebih

    tinggi, dan yang lain berjalan ke bawah melalui trkatur retikulospinalis.

    Neurohormon yang disekresikan pada ujung-ujungnya adalah asetilkolin. Pada

    kebanyakan tempat, asetilkolin berfungsi sebagai neurotransmitter eksitasi.

    Aktivasi neuron asetilkolin ini menghasilkan kewaspadaan pikiran dan

    terangsangnya system saraf.

    Berikut adalah daftar substansi neurohormonal yang lain yang berfungsi

    pada sinaps tertentu atau dengan cara melepas ke dalam cairan otak:

    a. enkefalin

    b. asam gamma aminobutirat

    c. glutamate

    d. vasopressin

    e. hormone adenokortikotropik

    f. epinefrin

    g. endorphin

    h. histamine

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    24/36

    24

    i. angiotensin II

    j. neurotensin

    2.5INGATAN (MEMORY)

    1. IngatanPeran Fasilitasi Sinaptik dan Inhibisi Sinaptik

    Secara fisiologis, ingatan tersimpan dalam otak dengan mengubah

    sensitivitas dasar penjalaran sinaptik di antara neuron-neuron sebagai akibat

    aktivitas neural sebelumnya. Jaras yang baru atau yang terfasilitasi disebut jejak-

    jejak ingatan (memory traces). Jaras-jaras ini penting karena bila menetap/ada,

    akan diaktifkan secara selektif oleh benak pikiran untuk menimbulkan kembali

    ingatan yang ada.

    Percobaan pada hewan tingkat rendah telah memperlihatkan bahwa jejak

    ingatan dapat timbul pada semua tingkat sistem saraf. Bahkan refleks-refleks

    medula spinalis dapat mengubah setidaknya sedikit respons terhadap aktivasi

    medula yang berturut-turut, dan perubahan refleks-refleks tersebut merupakan

    bagian dari proses ingatan. Ingatan jangka panjang juga merupakan hasil dari pe-

    rubahan penghantaran sinaptik di pusat-pusat otak bagian bawah. Namun,

    sebagian besar ingatan yang kita kaitkan dengan proses intelektual, didasarkan

    pada jejak ingatan yang terdapat di korteks serebri.

    a. Ingatan Positif dan Negatif"Sensitisasi" atau "Habituasi"

    Penjalaran Sinaptik

    Walaupun kita sering berpendapat bahwa ingatan adalah hasil dari

    pengumpulan kembali pikiran-pikiran atau pengalaman-pengalaman sebelumnyayang bersifatpositif,tetapi tetap ada kemungkinan yang sama besar untuk ingatan

    negatif, bukan positif saja. Artinya, otak kita digenangi oleh informasi sensorik

    yang berasal dari seluruh panca indera. Jika pikiran kita diusahakan untuk

    mengingat semua informasi ini, kapasitas ingatan otak akan penuh dalam

    beberapa menit saja. Untunglah, otak memiliki kapasitas untuk belajar mengenali

    informasi yang tidak memberi akibat. Ini adalah hasil dari inhibisi jaras sinaptik

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    25/36

    25

    untuk jenis-jenis informasi semacam ini; efek yang dihasilkan disebut habituasi.

    Hal ini, pada indera, merupakan tipe ingatan negatif.

    Sebaliknya, untuk jenis-jenis informasi masuk dan menyebabkan akibat

    yang penting, seperti rasa nyeri atau rasa senang, otak memiliki kemampuan

    otomatis yang berbeda dalam hal penguatan dan penyimpanan jejak ingatan. Ini

    adalah ingatan positif. Ingatan positif ini adalah hasil danfasilitasi jaras-jaras

    sinaptik, dan prosesnya disebutsensitisasi ingatan.Kita akan mempelajari kemu-

    dian bahwa daerah khusus pada regio limbik basal otak mampu menentukan

    apakah suatu informasi bersifat penting atau tidak penting, dan membuat

    keputusan secara tidak sadar apakah informasi ini akan disimpan sebagai jejak

    ingatan yang disensitisasiatau justru ditekannya.

    b. Klasifikasi Ingatan.

