Case Ankilostomiasis

download Case Ankilostomiasis

of 39

Transcript of Case Ankilostomiasis

Pulmonary Atelectasis

Seorang Pria 70 tahun Mengalami Anemia Hipochrom Micrositer Akibat Infeksi Cacing Tambang

Laporan KasusSeorang Pria 70 tahun dengan,Demam, lemas,dan batuk-batukPemeriksaan fisik pasien tampak kurus, pucat, mata conjunctiva anemis Tinggal di daerah persawahan dimana tanahnya dekat dengan sungaiDitemukan jamban umum disekitar sungai dan dipersawahan tersebut

Identitas PasienNama Pasien: Tn.YSUmur: 70 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiAlamat: Pangkah, CandirejoPekerjaan: PetaniStatus Perkawinan: KawinAgama: IslamSuku: JawaTanggal Masuk RS: 14 Januari 2014Tanggal Pemeriksaan: 14 Januari 2014Keluhan UtamaLemas dan demam

ANAMNESISPasien datang dengan keluhan demam, lemas, batuk-batuk, mual, pasien juga merasakan sedikit nyeri perut, mulas-mulas, dan perut sneb.

Riwayat Penyakit DahuluRiwayat Penyakit serupa : (+),2 tahun yang lalu dengan keluhan sama dan berulang-ulang.Riwayat Komorbid lain :HT: (-)DM : (-)Peny.Ginjal : (-)Peny.Jantung : (-)TB : (-)Liver: (-)Keganasan: (-).Riwayat Alergi : disangkalRiwayat Operasi : disangkalRiwayat Opname : disangkal

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGAHipertensi: DisangkalDM: Diakui (Ayah pasien)Asma : DisangkalRiwayat Penyakit Keluarga:Disangkal

Riwayat KebiasaanRiwayat Sosial Ekonomi

Merokok: (+) Makan teratur : (+) Minum kopi: (+) Minum alkohol: disangkal Minum jamu: (+) Minum obat warung : (+) Minum minuman berenergi: (+)Pasien merupakan seorang petaniPasien pergi ke sawah sering tidak memakai sandal. Pasien mandi di kamar mandi, kadang di sungai.Fasilitas berobat menggunakan Jamkesmas21/01/2014mini CEXPEMERIKSAAN FISIKStatus GeneralisKeadaan umum lemah, Compos mentisTanda VitalBP: 110/70 mmHgNadi : 80x/ menitRespirasi : 21 x/menitSuhu : 380C per aksiler

MataPalpebra : Oedema - / -Konjungtiva : Anemis +/+Sklera : Ikterus - / -Arcus senilis : + / +Pupil : Bulat, isokorRefleks cahaya : + / +Katarak : - / -LeherKGB : Tidak ada pembesaranKelenjar thyroid : Tidak ada pembesaranJVP : Tidak ada peningkatan

ThoraksParuInspeksi: Simetris dalam keadaan statis dan dinamiskanan dan kiriPalpasi : Fokal fremitus taktil kanan dan kiriPerkusi : Sonor diseluruh lapang paruAuskultasi: Suara dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-JantungInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis tidak terabaPerkusi : Batas jantung dalam batas normalAuskultasi : Bunyi jantung I II regular, bising jantung(-)

AbdomenInspeksi : Tampak cekung, lebih rendah dari dada, simetrisAuskultasi : Peritaltik (+), bising usus (+) normalPalpasi : Tidak teraba masa, NT (-), supel, hepar - lien tidak teraba, ascites (-)Perkusi : Timpani

Ekstremitas Akral : HangatSianosis : Tidak sianosisUdem : negatif

RESUMESeorang laki-laki berusia 70 tahun, bekerja sebagai petani sudah 1 minggu SMRS mengeluh lemas. Pasien juga tidak nafsu makan, pusing, mual,batuk-batuk, demam dan perut terasa snep. BAB warna kuning kecoklatan konsistensi lunak, BAK (+) warna kuning jernih.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAAnamnesisLemasTidak nafsu makanMualPusingPerut terasa snepDemamBatuk-batuk

Masalah yang perlu menjadi perhatian Masalah vital pasien: anemia, sesak nafas, demam, dan batuk-batuk

Lingkungan tempat tinggal: Tinggal di daerah persawahan dimana tanahnya dekat dengan sungaiDitemukan jamban umum disekitar sungai dan dipersawahan tersebut.