    Kita tahu bahwa ingatan tertentu hanya berlangsung beberapa detik,

    sementara yang lain-nya berlangsung beberapa jam, berhari-hari, atau bahkan

    bertahun-tahun. Dengan tujuan untuk membahas masalah ini, mari kita gunakan

    klasrfikasi umum mengenai ingatan, yang membagi ingatan menjadi (1) ingatan

    jangka pendek,yaitu ingatan yang berlangsung beberapa detik atau paling lama

    beberapa menit, kecuali jika ingatan ini diubah menjadi ingatan jangka panjang;

    (2) ingatan jangka menengah,yang berlangsung beberapa hari sampai beberapa

    minggu tetapi kemudian menghilang; dan (3) ingatan jangka panjang,yang sekali

    disimpan, dapat diingat kembali selama bertahun-tahun kemudian atau bahkan

    seumur hidup.

    Selain klasifikasi ingatan yang umum ini, kita juga sebelumnya telah

    membahas (dalam hubungannya dengan lobus prefrontalis) suatujenis lain dariingatan, yang disebut "ingatan aktif", yang terutama meliputi ingatan jangka

    pendek yang digunakan selama berlangsungnya pemikiran intelektual, namun

    penggunaannya berakhir saat setiap tahap permasalahan terselesaikan.

    Ingatan seringkali digolongkan berdasarkan jenis informasi yang

    disimpannya. Salah satu penggolongan ini membagi ingatan menjadi ingatan

    deklaratif dan ingatan keterampilan,yaitu sebagai berikut:

    1.

    Ingatan deklaratif

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    26/36

    26

    Pada dasarnya berarti ingatan terhadap beragam detil mengenai suatu

    pikiran ter-integrasi, seperti ingatan suatu pengalaman penting yang meliputi (1)

    ingatan akan keadaan sekeliling, (2) ingatan akan hubungan waktu, (3) ingatan

    akan penyebab pengalaman tersebut, (4) ingatan akan makna pengalaman

    tersebut, dan (5) ingatan akan kesimpulan seseorang yang tertinggal pada pikiran

    seseorang.

    2.

    Ingatan keterampilan

    Seringkali dihubungkan dengan aktivitas motorik tubuh seseorang, seperti

    keterampilan yang terbentuk untuk memukul bola tenis, termasuk ingatan

    otomatis pada (1) pandangan ke bola, (2) menghitung hubungan dan kecepat-an

    bola ke raket, dan (3) mengambil kesimpulan secara cepat pergerakan tubuh,

    lengan, dan raket yang dibutuhkan untuk memukul bola seperti yang diinginkan

    semua hal tersebut teraktivasi segera berdasarkan permainan tenis yang telah

    dipelajari sebelumnya kemudian beralih ke pukulan berikutnya dalam permainan

    seraya melupakan detil pukulan sebelumnya.

    1.Ingatan Jangka Pendek

    Ingatan jangka pendek dicirikan oleh ingatan seseorang mengenai 7

    sampai 10 angka dalam nomor telepon (atau 7 sampai 10 fakta jelas lainnya)

    selama beberapa detik sampai beberapa menit pada saat tersebut, tetapi hanya

    akan berlangsung selama seseorang terus-menerus memikirkan angka-angka atau

    fakta-fakta tersebut.

    Banyak ahli fisiologi telah memperkirakan bahwa ingatan jangka pendek

    ini disebabkan oleh aktivitas saraf yang berkesinambungan, yang merupakan hasil

    dari sinyal-sinyal saraf yang terus berjalan berkeliling pada jejak ingatan

    sementara di dalamsuatu sirkuit neuron reverberasi.Teori ini masih belum dapatdibuktikan. Kemungkinan penjelasan lain mengenai ingatan jangka pendek ini

    adalah fasilitasi atau inhibisi presinaptik.Hal ini terjadi pada sinaps-sinaps yang

    terletak pada fibril-fibril saraf terminal segera sebelum fibril-fibril tersebut ber-

    sinaps dengan neuron-neuron berikutnya. Bahan-bahan kimiawi neurotransmiter

    yang disekresikan pada terminal seperti itu seringkali menyebabkan fasilitasi atau

    inhibisi yang berlangsung selama beberapa detik sampai beberapa menit. Lintasan

    jenis seperti ini dapat menimbulkan ingatan jangka pendek.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    27/36

    27

    2.Ingatan Jangka Menengah

    Ingatan jangka menengah berlangsung bermenit-menit atau bahkan

    berminggu-minggu. Ingatan ini kadang-kadang akan hilang, kecuali jika jejak

    ingatan inemperoleh aktivasi secukupnya sehingga menjadi lebih permanen; yang

    kemudian diklasifikasikan sebagai ingatan jangka panjang. Percobaan pada hewan

    primitif telah menunjukkan bahwa ingatan jenis jangka menengah ini dapat me-

    rupakan hasil dari perubahan fisik atau kimiawi yang bersifat sementara, atau

    keduanya, baik pada terminal sinaps presinaptik atau pada membran sinaps

    postsinaptik, perubahan ini dapat menetap selama bermenit-menit sampai

    beberapa minggu. Mekanisme ini bersifat sangat penting, sehingga layak

    dideskripsikan secara khusus.

    Ingatan Berdasarkan Perubahan Kimiawi di Terminal Presinaptik atau

    Membran Neuronal Postsinaptik

    Gambar 57-9 memperlihatkan mekanisme ingatan yang dipelajari

    khususnya oleh Kandel dan kawan-kawan, yang dapat menimbulkan perpanjangan

    ingatan dari beberapa menit sampaf 3 minggu pada keong Aplysia besar. Pada

    gambar ini, terlihat dua terminal presinaps. Salah satunya berasal dari neuron

    input sensorik dan berakhir secara langsung pada permukaan neuron yang akan

    dirangsang; keadaan ini disebut terminal sensorik.Terminal lainnya yaitu ujung

    presinaptik yang terletak pada permukaan terminal sensorik, dan disebut terminal

    fasilitator. Bila terminal sensorik terangsang secara berulang-ulang tanpa

    perangsangan pada terminal fasilitator, sinyal yang dijalarkan pertama kali cukup

    besar, tapi kemudian mele-mah sesuai dengan pengulangan rangsang sampai

    akhirnya hampir hilang. Fenomena ini merupakan habituasi, seperti yang telahdijelaskan sebelumnya. Habituasi adalah tipe ingatan negatifyangmengakibatkan

    lingkaran neuronal kehilangan responsnya terhadap peristiwa berulang yang tak

    berarti.

    Sebaliknya, bila stimulus noksius merangsang terminal fasilitator pada saat

    yang sama dengan perangsangan terminal sensorik, ternyata sinyal yang

    dijalarkan ke neuron postsinaptik semakin melemah secara progresif,

    berkurangnya penjalaran sinyal menjadi kuat dan semakin kuat, dan hal itu akan

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    28/36

    28

    tetap menjadi kuat selama bermenit-menit, berjam-jam, berhari-hari, atau dengan

    pelatihan yang lebih keras lagi, dapat sampai sekitar 3 minggu tanpa adanya

    perangsangan lebih lanjut dari terminal facilitator. Jadi, stimulus yang sangat

    mengganggu menyebabkan jaras ingatan menjadi terfasilitasi selama beberapa

    hari atau beberapa minggu sesudahnya. Dalam hal ini yang menarik adalah bahwa

    walaupun setelah terjadi habituasi, jaras tersebut dapat dialihkan ke jaras

    terfasilitasi dengan hanya sedikit rangsang yang sangat mengganggu.