ASSESMENTAnemia hipokromik mikrositik et causa ankilostomiasis.Hasil Pemeriksaan LaboratoriumHb : 5.0 gr % ()Ht : 17 % ()Lekosit : 10130/lEritrosit : 2.59 x 106/lTrombosit : 215.000/lLED : 25 mm/ 1 jamMCV : 65.7 ()MCH: 19.3 () MCHC : 29.4 ()Eosinofil: 6.8 % ( Meningkat )

Gambaran Darah Tepi

Feses Lengkap tanggal 15 Januari 2012MakroskopisWarna: Kuning kecoklatanKonsistensi: LembekDarah: NegatifLendir: NegatifMikroskopis:Eritrosit: NegatifLeukosit: NegatifAmoeba: NegatifKista: NegatifTelur Cacing: Positif, Ancylostoma duodenale (+)

Follow upTanggalKeluhanVital signTerapiPasien berada di bangsal mawar14-01-14(IGD)S= lemas, demam, pusing, perut snep dan sedikit nyeriO= A= - Dispepsia - Febris H+1TD 110/70N 86S 38RR 26Infus RL 20 tpm Inj Cefotaxime 1 ampul/8 jamInj Ranitidin 1 ampul/12 jamInj Antalgin 500mg/8 jam15-01-14Lapor sp.PDadvice :Cek GDTCek Feses rutinTranfusi PRC 3 kolfS= lemas, demam berkurang, kaki kesemutan, batuk, mualO=A= - Febris H+1 - Dispepsia - Anemia

TD 100/60N 80S 36,5Rr 22Hb 5.0Hct 17 %Infus RL 20 tpm Inj Cefotaxime 1 ampul/8 jamInj Ranitidin 1 ampul/12 jamInj Antalgin 500mg/8 jam

16-01-14S : lemes , perut terasa mlilit dan sedikit nyeri, mual, O=A : - Anemia e.c ankilostomiasis - Dispepsia

TD 110/70N 72S 36,7RR 24

Infus RL 20 tpm Inj Ranitidin 1 ampul/12 jamHyoscin 2x1 tabletOmeprazole 1x1 tabletAntasid sirup 3x1 sendok makanPirantel pamoat 1x500 mg17-01-14Cek HbS : lemes , perut agak enakan, sedikit mulesO=A : - Anemia e.c ankilostomiasis - DispepsiaTD 120/80N 80S 36,1RR 28Hb 10.1Hct 29.5%Terapi lanjutFollow upTanggalKeluhanVital signTerapiPasien berada di bangsal mawar18-01-14BLPLS= sedikit mual, membaikO= A= -Anemia e.c ankilostomiasis - Febris H+1TD 120/80N 86S 38RR 26Inj Ranitidin 2x1 tabletOmeprazole 1x1 tabletAntasid sirup 3x1 sendok makanPirantel pamoat 1x500 mgDISKUSI DAN PEMBAHASANDAFTAR MASALAHPROBLEMASSESMENTPLANNINGDIAGNOSISTERAPIMONITORINGLemas, pusing, Kaki kesemutan, Petani, jarang memakai sandalCA: (+/+)Hb: 5,0 ()Ht:17%()MCV: 65.7 ()MCH: 19.3 ()MCHC:29.4()Eosnofil:6.8 ( )FL: Telur Ancylostoma duodenale (+)Pemeriksaan fisik : konjungtiva anemis (+/+), iktus cordis terlihat, palmar pucat (+/+), plantar pucat (+/+)

Anemia Mikrositer Hipokromik

-Ankilosto miasisAnemia karena Ankilosto miasis-FR

-Darah lengkap

PRC IIIkolf/hr

- Pirantel pamoat 1x500mg (single dose) TandaKlinis

-Darah lngkp

-GDT

-FR

Tinjauan PustakaDefinisiAnkilostomiasis adalah penyakit cacing tambang yang disebabkan oleh Ancylostoma duodenale.

Dapat menimbulkan anoreksia, kembung, rasa tidak enak diepigastrium, diare, karena iritasi cacing pada usus halus (terjadi setelah 2 minggu larva menembus kulit)Anemia terjadi 10 20 minggu setelah infestasi cacing, dan diperlukan 500 cacing untuk menimbulkan gejala anemia.Anemia karena terjadi perdarahan kronik pada usus halus , maka terjadi anemia defisiensi besi , terjadi lemah, pusing, kunang kunang, kesemutan, pucat dll.