    Mekanisme Molekular pada Ingatan Menengah Mekanisme Habituasi

    Pada tingkatmolekular, walaupun penyebab tak seluruhnya diketahui, efek

    habituasi pada terminal sensorik terjadi akibat penutupan secara progresifkanal-

    kanal kalsium melalui membran terminal. Meskipun demikian, penutupan kanal

    kalsium tersebut tidak sepenuhnya dimengerti, ion kalsium dapat berdifusi ke

    dalam terminal terhabituasi ini lebih sedikit daripada jumlah normal, dan akan

    semakin sedikit transmiter sensoris terminal yang dilepaskan karena pemasukan

    ion kalsium merupakan stimulus utama bagi pelepasan transmiter (seperti yang

    telah dibicarakan pada Bab 45).

    Mekanisme Fasilitasi

    Pada kasus fasilitasi, mekanisme molekular dianggap berlaku sebagai

    berikut (Yohan,2011):

    1. Perangsangan terminal fasilitator presinaptik pada saat yang sama dengan

    perangsangan sensorik menyebabkan pelepasan serotonin pada sinaps fasilitator

    di permukaan terminal sensorik.

    2. Serotonin bekerja pada reseptor serotonindi membran terminal sensorik, dan

    serotonin ini mengak-tifkan enzim adenililsiklase di dalam membran. Akhirnya,

    adenil siklase tersebut menyebabkan terbentuknya enzim adenosin monofosfatsiklik (cAMP)juga di dalam terminal presinaptik sensorik.

    3. AMP siklik mengaktifkanprotein kinaseyang menyebabkan fosforilasi protein

    yang merupakan bagian dari kanal kalium di membran terminal si-naptik sensorik

    itu sendiri; keadaan ini selanjutnya menghambat penjalaran kalium pada kanal.

    Penghambatan ini dapat berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa

    minggu.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    29/36

    29

    4. Berkurangnya penjalaran kalium menyebabkan timbulnya potensial aksi yang

    semakin lama pada terminal presinaps, karena untuk pemulihan cepat dari

    potensial aksi diperlukan aliran keluar ion kalium terminal.

    5. Potensial aksi yang lama menyebabkan aktivasi yang semakin lama pada kanal-

    kanal kalsium, sehingga banyak sekali ion kalsium memasuki terminal sinaptik

    sensoris. Ion kalsium ini selanjutnya menyebabkan peningkatan pelepasan

    transmiter oleh sinaps-sinaps, sehingga mengakibatkan fasilitasi penjalaran sinaps

    secara bermakna ke neuron selanjutnya.

    Jadi, dengan cara yang sangat tidak langsung, efek asosiasi terminal fasilitator

    yang terangsang pada saat bersamaan dengan terangsangnya terminal sensorik

    menyebabkan peningkatan sensitivitas perangsangan yang lama pada terminal

    sensorik, dan hal itu menimbulkan jejak ingatan. Penelitian oleh Byme dan

    kawan-kawan, juga pada keong Aplysia, diduga masih ada mekanisme lain

    mengenai ingatan sinaptik. Penelitian Byme dan kawan-kawan memperlihatkan

    bahwa stimulus yang berasal dari dua sumber terpisah bekerja pada suatu neuron,

    dan pada keadaan yang sesuai, dapat menyebabkan perubahan jangka panjang

    pada sifat membran neuron postsinaptik dan bukan di dalam membran neuron

    presinaptik, tetapi menimbulkan efek ingatan yang pada dasamya sama.

    3.Ingatan Jangka Panjang

    Tidak ada batasan yang jelas antara jenis ingatan jangka menengah yang

    lebih lama dengan ingatan jangka panjang yang sesungguhnya. Namun, ingatan

    jangka panjang pada umumnya diyakini sebagai hasil perubahan strukturalpada

    saat ini, bukan hanya perubahan kimiawi, pada sinaps-sinaps, dan hal-hal tersebut

    memperkuat atau menekan penghantaran sinyal-sinyal. Sekali lagi, marilah kita

    mengingat kembali percobaan pada hewan primitif (yang sistem sarafnya jauhlebih mudah dipelajari), yang sangat membantu kita untuk mengerti mengenai

    mekanisme yang mungkin terjadi pada ingatan jangka panjang.

    Perubahan Struktur yang Terjadi di Sinaps-sinaps Selama

    Terbentuknya Ingatan Jangka Panjang

    Gambaran mikroskopik elektron yang diambil dari hewan

    invertebratatelahmenunjukkanbanyakperubahangambar-an fisik pada banyak

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    30/36

    30

    sinaps selama terbentuknya jejak ingatan jangka panjang. Perubahan struktural

    tidak akan terjadi jika hewan tersebut diberi obat yang menghambat stimulasi

    DNA pada replikasi protein di neuron presinaptik; dengan demikian tidak

    terbentuk jejak ingatan yang permanen. Oleh karena itu, kelihatannya

    pembentukan ingatan jangka panjang yang sebenamya bergantung pada

    restrukturisasi sinaps-sinaps itu sendiri secara fisik dalam

    cara-cara tertentu untuk mengubah sensitivitasnya dalam

    menjalarkan sinyal-sinyal saraf.

    Perubahan struktur fisik paling penting yang terjadi adalah sebagai berikut

    (Yohan,2011):

    1. Peningkatan tempat-tempat pelepasan vesikel untuk menyekresikan bahan-

    bahan transmiter.

    2. Peningkatan jumlah vesikel-vesikel transmiter yang dilepaskan.

    3. Peningkatan jumlah terminal presinaptik.

    4. Perubahan pada struktur spina dendritik yang mem-bolehkan terjadinya

    transmisi sinyal yang lebih kuat.

    Jadi, dalam beberapa hal yang berbeda, kemampuan struktural dari sinaps-sinaps

    untuk menjalarkan sinyal tampaknya menjadi meningkat selama adanyajejak

    ingat-anjangka panjang yang sebenarnya.

    Jumlah Neuron dan Sambungannya Sering Berubah secara

    Bermakna Selama Proses Belajar

    Selama beberapa minggu, beberapa bulan, bahkan pada tahun-tahun

    pertama kehidupan atau waktu-waktu selanjutnya, banyak bagian otak

    menghasilkan neuron dalam jumlah yang sangat banyak, dan neuron-neuron inimenjulurkan sejumlah cabang akson untuk membentuk sambungan dengan

    neuron-neuron lain. Jika akson yang baru gagal bersambungan dengan neuron

    selanjutnya yang sesuai, dengan sel-sel otot, atau sel-sel kelenjar, akson-akson

    yang baru itu sendiri akan musnah dalam waktu beberapa minggu. Jadi, jumlah

    sambungan neuron ditentukan olehfaktor pertumbuhan saraf yang spesifik, yang

    dilepaskan secara retrograd oleh sel-sel yang terangsang. Selanjutnya, bila terjadi

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    31/36

    31

    hubungan yang tidak cocok, seluruh neuron yang menjulurkan cabang-cabang

    akson akan lenyap.

    Oleh karena itu, segera setelah bayi manusia lahir, terdapat prinsip

    "gunakan itu atau hilangkan itu" yang menentukan jumlah akhir neuron dan

    sambungannya pada bagian sistem saraf manusia yang terwakili. Ini adalah suatu

    jenis proses belajar. Sebagai contoh Jika satu mata dari hewan yang baru lahir

    ditutup selama beberapa minggu setelah lahir, neuron-neuron di garis-garis

    alternatif dari korteks serebri penglihatan neuron-neuron yang normalnya

    berhubungan dengan mata yang ditutup akan berdegenerasi, dan mata yang

    tertutup itu secara sebagian atau secara total akan buta selama sisa hidupnya.

    Sampai sekarang, dipercaya bahwa sangat sedikit "proses belajar" yang diperoleh

    manusia dewasa dan hewan dengan cara modifikasi jumlah neuron pada sirkuit

    ingatan; namun demikian, penelitian terbaru menyatakan bahwa bahkan orang

    dewasa menggunakan mekanisme tersebut setidaknya pada beberapa hal.