KASUS

GDT ( Anemia Hipokromik Mikrositik)Penurunan (MCV,MCH,MCHC)Fese Rutin (+)telur Ancylostoma duodenaleAnemia (Hb 5.0)LemasPusingbatukKadang diare disertai melenaPerut snepKaki kesemutanGejala KlinisStadium larva. Bila banyak larva filariform sekaligus menembus kulit, maka terjadi perubahan kulit yang disebut grown itch. Perubahan pada paru biasanya ringan( batuk ).Stadium dewasa. Gejala tergantung pada spesies, jumlah cacing, dan keadaan gizi penderita (Fe dan Protein). Biasanya terjadi anemia hipokrom mikrositer. Disamping itu juga terdapat eosinofilia.

Rasa tak enak pada perut, kembung, flatus, mencret, merupakan iritasi cacing terhadap usus halus yang terjadi lebih kurang 2 minggu setelah larva mengadakan pnetrasi ke kulit.Akibat utama yang disebabkan cacing ini ialah anemia yang kadang demikian berat sampai menyebabkan gagal jantung. Anemia terjadi 10-20 minggu setelah infestasi cacing. Anemia yang terjadi biasanya anemia hipokromik mikrositer. Beratnya anemia bergantung pada jumlah cacing dewasa yang terdapat di dalam usus.DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan dengan menemukan telur dalam tinja segar atau biakan tinja. Kadang-kadang terdapat sedikit darah pada tinja. 27Hasil pemeriksaan Feses Ditemukan telur cacing tambang Antara telur Necator americanus dan Ancylostoma duodonale sulit untuk dibedakan sebab keduanya berbentuk lonjong dengan ujung membulat tumpul, selapis kulit hialin tipis dan transparan.

Necator americanus: 64-76 x 36-40 Ancylostoma duodonale: 9-13 x 36-40 Dindingnya tipis transparan dan berisi 4-8 sel

Faeces :Telur cacing +Siklus Hidup C acing Tambang

Daur hidup Ancylostoma duodenale:Telur larva rabditiform larva filariform menembus kulit kapiler darah jantung kanan paru bronkus trakea laring bersama air ludah tertelan ke dalam usus hPenatalaksanaanPrioritas utama adalah memperbaiki anemia dengan cara memberikan tambahan zat besi per-oral atau suntikan zat besi. Pada kasus yang berat mungkin perlu dilakukan transfusi darah. Sulfas ferosus 3x1 tablet untuk orang dewasa atau 10 mg/kgBB/kali untuk anak untuk mengatasi anemia

Albendazol, diberikan dengan dosis tunggal 400 mg.Mebendazol, diberikan dengan dosis 100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari.bitoskonat dosis tunggal untuk dewasa 150mgTetrakloretilen, merupakan obat pilihan utama untuk pasien ankilostomiasis. Befanium hidroksinaftat, ankilostomiasis dan baik untuk pengobatan missal pada anak.Pirantel pamoat, obat ini cukup efektif dengan toksisitas yang rendah dan dosis yang diberikan 10mg/kg berat badan/hari sebagai dosis tunggal.Heksilresorsinol, diberikan sebagai obat alternative yang cukup efektif dan dosis pemberian obat ini sama seperti pengobatan askariasis.

PengobatanPENCEGAHAN

Pencegahan meliputi sanitasi lingkungan dan perbaikan higine perorangan terutama penggunaan alas kakiKESIMPULANPasien terinfeksi cacing tambang sehingga menyebabkan pasien mengalami anemia hipkrom mikrositer. Untuk mengobati infeksi yang dialami oleh pasien maka dokter mengharuskan pasien melakukan perawatan umum dan pengobatan spesifik. Progonosis tetap baik pada pasien ini sebab infeksi cacing tambang segera diatasi dan diberikan pengobatan yang adekuat.

DAFTAR PUSTAKAPohan, Herdiman T. Ilmu Penyakit Dalam, Ed.V, jilid tiga. Jakarta: InternaPublishing,2009, p2940.Muslim, H. H. Parasitologi Keperawatan. Jakarta: EGC,2009, p89Pohan, Herdiman T. Ilmu Penyakit Dalam, Ed.V, jilid dua. Jakarta: InternaPublishing,2009, p1110.Natadisastra, Djaenudin dan Agoes, Ridad. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 2009, p388-9.Natadisastra, Djaenudin dan Agoes, Ridad. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau dari Organ Tubuh yang Diserang. Jakarta: EGC, 2009, p390-1.

Terima Kasih