    Proses Konsolidasi Ingatan

    Jika ingatan jangka pendek diubah menjadi ingatan jangka panjang, dan

    dapat dipanggil kembali beberapa minggu atau beberapa tahun kemudian, maka

    ingatan tersebut harus mengalami "konsolidasi". Artinya, ingatan jangka pendek

    jika diaktifkan berulang-ulang akan menimbulkan perubahan kimia, fisik, dan

    anatomis pada sinaps-sinaps yang bertanggung jawab untuk ingatan tipe jangka

    panjang. Proses ini memerlukan waktu 5 sampai 10 menit untuk konsolidasi

    minimal dan satu jam atau lebih untuk konsolidasi maksimal. Sebagai contoh, bila

    ada kesan sensorik yang kuat ditanamkan pada otak, namun kemudian dalam

    waktu satu menit atau lebih diikuti oleh kejang otak akibat aliran listrik,

    pengalaman sensorik tersebut tidak dapat diingat sama sekali. Demikian juga,pada gegar otak (brain concussion), pemberian anestesi umum yang dalam secara

    mendadak, atau efek-efek lain yang menghambat fungsi dinamik otak secara

    sementara, dapat menghambat proses konsolidasi. Proses konsolidasi dan waktu

    yang dibutuhkan untuk terjadinya proses tersebut mungkin dapat diterangkan me-

    lalui fenomena latihan (rehearsal) ingatan jangka pendek berikut ini.

    Latihan Meningkatkan Pemindahan Ingatan Jangka Pendek Menjadi

    Ingatan Jangka Panjang.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    32/36

    32

    Penelitian psikologi menunjukkan bahwa latihan atau pengulangan

    informasi yang sama berkali-kali ke dalam pikiran, dapat mempercepat dan

    memperkuat tingkat pengalihan ingatan jangka pendek menjadi ingatan jangka

    panjang, dengan demikian mempercepat dan meningkatkan konsolidasi. Otak

    mempunyai kecenderungan untuk mengulang informasi yang baru diterima,

    terutama informasi yang menyita perhatian pikiran. Oleh karena itu, sesudah

    melewati satu periode waktu, gambaran penting mengenai pengalaman sensorik

    menjadi terfiksasi secara progresif dalam gudang ingatan. Hal ini menjelaskan

    mengapa seseorang dapat mengingat dengan lebih baik sedikit informasi yang

    dipelajari secara mendalam daripada banyak informasi yang hanya dipelajari

    secara superfisial. Keadaan ini juga menjelaskan mengapa orang yang dalam

    keadaan segar dapat mengonsolidasikan ingatannya secara jauh lebih baik

    daripada dalam keadaan kelelahan mental (mental fatigue).

    Penyusunan Ingatan Baru Selama Konsolidasi.

    Salah satu gambaran terpenting konsolidasi adalah bahwa ingatan baru

    disusun menjadi bermacam-macam golongan informasi. Selama proses ini

    berlangsungJenis informasi yang serupa ditarik kembali dari tempat penyimpanan

    ingatan dan digunakan untuk membantu proses informasi yang baru. Perbedaan

    dan kesamaan informasi yang baru dan yang lama kemudian dibandingkan, dan

    seba-gian proses penyimpanan ini lebih banyak dipakai untuk menyimpan

    kesamaan dan perbedaan infonnasi daripada untuk menyimpan informasi baru

    yang tidak diproses. Jadi, selama konsolidasi, ingatan yang baru tidak disimpan

    secara acak tapi langsung bersamaan dengan ingatan lain yang macamnya sama.

    Hal ini diperlukan agar kelak orang tersebut mampu "mencari" informasi yang

    dibutuhkannya dari gudang ingatan.

    Peran Bagian-Bagian Spesifik Otak dalam Proses Ingatan

    Hipokampus Mampu Mencetuskan Penyimpanan Ingatan - Amnesia

    Anterograd Setelah Lesi Hipokampal

    Hipokampus merupakan bagian yang paling medial dari korteks lobus

    temporalis, yang mula-mula melipat ke arah medial di bawah otak dan selanjutnya

    naik ke permukaan dalam, di bawah ventrikel lateral. Pada pengobatan beberapa

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    33/36

    33

    pasien epilepsi, kedua hipokampus tersebut diangkat. Ternyata, tindakan ini tidak

    terlalu serius memengaruhi ingatan pasien terhadap informasi yang disimpan di

    dalam otak sebelum pengangkatan hipokampus. Namun, sesudah pengangkatan,

    pasien ini betul-betui tidak mempunyai kemampuan untuk menyimpan ingatan

    tipe verbal dan simbolik (ingatan tipe deklaratif) dalam ingatan jangka

    panjangnya, atau bahkan dalam ingatan intermedia yang berlangsung lebih dari

    beberapa menit. Oleh karena itu, pasien ini tak mampu menyusun ingatan jangka

    panjang yang baru dari tipe informasi tersebut yang merupakan dasar intelegensi.

    Keadaan ini disebut amnesia anterograd.

    Tetapi mengapa hipokampi begitu penting untuk membantu otak dalam

    menyimpan ingatan yang baru? Kemungkinan jawabannya adalah bahwa

    hipokampus merupakan salah satu dari sekian banyak jaras keluar yang penting

    yang berasal dari area "ganjaran" dan "hukuman" pada sistem limbik, seperti akan

    dijelaskan pada bab 58. Rangsangan sensorik atau pikiran yang menyebabkan rasa

    nyeri atau antipati akan merangsang pusaf hukuman limbik, dan rangsangan yang

    menyebabkan rasa senang, bahagia, atau rasa ganjaran akan merangsang pusat

    ganjaran limbik. Semua ini bersama-samamenimbulkan latar belakang suasana

    hati dan motivasi seseorang. Di antara motivasi-motivasi ini terdapat dorongan

    dalam otak untuk mengingat pengalaman-pengalaman dan pikiran-pikiran yang

    menyenangkan atau yang tidak menyenangkan. Hipokampus khususnya, dan

    dalam derajat yang lebih kecil pada nuklei dorsalis medialis pada talamus, yaitu

    struk-tur limbik yang lain, telah terbukti memiliki kepentingan khusus dalam

    membuat keputusan mengenai pikiran mana yang cukup penting pada dasar

    ganjaran atau hukuman untuk menjadi ingatan yang berfaedah.

    Amnesia Retrograd - Ketidakmampuan Memanggil Ingatan Masa

    Lalu

    Ketika terjadi amnesia retrograd, derajat amnesia untuk peristiwa-peristiwa

    yang baru saja terjadi mungkin lebih besar daripada peristiwa masa lalu yang telah

    lama terjadi. Alasan perbedaan ini mungkin karena ingatan yang lama telah

    banyak diulang-ulang sehingga jejak ingatan telah melekat kuat, dan bagian-

    bagian ingatan ini telah tersimpan di daerah yang lebih luas dalam otak.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    34/36

    34

    Pada beberapa pasien yang menderita lesi hipokampal, terjadi beberapa

    macam derajat amnesia retrograd bersama dengan amnesia anterograd, yang

    menimbulkan dugaan bahwa paling sedikitnya sebagian dari kedua macam

    amnesia ini saling berkaitan, dan lesi hipokampal dapat menyebabkan terjadinya

    kedua kelainan ini. Namun, kerusakan beberapa area spesifik pada talamus

    mungkin menyebabkan timbulnya amnesia retrograd tanpa terjadinya amnesia

    anterograd yang berarti. Kemungkinan pen-jelasan dari keadaan ini adalah bahwa

    talamus mungkin berperan dalam membantu orang untuk "mencari" dari gudang

    ingatannya sehingga mampu "membaca" ingatan itu. Jadi, proses mengingat itu

    tak hanya membutuhkan gudang penyimpanan ingatan namun juga membutuhkan

    kemampuan untuk mencari dan menemukan ingatan di kemudian hari.

    Kemungkinan fungsi talamus dalam proses ini akan dibicarakan dalam Bab 58

    sebelumnya.

    Hipokampus Tidak Penting dalam Proses Belajar Refleksif

    Orang-orang dengan lesi hipokampal biasanya tidak mengalami kesulitan

    dalam mempelajari keterampilan fisik yang tidak melibatkan verbalisasi atau tipe

    intelegensia simbolik. Sebagai contoh, orang-orang ini masih dapat mempelajari

    keterampilan gerak cepat tangan dan keterampilan fisik seperti yang diperlukan

    dalam banyak jenis olah raga. Jenis proses belajar ini disebut keterampilan belajar

    atau proses belajar refleksif,hal ini lebih bergantung pada pengulangan kegiatan

    secara fisik yang terus menerus, bukan pelatihan simbolis dalam benak.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    35/36

    35

    BAB III

    PENUTUP

    3.1

    Kesimpulan

    Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Anatomi korteks serebri adalah korteks yang terorganisasi menjadi empat

    pasangan lobus utama: lobus oksipitalis, temporalis, parietalis, dan

    frontalis. Korteks serebri juga tersusun atas 6 lapisan yakni, lapisan

    moleculer, lapisan granularis eksterna, lapisan sel piramidalis, lapisan

    granularis interna, lapisan sel piramidalis besar, lapisan sel fusiformis atau

    polimorfik besar.

    2. Area kortikal khusus adalah terdiri dari area motorik primer, area premotor,

    area broca, area fef, area auditori, area somestik, area visual, area wernicle.

    3. Sistem limbik adalah Sistem limbik merupakan keseluruhan neuronal yang

    mengatur tingkah laku emosional dan dorongan motivasional. Sistem

    limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang otak ibarat

    kerah baju. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus, amigdala,

    hipocampus dan korteks limbic.

    4.

    Hypothalamus adalah bagian dari otak yang terletak pada lantai otak,

    mengelilingi bagian bawah ventrikel ketiga. Batas anterior adalah kiasma

    optika; batas posterior adalah korpus mamilaris; batas lateral adalah sulcus

    lateral; dan batas ventrodorsal adalah tuber cinereum (dasar hipotalamus

    yang membulat dan memanjang kearah kaudal hingga tangkai hipofisis).

    Bentuk hipotalamus memang tidak beraturan, namun dapat dibedakan

    menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2) areahipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus. Menurut Sherwood (2011),

    Hipotalamus adalah kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat serat

    terkait yang terletak dibawah thalamus.

    Fungsi dari hypothalamus ini adalah untuk mengatur seluruh kerja struktur

    tubuh atau fungsi vegetatif.

    3.2 Saran

    Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

  • 8/10/2019 Makalah Korteks Cerebri OK

    36/36

    DAFTAR PASTAKA

    Greenspan, F.S., Baxter, J.D., 1994. Basic and Clinical Endocrinology (4thed.)

    Wijaya, Caroline et al. 1998 (alih bahasa), EGC: Jakarta

    Guyton, A.C., Hall, J.E., 1996. Textbook of Medical Physiology (9 th ed.).

    Setiawan, Irawati et al. 1997 (alih bahasa), EGC: Jakarta

    Matasa,Rismi Anisa.2013.Makalah Talamus dan

    Hipotalamus.http://michymatasa.blogspot.com

    Diunduh jam 16.44 WIB, hari minggu tanggal 19 Oktober 2014

    Rinkapati.2013.Anatomi Otak dan Fungsinya.http://lbsmix.com/berita-anatomi-

    otak-dan-fungsinya.html

    Diunduh jam 18.00 WIB, hari minggu tanggal 19 oktober 2014

    Sykes,Yohan Rush.2011.Sistem Limbik.

    http://blogkputih.blogspot.com/2011/11/sistem-limbik-merupakan-

    keseluruhan.html

    Diunduh jam 18.00 WIB, hari minggu tanggal 19 Oktober 2014